“PARAGRAF”
Disusun Oleh:
KELOMPOK 6:
Rachel Chintya Putri (2105413040)
Naufal Afin Darmawan (2105213045)
Nabila Putri Irawan (2105413046)
Nurul Asyiah Maryam (2105413049)
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
membahas tentang “Paragraf” ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini kami susun bertujuan untuk memenuhi tugas dari Bapak Asep Yana
Yusyama, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu juga
penyusunan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai Paragraf bagi para
pembaca. Adapun ruang lingkup dari pembahasan mengenai Paragraf ini antara lain:
pengertian paragraf, unsur paragraf, dan juga jenis paragraf.
Tak lupa juga kami ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, juga kepada Bapak Asep Yana Yusyama,
S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan kami
mengenai topik yang kami bahas dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih banyak
kesalahan, oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang membangun guna
memperbaiki kesalahan dalam pembuatan makalah di masa yang akan datang.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Agar pembaca dapat mengetahui cara menulis paragraf dengan benar dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dalam sebuah karangan/tulisan, paragraf mempunyai fungsi memudahkan
pengertian dan pemahaman dengan memisahkan satu topik atau tema dengan topik
atau tema yang lain karena setiap paragraf hanya boleh mengandung satu unit pikiran
atau ide pokok. Ide pokok tersebut berfungsi sebagai pengendali informasi yang
diungkapkan melalui sejumlah kalimat. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan hal-
hal berikut:
1. Paragraf mempunyai ide pokok (gagasan utama) yang dikemas dalam kalimat
topik. Bagi penulis, ide pokok itu menjadi pengendali untuk kalimat-kalimat
penjelas/pengembang agar tidak keluar dari pokok pembicaraan. Sementara
itu, bagi pembaca ide pokok itu menjadi penuntun dalam memahami isi karena
di situlah inti informasi yang ingin disampaikan penulis.
2. Salah satu dari sekumpulan kalimat dalam paragraf merupakan kalimat topik,
sedangkan kalimat-kalimat lainnya merupakan pengembang yang berfungsi
memperjelas atau menerangkan kalimat topik.
3
• Kalimat Utama terletak diawal Paragraf
Mie ayam bu Eka sangat nikmat dan lezat. Kuah ayamnya sangat berasa dengan kaldu
yang istimewa. Mie ayam ini berbeda dengan jenis mie ayam lainnya karena bahan
dasar dari mie tersebut sangat alami. Daging ayamnya juga banyak dan nikmat. Mie
ayam ini ditambahkan dengan toping pangsit dan juga ceker ayam. Bu Eka juga
menambahkan beberapa sayur sawi seperti mie ayam pada umumnya.
Untuk mencapai kesuksesan kita harus berusaha. Selain itu segala hal yang ingin kita
capai dan peroleh juga harus diimbangi dengan usaha. Doa tidak akan lengkap jika
usaha tidak dilakukan. Maka dari itu, usaha sangat penting untuk mencapai sesuatu hal.
Tanpa usaha, hidup kita akan terus seperti itu saja. Bahkan banyak orang yang tidak
memiliki kemajuan karena kurang usaha.
Kunyit merupakan tanaman yang bermanfaat sebagai obat. Tanaman ini dapat
menyembuhkan penyakit maag, tifus, dan sebagainya. Selain itu, kunyit juga
dimanfaatkan sebagai penyedap rasa pada makanan. Dengan campuran kunyit
tersebut, makanan akan terasa asam namun tetap lezat dan nikmat. Tanaman kunyit
juga dapat digunakan sebagai pewarna makanan yang alami tanpa mengandung efek
samping apapun. Kunyit tersebut akan memberikan warna kuning alami. Maka dari
itu, kunyit sangat berguna untuk kehidupan manusia.
