Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERSONALITY (KEPRIBADIAN), EMOSI, PERSEPSI, DAN


PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Disusun Oleh :

1. Ahmad Kasan (60220012)


2. Tia Ivanka (60220175)
3. M. Saiful Huda (60220223)

Dosen Pengampu : M. Fauzi, S.H.I.,M.Ed

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS SELAMAT SRI

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah “Perilaku Organisasi ”. Kemudian shalawat beserta salam kita
sampaikan kepada nabi besar Muhammad SAW. yang telah memberikan pedoman hidup
yakni Al-Qur’an dan sunah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Perilaku Organisasi studi
Pendidikan Manajemen. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pembimbing mata kuliah Perilaku Organisasi yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama proses perkuliahan mata kuliah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam


penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan-
perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.

Kendal, 14 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR ....................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4

A. Latar Belakang .................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat ........................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 6

1. Personality ............................................................................................................ 6

2. Emotion ................................................................................................................ 6

3. Penafsiran/Persepsi ............................................................................................. 8

4. Pengasruh Persepsi dalam Pengambilan Keputusan ....................................... 8

5. Peran Intuisi Dalam Pengambilan Keputusan ................................................. 9

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 11

1. Kesimpulan .......................................................................................................... 11

2. Saran ..................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku organisasi merupakan sebuah kajian yang mempelajari tentang
tingkah laku dimulai dari tingkah laku individu, kelompok dan organisasi, serta
perilaku individu terhadap kegiatan organisasi di mana mereka melakukan dan
bergabung dalam organisasi
Perilaku organisasi berusaha mengontrol, memprediksikan dan menjelaskan.
Namun, ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian
terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi kadang-kadang dituduh
telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu,
Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan
organisasi dan keberhasilan kerja, yang di antaranya membahas tentang Kepribadian
dan Emosi, kedua hal tersebut sangat berkaitan erat dengan perilaku organisasi.
Kepribadian dan emosi akan mempengaruhi individu didalam sebuah
organisasi. Maka dari itu sangat diperlukan seseorang untuk tahu dan mengerti apa itu
kepribadian dan emosi baik dari segi pengertian, ciri – ciri, dll. Dengan penguasaan
materi tentang Kepribadian dan Emosi ini diharapkan setiap individu akan bisa
menempatkan dirinya didalam sebuah organisasi setelah menguasai materi tersebut.
Keberhasilan sebuah organisasi sangat ditentukan oleh setiap individu di dalamnya.

B. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas meliputi:
1. Apa pengertian dari personality ?
2. Apa pengertian dari emotion ?
3. Apa perbedaan penafsiran / persepsi ?
4. Apa pengaruh persepsi dalam pengambilan keputusan ?
5. Apa saja peran intuisi dalam pengambilan keputusan ?

C. Tujuan dan manfaat


Tujuan utama dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
“Perilaku Organisasi”. Tapi disamping itu, kami berharap agar makalah ini kami
susun tidak secara sia – sia saja, tapi dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

4
Minimal bagi para pembacanya, semoga yang awalnya masih belum paham dan
bingung mengenai “personality (kepribadian), emosi, persepsi, dan Pengambilan
keputusan”, setelah membaca makalah ini bisa memiliki gambaran mengenai materi
yang kami sampaikan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Personality
Istilah Personality berasal dari kata lain “persona” yang berarti topeng atau
kedok, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain – pemain panggung, yang
maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi
bangsa Roma, persona berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain.
Adapun pengertian Personality menurut para ahli yaitu :
a. Menurut Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa kepribadian adalah suatu
psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah laku yang
unik.
b. Menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) Personality adalah
sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dalam orang lain,
integrasi karakteristik dari struktur, pola tingkah laku dan minat, pendirian
kemampuan potensi yang dimiliki seseorang, segala sesuatu mengenai diri seseorang
sebagaimana diketahui oleh orang lain.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Personality (Kepribadian)
adalah suatu susunan psikis dan fisik yang terpadu dan saling berinteraksi dalam
mengarahkan tingkah laku yang kompleks dan dinamis dalam seorang individu yang
menentukan penyesuaian diri individu tersebut terhadap lingkungannya, sehingga
akan tampak dalam tingkah lakunya yang unik dan berbeda dengan orang lain

2. Emotion
Menurut Fitriyah & Jauhar, (2014, p. 64) Emosi adalah perasaan intens yang
ditujukan kepada seseorang ada sesuatu, dan reaksi terhadap seseorang atau kejadian,
dan dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada
seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.

