Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BAHASA INDONESIA

RAGAM BAHASA DAN DIKSI

Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Divratio Rizki (2310522059)
2. Fairuz Asila (2310522030)
3. Farhan Abdullah Shidiq (2310522019)
4. Nasya Arifa (2310521044)
5. Rafid Cayasa (2310521059)
6. Siti Annisa (2310521024)
7. Yori Yulia Putri (2310522063)

Dosen pengampu:
Dra Armini, M.Hum

KELAS 12
MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibuk Dra Armini, M.Hum,
sebagai dosen pengampu mata kuliah Bhasa Indonesia yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga
apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Padang, 5 Maret 2024

Kelompok 1

DAFTAR ISI
2
COVER………………………………………………………………Hlm h
KATA PENGANTAR……………………………………………… 1
DAFTAR ISI………………………………………………………... 2
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………… 3 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………... 3
1.4 Tujuan Penulisan ……………………………………………. 3
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Sejarah Bahasa
Indonesia…………………........................................................ 5
2.2 Fungsi dan Kedudukan Bahasa
Indonesia……………………………..……………………….. 6
2.3 Peranan Bahasa
Indonesia……………………………………………………… 7
2.4 Ragam Bahasa Indonesia …………………………………….. 9
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………… 15
3.2. Saran……………………………………………………. 15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………… 16

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara di Negara
Kesatuan Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat dominan dalam
segala aspek di dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa Indonesia harus
dipelajari, dikembangkan, dan dioptimalkan penggunaannya maupun fungsinya.
Melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia diharapkan tumbuh sikap bangga dalam
menggunakan bahasa Indonesia sehingga akan tumbuh juga kesadaran akan
pentingnya nilai-nilai yang terkandung di dalam Bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia adalah mata pelajaran yang wajib diberikan dari jenjang sekolah dasar
sampai dengan perguruan tinggi. Hal itu dikarenakan bahasa Indonesia merupakan
bahasa nasional sekaligus bahasa negara di Indonesia.

Menurut Oka (dalam Muslich, 2009: 108), menyatakan bahwa sebagai


bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai : lambang kebanggaan
nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu bangsa, dan sebagai alat
perhubungan antar budaya atau daerah. Berdasarkan pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di Indonesia
memiliki fungsi yang beragam, diantaranya adalah sebagai lambang
kebanggaan nasional karena dipakai secara luas dan sangat djunjung tinggi,
sebagai lambang identitas nasional, alat untuk mempersatukan seluruh bangsa,
dan sebagai alat perhubungan antar budaya atau daerah karena bahasa
Indonesia dapat dipakai oleh suku-suku bangsa yang berbeda bahsanya
sehingga mereka dapat saling berhubungan. Untuk mewujudkan fungsi bahasa
Indonesia, perlu diadakannya suatu pembinaan dan pengembangan bahasa
Indonesia dengan harapan bahasa Indonesia bisa diakui oleh setiap warga
negara Indonesia.

4
Pengembangan bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan upaya yang
strategis melalui pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembinaan dan
pengembangan yang berhasil akan memberikan suatu dampak yang positif
bagi kemajuan berbagai aspek bangsa Indonesia. Untuk meningkatkan mutu
dalam penggunaan bahasa Indonesia, pengajarannya dilakukan mulai sejak
dini, yakni mulai dari sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai
landasan atau dasar pendidikan ke dalam jenjang yang lebih tinggi.
Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat diketahui dari
keterampilan berbahasa yang terdiri dari ketrampilan membaca, menulis,
berbicara, dan mendengarkan (Muslich, 2009:109).

