Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MENGENAL PERAN KECERDASAN EMOSI DAN ETIKA


BERKEHIDUPAN DALAM KEHIDUPAN

Dosen Pengampu : Eki Nawang Wulandari ,S.ST.,


M.Kes
Disusun Oleh :

1. Ariani kusuma dewi.


2. Andini mangalla
3. Atriani lutfiah
4. Adelia
5. Andi besse diah ayu
6. Arlisa peluru
7. Agnesfin firda pandjode
8. Amalia ramadani

PRODI D-III KEBIDANAN

STIKES BATARA GURU SOROAKA


2021
KATA PENGGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa karean atas limpahan rahmat dan karunianya, penulis dapat
menyelesaikan makalah "MENGENAL PERAN KECERDASAN EMOSI DAN ETIKA BERKEHIDUPAN DALAM
KEHIDUPAN" dengan baik dan lancar.

Shalawat salam juga kami hanturkan atas junjungan Nabiullah Muhammad SAW; yang merupakan
rasul akhir zaman yang telah memberikan kita pelajaran dan pendoman yang baik. Penyusunan makalah
mengenal peran kecerdasan emosi dan etika berkehudupan dalam kehidupan danbini,dimaksudkan
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen. Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan untuk
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan Makalah ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Saya menyadari bahwa penulisan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan yang
ada pada saya. Untuk itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun akan senantiasa saya terima demi
kesempurnaan dan kebaikan ini.

Wassalamu Alaikum Wr. Wb.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................

Dafrar isi........................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN................................................

1.1 Latar belakang.......................................................

1.2 Rumusan masalah..................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................

2.1 mengenal peranan kecerdasan emosi dan etika berkehidupan dalam


kehidupan...................................

2.2 Definisi etika dan ke pribadian...............................

2.3 pentingnya kampuan interpersonal........................

2.4 peran ke cerdasan emosional.................................

BAB III PENUTUP

3.1kesimpulan..........................................................

3.4 saran...................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Anak didik merupakan aset generasi penerus bangsa yang harus dipersiapkan sejak dini untuk
menghadapi tantangan global di masa mendatang. Dalam dunia pendidikan tingkat kecerdasan
seseorang biasanya diukur oleh tingkat IQ (Intelegence Quowetient). Semakin tinggi IQ seseorang maka
semakin tinggi pula tingkat kecerdasan orang tersebut.

Intelegesia dibawa secara hereditas atau keturunan dan dipengaruhi oleh lingkungan, intelegensia tidak
mungkin akan berkembang optimal tanpa lingkungan seperti halnya dalam perkembangan. Menurut
William Stern, Bahwa perkembangan indvidu dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan. Tuntutan
orang tua agar anaknya mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi dengan mengikutkan anaknya pada
berbagai les tambahan, agar anaknya mendapatkan prestasi dan ranking tertinggi di sekolah. Kata
ranking di sekolah memang lebih mewakili kepentingan orang tua ketimbang anak.

Kecerdasan intelektual (IQ) masih didewakan sebagai satu-satunya ukuran kecerdasan. Kemampuan
anak hanya diukur dari nilai akademis. Banyak orang beranggapan siapa saja yang berIQ tinggi, kelak
hidupnya bakal sukses dibandingkan dengan orang yang IQnya rata-rata padahal berdasarkan beberapa
penelitian yang menyatakan bahwa kecerdasan kognitif atau intelektual hanya memberikan sumbangan
sekitar 20-40% dari keberhasilan pendidikan. Anak-anak yang mempunyai masalah dalam kecerdasan
emosinya, akan mengalami kesulitan belajar, kesulitan bergaul, dan tidak dapat mengontrol emosinya.
Anak-anak yang berkarakter atau mempunyai kecerdasan emosi tinggi akan terehindar dari masalah-
masalah umum yang dihadapi oleh remaja, seperti kenekalan, tauran, narkoba, minuman keras, perilaku
seks bebas dan sebagainya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

A.apa pengertian peran kecerdasan?

