Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui, dalam kehidupan bangsa Indonesia, bahasa


Indonesia adalah sebuah bahasa yang paling penting di negara ini. Selain itu, peranan
bahasa Indonesia adalah sebagai sarana utama (di luar bahasa asing) misalnya di
bidang IPTEK dan peradaban modern bagi manusia modern. Berdasarkan hal itu,
dapat kita ketahui bahwa betapa pentingnya bahasa Indonesia bagi rakyat Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang utama dari bahasa daerah bukan karena
mutunya sebagai bahasa, bukan kata kalimatnya ataupun gaya ungkapannya dalam
gaya bahasa melainkan karena bahasa ini adalah bahasa yang didasari oleh dasar
politik, ekonomi, dan demografi. Sebagai bangsa Indonesia kita harus melestarikan
bahasa Indonesia. Oleh karena itu, saya ingin mempelajari atau membahas salah satu
materi bahasa Indonesia yaitu mengenai “Penulisan Paragraf Dalam Bahasa
Indonesia”.

Selama ini dalam membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan cukup
baik. Dalam membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus
dipenuhi dalam sebuah paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai
kepaduan antara paragraf yang lain. Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui
penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar
kalimat. Disini kita di tuntut agar mampu membuat suatu paragraf dengan baik dan
benar sesuai dengan kaidahnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, perumusan masalah dalam penulisan ini
adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan paragraph….?
2. Unsur-unsur apa saja yang terkandung dalam paragraph…?
3. Apa saja syarat-syarat penyusunan paragraf yang baik…?
4. Apa saja jenis-jenis dari paragraf…?

C. Tujuan Penulisan
Penulis memiliki beberapa tujuan dalam penulisan makalah ini, di antaranya adalah.

1|Tugas Bahasa Indonesia UNU AL-MANSYUR


1. Agar mengerti apa yang dimaksud paragraf.
2. Agar mengetahui unsur apa saja yang terkandung dalam paragraf.
3. Agar mengetahui apa saja syarat-syarat penyusunan paragraf yang baik.
4. Agar bisa membedakan apa saja jenis-jenis dari paragraf.

2|Tugas Bahasa Indonesia UNU AL-MANSYUR


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pragraf

Sering sebuah paragraf ditulis tanpa kata atau kalimat transisi dan kalimat
penegas. Di samping itu, letak masing-masing unsurnya juga tidak selamanya seperti
dalam skema di atas. PU, misalnya, bisa saja terletak di bagian akhir, bahkan dalam
paragraf deskriptif PU merupakan simpulan dari semua penjelasan dalam paragraf
bersangkutan, tidak eksplisit dalam kalimat tertentu.

Paragraf merupakan bagian  dari karangan (tertulis) atau bagian dari tuturan


(lisan). Karena itu, paragraf adalah sekelompok atau rentetan kalimat yang saling
berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu unit gagasan atau pikiran untuk
mendukung gagasan atau pikiran yang lebih besar (tulisan atau tuturan). Karena
mendukung pikiran yang lebih besar, paragraf merupakan satuan dasar dalam wacana
(karangan) tulisan atau karya tulis ilmiah. Satuan dasar itu terdiri atas untaian kalimat
yang kompak yang mencerminkan satu gagasan.

Paragraf adalah karangan yang paling sederhana berupa wacana dasar. Disebut
wacana dasar karena menjadi dasar pembentukan wacana yang lebih luas/kompleks.
Sebagaimana wacana lainnya, paragraf menyatakan sebuah pokok gagasan. Pokok
gagasan itu diuraikan menjadi sejumlah kalimat yang berkaitan satu dengan yang lain
yang secara keseluruhan mendukung pokok gagasan yang dikembangkan.

a. Ciri-ciri Pragraf
Berdasarkan uraian di atas, rumusan ciri paragraf dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Paragraf terdiri atas rentetan/kumpulan kalimat.
2. Rentetan/kumpulan kalimat itu saling berkaitan.
3. Rentetan/kumpulan kalimat itu menyatakan satu unit gagasan.