Pengembangan Bahasa Indonesia sangat memiliki peranan yang


penting bagi para mahasiswa, dikarenakan Bahasa Indonesia sudah menjadi
krisis sebab remaja era globalisasi ini sering berkounikasi dengan bahasa
asing, sehingga secara perlahan bahasa persatuan yakni Bahasa Indonesia
tergerus di era global ini. Selain itu, pengembangan dan Pendidikan Bahasa
Indonesia sangatlah menjadi hal yang serius karena pada saat ini, banayak
para generasi bangsa yang kurang memahami Bahasa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan Bahasa Indonesia dan bagaimana sejarahnya?
b. Jelaskan mengenai fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia!
c. Jelaskan peranan Bahasa Indonesia!
d. Jelaskan ragam Bahasa Indonesia!

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan berisi pernyataan-pernyataan penting yang berisi
jawaban dari rumusan masalah. Tujuan penulisan dituliskan dengan poin-poin
sebagai berikut:
5
a. Untuk mengetahui tentang apa itu Bahasa Indonesia dan bagaimana
sejarahnya.
b. Untuk memahami tentang fungsi, peranan, kedudukan dan ragam Bahasa
Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

6
2.1 Definisi dan Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan di


Negara Republik Indonesia (NKRI). Pada perkembangannya, dengan
semakin pesatnya arus globalisasi, modernisasi, ilmu pengetahuan,
teknologi, Bahasa Indonesia harus dapat menjadi sebuah instrumen dalam
melakukan komunikasi utama di Indonesia. Melihat keadaan tersebut,
berbagai steakholder harus mempunyai inovasi agar Bahasa Indonesia
dapat senantiasa beradaptasi mengikuti perkembangan zaman agar bahasa
Indonesia memiliki kedaulatannya tersendiri di Negara Indonesia.

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik


Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Apabila ditinjau dari
prespektif historis Negara Indonesia, bahasa Indonesia diadopsi dari
prototipe bahasa Melayu. Bahasa Melayu merupakan salah satu bahasa
daerah yang berada di Negara Indonesia. Bahasa Melayu telah dipakai
sebagai lingua franca selama berabad- abad sebelumnya di seluruh
kawasan tanah air kita. Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang ditemukan,
seperti : prasasti yang ditemukan di Palembang, Jambi dan Bangka, dapat
diambil sebuah analisia bahwa bahasa Melayu sudah dipergunakan sejak
dulu di beberapa wilayah Indonesia khususnya di wilayah-wilayah
sumatera dan terdapat beberapa kerajaan besar yang berpengaruh pada saat
itu. Kerajaan Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan besar yang terletak di
wilayah Sumatera.

Seiring dengan kejayaan kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu


mengalami perkembangan yang signifikan. Perubahan sosio kultural pada
tata kehidupan masyarakat terus berlangsung searah dengan perkembangan
zaman, termasuk perubahan kedudukan bahasa Melayu bagi bangsa
Indonesia. Pada saat perjuangan kemerdekaan, bangsa Indonesia
memerlukan alat pemersatu dalam berinteraksi antar suku bangsa yang ada
di Indonesia. Dipilihlah bahasa Melayu sebagai bahasa pemersatu bangsa
di Indonesia. Pada peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928
ditetapkan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia. Penetapan itu pun
merupakan awal bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional.

Bahasa Indonesia pertama kali di akui sebagai bahasa nasional


bertepatan dengan sebuah peristiwa bersejarah dalam perjalanan Bangsa
Indonesia, peristiwa tersebut sering kita kenal dengan Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928. Tujuan dari lahirnya bahasa Indonesia pada
saat sumpah pemuda pada dasarnya agar bangsa Indonesia memiliki bahasa

7
persatuan yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia melalui bahasa
yang dilatar belakangi oleh banyaknya bahasa daerah yang ada

Sebelum adanya bahasa Indonesia, belum ada bahasa yang


memiliki fungsi untuk mempersatukan bangsa dalam prespektif persatuan
dan kesatuan bangsa. Seiring diikrarkan Sumpah para pemuda nusantara
pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta, menjadi titik awal perkembangan
bahasa Indonesia sebagai b Fungsi bahasa Indonesia dan kedudukannya:

2.2 Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat yang memungkinkan


penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan
bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.
Di dalam fungsi ini, bahasa Indonesia memungkinkan berbagai- bagai suku
bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan
tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-
nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan.
Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu, kita dapat meletakkan
kepentingan nasional jauh di atas kepentingan daerah atau golongan.

