Anda di halaman 1dari 10

KONSEP KEPRIBADIAN MANUSIA

Disusun guna memenuhi mata kuliah psikologi

Dosen pengampu:

Dr. Rr. Sri Endang Pujiastuti, SKM,MNS

Disusun oleh:

FAHMI FADILAH SIDIQ

P1337420622058

KELAS REGULER

PRODI SARJANA TERAPAN NERS KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

TAHUN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “KONSEP PERILAKU MANUSIA” ini dapat disusun
hingga selesai.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam Mata Kuliah
Psikologi. Selain itu, penulisan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca. Terlepas dari itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi perbaikan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Semarang, 31 Januari 2023

Fahmi Fadilah Sidiq

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1. Apa pengertian kepribadian menurut diri sendiri ?.........................................................1

1.3 Tujuan..........................................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................2

2.1 Pengertian Kepribadian...............................................................................................2

2.2 Teori-Teori Kepribadian..............................................................................................2

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian...................................................................3

2.4 Hubungan Dasar Biologis Dengan Kepribadian.........................................................5

BAB 3 PENUTUP......................................................................................................................6

3.1 kesimpulan.......................................................................................................................6

3.2 saran.................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kepribadian merupakan.ciri, karakter, atau sifat yang khas dari dalam diri seseorang yang
berasal dari pembentukan yang di dapat dari lingkungan sekitar seperti, keluarga, dan juga
bawaan seseorang sejak lahir. Kepribadian merupakan sesuatu yang melekat pada diri
manusia secara menyeluruh dan mempunyai ciri khas yang berbeda dari setiap individu.
Kepribadian tidak bisa dilepas begitu saja seperti melepas pakaian dari tubuh kemudian
memakainya kembali. Kepribadian terus berkembang dan berubah meskipun ada.sistem yang
mengikat berbagai komponen dari kepribadian, dan kepribadian merupakan lingkup kerja
tubuh dan jiwa yang tak terpisahkan dalam satu kesatuan Karena dalam kehidupan manusia
sebagai individu ataupun makhluk social, kepribadian senantiasa mengalami warna-warni
kehidupan. Adakalanya senang, tentram, dan gembira. Akan tetapi pengalaman hidup
membuktikan bahwa manusia juga kadang-kadang mengalami hal-hal yang pahit, gelisah,
frustasi dan sebagainya.Ini menunjukan bahwa manusia mengalami dinamika kehidupan.

 Oleh karena itu kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan
menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang lain. Kita harus memahami definisi
kepribadian serta bagaiman kepribadian itu terbentuk. Untuk itu kita membutuhkan teori-teori
tingkah laku, teori kepribadian agar gangguan-gangguan yang biasa muncul pada kepribadian
setiap individu dapat dihindari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian kepribadian menurut diri sendiri ?

2. Apa saja teori-teori yang berkaitan dengan kepribadian diri ?


3. Apa saja factor yang mempengaruhi kepribadian ?
4. Apa hubungan antara dasar biologis dengan kepribadian diri ?

1.3 Tujuan

1. Memahami makna kepribadian menurut diri sendiri


2. Memahami teori-teori yang berkaitan dengan kepribadian
3. Mengetahui factor apa saja yang dapat mempengaruhi kepribadian
4. Mengetahui hubungan antara dasar biologis dengan kepribadian diri

iv
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepribadian

Kepribadian adalah suatu hal yang dapat dilihat dari seorang individu melalui sifat,
ekspresi, dan perilaku nya saat menghadapi suatu hal atau tidak dapat dilihat sama sekali.
Para psikolog memiliki pendapat yang berbeda tentang arti kepribadian, mereka umumnya
sepakat bahwa personality berasal dari kata persona, yaitu topeng yang digunakan dalam
drama untuk menunjukkan peran tertentu atau penampilan yang bukan sebenarnya. Dengan
topeng yang dikenakan dan diperkuat dengan gerak-gerik dan apa yang diucapkan karakter,
dari tokoh yang diperankan tersebut dapat menembus keluar, dalam arti dapat dipahami oleh
para penonton. Dari sejarah pengertian kata personality dan kata Persona yang berarti topeng,
kemudian diartikan sebagai pemainnya sendiri yang memainkan peranan seperti yang
digambarkan dalam topeng tersebut dan sekarang ini, istilah personality oleh para ahli
dipakai untuk menunjukkan suatu atribut tentang individu atau untuk menggambarkan apa,
mengapa, bagaimana tingkah laku manusia 

Memang tidak terdapat definisi tunggal tentang kepribadian, tetapi kepribadian dapat
dilihat berbagai berikut:

1. Pola sifat-sifat dan ciri-ciri unik yang relatif menetap yang memberikan konsistensi
dan individualitas pada tingkah laku seseorang
2. Organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem fikofisis yang menentukan caranya
yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan keunikan individu

2.2 Teori-Teori Kepribadian

Secara terminologis, definisi kepribadian dirumuskan secara berbeda oleh para ahli
berdasarkan paradigma yang mereka yakini dan fokus analisis dari teori yang mereka
kembangkan. Dengan demikian akan dijumpai banyak variasi definisi sebanyak ahli yang
merumuskannya. Berikut ini dikemukakan beberapa ahli yang definisinya dapat dipakai
acuan dalam mempelajari kepribadian.