Contoh :
Dalam 25 tahun telah terjadi evolusi dalam ukuran besarnya komputer. Kira-
kira pada tahun 1945, pesawat komputer sebesar sebuah kamar. Kemudian kira-kira
pada tahun 1960, besarnya komputer sama dengan meja tulis ukuran biro. Dua puluh
tahun kemudian besarnya komputer tidak lebih dari sebuah mesin tulis portable. Pada

3|Tugas Bahasa Indonesia UNU AL-MANSYUR


waktu ini, tahun 1990-an sudah dipasarkan komputer yang dapat ditenteng (dibawa)
ke mana-mana, seperti buku saku. Dalam tempo seperempat abad telah terjadi
perubahan yang sangat besar dalam pesawat komputer, lagi pula kecanggihannya
semakin mengagumkan.
b. Panjang pendek Pragraf
Sebuah paragraf dapat terdiri atas 2 atau 10 kalimat, tetapi banyaknya kalimat
dalam satu paragraf tidak terlalu panjang. Bahkan ada kalanya diperlukan paragraf
hanya terdiri atas satu kalimat saja. Paragaf diharapkan tidak terdiri atas satu kalimat
karena belum dapat memberikan informasi yang lengkap.
Contoh :
Dia pencurinya.
Paragraf di atas belum memberikan informasi yang lengkap. Akan tetapi, bila
ditambahkan kalimat berikut akan memberikan informasi lengkap.

Ia anak Pak Dullah. Ia bertempat tinggal di Jl. Kalinyamatan No. 25  Jepara.

Paragraf itu mejadi:


Dia pencurinya. Ia anak Pak Dullah. Ia bertempat tinggal di Jl. Kalinyaman No.
25  Jepara.

B. Unsur-unsur Pragraf
1. Transisi
Transisi adalah penghubung antarparagraf. penghubung ini bisa berupa kata,
kelompok kata, atau kalimat. kata sambung yang dapat dipakai sebagai penghubung
antarparagraf seperti sehubungan dengan hal itu, berkaitan dengan hal itu, sementara
itu, selanjutnya, selaras dengah halitu, dapat digunakan sebagai transisi.

2. PikiranUtama
Pikiran utama adalah inti persoalan atau gagasan yang ingin disampaikan
dalam paragraf. Pikiran utama ini bisa terdapat secara tersurat dalam kalimat tertentu,
bisa juga tersirat dalam keseluruhan uraian dalam paragraf bersangkutan.

3. Pikiran Penjelas (PP)

4|Tugas Bahasa Indonesia UNU AL-MANSYUR


Pikiran penjelas adalah rincian atau uraian pikiran yang menjelaskan gagasan
atau inti persoalan. Karena merupakan penjelas, PP biasanya terdiri atas beberapa
kalimat.
4. Penegas
Penegas adalah bagian paragraf yang menegaskan inti persoalan atau pikiran
utama dalam paragraf. Fungsi penegas ada dua, yaitu sebagai pengulangan atau
penegas PU dan sebagai unsur yang menambah daya tarik sebuah paragraf,
menghindarkan kejemukan pembaca.
Unsur-unsur dalam paragraph tersebut tidak selamanya hadir serempak dalam
suatu pragraf.
Sering sebuah paragraf ditulis tanpa kata atau kalimat transisi dan kalimat
penegas. Di samping itu, letak masing-masing unsurnya juga tidak selamanya seperti
dalam skema di atas. PU, misalnya, bisa saja terletak di bagian akhir, bahkan dalam
paragraf deskriptif PU merupakan simpulan dari semua penjelasan dalam paragraf
bersangkutan, tidak eksplisit dalam kalimat tertentu.
Penulis pemula biasanya mengalami kesulitan dalam membuat kepaduan dan
kesinambungan gagasan di dalam kalimat. Agar bisa keluar dari kesulitan ini, setelah
PU ditentukan kita bisa membuat PP secara acak. Selanjutnya PP yang tidak teratur
tersebut bisa kita rangkaikan kembali secara sistematis. Harus diingat bahwa menulis
paragraf pada dasarnya sama dengan seni merangkai kalimat. Keterampilan
merangkai kalimat baru akan dikuasai setelah banyak berlatih.

C. Syarat Penyusunan Paragraf Yang Baik


Suatu paragraf akan menjadi ideal dan efektif bila dibentuk berdasarkan dua
syarat pembentukannya. Kedua syarat yang diperlukan dalam pembentukan paragraf
yaitu adanya unsur kesatuan dan unsur koherensi atau kepaduan atau penyatuan.

1. Kesatuan (Kohesi)
Syarat pertama, adanya kesatuan. Maksudnya, paragraf tersebut
memperlihatkan satu kesatuan yang utuh. Untuk itu, diperlukan adanya gagasan
pokok yang merupakan pengikat paragraf. Tanpa gagasan pokok, paragraf
kehilangan perekat, kehilangan pemersatu. Paragraf cenderung menjadi tidak
menentu ujung pangkalnya, kesatuan tak berwujud.

