PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
Nama Anggota :
JURUSAN KEPERAWATAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“MEMAHAMI PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN” ini dengan baik. Makalah
ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Keperawatan dan Hukum
Kesehatan, Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Jurusan Keperawatan
Kupang, Poltekkes Kemenkes Kupang.
Penulis mengucapkan limpah terima kasih kepada dosen pembimbing atas
bantuan dan bimbingannya kepada penulis dalam proses pengerjaan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan limpah terima kasih kepada semua pihak yang baik
secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis dalam proses
pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna maka
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini
dapat menjadi lebih baik. Penulis juga berharap, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan juga bagi para pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Pengembangan Kepribadian.........................................................3
a) Pengertian pengembangan...........................................................................3
b) Pengertian kepribadian.................................................................................3
c) Kepribadian menurut para ahli....................................................................3
d) Definisi Pengembangan Kepribadian..........................................................5
2.2 Gambaran Kepribadian...................................................................................7
2.3 Tipologi Kepribadian.....................................................................................8
2.4 Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Kepribadian...............11
2.5 Teknik Pengenalan Diri................................................................................15
BAB III PENUTUP...............................................................................................19
3.1 Kesimpulan...................................................................................................19
3.2 Saran.............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
iii
BAB I PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk individu dan sosial yang memiliki berbagai jenis
kepribadian. Buchori (1982:92) mengungkapkan “Kepribadian berarti integrasi
dari seluruh sifat seseorang baik sifat-sifat yang dipelajarinya maupun sifat-sifat
yang diwarisinya, yang menyebabkan kesan yang khas dan unik pada orang lain”.
Memahami karakteristik kepribadian manusia sangatlah penting karena
berpengaruh besar terhadap banyak faktor yang di alami seorang individu,
Sehingga proses perkembangan dalam diri seseorang yang adalah kemauan dalam
individu manusia untuk menata sistem dalam diri atau perilaku. Kepribadian
adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas dan juga
prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi & tempramen tersebut akan terwujud
dalam tindakan seseorang kalau di hadapkan kepada situasi tertentu. Setiap orang
memiliki kecenderungan prilaku yang baku/beraku terus menerus secara konsisten
dalam menghadapai situasi yang sedang di hadapi, sehingga jadi ciri khas
pribadinya. dalam kehidupan manusia sebagai individu atau pun makhluk sosial,
kepribadian senantiasa mengalami warna-wami cehidupan. Ada kalanya senang,
tentram, dan gembira. Akan tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa
manusia juga adang-kadang mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan
sebagainya. Ini menunjukan bahwa manusia mengalami dinamika kehidupan.
Kepribadian sangat mencerminkan perilaku seseorang. Kita oias tahu apa yang
sedang diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan pengalaman diri
kita sendiri. Hal ini karena dalam banyak segi, setiap orang adalah unik, khas.
Oleh karena itu kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan
menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang lain. Kita arus memahami definisi
kepribadian serta bagaiman kepribadian itu terbentuk. Untuk itu kita
membutuhkan teori-teori tingkah aku, teori kepribadian agar gangguan-gangguan
yang biasa muncul pada kepribadian setiap individu dapat dihindari. Mempelajari
kepribadian merupakan hal yang menarik karena dinamika pengetahuan mengenai
1
diri kita sendiri secara otomatis akan bertambah. Hal ini karena hakikatnya
manusia.
1.2 Tujuan
2
BAB II PEMBAHASAN
a) Pengertian pengembangan
b) Pengertian kepribadian
Kata kepribadian berasal dari kata Personality (bahasa Inggris) yang berasal
dari kata Persona (bahasa latin) yang berarti kedok atau topeng yaitu tutup
muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya
untuk menggambarkan perilaku, watak atau pribadi seseorang. Kepribadian
merupakan segala sesuatu yang mendasari kebiasaan, sikap, pola reaksi
(pengenalan diri, cara berpikir dan bertingkah laku, cara merasa, cara
mengendalikan diri, cara mengungkapkan dirinya, cara menggali potensi
dirinya, memupuk kepercayaan pada dirinya, membentuk citra dirinya, cara
berkomunikasi dan lainnya), bahkan juga cara menghadapi situasi kritis, bisa
diajarkan. Pengembangan kepribadian adalah sebuah wawasan pengetahuan
dan keterampilan manusia yang bersifat sangat luas, dikaitkan dengan imu
pengetahuan.
3
Roucek dan Warren berpendapat jika kepribadian adalah organisasi beberapa
faktor sosiologis, psikologis dan juga biologis berdasarkan perilaku dari
individu.
2. Robert Sutherland
3. Yinger
Kepribadian Konsep diri dalam psikologis adalah semua tingkah laku dari
individu dengan sebuah sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi
dengan serangkaian situasi.
4. M.A.W. Brower
5. Atkinson
Menurut Atkinson kepribadian ialah pola perilaku dan cara berfikir yang khas
yang menentukan penyesuaian diri indivindu terhadap lingkungan, kepribadian
mencakup kepribadian umum yang dapat diamati oleh orang lain dan
kepribadian dari pikiran dan pengalaman yang jarang diungkapkan.
