Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA, KEDUDUKAN,

DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :
Firda Maufiratus Zalbi (2301002)
Diana Fahira (2301008)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


AKADEMI FARMASI YANNAS HUSADA
BANGKALAN
2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas petunjuknya kami dapat
menyelesaikan makalah sesuai dengan tugas yang diamanahkan kepada kami, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan secara tuntas. Dan tentunya dengan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan penulisan Makalah ini pada waktunya.
Tujuan dari Pendidikan tinggi adalah mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada tuhan yang maha esa, kompeten, mandiri, terampil dan berbudaya untuk kepentingan
bangsa terkait dengan tujuan tersebut, mata kuliah Bahasa Indonesia perlu dikembangkan
untuk tujuan yang lebih khusus.
Yang dimaksud tujuan khusus ini adalah mampu mengarahkan pada mahasiswa untuk
memiliki rasa kebangsaan dan bela negara yang tinggi.
Penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bangkalan, 14Bbang
September 2023

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara yang memiliki beraneka ragam suku, budaya, dan bahasa.
Membahas tentang bahasa, Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi umum yang paling
penting dalam mempersatukan seluruh rakyat bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan
bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi dan bahasa persatuan Republik
Indonesia. Melalui perjalanan sejarah yang panjang, bahasa Indonesia telah mencapai
perkembangan yang luar biasa, baik dari segi jumlah pemakainya, maknanya maupun dari
segi kosa kata dan segi tata bahasanya.Diera modern ini, bahasa Indonesia telah berkembang
secara luas bukan hanya di Indonesia tetapi juga di luar Indonesia, dan menjadi salah satu
kebanggaan Indonesia atas prestasi tersebut. Sehingga Bahasa Indonesia masuk dalam
kelompok mata kuliah di setiap perguruan Tinggi. Mahasiswa peserta Mata Kuliah Bahasa
Indonesia perlu disadarkan akan kenyataan keberhasilan ini dan ditimbulkan kebanggaannya
terhadap bahasa Nasional kita yaitu Bahasa Indonesia. Karena Kemahiran berbahasa
Indonesia bagi para mahasiswa merupakan cerminan dalam tata pikir, tata laku, tata ucap dan
tata tulis berbahasa Indonesia dalam konteks akademis maupun konteks ilmiah. Sehingga
Mahasiswa kelak akan menjadi insan terpelajar bangsa Indonesia yang akan terjun ke dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai pemimpin dalam daerahnya masing-masing.
Sehingga mahasiswa diharapkan kelak dapat mengajarkan warga Indonesia yang masih
belum mengetahui banyak tentang bahasa Indonesia tentang arti penting bahasa yang
sebenarnya sehingga nantinya akan menjadi warga Negara yang dapat memenuhi
kewajibannya di mana pun mereka berada dan dengan siapa pun mereka bergaul di wilayah
Negara kesatuan republik Indonesia tercinta ini. Kemudian mahasiswa hendaknya dapat
menyadari akan pentingnya Sejarah, Fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
Negara dan bahasa nasional.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kita bahas sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah perkembangan Bahasa Indonesia ?
2. Bagaimana kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Bahasa Indonesia
2. Untuk memahami kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa Indonesia lisan maupun tulisan berkembang mulai pada saat
terbentuknya, yaitu pada 28 Oktober 1928, bersamaan dengan momen sumpah
pemuda. Setelah terbentuk, Bahasa Indonesia terus berkembang berlakunya ejaan Van
Ophuijsen, Soewandi. Melindo bahkan hingga ke Ejaan yang disempurnakan (EYD).
Ini merupakan beberapa contoh sederhana Bahasa Indonesia dengan pesat mengalami
perkembangan.
Para ahli sependapat bahwa cikal bakal Bahasa Indonesia adalah Bahasa melayu
kuno, Bahasa melayu yang menurut para pakar (Blust 1983,1984,Nothofer 1996,
Collins 2005) berasal dari wilayah Kalimantan barat telah melahirkan dua ragam
politis, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, disamping dua ragam politis
lain yaitu Bahasa melayu di Singapura dan Bahasa melayu di Brunei Darussalam

2.1.1 Bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan

Sejarah cikal bakal perkembangan Bahasa Indonesia di awali dari masa


penjajahan colonial Belanda di awal abad ke-20. Pada saat itu, banyak warga
pribumi mengalami kesulitan untuk menggunakan Bahasa Belanda. Akhirnya
sejumlah sarjana belanda Menyusun standarisasi Bahasa melayu supaya bisa
mencadi alternatif untuk penyampain kebijakan pemerintah colonial hindia
belanda ke public.