5|Tugas Bahasa Indonesia UNU AL-MANSYUR


Biasanya di antara kalimat-kalimat dalam paragraf itu ada sebuah kalimat
yang sangat penting, yang disebut kalimat inti atau kalimat utama atau kalimat
topik. Kalimat itulah yang menjadi tumpuan kalimat-kalimat lainnya Di situlah
pula sesungguhnya terletak kunci untuk memahami sebuah paragraph.
2. Kepaduan (Koherensi)
Yang dimaksudkan dengan koherensi di sini adalah adanya hubungan
harmonis yang memperlihatkan kesatuan dan kebersamaan antara satu kalimat
dengan kalimat lainnya dalam sebuah paragraf. Dengan demikian, semakin
jelaslah arah paragrafnya dan semakin jelas pula gagasan pokok yang hendak
dikatakannya. Tetapi, hubungan harmonis tidak akan tercipta apabila tiap-tiap
kalimat tidak selalu berorientasi pada gagasan pokok yang ditentukan.
Paragraf yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca
mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Pembaca tidak dihadapkan pada
lompatan-lompatan pikiran yang dapat membingungkan. Ketiadaan koheresi
dalam paragraf akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat
dengan kalimat lainnya. Pada gilirannya, pembaca menemui kesukaran untuk
memperoleh gagasan pokok paragraf.
Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan urutan gagasan. Gagasan
dituturkan secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya dari fakta yang satu
ke fakta yang lain, dari satu soal ke soal berikutnya. Sehingga pembaca dapat
dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama.

Kepaduan sebuah paragraf di bangun dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu:

a) Repetisi
Pengulangan kata kunci atau sinonimnya dapat digunakan untuk
membangun kepaduan paragraf. Contoh:
Indonesia adalah negara agraris. Sebagai negara agraris, Indonesia
dicirikan dengan sebagian besar penduduknya hidup dengan bercocok
tanam.

b) Pronomina (kata ganti)


Untuk membangun kepaduan dapat dilakukan dengan menggunakan
pronomina untuk menyebut nomina atau frase nominal yang telah

6|Tugas Bahasa Indonesia UNU AL-MANSYUR


disebutkan.
Contoh:
Mahasiswa FKIP telah memproduksi berbagai jenis produk makanan yang
bahan bakunya ikan. Mereka telah membuat sosis ikan, baso ikan, bahkan
kerupuk. Hasil produksinya kini sangat digemari oleh masyarakat.
c) Kata transisi
Yang dimaksud dengan kata transisi adalah ungkapan pengait
antarkalimat. Melalui penggunaan kata transisi hubungan antara kalimat
yang satu dengan yang lainnya dapat terjalin dengan baik. Terdapat
beberapa tanda pengalihan/tanda transisi, yaitu:
 hubungan tambahan: menyatakan tambahan pada kalimat yang
sudah disebut selanjutnya.
 hubungan pertentangan: sebaliknya, padahal
 hubungan perbandingan: seperti
 hubungan akibat/hasil: akibatnya, maka
 hubungan tujuan: supaya, untuk itu
 hubungan singkat: ringkasan, pokoknya
 hubungan waktu: sementara itu, kemudian
 hubungan tempat: di sini, di situ
d) Paralelisme
Untuk membangun struktur kepaduan bisa digunakan bentuk kata kerja
yang sama atau menggunakan majas repetisi.
Contoh:
Setelah mendapat petunjuk dari dosen, mahasiswa mulai membersihkan
lahan untuk menanam singkong. Untuk itu, mahasiswa membutuhkan alat-
alat pertanian yang sederhana.

D. Pengembangan Paragraf
Paragraf dapat dikembangkan dengan berbagai macam cara-cara atau teknik
yang digunakan pada  umumnya bergantung pada luasnya pengalaman penulis dan
materi yang ingin ditulis. Melalui jenis pembagian ini, paragraf dapat dikategorikan
sebagai jenis paragraf berdasarkan struktur informasinya. Secara garis besar teknik
yang dimaksud dapat dilihat di bawah ini :
1. Paragraf Deduktif

