Anda di halaman 1dari 6

Profil Miskonsepsi Siswa Kelas X Di Sebuah Sma Swasta Di Karanganyar

As Syaffa Al Liina, Dewi Ekaputri Pitorini, Safina Salma, Salis Khoirun Nisa, Baskoro Adi Prayitno

PROFIL MISKONSEPSI SISWA KELAS X DI SEBUAH SMA SWASTA DI KARANGANYAR

As Syaffa Al Liina,
Dewi Ekaputri Pitorini,
Safina Salma,
Salis Khoirun Nisa,
Baskoro Adi Prayitno
Universitas Sebelas Maret
E-mail: as.syaffal@student.uns.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil miskonsepsi siswa kelas X di sebuah SMA Swasta di
Karanganyar pada materi fotosintesis dan respirasi tumbuhan. Penelitian ini menggunakan metode survei.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA kelas X MIA. Teknik sampling menggunakan purposive
random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 25 siswa. Miskonsepsi diukur menggunakan tes pilihan
ganda Science & Plant For School yang disertai Certainty of Response Index (CRI) pada konsep
fotosintesis dan respirasi tumbuhan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep Fotosintesis
dan Respirasi Tumbuhan sebesar 41,6%, siswa yang tahu konsep sebesar 38% dan siswa yang tidak tahu
konsep sebesar 20,4%.
Kata Kunci: miskonsepsi, Certainty of Response Index (CRI), fotosintesis, respirasi.

Abstract
This study aims to determine the profile misconception of class X students in a private high school in
Karanganyar of photosynthesis and plant respiration material. This study used survey meta-analysis. The
study population is all high school students of X class MIA. The sampling technique uses purposive
random sampling with the number of samples as much as 25Student. Misconceptions measured were
measured using the Science & Plant For School multiple-choice test accompanied by the Certainty of
Response Index (CRI) on the concept of photosynthesis and plant respiration. Data analysis used
quantitative descriptive analysis. The results showed that the percentage of students who experienced
misconceptions on the concept of photosynthesis and plant respiration 41.6%, students who know the
concept of 38% and students who do not know the concept of 20.4%.
Keywords: misconception, Certainty of Response Index (CRI), photosynthesis, respiration.

saling berkaitan. Proses pembelajaran yang demikian


PENDAHULUAN sesuai dengan konsep dari kurikulum 2013.
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari berbagai Kesalahan mengkonstruk suatu konsep pengetahuan
macam aspek kehidupan. Biologi termasuk dalam bagian seringkali menimbulkan kekeliruan pada pemahaman
ilmu sains. Ilmu sains sendiri memiliki karakteristik siswa. Miskonsepsi merupakan suatu keadaan dimana
spesifik yang membedakan dengan ilmu lain. Ilmu sains terjadi kekeliruan dalam pemahaman suatu konsep
memiliki karakteristik, yaitu merupakan ilmu pengetahuan pengetahuan akibat beberapa faktor. Di dalam
kebenarannya telah diujicoba melalui metode ilmiah. pembelajaran biologi sangat penting untuk memahami
Biologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam setiap konsep pengetahuan yang ada. Konsep pengetahuan
yang mengkaji konsep-konsep ilmiah mengenai makhluk merupakan hal dasar untuk merumuskan generalisasi lebih
hidup dan interaksinya. Konsep yang dikaji dalam biologi lanjut. Suatu konsep yang dibangun lebih awal akan
cukup kompleks untuk dipelajari. berpengaruh terhadap pembentukan konsep selanjutnya.
Pembelajaran biologi tidak lepas dari aspek tiga ranah, Miskonsepsi merupakan suatu pandangan yang salah
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses terhadap suatu konsep yang dipahami oleh seseorang
pembelajaran biologi lebih sering dituntut untuk lebih mengenai konsep yang telah disepakati oleh para ahli.
memahami serta menghayati suatu konsep baru, mampu Pengetahuan awal seseorang berpengaruh besar terhadap
menghubungkan konsep baru dengan konsep yang lama proses pembelajaran selanjutnya (Suhermiati, Indana, &
untuk dapat mendukung terbangunnya konsep sains yang Rahayu, 2015). Kesalahan konsep yang terjadi pada siswa

