Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH DAN RAGAM BAHASA INDONESIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu :

Dr. Iwan Marwan M.Hum

Disusun Oleh :

Ahmad Wildan Zulfikar A (21201088)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan tepat
waktu. Semoga maklah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka untuk
menyelesaikan tugas dari dosen saya bapak Dr. Iwan Marwan M.Hum selaku pengampu
mata kuliah Bahasa Indonesia.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pata pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Saya menyadari makalah yang berjudul “Sejarah dan Ragam Bahasa Indonesia” ini
masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Oleh karena itu, saya
harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnan makalah ini. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, saya mohon maaf

Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah berjudul “Sejarah dan Ragam
Bahasa Indonesia” ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr wb

Kediri, 15 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………..ii

Daftar Isi…………………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………1
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………….…1

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Bahasa……………………………………………………………….2
B. Pengertian Bahasa……………………………………………………………2
C. Kedudukan Bahasa……………………………………………………….......3
D. Fungsi Bahasa……………………………………………………………...…5
E. Ragam Bahas…………………………………………………………………7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………1
B. Saran……………………………………………………………………..……1

DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………….
PETA KONSEP

SEJARAH DAN
RAGAM BAHASA
INDONESIA

KEDUDUKAN RAGAM
SEJARAH PENGERTIAN FUNGSI
BAHASA BAHASA BAHASA BAHASA BAHASA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara berkembang di kawasan Asia Tenggara.


Dengan letak geografis Negara Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau yang
terpisah oleh lautan, mengakibatkan Indonesia memiliki banyak sekali perbedaan.
Budaya yang berbeda dan bahasa yang berbeda menjadi keunikan tersendiri bagi
Negara Indonesia itu sendiri. Apabila ditinjau dari prespektif historis Negara
Indonesia, bahasa Indonesia diadopsi dari prototipe bahasa Melayu.

Bahasa Melayu merupakan salah satu bahasa daerah yang berada di Negara
Indonesia. Bahasa Melayu telah dipakai sebagai lingua franca selama berabadabad
sebelumnya di seluruh kawasan tanah air kita. Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang
ditemukan, seperti: prasasti yang ditemukan di Palembang, Jambi dan Bangka, dapat
diambil sebuah analisia bahwa bahasa Melayu sudah dipergunakan sejak dulu di
beberapa wilayah Indonesia khususnya di wilayah-wilayah sumatera dan terdapat
beberapa kerajaan besar yang berpengaruh pada saat itu. Kerajaan Sriwijaya
merupakan sebuah kerajaan besar yang terletak di wilayah Sumatera. Seiring dengan
kejayaan kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu mengalami perkembangan yang
signifikan. Perubahan sosio kultural pada tata kehidupan masyarakat terus berlangsung
searah dengan perkembangan zaman, termasuk perubahan kedudukan bahasa Melayu
bagi bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu sejarah bahasa
2. Untuk mengetahui apa itu pengertian bahasa
3. Untuk mengetahui apa itu kedudukan bahasa
4. Untuk mengetahui bagaimana fungsi bahasa
5. Untuk mengetahui apa saja ragam bahasa
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apa itu sejarah bahasa
2. Mengetahui apa itu pengertian bahasa
3. Mengetahui apa itu kedudukan bahasa
4. Mengetahui bagaimana fungsi bahasa
5. Mengetahui apa saja ragam bahasa

