Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA”

Dosen Pengampu : Refril Dani, M.Pd.

Disusun Oleh :

Firman Nurhakim

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta
berbagai upaya.tugas makala mata kuliah Bahasa Indonesia yang membahas
tentang penggunaan diksi dapat diselelsaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam menyelesakan makalah ini, penulis menemukan kesulitan-


kesulitan.Hal ini disebabkan karena kurangnya ilmu pengetahuan kami.Namun
berkat bimbingan dari beberapa pihak,akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
dalam waktu yang tepat.dengan makalah ini penulis berharap dapat memberikan
dapat memberikan informasi kepada para pembaca mengenai Sejaran Dan
Perkembangan Bahasa Indonesia

Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan bagi para pembaca agar
dapat memahami dalam penggunaa diksi yang baik dan benar.penulis menyadari
bahwa makalah ini masih kurang sempurna.maka dari itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.

Rimbo ilir, Oktober 2023

Penulis

i
3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia 5


B. Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia 13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 15

Daftar Pustaka 16

ii
5
6
1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup


sendirisehingga memerlukan adanya suatu interaksi. Salah satu alat untuk
berinteraksidan berkomunikasi adalah bahasa. Bahasa digunakan untuk
mempermudahmanusia dalam menyampaikan pikiran, gagasan, ataupun perasaan.
Bahasa lahirberbeda-beda sesuai dengan daerahnya sehingga muncul bahasa yang
beranekaragam.Indonesia merupakan negara yang memiliki lebih dari 300 bahasa
daerah.Hal ini dikarenakan kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak
pulau,sehingga terdiri atas banyak suku dan adat istiadat.

Walaupun memiliki banyakbahasa daerah, Indonesia memiliki bahasa


persatuan, yakni bahasa Indonesia.Bahasa Indonesia lahir sebagai identitas bangsa
Indonesia.Namun, pada era Globalisasi ini menyebabkan masuknya bahasa asing
danbahasa pergaulan yang digunakan masyarakat Indonesia saat ini. Tentu hal
inimenyimpang dari kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Masyarakat
lebihmemilih menggunakan bahasa pergaulan sebagai alat komunikasi sehari-hari.

Dengan demikian lambat laun, penggunaan bahasa baku menjadi


berkurang.Untuk itu, kita sebagai masyarakat Indonesia, wajib melestarikan
bahasaIndonesia sebagai bahasa nasional. Dalam melestarikan bahasa Indonesia,
kitaperlu mengetahui sejarah dan asal-usul terbentuknya bahasa Indonesia itu
sendiri.

Oleh karena itu, dalam tulisan ini dijelaskan lebih rinci mengenai
sejarahterbentuknya bahasa Indonesia sampai perkembangannya saat ini,termasuk
perkembangan ejaanya.
2

Bahasa adalah sarana untuk berkomunikasi yang disampaikan oleh seseorang


agar orang lain dapat mengerti apa yang ingin disampaikan. Dalam kehidupan
sehari-hari, bahasa mengambil peran penting untuk hubungan sosial. Dengan
bahasa, manusia dapat saling mengerti satu sama lain. Manusia juga dapat
mengungkapkan apa yang ada dibenak mereka. Sehingga manusia dapat membuat
sesuatu terasa nyata dan terungkap. Saat ini, baha mengalami perkembangan yang
sangat cepat.

Namun, seiring dengan kemajuan zaman banyak orang yang lebih


mementingkan bahasa internasional. Belajar bahasa internasional sangatlah baik
untuk menambah wawasan kita. Tetapi akan lebih baik jika kita sebagai warga
negara lebih mencintai dan mengetahui akan sejarah dan perkembangan dari
Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional.

Bahasa dipahami sebagai sistem perlambangan yang secara arbiter dibentuk


atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi
manusia.Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya
suku-suku bangsa atau etnis.

Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar


biasa.Pada tahun tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku
dan kebudayaan menetapkan bahasaIndonesia sebagai bahasa persatuan
Indonesia, keputusan ini dicetuskan melalui sumpah pemuda. Dan baru setelah
kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia
diakui secara Yuridis.