B.apa yg di maksud dengan emosi dan etika berkehidupan dalam kehidupan?

C.menggapa kemampuan interpersonal itu penting?

D.apa peran dari kecerdasan emosional


BAB II

PEMBAHASAN
2.1 MENGENAL PERAN KECERDASAN EMOSI DAN ETIKA KEHIDUPAN DALAM
KEHIDUPA
Kecerdasan ialah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup
sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir
abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat
psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa IQ merupakan
usia mental yang dimiliki manusia berdasarkan perbandingan usia kronologis.

Emosi merupakan perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi merupakan
reaksi terhadap seseorang atau perihal sahnya. Emosi bisa ditunjukkan ketika merasa senang mengenai
sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.

Etika (Yunani kuno "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana dan
bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai
standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik,
buruk, dan tanggung jawab.

2.2 DEFINISI ETIKA DAN KEPRIBADIAN


Etika adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga
bagian utama, yaitu :

1. Meta-etika (studi konsep etika).


2. Etika normatif (studi penentuan nilai etika).
3. Etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).

Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan
antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.

Drs. O.P. Simorangkir. Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan
nilai yang baik.

Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat. Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia
dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Drs. H. Burhanudin Salam. Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral
yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

DR. James J. Spillane SJ. Etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia
dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada
penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta
tingkah laku seseorang kepada orang lain.

PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Dalam bahasa Inggris istilah kepribadian adalah personality. Istilah ini berasal dari kata bahasa latin
persona, yang berarti topeng, perlengkapan yang selalu dipakai dalam pentas drama Yunani kuno. Istilah
ini kemudian diadopsi oleh orang-orang Roma dan mendapatkan konotasi baru “sebagaimana seseorang
nampak dihadapan orang lain”. Konotasi seperti ini seolah-olah menunjukkan bahwa kepribadian
bukanlah diri orang tersebut yang sebenarnya. Sebagai suatu bidang studi empiris, konotasi itu sudah
banyak berubah.

Para psikologi dan filsafat nampaknya mulai sepakat, bahwa manifestasi kepribadian dapat dilihat dari :

Kenyataan yang bersifat biologis

Kenyataan pisikologi

Kenyataan sosial

Ketiga kenyataan ini mengubah menjadi satu kesatuan yang disebut kepribadian.

Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam

istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

Disamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti
kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan
atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan
atribut “tidak punya kepribadian”

Berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi
(berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian
merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara
teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
2.3 PENTINGYA KEMAMPUAN INTERPERSONAL
Secara sederhana dan garis besar, interpersonal skill bisa diartikan sebagai suatu kemampuan
ataupun ketrampilan milik seseorang untuk mengenal, menghadapi dan berkomunkasi atau interaksi
dengan pihak lain, baik secara individu dan kelompok. Istilah ini sering juga disebut sebagai ketrampilan
interpersonal. Interpersonal skill juga menjadi bagian dari Soft Skill, Selain itu, ketrampilan interpersonal
juga dapat dimaknai sebuah ketrampilan khusus milik seseorang dalam mengenali dan memberi respon
yang baik kepada perasaan, perilaku, sikap dan keinginan orang lain. Intinya adalah, kemampuan
membangun hubungan harmonis dengan orang-orang disekitarnya.

Peranan Penting Interpersonal Skill

Ketrampilan interpersonal mempunyai peranan yang sangat penting guna mencari kesuksesan. Terkait
dengan hal ini, ketrampilan skill dapat dibagi menjadi beberapa jenis.

1. yaitu ketrampilan mendengar. Komponen terpenting dari komunikasi adalah mendengar.


