Anda di halaman 1dari 6

Nama NIM

: M. Sumirat : 431492010211001

Mata kuliah Dosen

: B. Indonesia :

PARAGRAF Paragraf adalah bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang

berhubungan secara utuh dan terpadu serta merupakan satu kesatuan pikiran. Paragraf disusun secara sistematis dan mengandung satu pikiran utama. Dengan demikian,

sebuah paragraf hanya mengandung satu pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas. Pikiran utama adalah ide pokok atau gagasan yang menjiwai isi paragraf yang dijelaskan dengan beberapa pikiran penjelas. Pikiran utama merupakan pokok persoalan yang dipentingkan dalam paragraf dan dituangkan dalam kalimat utama. Untuk mengetahui gagasan utama kita harus membaca paragraf secara berulangulang dan mencermati bagian awal dan akhir paragraf. Kalimat tempat menuangkan pikiran utama disebut kalimat utama, sedangkan kalimat untuk menuangkan pikiran penjelas disebut kalimat penjelas. letak kalimat utama, paragraf dibedakan atas : a. Paragraf deduktif, yaitu paragraf yang letak kalimat utamanya di awal paragraf. b. Paragraf induktif, yaitu paragraf yang letak kalimat utamanya di akhir paragraf c. Paragraf deduktif-induktif, yaitu paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf dan dipertegas pada akhir paragraf. d. Paragraf tanpa kalimat utama, yaitu paragraf yang tidak memiliki kalimat utama, tetapi kalimat-kalimat penjelasnya semuanya mendukung pikiran utama. Jadi pikiran utama itu terbentuk dari kalimat-kalimat penjelasnya. Jenis paragraf ini biasanya digunakan dalam karangan narasi dan deskripsi. Berdasarkan

Adapun syarat-syarat paragraf yang baik adalah : a. Kesatuan Setiap paragraf hanya mengandung satu gagasan utama dan semua kalimat dalam paragraf itu harus berkaitan dengan gagasan utama. Paragraf dikatakan mempunyai kesatuan jika kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak terlepas atau selalu relevan dengan gagasan utama itu.

Nama NIM

: M. Sumirat : 431492010211001

Mata kuliah Dosen

: B. Indonesia :

b. Kepaduan Kalimat-kalimat yang membangun paragraf itu harus mempunyai hubungan timbal balik sehingga pembaca dengan mudah dapat memahami dan mengikuti jalan pikiran penulis. Jadi, kepaduan (koherensi) ditentukan oleh hubungan antarkalimat dalam paragraf itu. c. Kelengkapan Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Pikiran utama adalah ide pokok atau gagasan yang menjiwai isi paragraf yang dijelaskan dengan beberapa pikiran penjelas. Pikiran utama merupakan pokok persoalan yang dipentingkan dalam paragraf dan dituangkan dalam kalimat utama. Untuk mengetahui gagasan utama kita harus membaca paragraf secra berulang-ulang dan mencermati bagian awal dan akhir paragraf. 1. Contoh paragraf deduktif: Komunikasi umumnya tampil dalam bentuknya yang informatif, edukatif dan persuasive. Maksudnya, komunikasi biasa digunakan orang untuk menyampaikan pesan, mendidik, atau mempengaruhi persepsi lawan bicara sehingga terbentuk sikap dan bahkan opini baru.

2. Contoh paragraf induktif: Orang tua, siapa pun dia janganlah menjajah anak. Sebaliknya anak patutlah selalu ingat hahwa sejahat-jahatnya orang tua, dia tidak akan sampai hati membunuh anak hanya karena haknya tidak dipenuhi oleh anak. Namun perlu sekali menyadari, bahwa orang tua selamanya menghendaki yang baik bagi anaknya, sekalipun harus diakui bahwa yang menurutnya baik itu, tidak selalu demikian menurut ukuran umum. Dengan demikian, yang perlu ialah bagaimana menciptakan cara terbaik untuk mencapai saling pengertian.

Nama NIM

: M. Sumirat : 431492010211001

Mata kuliah Dosen

: B. Indonesia :

3. Contoh paragraf campuran: Mencari dasar baru yang kekal, aman, dan pasti, bukan perkara kecil. Satu langkah ke depan dalam hal ini sulit sekali. Sebaliknya, satu langkah ke belakang yang tanpa kita sadari mudah sekali terjadi. Karena itu, sering kita terjebak langkah mundur dari sekarang. Iitulah yang sedang kita alami.

Selain ketiga jenis paragraf di atas, ada paragraf yang tidak mempunyai kalimat utama. Gagasan utama paragraf tersebut terdapat pada seluruh kalimat yang ada. Paragraf yang demikian dinamakan paragraf deskriptif. Contoh 1 Keributan ayam berkeruyuk bersahutan-sahutan mengendur. Kian lama kian berkurang. Akhirnya tinggal satu-satu saja terdengar kokok yang nyaring. Ayamayam itu mulai turun dari kandangnya pergi ke ladang dan pelataran. Dengung dan raung lalu lintas jalan raya kembali menggila seperti kemarin. Raung klakson mobil dan desis kereeta api bergema-gema menerobos ke relung-relung rumah di sepanjang jalan.