Ikan cupang merupakan ikan hias yang banyak digemari anak anak dan dewasa. Ikan
ini mempunyai tubuh yang kecil dengan sirip siripnya yang indah. Tubuh kecil
tersebut memiliki warna warna yang cantik dan enak dipandang. Ikan cupang ada
yang berwarna merah, biru, hitam, kuning dan masih banyak lagi. Ikan ini bergerak
dengan anggun meskipun disebut sebagai ikan petarung. Ikan cupang akan bertarung
dengan ikan cupang lainnya jika diletakkan dalam satu wadah yang sama. Kecantikan
ikan cupang terletak di bagian tubuh dan siripnya. Siripnya mengibas dengan
indahnya saat berenang, Maka dari itu, banyak kolektor ikan yang mengkoleksi ikan
cupang ini.
3. Kalimat penjelas/pendukung
Kalimat penjelas merupakan kalimat yang menjabarkan kalimat topik/utama.
Untuk membuat paragraf, kalimat topik harus dikembangkan dengan kalimat-
kalimat penjelas. Pengembangan paragraf dilakukan untuk memerinci secara
cermat gagasan utama yang terkandung dalam kalimat topik. Kalimat tersebut
berguna untuk mendukung dan menguatkan gagasan utama dalam kalimat
utamanya. Kalimat pendukung berisi opini, fakta, contoh, dan sebagainya.
4
Dalam perincian itu terangkai sejumlah informasi yang terhimpun menurut
kerangka dan tahapan tertentu. Dengan menuliskannya dalam kalimat-kalimat
penjelas, informasi itu disampaikan secara logis, dijalin secara berurutan, dan
ditautkan secara tertib. Misalnya gagasan utama berbunyi “makhluk hidup
memerlukan air”. Gagasan utama itu dituangkan dalam sebuah kalimat utama,
misalnya “agaknya kita tidak akan ragi-ragu mengatakan bahwa setiap makhluk
hidup memerlukan ait”. Kemudian, agar lebih jelas lagi pembaca, kalimat utama
itu ditambahi kalimat-kalimat penjelas seperti
“Agaknya kita tidak akan ragu-ragu mengatakan bahwa setiap makhluk hidup
memerlukan air. Misalnya, tumbuh-tumbuhan di sekitar rumah kita. Pada musim
kemarau Panjang, tumbuh-tumbuhan, terutama yang kecil, mati kedinginan.
Tumbuh-tumbuhan besar pun akan mati kalua tidak mendapatkan air dalam
waktu yang amat lama. Demikian pula binatang piaaran kita, selain memerlukan
makanan juga memerlukan air minum. Kebutuhan air itu lebih banyak lagi bagi
manusia. Selain membutuhkan air untuk mandi, mencuci pakaian, dan memasak
makanan, kita membutuhkan air untuk minum. Kita akan merasa sangat haus bila
sehari saja tidak minum. Yang pasti, kita tentu tidak akan tahan bila beberapa
hari tidak minum.”
4. Kalimat simpulan
Dalam sebuah paragraf, kalimat simpulan tidak selalu ada. Kalimat simpulan ini
sebenarnya adalah sebuah penegas dari sebuah paragraf yang betugas untuk
menegeaskan kembali pernyataan yang terdapat pada kalimat topik. Maka dari itu,
kalimat simpulan tidak boleh memunculkan topik baru. Kalimat ini dalam
paragraf berfungsi untuk membuat pembaca agar tidak bosan dengan ceritanya,
sebagai pengulang atau penegas gagasan utama dan menambah daya tarik paragraf
tersebut.
5. Transisi
Transisi berfungsi sebagai penghubungan jalan pikiran dua paragraf yang
berdekatan. Merupakan petunjuk bagi pembaca untuk mengetahui ke arah mana ia
bergerak dan juga mengingatkan pembaca bahwa suatu paragraf baru bergerak
searah dengan gagasan utama sebelumnya. Transisi juga tidak harus selalu ada
dalam setiap paragraph, penggunaannya bergantung pada pertimbangan penulis.