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia pertama kali diakui sebagai bahasa nasional bertepatan dengan
sebuah peristiwa bersejarah dalam perjalanan Bangsa Indonesia, peristiwa tersebut
sering kita kenal dengan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Tujuan dari
lahirnya bahasa Indonesia pada saat sumpah pemuda pada dasarnya agar bangsa
Indonesia memiliki bahasa persatuan yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia
melalui bahasa yang dilatar belakangi oleh banyaknya bahasa daerah yang ada.
Sebelum adanya bahasa Indonesia, belum ada bahasa yang memiliki fungsi
untuk mempersatukan bangsa dalam prespektif persatuan dan kesatuan bangsa. Seiring
diikrarkan Sumpah para pemuda nusantara pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta,
menjadi titik awal perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa
Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan di Negara Republik Indonesia
(NKRI).
Pada perkembangannya, dengan semakin pesatnya arus globalisasi, modernisasi,
ilmu pengetahuan, teknologi, Bahasa Indonesia harus dapat menjadi sebuah instrumen
dalam melakukan komunikasi utama di Indonesia. Melihat keadaan tersebut, berbagai
steakholder harus mempunyai inovasi agar Bahasa Indonesia dapat senantiasa
beradaptasi mengikuti perkembangan zaman agar bahasa Indonesia memiliki
kedaulatannya tersendiri di Negara Indonesia. Upaya untuk terus menjaga dan
mengembangkan Bahasa Indonesia dilakukan dengan berbagai cara.
Salah satu cara untuk terus menjaga dan mengembangkan bahasa Indonesia yaitu
dengan diadakannya beberapa kongres bahasa Indonesia. Pada dasarnya
kongreskongres yang dilaksanakan merupakan wujud dari eksistensi bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional yang harus tetap berkembang sesuai dengan perkembangan
zaman dari masa ke masa. Dari kongres yang telah dilaksanakan telah menghasilkan
beberapa inovasi yang ditunjukan untuk eksistensi bahasa Indonesia seiring dengan
perkembangan zaman dan teknologi. Dalam konteks kedudukannya sebagai bahasa
nasional negara Indonesia, bahasa Indonesia memiliki fungsi:
1. Lambang kebanggaan nasional.
2. Lambang identitas nasional.
3. Alat pemersatu berbagai suku bangsa yang berlatar belakang sosial budaya dan
bahasa yang berbeda.
4. Alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.1
B. Pengertian Bahasa
Semua manusia, dari mana pun dia berasal tentu mempunyai bahasa. Begitu
mendasar berbahasa ini bagi manusia, sama halnya seperti bernafas yang begitu
mendasar dan perlu dalam hidup manusia.2 Jika kita tidak mempunyai bahasa, maka
kita akan kehilangan kemanusiaan kita. Kita tidak lagi dapat berfungsi sebagai homo
sapiens (makhluk yang berpengetahuan). Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota
masyarakat berupa lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Pengertian
bahasa itu meliputi dua bidang.
Pertama, bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap dan arti atau makna yang tersirat
dalam arus bunyi itu sendiri. Bunyi itu merupakan getaran yang merangsang alat
pendengaran kita. Kedua, arti atau makna, yaitu isi yang terkandung di dalam arus
bunyi yang menyebabkan adanya reaksi terhadap hal yang kita dengar. Untuk
selanjutnya, arus bunyi itu disebut dengan arus ujaran (Ritonga, 1:2012) Setiap bunyi
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia belum bisa dikatakan bahasa bila tidak
terkandung makna di dalamnya. Apakah setiap arus ujaran mengandung makna atau
tidak, haruslah dilihat dari konvensi suatu kelompok masyarakat tertentu. Setiap
kelompok masyarakat bahasa, baik kecil maupun besar, secara konvensional telah
sepakat bahwa setiap sruktur bunyi ujaran tertentu akan mempunyai arti tertentu pula.
Dengan demikian, terhimpunlah bermacam-macam susunan bunyi yang satu berbeda
dengan yang lain, yang masing-masing mengandung suatu maksud tertentu di dalam

1
Sukartha, I Nengah, dkk. 2010. Bahasa Indonesia Akademik Untuk Perguruan Tinggi. Bali: Udayana University Press

2
Siregar, Ahmad Samin. 1994. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Medan: Universitas Sumatera Utara
suatu masyarakat bahasa. Kesatuan-kesatuan arus ujaran tadi, yang mengandung suatu
makna tertentu, bersama-sama membentuk perbendaharaan kata dari suatu masyarakat
bahasa. Perbendaharaan kata baru akan mendapat fungsinya bila telah ditempatkan
dalam suatu arus ujaran untuk mengadakan interelasi antaranggota masyarakat. 3
Penyusunan kata-kata itu pun harus mengikuti suatu kaidah tertentu, diiringi suatu
gelombang ujaran yang keras-lembut, tinggi-rendah, dan sebagainya. Bila semuanya
telah mencapai taraf yang demikian, maka kita sudah boleh berbicara tentang bahasa
secara umum, yaitu bahasa yang berfungsi sebagai alat komunikasi antaranggota
masyarakat. Bila fungsi bahasa secara umum itu dirinci, maka dapat dikatakan bahwa
bahasa mempunyai fungsi untuk:
a. Tujuan Praktis, yaitu untuk mengadakan antar hubungan (interaksi) dalam
pergaulan sehari-hari.
b. Tujuan artistik, yaitu kegiatan manusia mengolah dan mengungkapkan bahasa itu
dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis.
c. Menjadi kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain.
d. Tujuan fisiologis, yaitu mempelajari naskah-naskah tua untuk menyelidiki latar
belakang sejarah manusia, sejarah kebudayaan, dan adat-istiadat, serta
perkembangan bahasa itu sendiri.

Bahasa dapat dikaji dari dua aspek, yaitu hakikatnya dan fungsinya. Aspek
pertama yaitu hakikat bahasa. Hakikat bahasa dapat dikaji oleh ahli-ahli linguistik.
Secara garis besar, bahasa adalah suatu sitem perisyaratan (semiotik) yang terdiri dari
unsur-unsur isyarat dan hubungan antara unsur-unsur itu. Aspek kedua dari pengkajian
bahasa ialah fungsinya. Fungsi bahasa yang paling mendasar ialah untuk komunikasi,
yaitu alat pergaulan dan perhubungan sesama manusia. Komunikasilah yang
memungkinkan terjadinya suatu sistem sosial atau masyarakat. Tanpa komunikasi
tidak ada masyarakat. Masyarakat atau sistem sosial manusia bergantung pada
komunikasi kebahasaan. Tanpa bahasa, tidak ada sistem kemasyarakatan manusia.

Berikut ini adalah pengertian beberapa bahasa menurut beberapa ahli. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi IV (2014:116), dituliskan bahwa:

3
Siregar, Ahmad Samin. 1994. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Medan: Universitas Sumatera Utara
1. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh
anggota satu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi.
2. Bahasa merupakan percakapan (perkataan) yang baik, sopan santun. Menurut Chaer
(2003:30), bahasa adalah alat verbal untuk komunikasi. Sebelumnya (1994), Chaer
menegaskan bahwa bahasa sebagai suatu lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang
digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan
mengidentifikasi diri.

Menurut Sapir dalam Alwasilah (1990:7), banyak sekali batasan bahasa, dan
tidak ada satu pun yang memuaskan. Batasan tersebut, yaitu

1. Manusiawi (human),
2. Dipelajari (noninstinctive),
3. Sistem,
4. Arbitrer (voluntarily produced),
5. Simbol.

Menurut Nababan (1991:1), bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas
manusiawi yang membedakannya dari mahkluk-makhluk yang lain Menurut Tarigan
(1989:4), ada dua definisi bahasa. Pertama, bahasa ialah suatu sistem yang sistematis,
barangkali juga sistem generatif. Kedua, bahasa ialah seperangkat lambang-lambang
mana suka ataupun simbol-simbol arbitrer. Menurut Syamsuddin (1986:2), bahasa
memiliki dua pengertian. Pertama, bahasa ialah alat yang dipakai untuk membentuk
pikiran serta perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk
mempengaruhi serta dipengaruhi. Kedua, bahasa ialah tanda yang jelas dari
kepribadian yang baik ataupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga serta
bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan. Jadi kesimpulannya, bahasa adalah
alat untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan yang digunakan manusia
untuk menyatakan atau mengungkapkan pikiran, keinginan, dan perasaannya.4

