PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut sering
digunakan baik dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan
pertemuan dalam rapat,diskusi, atau seminar. Mereka yang sering menulis
baik surat,kertas kerja.,pelaporan,skripsi pasti menggunakan alinea atau
paragraf dalam tulisannya. Apabila ditanyakan definisi dari alinea maka
akan bervariasi jawabannya. Alinea atau paragraf merupakan satu hal yang
sangat penting untuk kita pelajari,karena sangat berpengaruh dalam
pembentukan sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas.
Bila kita membuat alinea atau paragraf, kita menuliskan sekelompok ide
pokok dan ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok.
Disamping ide okok ini,terdapat ide pokok linnya yang masih berkaitan
dengan ide pokok pertama. Kedua ide pokok ini merupakan bagian
kelompok ide yang lebih besar. Oleh sebab itu, ide pokok yang kedua ini
diungkapkan dalam paragraf berikutnya yang disertai pula dengan ide pokok
bwahan yang berupa penjelasan terhadap ide pokok kedua tadi.
Demikianlah seterusnya sehingga kita dapat membuat sebuah karangan
yang terdiri atas bebrapa alinea yang mengandung kelompok-kelompok ide
yang saling berkaitan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alinea atau paragraf ?
2. Apa jenis-jenis paragraf ?
3. Apa syarat sebuah paragraf ?
4. Apakah fungsi paragraf ?
5. Apa saja unsur unsur yang terkandung dalam alinea ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Paragraf atau Alinea
Paragraf atau alinea merupakan bagian bab dalam suatu karangan
(biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan
garis baru). Namun, pengertian paragraf yang mendasar dapat berupa
karangan mini. Artinya, semua unsur karangan yang panjang ada dalam
paragraf.
Paragraf dapat pula didefinisikan sebagai satuan bahasa tulis yang
terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtut,logis, dalam satu
kesatuan ide yang tersususun secara lengkap,utuh dan padu.
Menurut Rofi’udin (1998) paragraf dapat diamati dari dua segi,
yakni segi isi dan segi struktur. Segi isi, Paragraf merupakan suatu
pernyataan tentang suatu pokok pikiran atau ide pokok yang dikemukakan
secara utuh dan lengkap. Segi struktur, paragraf merupakan sekelompok
kalimat yang saling berhubungan dan dirangkaikan dalam urutan yang
teratur dan jelas.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disederhanakan bahwa
paragraf sebagai suatu susunan kalimat yang berhubungan antara kalimat
satu dengan kalimat lain yang menyajikan pikiran pokok (ide pokok).1
B. Jenis – Jenis Paragraf
Macam –macam paragraf atau alinea berdasarkan letak
kalimat utamanya.
1. Deduktif : kalimat utama atau gagasan pokok pikiran berada di awal alinea.
Contoh :
Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah
belajar “dadakan”. Belajarlah mulai dari sekarang. Belajar akan efektif
kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapt dilakukan dengan cara menjawab
2http://akses-ilmu.blogspot.com/2012/03/contoh-paragraf-narasi-deskripsi.html.
Diakses tanggal 16 Sep. 17. Pukul:17:00.
Contoh : Sore itu, di tepi jalan depan stasiun poma bensin di warung
Buncit, Mampang, Jakarta Selatan ,sesosok mayat pria muda tampak
terbujur. Bajunya koyak-moyak. Wajahnya lebam seolah habis dipukuli.
Dan, matanya yang setengah terbuka masih memancarkan kebencian yang
dalam,entah karena apa. Sebuah dompet yang telah kosong tergeletak
disisinya.
2. Alinea isi
Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam
sebuah wacana atau karangan. Oleh karena itu, alinea isi merupakan bagian
yang esensial dalam suatu wacana atau karangan. Maksudnya adalah alinea
isi menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-bagian ide pokok tersebut.
Dalam menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan sesuai dengan
asas-asas penalaran yang masuk akal atau logis. Ada beberapa pola
penyusunan kalimat-kalimat yang menjadi sebuah paragraf isi yang dapat
dijadikan pedoman, yaitu :
Pola Urutan Waktu : Dalam pola urutan waktu, penulis mengungkapkan
gagasan-gagasannya secara kronologis.
Pola Runtutan Tingkat : Dalam pola urutan tingkat, penulis
mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat terendah sampai dengan yang
tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan sebagainya.
Pola Urutan Apresiatif : Pada pola urutan apresiatif. Penulis
mengungkapkan gagasannya berdasarkan, baik buruk, untung rugi, salah
benar, berguna tidak berguna, dan sebagainya
Pola Urutan Tempat : Dalam pola urutan tempat, penulis
mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu tempat ketempat lainnya,
misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke luar, dari kiri ke kanan, dan
sebagainya. Urutan demikian dapat dikombinasikan dengan urutan
berdasarkan tingkat pentingnya suatu tempat, dari tempat yang terpenting ke
tempat yang penting sampai tempat yang kurang penting.
Pola Urutan Klimaks : Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola
urutan tingkat. Hanya saja, dalam pola urutan klimaks ini terkandung
adanya intensitas yang semakin menaik, sedangkan dalam pola urutan
tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis
mengungkapkan gagasannya dengan urutan yang setiap kali semakin
meningkat intensitasnya, dan berakhir pada gagasan yang paling intens.