1. GORDON W. W ALLPORT
Pada mulanya Allport mendefinisikan kepribadian sebagai “What a man really is”.
Tetapi definisi tersebut oleh Allport dipandang tidak memadai lalu dia merevisi
definisi tersebut. Definisi yang kemudian dirumuskan oleh Allport adalah:

v
“Personality is the dynamic organization within the individual of those
psychophysical systems that determine his unique adjustments to his environment”.
Pendapat Allport di atas bila diterjemahkan menjadi: Kepri-badian adalah organisasi
dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas
dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
2. KRECH dan CRUTCHFIELD
David Krech dan Richard S. Crutchfield merumuskan definsi kepribadian sebagai
berikut : “Personality is the integration of all of an individual’s characteristics into a
unique organization that determines, and is modified by, his attemps at adaption to his
continually changing environment.” (Kepribadian adalah integrasi dari semua
karakteristik individu ke dalam suatu kesatuan yang unik yang menentukan, dan yang
dimodifikasi oleh usaha-usahanya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang
berubah terus-menerus.
3. ADOLF HEUKEN, S.J. dkk.
Adolf Heuken S.J. dkk. menyatakan sebagai berikut. “Kepribadian adalah pola
menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik yang
jasmani, mental, rohani, emosional maupun yang sosial. Semuanya ini telah ditatanya
dalam caranya yang khas di bawah beraneka pengaruh dari luar. Pola ini terwujud
dalam tingkah lakunya, dalam usahanya menjadi manusia sebagaimana
dikehendakinya”.

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian

1. Diri sendiri
Factor internal adalah factor yang berasal dari diri sendiri. Factor internal ini biasanya
merupakan faktor genetis atau bawaan. Faktor genetis maksudnya adalah faktor yang
berupa bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh keturunan dari salah satu sifat
yang dimiliki oleh salah satu dari kedua orang tuanya atau bisa jadi gabungan atau
kombinasi dari sifat kedua orang tuanya. Oleh karena itu, sering kita mendengar
istilah “ buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”. Misalnya, sifat mudah marah
yang dimiliki oleh sang ayah bukan tidak mungkin akan menurun pula pada anaknya.
Akan tetapi, dalam setiap kepribadian yang ada pada diri seseorang, hanya diri
sendirilah yang dapat mengendalikan pola dan jenis kepribadian yang dimiliki.
maksudnya, hanya diri sendirilah yang dapat menentukan ingin menjadi atau harus

vi
menjadi pribadi yang seperti apa dan bagaimana berdasarkan kondisi dan situasi yang
dihadapi oleh masing-masing personal.
2. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam menjalani kehidupan
khususnya pada zaman sekarang ini. Saat ini kita telah memasuki era modernisasi dan
globalisasi yang mana membutuhkan keterampilan, wawasan, dan pengetahuan agar
kita bisa bersaing di dunia pendidikan maupun dunia kerja Dunia pendidikan
memiliki peran yang sangat besar bagi perkembangan kepribadian seseorang. Dalam
dunia pendidikan, setiap orang akan diajarkan dan dilatih untuk memahami dan
menguasai pelajaran yang diajarkan pada bidang masing-masing pendidikan baik
akademik maupun non-akademik. Selama pengajaran ini, seseorang harus bisa focus
dan menyesuaikan diri dalam menangkap pelajaran yang diberikan sehingga akan
merubah cara pandang dan cara berfikir seseorang sesuai dengan bidang yang ia
tempuh dalam suatu pendidikan.
3. Orang tua
Orang tua memiliki kedudukan dan peran yang sangat penting dalam mendidik dan
membentuk kepribadian anakanaknya. Salah satu faktor yang mempunyai peranan
penting dalam kepribadian adalah pengasuhan. Apabila pola asuh yang diterapkan
oleh orang tua baik maka diharapkan akan dapat menjadikan kepribadian anak yang
baik, demikian juga sebaliknya. Ungkapan anak merupakan cerminan dari orang
tuanya, ialah karena pada usia dini, anak sering kali meniru apa yang dilakukan oleh
orang yang lebih dewasa, sehingga setiap perilaku orang tua akan sangat
mempengaruhi pribadi anak di masa mendatang.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan berdasarkan
interaksi alam dengan masyarakat.. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan
fisik maupun lingkungan psikologis. Manusia tidak bisa melepaskan diri secara
mutlak dari pengaruh lingkungan tersebut, karena terjadinya interaksi antara manusia
dan lingkungannya. Terjadinya interaksi tersebut akan memberikan sebuah ajakan dan
persepsi apa yang dianggap baik dan buruk oleh lingkungan sekitar yang dapat
berpengaruh terhadap kehidupan dan pribadi seseorang yang tinggal pada lingkungan
tersebut.
5. Latar belakang
vii
Dalam kehidupan ini, manusia mengalami banyak sekali kejadian dalam hidupnya.
Ada yang menyenangkan dan tidak. Setiap kejadian tersebut melahirkan pengalaman
yang terjadi akan merubah sikap, sifat, cara berfikir, dan cara pandang seseorang
berdasarkan baik buruknya pengalaman tersebut. Saat memiliki pengalaman yang
kurang menyenangkan, seseorang akan cenderung berfikir lebih keras dan berhati-hati
saat dihadapi hal serupa yang pernah terjadi sebelumnya, berusaha untuk tidak
mengulangi hal yang sama untuk kedua kalinya. Hal ini dapat berupa contoh
bagaimana pengalaman yang merupakan latar belakang seseorang dapat mengubah
kepribadian seseorang. Pengalaman menyenangkan dapat membuka mata orang lain
tentang apa yang mungkin dia anggap buruk, tetapi sebenarnya tidak seperti yang ai
perkirakan.
6. Nilai yang diyakini
Ajaran agama adalah ukuran‐ukuran yang menetapkan batas‐batas boleh tidaknya
atau baik buruknya cara‐cara untuk meredakan ketegangan itu. Ini berarti ajaran
agama membentuk secara aktif ego dan super ego, sehingga ketentuan agama menjadi
suara hati atau ego ideal (qolbu, hati nurani). Dengan demikian maka jelas ajaran
agama sangat berpengaruh terhadap pola sikap seseorang sebagai reaksi atas
rangsangan‐rangsangan baik dari dalam maupun dari luar diri individu. Super Ego
akan mengevaluasi Ego berdasarkan norma‐norma agama atau ajaran‐ajaran agama.
Baik buruknya pemecahan masalah ditentukan berdasarkan ajaran agama sehingga
semua keinginan, dorongan dari dalam diri akan mencari pemuasan dirinya dengan
pertimbangan penilaian berdasar ajaran agama

2.4 Hubungan Dasar Biologis Dengan Kepribadian

Yaitu yang berhubungan dengan keadaan jasmani, atau seringkali pula disebut faktor
fisiologis, atau seringkali pula disebut faktor fisiologis seperti keadaan genetik, prncernaan,
pernafasan, peredaran darah, kelenjar-kelenjar, saraf, tinggi badan, berat badan, dan
sebagainnya. Kita mengetahui bahwa keadaan jasmani setiap orang sejak dilahirkan telah
menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan. Hal ini dapat kita lihat pada setiap bayi yang
baru lahir. Ini menunjukkan bahwa sifat-sifat jasmani yang ada pada setiap orang ada yang
diperoleh dari keturunan dan ada pula yang merupakan pembawaan anak/orang itu masing-
masing. Keadaan fisik tersebut meminkan peranan yang penting pada kepribadian seseorang.

viii
BAB 3

PENUTUP
3.1 kesimpulan

Kepribadian secara umum adalah abstraksi, yang mengkonkritkan pada individu riil.
Kepribadian adalah makhluk rasional individu. Dalam arti lebih luas individu tidak hanya
orang tapi sinonim untuk suatu makhluk tertentu yang terpisah. Hal ini juga berlaku untuk
konsep "individualitas", yang mencakup fitur spiritual kepribadian serta keanehan fisiknya.
Tidak ada yang lebih individual di dunia daripada manusia, dan tidak ada dalam ciptaan yang
lebih beragam dibandingkan manusia. Pada tingkat manusia keragaman mencapai puncak
tertinggi, dunia dihuni berbagai individu manusia. Hal ini sepenuhnya karena kompleksitas
organisasi manusia, dinamika yang muncul tidak memiliki batas.

3.2 saran
Demikianlah makalah yang dapat saya uraikan. Saya menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran yang kontruktif untuk memperbaiki makalah berikutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat dan menambah referensi oengetahuan kita.

ix
DAFTAR PUSTAKA

Fauzan, F., & Dannur, M. (2019). Peran Agama dalam Pembentukan Karakter pada Lembaga
Pendidikan. FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam, 9(1), 1103-
1121.

Ja’far, S. (2015). Struktur kepribadian manusia perspektif psikologi dan filsafat. Psympathic:
Jurnal Ilmiah Psikologi, 2 (2), 209-221.

Muamaroh, M. (2013). Latar belakang rendahnya kesadaran orangtua terhadap pendidikan


anak perempuan. Educational Psychology Journal, 2(1).

Pratiwi, A. D. (2016). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kepribadian Anak Di Desa
Gilang Tunggal Makarta Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang
Barat (Doctoral dissertation, STAIN Jurai Siwo).

Rohendi, E. (2018). Ajaran agama dan pembentukan kepribadian. EduHumaniora| Jurnal


Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 1(1).

Anda mungkin juga menyukai