Menurut Yusuf, (2011, p. 115) Emosi merupakan warna afektif (perasaan


tertentu yang dialami individu pada saat menghadapi atau menghayati suatu situasi
tertentu) yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu”.

6
Emosi adalah perasaan kuat yang diarahkan kepada seseorang atau sesuatu.
Emosi adalah reaksi terhadap objek, bukan sifat kepribadian, tetapi bersifat spesifik-
objek.(Situmorang, 2011)

Emosi adalah keadaan yang ditimbulkan oleh seseorang atau situasi tertentu
yang ditunjukkan melalui ekspresi kejasmanian. Emosi yang dialami seorang remaja
merupakan reaksi terhadap seseorang atau situasi yang diinginkan atau tidak, dan
berpuncak pada masalah yang dihadapi.(Fitri & Adelya, 2017)

Goleman, (2006, p. 411) mendefinisikan emosi sebagai “setiap kegiatan atau


pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-
luap”. Emosi dapat berupa marah, takut, sedih, bahagia, cinta, malu, dan sebagainya
yang merupakan titik tolak bagi nuansa kehidupan emosional kita yang tidak habis-
habisnya.

Adapun kelompok emosi dapat dilihat pada uraian sebagai berikut :

a. Amarah: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu,
rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, dan barangkali paling hebat, tindak
kekerasan dan kebencian patologis.
b. Kesedihan: pedih, sedih, muram, melankolis, mengasihi diri, kesepian, ditolak,
putus asa, dan kalau menjadi patologis, depresi berat.
c. Rasa takut: cemas, takut, gugup, khawatir, waswas, perasaan takut sekali,
khawatir, waspada, sedih, tidak tenang, ngeri, takut sekali, kecut; sebagai patologi,
fobia dan panik.
d. Kenikmatan: bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga,
kenikmatan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan
luar biasa, senang sekali, dan batas ujungnya, mania.
e. Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti,
hormat, kasmaran, kasih.
f. Terkejut: terkejut, terkesiap, takjub, terpana. Jengkel : hina, jijik, muak, mual,
benci, tidak suka, mau muntah.
g. Malu: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur
lebur.(Daud, 2012)

7
3. Penafsiran /Persepsi
Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan menyusun,
mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan gambaran dan
pemahaman tentang lingkungan. Persepsi meliputi semua sinyal dalam sistem saraf,
yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra. Seperti
misalnya penglihatan yang merupakan cahaya yang mengenai retina pada mata,
pencium yang memakai media molekul bau (aroma), dan pendengaran yang
melibatkan gelombang suara.

Adapun jenis persepsi meliputi antara lain sebagai berikut :


a. Persepsi visual sunting
Persepsi visual sunting didapatkan dari Indera penglihatan, persepsi ini
adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi
bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik
utama dari bahasan persepsi secara umum sekaligus persepsi yang biasanya
paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari. Persepsi visual
merupakan hasil dari apa yang kita lihat baik sebelum kita melihat atau masih
membayangkan dan sesudah melakukan objek yang dituju.
b. Persepsi auditoriSunting
Persepsi auditori didapatkan dari indra pendengaran yaitu telinga
c. Persepsi pengerabaan sunting
d. Persepsi penciuman sunting
e. Persepsi pengecapan sunting
f. Persepsi selektif sunting
Persepsi selektif adalah menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihat
seseorang yang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman,
dan sikap seseorang.

4. Pengaruh persepsi dalam pengambilan keputusan


Menurut George R. Terry “ bahwa pengambilan keputusan di definisikan
adalah pemilihan dua alternatif atau lebih” menurut definisi tersebut bahwa untuk
menentukan suatu keputusan harus memunculkan alternatif solusi minimal dua solusi
atau lebih yang akan ditentukan kemudian pilihan terbaik diantaranya.”

