1. Unsur-unsur paragraf
Sebuah paragraf terdiri dari beberapa unsur, yakni:
A. kalimat utama
B. kalimat penjelas
C. ide pokok/gagasan utama
D. kalimat penegas
E. transisi
6. Pengertian transisi
Transisi adalah mata rantai penghubung paragraf.
Transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi atau kepaduan antarkalimat dalam
suatu paragraf.
Contoh paragraf
Keamanan merupakan salah satu hal paling penting dalam berkendara.
Berbagai macam peningkatan teknologi digali dan ditingkatkan demi
mendapatkan keamanan sekaligus kenyamanan mengemudikan mobil di jalan.
Ketika kendaraan berada di permukaan jalan yang licin, terlapis es, atau jalan
berbatuan ada kemungkinan terjadi slip dan tergelincir, sehingga membahayakan
keselamatan. Dengan adanya kemajuan teknologi, kemungkinan kecelakaan ini
dapat diperkecil.
Contoh paragraf
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak lepas dari kegiatan komunikasi.
Kegiatan apapun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi,
baik sarana komunikasi sederhana maupun modern. Kebudayaan dan peradapan
manusia tidak akan maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
I. Pengertian
Ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf.
Ide pokok ini terdapat dalam kalimat utama. Nama lain ide pokok adalah gagasan
utama, gagasan pokok. Dalam satu paragraf hanya ada satu ide pokok.
Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok paragraf.
Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut,
yang disebut dengan kalimat penjelas. Nama lain untuk kalimat utama adalah
kalimat topik.
Kalimat penjelas yaitu kalimat yang menjelaskan kalimat utama
Kalimat Utama
Realisasi dari ide pokok yang berupa pernyataan atau kalimat yang terletak
di awal dan di akhir paragraph. Kalimat Utama merupakan kalimat inti yang
digunakan sebagai acuan pengembangan menjadi sebuah paragraph.
Dari kutipan paragraf tersebut, kita dapat tentukan ide pokok, simpulan,
rangkuman, saran, kritikan, maupun sanggahannya, yakni sebagai berikut.
Ide Pokok : Kebiasaan mencontek memadamkan semangat belajar
Simpulan : Kebiasaan mencontek dapat merugikan jati diri pelajar
Rangkuman : Kebiasaan mencontek dapat memadamkan semangat belajar karena
hanya sibuk membuat contekan, tidak memiliki pengetahuan, dan tidak ada
bedanya dengan mereka yang tidak sekolah.
Saran : Para siswa harus menghindari perilaku mencontek
Kritikan : Tidak sepantasnya seorang pelajar mencontek
Lebih lanjut, secara garis besar ada dua cara untuk menentukan ide pokok, yaitu
sesuai dengan jenis paragrafnya.
Paragraf yang memiliki kalimat utama
Cara menentukan ide pokok pada paragraf yang memiliki kalimat utama sangatlah
mudah, yaitu dengan mengambil isi kalimat utama itu sendiri.
Contoh
Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Kekayaan alam
tersebut terdiri dari kekayaan alam yang bersumber dari darat, laut, dan dari dalam
perut bumi. Kekayaan alam yang bersumber dari darat misalanya hasil hutan.
Sedangkan kekayaan alam yang bersumber dari laut misalnya ikan, rumput laut,
dan mutiara. Sementara, kekayaan alam yang bersumber dari dalam perut bumi
misalnya minyak, batu bara, emas, timah, nikel dan sebagainya.
Ide pokok paragraf di atas terletak pada kalimat pertama karena kalimat pertama
merupakan kalimat utama. Dengan demikian, ide pokok paragraf di atas yaitu
Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah atau Kekayaan alam
Indonesia sangat melimpah
Ide pokok paragraf diatas adalah Banjir melanda wilayah Sumatra Selatan,
Tangerang, dan Jakarta.
PANTUN
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal
dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa
Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal
sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam
bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Lazimnya pantun terdiri
atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12
suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b,
atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang
dijumpai juga pantun yang tertulis.
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah
dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris
masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian
kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua
baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Pantun Budi
Ibu ayah segera datang
Datang membawa buah mangga
Jangan lupa kebaikan orang
Kebaikan orang sangat berharga
Pantun nasihat
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembila
Tuntutlah ilmu sungguh-sungguh,
Agar kamu tidak ketinggalan