Disusun Oleh :
Kelompok 12
BPI-A/Semester 2
SUMATERA UTARA
2022 / 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-nya yang tak terhitung.
Kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat bermanfaat untuk menambah
ilmu dan wawasan terhadap ilmu pengetahuan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan
pada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya, serta orang-orang mukmin yang
senantiasa mengikutinya dengan baik.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi mata kuliah yang bersangkutan. Jadi
makalah ini telah kami susun dengan maksimal sesuai referensi yang kami dapatkan sehingga
dapat membantu kita untuk memahami isi dari makalah ini dengan sebaik-baiknya. Kami juga
ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga kami
lebih banyak belajar. Oleh karena itu, kami berharap akan adanya masukan yang membangun
sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Semoga
dengan makalah ini kita semua dapat meningktakan lagi semangat belajar kita, dan menambah
ilmu pengetahuan kita semua nya, Amin.
Akhir kata kami mengucapkan semoga Allah SWT membimbing kita semua dalam
Hidayah-Nya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Psikologi kepribadian merupakan salah satu cabang dari psikologi yang menguraikan
struktur-struktur kepribadian manusia sebagai suatu totalitas serta mengenai pemahaman-
pemahaman tingkah laku yang menjadi ciri-ciri individual. Oleh sebab itu, dalam mempelajari
psikologi tidak lepas dari mempelajari tentang jiwa, kepribadian seseorang dalam setiap
perbuatan tingkah laku dalam kesehariannya. (Alwisol, 2019)
Dalam mempelajari kepribadian seseorang tidak hanya dapat dilihat dari tampak
luarnya saja, namun bisa dilihat dari dalamnya, karena sering kali apa yang terlihat dari luar
tidak sama dengan kenyataan yang terjadi, yang dialami seseorang, semua yang tampak dari
luar hanyalah sebagai topeng saja. Kepribadian juga merupakan ranah kajian psikologi dalam
pemahaman tingkah laku, pikiran, perasaan, kegiatan manusia, yang memakai rasional
psikologi. (Mulyadi, 2018)
Di dalam makalah ini penulis mencoba untuk menelaah lebih dalam mengenai Konsep
Dasar Kepribadian, dengan membahas apa pengertian kepribadian, konsep yang berhubungan
dengan kepribadian serta usaha-usaha mempelajari kepribadian.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini,
yaitu:
C. TUJUAN MAKALAH
Dari rumusan masalah diatas, makalah ini mempunya tujuan, yaitu:
1
2. Untuk Mengetahui Unsur-unsur Kepribadian
3. Untuk mengetahui Tipe Kepribadian
4. Untuk mengetahui Pembentukan Kepribadian
5. Untuk mengetahui Pembentuk Kepribadian
6. Untuk mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian
7. Untuk mengetahui Teori Kepribadian
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Kepribadian adalah tafsiran dari bahasa inggris personality. Sedangkan personality
sendiri berasal dari kata latin persona yang artinya topeng yang digunakan oleh para aktor
dalam suatu pagelaran. Istilah kepribadian sering digunakan untuk menggambarkan identitas
diri atau jati diri. (Nurihsan, 2017)
Menurut Hall & Lindzey dalam buku Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan
mengemukakan bahwa kepribadian adalah:
Kepribadian adalah sifat dasar yang dimiliki oleh seseorang yang bisa membedakannya
dengan orang lain. Kepribadian meliputi keseluruhan fikiran, tingkah laku, perasaan, kesadaran
dan ketidak sadaran”. Eysenck menyatakan kepribadian yaitu “jumlah total dari aktual atau
potensial organisme yang ditentukan oleh hereditas dan lingkungan. Hal itu berawal dan
berkembang melalui interaksi fungsional yang terdiri dari kognitif (intelligence), sektor konatif
Menurut Psikologi Modern kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem
psikofisisi individu yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara
unik. John Milton Yinger mengatakan bahwa kepribadian adalah keseluruhan dari perilaku
seseorang dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi atau berhubungan dengan
serangkaian situasi. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kepribadian adalah suatu perpaduan yang
utuh antara sikap, sifat, pola pikir, emosi, serta juga nilai-nilai yang mempengaruhi individu
tersebut agar berbuat sesuatu yang benar sesuai dengan lingkungannya. (Patty, 2017)
3
tanggapan relatif konsisten. Konsumen yang memandang dirinya sebagai manusia yang
berkepribadian tinggi tentu menginginkan produk yang sesuai dengan kepribadian itu sendiri.