6. Kurt Lewin
Kepribadian adalah totalitas reality psikologis yang berisikan semua fakta yang
dapat mempengaruhi tingkah laku individu pada suatu saat.
4
kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu,
sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.
9. Horton
10. Cuber
5
menggambarkan kepribadian yang angkara, murka, dan serakah sebagainya .
sedangkan untuk perilaku yang baik, budi luhur, suka menolong, berani
berkorban sering di samakan dengan kepribadian baik dalam diri seorang
individu. Menurut hasil pengamatan dan pengalamannya Freud berpendapat
bahwa pengembangan diri membutuhkan waktu minimal enam tahun.
6
2.2 Gambaran Kepribadian
a. Penampilan Fisik
Badan yang tegap, wajah yang tampan, pakaian yang rapi, atau tubuh yang
kurang sehat, wajah yang kuyu, pakaian yang kusut, semuanya
menggambarkan kepribadian diri seseorang. Apakah ia berwibawa dan
percaya pada diri atau kurang semangat dan mempunyai perasaan rendah
diri.
b. Temperament
Suasana hati yang menetap dank has pada seseorang. Misalnya pemurung,
pemarah, periang dan sebagainya.
3) Sikap social
c. Kecenderungan Patologis
7
Tanda-tanda adanya kelainan kepribadian seperti reaksi-reaksi psikopatik,
neurosis, phobia, skizonefria, dan sebagainya. Misalnya orang menjadi
sukar tidur, gelisa, tidak tenang walaupan tidak jelas apa sebabnya maka
kemungkinan orang ini mengalami kecemasan yang bersifat neurosis.
1. Kholeris
8
2. Sanguinis
3. Phlegmatis
Orang dengan kepribadian plegmatis adalah orang yang sangat cinta damai.
Mereka cenderung menghindari konflik dan selalu berusaha untuk menengahi
orang lain. Mereka suka mencari keharmonisan antar-pribadi dan hubungan
dekat dengan orang lain. Hal inilah yang membuat mereka menjadi tipe
pasangan yang setia dan bisa menjadi orang tua yang penuh kasih. Orang
dengan kepribadian plegmatis juga suka menjaga hubungan dengan teman-
teman lama, keluarga jauh, bahkan tetangga. Siat buruk seorang plegmatis
adalah sering memendam masalah karena merasa tidak enak dengan orang lain.
Dalam mengambil keputusan, ia juga kerap lama karena harus mementingkan
orang lain lebih dulu. Meski mereka memiliki unsur kepribadian yang dingin,
mereka juga suka membantu orang lain. Mereka juga memiliki karakter yang
9
sabar dan lembut. Oleh karena itu, pekerjaan yang cocok dengan jenis
kepribadian ini adalah perawat, guru, psikolog, atau konseling.
4. Melankolis
10
terburu-buru konflik, tidak
mudah
terpengaruh
Melancholis Rapi, lengkap, Cerdas, pandai, Seniman, musikus,
detail, mudah mudah sedih, penemu, filsafat
kecewa pesimis, daya
juang lemah
a. Faktor pendukung
1) Perubahan fisik
11
2) Konflik serta ketegangan
4) Konstitusi tubuh
6) Bakat khusus
12
sama dengan potensi tetapi bakat biasanya lebih condong pada
kemampuan seseorang yang sudah ada atau bawaan sejak lahir.
Bakat merupakan kemampuan potensial yang dibawa sejak lahir
dan apabila ditunjang dengan fasilitas dan usaha belajar yang
minim pun dapat mencapai hasil maksimal.
7) Kemauan
8) Kesungguhan
b. Faktor Penghambat
13
d) Orang yang usianya sudah tua tidak melihat bahwa
kearifan dan kebijaksanaan bisa dicapai
a) Rasa gelisah
b) Rasa malu
c) Rasa takut
d) Rasa minder
14
dihinggapi rasa minder ini sedikit demi sedikit dapat
sembuh dengan mulai berusaha untuk mengenal diri
sendiri dan menerimanya dengan tenang.
Kita sering mempunyai penilaian yang jauh berbeda dari keadaan yang
sebenarnya. Kita menyangka diri kita telah sempurna ternyata banyak sekali
kekurangan kita atau sebaliknya, kita merasa diri kita selalu kurang atau bahkan
kurang sekali, temyata diri kita tidaklah sejelek yang disangka. Namun untuk
melakukan suatu intropeksi benar-benar diperlukan suatu kejujuran pada diri
sendiri.
Dengan pengenalan diri yang tepat Anda bisa memperoleh "Konsep Diri"
yang lebih tepat. Dengan demikian Anda dapat berupaya untuk mengembangkan
segi positif dan mengatasi segi negatif yang Anda miliki sehingga mampu
memupuk sikap-sikap positif sesuai peran yang anda jalankan.
Pengenalan diri tidak datang begitu saja, untuk bisa mengenal diri secara
lebih perlu diperhatikan cara-cara untuk mengenal diri. Harry Ingham dan Joseph
Luft dalam "JOHARI WINDOW" nya menyatakan bahwa manusia memiliki 4
(empat) daerah pengenalan diri:
15
a) Open Self (daerah terbuka)
Dalam diri kita terdapat daerah terbuka (Open). Open self adalah bagian dari
diri kita yang menyajikan semua informasi, perilaku, sifat, perasaan, keinginan,
motivasi, dan ide yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain. Informasi
yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain ini mencakup antara lain nama
diri, warna kulit, usia, agama, sikap terhadap politik, hobi, dan sebagainya.
Menurut Joseph Luft, makin kecil bagian open self, makin buruk komunikasi
berlangsung. Komunikasi tergantung pada tingkat keterbukaan di mana kita
membuka diri kepada orang lain dan kepada diri kita sendiri. Jika kita tidak
mengizinkan orang lain mengetahui tentang diri kita, komunikasi antara kita
dan orang lain tersebut akan mengalami kesukaran, untuk tidak menyebut tidak
mungkin. Untuk meningkatkan komunikasi antarpribadi dengan orang lain, kita
harus memperlebar daerah open self .
Dalam diri kita terdapat daerah yang disebut daerah buta (blind). Self adalah
segala hal tentang diri kita yang diketahui orang lain namun tidak diketahui
oleh diri kita sendiri. Karena adanya daerah buta atau blind, akan membuat
komunikasi menjadi tidak efektif, maka kita harus mengusahakan agar daerah
ini jangan terlalu besar dalam diri kita. Menghilangkannya sama sekali adalah
tidak mungkin, namun kita harus berusaha untuk menyusutkannya.
Dalam diri kita terdapat wilayah tersembunyi. Wilayah ini berisi apa-apa yang
kita ketahui dari diri kita sendiri atau dari orang lain yang kita simpan untuk
diri sendiri, yang orang lain tidak mengetahuinya. Misalnya, kita menyimpan
sendiri rahasia kesuksesan kita, ketakutan kita akan sesuatu, masalah keluarga,
kondisi keuangan yang buruk, dan sebagainya.
16
d) Unknown Self (daerah gelap)
Dalam diri kita terdapat wilayah yang tidak dikenal (unknown). Daerah
unknown self adalah aspek dari diri kita yang tidak diketahui baik oelh diri kita
sendiri maupun orang lain. Kita mungkin akan mengetahui aspek dari diri yang
tidak dikenal ini melalui kondisi kondisi tertentu, misalnya melalui hipnotis.
Walaupun sulit untuk mengetahuinya, kita harus menyadari bahwa aspek ini
ada dalam diri kita.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pengenalan diri
yaitu : Introspeksi, Melihat Perilaku Orang lain dan Meminta umpan balik atau
masukan dari orang lain. Namun sebelum menetapkan dari tiga cara tersebut,
pertama tama yang harus dilakukan untuk peneganalan diri adalah
menanamkan kesadaran kedalam diri bahwa setiap orang mempunyai sejumlah
ide, anggapan, keyakinan dan nilai-nilai tertentu, yang disebut Sistem Nilai dan
asumsi atau disingkat SINA.
Sistem nilai dan asumsi yang dimiliki setiap orang tersebut ada yang logis dan
ada yang tidak logis, berbeda-beda pada setiap orang dan bahkan ada sina yang
saling bertentangan antara satu orang dengan lainnya. Sistem nilai dan asumsi
pada seseorang terbentuk melalui proses belajar pengalaman yang diperoleh
dalam kehidupan seseorang, dan juga dari kesimpulan- kesimpulan terhadap
pengalaman-pengalaman yang dipernah diperolehnya. Kesimpulan-kesimpulan
tersebut kemudian menjadi keyakinan seseorang. Keyakinan yang terbentuk itu
akan mempengaruhi penafsiran dan kesimpulan terhadap pengalaman
pengalaman yang datang di kemudian hari.
Nilai dan asumsi yang berkembang pada diri seseorang akan terwujut dalam
konsep diri, orientasi ambisi, cara memandang nasip, penilaian terhadap orang
lain dan tentang hal-hal lain. Secara khusus konsep diri seseorang berisi
anggapan dan keyakinan seseorang tentang statusnya, haknya, kewajiban-
kewajibanya, kemampuannya, penilaian orang mengenai dirinya dan hal-hal
lain yang berhubungan dengan dirinya. Konsep diri inilah yang menjadi
17
jawaban dari pertanyaan “SIAPAKAH SAYA”. Jawaban dari pertanyaan
tersebut selanjutnya akan mempengaruhi cara berfikir dan perilaku seseorang.
18
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Penampilan fisik
b. Temperament
c. Kecenderungan patologis
19
mempersepsikan , bisa terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Dunia terus
berputar, dan mengalami perubahan - perubahan yang menjadi hakekat hidup.
Sehingga perkembangan jaman berjalan terus, sebab itu ada saja masalah, topik
yang menarik yang dapat kita selalu bicarakan bersama dalam bidang – bidang
yang tentu menarik untuk diketahui sehubungan dengan usaha kita sebagai
manusia untuk terus mengasah dan memgembangkan diri.
3.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
21