Maksudnya adalah tidak hanya mendengar secara harfiah dengan alat pendengaran atau telinga
saja, melainkan mampu mencerna serta menterjemahkan maksud dari pemberi pesan atau
orang yang mengajaknya berbicara.
2. adalah umpan balik atau providing feedback. Umpan balik merupakan suatu interpersonal skill
dalam bentuk ketrampilan seseorang untuk memahami segala dampak atas perilaku terhadap
diri sendiri dan orang lain. Misalnya ketika berbicara sesuatu akan membuat sakit hati atau
sebaliknya bikin orang lain menjadi senang.
3. merupakan ketrampilan membujuk atau persuading. Dalam hal ini seseorang harus dapat
memberikan pengertian atau bujukan pada orang lain. Sehingga orang tersebut bersedia
mengikuti kehendak maupun keinginan dari orang yang mengajaknya secara sukarela.

Ketrampilan interpersonal yang terakhir disebut resolving conflict. Maksud dari istilah ini adalah
kemampuan menyelesaikan masalah ketika sedang mendapatkan konflik dan masalah dengan orang
lain.

Manfaat Ketrampilan Interpersonal

Dengan memiliki ketrampilan interpersonal yang baik, seseorang akan mendapatkan banyak sekali
manfaat atau keuntungan. Salah satunya adalah mampu menciptakan serta menjaga keharmonisan
hubungan dalam pergaulan.

Misalnya, mudah mendapat teman baru karena banyak yang merasa nyaman ketika berkomunikasi atau
berinteraksi dengan orang tersebut. Apalagi jika mampu berbagi baik itu pengetahuan, informasi dan
sebagainya.

Selain itu interpersonal skill juga bisa dijadikan sebagai media untuk mendapatkan kesuksesan.
Seseorang yang memiliki ketrampilan interpersonal yang baik pasti bisa memperoleh posisi atau jabatan
lebih tinggi dibanding yang tidak memilikinya. Ketika menjalankan bisnis sendiri, relasi makin mudah
diperoleh.

Manfaat berikutnya adalah untuk membentuk citra diri. Kemampuan dan kepandaian serta kemahiran
saat berkomunikasi akan membuat seseorang selalu dianggap oleh orang lain sebagai sosok yang baik.
Contoh sederhananya antara lain bicara dengan sopan, bersikap ramah dan seterusnya.

Lebih dari itu, ketrampilan interpersonal juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memecahkan
masalah dalam sebuah hubungan. Melalui kemampuan berkomunikasi yang baik, masalah yang
seringkali terjadi di lingkungan kerja, lingkungan pergaulan dan komunitas sosial lainnya

KARAKTERISTIK KEMAMPUAN INTERPERSONAL

1. Dapat mengembangkan serta menciptakan hubungan sosial yang baru dengan efektif.

2. Mampu berempati dengan orang lainnya, atau dapat dikatakan memiliki kemampuan
memahami orang lain secara utuh.

3. Memiliki kemampuan dalam mempertahankan hubungan sosialnya dengan cara yang efektif,
sehingga hubungan sosial yang di binanya tak akan pernah musnah digerus oleh waktu bahkan
senantiasa untuk berkembang semakin mendalam.

4. Dapat menyadari komunikasi, baik secara verbal ataupun non verbal dari orang-orang lainnya.
Dapat dikatakan bahwa, orangorang dengan kecerdasan interpersonal tinggi memiliki sifat
sensitif terhadap perubahan sosial serta tuntutan-tuntutan yang ada.

5. Dapat memecahkan masalah-masalah yang ada pada hubungan sosialnya, tentunya dengan
pendekatan win-win solution. Selain itu, juga dapat mencegah terjadi nya masalah pada
hubungan sosialnya.

6. Memiliki ketrampilan komunikasi yang baik, dalam hal ini mencakup pada ketrampilan
berbicara, mendengarkan, serta menulis secara efektif.