Roucek dan Warren mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi faktor-faktor biologis,
psikologis, serta juga sosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor-faktor biologis
tersebut meliputi keadaan fisik, watak, seksual, sistem saraf, proses pendewasaan individu yang
bersangkutan dan juga kelainan-kelainan biologis lainnya. Adapun faktor psikologis tersebut
meliputi unsur tempramen, perasaan, kemampuan belajar, keinginan, keterampilan dan lain
sebagainya. Faktor sosiologis yang mempengaruhi kepribadian seseorang individu tersebut
dapat berupa proses dari sosialisasi yang diperoleh sejak kecil. (Alwisol, 2019)
B. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN
1. Pengetahuan
2. Perasaan
Perasaan berasal dari pengetahuan seseorang, yang akan menentukan sikap baik itu
positif maupun negatif. Perasaan adalah suatu keadaan alamiah yang telah dimiliki oleh
seseorang sejak lahir. Seseorang dalam berbuat sesuatu juga akan selalu memakai perasaannya
sebagai manusia.
3. Dorongan Naluri
Dorongan naluri atau juga disebut dorongan hati ialah kecendrungan sikap seseorang
yang akan diambil dalam menanggapi suatu keadaan dengan pola yang telah ia tetapkan.
Dorongan hati terbagi kedalam 7 hal, yaitu :
a. Dorongan bergaul
b. Dorongan meniru perilaku sesama
4
c. Dorongan seksual
d. Dorongan untuk berusaha mencari makan
e. Dorongan berbakti
f. Dorongan untuk selalu mempertahankan hidup
g. Dorongan akan keindahan bentuk, suara, warna, dan gerak
4. Tipologi Kepribadian
a. Realistis, tipe kepribadian ini ada pada seseorang yang mennyukai kegiatan fisik
yang menuntut keterampilan, koordinasi, sertakekuatan sebagai dasarnya. Orang
dengan tipe ini akan berpikir dan berbuat sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya
b. Investigatif, orang dengan tipologi kepribadian investigativecenderung akan terus
mencari cara untuk melaksanakan suatu kegiatan-kegiatan yang ia sukai biasanya
mencakup pemikiran, pengorganisasian, dan pemahaman.
c. Sosial, orang dengan tipologi ini cenderung lebih menyukai kegiatanyang
berhubungan dengan sosial kemasyarakatan.
d. Konvensional, seseorang dengan tipe ini akan lebih menyukaikegiatan yang
memiliki aturan yang jelas dan bersifat mengikat
e. Enterfising, tipologi ini biasanya dimiliki oleh orang yang menyukaikegiatan yang
dapat mempengaruhi orang lain
f. Artistik, sering terdapat pada seseorang yang menyukai kegiatandalam waktu yang
sama dan merupakan pribadi yang kreatif danekspresif. Orang ini juga memiliki
karakter yang imajinatif, tidakteratur, idealis, emosional, dan tidak praktis.
C. TIPE KEPRIBADIAN
Para ahli masing-masing menyebutkan teori mengenai jenis kepribadian seorang
manusia. Diantaranya ahli-ahli tersebut adalah:
1. Menurut Gregory dalam Sjarkawi ada beberapa tipe yang menjelaskan tentang jenis
kepribadian manusia. Diantaranya, yaitu:
a) Kepribadian yang berambisi/bercita-cita
b) Kepribadian yang mudah beradaptasi
c) Kepribadian yang mempengaruhi
5
d) Kepribadian yang berprestasi
e) Kepribadian yang sabar
f) Kepribadian yang idealis
g) Kepribadian yang berhati-hati
h) Kepribadian yang peka
i) Kepribadian yang ulet
j) Kepribadian yang mendahului
k) Kepribadian yang perseptif
l) Kepribadian yang berketetapan
2. Gambaran tentang kepribadian seseorang juga disebutkan oleh Immanuel Kant, yaitu:
a) Tipe sanguinis: tipe karakter kepribadian yang semangat, rasa percaya diri, dan dapat
membuat lingkungannya gembira dan senang.
b) Tipe plegmatis: tipe karakter yang mudah diatur, cenderung tenang, dapat mengkontrol
diri, dan mampu menyelesaikan masalah secara baik dan mendalam.
c) Tipe melankolis: tipe karakter yang mengedepankan perasaan, peka, sensitif terhadap
keadaan dan teratur
d) Tipe koleris: tipe pribadi yang cenderung berorientasi pada tugas, memiliki ketegasan
dan bertanggungjawab.
e) Tipe asertif: tipe pribadi yang mampu menyatakan ide, pendapat, gagasan secara tegas,
dan kritis”.
