Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

Nama Anggota :

1. Anisa Lomi Djawa (A)


2. Chindy S. W. R. Kudji (A)
3. Desryani Natalia Muskanan (A)
4. Maryam Elatia Lusi (A)
5. Selduliversal Tbij (A)
6. Herlina Dede (B)
7. Irene Anarezky Dapakuri (B)
8. Kresiani Sonya Selan (B)
9. Margareth Cyndi Salestin (B)
10. Maria Arsindiana Mude (B)

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“MEMAHAMI PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN” ini dengan baik. Makalah
ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Keperawatan dan Hukum
Kesehatan, Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Jurusan Keperawatan
Kupang, Poltekkes Kemenkes Kupang.
Penulis mengucapkan limpah terima kasih kepada dosen pembimbing atas
bantuan dan bimbingannya kepada penulis dalam proses pengerjaan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan limpah terima kasih kepada semua pihak yang baik
secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis dalam proses
pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna maka
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini
dapat menjadi lebih baik. Penulis juga berharap, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan juga bagi para pembaca.

Kupang, 17 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Pengembangan Kepribadian.........................................................3
a) Pengertian pengembangan...........................................................................3
b) Pengertian kepribadian.................................................................................3
c) Kepribadian menurut para ahli....................................................................3
d) Definisi Pengembangan Kepribadian..........................................................5
2.2 Gambaran Kepribadian...................................................................................7
2.3 Tipologi Kepribadian.....................................................................................8
2.4 Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Kepribadian...............11
2.5 Teknik Pengenalan Diri................................................................................15
BAB III PENUTUP...............................................................................................19
3.1 Kesimpulan...................................................................................................19
3.2 Saran.............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk individu dan sosial yang memiliki berbagai jenis
kepribadian. Buchori (1982:92) mengungkapkan “Kepribadian berarti integrasi
dari seluruh sifat seseorang baik sifat-sifat yang dipelajarinya maupun sifat-sifat
yang diwarisinya, yang menyebabkan kesan yang khas dan unik pada orang lain”.
Memahami karakteristik kepribadian manusia sangatlah penting karena
berpengaruh besar terhadap banyak faktor yang di alami seorang individu,
Sehingga proses perkembangan dalam diri seseorang yang adalah kemauan dalam
individu manusia untuk menata sistem dalam diri atau perilaku. Kepribadian
adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas dan juga
prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi & tempramen tersebut akan terwujud
dalam tindakan seseorang kalau di hadapkan kepada situasi tertentu. Setiap orang
memiliki kecenderungan prilaku yang baku/beraku terus menerus secara konsisten
dalam menghadapai situasi yang sedang di hadapi, sehingga jadi ciri khas
pribadinya. dalam kehidupan manusia sebagai individu atau pun makhluk sosial,
kepribadian senantiasa mengalami warna-wami cehidupan. Ada kalanya senang,
tentram, dan gembira. Akan tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa
manusia juga adang-kadang mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan
sebagainya. Ini menunjukan bahwa manusia mengalami dinamika kehidupan.
Kepribadian sangat mencerminkan perilaku seseorang. Kita oias tahu apa yang
sedang diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan pengalaman diri
kita sendiri. Hal ini karena dalam banyak segi, setiap orang adalah unik, khas.
Oleh karena itu kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan
menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang lain. Kita arus memahami definisi
kepribadian serta bagaiman kepribadian itu terbentuk. Untuk itu kita
membutuhkan teori-teori tingkah aku, teori kepribadian agar gangguan-gangguan
yang biasa muncul pada kepribadian setiap individu dapat dihindari. Mempelajari
kepribadian merupakan hal yang menarik karena dinamika pengetahuan mengenai

1
diri kita sendiri secara otomatis akan bertambah. Hal ini karena hakikatnya
manusia.