68
Jurnal Pendidikan Volume 3 Nomor 2 Tahun 2018 Halaman: 68-73
e-ISSN: 2527-6891
DOI: http://dx.doi.org/10.26740/jp.v3n2.p68-73

karena siswa membangun konsep sendiri berdasrkan apa penelitian dengan menggunakan metode Certainly of
yang dilihat dan didengar (Samiha, Agusta, & Response Index (CRI). Metode ini menggambarkan
Rolahnoviza, 2015). bagaimana tingkat kepahaman siswa terhadap mata
Miskonsepsi adalah ketidaksesuaian konsep awal pelajaran dan menggukur kepercayaan diri siswa dalam
dengan konsep ilmiah. Miskonsepsi adalah keadaan menjawab soal. Untuk mengetahui tingkat kepahaman
dimana siswa tidak dapat menyerap materi dengan baik siswa dengan cara memberikan tes atau soal pilihan ganda
(Rahmawati, Prayitno, & Indrowati, 2013). Penyebab yang bersifat pemahaman konsep pelajaran, kemudian
miskonsepsi pada siswa diantaranya adalah berasal dari diukur dengan skala CRI.
siswa itu sendiri, guru, buku teks, dan metode Kesulitan yang sering dialami siswa dapat berdampak
pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pada ketidak tercapaiannya hasil belajar siswa secara
pembelajaran (Suparno, 2005). Istilah asing dalam biologi optimal. Berbagai macam cara dapat digunakan untuk
serta kerumitan dari suatu konsep dikarenakan mengidentifikasi miskonsepsi pada siswa. Salah satu cara
kompleksitas informasi atau ciri yang membentuk konsep untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada siswa adalah
tersebut juga menyebabkan terjadinya miskonsepsi. Hal dengan tes diagnostik yang dilengkapi dengan kriteria
lain yang menyebabkan miskonsepsi adalah ketika siswa Certainty of Response Index (CRI). Certainty of Response
sedang menemukan pengetahuan dengan cara Index (CRI) merupakan metode yang ditemukan oleh
menerjemahkan pengalaman baru dalam bentuk konsepsi Saleem Hasan yang digunakan untuk mengidentifikasi
awal(Association, 2013). Pembentukan konsep awal dapat terjadinya miskonsepsi serta dapat membedakannya
dimulai ketika siswa mendapatkan pengalaman dengan tidak tahu konsep dan paham konsep (Mustaqim
pembelajaran di sekolah maupun dilingkungannya sendiri. et al., 2014).
Prakonsepsi siswa pada dasarnya bersifat resisten Metode CRI dapat digunakan untuk mengukur tingkat
terhadapperubahan, sehingga apabila prakonsepsi itu keyakinan atau kepastian responden dalam menjawab
salah, miskonsepsi akan sulit dihilangkan dari siswa setiap soal atau pertanyaan yang diberikan (Hasan, 1999).
(Suparno, 2013). Siswa dengan minat yang rendah CRI menentukan tingkat kepastian jawaban siswa
terhadap mata pelajaran atau materi tertentu cenderung berdasarkan pada skala 0-5 (Chaniarosi, 2014). Siswa
pasif dan mengabaikan konsep baru yang disajikan yang tidak tahu konsep merupakan siswa yang menjawab