D. PEMBENTUK KEPRIBADIAN
1. Warisan Biologis (genetik)
Kepribadian seseorang telah ada sejak ia lahir. Kepribadian it umerupakan sifat yang
diturunkan oleh kedua orang tuanya dalam bentuk gen. hal inilah yang dapat menjelaskan
mengapa seorang anak memilikisifat yang mirip sekali dengan ayah atau ibunya. Namun,
warisan sifat dari kedua orang tua tersebut tidak semuanya berasal dari orang tua. Di dalam diri
seseorang juga telah tertanam bentuk kepribadiannya sendiri. Tidak ada orang yang memiliki
kerpibadian yang sama di dunia ini, walaupun anak tersebut merupakan kembar identik
sekalipun. (Nurihsan, 2017)
2. Warisan Lingkungan
6
orang menyesuaikan diri terhadapalam. Jadi, dengan sendirinya orang tersebut telah
membentuk bentuk kepribadiannya.
Manusia akan selalu berusaha untuk mengubah atau merekayasa bentuk alam agar
sesuai dengan kebudayaannya. Hal tersebut ia lakukanuntuk memenuhi kebutuhan hidup.
Kebudayaan juga akan berpengaruhterhadap bentuk kepribadian seseorang. Contohnya seperti
kepribadian orang suku Batak yang terkenal dengan pribadi yang keras, berbeda halnya dengan
suku Madura yang berperawakan lemah lembut.
4. Pengalaman Kelompok
5. Pengalaman Unik
Setiap individu pasti memiliki pengalaman hidup yang berbeda dengan orang lain.
Pengalaman tidaklah sekedar bertambah, akan tetapi iaakan menyatu ke dalam kepribadian
seseorang. Pengalaman seseorang akan memberi warna tertentu dalam kepribadian orang
tersebut.
7
3) Kondisi Fisik: kondisi fisik berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap
kepribadian seseorang. Diantara Kondisi fisik yang mempengaruhi kepribadian
anak yaitu kelelahan, malnutrisi, gangguan fisik, dan penyakit menahun.
4) Nama: nama memiliki pengaruh terhadap konsep diri, karena nama mempunyai
asosiasi yang akan mewarnai penilaiannya orang terhadap dirinya.
5) Kesuksesan dan kegagalan: kegagalan akan berpengaruh pada konsep diri, yaitu
dapat merusak konsep diri, dan kesuksesan akan menunjang konsep diri itu.
6) Pengaruh keluarga: pengaruh lingkungan keluarga sangat mempengaruhi
kepribadian anak, karena waktu terbanyak adalah bersama keluarga sehingga
ditanamkan dasar-dasar kepribadian.
Menurut Sjarkawi dalam jurnal Pembentuk Kepribadain Positif Anak Sejak Usia Dini,
menyatakan bahwa Faktor yang mempengaruhi kepribadian terdapat dua faktor, yaitu:
1) Faktor dalam yaitu faktor genetis atau bawaan sejak lahir. Faktor tersebut adalah
pengaruh keturuan dari salah satu sifat yang dimiliki oleh orang tuanya.
2) Faktor luar, yaitu faktor yang berasal dari pengaruh lingkungan seseorang, seperti
keluarga, teman, tetangga, sampai pada media sosial.
F. TEORI KEPRIBADIAN
Macam-macam teori kepribadian, yaitu teori kepribadian psikoanalisis, teori sifat
(traits), teori kepribadian behaviorisme, dan teori psikologi kognitif.