KETERAMPILAN DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN INTERPERSONAL

◦ Ikut workshop

mengikuti workshop untuk mendapatkan pelajaran atau latihan kemampuan interpersonal

◦ Amati orang-orang di sekitar

dengan mengamati orang-orang di sekita kita yang memiliki kemampuan interpersonal dapat
membantu dan memotivasi kita dalam melakukan pengembangan kemampuan interpersonal

◦ Sering terlibat dalam pekerjaan tim


Cobalah untuk lebih berinteraksi dengan orang lain, seperti banyak terlibat dalam pekerjaan tim.
Dengan begitu kita dapat meningkatkan kemampuan interpersonal seperti komunikasi

◦ Menjaga etika

◦ Terbuka terhadap kritikan

◦ Melatih kemampuan mendengar

Perhatikan setiap perkataan, jaga kontak mata, dan berikan respon yang tepat agar lawan bicara selalu
merasa di hargai

◦ Menunjukkkan rasa percaya diri

Tunjukanlah rasa percaya diri dan jangan ragu untuk menunjukkan ekspresi dan pendapat kamu, selama
masih sesuai Batasan yang tepat

◦ Bersikap empati

Dengan menerapkan empati kita akan memiliki pemahaman yang dapat membantu merespon
situasidengan tepat dan mengambil bagian dalam perilaku yang lebih membantu.

2.4 PERAN KECERDASAN EMOSIONAL


Peran kecerdasan emosional memiliki peranan yang penting dalam kesuksesan seseorang. Hal ini
disebabkan karena kecerdasan emotional yang tinggi akan membuat seseorang mampu menguasai 5
soft skill berikut ini:

1. Self-awareness – Mampu mengenali emosi, kekuatan, kelemahan, kemampuan, dan batasan diri
sendiri. Seseorang yang memiliki kesadaran terhadap diri sendiri yang tinggi akan mudah untuk
mendengar, menerima, dan menjalankan kritik dari orang lain.
2. Self-regulation – Mampu mengontrol emosi dan tindakan dengan baik sehingga jauh dari
tindakan impulsif yang merugikan. Selain itu, seseorang dengan self-regulation yang tinggi tahu
kapan saja harus mengeluarkan emosinya agar tidak memperkeruh suasana kantor.
3. Motivation – Seseorang yang cerdas secara emosional adalah orang yang self-motivated.
Motivasi dalam melakukan sesuatu akan datang dari diri sendiri, bukan karena tergiur uang
maupun jabatan.
4. Empathy – Empati dapat membuat seseorang memahami dan menumbuhkan koneksi dengan
orang lain secara emosional. Ia juga akan lebih peduli dan tulus dalam berhubungan dengan
rekan kerja.
5. Social Skill – Skill untuk bersosialisasi tentunya sangat penting dalam dunia pekerjaan. Dengan
memiliki social skill yang tinggi, secara langsung orang tersebut juga dapat memiliki kemampuan
untuk berkomunikasi dan membangun relasi dengan baik.

Komunikasi lebih efektif. Untuk mencapai kerja sama tim yang baik, diperlukan juga skill komunikasi
yang baik. Kecerdasan emosional yang tinggi dapat membuat seseorang mampu mendengarkan dan
memberikan respon secara baik terhadap rekan kerjanya. Dengan ini, komunikasi dalam tim kerja pun
akan menjadi lebih efek

CIRI-CIRI KECERDASAN EMOSIONAL

1. Kecerdasan Emosional Tinggi

Kecerdasan emosi tinggi yaitu mampu mengendalikan perasaan marah, tidak agresif dan memiliki
kesabaran, memikirkan akibat sebelum bertindak, berusaha dan mempunyai daya tahan untuk
mencapai tujuan hidupnya, menyadari perasaan diri sendiri dan orang lain, dapat berempati pada orang
lain, dapat mengendalikan mood atau perasaan negatif, memiliki konsep diri yang positif, mudah
menjalin persahabatan dengan orang lain, mahir dalam berkomunikasi, dan dapat menyelesaikan konflik
sosial dengan cara damai.

