Anda di halaman 1dari 21

BAHAN AJAR

PENGUASAAN SKL
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
Standar Membaca barbagai teks nonsastra berupa teks sederhana,
Kompetensi 1 laporan, pengumuman, petunjuk pemakaian, ringkasan, makna
kata dan rubrik khusus, serta berbagai karya sastra berupa puisi,
Lulusan
dongeng, cerita anak dan drama anak.

• Membaca
1. Memahami isi bacaan

Isi bacaan dapat ditentukan dengan membuat kalimat tanya. Kalimat tanya
diakhiri dengan tanda tanya (?). Kalimat tanya di awali dengan kata tanya, yaitu
apa (untuk menanyakan benda atau sesuatu), (siapa untuk menanyakan orang),
kapan (untuk menanyakan waktu), di mana (untuk menanyakan tempat), mengapa
(untuk menanyakan sebab), dan bagaimana (untuk menanyakan keadaan).
Kita dapat menggunakan kalimat tanya untuk menentukan isi bacaan. Kalimat
tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu. Kalimat tanya diakhiri
tanda tanya (?). Beberapa macam kalimat tanya di antarannya sebagai berikut.

• Menanyakan benda / sesuatu.


Contohnya : Apa yang dibelinya?
• Menanyakan orang.
Contohnya : Siapa pemenang lomba itu?
• Menanyakan waktu.
Contohnya : Kapan kita belajar bersama lagi?
• Menanyakan keadaan.
Contohnya : Bagaimana kabar adikmu di Lampung?
• Menanyakan sebab.
Contohnya : Mengapa kamu tidak datang ke pesta ulang tahunku?
• Menanyakan tempat berada.
Contohnya : Di mana buku yang kamu pinjam dariku kemarin?

2. Ide pokok paragraf

Ide pokok paragraf adalah topik utama dan inti pembicaraan yang terdapat
dalam suatu paragraf. Ide pokok dapat ditemukan pada kalimat utama dalam suatu
paragraf. Kalimat utama biasanya diikuti kalimat penjelas.
Ide pokok adalah masalah utama atau topik utama yang dibahas dalam suatu
teks. Ide pokok dari suatu paragraf dapat dilihat dari kalimat utama yang didukung
oleh kalimat penjelasan. Kalimat utama suatu paragraf dapat ditemukan di awal
paragraf, di akhir paragraf, atau keduanya.
3. Petunjuk Pengunaan Obat

Petunjuk Penggunaan Obat biasanya tercantum dalam kemasan obat,


tujuannya agar kita tidak salah ketika mengonsumsi obat tersebut. Ada tiga hal
yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi obat.
1. Perhatikan tanggal kadaluawrsa obat yang akan digunakan.
2. Bacalah petunjuk penggunaan obat dengan cermat.
3. Minumlah obat sesuai dosis yang dianjurkan.

4. Petunjuk Penggunaan Produk


Petunjuk adalah suatu ketentuan yang memberikan arah atau bimbingan
tentang cara menggunakan ataun melakukan sesuatu. Dengan mengetahui sebuah
petunjuk, kita tidak merasa kesulitan dalam menggunakan suatu alat atau produk.
Sebuah petunjuk haruslah disusun dengan jelas, runtut dan mudah dimengerti.
Misalnya : petunjuk pemakaian alat, petunjuk penggunaan obat, petubjuk
membuat sesuatu.

5. Rubrik Khusus
Rubrik adalah kepala karangan dalam surat kabar, majalah yang biasanya
bertopik tertentu. Rubrik biasanya berisi penjabaran tentang suatu masalah
maupun peristiwa aktual yang terjadi dimasyarakat. Rubrik dikelompokkan
berdasarkan jenisnya, seperti rubrik wanita, rubrik olahraga, ekonomi, dan
sebagainya.

6. Pengumuman
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menulis pengumuman, antara lain:
a. Kalimat harus singkat dan jelas;
b. Isi pengumuman harus jelas;
c. Siapa pembuat pengumuman itu dan kepada siapa ditunjukan harus jelas.
Perhatikan contoh pengumuman berikut.

SD Tri Bhakti Karsa

Jalan Syekh Yusuf No. 63,

Kota Makassar, Sulawesi Selatan (1)

Pengumuman (2)

Diumumkan kepada seluruh siswa SD Pangeran


Diponegoro, dalam rangka memperingati Hari Pendidikan
Nasional tanggal 2 Mei 2015, sekolah akan melakukan
upacara bendera. (3)

Sehubugan dengan hal itu, semua siswa diharapkan


hadir di sekolah tepat pukul 07.00 WITA mengenakan
seragam putih merah.

Demikian pengumuman ini, kami harap seluruh


siswa dapat melaksanakan dengan sebaik – baiknya.