1.2 Tujuan

a. Untuk mengetahui pengertian perkembangan kepribadian


b. Untuk mengetahui gambaran kepribadian
c. Untuk mengetahui tipologi kepribadian
d. Untuk memahami faktor pendorong dan penghambat kepribadian
e. Untuk mengetahui teknik pengendalian diri

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengembangan Kepribadian

a) Pengertian pengembangan

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,


teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/
jabatan melalui pendidikan dan latihan. Andrew F. Sikula mendefinisikan
pengembangan sebagai berikut : “Pengembangan mengacu pada masalah staf
dan personel adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan
suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi dengan mana manajer belajar
pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum”.

b) Pengertian kepribadian

Kata kepribadian berasal dari kata Personality (bahasa Inggris) yang berasal
dari kata Persona (bahasa latin) yang berarti kedok atau topeng yaitu tutup
muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya
untuk menggambarkan perilaku, watak atau pribadi seseorang. Kepribadian
merupakan segala sesuatu yang mendasari kebiasaan, sikap, pola reaksi
(pengenalan diri, cara berpikir dan bertingkah laku, cara merasa, cara
mengendalikan diri, cara mengungkapkan dirinya, cara menggali potensi
dirinya, memupuk kepercayaan pada dirinya, membentuk citra dirinya, cara
berkomunikasi dan lainnya), bahkan juga cara menghadapi situasi kritis, bisa
diajarkan. Pengembangan kepribadian adalah sebuah wawasan pengetahuan
dan keterampilan manusia yang bersifat sangat luas, dikaitkan dengan imu
pengetahuan.

c) Kepribadian menurut para ahli

1. Roucek dan Warren

3
Roucek dan Warren berpendapat jika kepribadian adalah organisasi beberapa
faktor sosiologis, psikologis dan juga biologis berdasarkan perilaku dari
individu.

2. Robert Sutherland

Kepribadian merupakan abstraksi individu serta perilaku sama pada lingkungan


masyarakat dan budaya. Oleh sebab itu, kepribadian digambarkan bisa saling
berkaitan untuk mempengaruhi ketiga aspek tersebut..

3. Yinger

Kepribadian Konsep diri dalam psikologis adalah semua tingkah laku dari
individu dengan sebuah sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi
dengan serangkaian situasi.

4. M.A.W. Brower

Kepribadian merupakan corak tingkah laku sosial individu yang meliputi


keinginan, opini, kekuatan dan juga dorongan serta perilaku seseorang.

5. Atkinson

Menurut Atkinson kepribadian ialah pola perilaku dan cara berfikir yang khas
yang menentukan penyesuaian diri indivindu terhadap lingkungan, kepribadian
mencakup kepribadian umum yang dapat diamati oleh orang lain dan
kepribadian dari pikiran dan pengalaman yang jarang diungkapkan.

6. Kurt Lewin

Kepribadian adalah totalitas reality psikologis yang berisikan semua fakta yang
dapat mempengaruhi tingkah laku individu pada suatu saat.

7. Agus Sujanto dkk

4
kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu,
sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.

8. Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim

Kepribadian adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang


membedakannya dengan orang lain; integrasi karakteristik dari struktur-
struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang
dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana
diketahui oleh orang lain.

9. Horton

Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen


seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam
tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang
mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau pola dan konsisten,
sehingga menjadi ciri khas pribadinya

10. Cuber

Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan


dapat dilihat oleh seseorang.

d) Definisi Pengembangan Kepribadian

Pengembangan kepribadian adalah suatu proses yang mengasah sifat-sifat


baik pada diri seseorang dan mengurangi sifat-sifat yang buruk.
Pengembangan diri adalah mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki
seseorang agar bisa terwujud lebih efektif dan efisien. Setiap individu adalah
makhluk ciptaan Tuhan yang unik dan spesifik, manusia tumbuh dan
berkembang bersama orang lain, sehingga dibutuhkan manusia lain untuk
menyampaikan idenya, hasil karyanya, aspirasinya. Hal itu dilakukan karena
terdapat ciri-ciri khas yang hanya dimiliki oleh seseorang tersebut baik dalam
arti kepribadian yang baik, maupun yang kurang baik. Misalnya untuk

5
menggambarkan kepribadian yang angkara, murka, dan serakah sebagainya .
sedangkan untuk perilaku yang baik, budi luhur, suka menolong, berani
berkorban sering di samakan dengan kepribadian baik dalam diri seorang
individu. Menurut hasil pengamatan dan pengalamannya Freud berpendapat
bahwa pengembangan diri membutuhkan waktu minimal enam tahun.