meskipun berbeda dengan konsep yang selama ini salah atau benar tetapi meragukan jawabannya.
diyakini (Suparno, 2013). Siswa tersebut tidak Sedangkan siswa yang paham konsep adalah siswa yang
memperbaiki konsepnya sehingga miskonsepsi tetap menawab pertanyaaan dengan benar dan yakin akan
melekat pada dirinya. jawabannya.
Miskonsepsi berdampak fatal bagi siswa, artinya siswa Bentuk tes pilihan ganda disertai alasan terbuka untuk
selalu merasa benar terhadap apa yang sudah dilihat dan melihat alasan yang terdapat pada jawaban siswa. Teknik
didengar selama proses pembelajaran. Dampak terjadinya ini, guru dapat menganalisis pemahaman siswa secara
miskonsepsi lainnya adalah kegagalan siswa dalam objektif karena selain menjawab soal pilihan ganda dan
menghubungkan konsep lama dengan konsep yang baru tingkat keyakinan terhadap jawaban pilihan ganda dapat
(Pukan & Marianti, 2017) terungkap sehingga miskonsepsi dapat dengan mudah dan
Fotosintesis dan respirasi tumbuhan merupakan salah tepat teridentifikasi. Metode yang telah disusun oleh
satu konsep yang dikaji dalam biologi. Materi fotosintesis Saleem Hasan memiliki kelemahan yaitu terletak pada
dan respirasi merupakan salah satu konsep dalam biologi pengkategorian tingkatan pemahaman siswa yang
yang bersifat abstrak dan memiliki kesulitan yang tinggi, memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah serta
sehingga membingungkan siswa dalam memahaminya besarnya faktor menebak siswa dalam menjawab soal
(Ariandini, Anggraeni, & Aryani, 2013b). Materi yang karena bentuk soal yang digunakan adalah tes pilihan
abstrak seringkali menyebabkan miskonsepsi (Sumarni, ganda (Hakim, 2012). Hal ini ditandai dengan adanya
2010). Siswa seringkali terjadi salah konsep antara siswa yang sebenarnya mampu menjawab dan memahami
pengertian mendasar tentang respirasi dan fotosintesis. konsep-konsep yang terdapat pada soal, namun karena
Menurut penelitian Dwi (2013) dalam (Mustaqim, memiliki tingkat keyakinan yang rendah menuntunnya
Zulfiani, & Herlanti, 2014) menyatakan bahwa respirasi memilih skala CRI yang rendah, sehingga dikelompokkan
tumbuhan terjadi pada malam hari dan tumbuhan dengan dalam kategori tidak paham konsep/dianggap menebak
daun warna hijau saja yang mengalami fotosintesis. jawaban (Hakim, 2012).
Masih banyak siswa yang belum paham dan mengerti Berdasarkan hasil temuan penelitian sebelumnya,
akan materi yang diajarkan oleh guru dilihat dari masih dapat diketahui bahwa persentase siswa yang mengalami
banyaknya siswa yang belum tuntas pada mata pelajaran miskonsepsi pada konsep Fotosintesis dan Respirasi
sistem komputer, membuat peneliti ingin melakukan Tumbuhan sebesar 37,69% dan lebih kecil daripada