Pola Urutan Antikimaks : Pola urutan antiklimaks ini merupakan
kebalikan dari pola urutan klimaks. Jadi, pola urutan antiklimaks ini
berangkat dari suatu yang paling intens menuju ke yang intens sampai ke
yang kurang intens. Dalam cerita rekaan (novel, cerpen, drama), klimaks
dan antiklimaks, dan setelah sampai pada puncaknya menuju ke
antiklimaksnya yang berupa penyelesaian.
Pola Urutan Khusus Umum : Dalam pola urutan khusus ke umum ini,
penulis mula-mula mengungkapkankan gagasan-gagasan suatu hal yang
khusus, kemudian diungkapkan keumuman atau rampatan generalisasinya.
Pola Urutan Sebab – Akibat : Dalam pola urutan ini, penulis
mengungkapkan gagasannya bertolak dari suatu akibat atau efek terdekat
dari pernyataan itu.
Pola Urutan Tanya – Jawab : Dalam pola urutan tanya- jawab ini,
penulis mula-mula mengemukakan gagasannya dalam bentuk pertanyaan,
kemudian diikuti dengan jawaban pertanyaan itu.
3. Alinea penutup
Dalam menutup tulisan,upayakan pula agar mengesankan pembaca.
Upayakanlah jangan berpnjang lebar dalam membuat alinea penutup. Alinea
ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada
bagian wacana atau karanan sebelumnya. Alinea ini merupakan kebulatan
dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana atau karanan
sebelumnya. Selain itu alinea penutup juga harus mengandung kesimpulan
yang benar-benar mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut. Karena
bertugas untuk mengakhiri suatu wacana, maka alinea penutup yang baik
ialah yang tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan
tetapi, alinea penutup harus menimbulkan kesan tersendiri bagi para
pembaca.
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau
penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap
penting.3
C. Syarat Paragraf atau Alinea
Syarat paragraf atau alinea yang baik sebagai berikut :
a. Kesatuan
yaitu semua kalimat dalam paragraf itu secara bersama-sama mendukung
satu ide atau gagasan pokok. Jadi, tidak boleh ada kalimat sumbang atau
menyimpang dari pikiran utamanya.
b. Kepaduan
Kekompakan hubungan atau koherensi antara satu kalimat lainnya di dalam
sebuah alinea terwujud dalam kepaduannya. Kepaduan ini tercermin pada
urutan-urutan pikiran yang teratur,tidak meloncat-loncat dan tidak
membingungkan pembaca.
c. Kelengkapan
Jika kalimat topik atau kalimat utama ditopang dan dikembangkan oleh
kalimat-kalimat berikutnya secara jelas,berarti kalimat topic tersebut
dianggap lengkap.4
D. Fungsi Paragraf atau Alinea
a. Mengekspresikan gagsan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan
perasaan kedalam serngkaian kalimat yng tersusun secara logis dalam satu
kesatuan
3Wahyu Wibowo, Menjadi Penulis & Penyunting Sukses, (Jakarta, Bumi Aksara
2007), hlm.116.
6 http://ibnukhairooooo.blogspot.com/2012/11/unsur-unsur-alinea.html. Diakses
tanggal 16 Sep. 17. Pukul 15: 00.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alinea merupakan suatu susunan kalimat yang berhubungan antara
kalimat satu dengan kalimat lain yang menyajikan pikiran pokok (ide
pokok). Alinea memiliki tiga macam yaitu, alinea pembuka, alinea
penghubung dan alinea penutup.
Syarat pembentukan alinea adalah
kesatuan,kepaduan,kelengkapan. Berdasarkan penempatan ide pokok pada
alinea,alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea deduktif,alinea
induktif,alinea campuran,alinea deskriptif.
Untuk menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu
berupa unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi (transition),kalimat
topik (topic sentence),kalimat pengembang (development sentence),dan
kalimat penegas (punch-line) keempat unsur penyusun alinea
tersebut,terkadang muncul secara bersamaan,terkadang pula hanya sebagian
yang muncul dalam sebuah alinea.
B. Saran
Pembaca yang budiman, kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan yang kami miliki, bak dari segi tulisan maupun bahasa yang
kami sajikan, oleh karena itu kami berpesan kepada pembaca,ambilah
sesuatu yang positif dari sebuah coretan yang kami buat,dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kami mapun pembaca.dan menjadi
wawasan kita dalam memahami bahasa kita sendiri dan sebagai kata,marilah
terus berusaha untuk menggapai sebuah cita-cita yang luhur.
Daftar Pustaka
Mansurudin, Susilo. 2010. Mozaik Bahasa Indonesia. Malang: UIN-
Mliki Press
Wibowo,Wahyu. 2007. Menjadi Penulis & Penyunting Sukses.
Jakarta : Bumi Aksara
http://akses-ilmu.blogspot.com/2012/03/contoh-paragraf-narasi
deskripsi.html
http://ibnukhairooooo.blogspot.com/2012/11/unsur-unsur-
alinea.html