Semarang, 25 April 2015 (4)

Kepala Sekolah

Drs. Muh Jufri Saleh,


M.Si
Keterangan:

1. Nama instansi yang mengeluarkan


2. Pengumuman
3. Isi pengumuman
4. Tempat / tanggal pengumuman
5. Nama dan tanda tangan yang membuat pengumuman.

6. Drama

Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang dipentaskan. Unsur –


unsure drama adalah sebagai berikut :
b. Kerangka Cerita
Kerangka cerita merupakan rangkaian peristiwa yang membentuk cerita.
c. Penokohan
Penokohan menggambarkan watak setiap tokoh.
Ada tiga macam tokoh, yaitu:
• Protagonis ( tokoh yang menampilkan kebaikan )
• Antagonis ( tokoh jahat atau penantang kebaikan )
• Tritagonis ( tokoh pendukung protagonist)
d. Tema
Tema merupakan gagasan pokok dalam drama.
e. Perlengkapan
Perlengkapan drama meliputi, kostum, tata panggung, tata lampu, dan
sebagainya.
f. Amanat
Amanah adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui drama
yang dipentaskan.

Sturktur dasar drama ada tiga macam, yaitu :

• Prolog ( adegan pembukaan )


• Dialog ( percakapan antar tokoh )
• Epilog ( adegan terakhir atau penutup )

7. Menyusun Paragraf

Paragraf merupakan gabungan beberapa kalimat yang saling berhubungan.


Kalimat – kalimat tersebut juga memiliki gagasan atau ide yang sama. Tidak semua
gabungan kalimat dapat disebut sebagai paragraf. Gabungan kalimat yang dibuat
secara acak bukanlah paragraf. Untuk menjadi paragraf, kalimat – kalimat harus kita
susun sehingga menjadi padu.
Didalam sebuah paragraf, biasanya mendapat satu gagasan utama atau ide
pokok. Ide pokok atau gagasan utama lazimnya terdapat pada kalimat utama. Kalimat
utama biasanya terdapat diawal, akhir, atau awal dan akhir paragraf. Misalnya, jika
kalimat topik berada pada kalimat terakhir, kalimat sebelumnya merupakan kalimat
penjelasan.
Bagian – bagian paragraf antara lain sebagai berikut.
• Kalimat utama adalah kalimat pokok atau kalimat yang menjadi
dasarpengembangan paragraf.
• Kalimat penjelasan adalah kalimat yang menjelaskan kalimat utama.
Letaknya sebelum atau sesudah kalimat utama. Kalimat penjelas pada
umumnya lebih dari satu kalimat.
Jenis – jenis paragraf, antara lain sebagai berikut.
• Paragraph deduktif adalah paragraph yang kalimat utamanya terletak
di awal paragraph.
Contoh :
Banyak jalan yang dilewati kendaraan – kendaraan bermotor mulai
rusak berat. Lubang – lubang yang cukup besar ada dimana – mana.
Aspal – aspal mulai rusak karena tidak dirawat. Hujan dan banjir
menambah rusaknya jalan. Beban yang berlebihan yang diangkut truk
dan bus juga dapat merusak jalan.
• Paragraph induktif adalah paragraph yang kalimat utamanya terletak
di akhir paragraph.
Contoh :
Kebiasaan membaca dapat meningkatkan pengetahuan seseorang dan
meningkatkan pemahaman. Dengan membaca, orang mengambil
manfaat dari pengalaman orang lain. Selain itu, membaca membantu
seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dan memanfaatkan waktu
agar tidak sia – sia. Oleh karena itu, membaca mempunyai banyak
manfaat untuk manusia.
• Paragraph campuran adalah paragraph yang kalimat utamanya
terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir. Jadi, dalam
paragraph ini terdapat dua kalimat utama. Kalimat terakhir biasanya
mengulangi gagasan yang dinyatakan kalimat pertama dengan
tambahan – tambahan sebagai penganut.
Contoh:
Sejak kecil Diko senang mengoleksi pernak – pernik sepak bola. Mulai
dari poster pemain sepak bola terkenal, sepatu, hingga kostum tim
sepak bola luar negeri. Suatu saat Diko dan keluarganya pindah rumah.
Banyak di antara koleksinya yang berceceran dan hilang. Meskipun
demikian, Diko tetap saja senang mengumpulkan pernak – pernik
sepak bola.

7. Menyimpulkan percakapan

Dialog atau percakapan merupakan salah satu unsur drama. Pengertian


dialog secara umum adalah percakapan yang dilakukan dua orang atau lebih yang
membahas suatu topik. Topik tersebut dapat berupa masalah penting atau seputar
kejadiaan sehari – hari yang dialami seseorang. Untuk menyimpulkan percakapan,
kita harus mengerti maksud percakapan tersebut dengan cara memperhatikan
kalimat dialog dari setiap tokoh.
Perhatikan contoh dialog berikut!
Reza : Mengapa Eli tidak masuk sekolah?
Dimas : Ibu Eli sakit keras. Eli menjaganya di rumah sakit.
Reza : Sakit parah? Dirawat di mana?
Dimas : Ya, sekarang dirawat di Rumah Sakit Kasih Ibu.