Teori ini menunjukakn bahwa perilaku manausia ini dikuasai oleh personalitasnya atau
kepribadiannya. Pelopor teori ini adalah Sigmund Freud yang telah menunjukan betapa besar
sumbangan karyanya pada bidang psikologi, termasuk konsepsinya mengenai suatu tingkat
ketidaksadaran dari kegiatan mental. Teori psikoanalitis ini menekankan pada sifat-sifat
kepribadian yang tidak disadari sebagai hasil dari konflik masa kanak-kanak. (Nurihsan, 2017)
Teori kepribadian psikoanalisis yaitu teori yang membahas tentang hakikat dan
perkembangan kepribadian. Teori ini mengutamakan unsur motivasi dan emosi. Pada teori ini
berasumsi bahwa kepribadian anak akan berkembang Teori ini mengasumsikan bahwa
kepribadian akan berkembang ketika terjadi permasalahan dari aspek psikologi yang terjadi
pada anak usia dini. Sigmund Freud kemudian menemukan model kepribadian yang saling
berhubungan yaitu id, ego dan superego.
8
a) Id (libido)
Id mengendalikan kebutuhan dan kepentingan individu yang paling dasar seperti rasa
harus, lapar, seks dan pertahanan diri. Id adalah sumber kekuatan yang bahwa sejak lahir yang
mengendalikan perilaku dan merupakan sub-sistem dari kepribadian. Id adalah penampungan
dan sumber dari semua kekuatan jiwa yang menyebabkan berfungsinya suatu sistem. Sumber
kekuatan itu bekerja hanya dengan satu prinsip yaitu mengarahkan perilaku untuk mencapai
kesenangan dan menghindari penderitaan. Id secara keseluruhan tidak disadari. Id ini sering
kali dilukiskan sebagai kawah mendidih yang berisi pengharapan dan keinginan-keinginan
yang memerlukan pemuasan secepatnya. (Alwisol, 2019)
Upaya ini secara pokok diwujudkan lewat libido dan agresi. Libido mengarah pada
hubungannya dengan keinginan seksual dan kesenangan-kesenangan, tetapi juga kehangatan,
makanan dan comfortable. Agresi mendorong Id ke arah kerusakan, termasuk diantaranya
keinginan perang, berkelahi, berkuasa, dan semua tindakan-tindakan yang bersifat merusak.
Hasrat mendapatkan pangkat tinggi dan nafsu untuk menyingkirkan kawan ataupun lawan
secara sadis dapat terjadi pada saat bersamaan pada diri seseorang, sebagi perwujudan adanya
libido dan agresi yang timbul dari Id. Pada individu-individu yang berkembang, dewasa dan
matang, mereka belajar untuk mengendalikan Id nya jangan sampai berkembang untuk jadi
perusak. (Nurihsan, 2017)
b) Ego
Ego merupakan kebalikan dari Id. Dimana ego adalah sumber sara sadar. Ego mewakili
logika dan yang dihubungkan dengan prinsip-prinsip realitas. Ego merupan sub sistem yang
berfungsi ganda yakni melayani dan sekaligus mengendalikan dua sistem yang lainnya dengan
cara interaksi dengan dunia luar atau lingkungan luar. Ego mengembangkan kepentingan Id
dengan menghubungkan ke dunia luar untuk mendapatkan pemuasan-pemuasan keinginannya.
Dengan kata lain ego berperan sebagai perantara Id. Tujuan ego adalah untuk melindungi
9
kehidupan ini dengan cara menafsiri dan menggali apa yang terjadi di dalam lingkungan luar,
sehingga ego menjadi sadar tentang apa yang terjadi di dunia dan apa yang dialaminya. (Patty,
2017)
c) Superego
Superego adalah tali kekang untuk Id, sehingga superego menjadi penekan gejolak-
gejolak nafsu yang ada pada manusia. Superego tidak mengatur Id, tetapi superego menjadi
pengekang dengan memberikan hukuman pada perilaku yang tidak dapat diterima dengan
menciptakan perasaan besalah. Seperti halnya Id, superego bekerja tanpa disadari dan sering
menekan perilaku yang disadarkan pada Id.
Oleh karena itu superego adalah suatu yang ideal yang ada pada manusia. Superego
menjadi motovasi untuk bertindak secara bermoral. Superego sebenarnya adalah kekuatan
moral dari personalitas. Ia adalah sumber norma atau standar yang tidak sadar yang menilai
dari semua aktifitas ego. Superego menetapkan suatu norma yang memungkinkan ego
memutuskan apakan sesuatu itu benar atau salah. Ia juga dapat bertindak sebagai mediator
terhadap hukuman dari penyimpanganpenyimpangan norma. Superego berkembang dari saling
interaksinya ego dengan masyarakat. (Nurihsan, 2017)
2) Teori Straits
Teori sifat (straits) disebut juga dengan teori tipe (type theories). Teori ini menyebutkan
bahwa sifat manusia berbedabeda, yaitu cenderung untuk bertingkah laku dengan cara tertentu.
