Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHASA INDONESIA

SEJARAH BAHASA INDONESIA DAN SEJARAH EJAAN


BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu : Saefulrochman,S.E.,M.M

Disusun oleh :
Wulan Rahmawati (220330121175)
Uli Rahmatul Mauludi (220330121153)
Mochammad Raihan Fadillah (220330121284)
Candra Yunanda Putra (220330121023)

UNIVERSITAS SEBELAS APRIL


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapan kehadirat Allah SWT. Atas segala Rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami ucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan subangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengaaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………….……… ii
BAB I PENDAHULUAN ………..….………………………………..…………… 1
1.1 Latar Belakang …………………...…………………………………….……… 1
1.2 Rumusan Masalah …………….……………………………………………….. 1
1.3 Tujuan ……………………………………………………….………………… 2
1.4 Manfaat ………………………...............…………………….………….…….. 2
BAB II PEMBAHASAN ………..….…...………………………………………… 3
2.1 Sejarah Bahasa Indonesia ………….………………………..………………… 3
2.3 Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia…………………………..…………………… 5
BAB III SIMPULAN DAN SARAN ………..…………………………………… 17
3.1 Simpulan ………………………...……………………………………….…… 17
3.2 Saran ………………………….…………………………………...………….. 17
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..…………… 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri

sehingga memerlukan adanya suatu interaksi. Salah satu alat untuk berinteraksi
dan berkomunikasi adalah bahasa. Bahasa digunakan untuk mempermudah

manusia dalam menyampaikan pikiran, gagasan, ataupun perasaan. Bahasa lahir


berbeda-beda sesuai dengan daerahnya sehingga muncul bahasa yang beraneka

ragam.
Indonesia merupakan negara yang memiliki lebih dari 300 bahasa daerah.
Hal ini dikarenakan kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak pulau,

sehingga terdiri atas banyak suku dan adat istiadat. Walaupun memiliki banyak
bahasa daerah, Indonesia memiliki bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia lahir sebagai identitas bangsa Indonesia.


Namun, pada era Globalisasi ini menyebabkan masuknya bahasa asing dan

bahasa pergaulan yang digunakan masyarakat Indonesia saat ini. Tentu hal ini
menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Masyarakat lebih

memilih menggunakan bahasa pergaulan sebagai alat komunikasi sehari-hari.


Dengan demikian lambat laun, penggunaan bahasa baku menjadi berkurang.

Untuk itu, kita sebagai masyarakat Indonesia, wajib melestarikan bahasa


Indonesia sebagai bahasa nasional. Dalam melestarikan bahasa Indonesia, kita

perlu mengetahui sejarah dan asal-usul terbentuknya bahasa Indonesia itu sendiri.
Oleh karena itu, dalam tulisan ini dijelaskan lebih rinci mengenai sejarah

terbentuknya bahasa Indonesia sampai perkembangannya saat ini, termasuk


perkembangan ejaannya

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut.
1. Bagaimanakah sejarah bahasa Indonesia ?
2. Bagaimanakah sejarah ejaan bahasa Indonesia sampai saat ini?

1.3 Tujuan
Tujuan tulisan ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui sejarah munculnya bahasa Indonesia.


2. Untuk mengetahui sejarah ejaan bahasa Indonesia

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan diperoleh dari tulisan ini adalah memberikan

kontribusi informasi kepada masyarakat mengenai sejarah bahasa Indonesia dari


asal-usul munculnya bahasa Indonesia hingga perkembangan ejaan bahasa

Indonesia saat ini. Dengan demikian masyarakat Indonesia dapat melestarikan dan
mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bagi penulis sendiri,
tulisan ini merupakan sarana yang baik untuk bertukar pikiran antar anggota
akademisi dalam membahas materi sejarah bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bahasa Indonesia


Sejarah Indonesia mencatat bahwa berbagai batu tertulis (prasasti) kuno yang
ditemukan, seperti (1) Prasasti Kedukan Bukit di Palembang, tahun 683; (2) Prasasti Talang
Tuo di Palembang, tahun 684; (3) Prasasti Kota Kapur di Bangka Barat, tahun 686; dan (4)
Prasasti Karang Brahi antara Jambi dan Sungai Musi, tahun 688, yang bertulis Pra-Nagari
dan bahasanya Melayu Kuno, memberi petunjuk kepada kita bahwa bahasa Melayu dalam
bentuk Melayu Kuno sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman Sriwijaya.