Transisi tidak hanya dijadikan sebagai penghubung antar paragraf, tetapi juga
penghubung antar kalimat, subbab dan bab. Widyanto (2004:23) mengungkapkan
bahwa wujud transisi dapat berupa kata, kelompok kata, kalimat, atau paragraf
pendek.
(1) Transisi berupa kata
Pengelompokan bersadarkan penanda hubungan seperti berikut:
a. Penanda hubungan kelanjutan, antara lain lagi pula, tambahan lagi.
bahkan, kedua, ketiga, selanjutnya, akhirnya, dan terakhir.
b. Hubungan waktu, antara lain dahulu, sekarang, kini, kelak, sebelum,
setelah, sesudah, sementara itu, sehari kemudian, dan tahun depan.
c. Penanda klimaks, antara lain paling …., se ….nya, dan ter….
d. Penanda perbandingan, antara lain seperti, ibarat, sama, dan bak
e. Penanda kontras, antara lain biarpun, walaupun, dan sebaliknya.
5
f. Penanda urutan jarak, antara lain di sana, di sini, di situ, sebelah,
dekat, dan jauh
g. Penanda ilustrasi, antara lain umpama, contoh, dan misalnya.
h. Penanda ilustrasi, antara lain sebab, oleh sebab itu, oleh karena, dan
akibatnya
i. Penanda syarat, antara lain jika, kalau, jikalau, andaikata, dan
seandainya.
j. Penanda kesimpulan, antara lain ringkasnya, kesimpulannya, garis
besarnya, dan rangkuman.
6
2. Paragraf Deskriptif
Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan objek dalam
teks dengan lengkap dan jelas sehingga pembaca mendapat gambaran objek
dengan nyata. Teknik menulis paragraf ini mengandalkan indra, jadi pembaca
seolah-olah bisa benar-benar melihat, mendengar, meraba, merasa objek yang
diceritakan dalam paragraf. Objek yang yang dideskripsikan dalam paragraf
dapat berupa manusia, benda, tempat, waktu atau masa, dan sebagainya.
Jenis paragraf deskripsi memiliki ciri-ciri menggambarkan benda, orang,
makhluk, tempat dan sebagainya dengan detail dan jelas. penggambaran yang
ditampilkan merupakan hasil indra (pendengaran, penglihatan, penciuman,
pengecapan, dan perabaan) sang penulis. jenis paragraf ini bertujuan untuk
memberikan gambaran yang jelas terhadap pembaca dan memicu imajinasi
mereka tentang cerita tersebut.
3. Paragraf Ekspositif
Paragraf ekspositif adalah jenis paragraf yang menampilkan kejadian suatu
peristiwa dengan tujuan menceritakan kembali atau Reteller. Teknik menulis
paragraf ini yakni menyajikan peristiwa atau objek dengan cara menjelaskan,
menerangkan, dan memberitahukan informasi tertentu agar pembaca
mengetahuinya. Jenis paragraf ini mengandung unsur 5W+1H (What, Who,
When, Why, dan How). Gaya penulisan pada jenis paragraf ekspositif adalah
bersifat informatif.
Bedanya dengan jenis paragraf deskriptif adalah paragraf ekspositif dapat pula
menginformasikan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra. Jenis paragraf
ekspositif memiliki ciri-ciri menampilkan definnis dan menampilkan langkah-
langkah , metode atau cara melakukan sesuatu tindakan. Jenis paragraf ekspositif
antara lain eksposisi definisi, klasifikasi, proses, ilustrasi, berita, pertentangan,
perbandingan, dan analisis.