C. Kedudukan Bahasa
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu merupakan
bahasa yang terpenting di kawasan Republik Indonesia. Ikrar ini sekaligus bermakna

4
Siregar, Ahmad Samin. 1994. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Medan: Universitas Sumatera Utara
bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional, sebagai alat yang
mempersatukan seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia. Namun, masih ada
beberapa alasan mengapa bahasa Indonesia menduduki tempat yang terkemuka di
antara beratusratus bahasa yang ada di nusantara. Penting tidaknya suatu bahasa dapat
juga didasari pada patokan sebagai berikut:
1. Jumlah penuturnya,
2. Luas penyebarannya,
3. Peranannya sebagai sarana ilmu, kesusastraan, dan ungkapan budaya lain yang
dianggap bernilai.

Patokan yang pertama menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu,


jumlah penuturnya mungkin tidak sebanyak bahasa Jawa atau Sunda. Akan tetapi, jika
pada jumlah itu ditambahkan penutur dwi bahasawan yang menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pertama atau bahasa kedua, maka kedudukannya dalam
deretan jumlah penutur berbagai bahasa di Indonesia ada di peringkat pertama.
Hendaknya juga disadari bahwa jumlah penutur bahasa asli Indonesia lambat laun
akan berubah. Pertambahan itu disebabkan hal yang berikut. Pertama, arus pindah ke
kota besar, seperti Jakarta yang merupakan kumpulan pendatang yang berbeda-beda
bahasa ibunya, menciptakan keperluan akan alat perhubungan bersama. Jika orang itu
menetap, maka anak-anaknya tidak jarang akan dibesarkan dengan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pertamanya. Kedua, perkawinan antarsuku kadang-kadang mendorong
orangtua untu berbahasa Indonesia dengan anaknya. Ketiga, hal ini juga bertalian
dengan patokan kedua di atas, generasi muda golongan warga negara yang
berketurunan asing ada ya ng tidak lagi merasa perlu menguasai bahasa leluhurnya.
Anaknya akan dididik dengan bahasa Indonesia atau bahasa daerah yang digunakan di
lingkungannya. Keempat, orangtua masa kini yang sama atau berbeda latar
budayanya, ada yang mengambil keputusan untuk menjadikan anaknya penutur asli
bahasa indonesia.

Patokan yang kedua jelas menempatkan bahasa Indonesia di garis depan.


Sebagai bahasa setempat, bahasa itu digunakan orang di daerah pantai Sumatera, di
Kepulauan Riau dan Bangka, serta daerah pantai Kalimantan. Jenis bahasa Melayu-
Indonesia didapati di Jakarta dan sekitarnya, di Manado, Ternate, Ambon, Banda, dan
Kupang. Sebagai bahasa kedua, pemencarannya dapat disaksikan dari ujung barat
sampai ke timur, dan dari utara sampai ke batas selatan negeri kita. 5 Sebagai bahasa
asing, bahasa Indonesia dipelajari dan digunakan di antara kalangan terbatas di negeri
Australia, Filipina, Jepang, Korea, Rusia, India, Ceko, Jerman, Perancis, Irlandia,
Inggris, dan Amerika. Kemudian, bahasa Malaysia dan bahasa Melayu di Sumatera
dan Brunai jika ditinjau dari sudut pandangan ilmu bahasa, merupakan bahasa yang
sama juga. Patokan yang ketiga mengingatkan kita akan seni kesusatraan yang
mengagumkan yang dihasilkan dalam bahasa Jawa, Sunda, Bali, dan Minangkabau. Di
samping kesusastraan Indonesia yang modern yang dikembangkan oleh sastrawan
yang beraneka ragam latar bahasanya, bahasa Indonesia pada masa kini berperan
sebagai sarana utamanya, di luar bahasa asing, di bidang ilmu, teknologi, dan
peradaban modern bagi manusia. Dari uraian tersebut, tergambar betapa pentingnya
bahasa Indonesia bagi kita.

D. Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa dalam masyarakat adalah sebagai alat interaksi sosial, walaupun
bukan satu-satunya alat interaksi sosial. Selain bahasa, masih banyak alat lain yang
dapat digunakan sebagai alat interaksi sosial tersebut, tetapi apabila dibandingkan
dengan media lainnya, bahasa merupakan alat yang paling penting dan lengkap, serta
paling sempurna dalam melaksanakan interaksi. 6Peran dan fungsi bahasa dalam
masyarakat terdiri dari dua klasifikasi pokok, yaitu:
1. Berdasarkan ruang lingkup Dalam klasifikasi ini, termasuk fungsi bahasa sebagai :
a. Lambang kebanggaan kebangsaan,
b. Lambang identitas bangsa,
c. Alat pemersatu antara berbagai suku bangsa dan kelompok etnis,
d. Alat perhubungan antara daerah dan kelompok penutur dari berbagai latar
belakang budaya. Dalam kritera fungsi bahasa seperti ini, terdapat ruang lingkup
bahasa sebagai alat komunikasi dalam area yang lebih luas.
2. Berdasarkan bidang pemakaian Dalam klsifikasi ini, termasuk aspek-aspek, seperti
bahasa resmi, bahasa pendidikan, bahasa antarbahasa, bahasa dagang, bahasa
agama, dan sebagainya.

5
Sumarsono. 2010. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.
6
Sumarsono. 2010. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.
Fungsi bahasa perorangan pada dasarnya adalah mengenai penggunaan bahasa
melalui observasi yang terus-menerus. Dalam fungsi bahasa perorangan, terdapat
enam kriteria, yaitu:
a. Klasifikasi suruh, yaitu terdapat ungkapan untuk menyuruh orang lainuntuk
melaksanakan sesuatu.
b. Klasifikasi interaksi, terdapat iklim kebahasaanyang menciptakan hubungan
antar pribadi.
c. Klasifikasi personal, yaitu terdapat ungkapan yang menyatakan atau mengakhiri
partisipasi.
d. Klasifikasi pemecahan masalah, yaitu terdapat ungkapan yang meminta atau
memberikan jawaban terhadap suatu masalah.
e. Klasifikasi khayalan, yaitu terdapat ungkapan yang mengajak pendengar
berpurapura atau suatu iklim kebahasaan yang melaksanakan simulasi terhadap
suatu keadaan.
f. Fungsi normatif, yaitu iklim kebahasaan yang membentuk pemberitahuan
mengenai suatu keadaan atau kejadian pada orang lain atau pada sekelompok
orang.
E. Ragam Bahasa Indonesia
Dalam KBBI Edisi Keempat disebutkan pengertian baku adalah pokok, utama;
tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas dan kualitas yang ditetapkan berdasarkan
kesepakatan; standar.
Sementara menurut Kosasih dan Hermawan (2012:83) kata baku adalah kata
yang cara pengucapan ataupun penulisannya sesuai dengan kaidahkaidah yang
dibakukan. Kaidah standar yang dimaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD), tata
bahasa baku, dan kamus. Kata baku digunakan dalam konteks ragam baku, baik lisan
maupun tulisan. Sementara kata tidak baku digunakan dalam ragam tidak baku.Ragam
bahasa baku dapat dibatasi dengan beberapa sudut pandang, di antaranya:
1. Sudut pandang kebakuan bahasa yang digunakan.
2. Sudut pandang informasi.
3. Sudut pandang pengguna bahasa.