Kesimpulan dari percakapan di atas adalah Eli tidak masuk sekolah karena Ibu Eli

sedang sakit keras.

9. Menulis Ringkasan

Ringkasan adalah penyajian singkatan dari suatu bacaan. Ringkasan bertujuan


untuk mempermudah pembaca mengetahui isi sebuah bacaan. Langkah – langkah
menulis ringkasan :
g. Membaca bacaan secara cermat,
h. Mencatat gagasan utama,
i. Menuliskan kembali gagasan tersebut sesuai urutan.

10. Sinonim dan Antonim

• Sinonim adalah kata – kata yang memiliki arti yang sama.


Contoh : Pemandangan Gunung Bromo sungguh indah pada pagi hari. Sinonim
kata indah adalah cantik, elok, rupawan, molek, permai.
• Antonim adalah kata – kata yang berlawanan arti.
Contoh : Kamar Sinta ada di lantai atas. Antonim dari kata atas adalah bawah.

11. Peribahasa

Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat singkat, padat, dan tetap
susunannya. Kalimat tersebut berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip
hidup, atau aturan tingkah laku.

12. Ungkapan

Ungkapan adalah kelompok kata yang khusus untuk menyatakan maksud


kiasan tertentu.
Misalnya : rendah hati, besar kepala, buah hati,dan anak emas.
13. Pantun

Pantun adalah alah satu jenis karya sastra lama.


Contoh:
Pantun nasihat
Berburu ke padang datar
Mendapat rusa belang kaki
Berburu kepalang ajar
Bagai bungan kembang tak jadi

Amanat dari pantun di atas adalah apabila kita tidak sungguh- sungguh
dalam menuntut ilmu, kita akan rugi karena tidak mendapat apa – apa.

Pantun keagamaan
Kemumu di dalam semak
Jatuh melayang selarasnya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunannya

Amanat dari pantun tersebut adalah meskipun kita berilmu tinggi, tidak ada gunanya
apabila kita tidak menjalankan kewajiban sebagai umat beragama.

Berdasarkan beberapa contoh pantun tersebut dapat disimpulkan bahwa cirri


pantun antara lain :
a. Setiap bait terdiri atas empat baris;
b. Setiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata;
c. Baris pertama dan kedua adalah sampiran sedangkan baris ketiga dan keempat
merupakan isi;
d. Beirama ( sajak ) a-b-a-b

14. Perbandingan Dua Teks


Teks adalah naskah berupa kata-kata dan termasuk bahan tertulis sebagai dasar
pemberian pembelajaran, berita, karangan, dan lain-lain. Ketika membaca beberapa
teks, kita bisa membandingkan hal-hal apa saja yang terdapat didalamnya, baik
persamaan dan perbedaaannya. Hal yang perlu diperhatikan saat membandingkan teks
yaitu :
• membaca teks dengan cermat,
• menentukan topik tiap teks,
• Mencari perbedaan dan persamaan tiap teks

15. Jadwal Perjalanan


Jadwal perjalanan menunjukkan waktu keberangkatan dan kedatangan
transportasi yang bersangkutan. Jika di terminal bus, jadwal perjalanan yang dipasang
adalah jadwal perjalanan bus, stasiun kereta api memasang jadwal perjalanan kereta
api dan bandar udara memasang jadwal perjalanan pesawat berdasarkan tujuannya.
16. Puisi
Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang bahasanya terlihat indah
dan penuh makna. Puisi terbagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi modern. Puisi
lama masih terkait dengan jumlah baris, bait, ataupun rima (sajak). Puisi lama adalah
pantun dan syair. Puisi modern tidak terkait pada bait, jumlah baris, atau sajak (rima)
dalam penulisannya. Sehingga puisi modern biasa disebut puisi bebas.

a. Unsur intrinsik puisi


Unsur intrinsik puisi adalah unsur yang membentuk sebuah puisi atau
unsur yang ada di dalam puisi. Unsur intrinsik puisi, yaitu tema, latar, rima,
gaya bahasa, makna dan amanat.
• Tema : pokok pikiran yang diangkat menjadi sebuah puisi.
• Latar : gambaran tempat, waktu, dan suasan di dalam puisi
tersebut.
• Rima : pengulangan bunyi akhir baris dalam puisi.
• Gaya bahasa : cara pengarang berkata – kata dalam puisi.
• Makna : kata – kata dalam puisi biasanya adalah kata – kata
kiasan.
Oleh karena itu, kita harus menangkap makna dari
kata
tersebut agar kita mengerti isi puisi.
• Amanat : pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui puisi
tersebut.