2. Kecerdasan Emosional Rendah

Kecerdasan emosi tinggi yaitu mampu mengendalikan perasaan marah, tidak agresif dan memiliki
kesabaran, memikirkan akibat sebelum bertindak, berusaha dan mempunyai daya tahan untuk
mencapai tujuan hidupnya, menyadari perasaan diri sendiri dan orang lain, dapat berempati pada orang
lain, dapat mengendalikan mood atau perasaan negatif, memiliki konsep diri yang positif, mudah
menjalin persahabatan dengan orang lain, mahir dalam berkomunikasi, dan dapat menyelesaikan konflik
sosial dengan cara damai.

CARA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL

1. Membaca situasi

Dengan memperhatikan situasi sekitar, kita akan mengetahui apa yang harus dilakukan.

2. Mendengarkan dan menyimak lawan bicara

Dengarkan dan simak pembicaraan dan maksud dari lawan bicara, agar tidak terjadi salah paham serta
dapat menjaga hubungan baik.

3. Siap berkomunikasi
Jika terjadi suatu masalah, bicarakanlah agar tidak terjadi salah paham.

4 . Tak usah takut ditolak

Setiap usaha terdapat dua kemungkinan, diterima atau ditolak, jadi siapkan diri dan jangan takut ditolak.

5. Mencoba berempati EQ tinggi biasanya didapati pada orang-orang yang mampu berempati atau bisa
mengerti situasi yang dihadapi orang lain.

6. Pandai memilih prioritas

Ini perlu agar bisa memilih pekerjaan apa yang mendesak, dan apa yang bisa ditunda.

7. Siap mental

Situasi apa pun yang akan dihadapi, kita harus menyiapkan mental sebelumnya.

8. Ungkapkan lewat kata-kata

Katakan maksud dan keinginan dengan jelas dan baik, agar dapat salaing mengerti.

9. Bersikap rasional

Kecerdasan emosi berhubungan dengan perasaan, namun tetap berpikir rasional.

10. Fokus

Konsentrasikan diri pada suatu masalah yang perlu mendapat perhatian. Jangan memaksa diri
melakukannya dalam 4-5 masalah secara bersamaan.

FAKTOR-FAKTOR KECERDASAN EMOSIONAL

a. Faktor Internal.

Faktor internal adalah apa yang ada dalam diri individu yang mempengaruhi kecerdasan emosinya.
Faktor internal ini memiliki dua sumber yaitu segi jasmani dan segi psikologis. Segi jasmani adalah faktor
fisik dan kesehatan individu, apabila fisik dan kesehatan seseorang dapat terganggu dapat dimungkinkan
mempengaruhi proses kecerdasan emosinya. Segi psikologis mencakup didalamnya pengalaman,
perasaan, kemampuan berfikir dan motivasi

. Faktor Eksternal.

Faktor ekstemal meliputi:


1) Stimulus itu sendiri, kejenuhan stimulus merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan seseorang dalam memperlakukan kecerdasan emosi tanpa distorsi

2) Lingkungan atau situasi khususnya yang melatarbelakangi proses kecerdasan emosi. Objek
lingkungan yang melatarbelakangi merupakan kebulatan yang sangat sulit dipisahkan

BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kecerdasan merupakan potensi dasar seseorang untuk berfikir, menganalisi, dan mengelola
perilakunya dan potensi itu dapat diukur.

Setiap diri seseorang pasti memiliki emosi yaitu reaksi terhadap seseorang atau prihal yang ia tidak sukai
tentang suatu hal tersebut

Kecerdasan emosional sanggatlah penting bagi kehidupan seseorang, orang memiliki kecerdasan
emosional dapat merubah dirinya menjadi lebih baik dan membatu ia dalam segala hal contoh dalam
menemukan suatu pekerjaan.

3.2 Saran
Apabila pembaca telah membaca tulisan/makalah ini dan

terdapat kata atau data atau kalimat yang kurang benar maka pembaca bisa dapat memberikan saran
kepada kami agar makala ini dapat menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai