Nama: Hartini
Kelas: SD 2i
Nim: 105401135721
PENYUSUNAN PARAGRAF
Pengertian Paragraf
Paragraf adalah serangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan logis sehingga membentuk
kesatuan pokok pembahasan. Paragraf juga biasa disebut sebagai kesatuan pikiran, satu kesatuan yang
lebih tinggi dan lebih luas daripada kalimat, dan merupakan himpunan kalimat-kalimat yang saling
berhubungan dalam satu rangkaian membentuk satu gagasan.
• Tujuan Pembentukan Paragraf
1. Untuk memudahkan dalam memahami dan mengerti suatu pembahasan dengan memisahkan
fikiran utama yang satu dengan yang lain.
2. Untuk memisahkan dan menegaskan perhentian secara formal yang memungkinkan kita berhenti
lebih lama dari perhentian pada akhir kalimat.
c. Paralelisme
Contohnya:
Menurut jadwal kerja yang ditentukan, Fia bertugas di kantor sampai pukul 14.00. artinya
waktu shalat dhuhur sebelum pulang ke rumahnya. Pukul 14.30 Fia baru meninggalkan
kantornya menuju ke rumahnya istirahat.
Pengembangan Paragraf
Paragraf dapat dikembangkan dengan berbagai macam cara atau teknik yang digunakan pada
umumnya bergantung pada luasnya pengalaman penulis dan materi yang akan ditulis. Melalui jenis
pembagian ini, paragraf dapat dikategorikan sebagai jenis paragraf berdasarkan struktur informasinya.
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf dilengkapi dengan
kalimat penjelas sebagai pelengkapnya.
Contohnya:
Pada tahun 2008 kualitas masyarakat Indonesia semakin rendah. Hal ini dapat dilihat dari semakin
meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Pada tahun sebelumnya hanya 30%, presentase
angka pengangguran dan tahun ini bertambah menjadi 40%. Angka kriminalitas di Indonesia juga
semakin membeludak dan yang paling parah banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengikuti
program pemerintah 9 tahun. Dilihat dari dua realita ini kita sudah bisa mengukur SDM masyarakat
Indonesia.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf dan kalimat
penjelasnya terletak di awal paragaraf. Urutan penyusunan paragraf diawali dengan pernyataan
khusus kemudian baru pernyataan umum. Contohnya:
Setiap hari Alif selalu pulang malam. Sekitar jam 20.00 WIB. Sangat tidak masuk akal jika seorang
pelajar pulang malam. Dia pun tak pernah belajar. Hidupnya selalu dipenuhi dengan gemerlapnya
dunia. Tak ada kata susah di dalam pikirannya. Oleh karena itu, sangat wajar jika Alif tidak naik kelas.
3. Pengembangan paragraf dengan klasifikasi
Pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Ungkapan yang sering
digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasiakan.
Contohnya:
Ada paragraf yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang, menjelaskan sebuah proses, melukiskan
keadaan dengan kata-kata, bahkan ada paragraf yang isinya mempengaruhi cara berpikir orang lain.
Ditinjau dari sifat isi paragraf tadi maka paragraf dapat digolongkan menjadi paragraf deskriptif,
paragraf naratif, paragraf persuasif, dan paragraf argumentatif.
4. Pengembangan paragraf dengan Contoh Kata seperti, misalnya, contohnya, dan lain-lain
merupakan ungkapan-ungkapan dalam pengembangan paragraf dengan contoh.
Contohnya:
Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang halal, tapi didunia ini
berlaku hukum keseimbangan, kaya dengan halal harus kerja keras, kerja cerdas dan kerja waras.
Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah membuahkan kebahagiaan. Contohnya: Bapak A
memimpin sebuah lembaga negara, yang asalnya biasa sekarang jadi superkaya, rumahnya bak istana,
setiap anak punya mobil dan apartemen, tetapi anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada yang lulus
kuliah, anak perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami keterbelakangan mental.
5. Pengembangan paragraph dengan Fakta
Pengembangan paragraph dengan fakta adalah suatu jenis pengembangan paragraph yang dilakukan
dengan cara menyertakan bukti untuk memperkuat pendapat yang dikemukakan.
Contohnya:
Para petani di kampong sangat rajin. Sebelum matahari terbit mereka berangkat menggarap sawahnya.
Tidak mengenal lelah dan capek. Waktu istirahat hanya untuk makan dan shalat saja. Kembali ke
rumah nanti menjelang magrih. Meskipun begitu, tidak pernah mengeluh kepada siapa pun.
6. Pengembangan paragraph dengan Sebab Akibat
Pengembangan paragraph ini dilakukan untuk menjelaskan suatu kejadian. Kata yang biasa digunakan
yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena, dan karena.
Contohnya: Pertama kali pindah ke kota ia adalah anak yang baik. tahun pertama ia masuk SMK
mulai merokok, malam minggu kumpul ditempat tongkrongan langganan, disuguhi minuman
beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti dengan lintingan ganja, uang transport
sering dipakai beli ganja, sekolah sering bolos. akibatnya raport jelek, badan kurus dan sekarang
mulai berani menjual barang- barang rumah untuk membeli si daun haram itu.
7. Pengembangan paragraph dengan Definisi Adalah, yaitu, ialah merupakan kata yang biasa
digunakan dalam pengembangan paragraph definisi.
Contohnya: Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa kalimat
yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk satu
pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari
paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.
Jenis-Jenis Paragraf
1. Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya
a. Paragraf Pembuka
Tiap jenis karangan akan mempunyai paragraf yang membuka atau menghantar karangan itu, atau
menghantar pokok pikiran dalam bagian karangan itu. Sebab itu sifat dari paragraf semacam itu harus
menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yag
sedang diuraikan, Paragraf yang pendek jauh lebih baik, karena paragraf-paragraf yang panjang hanya
akan menimbulkan kebosanan pembaca.
b. Paragraf Penghubung
Yang dimaksud dengan paragraf penghubung adalah semua paragraf yang terdapat di antara paragraf
pembuka dan paragraf penutup. Inti persoalan yang akan dikemukakan penulisan terdapat dalam
paragraf-paragraf ini. Sebab itu dalam membentuk paragraf-paragraf penghubung harus diperhatikan
agar hubungan antara satu paragraf dengan paragraf yang lainnya itu teratur dan tersusun secara logis.
Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-
karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisi, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan
suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa
paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf
yang menekankan pendapat pengarang.
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian
karangan. Dengan kata lain paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah
diuraikan dalam paragraf-paragraf penghubung. Apapun yang menjadi topik atau tema dari sebuah
karangan haruslah tetap diperhatikan agar paragraf penutup tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak
berarti terlalu pendek. Hal yang paling esensial adalah bahwa paragraf itu harus merupakan suatu
kesimpulan yang bulat atau betul-betul mengakhiri uraian itu serta dapat menimbulkan banyak kesan
kepada pembacanya.