b. Parafrase puisi
Memarafrase puisi sama dengan menafsirkan isi puisi, yaitu
mengungkapkan atau menjelaskan isi puisi dengan bahasa kita sendiri.
Parafrase disebut juga mengubah puisi menjadi prosa. Menafsirkan isi puisi
dapat kita lakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut.
1. Membaca puisi dengan saksama.
2. Mengartikan kata – kata sulit yang terdapat di dalamnya.
17. Cerita Anak

Cerita anak merupakan salah satu bentuk prosa dan termasuk jenis karya
sastra. Memahami cerita anak dapat dilakukan dengan mempelajari unsur instrinsik di
dalamnya. Unsur instrinsik adalah unsur-unsur di dalam karya sastra yang membentuk
karya tersebut. Unsur instrinsik cerita terdiri atas tema, alur, latar, tokoh dan
penokohan, sudut pandang pengarang, dan amanat cerita.
• Tema adalah tokoh persoalan dalam cerita. Tema dirumuskan dalam bentuk
kalimat pernyataan.
• Alur, adalah rangkaian kejadian di dalam cerita yang terjalin hubungan sebab-
akibat.
• Latar adalah keadaan mengenai waktu, ruang dan suasana cerita.
• Tokoh adalah pemeran atau pelaku dalam cerita, sedangkan penokohan adalah
sifat atau karakter tokoh dalam cerita.
• Sudut pandang pengarang adalah posisi pengarang dalam sebuah cerita.
Pengarang bisa menjadi orang ketiga, artinya pengarang seolah-olah sedang
menceritakan apa yang dialami orang lain. Pengarang juga bisa menjadi orang
pertama, artinya pengarang seolah-olah sedang menceritakan apa yang dia
alami.
• Amanat cerita adalah pesan yang ingin disampaikan pengaranag melalui
ceritanya.
18. Menyusun Laporan

Laporan adalah rekaman kejadian atau objek tertentu yang diamati. Laporan
dapat berupa tulisan dan lisan. Kita harus menentukan topik laporan sebelum
melakukan pengamatan. Topik adalah pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah,
karangan, dan sebagainya.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam laporan :
1) Hal yang diamati,
2) Hari dan tanggal pengamatan,
3) Lokasi pengamatan,
4) Nama pengamatan,
5) Hasil pengamatan.

19. Menyusun Kalimat


Berikut ini adalah penjelasan jenis – jenis kalimat.

1. Kalimat Berita
Kalimat yang isinya bertujuan menyampaikan suatu hal atau informasi,
kalimat berita selalu diakhiri dengan tanda bacatitik (.)
Kalimat berita dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Kalimat berita positif
b. Kalimat berita negatif
2. Kalimat tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu. Kalimt
diakhiri tanda tanya (?). beberapa macam kalimat tanya diantaranya sebagai
berikut.

a. Menanyakan orang.
Contoh: Siapa yang membaca puisi itu?
b. Menanyakan benda
Contoh: Apa yang kamu bawa?
c. Menanyakan waktu
Contoh: Kapan pertunjukan akan dimulai
d. Menanyakan keadaan
Contoh: Bagaimana kondisi ibumu sekarang?
e. Menanyakan sebab
Contoh: Mengapa kamu datang terlambat?
f. Menanyakan tempat asal.
Contoh: Dari mana asalmu?
g. Menanyakan tempat tujuan.
Contoh: Ke mana hasil padi akan dijual?
h. Menanyakan tempat berada.
Contoh: Di mana kamu membeli sepatu itu?
3. Kalimat perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi perintah untuk melakukan
sesuatu. Jenis – jenis kalimat perintah, yaitu :
a. Kalimat perintah biasa.
Contoh: Kerjakan tugasmu dengan teliti!
b. Kalimat perintah larangan.
Contoh: Jangan berlari – lari di jalanan yang licin!
c. Kalimat perintah suruhan.
Contoh: Ambilkan bukuu di atas meja itu!
d. Kalimat perintah imbauan.
Contoh: Sebaiknya kalian banyak beristirahat karena perjalanan masih
panjang!

4. Kalimat efektif

Untuk membuat kalimat yang baik dan mudah dipahami, kalimat tersebut
dibuat secara efektif. Kalimat ini disebut sebagai kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat tetapi dapat menyampaikan
pesan secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula. Kalimat efektif menuntut
adanya beberapa ketepatan, di antaranya ketepatan pilihan kata , bentuk kata, pola
kalimat,dan makna kalimat.
Contohnya: Saya membereskan banyak buku – buku di dalam ruangan
perpustakaan.
Kalimat tersebut adalah kalimat tidak efektif karena kata – kata yang
digunakan berlebihan. Seharusnya, kata banyak dihilangkan karena buku – buku
sudah mengandung arti jamak, yaitu ‘banyak buku’. Selain itu, kata dalam
ruangan juga tidak perlu ditulis karena kata di perpustakaan sudah mewakili
dalam ruangan. Kalimat tersebut seharusnya:
Saya membereskan buku – buku di perpustakaan. ( efektif )
5. Kalimat aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan.
Predikat kalimat aktif berupa kata kerja berawalan me- dan ber-.
Contohnya:
• Pak Ramdan membaca koran di beranda.
• Bang Ali berjualan nasi uduk di pinggir jalan.

6. Kalimat pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan. Predikat
kalimat pasif berupa kata kerja berwalan di- dan ter-
Contoh:
• Baju dibeli Frans di took.
• Mobil tuanya sudah terjual.

7. Kalimat langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan secara langsung kepada
orang yang dituju. Kalimat langsung ditndai dengan pemakaian tanda petik (
“…”).
Contoh: Ibu Guru berkata, “ kerjakan soal di buku latihan masing – masing !”

8. Kalimat tidak langsung


Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan apa yang diucapkan
orang.
Contoh: Pak Guru berpesan agar kami lebih giat belajar setiap hari.

9. Kalimat berita

Kalimat berita adalah kalimat yang isinya bertujuan menyampaikan suatu hal
atau informasi. Kaliamat berita selalu diakhiri dengan tanda baca titik (.).
Kalimat berita dapat digolonkan menjadi dua yaitu:
a. Kalimat berita positif
Contoh: Mita lolos ke babak dua lomba cerdas cermat.
b. Kalimat berita negatif
Contoh: Fajar tidak terpilih sebagai ketua kelas.

10. Kalimat harapan


Kalimat harapan ditandai dengan kata semoga dan mudah – mudahan.
Contoh :
• Semoga ia sampai ke tujuan dengan selamat.
• Mudah – mudahan nilaiku lebih baik lagi di semester depan.
11. Kalimat anjuran
Kalimat anjuran ditandai dengan kata supaya, sebaiknya, dan agar.
Contoh:
• Supaya cepat sembuh, kamu sebaiknya minum obat secara teratur.
• Agar nilaimu bagus, kamu harus rajin belajar.
• Sebaiknya kamu menggosok gigi sebelum tidur.

Standar Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan


sederhana, petunjuk pemakaian, surat, pengumuman, dialog, formulir, teks
Kompetensi 2 pidato, laporan,dan ringkasan dengan menggunakan ejaan dan pilihan kata
yang tepat; menulis berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita,
Lulusan puisi, parafrase, dan pantun.

A. Menulis Surat
1. Surat Pribadi
Surat pribadi merupakan surat yang dibuat atas nama pribadi. Surat tersebut
disampaikan untuk urusan pribadi. Surat pribadi menggunakan bahasa tidak resmi.
Surat pribadi biasanya berisi ucapan selamat, berbagai rasa, dan pengalaman.

2. Surat Resmi
Surat resmi adalah surat yang ditujukan untuk keperluan dinas/kelembagaan
yang resmi. Surat ini biasanya dikeluarkan oleh lembaga pemerintah atau swasta.
Bentuk dan bahasa dari surat resmi terikat oleh ketentuan – ketentuan yang baku
(resmi dan santun). Adapun yang membedakan surat resmi dengan surat pribadi
adalah bagian suratnya. Pada suratvresmi terdapat kop surat, nomor surat, dan
perihal atau hal.

B. Menyusun kalimat majemuk dan Kata Hubung (konjungsi)


Kalimat terbentuk dari beberapa unsur. Unsur – unsur tersebut adalah subjek,
predikat, objek dan keterangan.
a. Subjek ( unsur yang berfungsi sebagai pokok pembicaraan dari sebuah kalimat
pelaku).
Contoh: Andi memotong rumput di halaman
b. Pedikat ( unsur uang berfungsi menjelaskan subjek). Oleh karena itu, pada
umumnya predikat terletak setelah subjek.
Contoh: Andi memotong rumput di halaman
c. Objek ( sesuatu yang dikenai pekerjaan )
Contoh : Andi memotong rumput di hlaman.
d. Keterangan ( unsur yang berfungsi menerangkan seluruh fungsi dalam satu
kaliamt).
Contoh: Andi memotong rumput di halaman (keterangan tempat).
Selain itu, terdapat jenis kalimat berdasarkan jumlah klausanya.
• Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa.
Contoh: Nenek sedang tidur.
Fitri membeli buku.\

• Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa, atau
lebih. Kalimat majemuk terbentuk dari dua kalimat tunggal atau lebih.
Jenis – jenis kalimat majemuk di antaranya sebagai berikut.
a. Kalimat majemuk setara
Contoh: Rida bermain dan Nana belajar.
Kakaknya rajin, tetapi adiknya malas.
b. Kalimat majemuk rapatan
Contoh : Indah belajar bernyanyi dan menari.
c. Kalimat majemuk bertingkat
• Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti
keterangan waktu.
Contoh: Ibu sedang mencuci baju ketika aku pulang dari sekolah.
• Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti
keterangan syarat.
Contoh: Lala boleh bermain asal kamar tidurnya sudah
dibersihkan.
• Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti
keterangan sebab.
Contoh: Bibi tidak bias pergi ke pasar karena hujan lebat.
• Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti
keterangan tujuan.
Contoh: Doni giat berlatih voli agar menang di kejuaraan
antarpelajar.

C. Menggunakan EYD
1. Huruf kapital
a. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.
Contoh: Ibu mau pergi ke pasar.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh: “Kapan mereka datang?”
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan Tuhan dan kitab suci.
Contoh: Kita harus percaya kepada Tuhan.
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang.
Contoh: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi inspektur upacara.
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur – unsur nama orang.
Contoh: Susi Susanti menjuarai lomba bulu tangkis.
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Contoh: Ibu saya berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Ibu saya pandai berbahasa Sunda.
g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Contoh: Saya tinggal di Pulau Jawa.
h. Huruf kapital dipakai sebagai unsur nama Negara dan lembaga Negara.
Contoh: Negara saya bernama Republik Indonesia.

2. Tanda baca
a. Tanda titik (.)
Tanda titik digunakan untuk hal – hal berikut.
a. Mengakhiri kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: Tina pergi ke Bandung.
b. Memisahkan angka jam dan menit.
Contoh: 16.30
c. Tanda titik dipakai di belakang singkatan nama orang.
Contoh: Norman A.
d. Tanda titik dipakai di belakan singkatan nama gelar, jabatan, dan sapaan.
Contoh: Ir.Putra
e. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipantannya.
Contoh: Jarak kedua kota itu 1.700 km.
Catatan :
• Tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh: Adikku lahir tahun1998
• Tanda titik tidak digunakan di belakan alamat pengirim dan tanggal surat atau
nama dan alamat penerima surat.
Contoh:
- Jalan Warung Buncit ( tanpa titik )
- Yth. Bapak Ari Dirgantara (tanpa titik)

b. Tanda koma (,)


Tanda koma digunakan untuk hal-hal berikut.
a. Memisakan anak kaliamt dari induk kalimat, terutama kalimat majemuk.
Contoh:Sebelum tidur, Adi mencuci kaki dan tangannya.
b. Mamisakan dua kalimat setara.
Contoh: Andi bukan anak yang pandai, melainkan rajin.
c. Memisakan kata yang disebut berturut-turut.
Contoh: Rima membeli piring,gelas, dan mangkuk.
d. Memisakan kutipan langsung dari bagian lain dalam kalimat langsung.
Contoh: Ibu bertanya,”sudahkah kamu belajar?”
e. Memberikan tanda antara tempat dan tanggal yang ditulis sebaris.
Contoh: Surabaya, 21 April 2010
f. Memisahkan nama orang dan gelar akademis yang mengikuti nama.
Contoh: Farah Yunita,S.Hum.

g. Penghentian di belakan kata – kata seru.


Contoh: Aduh, kakiku sakit sekali!
h. Di antara nama dan alamat.
Contoh: Bapak Raharjo, Magelang, Jawa Tengah.
i. Di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat
pada awal kalimat.
Contoh: Meskipun begitu, ia tetap percaya diri menghadapi ujian di
sekolah.

c. Tanda titik dua (:)


Tanda titik dua digunakan untuk hal-hal berikut.
a. Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh: Ketua: Andre
Sekretaris: Rima
b. Akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh: Bu Siti membeli peralatan dapur; panic,wajan,dan pisau.
c. Bagian yang menunjukkan pembicara dan apa yang diucapkan dalam
percakapan/dialog.
Contoh: Sandra: Berapa harga buku IPA itu, Tik?
Tika : Harganya Rp.20.000 saja.
d. Tanda tanya (?)
Tanda tanya digunakan untuk mengakhiri kalimat tanya.
Contoh: Apa kabar?
e. Tanda seru (!)
Tanda kurang digunakan untuk mengakhiri kalimat perintah atau seruan.
Contoh: Tutup jendela itu!
f. Tanda kurung (())
Tanda kurang digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan.
Contoh: Anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sedang rapat.
g. Tanda petik (“…”)
Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung.
Contoh: Doni berkata, “minggu depan saya berlibur ke Yogyakarta.”
h. Tanda garis miring (/)
Tanda garis miring digunakan antara lain sebagai berikut.
a. Penomoran surat dinas.
Contoh: No:22/1729/XII/2010
b. Pengganti kata nomor dalam penulisan alamat
Contoh: Jalan Rajawali I/6
c. Pengganti kata atau dan tiap
Contoh: Harga minyak tanah sekarang Rp.6.500,00/liter.

D. Mengisi formulir
Formulir adalah daftar isian yang berkaitan dengan data pribadi, seperti nama,
alamat tempat tinggal, nomor telpon, tanggal lahir, dan informasi lainnya sesuai
dengan kebutuhan.

1. Formulir tabungan
Formulir tabungan terdiri atas slip atau formulir setoran ( untuk menabung )
dan slip atau formulir penarikan ( untuk mengambil untuk tabungan). Identitas
yang harus diisikan antara lain: nama, nomor rekening, jenis tabungan, jumlah
setoran/ jumlah penarikan, tanggal setoran/penarikan, dan tanda tangan penyetor.

2. Formulir Pos Wesel


Identitas yang harus diisi di dalam pos wesel adalah besar uang, nama
pengirim dan alamat, nama penerima dan alamat, tanggal pengirim, berita, dan
tanda tangan.

3. Formulir Kuitansi
Kuitansi merupakan bukti pembayaran/ pembelian suatu barang ataupun
pembayaran lainnya. Apabila besar uang lebih dari Rp.250.000,00, harus
dibubuhi materai senilai Rp.6.000,00.

2. Menulis Teks Pidato


Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata – kata yang ditujukan
kepada orang banyak. Pidato juga berarti teks yang disiapkan untuk diucapkan atau
disampaikan di depan khalayak.
Kerangka naskah pidato terdiri atas :
a. Pembukaan;
b. Isi pidato;
c. Penutup.
a. Pembukaan
Pembukaan biasanya berupa salam atau sapaan.
Contoh:
Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati dan teman – teman yang saya
cintai…

b. Isi pidato
Isi pidato berisi sesuatu yang hendak disampaikan terkait dengan acara
tersebut.
Contoh:
Kami memohon maaf jika ada kesalahan selama bersekolah di sini. Kami
juga mohon doa restu Bapak/Ibu agar kami sukses melanjutkan
pendidikan….

c. Penutup
Penutup berisi kata – kata untuk menutup/ mengakhiri pidato.
Contoh:
Demikian sambutan saya mewakili teman – teman. Saya mohon maaf jika
ada kata yang tak berkenan. Terima kasih.

Langkah – langkah menulis teks pidato:

1. Merumuskan topik/pidato;
2. Mengumpulkan bahan;
3. Menyusun kerangka pidato;
4. Mengembangkan kerangka pidato menjadi teks pidato;
5. Latihan membacakan teks pidato;
6. Langkah - langkah pelaksanaan.
a. Langkah awal
Mulailah dengan tenang dan berusaha menarik perhatian, sehingga terjalin
kontak dengan pendengar. Mulailah pidato dengan mengucapkan salam.
b. Langkh pokok
Sampaikan bahan – bahan pidato dengan jelas, intonasi dan lafal yang
tepat, serta ekspresi dan mimik yang tepat pula. Jangan bersikap
menggurui dan menampilkan humor yang berlebihan.
c. Langkah penutup
Tutuplah pidato dengan ucapan terima kasih kepada para pendengar dan
pihak – pihak yang member bantuan atau dukungan. Jangan lupa ucapkan
salam penutup.

3. Menyusun Laporan

4. Menulis Iklan
Iklan adalah pemberitahuan kepada masyarakat mengenai barang atau jasa
yang akan dijual. Tujuan iklan adalah agar masyarakat tertarik untuk membeli atau
menggunakan barang atau jasa tersebut.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat iklan, antara lain:
a. Kalimat singkat dan jelas;
b. Bahasannya mudah dipahami dan menarik;
c. Tulisan dan gambarnya menarik.
Beberapa bentuk iklan, antara lain:

a. Iklan penawaran
Iklan penawaran bertujuan menawarkan produk atau jasa.

1. Iklan yang disertai gambar


Contoh:

2. Iklan mini
Contoh:
Toko Elektronik Hemat

Segera dapatkan diskon dari kami untuk pembelian

Barang elektronik berlaku tanggal 12 – 20 juni 2008.

Ayo segera beli,waktu terbatas!

3. Iklan baris
Iklan baris biasanya terdapat di koran atau majalah.
Contoh:

b. Iklan pemberitahuan
Iklan pemberitahuan bertujuan memberi tahu masyakat mengenai peristiwa,
keadaan, atau kegiatan.

• Iklan Layanan Masyarakat


Iklan ini bertujuan member penerangan atau penjelasan kepada masyarakat
tentang pentingnya melakukan suatu kegiatan.

5. Mendeskripsikan Gambar
Deskripsi adalah penjelasan secara terperinci mengenai sesuatu, misalnya
hewan, tumbuhan, atau benda-benda yang ada di sekitar kita.

6. Menggunakan dan Menuliskan Imbuhan


1. Arti awalan ber-
Arti awala ber- antara lain sebagai berikut.
a. Mempunyai
Contoh: Kakaknya yang bekerja di bank bernama Anti.
b. Memakai/menggunakan/mengendarai
Contoh: Paman berbaju hitam saat menghadiri pemakaman kerabatnya.
c. Mengeluarkan/menghasilkan
Contoh: Tanaman anggrek ibu sudah mulai berbunga.
d. Berada dalam keadaan
Contoh: Rani sedang bersedih karena kehilangan anak kucing
peliharaannya.
e. Memanggil
Contoh: Ani berbibi kepada Ibu Titin.
f. Melakukan
Contoh: Anggota Paskibra berlatih di halaman sekolah.
g. Saling
Contoh: Seusai pertandingan mereka bersalaman.
h. Dalam jumlah
Contoh: Kami berlima menginap di rumah Lia.

2. Arti awalan ter-


Arti awalan ter- antara lain sebagai berikut.
a. Tidak sengaja
Contoh: Kakinya berdarah karena tertusuk duri.
b. Dapat di-
Contoh: Akhirnya, sepeda itu terbeli juga oleh Andi.
c. Paling
Contoh: Tasya adalah siswi terpandai di kelasnya.
d. Keadaan
Contoh: Rara hanya bias duduk terdiam di kursi rodanya.

3. Arti awalan me-


Arti awalan me- antara lain sebagai berikut
a. Melakukan perbuatan
Contoh: Ibu sedang memasak di dapur.
b. Melakukan perbuatan dengan alat
Contoh: Pak Romlih menyabit rumput untuk makan ternaknya.
c. Menjadi/dalam keadaan
Contoh: jalanan ini mulai menurun, berpeganganlah!
d. Membuat kesan/seolah-olah
Contoh: Kakak mengalah agar adik berhenti menangis.
e. Menuju ke
Contoh: Perahu itu menepi untuk menurunkan hasil tangkapan.
f. Mencari/mengumpulkan
Contoh: Pak Sahid mendamar di dalam hutan.

4. Arti awalan se-


Arti awalan se- antara lain sebagai berikut.
a. Menyatakan satu
Contoh: Pak Ali memetik sebutir kelapa di kebun miliknya.
b. Menyatakan paling
Contoh: Pedangang itu mengambil untung sebanyak-banyaknya.
c. Menyatakan sama dengan
Contoh: perjalanan ke Bali tidak sejauh perjalanan ke Kalimantan.
d. Menyatakan seluruh
Contoh: Kami sekeluarga pergi berlibur ke Bali.

5. Arti awalan pe-


Arti awalan pe- antara lain sebagai berikut.
a. Menyatakan pekerjaan
Contoh: Bu Ayu adalah penjual sayuran keliling di kampungku.

b. Alat yang digunakan untuk melakukan tindakan


Contoh: Adik meruncingkan pensil dengan peraut.
c. Menyatakan orang yang bekerja di
Contoh: Pelaut itu telah menurunkan sauhnya di pantai dekat desaku.
d. Menyatakan mempunyai sifat
Contoh: Dwi anak yang sangat pemberani.
e. Menyatakan penyebab
Contoh: Minuman itu menggunakan pemanis buatan.

6. Arti akhiran –an


Arti akhiran – an di antaranya adalah:
a. Menyatakan tempat
Contoh: Rumah kakeknya berada di tepian hutan.
b. Menyatakan tiap – tiap
Contoh: Pak Ridwan membagikan bonus tahunan kepada pegawainya.
c. Alat yang digunakan untuk
Contoh:Gantungan baju itu digantung berjajar di tali jemuran.
d. Menyatakan sesuatu yang di-
Contoh: Tara menyiapkan catatan hariannya di lemari.
e. Menyatakan mempunyai sifat
Contoh: Bu Ida gemar sekali makan manisan mangga.
f. Menyatakan menyerupai
Contoh: Ardi bermain robot – robotan bersama teman – temannya.
g. Manyatakan akibat/hasil perbuatan
Contoh: Hukuman bagi pencuri itu tidak sebanding dengan kejahatannya.
7. Arti awalan dan akhiran me – kan
Arti awalan dan akhiran me-kan antara lain sebagai berikut.
a. Membuat sebagai
Contoh: Ia menjadikan sakit kakaknya sebagai alasan untuk tidak datang.
b. Membuat jadi
Contoh: Kita harus menaikkan produksi pangan.
c. Memberikan
Contoh: Ibu membagikan kue pada anak – anak.

7. Menggunakan atau Menyunting Kata Depan


Pemilihan kata depan (preposisi)
Kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
a. Kata depan yang menunjukkan tujuan.
Contoh: Kapan kamu berangkat ke Solo?
b. Kata depan yang menunjukkan tempat asal.
Contoh: Paman baru datang dari Denpasar.
c. Kata depan yang menunjukkan tempat berada.
Contoh: Pak Dirman menanam pohon mangga di halaman rumahnya
d. Kata depan yang menunjukkan keterangan cara.
Contoh: Saya mengerjakan soal ulangan Bahasa Indonesia dengan teliti.

Anda mungkin juga menyukai