Bahasa Indonesia mempunyai dua kedudukan yang sangat penting,


yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Sebagai bahasa Nasional,
bahasa Indonesia di antaranya berfungsi mempererat hubungan antarsuku
di Indonesia. Fungsi ini, sebelumnya, sudah ditegaskan di dalam butir
ketiga ikrar Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi "Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia" Kata
menjunjung dalam KBBI antara lain berarti memuliakan'. 'menghargai' dan
'menaati' (nasihat, perintah, dan sebaginya.), Ikrar ketiga dalam Sumpah
Pemuda tersebut menegaskan bahwa para pemuda bertekad untuk
memuliakan bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.

Kemudian Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara


dikukuhkan sehari setelah kemerdekaan RI dikumandangkan atau seiring
dengan diberlakukannya Undang-Undang Dasar 1945. Bab XV Pasal 36
dalam UUD 1945 menegaskan bahwa bahasa negara ialah bahasa
Indonesia. Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
bahasa dalam penyelenggaraan administrasi negara, seperti bahasa dalam
penyeelenggaraan pendidikan dan sebagainya.ahasa nasional.

2.3 Peranan Bahasa Indonesia

8
Di dalam kedudukannya sebagai sumber pemerkaya bahasa daerah,
bahasa Indonesia berperan sangat penting. Beberapa kosakata bahasa
Indonesia ternyata dapat memperkaya bahasa daerah, dalam hal bahasa
daerah tidak memiliki kata untuk sebuah konsep. Bahasa Indonesia sebagai
alat menyebarluaskan sastra Indonesia dapat dipakai. Sastra Indonesia
merupakan wahana pemakaian bahasa Indonesia dari segi estetis bahasa
sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa yang penting dalam dunia
internasional.

Bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan


berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk
mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk
mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi
tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial. Fungsi-fungsi
tersebut dijelaskan berikut ini.

1) Bahasa sebagai alat ekspresi diri

Pada awalnya, seorang anak menggunakan bahasa untuk


mengekspresikan kehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang tetap
(kedua orang tua). Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi
menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, tetapi
juga untuk berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya.

2) Bahasa sebagai alat komunikasi

Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.


Komunikasi tidak akan sempurna apabila ekspresi diri kita tidak diterima
atau dipahami oleh orang lain. Bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi
yang memungkinkan warga Indonesia dari berbagai latar belakang etnis
dan budaya untuk berinteraksi secara efektif. Melalui bahasa ini,
masyarakat dapat menyampaikan ide, pandangan, dan informasi tanpa
hambatan komunikasi yang berpotensi muncul dengan adanya beragam
bahasa daerah.

3) Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial

Bahasa, di samping sebagai salah satu unsur kebudayaan,


memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman
mereka, mempelajari, dan mengambil bagian dalam pengalaman-
pengalaman itu serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-
anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui

9
bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap-
tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang
dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan
dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk
memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya.

4) Bahasa sebagai alat kontrol sosial

Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini
dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Setelah
memahami fungsi bahasa tersebut, dapat kita ketahui bahwa sangat penting
menggunakan bahasa Indonesia dalam tatanan kehidupan Masyarakat
negara Indonesia. Oleh karena bangsa Indonesia memiliki kekayaan bahasa
dalam setiap daerah dengan ciri khas tersendiri. Oleh karena itu, bahasa
Indonesia sangat penting digunakan untuk mempersatukan bangsa yang
kaya ini

5) Pendidikan dan literasi

Bahasa Indonesia menjadi medium pengajaran di seluruh tingkatan


pendidikan. Hal ini mendukung penyatuan sistem pendidikan nasional dan
memfasilitasi pertukaran ilmu pengetahuan antar wilayah. Sastra Indonesia
juga memiliki peran penting dalam pengembangan literasi dan apresiasi
terhadap karya sastra bangsa.

