Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
Dosen Pengampuh:
Fakultas Ekonomi
Prodi Akuntansi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nya tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.. Penulis menyadari bahwa
makalah ini tidak luput dari kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan yang penulis miliki. Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Oleh karena itu, itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….. I
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………3
1.3 Tujuan
Tujuan tulisan ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui asal mula munculnya bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui proses disahkannya bahasa Indonesia sebagai Bahasa
persatuan Indonesia.
3. Untuk mengetahui perkembangan ejaan bahasa Indonesia sampai saat ini.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan diperoleh dari tulisan ini adalah dapat memberikan
kontribusi informasi kepada masyarakat mengenai sejarah bahasa Indonesia dari asal-
usul munculnya bahasa Indonesia hingga perkembangan ejaan bahasa Indonesia saat
ini. Dengan demikian masyarakat Indonesia dapat melestarikan dan mempertahankan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bagi penulis sendiri, tulisan ini
merupakan sarana yang baik untuk bertukar pikiran antar anggota akademisi dalam
membahas materi sejarah bahasa Indonesia.
PEMBAHASAN
Jum’at → Jumat
ra’yat → rakyat
ma’af → maaf
3. Ejaan Pembaharuan
Melalui Kongres Bahasa Indonesia II di Medan tahun 1954, Prof. M. Yamin
menyarankan agar ejaan Soewandi disempurnakan. Pembaharuan yang disarankan panitia
yang diketuai Prijono dan E. Katoppo antara lain: membuat standar satu fonem satu huruf,
dan diftong ai, au, dan oi dieja menjadi ay, aw, dan oy. Selain itu, tanda hubung juga tidak
digunakan dalam kata berulang yang memiliki makna tunggal
seperti kupukupu dan alunalun.
4. Ejaan Melindo
Melindo ini akronim dari Melayu-Indonesia. Penyusunan ejaan ini disusun pada
tahun 1959 atas kerja sama Indonesia dan Persekutuan Tanah Melayu, yang dalam hal ini
adalah Malaysia. Perubahan yang diajukan dalam ejaan ini tidak jauh berbeda dari Ejaan
Pembaharuan. ejaan Melindo ini bertujuan untuk menyeragamkan ejaan yang digunakan
kedua negara. Secara Indonesia dan Malaysia memiliki kemiripan bahasa namun, ejaan ini
pun gagal diresmikan akibat ketegangan politik antara Indonesia dan Malaysia waktu itu.
3.1 Kesimpulan
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sampai saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa
yang hidup yang terus berkembang dengan pengayaan kosakata baru, baik melalui penciptaan
maupun melalui penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Pada abad keM5
berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi bahasa Melayu karena dipakai oleh
Kesultanan Malaka, yang kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Pada zaman
penjajahan Belanda pada awal abad – 20.
Pemerintah kolonial Belanda ingin menggunakan bahasa Melayu untuk
mempermudah komunikasi dengan berpatokan pada bahasa Melayu Tinggi yang sudah
mempunyai kitab - kitab rujukan. Pada 16 Juni 1927 dalam sidang Volksraad (Rapat Dewan
Rakyat), Jahja Datoek Kajo pertama kalinya menggunakan bahasa Indonesia dalam
pidatonya. Di sinilah bahasa Indonesia mulai berkembang. Bahasa Indonesia secara resmi
diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda. Pada 18 Agustus 1945,
sehari setelah kemerdekaan, ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945. Pada Bab XV,
Pasal 36, ditetapkan secara sah bahwa bahasa Indonesia ialah bahasa negara. Selanjutnya,
sehubungan dengan perkembangan ejaan, setelah bahasa Melayu ditetapkan menjadi bahasa
Indonesia, yakni muncul Ejaan Republik, Ejaan Pembaharuan, Ejaan Melindo, Ejaan LBK,
Ejaan yang disempurnakan, dan EBI.
3.2 Saran
Dengan kerendahan hati, penulis merasakan tulisan ini sangat sederhana dan jauh dari
sempurna. Saran, kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi kesempurnaan tulisan ini.
Demikian pula, perlu penyempurnaan di sana – sini agar tulisan ini menjadi lebih lengkap
dan lebih bermanfaat bagi pembaca dan pecinta bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Ridiawan. 2012. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia mulai Ejaan dan Ophusyen
Excellent Translation. 2017. EYD Berubah Menjadi EBI Sebagai Pedoman Umum.
https://jasa-translate.com/eyd-berubah-menjadi-ebi-sebagai-pedoman-umum/.
Sukartha, I Nengah, dkk.2010. Bahasa Indonesia Akademik Untuk Perguruan Tinggi. Bali :
Udayana University Press. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 2016. Ejaan
Bahasa Indonesia (EBI).