69
Profil Miskonsepsi Siswa Kelas X Di Sebuah Sma Swasta Di Karanganyar
As Syaffa Al Liina, Dewi Ekaputri Pitorini, Safina Salma, Salis Khoirun Nisa, Baskoro Adi Prayitno

persentase siswa yang tidak tahu konsep (Mustaqim et al., pengerjaan soal selama 30 menit dengan aturan siswa
2014). Selain itu pada penelitian sebelumnya diketahui mengerjakan secara mandiri di kelas dan diawasi oleh
bahwa siswa mengalami miskonsepsi pada konsep produk peneliti.
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini
yang dihasilkan dari proses fotosintesis (Ariandini et al.,
berdasarkan pada jawaban siswa dari tes yang diberikan.
2013b). Teknik analisis data hasil penelitian melalui empat tahap.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan Pertama, menentukan kategori tingkatan pemahaman
untuk mengetahui profil miskonsepsi materi fotosintesis siswa berdasarkan jawaban dan CRI.
siswa kelas X SMA.
Tabel 2. Kategori Tingkatan Pemahaman Siswa
METODE berdasarkan CRI
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan Jawaban Nilai CRI Deskripsi Kode
metode survei. Penelitian dilakukan pada kelas X di
Benar < 2,5 Tidak tahu konsep TTK
sebuah SMA Swasta di Karanganyar pada 24 Mei 2018.
Salah < 2,5 Tidak tahu konsep TTK
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA
Benar > 2,5 Tahu konsep TK
yang terdiri 5 kelas dengan rata – rata 25 siswa tiap kelas.
Salah > 2,5 Miskonsepsi M
Sampel penelitian diambil sejumlah 25 siswa kelas X
MIA 3. Teknik sampling menggunakan purposive random (Hasan, 1999)
sampling, yaitu teknik pengambilan sumber data dengan
pertimbangan tertentu (Januarko & Setiawati, 2013). Kedua, dilakukan perhitungan persentase
jawaban untuk setiap kategori tingkatan pemahaman
Teknik purposive random sampling digunakan karena siswa. Perhitungan persentase menggunakan rumus
penentuan subjek penelitian berdasarkan pertimbangan (Mustaqim et al., 2014):
bahwa kelas tersebut bersifat heterogen dan siswa telah
memperoleh materi fotosintesis.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Keterangan :
P = angka persentase kategori i
penelitian ini adalah tes tertulis. Instrumen tes yang
f = jumlah siswa dengan katagori i
digunakan berupa tes pilihan ganda yang disertai dengan N = jumlah seluruh siswa
Certainty of Response Index (CRI). Tiap butir soal yang Ketiga, dibuat rekapitulasi persentase rata-rata
digunakan memiliki empat pilihan jawaban. Tes dengan tingkatan pemahaman seluruh siswa. Keempat, dianalisis
empat pilihan jawaban banyak digunakan karena letak miskonsepsi siswa pada butir soal dengan persentase
memungkinkan siswa dapat menerka jawaban sekitar 25% miskonsepsi siswa tertinggi.
(Sukardi, 2008). Instrumen tes yang digunakan disusun
HASIL DAN PEMBAHASAN
oleh Griffiths dan Winterbottom (Science & Plants for
Hasil perhitungan persentase jawaban untuk
School, 2018). Konsep yang diuji pada instrumen tes
setiap kategori tingkatan pemahaman siswa disajikan
dapat dilihat pada tabel 1
dalam bentuk tabel dan histogram.
Tabel 1. Konsep yang diuji
Tabel 3. Persentase Tingkatan Pemahaman Siswa
Konsep yang Diuji No Soal
Konsep yang Diuji No Persentase (%)
Menentuka sumber biomassa tanaman 1 Soal TTK TK M
Menentukan sumber biomassa 1 28 36 36
Mengetahui konsep respirasi dan fotosintesis pada 2 tanaman
tanaman di siang hari
Mengetahui konsep respirasi dan fotosintesis pada 3 Mengetahui konsep respirasi dan 2 8 20 72
tanaman di malam hari fotosintesis pada tanaman di
Mengetahui fotosintesis pada makhluk hidup 4 siang hari
Mengetahui respirasi pada makhluk hidup 5
Mengetahui konsep respirasi dan 3 16 68 16
Mengetahui produk fotosintesis 6 fotosintesis pada tanaman di
malam hari
Mengetahui konsep fotosintesis dan respirasi pada 7
tanaman Mengetahui fotosintesis pada 4 4 96 0
Mengetahui fungsi energi cahaya matahari pada 8 makhluk hidup
fotosintesis
Membedakan reaksi terang dan reaksi gelap pada 9 Mengetahui respirasi pada 5 8 64 28
fotosintesis makhluk hidup
Mengetahui produk fotosintesis pada tanaman air 10
Mengetahui produk fotosintesis 6 16 0 84
Data diperoleh dari hasil tes tertulis berupa pilihan Mengetahui konsep fotosintesis 7 28 56 16
ganda disertai indeks CRI berjumlah sepuluh soal. Waktu dan respirasi pada tanaman

70
Jurnal Pendidikan Volume 3 Nomor 2 Tahun 2018 Halaman: 68-73
e-ISSN: 2527-6891
DOI: http://dx.doi.org/10.26740/jp.v3n2.p68-73