Teori ini menekankan aspek kepribadian yang bersifat relatif stabil. Sifat yang stabil tersebut
mengakibatkan tingkah laku manusia relatif tetap dari kondisi ke kondisi lainnya.
3) Teori behaviorisme
Skinner menyatakan bahwa tingkah laku individu melalui proses belajar. Belajar
merupakan tempat kedudukan dan ciri yang khusus sehingga menghasilkan akibat (tingkah
laku) yang khusus pula pada setiap individu. Skinner juga telah menyebutkan beberapa teknik
yang digunakan untuk mengontrol perilaku, yaitu pengekangan fisik, bantuan fisik, mengubah
kondisi stimulus, dan menguatkan diri secara positif.
Teori ini berasal dari pandangan psikologi Gestalt. Mereka menyimpulkan bahwa
manusia menerima informasi melalui penginderaannya, kemudian masukan dari pengindraan
10
itu diatur, dihubungkan dan disusun untuk diberi makna, yang selanjutnya dijadikan tahap awal
dari suatu perilaku.
Dari persektif teori sosial, kepribadian dijelaskan dengan pola perilaku kosisten yang
memperlihatkan hubungan orang-orang dengan situasi sosial. Dalam pandangan teori sosial,
setiap orang berperilaku sesuai dengan tuntutan sosial. Ketika dalam suatu masyarakat terdapat
dogma-dogma yang kuat sehingga mengungkung anggota masyarakatnya, maka tindakan
perilaku seseorang akan diarahkan oleh dogma-dogma itu. Penelitian teori sosial yang
berhubungan dengan pemasaran telah dikembangkan oleh Cohen dalam Assael dengan skala
compliancel aggresiveness/detachment (CAD).
Pada prinsipnya model CAD ini ingin melihat kategori produk apa saja yang bisa
dipakai sebagai pemenuhan (compliance), sifat-sifat angresif (anggresiveness), dan perilaku
yang bebas dari pengaruh (detachment).
Yang berkaitan dengan kepribadian adalah konsep diri (citra pribadi) seseorang. Dalam
pandangan teori konsep diri manusia mempunyai pandangan dan persepsi atas dirinya sendiri.
Dengan demikian, setiap individu berfungsi sebagai subjek dan objek persepsi. Kosep diri yang
dimilliki oleh seorang individu adalah berupa penilaian-penilaian terhadap dirinya sendiri.
Cooley dalam Jalaluddin Rakhmat menyebutkan gelaja seperti itu looking glass self (cermin
diri), seakan akan individu itu menaruh cermin didepannya. Selanjutnya individu (konsumen)
menilai bagaimana diri mereka memandang mereka sendiri. Konsep diri yang ada pada
konsumen bisa berhubungan dengan sifat-sifat seperti bahagai, keberuntungan, modern,
praktis, serius, pengendalian diri, sukses, sensifit dan agresif. (Patty, 2017)
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang
yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima darilingkungan, misalnya, keluarga
pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir.Struktur kepribadian manusia itu terdiri
dari id, ego dan superego.
Kepribadian seseorang telah ada sejak ia lahir. Kepribadian it umerupakan sifat yang
diturunkan oleh kedua orang tuanya dalam bentuk gen. hal inilah yang dapat menjelaskan
mengapa seorang anak memilikisifat yang mirip sekali dengan ayah atau ibunya. Namun,
warisan sifat dari kedua orang tua tersebut tidak semuanya berasal dari orang tua. Di dalam diri
seseorang juga telah tertanam bentuk kepribadiannya sendiri. Tidak ada orang yang memiliki
kerpibadian yang sama di dunia ini, walaupun anak tersebut merupakan kembar identik
sekalipun.
12
DAFTAR PUSTAKA
Prima Gusti Yanti dan Dian Restu Fauzyah, “Pengaruh Tingkat Kepercayaan Diri (Self
Confidence) Terhadap Kemampuan Membaca Puisi” journal Lingua Vol. 12 No. 2,
2016
Alim Bahri, “Upaya Sekolah dalam Pembentukan Self Esteem Siswa Melalui Pembelajaran”
Jurnal Mekom, Vol. 5 No 1, 2018
13