Indonesia adalah negara yang beraneka ragam suku, budaya, dan bahasa.
Membahas tentang bahasa, Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi umum yang
paling penting dalam mempersatukan seluruh rakyat bangsa Indonesia. Bahasa
Indonesia merupakan bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi dan
bahasa persatuan Republik Indonesia. Melalui perjalanan sejarah yang panjang,
bahasa Indonesia telah mencapai perkembangan yang luar biasa, baik dari segi
jumlah pemakainya, maknanya maupun dari segi kosa kata dan segi tata
bahasanya.
3

Diera modern ini, bahasa Indonesia telah berkembang secara luas bukan hanya
di Indonesia tetapi juga di luar Indonesia, dan menjadi salah satu kebanggaan
Indonesia atas prestasi tersebut. Sehingga Bahasa Indonesia masuk dalam
kelompok mata kuliah di setiap Perguruan Tinggi.

Mahasiswa peserta Mata Kuliah Bahasa Indonesia perlu disadarkan akan


kenyataan keberhasilan ini dan ditimbulkan kebanggaannya terhadap bahasa
Nasional kita yaitu Bahasa Indonesia. Karena kemahiran berbahasa Indonesia bagi
para mahasiswa merupakan cerminan dalam tata pikir, tata laku, tata ucap dan tata
tulis berbahasa Indonesia dalam konteks akademis maupun konteks ilmiah.

Sehingga Mahasiswa kelak akan menjadi insan terpelajar bangsa Indonesia


yang akan terjun ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai pemimpin
dalam daerahnya masing-masing. Sehingga mahasiswa diharapkan kelak dapat
mengajarkan warga Indonesia yang masih belum mengetahui banyak tentang
bahasa Indonesia tentang arti penting bahasa yang sebenarnya sehingga nantinya
akan menjadi warga Negara yang dapat memenuhi kewajibannya di mana pun
mereka berada dan dengan siapa pun mereka bergaul di wilayah Negara kesatuan
republik Indonesia tercinta ini. Kemudian mahasiswa hendaknya dapat menyadari
akan pentingnya sejarah, fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara dan bahasa nasional.
4

B.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kita bahas dalam makalah yaitu:

1. Bagaimana sejarah perkembangan bahasa indonesia?


2. Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa indonesia?

C.Tujuan Penulisan

Adapun Tujuan Penulisan Makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan bahasa indonesia


2. Untuk mengetahui kedudukandan fungsi bahasa indonesia
5

BAB II
PEMBAHASAN

A.Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia. Dalam setiap


peradaban manusia, bahasa selalu hadir di tengah-tengah mereka. Bahasa dan
manusia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini dapat
dilihat dari bagaimana bahasa bertindak sebagai suatu media yang membantu
manusia dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang hadir dalam suatu kelompok
masyarakat merupakan hasil dari interaksi antarsesama manusia yang ada di
tempat tersebut. Hal ini juga berlaku bagi bahasa Indonesia yang telah tercipta
berpuluh tahun lalu dan mengalami perkembangan yang begitu signifikan hingga
kini.

Perkembangan bahasa Indonesia selalu memiliki keunikan tersendiri. Kosakata


asing yang diserap kedalam bahasa Indonesia bertujuan untuk memperkaya
perbendaharaan dan varietas bahasa Indonesia. Walaupun mengalami beberapa
tahapan perkembangan dan penyerapan, kemurnian bahasa Indonesia tetaplah
sama dulu dan kini. Adapun perkembangan bahasa Indonesia dapat dikelompokan
menjadi tiga bagian utama yang perlu diperhatikan. Ketiga bagian tersebut adalah
bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi negara, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Pembahasan
terkait bahasa dapat berlanjut apabila konsep dasar dari bahasa sendiri dengan
benar dipahami.

Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbiter, digunakan oleh anggota
suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
Dengan kata lain, bahasa adalah suatu sistem yang dalam praktiknya membantu
manusia. Bahasa mempermudah manusia dalam melakukan segala sesuatu hal
dalam kehidupan sehari-hari.Bahasa Indonesia juga memiliki fungsi yang sama,
yaitu sebagai media yang membantu manusia. Namun, secara spesifik bahasa
Indonesia adalah salah satu bahasa yang dalam pembentukannya memiliki sejarah
6

yang panjang. Bahasa yang telah ada di Indonesia bahkan sejak zaman kerajaan-
kerajaan ini memiliki kajian pembentukan yang cukup rumit baik secara lisan
maupun tulisan (dalam Arifin, 2008:5).

Perkembangan bahasa Indonesia lisan maupun tulisan berkembang mulai pada


saat terbentuknya, yaitu pada 28 Oktober 1928, bersamaan dengan momen
Sumpah Pemuda. Setelahterbentuk, bahasa Indonesia terus berkembang seiring
berlakunyaejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo bahkan hingga ke Ejaan
yang Disempurnakan(EYD). Ini

adalah beberapa contoh sederhana bagaimana bahasa Indonesia dengan pesat


mengalami perkembangan. Bahasa Indonesia yang telah dikenal oleh khalayak
umum merupakan bahasa Melayu yang menjadi lingua francaatau bahasa
perhubungan di Nusantara kala itu. Bahasa Melayu telah ada dan digunakan
terlebih dahulu. Keberadaan bahasa Melayu pun dapat ditilik dalam saat persiapan
Kongres Pemuda tahun 1926, para pemuda masih mempermasalahkan tentang
sebutan bahasa persatuan Indonesia. Kemudian M. Tabrani mengusulkan bahasa
Melayu diganti dengan istilah bahasa Indonesia dan hal ini pun disetujui bersama
pada 2 Mei 1926.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan,


Kebudayaan, Riset, dan Teknologidalam laman resminyatelah mencantumkan
bahwa bahasa Melayutelah berada di kawasan Asia dan khususnya Asia tenggara
sejak abadketujuh. Pernyataan ini juga tentu didukung oleh adanya
beberapaprasasti sepeti prasasti Talang Tuo di Palembang, bahkan prasasti Karang
Brahi di Jambi. Keberadaan prasasti-prasasti ini telah adasejak tahun 680-an.

Selanjutnya, untuk sejarah perkembangan bahasa Indonesia dapat disoroti


melalui zaman Sriwijaya yang menggunakan bahasa Melayuuntuk menjadi bahasa
pembelajaran kebudayaan dan hingga pada saat penyebaran agama Kristen oleh
para pendeta-pendeta dan orang Belanda pada saat masih berada di Indonesia.
Bahasa Melayu yang merupakan cikal bakal bahasa Indonesiatelah berkembang
dengan sangat pesat di Indonesia, bahkan sebelum bahasa Indonesiapertama kali
7

resmi di umumkan pada sumpah pemuda. Bahasa Indonesia sejak dahulu telah
membentuk bangsa dan mempersatukan keberagaman yang ada di Indonesia yang
memiliki tingkat kemajemukan yang sangat tinggi.

Bahasa pada dasarnya adalah media untuk berkomunikasi ternyata memiliki


eksistensi yang lebih lagi. Bahasa mencakup hampir seluruh lapisan masyarakat,
bahkan kebudyaan itu sendiri. Banyak sumber yang mengupas fungsi bahasa
Indonesia, salah satunya Arifin (2008:12) kedudukan bahasa Indonesia memiliki
fungsiberikut.

1)Lambang kebanggaan bangsa. Bahasa Indonesia mencerminkan setiap nilai-


nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

2)Lambang identitas nasional. Bahasa Indonesia merupakan identitas ataupun jati


diri dari orang-orang ataupun penduduk Indonesia

3)Alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya. Bahasa Indonesia


menghindarkan segala aktifitas yang dapat menimbulkan kesalahpahaman
ditengah masyarakat yang majemuk.