8
Chester Bernard, menyatakan : “Analisis pengambilan keputusan yang
menyeluruh merupakan penerapan teknik – teknik dalam rangka penyempitan
pemilihan” menurut pendapat ini bahwa setiap pemilihan diperlukan analisis dengan
menggunakan metode alat analisis untuk mempersempit alternatif pilihan.
Berlandaskan teori tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan
keputusan adalah pilihan alternatif penyelesaian permasalahan, dengan terlebih
dahulu memahami permasalahannya dengan cara mengurai masalah sehingga
didapatkan pokok permasalahan atau bukan permasalahan, selanjutnya dengan
keilmuan dapat merumuskan berbagai alternatif penyelesaian permasalahan yang
berdasar dan didukung data dan fakta yang akurat.
Menurut Sopiah hubungan persepsi dengan pengambilan yaitu: persepsi
individu akan mempengaruhi proses pengambilan keputusannya. Persepsi dapat
mempengaruhi masalah yang diidentifikasi, pengumpulan data, analisis data dan
pengambilan keputusan. Perumusan masalah akan tergantung pada persepsi individu
tentang apa yang dimaksud dengan masalah.
Persepsi dan pengambilan keputusan, adalah dua hal yang saling berkaitan
satu sama lain. Persepsi merupakan sebuah pemahaman individu dalam menentukan,
menilai maupun mengartikan sesuatu berdasar informasi yang diterima, sedangkan
keputusan adalah sebuah akhir dari proses berpikir. Sesuai peran masing-masing,
persepsi diri sebagai satu-satunya faktor penting dalam penilaian, pemahaman serta
penyeleksian untuk membentuk sebuah konsep pikir positif maupun negatif.
Sedangkan pengambilan keputusan, merupakan tahap akhir untuk menentukan apa
yang menjadi prioritas penting yang harus dilakukan, atau tidak boleh dilakukan.

5. Peran Intuisi dalam Pengambilan Keputusan


Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui
penalaran rasional dan intelektualitas. Dengan adanya kemampuan intuisi, proses
pengambilan keputusan dapat berlangsung dengan lebih cepat dan tepat.
Intuisi dalam KBBI adalah daya atau kemampuan mengetahui sesuatu tanpa
dipikirkan atau dipelajari. Intuisi itu datang sendirinya ketika akan melakukan sesuatu,
menunjukkan, mengarahkan menuju sesuatu tersebut.

9
Menurut Harren, dkk., (1978) Gaya pengambilan keputusan intuisi ini lebih
mengandalkan perasaan, kesadaran emosional, fantasi, kadang-kadang bersifat
impulsif, cepat mengambil keputusan.
Sedangkan menurut Robbins (1996) pengambilan keputusan intuisi adalah
suatu proses tak sadar yang diciptakan dari dalam pengalaman yang tersaring. Dalam
hal ini tidak berarti analisis rasional sama sekali tidak berjalan, lebih tepatnya antara
faktor emosional, fantasi dan rasional yang saling melengkapi dan hanya aspek
emosional yang lebih dominan.

10
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan dalam makalah ini Personality adalah suatu
susunan psikis dan fisik yang terpadu dan saling berinteraksi dalam
mengarahkan tingkah laku yang kompleks dan dinamis dalam seorang
individu yang menentukan penyesuaian diri individu tersebut terhadap
lingkungannya, sehingga akan tampak dalam tingkah lakunya yang unik dan
berbeda dengan orang lain.
Emosi adalah keadaan yang ditimbulkan oleh seseorang atau situasi
tertentu yang ditunjukkan melalui ekspresi kejasmanian.
Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan
menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan
gambaran dan pemahaman tentang lingkungan.
Menurut Sopiah hubungan persepsi dengan pengambilan yaitu:
persepsi individu akan mempengaruhi proses pengambilan keputusannya.
Persepsi dapat mempengaruhi masalah yang diidentifikasi, pengumpulan data,
analisis data dan pengambilan keputusan.
Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa
melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Dengan adanya kemampuan
intuisi, proses pengambilan keputusan dapat berlangsung dengan lebih cepat
dan tepat.
2. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis juga menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis hanya merangkum materi
ini dari berbagai sumber. Maka dari itu saya harap bagi para pembaca agar
juga bisa lebih meneliti dan melakukan pendekatan yang lebih mendalam
tentang materi yang kami paparkan diatas.

11
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Persepsi
 https://ruangguruku.com/pengertian-kepribadian/
 https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengertian+emotion+dala
m+perilaku+organisasi&oq=pengertian+emotion+dalam+perilaku+or#d=gs_qabs&u=%2
3p%3DsJipC9A787oJ
 https://www.kramat.plj.ac.id

 https://text-id.123dok.com/document/nq77xwprq-hubungan-persepsi-dengan-
pengambilan-keputusan-individual.html
 https://www.dictio.id/t/bagaimana-meningkatkan-intuisi-kita-dalam-mengambil-sebuah
keputusan/1367

12

Anda mungkin juga menyukai