Anda di halaman 1dari 15

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :

Devina Evifah 2105413037


Amelia Diah Puspita 2105413043
Khansa Umma S. 2105413047
Lisna Herawati 2105413048
Niken Setiawati 2105413055

Kelas : 1B

PRODI D4 MICE
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Kedudukan dan
Fungsi Bahasa Indonesia”.

Makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia. Penulis menyadari ada kekurangan pada karya tulis ini. Oleh sebab itu,
saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan penulis. Penulis juga berharap
semoga makalah ini mampu memberikan pengetahuan tentang kedudukan dan fungsi dari
bahasa Indonesia.

Depok, 19 September 2021

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................... I
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... II
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan................................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................................... 3
2.1 Sejarah Bahasa Indonesia/Ejaan BI...................................................................................... 3
2.2 Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan dan Bahasa Negara...............................4
2.3 Bahasa Indonesia Sebagai Alat Komunikasi......................................................................5
2.4 Bahasa Indonesia Sebagai Alat Ekspresi.............................................................................6
2.5 Bahasa Indonesia Sebagai Alat Kontrol Sosial................................................................. 7
2.6 Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi................................................................................ 8
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................ 10
3.2 Saran.............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................11

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Secara umum bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi berupa
lambang bunyi atau simbol untuk menyampaikan pikiran atau perasaan seseorang.
Bahasa indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang dalam pembentukannya.
Alasan Bahasa Indonesia dibentuk adalah untuk mempersatukan masyarakat-
masyarakatnya yang memiliki latar belakang budaya berbeda. Mengingat Indonesia
adalah bangsa yang majemuk. Setelah di ikrarkan pada Sumpah Pemuda, Bahasa
Indonesia resmi menjadi bahasa nasional Tanah Air dan digunakan oleh hampir
seluruh rakyatnya.
Mengingat kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia yang penting dalam
kehidupan bernegara, maka sangat disayangkan apabila kita sebagai rakyat Indonesia
selaku pemakai Bahasa Indonesia tidak mengetahui sejarah, kedudukan serta fungsi
Bahasa Indonesia itu sendiri. Selain menjadi bahasa nasional, Bahasa Indonesia juga
menjadi bahasa wajib disekolah-sekolah sebagai bahasa pengantar pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, penulis membuat makalah ini di tujukan khusus untuk
masyarakat yang belum memahami kedudukan dan fungsi dari bahasa negara kita
yaitu Bahasa Indonesia. Disertai dengan alasan-alasan mengapa Bahasa Indonesia
sangat penting dan sangat berharga untuk kita semua khususnya warga negara
Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah


Masalah yang dikaji dalam makalah ini adalah :
a. Bagaimanakah sejarah Bahasa Indonesia?
b. Mengapa Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan dan bahasa negara?
c. Kenapa bahasa bisa menjadi alat komunikasi?
d. Apa itu Bahasa Indonesia sebagai alat ekspresi?
e. Mengapa Bahasa Indonesia dapat menjadi alat kontrol sosial?
f. Mengapa pelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi itu penting?

1
1.3. Tujuan Pembahasan
Makalah ini disusun dengan tujuan agar :
a. Pembaca mampu mengetahui dan memahami kedudukan Bahasa Indonesia.
b. Pembaca mampu mengetahui dan memahami fungsi Bahasa Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Bahasa Indonesia atau Ejaan Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928 dalam ikrar Sumpah Pemuda. Di
kala itu, para pemuda dari berbagai suku dan daerah di Tanah Air bersepakat
mengkukuhkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan untuk menumbuhkan
jiwa nasionalisme. Yang mana saat itu Indonesia sedang berada dibawah penjajahan
Belanda. Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu Riau yang dulu sudah
dipergunakan sebagai bahasa penghubung di Kepulauan Nusantara, bahkan hampir
di seluruh Asia Tenggara sebagai bahasa perdagangan.
Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah teks Proklamasi
dibacakan, terbentuk Undang-Undang Dasar (UUD) Bab XV Pasal 36 membuat
Bahasa Indonesia semakin kokoh kedudukan dan fungsinya secara konstitusional
sebagai bahasa resmi negara. Bahasa Melayu dipilih sebagai dasar Bahasa Indonesia
karena sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, Bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa
perdagangan. Sejak saat itu, sudah banyak rakyat Indonesia yang mengenal dan fasih
berbahasa Melayu. Selain itu, Bahasa Melayu juga memiliki sistem bahasa yang
sederhana.
Setelah kemerdekaan, Bahasa Indonesia terus berkembang yang ditandai
dengan penetapan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi menggantikan Ejaan Van
Ophuysen yang ada sejak tahun 1901. Pada tahun 1972, Bahasa Indonesia
mengalami perbaikan ejaan kata. Perbaikan itu adalah Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan (EYD) yang dikuatkan dengan Putusan Presiden No. 57 Tahun 1972.
Setelah 44 tahun, pada perkembangannya Bahasa Indonesia kembali mengalami
perbaikan ejaan yang dinamakan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). Diterbitkan pada
tahun 2016 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, yang sebelumnya telah diterbitkan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI. Yang fungsinya sebagai pedoman mahasiswa
sekarang untuk penulisaan ejaan yang baik dan benar. PUEBI ditetapkan oleh
Permendikbud No. 50 Tahun 2015.