Pada dasarnya pengembangan kepribadian tidak dibatasi oleh umur, atau


kurun waktu tertentu dan harus dilakukan bertahap sesuai dengan prosesnya.
Penelitian Ericson, mengatakan bahwa “Tahapan pengembangan dapat
mencapai usia 65 tahun atau lebih secara bertahap” untuk mengembangkan
kepribadian perlu punya motivasi.

Para pakar psikologi masih sangat beragam dalam memberikan rumusan


tentang kepribadia. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh
Gordon W. Allport, menemukan hamper 50 definisi tentang kepribadian yang
berbeda-beda. Studi yang dilakukannya menemukan satu rumusan tentang
kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurutnya kepribadian adalah
organisasi dinamis dalam diri individu sebagai system psiko-fisik yang
menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian
diri.

Di dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat, kebanyakan orang


akan menunjukkan keadaannya yang baik-baik saja dan untuk itu maka
dipakailah topeng, atau pesona itu. Dengan topeng itu kadang-kadang orang
akan mendapatkan kedudukan, penghasilan atau prestise yang lebih bila
dibanding orang tanpa topeng. Sekalipun ia terpaksa harus bertindak,
berbicara atau berbuat yang bukan saja tidak sesuai dengan dirinya sendiri,
melainkan kadang-kadang sama sekali bertentangan dengan hakekat
kepribadiannya sendiri.

6
2.2 Gambaran Kepribadian

Kepribadian merupakan segala sesuatu yang mendasari kebiasaan, sikap, pola


reaksi, bahkan juga cara menghadapi situasi kritis, bisa diajarkan. Dalam
pembentukan kepribadian maka harus membagi kepribadian dalam beberapa
karakteristik yang dapat diihat atau diukur. Kepribadian seseorang digambarkan
ke dalam beberapa karakteristik, dengan memeahami karakteristik tersebut orang
dapat memahami kepribadiannya. Beberapa karakteristik yang penting dalam
mengenali seseorang yaitu:

a. Penampilan Fisik

Badan yang tegap, wajah yang tampan, pakaian yang rapi, atau tubuh yang
kurang sehat, wajah yang kuyu, pakaian yang kusut, semuanya
menggambarkan kepribadian diri seseorang. Apakah ia berwibawa dan
percaya pada diri atau kurang semangat dan mempunyai perasaan rendah
diri.

b. Temperament

Suasana hati yang menetap dank has pada seseorang. Misalnya pemurung,
pemarah, periang dan sebagainya.

1) Kecerdasan dan kemampuan aktuilnya

2) Arah dan minat serta pandangan mengenai nilai-nilai

3) Sikap social

4) Kecenderungan dalam motivasinya

5) Cara pembawaan diri

Misalnya sopan santun, banyak bicara, kritis, mudah bergaul, dan


sebagainya.

c. Kecenderungan Patologis

7
Tanda-tanda adanya kelainan kepribadian seperti reaksi-reaksi psikopatik,
neurosis, phobia, skizonefria, dan sebagainya. Misalnya orang menjadi
sukar tidur, gelisa, tidak tenang walaupan tidak jelas apa sebabnya maka
kemungkinan orang ini mengalami kecemasan yang bersifat neurosis.

2.3 Tipologi Kepribadian

Setiap manusia tentu memiliki jenis kepribadian yang berbeda. Jenis


kepribadian inilah yang akan menentukan bagaimana seseorang bersikap sehari-
hari. Biasanya, orang mengenal jenis kepribadian berupa ekstrovert, introvert, dan
ambivert. Padahal, sebenarnya dalam ilmu psikologi masih banyak jenis
kepribadian lain layaknya semesta yang dilingkupi panas, dingin, kering, dan
basah. Berdasarkan teori Hippocrates-Galenus, kepribadian khas seseorang
muncul karena adanya dominasi salah satu unsur. Untuk mempermudah
pembahasan mengenai kepribadian, berikut terangkum empat jenis kepribadian
mendasar seseorang:

1. Kholeris

Jenis kepribadian ini biasanya menggambarkan seseorang yang sangat


berorientasi pada tujuan. Orang-orang dengan jenis kepribadian koleris sangat
terkenal dengan sikap analitis, logis, praktis, dan langsungnya serta terkenal
sangat cerdas. Orang dengan kepribadian koleris ini tidak selalu bisa menjadi
teman baik atau orang yang ramah karena mereka lebih suka sendirian daripada
berada di perkumpulan orang berkepribadian lemah. Orang dengan kepribadian
koleris juga kerap tidak menyukai pembicaraan singkat dan sangat menikmati
sebuah pembicaraan yang mendalam dan bermakna.Orang dengan jenis
kepribadian koleris idealnya suka menghabiskan waktu dengan orang-orang
yang memiliki minat profesional yang sama dengannya. Adapun beberapa
pekerjaan yang cocok untuk seorang koleris yaitu pekerjaan yang terkait
dengan industri seperti pengelolaan, teknologi, statistik, teknik, dan
programming.

8
2. Sanguinis

Meski memiliki kepribadian yang panas, orang dengan jenis kepribadian


sanguinis dikenal sangat hidup alias optimis, ringan, riang, ceria, dan aktif.
Orang dengan jenis kepribadian ini sangat suka petualangan dan memiliki
toleransi yang sangat tinggi. Mereka mudah bergaul dan mudah mencairkan
suasana yang kaku menjadi lebih menyenangkan. Mereka juga sangat percaya
diri dan dapat dipercaya. Mereka sangat suka dengan hiburan. Oleh karena itu,
ketika bosan, mereka akan cari variasi hiburan lain. Sayangnya, kadang sifat
ini memengaruhi performa kerja mereka karena mereka cepat merasa bosan
dan langsung mencari distraksi yang lebih menyenangkan. Orang
berkepribadian dikenal sangat kreatif dan cocok menjadi seniman. Mereka
dianggap akan berhasil jika memilih karier di industri hiburan. Mereka cocok
dengan pekerjaan di industri kreatif karena kemampuan alami mereka. Orang
dengan jenis kepribadian sanguinis sangat cocok bekerja pada bidang
pekerjaan yang berhubungan dengan marketing, travel, fashion, memasak atau
kuliner, atau olahraga.

3. Phlegmatis

Orang dengan kepribadian plegmatis adalah orang yang sangat cinta damai.
Mereka cenderung menghindari konflik dan selalu berusaha untuk menengahi
orang lain. Mereka suka mencari keharmonisan antar-pribadi dan hubungan
dekat dengan orang lain. Hal inilah yang membuat mereka menjadi tipe
pasangan yang setia dan bisa menjadi orang tua yang penuh kasih. Orang
dengan kepribadian plegmatis juga suka menjaga hubungan dengan teman-
teman lama, keluarga jauh, bahkan tetangga. Siat buruk seorang plegmatis
adalah sering memendam masalah karena merasa tidak enak dengan orang lain.
Dalam mengambil keputusan, ia juga kerap lama karena harus mementingkan
orang lain lebih dulu. Meski mereka memiliki unsur kepribadian yang dingin,
mereka juga suka membantu orang lain. Mereka juga memiliki karakter yang

9
sabar dan lembut. Oleh karena itu, pekerjaan yang cocok dengan jenis
kepribadian ini adalah perawat, guru, psikolog, atau konseling.

4. Melankolis

Orang-orang dengan jenis kepribadian melankolis biasanya adalah tipe orang


yang mencintai keluarga, dan teman-teman. Melankolis tidak terlalu menyukai
hal baru atau petualangan alias lebih suka tradisi. Jenis kepribadian melankolis
cenderung menolak untuk bekerja di luar kota atau luar negeri karena mereka
enggan berjauhan dengan rumah serta orang-orang tersayang mereka. Soal
kehidupan sosial, jenis kepribadian melankolis adalah juaranya. Tipe orang ini
dikenal sangat berusaha memberi kontribusi pada komunitas dan memiliki jiwa
sosial tinggi. Mereka juga memiliki kepribadian yang baik serta sangat teliti
dan akurat. Karier yang cocok untuk orang dengan jenis kepribadian
melankolis adalah dalam bidang sosial, antara lain pekerjaan di bidang
pengelolaan atau manajemen, akuntansi, pekerjaan sosial, atau bagian
administrasi.