7|Tugas Bahasa Indonesia UNU AL-MANSYUR


Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal
paragaraf dan dilengkapi dengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya. Paragraf ini
diawali dengan pernyataan umum dan disusul dengan penjelasan umum.
Contoh:
Pada tahun 2008 kualitas masyarakat Indonesia semakin rendah. Hal ini dapat dilihat
dari semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Pada tahun
sebelumnya hanya 30%, presentase angka pengangguran dan tahun ini bertambah
menjadi 40%. Angka kriminalitas di Indonesia juga semakin membeludak dan yang
paling parah banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengikuti program pemerintah
9 tahun. Dilihat dari dua realita ini kita sudah bisa mengukur SDM masyarakat
Indonesia.
2. Paragraf Induktif
paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanyaterletak di akhir
paragraf. Mula-mula dikemukakan fakta-fakta ataupun uraian-uraian. Berdasarkan
fakta-fakta itu penulis menggenerealisasikan ke dalam sebuah kalimat.
Pararagraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhir
kalimat dan kalimat penjelasnya terletak di awal paragraf. Paragraf ini diawali dengan
urutan pernyataan khusus dan disusul dengan pernyataan umum.
Contoh:
Setiap hari Alif selalu pulang malam. Sekitar jam 20.00 WIB. Sangat tidak masuk
akal jika seorang pelajar pulang malam. Dia pun tak pernah belajar. Hidupnya selalu
dipenuhi dengan gemerlapnya dunia. Tak ada kata susah di dalam pikirannya. Oleh
karena itu, sangat wajar jika Alif tidak naik kelas.
3. Pengembangan dengan Klasifikasi
Adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri
tertentu. Kata-kata ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi,
digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.Contoh :
Ada paragraf yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang, menjelaskan
sebuah proses, melukiskan keadaan dengan kata-kata, bahkan ada paragraf yang
isinya mempengaruhi cara berpikir orang lain. Ditinjau dari sifat isi paragraf tadi
maka paragraf dapat digolongkan menjadi paragraf deskriptif, paragraf naratif,
paragraf persuatif, dan paragraf argumentatif.
4. Pengembangan dengan Contoh

8|Tugas Bahasa Indonesia UNU AL-MANSYUR


Kata, seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain merupakan ungkapan-
ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.
Contoh:
Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang halal, tapi
didunia ini berlaku hukum keseimbangan, kaya dengan halal harus kerja keras, kerja
cerdas dan kerja waras. Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah membuahkan
kebahagiaan. Contohnya : Bapak A memimpin sebuah lembaga negara, yang asalnya
biasa sekarang jadi superkaya, rumahnya bak istana, setiap anak punya mobil dan
apartemen, tetapi anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada yang lulus kuliah, anak
perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami keterbelakangan mental.
5. Pengembangan dengan Fakta
Pengembangan  dengan fakta merupakan suatu jenis pengembangan paragraf
yang dilakukan dengan cara menyertakan sejumlah fakta atau bukti untuk
memperkuat pendapat yang dikemukakan.
Contoh:
Para petani di kampong sangat rajin. Sebelum matahari terbit mereka berangkat
menggarap sawahnya. Tidk mengenal lelah dan capek. Waktu istirahat hanya untuk
makan dan shalat saja. Kemabali ke rumah nanti menjelang magrib. Meskipun begitu,
tidak pernah mengeluh kepada siapa pun.
6. Pengembangan Sebab Akibat
Dilakukan jika menerangkan suatu kejadian. Ungkapan yang digunakan yaitu,
padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.
Contoh :
Pertama kali pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia masuk Smk
mulai merokok, malam minggu kumpul ditempat tongkrongan langganan, disuguhi
minuman beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti dengan
lintingan ganja, uang transport sering dipakai beli ganja, sekolah sering bolos,
akibatnya raport jelek, badan kurus dan sekarang mulai berani enjual barang-barang
rumah untuk membeli si daun haram itu.
7. Pengembangan Definisi
Adalah, yaitu, ialah, merupakan kata-kata yang digunakan dalam
mengembangkan paragraf secara definisi.
Contoh :

9|Tugas Bahasa Indonesia UNU AL-MANSYUR


Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa
kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang
utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat
yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan
kalimat utama.

E. Jenis-jenis Paragraf
Paragraf pada dasarnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Jika dilihat
dari fungsinya, paragraf dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Paragraf Pengantar
Paragraf pengantar atau pembuka merupakan suatu jenis paragraf yang
berfungsi untuk mengantarkan pembaca pada pokok permasalahan yang akan
dikemukakan. Oleh karena itu, jenis paragraf ini hendaknya dibuat semenarik
mungkin agar dapat memikat perhatian atau daya tarik pembaca. Begitu pula
bahwa pada jenis paragraf ini hendaknya mempunyai kesanggupan atau
kemampuan untuk menghubungkan pikiran pembaca pada pokok persoalan yang
akan disajikan selanjutnya.
Jenis paragraf pengantar dalam sebuah tulisan tergantung jenis karya tulis
yang telah dibuat. Tetapi yang jelas bahwa jumlah paragraf pengantar itu
kemungkinan besar lebih dari satu. Paragraf pengantar ini pada umumnya
ditemukan di bagian pendahuluan atau latar belakang dalam karya tulis.
2. Paragraf Pengembang
Paragraf penghubung pada umumnya terletak antara paragraf
pengembang dengan paragraf penutup. Tujuannya adalah untuk mengembangkan
pokok persoalan yang telah ditentukan. Di dalam paragraf ini penulis menyatakan
pokok pikiran menerangkan, mengembangkan gagasan yang dimiliki.
Pengembangan itu dapat dilakukan dengan cara menganalisis permasalahan yang
disertai dengan berbagai bukti atau fakata secara empiris. Berdasarkan ruang
lingkup pembahasan maka paragraf pengembang ini tidak dibatasi jumlahnya.
Tergantung dari ketuntasan pembahasan dari permasalahn uang dikemukakan.
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup merupakan suatu je is paragraf yang berfungsi untuk
mengakhiri atau tulisan. Jadi,  ini idealnya diletakkan di bagian akhir. Isi paragraf

10 | T u g a s B a h a s a I n d o n e s i a U N U A L - M A N S Y U R
penutup ini dapat berupa kesimpulan atau rangkuman yang menandai berakhirnya
suatu pembahasan.
Paragraf dikatakan sangat penting karena dapat mengetahui berakhirnya
suatu pembahasan dalam karangan. Begitu pula pembaca secara singkat dapat
memperoleh inti pembahasan atau temuan paparan dalam tulisan atau karya tulis
tersebut.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan di atas adalah :
1. Yang dimaksud dengan paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan
suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan
pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagsan atau topik tersebut.
2. Agar terbentuk suatu paragraf yang baik maka harus memenuhi dua syarat dan syarat
itu adalah kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf.
3. Paragraf terbagi menjadi beberapa macam yaitu: Paragraf menurut jenisnya yang
terdiri dari paragraf pembuka, paragraf pengembang, dan paragraf penutup.
4. Struktur sebuah paragraf terdiri atas sebuah kalimat topik dan beberapa kalimat
penjelas. Kalimat-kalimat di dalam paragraf itu harus saling mendukung, saling
menunjang dan berkaitan satu dengan yang lainnya.
B. Saran
Sebagai mahasiswa, kita dituntut agar mampu membuat suatu paragraf dengan
baik dan benar sesuai dengan kaedahnya. Hal ini karena  paragraf merupakan salah
satu unsur penting dalam menyusun sebuah cerita atau artikel. mengikuti kegiatan
pembelajaran menulis paragraf, kita dapat megekspresikan gagasan dalam bentuk
paragraf dengan tepat sehingga tidak terjadi kesalahan.
Sebelum membuat suatu paragraf, kita harus mengetahui syarat-syarat yang
harus dipenuhi dalam sebuah paragraf. Oleh karena itu, kita harus lebih banyak
membaca dan menulis untuk melatih kemampuan kita dalam menyusun sebuah
paragraf.

11 | T u g a s B a h a s a I n d o n e s i a U N U A L - M A N S Y U R
DAFTAR PUSTAKA

http ://karangan-dheasy.blogspot.com/2008/04/syarat-pembentukan-paragraf.html
http ://blogpendidikanbahasa.blogspot.com/2012/08/jenis-paragraf-berdasarkan-letak-
kalimat-utama.html
http ://bahasaindosugik.blogspot.com/2011/12/pola-pengembangan-paragraf.html
Utomo, Vhytria S. 2013. Penulisan Paragraf Yang Baik. Di akses dari internet,
Oktober 2014. vhykumiko.wordpress.com
Mulia, Fuji. 2013. Syarat-Syarat Penyusunan Paragraf. Diakses dari internet,
Oktober 2014. http://www.trigonalworld.com
Drs. Sri Satata,MM , Devi Suswandari,S.pd dan Dadi Waras Suhardjono, SS. Bahasa
Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian , Jakarta : Mitra Wacana
Media dengan Universitas Mercu Buana

12 | T u g a s B a h a s a I n d o n e s i a U N U A L - M A N S Y U R

Anda mungkin juga menyukai