3
2.2. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan dan Bahasa Negara
Bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928 dan dicetuskan sebagai sikap
para pemuda pada masa itu yang mengakui satu bangsa yaitu bangsa Indonesia, satu
tanah air yaitu Indonesia dan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Ikrar “Kami putra
dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia” menjadi
dasar yang kuat bagi kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia
itu sendiri. Bahasa Indonesia telah menempati kedudukan penting sebagai bahasa
nasional dan bahasa negara serta menjadi lambang jati diri bangsa serta alat
pemersatu bangsa.
Sebagai akibat dari ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa negara,
Bahasa Indonesia juga memiliki peran yang sangat menentukan sebagai alat
komunikasi dalam peri kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam
hubungan ini, Bahasa Indonesia bukan hanya digunakan sebagai bahasa resmi di
dalam penyelenggaraan kehidupan negara dan pemerintahan, tetapi dapat juga
sebagai bahasa pengantar pada jenis dan jenjang pendidikan, sebagai bahasa
perhubungan nasional (terutama dalam kaitannya terhadap perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan nasional), sebagai sarana pembinaan dan pengembangan
kebudayaan nasional.
Dari awal pembentukan, Bahasa Indonesia mempelihatkan adanya proses
sosial, budaya, dan politik yang menjadi sikap bersama sebagai bangsa Indonesia.
oleh karenanya, Bahasa Indonesia juga dapat dianggap sebagai cerminan perilaku
bangsa yang memajukan Bhineka Tunggal Ika. Berikut, beberapa karakter Bahasa
Indonesia sebagai sebuah produk sosial-budaya yang bhineka:
a. Pertama, bahasa yang kaya dan terbuka. Berbagai bahasa daerah dan bahasa
asing menjadi bahasa serapan yang kemudian diserap menjadi Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia menunjukan proses komunikasi dan pergaulan masyarakat
yang utuh, termasuk pergaulan dengan bangsa lain. Sifat terbuka yang dimiliki
bahasa Indonesia merupakan satu potensi untuk masa kini dan masa depan, yang
nantinya diharapkan dapat membawa Bahasa Indonesia menuju masyarakat
Indonesia baru yang demokratis, egaliter, dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kebenaran dan keadilan.
b. Kedua, bersifat pluralis. Menerima keragaman dan juga perbedaan sebagai
sebuah kekayaan bangsa. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebuah

4
cerminan dari Bhineka Tungal Ika, keberagaman ini yang menjadi warisan
bangsa Indonesia.
c. Ketiga, bersifat demokratis dan sederajat. Semua orang dari berbagai latar
belakang, status sosial, suku dan agama dapat berkomunikasi secara langsung
menggunakan bahasa yang sama.
d. Keempat, bersifat pemersatu bangsa. Kehadiran Bahasa Indonesia ini dapat
diterima di seluruh wilayah, daerah, lintas agama dan lintas etnis, orang desa
dan orang kota, laki-laki maupun perempuan.

Oleh sebab itu, inklusivisme, egalitarisme dan pluralisme di dalam Bahasa


Indonesia ini perlu dikelola dengan baik untuk kebutuhan pembangunan sosial,
politik, dan ekonomi bangsa Indonesia. Kebijakan memasukkan Bahasa Indonesia,
bahasa daerah dan bahasa asing dalam pendidikan diharuskan dapat
meningkatkannya peran bahasa Indonesia sebagai penguatan identitas bangsa yang
menyatukan keberagaman suku bangsa di Indonesia.