Konsep yang Diuji No Persentase (%) 2. Proses apakah yang terjadi di daun pada siang hari?
Soal TTK TK M a. Respirasi
Mengetahui fungsi energi cahaya 8 40 16 44
matahari pada fotosintesis b. Fotosintesis
c. Fotosintesis dan respirasi
Membedakan reaksi terang dan 9 32 8 60 d. Tidak ada jawaban benar
reaksi gelap pada fotosintesis Tanaman melakukan proses fotosintesis dan
Mengetahui produk fotosintesis 10 24 16 60 respirasi pada siang hari. Respirasi seluler terjadi
pada tanaman air secara terus-menerus pada sel hidup (Levetin &
McMahon, 2008). Siswa mengalami miskonsepsi
Rata-rata 20,4 38 41,6 karena beranggapan bahwa fotosintesis terjadi pada
siang hari dan respirasi terjadi pada malam hari.
Menurut Köse (2008), miskonsepsi pada
Keterangan : konsep respirasi dan fotosintesis pada tanaman di
TTK : Tidak Tahu Konsep siang hari dapat terjadi karena siswa beranggapan
TK : Tahu Konsep bahwa repirasi pada tanaman berbeda dengan respirasi
M : Miskonsepsi pada tumbuhan. Siswa tidak mengetahui bahwa
tanaman melakukan respirasi pada siang hari.
Grafik 1. Persentase Tingkatan Pemahaman Siswa Miskonsepsi yang terjadi sesuai dengan hasil
penelitian Köse (2008) dimana siswa benganggapan
bahwa respirasi hanya terjadi pada malam hari.

2. Butir Soal 6 (konsep produk fotosintesis)


Pertanyaan dan pilihan yang diajukan adalah
sebagai berikut :
6. Hasil akhir dari proses fotosintesis pada tanaman
adalah oksigen dan . . .
a. Glukosa
b. Pati
c. Glukosa dan pati
d. Air
Hasil akhir dari proses fotosintesis pada
tanaman adalah oksigen, glukosa dan pati. Dua
molekul fosfat gliseraldehida adalah perolehan bersih
Persentase tingkatan pemahaman siswa paling dari enam putaran Siklus Calvin. Molekul fosfat
kecil terletak pada kategori “tidak tahu konsep” dengan griseraldehida diubah menjadi satu molekul fruktosa-
1,6-bifosfat yang segera diubah menjadi glukosa.
rata-rata persentase sebesar 20,4%. Sedangkan rata-rata Glukosa yang dihasilkan tidak pernah disimpan tetapi
persentase pada kategori “Tahu Konsep” sebesar 38%. diubah terlebih dahulu menjadi pati, sukrosa atau
Persentase tingkatan pemahaman siswa pada konsep berbagai produk lainnya (Levetin & McMahon, 2008).
fotosintesis dan respirasi tumbuhan di suatu SMA Swasta Jawaban yang diberikan siswa menunjukkan bahwa
Karanganyar didominasi pada kategori “miskonsepsi” siswa mengalami miskonsepsi. Siswa beranggapan
dengan rata-rata persentase sebesar 41,6%. Miskonsepsi bahwa produk utama dari fotosintesis adalah glukosa.
Hasil penelitian (Ariandini et al., 2013b),
yang dialami siswa disebabkan karena oleh cara belajar
menunjukkan bahwa miskonsepsi pada konsep produk
siswa yang hanya menghafal suatu konsep tanpa fotosintesis merupakan konsep yang paling banyak
menghubungkan antara konsep yang satu dengan konsep mengalami miskonsepsi yaitu sekitar 47,05%.
yang lainnya. Miskonsepsi juga dapat disebabkan oleh
penalaran siswa yang tidak lengkap atau salah sehingga 3. Butir Soal 8 (konsep fungsi energi cahaya matahari
siswa mengambil kesimpulan yang salah untuk konsep pada fotosintesis)
tersebut (Ariandini, Anggraeni, & Aryani, 2013a). Pertanyaan dan pilihan yang diajukan adalah
Grafik 1 menunjukkan bahwa butir soal 2, 6, 8, 9 dan sebagai berikut :
10 memiliki persentase miskonsepsi lebih tinggi 8. Energi cahaya yang ditangkap dalam proses
dibandingkan dengan 2 kategori tingkat pemahaman fotosintesis digunakan tanaman untuk sintesis . . .
lainnya. Berikut ini adalah pembahasan butir soal 2, 6, 8, a. Karbohidrat
9, dan 10. b. Karbohidrat, asam lemak dan protein
1. Butir Soal 2 (konsep respirasi dan fotosintesis pada c. Asam lemak dan protein
tanaman di siang hari) d. Tidak ada jawaban benar
Pertanyaan dan pilihan yang diajukan adalah Sintesis ATP dikenal sebagai fotofosforilasi
sebagai berikut : karena energi yang mendorong seluruh proses berasal