Berdasarkan sudut pandang kebakuan bahasa, bahasa baku adalah bahasa yang
baik tata tulis, kosakata, maupun tata bahasanya sesuai dengan hasil pembakuan
bahasa. Dari sudut pandang informasi, bahasa baku adalah ragam bahasa yang
digunakan dalam berkomunikasi tentang ilmu pengetahuan. 7Lalu berdasarkan sudut
pandang pengguna bahasa, ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan ragam bahasa
yang lazim digunakan oleh penutur yang paling berpengaruh, seperti ilmuan,
pemerintah, tokoh masyarakat, dan kaum jurnalis atau wartawan. Bahasa merekalah
yang dianggap ragam bahasa baku (Mulyono dalam Chaer,2011:5). Berdasarkan
definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kata baku adalah kata-kata yang
lazim digunakan dalam situasi formal atau resmi yang penulisannya sesuai dengan
kaidah-kaidah yang dibakukan. Baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal,
ejaan, gramatika, dan kenasionalan-nya (Chaer,2011:131). Menurut Moeliono dalam
Chaer (2011:131) lafal baku bahasa Indonesia adalah lafal yang tidak menampakkan
lagi ciri-ciri bahasa daerah atau bahasa asing seperti contoh berikut :

Tidak Baku Baku

Rapet Rapat

Cuman Cuma

Dudu Duduk

Gubug gubuk

Lalu baku dari sudut pandang ejaan berarti semua kata yang tidak ditulis
menurut kaidah yang diatur dalam EYD adalah kata yang tidak baku. Sementara yang
ditulis sesuai dengan aturan EYD adalah kata yang baku.

Tidak Baku Baku

Ekpres Ekspres

Kompleks Komplek

Sistim Sistem

Do’a Doa

7
Arifin, E. Zaenal dkk. (2014). Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pada Era Teknologi Informasi. Jakarta: Pustaka Mandiri
(Penerbit Buku Super).
Jum’at Jumat.8

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahasa Indonesia pertama kali di akui sebagai bahasa nasional bertepatan
dengan sebuah peristiwa bersejarah dalam perjalanan Bangsa Indonesia, peristiwa
tersebut sering kita kenal dengan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Tujuan dari lahirnya bahasa Indonesia pada saat sumpah pemuda pada dasarnya agar
bangsa Indonesia memiliki bahasa persatuan yang dapat mempersatukan bangsa
Indonesia melalui bahasa yang dilatar belakangi oleh banyaknya bahasa daerah yang
ada.
Semua manusia, dari mana pun dia berasal tentu mempunyai bahasa. Begitu
mendasar berbahasa ini bagi manusia, sama halnya seperti bernafas yang begitu
mendasar dan perlu dalam hidup manusia. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Melayu. Bahasa Melayu merupakan bahasa yang terpenting di kawasan Republik
Indonesia. Ikrar ini sekaligus bermakna bahwa bahasa Indonesia berkedudukan
sebagai bahasa Nasional, sebagai alat yang mempersatukan seluruh suku bangsa yang
ada di Indonesia. Namun, masih ada beberapa alasan mengapa bahasa Indonesia
menduduki tempat yang terkemuka di antara beratusratus bahasa yang ada di
nusantara.
B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat
kami butuhkan demi pembuatan makalah yang lebih baik lagi kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

8
Arifin, E. Zaenal dkk. (2014). Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pada Era Teknologi Informasi.
Jakarta: Pustaka Mandiri (Penerbit Buku Super).
Sukartha, I Nengah, dkk. 2010. Bahasa Indonesia Akademik Untuk Perguruan Tinggi.
Bali: Udayana University Press

Siregar, Ahmad Samin. 1994. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Medan:
Universitas Sumatera Utara
Sumarsono. 2010. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.

Sumarsono. 2010. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.

Arifin, E. Zaenal dkk. (2014). Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pada Era
Teknologi Informasi. Jakarta: Pustaka Mandiri (Penerbit Buku Super).

Anda mungkin juga menyukai