Contoh tipe kepribadian yang dimiliki seseorang, diantaranya dikemukakan


oleh Hipocratis dan Galinus, Yaitu :

Tipe Sifat Pokok Kecenderungan Berbakat dalam


Kepribadian Profesi
Kholeris Tegas, terbuka, Memimpin, Produse,
tegang, stres optimis, semangat, eksekutif,
kerja keras pemimpin
Sanguinis Ceria, ceroboh, Suka jadi pusat Sales, guru,
ramah, responsif perhatian, mudah orator,pemimpin
berubah sikap
Phlegmatis Teratur, setia, Diam, Akuntan,
kalem, tidak suka menghindari diplomat, peneliti

10
terburu-buru konflik, tidak
mudah
terpengaruh
Melancholis Rapi, lengkap, Cerdas, pandai, Seniman, musikus,
detail, mudah mudah sedih, penemu, filsafat
kecewa pesimis, daya
juang lemah

2.4 Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Kepribadian

Kepribadian selalu berkembang dalam perjalanan pembentukannya, seorang


akan terus menerima berbagai rangsangan dari lingkungannya, yang kemudian
dapat mempengaruhi pembentukan kepribadiannya.

a. Faktor pendukung

Setiap orang pada dasarnya dapat mengembangkan diri, jika memiliki


keinginan yang kuat untuk berubah dan berkembang kearah yang lebih
baik.

1) Perubahan fisik

Perubahan fisik maksudnya adalah perkembangan tanda-tanda


kelamin sekunder yang menyebabkan adanya rasa aneh dan ganjil
serta berbeda dengan orang lain. Akibatnya akan merasa bingung
dan salah tingkah. Dimana ini akan menimbulkan rasa tidak puas
terhadap dirinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa seseorang
menolak keadaan tubuhnya. Situasi tersebut sangat mempengaruhi
pembentukan citra fisik yang menjadi dasar pembentukan konsep
diri.

11
2) Konflik serta ketegangan

Konflik serta ketegangan yang dihadapi seseorang dalam


perkembangannya muncul dari adanya ketidakpuasan terhadap
fisik serta adanya kebutuhan penyesuaian terhadap sosial serta
psikologis terhadap perkembangan mental dan tuntutan
masyarakat.

3) Moral dan ketaqwaan

Seseorang yang memiliki ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha


Esa, maka ia pasti akan memiliki moral yang baik. Adanya
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, maka akan sangat
mendukung dalam pengembangan diri

4) Konstitusi tubuh

Keadaan fisik seseorang, keadaan fisiologi, ketangkasan motorik,


keadaan mental dan emosionalitas seseorang mempengaruhi sifat-
sifat dan tingkah lakunya.

5) Struktur tubuh dan keadaan fisik

Seorang yang kuat dan sehat lebih beruntung dibandingkan


dengan seseorang yang keadaan tubuhnya kecil dan ringkih. Ia
dapat lebih banyak mengikuti aktivitas-aktivitas sesuai dengan
tahap perkembangannya. Kegiatan tersebut memberikan
pengalaman bagi dirinya yang merupakan modal dasar bagi
perkembangannya.

6) Bakat khusus

Bakat adalah kelebihan atau keunggulan alamiah yang melekat


pada diri kita dan menjadi pembeda antara kita dengan orang lain,
dalam hal ini setiap orang pasti memiliki bakat sendiri-sendiri
yang tidak sama. Bakat hampir memiliki persamaan sifat yang

12
sama dengan potensi tetapi bakat biasanya lebih condong pada
kemampuan seseorang yang sudah ada atau bawaan sejak lahir.
Bakat merupakan kemampuan potensial yang dibawa sejak lahir
dan apabila ditunjang dengan fasilitas dan usaha belajar yang
minim pun dapat mencapai hasil maksimal.

7) Kemauan

Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-


tujuan hidup tertentu dan dikendalikan oleh pertimbangan akal
budi. Kemauan merupakan dorongan keinginan pada setiap
manusia untuk membentuk dan merealisasikan diri dalam
pengertiannya.