4)Alat pemersatu suku budaya dan bahasanya. Bahasa Indonesia mempersatukan


setiap suku-suku di Indonesia yang memiliki bahasa dan kebudayaan yang
berbeda dengan total tujuh ratusan bahasa daerah, bahasa Indonesia pun
menyatukan.Dengan demikian, peranan bahasa Indonesia adalah krusial dalam
menunjang bangsa dan negara serta setiap dari pada rakyat Indonesia.

Perkembangan bahasa Indonesia telah melalui sejarah yang cukup teramat


panjang. Melalui kilas balik sejarah yang telah dipaparkan diatas, dapat dengan
jelas diketahuibahwa bahasa Indonesia telah menjadi begitu kuat hingga saat ini
karena telah melalui proses yang unik.Berawal dari bahasa Melayu, kontak
dengan budaya asing yang kemudian menggunakan bahasa Melayu dan menjadi
bahasa yang akhirnya diganti dengan istilah bahasa Indonesia pada tahun 1926.
Bahasa Indonesia kemudian masuk kedalam tiga kategori perkembangan, yaitu
8

1)Bahasa pemersatu. Bahasa Indonesia pada awalnya diikarkan oleh para pemuda
kembali pada tahun 1928 pada tanggal 28 Oktober dalam sumpah pemuda yang

berbunyi:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoebertoempah darah jang satoe,
tanah Indonesia
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoeberbangsa jang satoe, bangsa
Indonesia
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoengbahasa persatoean,
bahasa Indonesia

Dengan sangat jelas bahasa Indonesia pertama kali digunakan ataupun


diikrarkan sebagai bahasa pemersatu pada butir ketiga. Bahasa Indonesia
kemudian mulai diterima oleh masyarakat Indonesia. Dengan diterimanya bahasa
Indonesia, secara harfiah bahasa ini menjadi bahasa pemersatu Indonesia.
Diterimanya bahasa Indonesia juga dapat tercermin dari diadakannya Kongres
Bahasa Indonesia (KBI) pada tanggal 25 —28 Juni1938di Solo.

2)Bahasa resminegara. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang digunakan


selama 54 sejak ditetapkan dalam pasal 36 UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus.
Hal ini ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ir.Soekarno dan Drs.
Moh. Hatta yang membuat fase awal bahasa Indonesi sebagai bahasa pemersatu
menjadi bahasa resmi negara. Adapun pergantian ejaan dari ejaan Van Ophuijsen
(dari masa jajahan Belanda) menjadi ejaan Suwandi karena dianggap lebih
menunjukan rasa nasionalisme yang tinggi.

3)Bahasa internasional. Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional merupkan


fase lanjutan dari dua fase yang ada. Hal ini telah dicanangkan dan dilakukan
terbukti dengan adanya Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia yang
mengambil tempat di Jakarta pada tanggan 28 Oktober hingga 1 November 2018.
Undang-undangNomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaanjuga ikut mendukung bahasa
Indonesia menjadi bahasa internasional, khususnya pasal 44 ayat 1.
9

Salah satu bukti dari tindak lanjut untuk fase ini adalah adanya tenaga dan
buku-buku Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing.

Para ahli sependapat bahwa cikal bakal bahasa Indonesia adalah bahasa melayu
kuno yang dalam perkembangannya kemudian melahirkan sejumlah dialek
regional dan dialek sosial yang tersebar luas di wilayah Asia Tenggara. Selain itu,
bahasa melayu yang menurut para pakar (Blust 1983,1984, Nothofer 1996,
Collins 2005) berasal dari wilayah Kalimantan Barat telah pula melahirkan dua
dialek/ragam politis, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia, disamping dua
ragam politis lain yaitu bahasa Melayu di Singapura dan bahasa Melayu di Brunei
Darussalam.