71
Profil Miskonsepsi Siswa Kelas X Di Sebuah Sma Swasta Di Karanganyar
As Syaffa Al Liina, Dewi Ekaputri Pitorini, Safina Salma, Salis Khoirun Nisa, Baskoro Adi Prayitno

dari sinar matahari (Levetin & McMahon, 2008). terang dan reaksi gelap pada fotosintesis. Siswa
Fotofosforilasi sangat penting karena selain mengalami miskonsepsi sebesar 22% (Ita Viana Dwi
penggunaan ATP (bersama dengan NADPH) untuk & Erman, 2013).
reduksi CO2 pada Siklus Calvin yang menghasilkan
karbohidrat, pasokan ATP terus-menerus diperlukan 5. Butir Soal 10 (konsep produk fotosintesis pada
untuk mendukung berbagai kegiatan metabolik lainnya tanaman air)
di kloroplas. Kegiatan metabolisme tersebut meliputi Pertanyaan dan pilihan yang diajukan adalah
biosintesis asam amino, biosintesis asam lemak, sebagai berikut :
biosintesis pati, sintesis protein pada stroma, serta 10. Gelembung udara yang dihasilkan tanaman air di
transportasi protein dan metabolit melintasi selaput bawah cahaya matahari adalah . . .
membran (Hopkins & Huner, 2008). Jawaban yang a. Karbondioksida
diberikan siswa menunjukkan bahwa siswa mengalami b. Oksigen
miskonsepsi. Siswa beranggapan bahwa semua energi c. Oksigen ditambah dengan karbondioksida
yang ditangkap dalam fotosintesis digunakan untuk d. Tidak ada jawaban benar
mensintesis karbohidrat. Jawaban yang diberikan siswa menunjukkan
Hasil penelitian (Ariandini et al., 2013b), bahwa siswa mengalami miskonsepsi. Siswa
menunjukkan bahwa miskonsepsi pada konsep produk beranggapan bahwa gelembung udara yang dihasilkan
fotosintesis merupakan konsep yang paling banyak tanaman air di bawah sinar matahari adalah oksigen
mengalami miskonsepsi yaitu sekitar 47,05%. murni. Tumbuhan melakukan proses respirasi dan
fotosintesis, sehingga gas yang dihasilkan bukan
4. Butir Soal 9 (konsep reaksi terang dan reaksi gelap oksigen saja, melainkan gas karbondioksida sebagai
pada fotosintesis) hasil respirasi.
Pertanyaan dan pilihan yang diajukan adalah Reaksi dalam fotosintesis yang menghasilkan
sebagai berikut : glukosa dan oksigen ialah sebagai berikut : 6H2O +
9. Fotosintesis terjadi melalui 2 reaksi yang terpisah 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2. Secara
namun saling berhubungan yaitu reaksi terang dan umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler
reaksi gelap. Reaksi gelap fotosintesis terjadi pada berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada
saat . . . respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan
a. Pada malam hari bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan
b. Pada malam hari dan siang hari karbon dioksida, air, dan energi kimia (Pertamawati,
c. Pada siang hari 2010).
d. Tidak ada jawaban benar Hasil penelitian Rahmatan & Liliasari (2013),
Fotosintesis terdiri dari dua reaksi utama yaitu menunjukkan bahwa konsep gas yang dihasilkan
reaksi terang dan siklus Calvin. Reaksi terang tumbuhan mengalami miskonsepsi sebanyak 59,4%.
merupakan fase fotokimia fotosintesis di mana energi
radiasi diubah menjadi energi kimia. Selama reaksi PENUTUP
terang, terjadi pemecahan molekul air yang Simpulan
melepaskan oksigen dan menyediakan elektron untuk Berdasarkan hasil penelitian, dapat diismpulkan
reduksi NADP menjadi NADPH + H+. Reaksi terang bahwa persentase siswa yang mengalami miskonsepsi
juga menyediakan energi untuk sintesis ATP. Reaksi pada konsep fotosintesis dan respirasi tumbuhan sebesar
terang memerlukan energi cahaya matahari untuk 41,6%, siswa yang tahu konsep sebesar 38% dan siswa
menghasilkan ATP dan NADPH. Siklus Calvin yang tidak tahu konsep sebesar 20,4%. Miskonsepsi siswa
merupakan fase biokimia yang melibatkann fiksasi banyak terjadi pada indikator soal respirasi dan
dan reduksi CO2 untuk membentuk gula. Siklus Calvin fotosintesis pada tanaman di siang hari, produk
memanfaatkan ATP dan NADPH yang dihasilkan fotosintesis, fungsi energi cahaya matahari pada
dalam reaksi terang tanpa melibatkan partisipasi fotosintesis, reaksi terang dan reaksi gelap pada
langsung cahaya matahari sehingga sering disebut fotosintesis, produk fotosintesis pada tanaman air.
sebagai reaksi gelap (Levetin & McMahon, 2008).
Jawaban yang diberikan siswa menunjukkan bahwa Saran
siswa mengalami miskonsepsi. Siswa beranggapan Miskonsepsi siswa pada konsep fotosintesis dan
bahwa reaksi gelap hanya terjadi pada malam hari. respirasi tumbuhan sebesar 41,6%. Miskonsepsi dapat
Hasil penelitian sebelumnya juga menunjukkan menghambat proses pembelajaran, karena mempengaruhi
adanya miskonsepsi pada konsep membedakan reaksi