8) Kesungguhan

Individu yang memiliki kesungguhan dalam menuju masa


depannya, maka akan sangat membantu dalam pengembangan
diri. Hal ini berawal dari kesadaran diri akan kebutuhan untuk
mengembangkan diri. Sebagaimana faktor kemauan, kesungghan
juga berawal dari kesadaran. Oleh karena itu individu yang
bersangkutan telah menyadari akan pentingnya pengembangan
diri dalam hidupnya

b. Faktor Penghambat

1) Faktor yang berasal dari diri sendiri

a) Tidak punya tujuan hidup yang jelas

b) Individu kurang termotivasi

c) Ada keengganan untuk menelaah diri sendiri (takut


menerima kenyataan karena memiliki kekurangan atau
kelemahan)

13
d) Orang yang usianya sudah tua tidak melihat bahwa
kearifan dan kebijaksanaan bisa dicapai

e) Merasa tidak ada tantangan

f) Merasa tidak mampu

2) Faktor penghambat yang berasal dari lingkungan

a) Rasa gelisah

Orang-orang yang dikuasai oleh rasa gelisah dihinggapi


rasa takut, tetapi mereka tidak tahu sebab-sebabnya. Rasa
gelisah diatasi dengan pembinaan kepercayaan diri dan
pemupukan kemampuan berdikari. Orang yang dikuasai
oleh rasa gelisah, pada dasarnya mempunyai bakat hati-
hati dan memperhitungkan kesukaran serta bahaya yang
bakal datang.

b) Rasa malu

Orang-orang yang mempunyai rasa malu jiwanya seperti


terbelah. Mereka mempunyai semangat tinggi, sekligus
rendah.

c) Rasa takut

Ketakutan merupakan bagian dari pengalaman hidup kita.


Kita semua mempunyai rasa takut, meski intensitas, sebab-
sebab dan alasannya tidak sama.

d) Rasa minder

Ada beberapa sebab yang membuat orang menjadi minder.


Ada rasa minder fisik, mental dan sosial. Hidup yang
dihantui oleh rasa minder tidak bahagia. Bagi mereka
hidup ini berat dan tidak simpatik. Orang-orang yang

14
dihinggapi rasa minder ini sedikit demi sedikit dapat
sembuh dengan mulai berusaha untuk mengenal diri
sendiri dan menerimanya dengan tenang.

2.5 Teknik Pengenalan Diri

Kita sering mempunyai penilaian yang jauh berbeda dari keadaan yang
sebenarnya. Kita menyangka diri kita telah sempurna ternyata banyak sekali
kekurangan kita atau sebaliknya, kita merasa diri kita selalu kurang atau bahkan
kurang sekali, temyata diri kita tidaklah sejelek yang disangka. Namun untuk
melakukan suatu intropeksi benar-benar diperlukan suatu kejujuran pada diri
sendiri.

Dengan pengenalan diri yang tepat Anda bisa memperoleh "Konsep Diri"
yang lebih tepat. Dengan demikian Anda dapat berupaya untuk mengembangkan
segi positif dan mengatasi segi negatif yang Anda miliki sehingga mampu
memupuk sikap-sikap positif sesuai peran yang anda jalankan.

Pengembangan pribadi yang dilakukan hendaknya sejalan pula


denganpenyesuaian terhadap lingkungan sosial. Hal ini bisa membangkitkan rasa
puas, karena selain Anda mampu mengembangkan diri,lingkungan pun bisa
menerima diri Anda dengan baik. Dalam hal ini berkomunikasi dengan tepat harus
pula diperhatikan. Keserasian antata perkembangan diri dan penyesuaian diri akan
menimbulkan perasaan puas. Kepuasan yang Anda rasakan secara bertahap akan
bisa memupuk rasa percaya diri yang nantinya akan berkembang menjadi pribadi
matang.

Pengenalan diri tidak datang begitu saja, untuk bisa mengenal diri secara
lebih perlu diperhatikan cara-cara untuk mengenal diri. Harry Ingham dan Joseph
Luft dalam "JOHARI WINDOW" nya menyatakan bahwa manusia memiliki 4
(empat) daerah pengenalan diri:

15
a) Open Self (daerah terbuka)

Dalam diri kita terdapat daerah terbuka (Open). Open self adalah bagian dari
diri kita yang menyajikan semua informasi, perilaku, sifat, perasaan, keinginan,
motivasi, dan ide yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain. Informasi
yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain ini mencakup antara lain nama
diri, warna kulit, usia, agama, sikap terhadap politik, hobi, dan sebagainya.