2.3. Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

Secara umum, komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian


informasi dari satu individu ke individu lain. Untuk dapat memahami informasi yang
disampaikan maka diperlukan bahasa sebagai media penyaluran isi pikiran, perasaan,
dan keinginan dalam bentuk ucapan atau ekspresi agar mudah dimengerti orang lain.
Bahasa menduduki fungsi penting dalam kehidupan manusia yang membutuhkan
interaksi karena hidup sebagai makhluk sosial. Namun berbeda dari makhluk sosial
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa lainnya, bahasa menjadi kemampuan khusus dan hak
mutlak yang dimiliki manusia sebagai insan sosial yang berakal sehingga manusia bisa
berkembang dan bertahan hidup.

Bahasa merupakan keahlian dasar yang dikantongi manusia bahkan sejak


mereka baru terlahir ke dunia. Hubungan bahasa dan komunikasi adalah hal yang tak
terpisahkan. Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan deretan bunyi yang bersistem,
berbentuk lambang atau simbol, bersifat arbitrer dan universal yang digunakan
makhluk sosial untuk berinteraksi dan bekerja sama. Dengan bahasa, kita juga dapat
mengidentifikasi identitas penuturnya. Tanpa kemampuan berbahasa, manusia tidak
akan dapat hidup lama. Karena ia tak akan pernah bisa berinteraksi dengan lingkungan

5
sekitarnya. Bahasa bak udara yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup
manusia. Adapun kemajuan peradaban sekarang tidak luput dari hasil adanya fungsi
bahasa sebagai alat komunikasi karena dapat menyampaikan informasi, menambah
pengetahuan, serta melahirkan inovasi/ide.

2.4. Bahasa Sebagai Alat Ekspresi


Ekspresi diri memiliki makna bahwa kita mengungkapkan perasaan dan
segala hal yang kita pikirkan. Penggunaan bahasa dapat menjadi media untuk
membantu manusia untuk mengungkapkan segala persoalan dan tekanan hidup yang
dialaminya. Bahasa mampu mendorong manusia mengekspresikan dirinya agar
menarik perhatian orang lain. Dalam hal ini, biasanya bahasa digunakan sebagai alat
ekspresi diri untuk mencari perhatian atau mengungkapkan hal-hal yang dirasakan
oleh pengguna bahasa.
Bahasa sebagai alat ekspresi diri mampu menjadi alat untuk menunjukkan
identitas diri setiap pribadi manusia. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut
pandang, pemahaman atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara, pendidikan,
bahkan sifat setiap orang. Bahasa dapat menjadi cerminan diri, baik sebagai bangsa
maupun sebagai diri sendiri.
Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri,
biasanya kita merasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang
menjadi pendengar atau pembacanya. Kita dapat memakai bahasa hanya untuk
kepentingan diri kita sendiri, misalnya kita berusaha untuk mengekspresikan diri
dengan menulis di buku atau kita mengekspresikan diri kita dengan menulis kutipan-
kutipan bijak tentang apa yang kita rasakan. Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi
diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan
pikiran kita. Adapun unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara lain:
a. Ketika kita berusaha untuk mengeluarkan emosi atau tekanan dalam diri kita,
maka kita perlu mengekspresikan diri dengan melakukan hal-hal yang membuat
diri kita merasa tenang.
b. Seseorang dapat mengekspresikan dirinya sendiri untuk mengembangkan
kemampuannya agar dapar menyampaikan suatu ide dengan baik
c. Ekpresi diri dapat membantu kita untuk lebih berani dalam menyampaikan ide
dan pemikiran kita.