72
Jurnal Pendidikan Volume 3 Nomor 2 Tahun 2018 Halaman: 68-73
e-ISSN: 2527-6891
DOI: http://dx.doi.org/10.26740/jp.v3n2.p68-73

pembentukan konsep siswa selanjutnya. Oleh karena itu Pendidikan Biologi FKIP UNS.
guru biologi sebaiknya lebih memperhatikan pemahaman Samiha, Y. T., Agusta, E., & Rolahnoviza, G. (2015).
konsep siswa pada materi fotosintesis. Analisis Miskonsepsi Siswa pada Mata Pelajaran
IPA di SMPN 4 Penukal Utara Kabupaten
Penukal Abab Lematang Ilir Pendopo. Bioilmi,
DAFTAR PUSTAKA
3(1), 38–46.
Pertamawati. (2010). Pengaruh Fotosintesis terhadap Science & Plants for School. (2018). Photosynthesis
Pertumbuhan Tanaman Kentang (Solanum Quiz : Test Your Knowledge. Retrieved from
tuberosum L.) dalam dalam Lingkungan http://www.saps.org.uk/secondary/teaching-
Fotoautotrof secara In Vitro. Sains Dan Teknologi resources/1223-photosynthesis-quiz-test-your-
Indonesia, 12(1). knowledge
Pukan, A. N. F. K. K., & Marianti, A. (2017). Analisis Suhermiati, I., Indana, S., & Rahayu, Y. S. (2015).
Miskonsepsi Materi Sistem Regulasi pada Siswa Analisis Miskonsepsi Siswa pada Materi Pokok
Kelas XI SMA Kota Semarang. Journal of Sintesis Protein Ditinjau dari Hasil Belajar
Biology Education, 5(024), 3–4. Biologi Siswa. Bioedu, 4(3), 985–990.
Rahmatan, H., & Liliasari. (2013). Pengetahuan Awal Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan
Calon Guru Biologi tentang Konsep Katabolisme Operasionalnya. Jakarta Timur: PT Bumi Aksara.
Karbohidrat (Respirasi Seluler). Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia, 2(2), 203–208. Sumarni, W. (2010). Penerapan Learning Cycle
https://doi.org/10.15294/jpii.v4i2.4179 Approach sebagai Upaya Meminimalisasi
Miskonsepsi Mahasiswa. Jurnal Penelitian
Rahmawati, Y., Prayitno, B. A., & Indrowati, M. (2013). Pendidikan (JPP), 27(2).
Studi Komparasi Tingkat Miskonsepsi Siswa pada
Pembelajaran Biologi melalui Model Suparno, P. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep
Pembelajaran Konstruktivisme Tipe Novick dan dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: PT Grasindo.
Konstruktivis-Kolaboratif. In Seminar Nasional X

73

Anda mungkin juga menyukai