Menurut Joseph Luft, makin kecil bagian open self, makin buruk komunikasi
berlangsung. Komunikasi tergantung pada tingkat keterbukaan di mana kita
membuka diri kepada orang lain dan kepada diri kita sendiri. Jika kita tidak
mengizinkan orang lain mengetahui tentang diri kita, komunikasi antara kita
dan orang lain tersebut akan mengalami kesukaran, untuk tidak menyebut tidak
mungkin. Untuk meningkatkan komunikasi antarpribadi dengan orang lain, kita
harus memperlebar daerah open self .

b) Blind Self (daerah buta)

Dalam diri kita terdapat daerah yang disebut daerah buta (blind). Self adalah
segala hal tentang diri kita yang diketahui orang lain namun tidak diketahui
oleh diri kita sendiri. Karena adanya daerah buta atau blind, akan membuat
komunikasi menjadi tidak efektif, maka kita harus mengusahakan agar daerah
ini jangan terlalu besar dalam diri kita. Menghilangkannya sama sekali adalah
tidak mungkin, namun kita harus berusaha untuk menyusutkannya.

c) Hidden Self Area (daerah tertutup)

Dalam diri kita terdapat wilayah tersembunyi. Wilayah ini berisi apa-apa yang
kita ketahui dari diri kita sendiri atau dari orang lain yang kita simpan untuk
diri sendiri, yang orang lain tidak mengetahuinya. Misalnya, kita menyimpan
sendiri rahasia kesuksesan kita, ketakutan kita akan sesuatu, masalah keluarga,
kondisi keuangan yang buruk, dan sebagainya.

16
d) Unknown Self (daerah gelap)

Dalam diri kita terdapat wilayah yang tidak dikenal (unknown). Daerah
unknown self adalah aspek dari diri kita yang tidak diketahui baik oelh diri kita
sendiri maupun orang lain. Kita mungkin akan mengetahui aspek dari diri yang
tidak dikenal ini melalui kondisi kondisi tertentu, misalnya melalui hipnotis.
Walaupun sulit untuk mengetahuinya, kita harus menyadari bahwa aspek ini
ada dalam diri kita.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pengenalan diri
yaitu : Introspeksi, Melihat Perilaku Orang lain dan Meminta umpan balik atau
masukan dari orang lain. Namun sebelum menetapkan dari tiga cara tersebut,
pertama tama yang harus dilakukan untuk peneganalan diri adalah
menanamkan kesadaran kedalam diri bahwa setiap orang mempunyai sejumlah
ide, anggapan, keyakinan dan nilai-nilai tertentu, yang disebut Sistem Nilai dan
asumsi atau disingkat SINA.

Sistem nilai dan asumsi yang dimiliki setiap orang tersebut ada yang logis dan
ada yang tidak logis, berbeda-beda pada setiap orang dan bahkan ada sina yang
saling bertentangan antara satu orang dengan lainnya. Sistem nilai dan asumsi
pada seseorang terbentuk melalui proses belajar pengalaman yang diperoleh
dalam kehidupan seseorang, dan juga dari kesimpulan- kesimpulan terhadap
pengalaman-pengalaman yang dipernah diperolehnya. Kesimpulan-kesimpulan
tersebut kemudian menjadi keyakinan seseorang. Keyakinan yang terbentuk itu
akan mempengaruhi penafsiran dan kesimpulan terhadap pengalaman
pengalaman yang datang di kemudian hari.

Nilai dan asumsi yang berkembang pada diri seseorang akan terwujut dalam
konsep diri, orientasi ambisi, cara memandang nasip, penilaian terhadap orang
lain dan tentang hal-hal lain. Secara khusus konsep diri seseorang berisi
anggapan dan keyakinan seseorang tentang statusnya, haknya, kewajiban-
kewajibanya, kemampuannya, penilaian orang mengenai dirinya dan hal-hal
lain yang berhubungan dengan dirinya. Konsep diri inilah yang menjadi

17
jawaban dari pertanyaan “SIAPAKAH SAYA”. Jawaban dari pertanyaan
tersebut selanjutnya akan mempengaruhi cara berfikir dan perilaku seseorang.

