Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Alinea
Alinea atau paragraf merupakan himpunan kalimat yang saling terhubung untuk membentuk
sebuah gagasan, ditandai dengan kalimat yang menjorok ke dalam atau spasi yang berbeda.
Fungsinya yaitu mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya.

B. Macam-macam Alinea
1. Menurut Fungsinya
A. Alinea Pembuka
Berfungsi sebagai :
1) Menghantar pokok pembicaraan.
2) Menarik minat dan perhatian pembaca.
3) Menyiapkan pikiran pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan.
Bentuk-bentuk yang dapat dipakai sebagai bahan menulis alinea pembuka, yaitu
1) Kutipan, peribahasa, anekdot.
2) Uraian bagaimana pentingnya pokok pembicaraan.
3) Suatu tantangan atas pendapat atau pernyataan seseorang.
4) Uraian tentang pengalaman pribadi.
5) Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan.
6) Sebuah pernyataan.

B. Alinea Pengembang / Isi


Berfungsi sebagai :
1) Mengemukakan inti persoalan
2) Memberi ilustrasi atau contoh
3) Menjelaskan hal yang diuraikan pada alinea berikutnya
4) Meringkas alinea sebelumnya
5) Mempersiapkan dasar atau landasan untuk simpulan

C. Alinea Penutup
Alinea ini berisikan simpulan bagian karangan. Merupakan pernyataan kembali
maksud penulis. Hal- hal yang perlu diperhatikan adalah :
1) Sebagai penutup, alinea ini tidak boleh terlalu panjang.
2) Isi alinea berisi simpulan sebagai cerminan inti seluruh uraian.
3) Alinea ini hendaknya memberikan kesan yang mendalam bagi pembaca.

2. Menurut Posisi Kalimat Topik


a. Alinea Deduktif
Alinea yang kalimat utamanya terletak diawal kalimat, diikuti oleh kalimat
penjelas. Contoh :
Semua isi alam ciptaan Tuhan. Ciptaan Tuhan yang paling berkuasa di dunia ini
ialah manusia. Manusia diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan isi alam ini sebaik-
baiknya. Akan tetapi, tidak diizinkan menyiksa, mengabaikan, dan menyia-
nyiakannya.

b. Alinea Induktif
Alinea yang kalimat utamanya terletak diakhir dengan diawali kalimat-kalimat
penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama. Contoh :
Harga beras minggu yang lalu Rp. 1.000/kg, kini sudah menjadi Rp. 1.100/kg. Gula
pasir biasanya Rp. 1.250/kg telah berubah menjadi Rp. 1.300/kg. Minyak goring,
susu bubuk, dan tepung terigu juga mengalami kenaikan meskipun tidak terlalu
besar. Kelihatannya harga sebagian barang pokok terus bergerak naik.
c. Alinea Deduktif-Induktif (Gabungan)
Alinea yang kalimat utamanya terletak diawal paragraf dan ditampilkan kembali
diakhir paragraf untuk penegasan. Contoh :
Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indoneia memerlukan rumah murah, sehat
dan kuat. Depertemen PU sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi
kuat. Agaknya bahan perlit yang diperoleh dari batu-batuan gunung berapi sangat
menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan tahan air. Lagi pula, bahan
perlit dapat dicetak menurut keinginan seseorang. Usaha ini menunjukan bahwa
pemerintah berusaha membangun rumah murah, sehat, dan kuat untuk memenuhi
keperluan rakyat.

d. Alinea Penuh
Alinea yang kalimat utamanya terletak disemua kalimat, biasanya berupa uraian
deskripsi atau karangan yang bersifat narasi. Contoh :
Pagi hari aku duduk di bangku panjang dalam taman di belakang rumah. Matahari
belum tinggi benar. Sinar matahari pagi menghangatkan badan. Didepanku
bermekaran bunga beraneka warna. Kuhirup hawa pagi yang segar sepuas-
puasnya.

3. Berdasarkan Sifat Isinya


a. Persuasif/Persuasi
Alinea yang berisi ajakan, mempengaruhi pembaca. Contoh :
Deterjen ini tidak hanya cocok dipakai untuk mencuci bahan yang kasar, tetapi
cocok juga untuk mencuci bahan yang halus seperti sutra. Selain itu, deterjen baru
ini dapat juga dipakai untuk mencuci perabot dapur. Lagi pula, perabotan yang
dicuci dengan bubuk deterjen ini warnanya tidak akan pudar.

b. Argumentatif/Argumentasi
Alinea yang berisikan pembahasan tentang sesuatu yang berisikan bukti-bukti dan
alasan-alasan yang mendukung. Contoh :
Tenaga kerja di Pulau Jawa, Bali, Madura, dan Lombok kelebihan sedangkan di
pulau-pulau lain kekurangan. Oleh sebab itu, sebagian tenaga kerja dari keempat
pulau tersebut dipindahkan ke pulau-pulau lain yang kekurangan tenaga kerja.
Dengan demikian akan terjadi pemerataan tenaga kerja di Indonesia.