Ejaan resmi Bahasa melayu pertama kali disusun oleh Charles Adriaan Van
Ophuijsen yang dibantu oleh Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan Nawawi
Soetan Ma’moer. Ophuijsen menerima perintah dari pemerintaan hindia belanda
untuk Menyusun standar aksara latin Bahasa melayu. Tugasnya untuk berujung
pada tersusun nya buku kitab Logat Melajoe pada tahun 1901. Hasil kerjanya di
kitab Logat Melajoe kelak menjadi pedoman tata Bahasa Indonesia yang disebut
ejaan Van Ophuijsen.

Pemakaian Bahasa melayu dalam forum-forum resmi dan banyak produk


penerbitan pada abat ke-20 juga di dukung oleh pembentukan commissie Voor de
volcaslectuur (komisi bacaan rakyat) pada tahu 1908. Lembaga yang aktif
menerbitkan banyak buku ber-bahasa melayu ini kemudian beralih nama menjadi
balai poestaka pada tahun 1917.
Gagasan menjadikan Bahasa melayu sebagai alat persatuan bangsa Indonesia
mengkristal ditahun 1926 yakni di kongres pemuda 1. Sosok yang mempunyai
peran besar menyokong gagasan menjadikan Bahasa melayu sebagai Bahasa
Indonesia adalah Mohammad Tabrani.
Tabrani juga menjadi salah satu penggerak utama penyelenggaran kongres
pemuda 1 pada 30 April – 2 Mei 1926. Tabrani Bersama Mohammad Yamin dan
Sularto berada dalam satu grup yang bertugas membahas alat persatuan bangsa
Indonesia, termasuk Bahasa. Dalam pidatonya di kongres pemuda 1, Yamin
mengajukan usulan Bahasa jawa dan Bahasa melayu sebagai persatuan bangsa
Indonesia.
Setalah melalui serangkaian perdebatan, para peserta pemuda kongres 1 lantas
bersepakat bahwa Bahasa melayu sebagai dasar Bahasa Indonesia. Sementara itu,
Bahasa-bahasa daerah lain dapat berperan memperkaya Bahasa persatuan bangsa
Indonesia tersebut.
Upaya pengukuhan posisi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pemersatu sebelum
era kemerdekaan RI memuncak dalam penyelenggaraan kongres Bahasa Indonesia
1. Edisi pertama kongres Bahasa Indonesia itu di gelar di Solo pada 25-28 Juni
1938. Mengutip laman badan Bahasa kemendikbudristek RI, kongres Bahasa
Indonesia 1 di gelar dengan Prakarsa Soedardjoe Tjokrosisworo dan Soemanang
Soerjowinoto. Tujuan kongres Bahasa Indonesia 1 adalah menindak lanjuti
kongres pemuda 2 pada tahun 1928. Kongres ini di hadiri pada cendekiawan bumi
putra dari Angkatan muda dan tua.

Dalam kongres Bahasa Indonesia 1, terdapat 2 topik menarik yang dibahas.


Keduanya adalah perencanaan dan kedudukan Bahasa Indonesia (1) serta
Pendidikan dan pengajaran Bahasa Indonesia (2). Dua tema ini selalu menjadi age
nda pembahasan dalam kongres kongeres Bahasa selanjutnya.
Ketika berpidato dalam kongres ini, Ki Hadjar Dewantara menyatakan :
“Jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe Bahasa melajoe jang soenggoehpoen
pokoknja berasal dari ‘Melajoe Riaoe’, akan tetapi jang soedah ditambah,
dioebah ataoe di koerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe,
hingga Bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia […]”

Anda mungkin juga menyukai