Contoh 2 Hamparan sawah membentang luas. Padi menguning menunduk berayunayun, meliuk-liuk ditiup angin lembah, berombak-ombak bagai samudra. Dangaudangau berpencaran. Bocah-bocah bertepuk sorak dengan suara nyarin, mengusir kawanan-kawanan parkit yang berpesta pora memakan bulir-bulir padi. Bukit yang membujur bagaikan raksasa tidur, membatas di kejauhan, berselimut mega seputih kapas, menambah asri pemandangan.

Nama NIM

: M. Sumirat : 431492010211001

Mata kuliah Dosen

: B. Indonesia :

MENULIS KARANGAN

Ada beberapa bentuk pola pengembangan karangan, yaitu:

(1) Eksposisi atau paparan Eksposisi ialah karangan yang bermaksud menjelaskan, mengembangkan, atau menerangkan suatu gagasan. Tujuannya untuk menambah pengetahuan pembaca tanpa berusaha untuk mengubah pendirian atau mempengaruhi sikap pembaca. Contoh: Kantor Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah yang representatif, kini mulai dibangun di Palu, setelah tertunda dua tahun. Pembangunan kantor di Jalan Sam Ratulangi Palu Timur itu direncanakan rampung 2 - 3 tahun mendatang, dengan biaya sekitar Rp 10 milyar. Demikian keterangan Sekwilda Sulteng, Amur Muchasim SH, Rabu (4/10) di Palu. la menjelaskan, untuk tahap pertama, seta bangunan sayap dapat dirampungkan Februari 1996.

(2) Narasi Narasi adalah sejenis karangan yang isinya mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa menurut urutan waktu (secara kronologis). Kejadian yang diceritakan dapat bersifat khayalan atau faktual, atau gabungan dari keduanya. Narasi ini sering digolongan karangan fiktif, misalnya: roman, novel, cerpen, hikayat, tambo, dan dongeng. Contoh: "Beratus-ratus tahun Indonesia telah dijajah Belanda. Perang Dunia II pecah, dan Belanda di Indonesia kemudian takluk oleh Jepang. Kini Jepanglah yang menguasai dan mengangkangi Indonesia. Ini tidak lama memang karena Sekutu dapat mengalahkan Jepang dengan dibomnya Hiroshima dengan bom atom. Kesempatan baik ini tidak disia-siakan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamirkan kemerdekaannya. Proklamasi itu dibacakan oleh Bung Karno dan Bung Hata pada tangga 17 Agustus 1945."

Nama NIM

: M. Sumirat : 431492010211001

Mata kuliah Dosen

: B. Indonesia :

(3) Deskripsi (lukisan) Deskripsi yaitu karangan yang menggambarkan suatu keadaan, kejadian, atau peristiwa sejelas mungkin sehingga pembaca mendapat kesan seperti melihat sendiri sesuatu yang digambarkan itu. Contoh: Hamparan sawah membentang luas. Padi menguning menunduk berayun-ayun, meliuk-liuk ditiup angin lembah, berombak-ombak bagai samudra. Dangaudangau berpencaran. Bocah-bocah bertepuk sorak dengan suara nyarin, mengusir kawanan-kawanan parkit yang berpesta pora memakan bulir-bulir padi. Bukit yang membujur bagaikan raksasa tidur, membatas di kejauhan, berselimut mega seputih kapas, menambah asri pemandangan.

(4) Argumentasi Argumentasi adalah sebuah karangan yang berusaha meyakinkan dan membuktikan kebenaran suatu pernyataan, pendapat, sikap, atau keyakinan. Dalam argumentasi ini, suatu gagasan atau pernyataan dikemukakan dengan alasan yang kuat dan meyakinkan sehingga orang akan terpengaruh untuk membenarkan pernyataan, pendapat, dan sikapnya. Contoh: "Amin memang murid yang baik. Setiap hari ia datang ke sekolah selalu lebih awal dari teman-temannya. Semua pekerjaan rumah tidak ada yang tidak diselesaikannya. Kepada gurunya dan orang tua ia selalu bersikap hormat. Bahwa prestasi belajarnya juga jauh lebih baik dari teman-temannya dapat dilihat dalam rapornya yang tidak pernah ada angka merah. Tak ayal lagi ia akan menjadi mahasiswa yang baik. "

(5) Persuasi Persuasi ialah karangan yang isinya meyakinkan, mengajak atau membangkitkan suatu tindakan dengan mengemukakan alasan-alasan yang kadang-kadang agak emosional. Jika argumentasi berusaha membuktikan kebenaran melalui proses penalaran, maka persuasi berusaha merebut perhatian dan membangkitkan tindakan terhadap pembacanya.

Nama NIM

: M. Sumirat : 431492010211001

Mata kuliah Dosen

: B. Indonesia :

Contoh: Semua orang tahu bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan. Namun demikian, masih banyak anggota masyarakat kita yang tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan. Inilah masalah yang sulit dipecahkan. Seandainya saja setiap anggota masyarakat peduli akan kebersihan di sekitar tempat tinggalnnya tentulah kualitas kesehatan dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, marilah kita mencoba untuk menjadikan diri kita masing-masing peduli terhadap kebersihan lingkungan. Kesadaran ini dapat dimanifestasikan dalam berbagai bentuk, diantaranya ialah tidak membuang sampah sembarangan.

Anda mungkin juga menyukai