7
Contoh Jenis Paragraf Ekspositif:
Indonesia akhirnya terpilih sebagai tuan rumah Asian Games 2018 ke-18 di
Jakarta dan Palembang. Hasil pemungutan suara menunjukan Surabaya menjadi
runner-up bersama Vietnam dan Uni Emirat Arab yang kemudian mengundurkan
diri. saat itu Vietnam juga tidak memungkinkan menjadi tuan rumah Asian
Games 2018 karena kendala fasilitas yang mereka punya. Untuk pertama kalinya
Pesta Olahraga Asia diselenggarakan bersamaan di dua kota, ibu kota Indonesia
Jakarta dan Plembang ibu kota Provinsi Sumatra Selatan. Pembukan dan
penutupan acara Asian Games ini diadakan di Stadion Utama Gelora Bung
Karno, Jakarta eXport dan polo kano untuk pertama kalinya sebagai pekan
olahraga eksibisi.
Dalam contoh jenis paragraf ekspositif di atas telah menjawab unsur 5W+1H.
4. Paragraf Persuasif
Paragraf Persuasif adalah jenis paragraf yang menempatkan gagasan untuk
membujuk atau mengajak pembaca melakukan sesuatu sesuai dengan maksud
sang penulis. Struktur paragraf persuasif memiliki unsur ajakan, anjuran, atau
pemberitahuan pada pembaca dengan maksud tertentu. dalam paragraf ini sang
penulis perlu menampilkan bukti, data dan fakta untuk menyakinkan pembaca.
Jenis paragraf persuasif memiliki ciri-ciri yang meyakini bahwa pikiran
manusia dapat diubah dan dipengaruhi. itulah sebabnya jenis paragraf ini harus
berhasil meyakinkan pembaca, yakni menciptakan kesepakatan atau penyesuaian
melalui kepercayaan antara penulis dan pembaca. Hal ini agar maksud dari teks
dapat tersampaikan seutuhnya. Dalam jenis paragraf persuasif data dan fakta
menjadi hal penting yang perlu digali oleh penulis agar teks yang mereka
hasilkan berkualitas, alih-alih mengajak pembaca tetapi juga memberi mereka
pengetahuan yang luas.
5. Paragraf Argumentatif
Paragraf argumentatif adalah jenis paragraf yang menyampaikan ide, gagasan,
atau pendapat dari sang penulis terhadap isu tertentu yang disertai dengan data
dan fakta. Dalam jenis paragraf ini penulis mengutarakan pendapat beserta
alasannya. Jenis paragraf ini bertujuan meyakinkan pembaca bahwa ide ,
gagasan, atau pendapat sang penulis adalah benar dan dapat dibuktikan. Paragraf
argumentasi memiliki ciri-ciri penjelasan yang padat terhadap sesuatu agar
pembaca percaya.
8
Jenis Paragraf ini biasanya menampilkan sumber ide dari pengamatan, analisis,
atau pengalaman. Kemudian paragraf argumentatif akan ditutup dengan kalimat
kesimpulan.Jenis paragraf Argumentasi memiliki tiga pola, yakni pola analogi, pola
generalisasi, dan pola hubungan sebab akibat.
Jenis paragraf argumentatif dengan pola analogi menampilkan penalaran induktif
dengan membandingkan dua hal untuk menampilkan fakta. Paragraf argumentatif
dengan pola generalisasi menampilkan penalaran induktif dengan cara menarik
kesimpulan secara keseluruhan berdasarkan sejumlah data dan fakta. Sedangkan
paragraf argumentatif dengan pola hubungan sebab akibat menampilkan fakta khusus
yang menjadi penyebab dan akan menghasilkan kesimpulan tertentu sebagai akibat.
9
Ruang lingkup perpustakaan telah mengalami perkembangan contohnya
perubahan dari pemustaka digital immigrants ke digital native, dari layanan
berbasis koleksi ke layanan berbasis pemustaka, dari kebutuhan informasi
cetak ke kebutuhan informasi digital, dan sebagainya. Maka sudah tidak asing
lagi saat ini istilah-istilah yang berhubungan dengan perkembangan teknologi
internet, seperti perpustakaan intelligent, pertumbuhan data yang masif,
disruptif, big data, mobilitas pengetahuan dan sebagainya.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah jenis paragraf yang berkebalikan dari paragraf
deduktif, yakni gagasan utama paragraf induktif berada di akhir kalimat dalam
paragraf. Jenis paragraf induktif pasti akan diawali dengan penyebutan
peristiwa khusus atau penjelasan yang berfungsi untuk mendukung gagasan
utama.
3. Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah jenis paragraf yang menampilkan gagasan
pokoknya di tengah paragraf. Jenis paragraf ini memiliki pola khusus-umum-
khusus atau kalimat penjelas-kalimat utama-kalimat penjelas. Kalimat penjelas
di awal paragraf ini memiliki fungsi sebagai pengantar atau pembuka.
sementara kalimat utama berada ditengah sebagai gagasan utama dalam
paragraf ini. Selanjutnya masih ada kalimat penjelas di akhir paragraf yang
berfungsi sebagai penegasan atau kesimpulan.
10
Contoh Jenis Paragraf Ineratif:
Pergeseran yang menghadirkan beragam masalah dan tantangan baru
bagi kebudayaan nasional ini memerlukan pilihan-pilihan strategi
kebudayaan yang cerdas dan aktual. Masalah substansi yang dihadapi
kebudayaan Indonesia saat ini masih berproses pada masalah dan tantangan-
tantangan lama. Seperti masalah ketahanan budaya nasional kita yang masih
lemah saat berhadapan atau bersaing dengan budaya global. Sebenarnya
masalah tersebut adalah tantangan pada kesanggupan kita untuk beradaptasi
dengan zaman baru, bahkan ikut mewarnai dan membentuk bangsa yang
berkarakter.
4. Paragraf Deduktif-Induktif
Paragraf deduktif-induktif adalah kalimat yang kalimat utamanya
berada di awal dan sekaligus diakhir paragraf. Kalimat utama yang berada di
akhir paragraf itu merupakan pengulanga atau penegasan kalimat utama pada
awal paragraf. Wujud kalimat utama yang berada di akhir paragraf itu tidak
selalu sama dengan kalimat utama yang berada di awal paragraf. Akan tetapi,
kedua kalimat itu tetap menunjukkan pokok pikiran yang sama meskipun
wujudnya bervariasi.
11
• Kutipan, peribahasa, anekdot
• Pentingnya pokok pembicaraan
• Pendapat atau pernyataan seseorang
• Uraian tentang pengalaman pribadi
• Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
• Sebuah pertanyaan.
2. Paragraf Pengembang
Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang
sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Paragraf ini didalam
karangan dapat difungsikan untuk:
12
3. Paragraf Penutup
Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh
karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis
agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri
karangan. Penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut:
1. sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlslu psnjsng
2. isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir
sebagai cerminan inti seluruh uraian
3. sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dapat
menimbulkan kesan yang medalam bagi pembacanya.
a. Kemungkinan Pertama
Kemungkinan yang memiliki susunan: transisi (berupa kalimat), kalimat topik,
kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
b. Kemungkinan Kedua
Kemungkinan yang memiliki susunan: transisi (berupa kata atau kelompok kata),
kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
c. Kemungkinan Ketiga
Kemungkinan ini susunannya ialah kalimat topik, kalimat pengembang, dan
kalimat penegas. Contoh:
(1)Meskipun sudah berumur, ibuku masih menuntut ilmu. (2)Ibuku melanjutkan
ke jenjang S-2. (3)Padahal harusnya dia sudah tidak disibukkan oleh tugas
kuliah. (4)Tetapi, sepertinya ibuku sangat menikmati sekolahnya. (5)Sambil
bernyanyi kecil dia mengerjakan tugas kuliahnya. (6)Belajar terus sepanjang
hayat, itulah semboyannya.
Paragraf ini termasuk kemungkinan ketiga karena memiliki susunan unsur yang
terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas. Paragraf ini
berjenis campuran. Kalimat (1) merupakan kalimat topik sedangkan kalimat (2),
(3), (4), dan (5) merupakan kalimat pengembang. Lalu, kalimat (6) merupakan
kalimat penegas.