c. Deskriptif/Deskripsi
Alinea yang berisikan tentang gambaran objek atau lukisan objek secara rinci.
Contoh :
Tempat pensil kesukaan adikku setiap hari tidak pernah lupa dibawanya.
Warnanya biru dihiasi motif bulan sabit yang tersenyum berwarna kuning. Segala
macam perlengkapan tulis-menulis disimpan rapi di sana. Terkadang kepingan
uang receh pun juga diletakkannya di tempat pensil hadiah ulang tahunnya itu.
Lucunya tempat perlengkapan alat tulis ini ada kaca kecilnya.

d. Eksposisitoris/Eksposisi
Alinea yang memaparkan suatu bentuk kejadian atau peristiwa yang berupa fakta-
fakta, atau lukisan peristiwa. Contoh :
Panen padi di beberapa desa di Jawa Tengah terancam gagal. Musim kemarai
yang berkepanjangan membuat padi yang ditanam mengalami kekeringan.
Ditambah lagi hama tikus juga menambah kendala terancamnya gagal panen.
Kekeringan ini mulai terasa semenjak usia tanam, hujan tidak pernah turun
mengakibatkan debit air di irigasi dibawah batas ambang normal, bahkan ada
yang benar-benar kering.

e. Naratif/Narasi
Alinea yang beisikan penceritaan atau berbentuk cerita. Contoh :
Libur semester kemarin aku ke Bali. Senangnya dapat menikmati liburan di Pulau
Seribu Pura tersebut. Tidak disangka-sangka aku bertemu dengan teman SMA yang
berlibur bersama keluarganya. Semakin asyik saja suasana liburanku.
D. Syarat-syarat Pembentukan Alinea
1. Kesatuan (Unity)
Kesatuan atau unity bukan memiliki arti satu ataupun kalimat yang singkat, namun
memiliki arti kalimat-kalimat pada paragraf tersebut menyatu untuk mendukung pikiran
utama sehingga menjadi kesatuan yang utuh. Alinea hanya boleh mengandung satu
pokok pikiran. Contohnya sebagai berikut :

Masalah mahasiswa di Indonesia umum sekali. Mereka kebanyakan sulit untuk


sepenuhnya memusatkan perhatian pada studi mereka. Kebanyakan dari
mereka adalah pemuda-pemuda dari keluarga biasa yang kurang mampu. Para
mahasiswa itu pun mencari pekerjaan. Oleh karena itu selama belajar mereka
kadang-kadang terganggu oleh keadaan ekonomi.

Analisis dari paragraf di atas :

Pikiran utama : Masalah umum dalam dunia mahasiswa


Pikiran penjelas : Sulit memusatkan perhatian, berasal dari keluarga biasa,
terganggu oleh ekonomi.

2. Koherensi
Kohorensi adalah kepaduan makna dalam suatu paragraf. Kepaduan akan terjadi apabila
hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina paragraf tersebut
mudah dipahami tanpa kesulitan. Pembaca dengan mudah mengikuti jalan pikiran
penulis, tanpa merasa bahwa ada sesuatu yang menghambat atau semacam jurang yang
memisahkan sebuah kalimat dari kalimat lainnya, tidak terasa loncatan-loncatan pikiran
yang membingungkan. Contohnya paragraf dengan transisi yang benar :

Perkuliahan bahasa Indonesia sering dapat membosankan, sehingga tidak dapat


perhatian sama sekali dari mahasiswa. Hal ini disebabkan bahwa kuliah yang
disajikan dosen sebenarnya merupakan masalah yang sudah diketahui
mahasiswa, atau merupakan masalah yang tidak diperlukan mahasiswa. Di
samping itu mahasiswa yang sudah mempelajari bahasa Indonesia sejak
mereka duduk di bangku sekolah dasar atau sekurang-kurangnya sudah
mempelajari bahasa Indonesia selama dua belas tahun, merasa sudah mampu
menggunakan bahasa Indonesia. Akibatnya memilih atau menentukan bahan
kuliah yang akan diberikan kepada mahasiswa merupakan kesulitan tersendiri
bagi para pengajar.

Perhatikan kata atau frase transisi yang digunakan (digarisbawahi). Tanpa menggunakan
frase transisi tersebut, setiap transisi akan terpotong-potong dan membuat hubungan
antar kaliamt menjadi tidak jelas.

3. Kejelasan
Suatu paragraf dikatakan lengkap, apabila kalimat topik ditunjang sejumlah kalimat
penjelas. Kalimat penjelas yang dimaksud berupa unsur-unsur paragraf. Selain itu setiap
kalimat penjelas haruslah menjelaskan pikiran utama agar pembaca mudah memahami.

E. Unsur-unsur Alinea
1. Ide pokok : yaitu ide pokok pembicaraan atau masalah yang bersifat
abstrak, biasanya berupa kata, frase atau klausa.
2. Kalimat topic : yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk
yang masih abstrak.
3. Ide pengembang : yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk
yang kongkret berupa kata, frase atau klausa.
4. Kalimat pengembang : yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang dalam
bentuk kongkret.
5. Kalimat penegas : yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara
mengulang bentuk kalimat topik pada bagian akhir
paragraf.
6. Transisi : yaitu mata rantai penghubung paragraf. Fungsinya
sebagai penunjang koherensi atau kepaduan antar
kalimat.

Anda mungkin juga menyukai