Bukti bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu kuno adalah adanya
sejumlah prasasti yang di temukan di pulau Sumatera, Pulau Bangka,
Semenanjung Malaya (wilayah Malaysia sekarang) dan di Pulau Jawa. Prasasti-
prasasti itu ditulis dengan menggunakan huruf pallawa, yakni aksara yang
dibawah oleh orang-orang Hindu ke Indonesia. Ada juga, menurut Teeluw(1961)
prasasti yang ditulis dengan huruf Arab, dan ini tentunya prasasti yang dibuat
sesudah masuknya agama Islam ke Indonesia sudah ada 18 buah prasasti yang
sudah teridentifikasi dan besar kemungkinan akan bertambah lagi.

Sebagai contoh sebagai contoh bentuk bahasa melayu kuno berikut


dikutipkan bagian dari sebuah prasasti yang telah ditranslitrasi kedalam huruf
latin.

Nipahat di welanya yang wala griwijaya kaliwat manapik yang bumi jaya
tida bhakti ka griwajaya.

Secara harfiah artinya: Dipahat di waktunya yang tentara sriwijaya telah


menyerang tanah jawa tidak takluk ke sriwijaya

Makna sebenarnya: Dipahat pada waktu tentara sriwijaya telah menyerang


tanah jawa yang tidak takluk pada sriwijaya
10

Dari kutipan tersebutdapat dikenali sejumlah kata yang hingga yang kini
masih biasa digunakan. Kata kata itu adalah pahat, di, yang, wala(bala)
bhumi(bumi), tida(tidak), bhakti (bakti), dan ka (ke).

Kata wala menjadi bala dimana fonem [w] berubah menjadi [b] adalah perubahan
yang umum dan biasa. Ada contoh lain, yaitu watu menjadi batu dan wankai
menjadi bangkai. Fonem [bh] menjadii [b] pada kata bhumi dan bhakti adalah
juga perubahan yang biasa terjadi begitupun fonem[a] berubah menjadi [e] pada
kata ka juga merupakan peubahan yang biasa ada contoh lain, yaitu kata tantara
menjadi tentara dan kata karena menjadi kerana (dalam bahasa Melayu kini).

1.Bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan

Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman
Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa penghubung antar suku di
Nusantara dan sebagai bahasa yang di gunakan dalam perdagangan antara
pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar Nusantara.Membahas tentang
sejarah perkembangan bahasa indonesia sebelum merdeka tidak terjadi dalam
suatu waktu yang singkat, tetapi mengalami proses pertumbuhan berabad-abad
lamanya.

Alasan dipilihnya bahasa Melayu sebagai bahasa nasional adalah sebagai berikut:

a. Bahasa Melayu telah berabad-abad lamanya dipakai sebagai lingua franca


(bahasa perantara atau bahasa pergaulan dibidang perdagangan) di seluruh
wilayah Nusantara.

b. Bahasa Melayu mempunyai struktur sederhana sehingga mudah dipelajari,


mudah dikembangkan pemakaiannya, dan mudah menerima pengaruh luar untuk
memerkaya dan menyempurnakan fungsinya.
11

c. Bahasa Melayu bersifat demokratis, tidak memperlihatkan adanya perbedaan


tingkatan bahasa berdasarkan perbedaan status sosial pemakainya, sehingga tidak
menimbulkan perasaan sentimen dan perpecahan.

d. Adanya semangat kebangsaan yang besar dari pemakai bahasa daerah lain
untuk menerima bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.

e. Adanya semangat rela berkorban dari masyarakat Jawa demi tujuan yang mulia.

2.Bahasa Indonesia Setelah Kemerdekaan

Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, tanggal 18 Agustus 1945, dalam UUD


1945 ditetapkanlah bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara pada pasal 36. Pada
tanggal 19 Maret 1947”bahasa Negara adalah bahasa Indonesia”. Penggunaan
Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) diresmikan menggantikan Ejaan van Ophuysen
yang berlaku sejak tahun 1901.

