Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH PERKEMBANGAN

BAHASA INDONESIA

Oleh:
KELOMPOK I :

Wulan Zaqinah Nurkamiden G70122114


Moh. Suraj RL Suradju G20122006
Yuliarnol Alik Karurukan G30122048
Alisyah Faradillah G50122023
Shinta Aulia Zahra G40122021

KELAS MKDU 3
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena, dengan

Rahmat dan Karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sejarah

Perkembangan Bahasa Indonesia” ini. Terima Kasih kami ucapkan kepada pihak- pihak

yang menyediakan sumber informasi yang kami butuhkan untuk menyusun makalah ini,

sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan semaksimal mungkin.

Selain itu, kami juga menyadari dari makalah ini, masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran dari pembaca yang dapat
membuat makalah lain yang lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu yang dibutuhkan bagi pembaca.

Palu, 16 September 2022

PENYUSUN

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI .....................................................................................................................3
BAB 1.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................5
C. Tujuan Masalah..............................................................................................................5
BAB II................................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
2.1 Bagaimanakah asal mula munculnya bahasa Indonesia.............................................6
2.2 Proses Pengesahan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan................................7
2.3 Perkembangan Kongres Bahasa Indonesia sampai Saat Ini.........................................8
BAB III.............................................................................................................................11
PENUTUP........................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan............................................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia. Dalam


setiap peradaban manusia, bahasa selalu hadir di tengah-tengah mereka.
Bahasa dan manusia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Hal ini dapat dilihat dari bagaimana bahasa bertindak sebagai suatu media
yang membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang hadir
dalam suatu kelompok masyarakat merupakan hasil dari interaksi
antarsesama manusia yang ada di tempat tersebut. Hal ini juga berlaku bagi
bahasa Indonesia yang telah tercipta berpuluh tahun lalu dan mengalami
perkembangan yang begitu signifikan hingga kini. Perkembangan bahasa
Indonesia selalu memiliki keunikan tersendiri. Kosakata asing yang diserap
ke dalam bahasa Indonesia bertujuan untuk memperkaya perbendaharaan
dan varietas bahasa Indonesia. Walaupun mengalami beberapa tahapan
perkembangan dan penyerapan, kemurnian bahasa Indonesia tetaplah sama
dulu dan kini.

Adapun perkembangan bahasa Indonesia dapat dikelompokan menjadi


tiga bagian utama yang perlu diperhatikan. Ketiga bagian tersebut adalah
bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, bahasa Indonesia sebagai
bahasa resmi negara, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Pembahasan terkait bahasa dapat berlanjut apabila konsep dasar dari bahasa
sendiri dengan benar dipahami. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi
yang arbiter, digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Dengan kata lain, bahasa adalah
suatu sistem yang dalam praktiknya membantu manusia. Bahasa
mempermudah manusia dalam melakukan segala sesuatu hal dalam
kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia juga memiliki fungsi yang sama,
yaitu sebagai media yang membantu manusia. Namun, secara spesifik
bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa yang dalam pembentukannya
memiliki sejarah yang panjang. Bahasa yang telah ada di Indonesia bahkan

4
sejak zaman kerajaan-kerajaan ini memiliki kajian pembentukan yang
cukup rumit baik secara lisan maupun tulisan (dalam Arifin, 2008:5)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan masalah


sebagai berikut.

1. Bagaimanakah asal mula munculnya bahasa Indonesia ?

2. Bagaimanakah proses disahkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa


persatuan Indonesia?

3. Bagaimanakah perkembangan kongres bahasa indonesia?

C. Tujuan Masalah

Tujuan tulisan ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui asal mula munculnya bahasa Indonesia.

2. Untuk mengetahui proses disahkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa

persatuan Indonesia.

3. Untuk mengetahui perkembangan ejaan bahasa Indonesia sampai saat ini.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bagaimanakah asal mula munculnya bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bahasa
persatuan bangsa Indonesia. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah sebuah
variasi dari bahasa Melayu. Dalam hal ini dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau,
tetapi telahr mengalami perkembangan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja dan proses
pembakuan pada awal abad ke-20. Sampai saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang
hidup dan terus berkembang dengan pengayaan kosakata baru, baik melalui penciptaan
maupun melalui penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Pada zaman Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 Masehi), bahasa Melayu (bahasa Melayu
Kuno) dipakai sebagai bahasa kenegaraan. Hal itu dapat diketahui, dari empat prasasti berusia
berdekatan yang ditemukan di Sumatra bagian selatan peninggalan kerajaan tersebut. Prasati
tersebut di antaranya adalah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun
683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka
tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu
bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Pada saat itu, bahasa Melayu yang
digunakan bercampur kata-kata bahasa Sanskerta. Sebagai penguasa perdagangan, di
Kepulauan Nusantara, para pedagangnya membuat orang-orang yang berniaga terpaksa
menggunakan bahasa Melayu walaupun dengan cara kurang sempurna. Hal itu melahirkan
berbagai varian lokal dan temporal pada bahasa Melayu yang secara umum dinamakan
bahasa Melayu Pasar oleh para peneliti. Penemuan prasasti berbahasa Melayu Kuno di Jawa
Tengah (berangka tahun abad ke-9) dan prasasti di dekat Bogor (Prasasti Bogor) dari abad
ke-10 menunjukkan penyebaran penggunaan bahasa itu di Pulau Jawa. Penemuan keping
tembaga Laguna di dekat Manila, Pulau Luzon, berangka tahun 900 Masehi juga
menunjukkan keterkaitan wilayah tersebut dengan Sriwijaya.

Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi bahasa
Melayu karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang kelak disebut sebagai bahasa Melayu
Tinggi. Penggunaanya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatra, Jawa, dan
Semenanjung Malaya. Kemudian, Malaka merupakan tempat bertemunya para nelayan dari
berbagai negara dan mereka membuat sebuah kota serta mengembangkan bahasa mereka

6
sendiri dengan mengambil kata-kata yang terbaik dari bahasa di sekitar daerah tersebut. Kota
Malaka yang posisinya sangat menguntungkan (strategis) menjadi bandar utama di kawasan
Asia Tenggara. Bahasa Melayu menjadi bahasa yang paling sopan dan paling tepat di kawasa
timur jauh. Ejaan resmi bahasa Melayu pertama kali disusun oleh Ch. A. van Ophuijsen yang
dibantu oleh Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan Nawawi Soetan Ma’moer yang dimuat
dalam kitab Logat Melayu pada tahun 1801.

2.2 Proses Pengesahan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan.

Pada zaman penjajahan Belanda pada awal abad-20, Pemerintah Kolonial Hindia
Belanda melihat pegawai pribumi memiliki kemampuan memahami bahasa Belanda yang
sangat rendah. Hal itu yang menyebabkan pemerintah kolonial Belanda ingin menggunakan
bahasa Melayu untuk mempermudah komunikasi, yakni dengan patokan bahasa Melayu
Tinggi yang sudah mempunyai kitab-kitab rujukan. Sarjana Belanda mulai membuat
standarisasi bahasa, mereka mulai menyebarkan bahasa Melayu yang mengadopsi ejaan Van
Ophusijen dari Kitab Logat Melayu. Penyebaran bahasa Melayu secara lebih luas lagi dengan
dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur (Komisi Bacaan Rakyat) pada tahun 1908.
Pada 1917 namanya diganti menjadi Balai Poestaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-
novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam,
penuntun memelihara kesehatan, yang membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan
masyarakat luas. Pada 16 Juni 1927, saat sidang Volksraad (Rapat Dewan Rakyat), Jahja
Datoek Kajo pertama kalinya menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Di sinilah
bahasa Indonesia mulai berkembang. Pada 28 Oktober 1928, Muhammad Yamin
mengusulkan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional dalam pidatonya pada Kongres
Nasional kedua. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa"
pada saat Sumpah Pemuda.

Muhammad Yamin berkata, "Jika mengacu pada masa depan bahasa- bahasa yang ada
di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi
bahasa persatuan, yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Namun, dari dua bahasa itu, bahasa
Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan." Tahun
1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga
Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana. Tiga tahun kemudian, Sutan Takdir
Alisyahbana menyusun “Tata bahasa Baru Bahasa Indonesia”. Pada tanggal 25-28 Juni 1938
dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Kongres tersebut menghasilkan bahwa

7
usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh
cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu. Pada 18 Agustus 1945, sehari setelah
kemerdekaan, ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945. Pada Bab XV, Pasal 36,
ditetapkan secara sah bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa negara lain.

2.3 Perkembangan Kongres Bahasa Indonesia sampai Saat Ini

Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga eksistensi bahasa Indonesia menjadi bahasa
nasional. Upaya pemerintah dan para tokoh bahasa yang memiliki komitmen terhadap
pelestarian bahasa Indonesia mengadakan kongres-kongres dalam rangka membahas
perkembangan bahasa Indonesia, Pertemuan yang rutin dilaksanakan ini diberi nama kongres
bahasa Indonesia. Keberlngsungan Kongres- kongres tersebut sangatlah penting bagi proses
perkembangan bahasa Indonesia. Oleh karena dengan adanya kongres bahasa Indonesia,
muatan dari bahasa Indonesia menjadi lebih komprehensif dan di sesuaikan dengan
perkembangan zaman. Berikut ini kongres bahasa Indonesia yang sudah dilaksanakan:

1. Kongres Bahasa Indonesia I (Pertama)

Kongres bahasa Indonesia yang pertama dilaksanakan pada tanggal 25-28 Juni tahun 1938
di kota Solo, Jawa Tengah. Kongres pertama ini menghasilkan beberapa kesepakatan dan
kesepahaman yakni urgensi dari usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah
dilakukan secara sadar oleh para cendikiawan dan budayawan Indonesia pada waktu itu.
Sampai pada akhirnya pada 18 Agustus 1945 disyahkannya Undang -Undang Dasar 1945,
pada Pasal 36 menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Diresmikannya
penggunaan Ejaan Republik sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku
sebelumnya, peresmian ini terjadi pada tanggal 19 Maret 1947.

2. Kongres Bahasa Indonesia II

Kongres bahasa Indonesia yang kedua dilaksanakan pada 28 Oktober-1 November 1954 di
Kota Medan, Sumatra Utara,. Kongres bahasa Indonesia ini merupakan sebuah tindakan
rasionalisasi dari keinginan yang kuat dan keras dari bangsa Indonesia untuk selalu
menyempurnakan bahasa Indonesia yang dijadikan bahasa nasional.

Pemerintah pada 16 Agustus 1972, meresmikan penggunaan Ejaan yang Disempurnakan


(EYD) yang diperkuat dengan adanya Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1972. Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan pada 31 Agustus 1972, menetapkan Pedoman Umum Bahasa

8
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah
resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).

3. Kongres Bahasa Indonesia III

Kongres bahasa Indonesia ketiga dilaksanakan pada 28 Oktober-2 November 1978 di


Ibukota Jakarta. Hasil yang didapat dari kongres bahasa Indonesia ketiga ini yaitu
memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun
1928 dan selalu berusaha dengan optimal untuk memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia.

4. Kongres Bahasa Indonesia IV

Kongres bahasa Indonesia keempat diselenggarakan pada tanggal 21-26 November 1983 di
Jakarta. Pada pelaksanaan kongres bahasa Indonesia ke empat bertepatan dengan hari
Sumpah Pemuda yang ke-55 yang menghasilkan kesepakatan bahwa pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di
dalam GBHN, yang mewajibkan kepada seluruh warga negara Indonesia untuk menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar tercapai seoptimal mungkin.

5. Kongres Bahasa Indonesia V

Kongres bahasa Indonesia yang kelima dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober-3 November
1988 di Jakarta.. Pada kongres bahasa Indonesia kelima ini, dilahirkan karya monumental
yaitu sebuah Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

6. Kongres Bahasa Indonesia VI

Kongres bahasa Indonesia yang keenam dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober-2


November 1993 di Jakarta. Hasil dari kongres bahasa Indonesia kelim diantaranya yaitu
pengusulan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia ditingkatkan statusnya
menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, di samping mengusulkan disusunnya Undang- Undang
Bahasa Indonesia.

7. Kongres Bahasa Indonesia VII

Kongres bahasa Indonesia ketujuh dilaksanakan pada tanggal 26-30 Oktober 1998 di
Jakarta. Hasil dari kongres bahasa Indonesia ke tujuh yaitu mengusulkan dibentuknya Badan
Pertimbangan Bahasa Indonesia

9
8. Kongres Bahasa Indonesia VIII

Kongres bahasa Indonesia kedelapan diselenggarakan pada tanggal 14-17 Oktober 2003 di
Jakarta. Pada kongres bahasa Indonesia ke tujuh menghasilkan kesepakatan pengusulan bulan
Oktober dijadikan bulan bahasa. Agenda pada bulan bahasa adalah berlangsungnya seminar
bahasa Indonesia di berbagai lembaga yang memperhatikan bahasa Indonesia.

9. Kongres Bahasa Indonesia IX

Kongres bahasa Indonesia kesembilan dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober-1 November


2008 di Jakarta. Kongres bahasa Indonesia ke lima membahas lima hal utama, yakni bahasa
Indonesia, bahasa daerah, penggunaan bahasa asing, pengajaran bahasa dan sastra, serta
bahasa media massa. Kongres bahasa ini berskala internasional yang menghadirkan
pembicara-pembicara dari dalam dan luar negeri.

10.Kongres Bahasa Indonesia X

Kongres bahasa Indonesia yang kesepuluh dilaksanakan pada tanggal 28-31 Oktober 2013
di Jakarta. Hasil dari kongres bahasa Indonesia ke sepuluh merekomendasikan yaitu Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), merekomendasikan hal-hal yang perlu dilakukan
pemerintah.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
bahasa persatuan bangsa Indonesia. Untuk menjaga eksistensi bahasa Indonesia, telah
diadakan 10 kali kongres bahasa Indonesia yang bertujuan untuk memelihara dan
menjaga eksistensi bahasa Indonesia di dalam perkembangan globalisasi dan modernisasi.
Kongres bahasa Indonesia yang 1 dilaksanakan di Kota Solo, Jawa Tengah, pada tanggal
25-28 Juni tahun 1938, Kongres bahasa Indonesia II dilaksanakan di Kota Medan,
Sumatra Utara, pada 28 Oktober-1 November 1954, Kongres bahasa Indonesia III
dilaksanakan di Ibukota Jakarta, pada 28 Oktober-2 November 1978, Kongres bahasa
Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta, dari 21-26 November 1983, Kongres bahasa
Indonesia yang V dilaksanakan di Jakarta, pada 28 Oktober-3 November 1988, Kongres
bahasa Indonesia yang VI dilaksanakan di Jakarta, yakni pada 28 Oktober-2 November
1993, Kongres bahasa Indonesia VII dilaksanakan di Hotel Indonesia, Jakarta, yakni pada
26-30 Oktober 1998, Kongres bahasa Indonesia VIII diselenggarakan di Jakarta, yakni
pada 14-17 Oktober 2003, Kongres bahasa Indonesia IX dilaksanakan di Jakarta, yakni
pada 28 Oktober -1 November 2008, Kongres bahasa Indonesia yang X dilaksanakan di
Jakarta, yakni pada 28- 31 Oktober 2013.

3.2 Saran

Bahasa Indonesia diharapkan terus merekatkan setiap suku bangsa.Dengan kerendahan


hati, penulis merasakan tulisan ini sangat sederhana dan jauh dari sempurna. Saran, kritik
yang konstuktif sangat diperlukan demi kesempurnaan tulisan ini. Demikian pula, perlu
penyempurnaan di sana – sini agar tulisan ini menjadi lebih lengkap dan lebih bermanfaat
bagi pembaca dan pecinta bahasa Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sukartha, I Nengah, dkk. 2010. Bahasa Indonesia Akademik Untuk Perguruan Tinggi.
Bali: Udayana University Press

Nasucha, Yakub. 2010. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta:
Media Perkasa.

Arif Ridiawan. 2012. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia mulai Ejaan dan Ophusyen
hingga EYD. http://ridiawan. blogspot. co. id/2012/02/perkembangan-ejaan- bahasa-
indonesia.html?m=1 13 September 2017 (14:23).

Excellent Translation. 2017. EYD Berubah Menjadi EBI Sebagai Pedoman Umum.
https://jasa-translate.com/eyd-berubah-menjadi-ebi-sebagai-pedoman-umum/. 23
September 2017 (18:38).

Gunawan, Heri Indra. 2016. Isi Konggres Bahasa Indonesia I sampai X.


http://www.gurungapak. com/2016/05/konggres-bahasa-indonesia. html. 11 September
2017 (15:09).

12

Anda mungkin juga menyukai