13
d. Kemungkinan Keempat
Kemungkinan ini susunannya ialah transisi (berupa kata/kelompok kata), kalimat
topik, dan kalimat pengembang. Contoh:
(1)Melihat dari judul, (2)Tenun Biru, bukanlah menggambarkan isi novel ini.
(3)Judul ini membuat rasa ingin tahu pembaca menjadi muncul, apalagi
membaca subjudul, seperti tidak nyambung dengan judul utama.
Paragraf ini termasuk kemungkinan keempat karena memiliki susunan unsur
yang terdiri atas transisi (berupa kata atau kelompok kata), kalimat topik dan
kalimat pengembang. Paragraf ini termasuk jenis paragraf deduktif. Tidak semua
paragraf deduktif memiliki struktur yang terdiri atas kalimat topik dan kalimat
pengembang. Tetapi, paragraf yang didahului dengan transisi juga termasuk
paragraf deduktif. Dalam kalimat pertama, unsur (1) merupakan transisi, unsur
(2) merupakan kalimat topik. Walaupun topik berada di unsur (2), tetapi kalimat
pertama tetap menjadi kalimat topik. Lalu, kalimat (3) merupakan kalimat
pengembang.
e. Kemungkinan Kelima
Kemungkinan ini susunannya ialah transisi (berupa kalimat), kalimat topik, dan
kalimat pengembang. Contoh:
(1)Bayu memiliki perilaku unik. (2)Kalau marah, Bayu melakukan atraksi yang
menarik. (3)Dia menggunakan kaki belakangnya dan melompat dalam
jangkauan yang begitu jauh. (4)Buk! Sering terdengar dia menjatuhkan diri.
(5)Kadang dia melompat sampai sejauh tiga meter. (6)Kalau tidak dipedulikan,
kakinya dientak-entakkan seperti anak kecil yang merajuk minta dibelikan
mainan. (7)Dengan menggunakan kaki belakangnya pula, dia berdiri sangat
tinggi seperti sedang menunjukkan bahwa dia bisa menarik perhatian kita.
Paragraf ini termasuk kemungkinan kelima karena memiliki susunan unsur yang
terdiri atas transisi (berupa kalimat), kalimat topik dan kalimat penngembang.
Paragra ini termasuk jenis paragraf deduktif. Tidak semua paragraf deduktif
memiliki struktur yang terdiri atas kalimat topik dan kalimat pengembang.
Tetapi, paragraf yang didahului dengan transisi juga termasuk paragraf deduktif.
Kalimat (1) merupakan transisi. Kalimat (2) merupakan kalimat topik dan
kalimat (3), (4), (5), (6), dan (7) merupakan kalimat pengembang.
14
1. Pengembangan paragraph dengan contoh
Pengembangan ini dapat dilakukan kalua kalimat utamanya berisi pernyataan
bersifat umum. Misal:
Makanan kunang-kunang adalah cairan tumbuhan, siput-siputan kecil, cacing, atau
serangga. Bahkan kunang-kunang memangsa jenisnya sendiri. Kunang-kunang
betina sengaja berkelap-kelip seakan mengundang jenis pejantan. Setelah pejantan
mendekat, sang betina memangsanya. Makanan bagi hewan penting untuk
pertumbuhan. Dengan makanan pertumbuhan akan maksimal. Asupan yang
maksimal dapat memberikan kebugaran bagi mahluk hidup.
Paragraf ini berpola pengembangan contoh karena kalimatnya dikembangkan
dengan contoh-contoh sehingga kalimat topik jelas pengertiannya. Paragraf ini
memaparkan beberapa contoh makanan kunang-kunang.
15
Paragraf ini berpola pengembangan ilustrasi. Kalimat topik dalam paragraf ini
dikembangkan dengan menyajikan suatu gambaran atau melukiskan suatu objek.
Kalimat-kalimat pengembang dalam paragraf ini menggambarkan kelinci yang
bernama Doy. Gambaran yang dipaparkan yaitu ciri fisik Doy mulai dari bulu,
mata hingga telinga. Ketika membaca paragraf ini, pembaca seolah-olah melihat
bentuk fisik Doy.
16
8. Pengembangan paragraph dengan analogi
Artinya mengembangan gagasan utama atau gagasan pokok yang belum dikenal
dengan membandingkannya pada sesuatu yang sudah dikenal. Tujuannya adalah
menjelaskan sesuatu yang kurang dikenal atau belum dikenal. Misal:
Menjadikan pekerjaan lepas ( freelance)sebagai pekerjaan utama adalah seperti
berjalan di dalam lorong yang gelap dan berlubang di bagian jalannya. Seorang
pekerja lepas (freelancer) harus siap bekerja tanpa gaji yang tetap dan jaminan
hari tua. Selain itu, seorang pekerja lepas juga harus rela dianggap sebelah mata
atas pekerjaan yang dilakoninya. Sebab, profesi pekerja lepas memang masih
dianggap awam bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Mental yang kuat serta
pengelolaan finansial yang baik adalah beberapa kiat yang bisa dilakoni oleh
seorang pekerja lepas. Dengan begitu, diharapkan para pekerja lepas dapat
menjalani konsekuensi sebagai pekerja lepas yang bagaikan sebuah long hitam dan
berlubang di bagian jalannya.
Pada paragraf di atas menjelaskan mengenaik freelance yang mungkin saja belum
banyak orang tahu dan kenal mengenai hal itu. Oleh karena itu paragraf di atas
termasuk dalam pola pengembangan dengan analogi
17
Contoh paragraf tersebut mengandung satu kalimat topik, yaitu angklung
merupakan alat musik tradisional masyarakat Sunda. Kalimat topik itu
dikembangkan dengan empat kalimat penjelas, yaitu (1) November 2010
(angklung) diakui sebagai warisan Sebuah paragraf dikatakan memiliki kesatuan
jika paragraf itu hanya mengandung satu gagasan utama dan kalimat-kalimat
dalam paragraf mengarah pada satu pokok atau tidak menyimpang dari pokok
pembicaraan. 14 budaya oleh UNESCO; (2) Angklung berbahan pipa bambu;
(3) Pada awalnya angklung dimainkan dengan tangga nada pentatonik; (4)
Tahun 1938 angklung mulai dimainkan dengan tangga nada diatonik. Keempat
kalimat pengembang itu membicarakan persoalan yang sama, yaitu angklung.
Oleh karena itu, aspek kesatuan sebagai salah satu ketentuan paragraf yang baik
terpenuhi.
2. Kepaduan Paragraf
Paragraf bukanlah merupakan kumpulan kalimat yang masing-masing berdiri
sendiri. Paragraf dibangun oleh kalimat yang mempunyai hubungan atau
keterkaitan. Pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengikuti jalan
pikiran penulis tanpa hambatan akibat adanya loncatan pikiran yang
membingungkan. Urutan pikiran yang teratur dapat terbentuk dari keterkaitan
dan keserasian antarkalimat dalam paragraf. Kepaduan suatu paragraf berkaitan
dengan keserasian antarkali. Contoh:
(1) Penyebab kebakaran hutan di Indonesia ada dua, yaitu cuaca dan ulah
manusia. (2) Penyebab yang pertama adalah cuaca panas di Indonesia. (3)
Sinar matahari yang panas di Indonesia apabila mengenai objek yang terang,
misalnya kaca, yang kemudian tembus mengenai daun-daun kering di hutan
bisa menimbulkan api dan kebakaran. (5) Penyebab pertama ini biasanya tidak
terlalu sering dan parah dampaknya. (6) Namun, penyebab yang kedua, yaitu
ulah manusia, biasanya menimbulkan dampak yang sangat parah karena
intensitasnya yang sangat sering. (7) Selain itu, pelakunya pun tidak sedikit dari
perseorangan sampai perusahaan.(8) Mereka kebanyakan ingin memperoleh
lahan untuk berkebun dengan cara mudah dan murah sehingga melakukan
pembakaran hutan secara liar.