Ejaan Van Ophuysen ditetapkan pada tahun 1901 dan diterbitkan dalam sebuah
buku Kitab Logat Melajoe. Sejak ditetapkannya itu, ejaan Van Ophuysen pun
dinyatakan berlaku. Sesuai dengan namanya ejaan itu disusun oleh Ch.A.Van
Ophuysen, yang dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan
Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Sebelum ejaan Van Ophuysen disusun para
penulis pada umumnya mempunyai aturan sendiri-sendiri dalam menuliskan
konsonan, vokal, kata, kalimat, dan tanda baca. Oleh karena itu, sistem ejaan yang
digunakan pada waktu itu sangat beragam. Terbitnya ejaan Van Ophuysen
mengurangi kekacauan ejaan yang terjadi pada masa itu.

Beberapa hal yang cukup menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen antara lain
sebagai berikut :
12

1. Huruf y ditulis dengan j, misalnya:

Sayang → Sajang

Yakin →Jakin

Saya →Saja

2. Huruf u ditulis dengan oe, misalnya::

Umum →Oemoem

Sempurna →Sempoerna

3. Huruf k pada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma diatas,
misalnya:

Rakyat → Ra’yat

Bapak → Bapa’

Rusak → Rusa’

4. Huruf j ditulis dengan dj, misalnya :

Jakarta→ Djakarta

Raja → Radja

Jalan → Djalan

5. Huruf c ditulis dengan tj, misalnya :

Pacar → Patjar

Cara → Tjara

Ejaan Republik ialah ejaan baru yang disusun oleh Mr. Soewandi. Penyusunan
ejaan baru dimaksudkan untuk menyempurnakan ejaan yang berlaku sebelumnya
13

yaitu ejaan Van Ophuysen juga untuk menyederhanakan sistem ejaan bahasa
Indonesia. Pada tanggal 19 Maret 1947, setelah selesai disusun ejaan baru itu
diresmikan dan ditetapkan berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan,
pengajaran, dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 264/Bhg.A, tanggal 19
Maret 1947.

B.Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting yang tercantum di


dalam:

1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, “Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.

2. Undang- Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan lambang


Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa “Bahasa Negara
ialah Bahasa Indonesia”.

Maka kedudukan Bahasa Indonesia sebagai:

1. Bahasa Nasional

Kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah. Hasil Perumusan Seminar


Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28
Februari 1975 menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai:

a. Lambang kebanggaan Nasional.

Sebagai lambang kebanggaan Nasional bahasa Indonesia memancarkan nilai-


nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang
dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga, menjunjung dan
mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bahasa Indonesia,
harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus
bangga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya.
14

b. Lambang Identitas Nasional.

Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang


bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia akan dapat mengetahui identitas
seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa Indonesia. Kita
harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di
dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa
Indonesia yang sebenarnya.

c. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial


budaya dan bahasanya.

Dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar


belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu
dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia,
bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, karena mereka tidak merasa
bersaing dan tidak merasa lagi ‘dijajah’ oleh masyarakat suku lain. Karena dengan
adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku
dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-
masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah
sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah
bahasa Indonesia.

d. Alat penghubung antarbudaya antardaerah.

Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.


Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek
kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan
dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan
mudah diinformasikan kepada warga. Apabila arus informasi antarmanusia
meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang.
Apabila pengetahuan seseorang meningkat berarti tujuan pembangunan akan
cepat tercapai
15

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana


disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36”bahasa Negara adalah
bahasa Indonesia”. Sejarah bahasa Indonesia telah tumbuh dan berkembang
sekitar abad ke VII dari bahasa Melayu yang sejak zaman dahulu sudah
dipergunakan sebagai bahasa perhubungan. Bukan hanya di Kepulauan Nusantara,
melainkan juga di seluruh Asia Tenggara.
16

DAFTAR PUSTAKA

Collins, (2005). Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta

Nothofer, (1996). Bahasa Indonesia dalam Berbagai Perspektif. Yogyakarta:.

Arifin, (2008). Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia.


Makassar: Badan Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

http://materi-mata-kuliah.blogspot.co.id/2014/09/sejarah-kedudukan-dan-fungsi-
bahasa-indonesia.html

Blust, (1983). Sejarah Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia. Retrived From
https://yayuhidayah.blogspot.com/2016/05/makalah-sejarah-kedudukan-dan-
fungsi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai