Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN KARAKTER DAN ANTI KORUPSI

“KARAKTER KECERDASAN”

DISUSUN OLEH:

YULIARNOL ALIK KARURUKAN

G30122048

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVESITAS TADULAKO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Esa yang telah mengijinkan dan memberi
nikmat kemudahan kepada saya dalam menyusun dan menulis makalah
Pendidikan Karakter Dan Anti Korupsi yang berjudul “Karakter Kecerdasan”

Hal yang paling mendasar yang mendorong saya menyusun makalah ini
adalah tugas dari mata kuliah pendidikan Karakter Dan Anti Korupsi , untuk
mencapai nilai yang memenuhi syarat atau standar perkuliahan.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terimakasih yang tak


terhingga atas bimbingan dosen Arfanita, SH.,MH dan semua pihak sehingga
makalah ini dapat saya selesaikan dengan baik. Andai ada kekurangan dalam
makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................5
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Pengertiam Karakter Kecerdasan..................................................................6
B. Jenis-Jenis Karakter Kecerdasan...................................................................6
C. Apek-Aspek Karakter Kecerdasan................................................................7
D. Penerapan Karakter Kecerdasan Dalam Kehidupan sehari-hari...................8
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perspektif ini menempatkan moral sebagai aspek lingkungan utama


yang menentukan karakterisasi peserta didik. Oleh karena itu, kecerdasan
moral harus secara sadar dipelajari dan ditumbuhkan melalui pendidikan
karakter secara aplikatif. Pada tahap awal implementasi pendidikan
karakter di tingkat persekolahan perlu dilakukan melalui pengkondisian
moral (moral conditioning) yang kemudian berlanjut dengan latihan moral
(moral training). Desain pendidikan karakter seperti ini berfungsi sebagai
wahana sistemik pengembangan kecerdasan moral yang membekali
peserta didik dengan kompetensi kecerdasan plus karakter.
Karakter sebagai bentuk ciri khas atau karakteristik yang melekat pada
setiap diri manusia. Karakter menjadi suatu tolak ukur suatu individu
dalam menentukan dan mengarahkan sikap untuk melakukan sesuatu.
Karakter kemandirian sesuatu hal yang penting untuk diterapkan dan
dikembangkan oleh sekolah untuk membentuk generasi muda yang
mandiri. Kemandirian peserta didik dapat memberikan suatu dampak
perubahan dan kemajuan sekolah karena di dalamnya terdapat cikal bakal
Sumber Daya Manusia (SDM) yang mandiri. Kemandirian adalah suatu
sikap yang terdapat dalam diri individu dalam menjalankan segala bentuk
rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan suatu persoalan hidup dan
tantangan yang dialaminya.
Beberapa kecerdasan yang berpengaruh terhadap pembentukan
karakter dalam diri seseorang yang dipandang memiliki kontribusi terbesar
adalah kecerdasan spiritual (SQ) dan kecerdasan emosional (EQ). Karena
secara langsung kedua kecerdasan tersebut bersentuhan langsung dengan
jiwa dan hati seseorang yang langsung terikat dengan pembentukan
karakter dalam dirinya. Sehingga wajar kedua kecerdasan ini menjadi
perhatian yang sangat penting bagi setiap proses pendidikan yang
dikembangkan di lembagalembaga pendidikan formal. Perkembangan
teori psikologi dalam pendidikan semakin berkembang.
B. Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang di atas, maka dapat dituliskan rumusan


masalah sebagai berikut:
1. Apa itu karakter kecerdasan?
2. Apa saja karakter kecerdasan itu?
3. Apa saja aspek-aspek yang di cakup oleh karakter kecerdasan?
4. Apa contoh penerapan karekter kecerdasan dalam kehidupan
sehari-hari?

C. Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah di atas dapat dituliskan tujuan penulisan dari


makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengertahui apa itu karakter kecerdasan
2. Untuk mengertahui apa saja jenis karakter kecerdasan
3. Untuk mengertahui apek-aspek karakter kecerdasan
4. Untuk mengetahui contoh penerapan karakter kecerdasan dalam
kehidupan sehari-hari

D. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Dapat mengerti tentang karakter kecerdasan
2. Dapat mengerti apa saja jenis karakter kecerdasan
3. Dapat mengerti apek-aspek karakter kecerdasan
4. Dapat mengerti contoh penerapan karakter kecerdasan dalam
kehidupan sehari-hari
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertiam Karakter Kecerdasan

Kecerdasan berasal dari kata cerdas yang berarti pintar dan cerdik,
cepat tanggap dalam menghadapi masalah dan cepat mengerti jika
mendengar keterangan. Kecerdasan adalah kesempurnaan perkembangan
akal budi. Kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk memecahkan
masalah yang dihadapi, dalam hal ini adalah masalah yang menuntut
kemampuan fikiran. Menurut Dusek (2012) kecerdasan dapat didefinisikan
melalui dua jalan yaitu secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif,
kecerdasan adalah proses belajar untuk memecahkan masalah yang dapat
diukur dengan tes inteligensi, sedangkan secara kualitatif kecerdasan
merupakan suatu cara berpikir dalam membentuk konstruk bagaimana
menghubungkan dan mengelola informasi dari luar yang disesuaikan
dengan dirinya.

Karakter adalah suatu pembawaan individu berupa sifat,


kepribadian, watak serta tingkah laku yang diekspresikan dalam kehidupan
sehari-hari.Istilah karakter merupakan serapan kata bahasa
Latin kharakter, kharessein, kharax, dan dalam bahasa Inggris,
yakni character.Secara mendasar dalam kehidupan sehari-hari adanya
pengklasifikasian karakter ke dalam dua jenis, yaitu karakter baik dan
karakter buruk.Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa karakter atau sifat
bawaan berkaitan erat dengan kepribadian (personality) dalam diri
seseorang.

B. Jenis-Jenis Karakter Kecerdasan

Kecerdasan menurut para ahli psikologi di dunia menyimpulkan


terkait dengan pemetaan kecerdasan (quotient mapping) seseorang, dapat
dibagi menjadi tiga bagian yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual. Ketiga kecerdasan ini merupakan
kecerdasan personal yang melekat pada pribadi seseorang.
1. Kecerdasan Intelektual (Intelligence Quotient)
Kecerdasan intelektual adalah adalah suatu kecerdasan yang
digunakan untuk berpikir logis-rasional, yaitu cara berpikir linier yang
meliputi kemampuan berhitung, menganalisa sampai mengevaluasi dan
seterusnya. Manusia yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi,
kecerdasan otaknya seringkali diperumpamakan dengan kecanggihan
'kecerdasan' komputer. Kecerdasan intelektual juga lazim disebut sebagai
intelegensi yang merupakan kemampuan kognitif yang dimiliki seseorang
untuk menyesuaikan diri secara efektif pada lingkungan yang kompleks
dan selalu berubah serta dipengaruhi oleh faktor genetic.
2. Kecerdasan Emosi (Emotional Quotient)
Secara terminologi emosi diartikan sebagai setiap kegiatan atau
pergolakan pikiran, perasaan, nafsu dari setiap keadaan mental yang hebat
atau meluap-luap. Emosi merujuk pada suatu perasaan yang berkaitan
dengan keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan
untuk bertindak. Jadi kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang
untuk mengenali, mengelola perasaan diri sendiri dan orang lain, mampu
memotivasi dirinya sehingga membawa kepada keberhasilan yang ingin
sesorang capai.
3. Kecedasan Spiritual ( Spiritual Quotient)
Secara etimologis, spiritual, spiritualitas atau spiritualisme berasal
dari kata spirit. Makna dari spirit, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
dijelaskan bahwa spirit memiliki arti semangat, jiwa, sukma dan roh. Dan
spiritual diartikan sesuatu yang berhubungan dengan atau bersifat
kejiwaan (jiwa atau rohani). Kecerdasan spiritual adalah semangat atau
dorongan yang sangat kuat yang dimiliki jiwa atau rohani, melalui tatanan
moral yang benar-benar luhur dan agung, dasar bagi tumbuhnya harga diri,
nilai-nilai moral, semangat jiwa seseorang dalam menjalankan kehidupan.
Spiritual memberikan arah dan arti bagi kehidupan manusia tentang
kepercayaan tentang adanya kekuatan non-fisik yang lebih besar dari pada
kekuatan manusia.

C. Apek-Aspek Karakter Kecerdasan

Kecerdasan terbangun dari empat prinsip yang membantu


seseorang menghadapi tantangan dan tekanan etika yang tidak dapat
dihindarkan dari kehidupannya. Menurut Lennick dan Kiel (2005),
terdapat empat aspek kecerdasan yang saling terhubung satu sama lain,
yaitu sebagai berikut:

1. Integritas (Integrity) 
Integritas adalah bertindak secara konsisten antara apa yang
dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut
(nilai-nilai dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja,
nilai masyarakat atau nilai moral pribadi). Ketika seseorang berbuat
dengan integritas ia bisa menyelaraskan perilaku agar sesuai dengan
prinsip universal manusia. Seseorang bisa melakukan hal yang
menurutnya baik, perbuatannya tetap berada dijalur yang benar dengan
didasarkan prinsip dan keyakinan yang dianutnya.

2. Tanggung Jawab (Responsibility)


Tanggung jawab adalah kesadaran seseorang melakukan suatu
kegiatan, dan bersedia menjalani risiko akibat perbuatan.  Tanggung
jawab pribadi yang utama adalah keinginan seseorang untuk menerima
semua hasil dari pilihan yang diambil. Tanggung jawab berarti
menerima apapun hasil dari perbuatan/keputusan yang dilakukan,
meskipun setiap orang tinggal di dunia yang sulit dimana, anggota
keluarga, dan teman-teman memberi tekanan. 

3. Pemaaf (forgiveness)
pemaaf adalah sikap yang mengikhlaskan sesuatu perbuatan seorang
terhadapnya, seorang pemaaf lawan dari sikap pemdemdam. Pemaaf
adalah prinsip penting karena tanpa toleransi pada kesalahan dan sikap
kompromi, seseorang akan menjadi pribadi yang kaku, tidak fleksibel
dan menimbulkan kesan buruk kepada sesama. 

4. Berpikir Secara kritis


Berpikir secara kritis adalah suatu kemampuan untuk berpikir dengan
rasional dan tertata yang bertujuan untuk memahami hubungan antara
ide dan/atau fakta. Pemikiran kritis merupakan sesuatu yang bisa
membantu kita dalam menentukan apa yang kita percayai.

D. Penerapan Karakter Kecerdasan Dalam Kehidupan sehari-hari

Penerapan dalam kehidupan sehari-hari mengenai karakter kecerdasan ini


sudan sangat sering kita jumpai dan bahkan biasa kita sendiri yang
melakukannya. Penerapan karakter kecerdasan antara lain sebagai berikut;
1. Perilaku keagamaan dan akhlak
Menjaga ketaatan dalam menjalankan ibadah; salat berjamaah di
masjid sesuai dengan waktunya, melaksanakan ibadah puasa pada
bulan Ramadhan, dan lain-lain. Juga yaitu tentu dalam menghargai
serta menghormati agama lain yang ada di lingkungan sekitar tanpa
adanya penindasan.
2. Bekerja keras
Menyelesaikan tugas-tugas kuliah dengan baik--akademik maupun
non akademik--yaitu menerapkan manajemen waktu secara disiplin
dengan membagi waktu kuliah dan berorganisasi secara proporsional
atau berimbang antara akademik dan berorganisasi.

3. Disiplin
Displin adalah rasa ketaatan dan kepatuhan terhadap nilai- nilai yang
dipercaya dan menjadi tanggung jawabnya. Contohnya Disiplin waktu
kemudian dapat diartikan lebih luas dalam praktiknya di aktivitas
seseorang.  Mulai dari disiplin waktu dalam belajar, disiplin waktu
beribadah, disiplin waktu dalam pekerjaan, dan sebagainya. 
4. Kreatif
Kreatif adalah kemampuan dalam membuat suatu gagasan baru dalam
upaya memecahkan masalah. Contohnya yaitu seseorang mampu
mengemukakan isi pikirannya dan bisa menerapkan atau
mempraktekannya dalam kehidupan sehari-harinya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kecerdasan adalah kesempurnaan perkembangan akal budi.


Kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah
yang dihadapi, dalam hal ini adalah masalah yang menuntut kemampuan
fikiran. Karakter adalah Karakter adalah suatu pembawaan individu berupa
sifat, kepribadian, watak serta tingkah laku yang diekspresikan dalam
kehidupan sehari-hari. jadi karakter kecerdasan adalah sifat atau moral
sesorang yang memiliki akal budi yang baik dan bisa menyelesikan
masalah yang dihadapinya.
Kecerdasan menurut para ahli psikologi di dunia menyimpulkan
terkait dengan pemetaan kecerdasan (quotient mapping) seseorang, dapat
dibagi menjadi tiga bagian yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual. Ketiga kecerdasan ini merupakan
kecerdasan personal yang melekat pada pribadi seseorang.
Karakter kecerdasan sangat penting dalam membentuk karakter
seseorang, Karena karakter kercerdasan memberikan kemampuan tuntuk
berfikif dalam melakukan sesuatu. Karakter kecerdasan juga akan mempu
membedakan sesuatu yang baik dan mampu menerapkannya dalam
mehidupan sehari-hari.

B. Saran

Berdasarkam dari kesimpulan saya sebagai penyusun makalah ini


memberikan saran yaitu;
1. Pembentukan karakter kecerdasan sangatlah penting bagi generasi
penerus bangsa saat ini
2. Pembentuksn karakter kecerdasan harus mulai ditanamkan pada usia
dini supaya dapat menjadikan anak-anak lebih berkarakter yang baik
dan mumpuni dalam pemikiran dan kecerdasan
DAFTAR PUSTAKA

Riadi, M. (2020, february 4). Pengertian, Aspek dan Komponen Kecerdasan


Moral. Retrieved september 19, 2022, from www.kajianpustaka.com:
https://www.kajianpustaka.com/2020/02/pengertian-aspek-dan-komponen-
kecerdasan-moral.html

Setiawan, D. (2013, november 2). PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM


MENGEMBANGKAN KECERDASAN MORAL. Retrieved september 15,
2022, from journal.uny.ac.id:
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/view/1287

Anda mungkin juga menyukai