6) Kebudayaan dan identitas nasional

Bahasa Indonesia membantu memelihara dan mengembangkan


kebudayaan nasional. Sastra, musik, seni, dan tradisi lisan diungkapkan
melalui bahasa ini, memperkaya identitas nasional Indonesia dan
membangun kebanggaan akan warisan budaya yang kaya.

7) Pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan

Bahasa Indonesia digunakan dalam pengembangan dan penyebaran


pengetahuan ilmiah serta teknologi. Ini mencakup publikasi ilmiah,
konferensi, dan pendidikan tinggi di mana bahasa ini menjadi medium
penting bagi kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.4 Ragam Bahasa Indonesia

10
Ragam bahasa memiliki jumlah yang sangat banyak karena
penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi tidak terlepas dari latar budaya
penuturnya yang berbeda-beda. Selain itu, pemakaian bahasa juga
bergantung pada pokok persoalan yang dibicarakan serta keperluan
pemakainya. Ragam bahasa memiliki jumlah yang sangat banyak karena
penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi tidak terlepas dari latar budaya
penuturnya yang berbeda-beda. Selain itu, pemakaian bahasa juga
bergantung pada pokok persoalan yang dibicarakan serta keperluan
pemakainya.

Ragam bahasa di bagi berdasarkan beberapa cara yaitu :

1. Ragam bahasa berdasarkan media penyampaiannya

a. Ragam lisan

Bahasa Indonesia ragam lisan disebut juga ragam percakapan, baik


percakapan di lingkungan keluarga, lingkungan jual beli, lingkungan
pekerjaan, maupun lingkungan sekolah.

Dalam percakapan, Pembicara dan lawan bicara bertatap muka


secara langsung. Maksudnya, berhadapan langsung dalam satu situasi.
Situasi percakapan itu sangat membantu menjelaskna maksud
pembicaraan. Kalimat kalimat dalam percakapan itu pendek pendek. Lagi
pula hubungan antara kalimat yang satu dengan yang lainnya tidak ditandai
dengan kata penghubung. Sebagai contoh, perhatikan percakapan berikut.

Desi : Kak, mana pensilku?

Kakak : Pensil yang mana?

Desi : Pensilku kan Cuma satu, kak

Ragam lisan memiliki ciri ciri sebagai berikut.

1. Unsur suprasegmental (aksen, nada, tekanan) dan paralingual


(gerak gerik tangan, mata, kepala) memberi efek terhadap hasil komunikasi

2. Komunikasi secara langsung/ bersemuka sehingga terikat oleh


kondisi, situasi dan waktu

11
3. Kalimat yang kurang baik strukturnya tidak menghambat
komunikasi.

b. Ragam tulis

Ragam bahasa tulis berbeda dengan ragam bahasa lisan, perbedaan


dalam ragam tulis yaitu pembicara (dalam hal ini penulis) dan lawan bicara
(dalam hal ini pembaca) tidak bersemuka, tidak berada dalam satu situasi.
Penulis dan pembaca tidak berhubungan secara langsung. Pembaca tidak
secara langsung merespon apa yang ditulis penulis. Oleh karena itu,
penulis berusaha sungguh sungguh untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan keinginannya dengan sejelas jelasnya. Ini bertujuan agar
pembaca tidak salah paham.

Berikut contoh ragam bahasa tulis berupa surat yang di tulis oleh
seseorang kepada temannya yang bernama Faisal.

“Temanku, Faisal, Besok hari sabtu tanggal 31 Januari 2009, saya


akan datang ke Solo. Saya berangkat dari Jakarta dengan Kereta Fajar Solo
pukul 7 pagi. Saya sampai di Stasiun Balapan kira-kira pukul 4 sore. Tolo,
dijemput, Sebab saya baru pertama kali datang ke Solo.”

Ragam tulis memiliki ciri ciri sebagai berikut.

1. Sarana suprasegmental dan paralingual tidak ada sehingga dalam


menyusun kalimat perlu lebih hati hati dan cermat.

2. Komunikasi terjadi secara tidak langsung sehingga tidak terikat


oleh situasi, kondisi, dan waktu.

3. Kalimat yang berstruktur kurang baik akan mengganggu


komunikasi.

Ragam bahasa berdasarkan hubungan antarpembicaranya

a) Ragam resmi

Salah satu kegunaan dari ragam bahasa adalah untuk menjalin


komunikasi oleh penggunaan bahasa yang baik dan benar. Penggunaan
bahasa tersebut seharusnya sesuai dengan norma kemasyarakatan yang
berlaku. Selain itu, penggunaan bahasa harus disesuaikan dengan
situasinya.

12
Dalam situasi formal, seseorang harus menggunakan ragam resmi
dalam penyampaian bahasa. Sebagai contoh, seseorang yang berbicara di
dalam kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

1. Macam-macam situasi resmi

 Di sekolah
 Di kelas

 Di kantor

 Di seminar

 Di istana

 Di instansi pemerintah

Selain berdasarkan tempatnya, situasi resmi dapat dibedakan


berdasarkan lawan bicaranya seperti dengan dosen ,orang lebih tua, ragam
resmi juga dapat digunakan sebagai negara dengan seseorang yang
memiliki jabatan lebih tinggi. Sebagai contoh, karyawan kepada atasannya.

b) Ragam tidak resmi

Bahasa tidak resmi merupakan ragam bahasa yang digunakan


dalam situasi tidak resmi baik secara tulis maupun lisan. Ragam bahasa
tidak resmi menggunakan bahasa sehari hari. Jadi, tidak perlu
menggunakan bahasa baku.

Bahasa yang digunakan dalam ragam tidak resmi terikat oleh


kaidah bahasa, baik itu pilihan kata, susunan kalimat, maupun ejaan.
Ragam Bahasa tidak resmi lebih leluasa dalam menggunakan kata, yang
terpenting komunikasi antara pembicara dan lawan bicara berjalan lancar.
Ragam bahasa tidak resmi digunakan dalam lingkungan yang akrab, saling
mengenal, atau misalnya santai. Ragam ini digunakan untuk
berkomunikasi dengan teman sebaya atau orang yang sudah akrab
misalnya, dengan teman bermain di rumah, saudara, sahabat, atau keluarga.

13
Contoh dari ragam tidak resmi seperti pada percakapan di bawah
ini.

Gio : “Hey coi..., mau makan apa nih?”

Sunu : “Makan apa-apa mau, yang penting mamamia lezatos...!!”

3. Ragam bahasa berdasarkan penuturnyaa

a) Ragam regional atau dialek

Bahasa yang menyebar luas selalu mengenal logat yang masing


masing dapat dipahami secara timbal balik oleh penuturnya. Ciri utamanya
yaitu tekanan, naik turun, nada, dan panjang pendek bunyi bahasa. Dapat
dikatakan bahwa ragam regional yaitu persamaan byang disebabkan oelh
letak geografi yang berdekatan. Letak yang berdekatan itu memungkinkan
komunikasi yang sering antara penutur penutur dialek.

Penjual Pembeli 1 Penjual

Pembeli 1 Pembeli 2 Pembeli 1

: Mari mbak..... monggu ingkang pundi?

: Berapa harganya?

:Lima belas ribu rupiah saja. Sudah murah banget lo ini.

:Wah, kalo yang ini mah sepuluh saja.

: Kalo lu mau warna yang apa?

: kalo gue sih suka yang warna merah.

Percakapan tersebut menggunakan dialek Jakarta. Perhatikan


kalimat kalo lu mau warna yang apa? Dan kalo gue sih suka warna merah.
Kata lu dan gue terdapat pada dialek Jakarta. Kata lu berarti kamu dan kata
gue berarti saya atau aku.

14
Perhatikan juga kalimat mari mbak.... Monggo ingkang pundi? Dan
sudah murah banget lo ini. Kalimat tersebut menggunakan dialek Bahasa
jawa. Berarti penutur berasal dari jawa. Walaupun penutur menggunakan
Bahasa Indonesia, pemakaian Bahasa asalnya masih sangat terlihat.

b) Ragam idiolek

Idiolek merupakan variasi bahasa yang disebabkan kebiasaan atau


cara berbahasa yang khas pada seseorang. Idiolek merupakan ciri khas
kebahasaan seseorang. Ciri khas tersebut tidak dimiliki oleh orang lain,
Perbedaan itu disebabkan oleh faktor fisik dan psikis. Perbedaan fisik
misalnya karena perbedaan bentuk alat alat bicara. Perbedaan faktor psikis
biasanya disebabkan oleh perbedaan tempramen, watak, intelektual, dan
lain sebagainya.

Contoh ragam idiolek:

lucune (lucunya), waktune (waktu), canteekkk (cantik), yoshay


(ayo sayang), akohh (aku).

c) Ragam bahasa temporal

Ragam bahasa temporal merupaan variasi bahasa yang digunakan


pada kurun waktu tertentu. Ragam bahasa temporal yang dikenal yaitu
ragam bahasa Melayu, khususnya ragam bahasa yang digunakan Hang tuah
dan Abdul Kadir Munsyi. Ragam bahasa tersebut dikenal masyarakat
melalui karya karyanya.

4. Ragam Baku dan Tidak Baku

a) Ragam baku

Ragam baku merupakan ragam yang dianggap baik dan sesuai


dengan tata bahasa. Ragam ini sering digunakan oleh kaum terpelajar.
Sebagai contoh, penyiaran berita oleh penyusunan undang-undang.
Penggunaan ragam baku haruslah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
yang berlaku.

Contoh kata baku:

* Abjad = Abjat.

15
* Advokat =Adpokat.

* Afdal = Afdol.

* Ajeg = Ajek.

* Akhirat = Akherat.

b) Ragam tidak baku

Ragam bahasa tidak baku merupakan kebalik-an dari ragam baku.


Pada ragam tidak baku, pelafal dan penulisannya memiliki ciri kedaerahan.
Selain itu, ragam ini tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang
berlaku.

Ragam bahasa tidak baku perlu diketahui agar tidak digunakan di


dalam situasi situasi resmi. Ragam ini hanya boleh dipakai dalam situasi
santai. Adapun ragam bahasa tidak baku yang sering diucapkan, di
antaranya adalah sebagai berikut :

* Aktif - Aktip.

* Akuarium - Aquarium.

* Aluminium - Almunium.

* Ambulans – Ambulan.

* Analisis - Analisa.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia,
Bahasa Indonesia memiliki sejarah yang panjang dari pengadopsian bahasa
Melayu hingga dapat dikukuhkan menjadi Bahasa Indonesia. Fungsi serta
kedudukan Bahasa Indonesia yang merupakan identitas nasional dan juga
peranan dalam berbagai bidang kehidupan.
3.2 Saran
Penerapan Bahasa Indonesia dapat lebih ditingkatkan lagi dalam
kehidupan sehari-hari karena Bahasa Indonesia merupakan identitas nasional
Indonesia, agar Bahasa Indonesia tetap eksis di semua kalangan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Kridalaksana, Harimurti. 1976. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa.


Ende: Nusa Indah

https://www.academia.edu/42772227/
RAGAM_BAHASA_INDONESIA

18

Anda mungkin juga menyukai