Prasasti-prasasti yang juga tertulis di dalam Melayu Kuno terdapat di


Jawa Tengah (Prasasti Gandasuli, tahun 832) dan di Bogor (Prasasti
Bogor, tahun 942). Kedua prasasti di Pulau Jawa inilah yang
memperkuat dugaan bahwa bahasa Melayu Kuno pada waktu itu bukan
saja dipakai di Pulau Sumatera saja, melainkan juga dipakai di Pulau
Jawa.
Selain itu, Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perdagangan,
terutama di sepanjang pantai, baik suku yang ada di Indonesia maupun
bagi pedagang-pedagang yang datang dari luar Indonesia. Bahasa
Melayu berfungsi sebagai bahasa resmi kerajaan Sriwijaya
Seiring dengan berjalannya waktu, bahasa Melayu diresmikan sebagai bahasa Indonesia.
Dan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa
Indonesia.
1. Bahasa Melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan, dan
bahasa perdagangan
2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari, karena bahasa Melayu dikenal
tingkatan bahasa, seperti dalam bahasa Jawa (ada ngoko, kromo) atau perbedaan bahasa
kasar dan halus, seperti dalam bahasa Sunda (kasar, lemes)
3. Suku-suku di Indonesia sangat menerima dengan sukarela bahasa Melayu dijadikan
sebagai bahasa negara Indonesia (sebagai bahasa nasional)
4. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan
dalam arti yang lebih luas.
2.2 Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
Sejarah ejaan Bahasa Indonesia diawali dengan ditetapkannya Ejaan van
Ophuijsen. Setelahnya, ada beberapa pembaruan ejaan yang diubah oleh
pemerintah, mulai dari Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi, Ejaan
Pembaharuan, Ejaan Melindo, Ejaan Baru/Lembaga Bahasa dan Kasusastraan
(LBK), Ejaan yang Disempurnakan (EyD), hingga Ejaan Bahasa Indonesia
(EBI). Untuk mengetahui ciri khas masing-masing ejaan dan tahun
penetapannya, simak ulasan sejarah ejaan Bahasa Indonesia dan
perkembangannya berikut ini :
• Ejaan Van Ophuijsen (1901-1947)
Sejarah ejaan Bahasa Indonesia diawali dengan ditetapkannya Ejaan van
Ophuijsen pada 1901. Ejaan ini menggunakan huruf Latin dan sistem ejaan
Bahasa Belanda yang diciptakan oleh Charles A. van Ophuijsen. Ejaan van
Ophuijsen berlaku sampai dengan tahun 1947.
• Ejaan Republik/Ejaan Soewandi (1947-1956)
Ejaan Republik berlaku sejak tanggal 17 Maret 1947. Pemerintah
berkeinginan untuk menyempurnakan Ejaan van Ophuijsen. Adapun hal
tersebut dibicarakan dalam Kongres Bahasa Indonesia I, pada tahun 1938 di
Solo. Kongres Bahasa Indonesia I menghasilkan ketentuan ejaan yang baru
yang disebut Ejaan Republik/Ejaan Soewandi.
• Ejaan Pembaharuan (1956-1961)
Kongres Bahasa Indonesia II digelar pada tahun 1954 di Medan. Kongres
ini digagas oleh Menteri Mohammad Yamin. Dalam Kongres Bahasa
Indonesia II ini, peserta kongres membicarakan tentang perubahan sistem
ejaan untuk menyempurnakan ejaan Soewandi.
• Ejaan Melindo (1961-1967)
Ejaan ini dikenal pada akhir 1959 dalam Perjanjian Persahabatan
Indonesia dan Malaysia. Pembaruan ini dilakukan karena adanya beberapa
kosakata yang menyulitkan penulisannya. Akan tetapi, rencana peresmian
ejaan bersama tersebut gagal karena adanya konfrontasi Indonesia dengan
Malaysia pada 1962.

• Ejaan Baru/Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (LBK) (1967-1972)


Pada 1967,Lembaga Bahasa dan Kesusastraan yang sekarang bernama
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mengeluarkan Ejaan Baru.
Pembaharuan Ejaan ini merupakan kelanjutan dari Ejaan Melindo yang
gagal diresmikan pada saat itu.
• Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) (1972-2015)
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan berlaku sejak 23 Mei 1972
hingga 2015 pada masa menteri Mashuri Saleh. Ejaan ini menggantikan
Ejaan Soewandi yang berlaku sebelumnya. Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan ini mengalami dua kali perbaikan yaitu pada 1987 dan 2009.
• Ejaan Bahasa Indonesia (2015-sekarang)
Pemerintah terus mengupayakan pembenahan terhadap Ejaan Bahasa
Indonesia melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia.
Pasalnya, pemerintah meyakini bahwa ejaan merupakan salah satu aspek
penting dalam pemakaian Bahasa Indonesia yang benar.
Ejaan Bahasa Indonesia ini diresmikan pada 2015 di masa pemerintahan
Joko Widodo dan Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sampai saat ini, Bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang hidup yang terus berkembang dengan
pengayaan kosakata baru, baik melalui penciptaan maupun melalui
penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Pada abad keM5
berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi bahasa Melayu
karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang kelak disebut sebagai bahasa
Melayu Tinggi.
Pada zaman penjajahan Belanda pada awal abad - 20, pemerintah kolonial
Belanda ingin menggunakan bahasa Melayu untuk mempermudah
komunikasi dengan berpatokan pada bahasa Melayu Tinggi yang sudah
mempunyai kitab – kitab rujukan. Pada 16 Juni 1927 dalam sidang
Volksraad (Rapat Dewan Rakyat), Jahja Datoek Kajo pertama kalinya
menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Di sinilah bahasa
Indonesia mulai berkembang. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai
"bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda. Pada 18 Agustus
1945, sehari setelah kemerdekaan, ditandatanganilah Undang-Undang Dasar
1945. Pada Bab XV, Pasal 36, ditetapkan secara sah bahwa bahasa Indonesia
ialah bahasa negara. Selanjutnya, sehubungan dengan
perkembangan ejaan, setelah bahasa Melayu ditetapkan menjadi bahasa
Indonesia, yakni muncul Ejaan Republik, Ejaan Pembaharuan, Ejaan
Melindo, Ejaan LBK, Ejaan yang disempurnakan, dan EBI.
3.2 Saran
Dengan kerendahan hati, penulis merasakan tulisan ini sangat sederhana
dan jauh dari sempurna. Saran, kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi
kesempurnaan tulisan ini. Demikian pula, perlu penyempurnaan di sana –
sini agar tulisan ini menjadi lebih lengkap dan lebih bermanfaat bagi
pembaca dan pecinta bahasa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.suara.com/news/2020/12/02/202020/sejarah-ejaan-bahasa-
indonesia-dan- perkembangannya?page=2
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia. 11 September 2017 (14:52).
Abdullah, A. A. (2013). Metode penelitian bahasa: Buku perkuliahan
Program S-1 Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya. IAIN Press.
Burke, P. (2001). Sejarah dan teori sosial. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Collins, J. T. (2005). Bahasa Melayu bahasa dunia: Sejarah singkat. Yayasan
Obor Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai