Disusun Oleh :
Firda Maufiratus Zalbi (2301002)
Diana Fahira (2301008)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas petunjuknya kami dapat
menyelesaikan makalah sesuai dengan tugas yang diamanahkan kepada kami, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan secara tuntas. Dan tentunya dengan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan penulisan Makalah ini pada waktunya.
Tujuan dari Pendidikan tinggi adalah mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada tuhan yang maha esa, kompeten, mandiri, terampil dan berbudaya untuk kepentingan
bangsa terkait dengan tujuan tersebut, mata kuliah Bahasa Indonesia perlu dikembangkan
untuk tujuan yang lebih khusus.
Yang dimaksud tujuan khusus ini adalah mampu mengarahkan pada mahasiswa untuk
memiliki rasa kebangsaan dan bela negara yang tinggi.
Penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bangkalan, 14Bbang
September 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa Indonesia lisan maupun tulisan berkembang mulai pada saat
terbentuknya, yaitu pada 28 Oktober 1928, bersamaan dengan momen sumpah
pemuda. Setelah terbentuk, Bahasa Indonesia terus berkembang berlakunya ejaan Van
Ophuijsen, Soewandi. Melindo bahkan hingga ke Ejaan yang disempurnakan (EYD).
Ini merupakan beberapa contoh sederhana Bahasa Indonesia dengan pesat mengalami
perkembangan.
Para ahli sependapat bahwa cikal bakal Bahasa Indonesia adalah Bahasa melayu
kuno, Bahasa melayu yang menurut para pakar (Blust 1983,1984,Nothofer 1996,
Collins 2005) berasal dari wilayah Kalimantan barat telah melahirkan dua ragam
politis, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, disamping dua ragam politis
lain yaitu Bahasa melayu di Singapura dan Bahasa melayu di Brunei Darussalam
Ejaan resmi Bahasa melayu pertama kali disusun oleh Charles Adriaan Van
Ophuijsen yang dibantu oleh Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan Nawawi
Soetan Ma’moer. Ophuijsen menerima perintah dari pemerintaan hindia belanda
untuk Menyusun standar aksara latin Bahasa melayu. Tugasnya untuk berujung
pada tersusun nya buku kitab Logat Melajoe pada tahun 1901. Hasil kerjanya di
kitab Logat Melajoe kelak menjadi pedoman tata Bahasa Indonesia yang disebut
ejaan Van Ophuijsen.