Dalam paragraf tersebut terdapat unsur-unsur kepaduan/ kohesi berupa
konjungsi, repetisi, dan kata ganti.
a. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi yang termasuk dalam golongan ini adalah namun, akan
tetapi, oleh karena itu, oleh sebab itu, akibatnya, selain itu, di samping
itu, jadi, dsb. Konjungsi-konjungsi tersebut dalam penulisan selalu
berada di awal kalimat karena memang fungsinya penghubung
antarkalimat.Contoh dalam paragraf tersebut“(5) Penyebab pertama ini
biasanya tidak terlalu sering dan parah dampaknya. (6) Namun,
penyebab yang kedua, yaitu ulah manusia, biasanya menimbulkan
dampak yang sangat parah karena intensitasnya yang sangat sering. (7)
Selain itu, pelakunya pun tidak sedikit dari perseorangan sampai
perusahaan.”
18
b. Kata Ganti/ pronominal
Kata ganti/ pronomina adalah kata yg dipakai untuk mengganti orang
atau benda. Kata ganti terbagi atas kata ganti umum, penunjuk, dan
orang. Pertama : aku, saya, kami, kita. Kedua : kamu, kau, engkau,
kalian. Ketiga : dia, ia, mereka Contoh“(3) Sinar matahari yang panas
di Indonesia apabila mengenai objek yang terang, misalnya kaca, yang
kemudian tembus mengenai daun-daun kering di hutan bisa
menimbulkan api dan kebakaran. (5) Penyebab pertama ini biasanya
tidak terlalu sering dan parah dampaknya.”
Kata ganti “ini” di atas digunakan agar kalimat 5 lebih terikat dengan
kalimat 4. Kata “ini” berfungsi sebagai pengganti kalimat 4.
“ (7) Selain itu, pelakunya pun tidak sedikit dari perseorangan sampai
perusahaan.(8) Mereka kebanyakan ingin memperoleh lahan untuk
berkebun dengan cara mudah dan murah sehingga melakukan
pembakaran hutan secara liar.”
Kata ganti “mereka” juga digunakan dengan tujuan kepaduan. Kata
ganti mereka mengacu pada pernyataan kalimat 7, yaitu “pelakunya
pun tidak sedikit dari perseorangan sampai perusahaan”.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan yang sudah kami paparkan di atas dapat disimpulkan bahwa paragraf
ialah sekelompok kalimat yang berisi satu topik yang idealnya memiliki gagasan
utama, kalimat pokok dan kalimat penjelas. Ketiga hal tersebut yang membentuk
sebuah paragraf menjadi paragraf yang baik. Selain ketiga hal tersebut, kesatuan dan
kepaduan paragraf juga perlu diperhatikan guna menghasilkan paragraf yang baik.
Sebelum membuat paragraf kita juga perlu mengetahui unsur-unsur,jenis,struktur dan
pola pengembangan yang terdapat dalam paragraf itu sendiri supaya memudahkan
dalam menuliskan sebuah paragraf.
20
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2018 Prodi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1 Jenis, Struktur, dan Pola
Pengembangan Paragraf Buku Teks Bahasa Indonesia dan Implikasinya Oleh Devi Fitriani,
Iing Sunarti, Bambang Riadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
Skripsi Maria Meltiana Suryati yang berjudul “UNAUR PARAGRAF, JENIS PARAGRAF,
DAN POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF PADA TAJUK RENCANA SURAT
KABAR KOMPAS EDISI 1-15 DESEMBER 2016” Universitas Sanata Dharma
https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-paragraf/
https://dosenbahasa.com/contoh-paragraf-analogi-singkat
https://brainly.co.id/tugas/23805209
iii