6
2.5. Bahasa Sebagai Alat Kontrol Sosial
Bahasa merupakan salah satu alat kontrol sosial karena bahasa sangat efektif
digunakan dalam kegiatan sehari – hari baik lisan maupun tulisan. Bahasa sebagai
alat kontrol sosial berfungsi untuk mengendalikan komunikasi agar orang yang
terlibat dalam komunikasi dapat memahami sebuah pesan yang disampaikan.
Kontrol sosial dalam masyarakat dapat dibedakan berdasarkan sifatnya (preventif
dan represif), cara pelaksanaannya (persuasif dan koesif), dan pelaku/sasaran yang
dituju (individu dan kelompok).
Bahasa sebagai alat kontrol sosial dapat berupa sebuah peraturan, undang –
undang, larangan, dan lain – lain. Seperti saat seorang murid yang datang terlambat
ke sekolah lalu mendapatkan teguran dari seorang guru untuk tidak mengulanginya,
maka hal tersebut merupakan contoh dari bahasa sebagai alat kontrol sosial. Dengan
adanya bahasa sebagai alat kontrol sosial berarti bahasa dapat mempengaruhi tingkah
laku, sikap, ataupun kepribadian seseorang.
Dengan adanya bahasa yang menjadi alat kontrol sosial, maka seseorang akan
mengontrol dirinya dalam berbicara sehingga tidak menyinggung bahkan menyakiti
perasaan lawan bicaranya. Adanya bahasa sebagai alat kontrol sosial dapat membuat
seseorang lebih berhati – hati dalam berkomunikasi dengan orang lain. Hal tersebut
menyebabkan kehidupan berjalan dengan baik tanpa menimbulkan sebuah
perselisihan karena adanya ketersinggungan dalam sebuah komunikasi.
Selain itu, bahasa sebagai alat control sosial juga dapat mencerminkan
kepribadian seseorang. Misalnya saat ada orang yang bertutur kata lembut dan
menggunakan bahasa yang lebih tertata maka bisa disimpulkan orang tersebut
memiliki kepribadian yang lemah lembut dan juga santun. Hal itu bisa berarti bahwa
setiap penggunaan bahasa yang digunakan oleh seseorang dapat mempengaruhi
sikap seseorang. Orang yang biasanya bertindak dengan brutal biasanya akan
menggunakan bahasa yang cenderung buruk karena orang tersebut terpengaruhi oleh
lingkungannya yang biasa menggunakan bahasa yang buruk.
Dengan penggunaan bahasa yang baik, hal itu menjadikan bahasa sebagai
penggambaran untuk menyampaikan suatu hal dengan tegas dan bijak. Dari bahasa
yang digunakan, kita dapat memahami seseorang apakah dia menyampaikan
informasi dengan tegas atau tidak

7
2.6. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi
Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan
di perguruan tinggi. Mata kuliah ini sangat penting di dunia perkuliahan karena
merupakan identitas Bangsa Indonesia. Tujuan mata kuliah ini adalah agar
mahasiswa dapat berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia yang baik dan juga benar
serta agar bisa memahami bahasa yang dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman.

Mata kuliah Bahasa Indonesia sangat penting untuk diajarkan di perguruan


tinggi. Karena kita merupakan warga negara Indonesia, lebih baik untuk kita belajar
bahasa kita sendiri yang sering digunakan sehari-hari. Sejak SD hingga SMA,
Bahasa Indonesia sudah diajarkan oleh guru. Jadi seharusnya setelah SMA, Bahasa
Indonesia sudah cukup dikuasai dan dipahami. Tetapi, masih sedikit mahasiswa yang
menguasai Bahasa Indonesia secara maksimal. Pembelajaran Bahasa Indonesia di
perguruan tinggi sama hal nya dengan di SMA, namun lebih spesifik dan mendalam.

Mahasiswa asalnya tidak hanya dari satu daerah saja, tetapi dari berbagai
macam daerah. Maka dari itu, Bahasa Indonesia sangat penting untuk dipelajari di
perguruan tinggi sebagai pemersatu mahasiswa yang berbeda-beda latar belakang
budaya dan bahasanya. Selain itu, Bahasa Indonesia merupakan panduan untuk
mahasiswa menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam mengerjakan karya
ilmiah atau tugas maupun komunikasi ilmiah seperti laporan praktikum, makalah,
dan tugas akhir (skripsi). Laporan praktikum membuat mahasiswa mengembangkan
kemampuan menyusun laporan hasil dari penelitian. Sementara itu makalah
membuat mahasiswa mengembangkan kemampuan menarik kesimpulan pemikiran
ilmiah dari karya-karya ilmiah yang ditulis oleh pakar dalam bidang tertentu.

Mata kuliah Bahasa Indonesia ini adalah mata kuliah yang diwajibkan oleh
Dirjen Depdiknas RI untuk diajarkan seluruh perguruan tinggi dan jurusan.Sudah
menjadi hal yang wajib bagi kita warga negara Indonesia untuk menggunakan
Bahasa Indonesia dikehidupan sehari-hari guna menjaga keaslian Bahasa Indonesia
itu sendiri.

Di perguruan tinggi, mahasiswa dituntut untuk mempertahankan Bahasa


Indonesia dari pengaruh budaya asing yang mempengaruhi generasi muda.

8
Mahasiswa harus bisa memahami EYD atau ejaan yang disempurnakan dengan baik
dan benar untuk mengetahui konsep penggunaan Bahasa Indonesia dikehidupan
sehari-hari di manapun kita berada. Bukan seperti anak SMP dan SMA, mahasiswa
harus bisa menggunakan diksi yang baik serta penggunaan kalimat yang efektif
sesuai jenjang pendidikan.

Dengan demikian, Bahasa Indonesia sangat penting di perguruan tinggi.


Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu antar mahasiswa dan secara tidak
langsung para mahasiswa melestarikan Bahasa Indonesia. Siapa yang akan
melestarikan Bahasa Indonesia jika bukan warga negara Indonesia itu sendiri.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kedudukan dan fungsi
bahasa Indonesia itu teramat penting di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini,
sehingga bahasa memiliki fungsi dalam segala bidang, baik sosial, budaya,
pendidikan, ilmu pengetahuan serta persatuan dan kesatuan. Peranan Bahasa
Indonesia sebagai penghubung di masyarakat sangat vital, karena masyarakat kita
mampu mengembangkan pemikiran dan ide-idenya dengan baik melalui bahasa.
Dengan Bahasa mampu menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk,
sebagai penyalur ide, gagasan, ekspresi diri, bahkan sebagai alat kontrol sosial
kehidupan bermasyarakat agar setiap manusia dapat beretika dalam berbahasa dan
berbicara. Penting bagi mahasiswa untuk memperlajari Bahasa Indonesia di
perguruan tinngi bertujuan agar memiliki bekal dalam menulis karya ilmiah atau
tugas akhir (skripsi) dengan baik dan benar. Selain itu, fungsi adanya mata pelajaran
Bahasa Indonesia di perguruan tinggi bertujuan agar mahasiswa tetap mampu
melestarikan bahasa Tanah Airnya dalam era globalisasi dimana penggunaan bahasa
asing lebih dianggap keren.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan di
antaranya:
1. Sebagai kaum pemuda atau mahasiswa, kita perlu terus berusaha dan membekali
diri dengan kemampuan yang bermanfaat terutama dalam berbahasa dan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Mahasiswa atau kaum pemuda perlu merasa bangga dalam menggunakan bahasa
Indonesia dan tidak terus selalu mengutamakan bahasa asing, karena dengan
bangga terhadap bangsa Indonesia, ini juga berarti kita ikut berperan dalam
mengembangkan dan mempertahankan salah satu jati diri NKRI.
3. Sebagai rakyat Indonesia, kita juga harus mampu menjaga, mengembangkan,
serta mempertahankan bahasa yang menjadi simbol negara kita, yaitu bahasa
Indonesia dengan sepenuh jiwa dan raga yang kita miliki.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anisa, R. N. (2015). Pentingnya Pelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.


Retrieved from http://blog.unnes.ac.id/seputarpendidikan/2015/10/15/pentingnya-
pelajaran-bahasa-indonesia-di-perguruan-tinggi/

Bahtiar, A. (n.d.). Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia. Retrieved from titikdua.net:
https://titikdua.net/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia/

detikcom. (2020). Sejarah Bahasa Indonesia Singkat yang Wajib Diketahui. Retrieved
from https://travel.detik.com/travel-news/d-5189304/sejarah-bahasa-indonesia-
singkat-yang-wajib-diketahui

Fridani, L. (2014). Hakikat Perkembangan Bahasa Anak. Pengertian Bahasa dan


Komunikasi, 1-7.

Marsudi. (2008). Eksistensi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan. Jurnal Sosial
Humaniora.

Noel, F. (2014). Tajuk Tamu: Fungsi Bahasa. Retrieved from


https://manado.tribunnews.com/2014/07/31/tajuk-tamu-fungsi-bahasa

Noermanzah. (2019). Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa (Semiba). Bahasa


sebagai Alat Komunikasi, Citra Pikiran, dan Kepribadian, 307-308.

Nugroho, A. (2015). PEMAHAMAN KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA


INDONESIA, 285-291. Retrieved from
http://repository.unib.ac.id/11134/1/29.%20Agung%20Nugroho.pdf

Nugroho, H. (2015). Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan dan Bahasa Negara.
Retrieved from
https://www.kompasiana.com/heningnugroho/5517fca2a33311bc06b66430/bahas
a-indonesia-sebagai-bahasa-persatuan-dan-bahasa-negara

11
Rahardjo, M. (2007). Bahasa sebagai Alat Komunikasi Publik dan Pembangunan
Wacana, 62-66.

Subagia, I. N. (n.d.). Peranan dan Aplikasi dalam Bahasa. 7.

Sulistyo, E. (2018). Bahasa sebagai Pemersatu Bangsa. Retrieved from


https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/2756/bahasa-sebagai-
pemersatu-bangsa

12

Anda mungkin juga menyukai