Untuk menjawab pertanyaan “siapa saya”, tentu tidaklah terlalu mudah.


Kesulitan tersebut berkaitan dengan keluasan dari “daerah kesadaran” yang ada
pada diri seseorang.

18
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengembangan kepribadian merupakan Perpaduan dari gabungan beberapa


disiplin ilmu, yang diantaranya ; Ilmu phsykologi, Ilmu komunikasi, Sosial,
Filsafat, Seni, Antropologi, Budaya dasar, Sumber Daya Manusia, Manajemen,
Arkeologi, Antropologi, Kesusastraan, Pedagogi, Ilmu ketrampilan khusus dan
lain sebagainya yang terkait dengan Diri Pribadi manusia sesuai dengan
kebutuhan dan perubahan gaya hidup serta kemajuan jaman. Pengembangan
kepribadian adalah suatu proses yang mengasah sifat – sifat baik pada diri
seseorang dan mengurangi sifat – sifat yang buruk”. Hal ini lebih ditekankan pada
pengembangan diri , karena pada dasarnya pengembangan diri adalah
“mengembangkan potensi – potensi yang dimiliki seseorang”, agar bisa terwujud
lebih efektif dan efisien. Setiap individu adalah makhluk ciptaanNya yang unik
dan spesifik, sebagai manusia kita tumbuh dan berkembang bersama orang lain,
oleh karenanya dibutuhkan manusia lain. “Tidak mungkin ia berkembang seorang
diri. Ia butuh orang lain untuk menyampaikan idenya, hasil karyanya,
aspirasinya. Dalam mencapai cita – citanya atau tujuan hidupnya. karena itu
manusia berkembang bersama orang lain dan lingkungannya”.

Kepribadian seseorang digambarkan ke dalam beberapa karakteristik, dengan


memeahami karakteristik tersebut orang dapat memahami kepribadiannya.
Beberapa karakteristik yang penting dalam mengenali seseorang yaitu:

a. Penampilan fisik

b. Temperament

c. Kecenderungan patologis

Oleh karenanya, seseorang harus mengerti benar apa dan bagaimana


kepribadian itu sendiri, seseorang harus dapat menerima dirinya dahulu sebelum
berusaha mengembangkan kepribadiannya, karena sebenarnya kepribadian dasar
itu sudah terbentuk sejak kecil dan tidak dapat diubah. Tapi cara

19
mempersepsikan , bisa terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Dunia terus
berputar, dan mengalami perubahan - perubahan yang menjadi hakekat hidup.
Sehingga perkembangan jaman berjalan terus, sebab itu ada saja masalah, topik
yang menarik yang dapat kita selalu bicarakan bersama dalam bidang – bidang
yang tentu menarik untuk diketahui sehubungan dengan usaha kita sebagai
manusia untuk terus mengasah dan memgembangkan diri.

3.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan. Oleh


karena itu, sangat diperlukan kritik dan saran yang membangun agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya lebih baik lagi. Selain itu, makalah ini disarankan
pula untuk dijadikan pedoman dan referensi dalam pembuatan makalah-makalah
selanjutnya. Setelah membaca makalah ini, diharapkan kepada semua pembaca
khususnya mahasiswa/i keperawatan untuk bisa memahami tentang
pengembangan kepribadian diri dan pasien . Berdasarkan dari hasil dan
pembahasan, tentang memahami kepribadian diharapkan perawat atau tenaga
kesehatan kemampuan berpikir kritis dalam melakukan asuhan keperawatan,
karena hubungan Perawat berpikir kritis dengan Kualitas asuhan keperawatan
yang akan membantu perawat dalam mengambil setiap keputusan keperibadian
perawat untuk berpikir kritis perlu dikembangkan agar kualitaslitas asuhan
keperawatan dapat di tingkatkan lagi. Dengan berpikir kritis, akan dapat
membantu menemukan berbagai alternative Solusi, dan dapat mencakup tindakan
untuk mengevaluasi situasi, masalah, dan argument. Contohnya seperti :
tanggung jawab , berpikir mandiri, mengambil resiko, kerendahan hati, integrasi
ketekunan, dan memiliki . dari beberapa contoh sangat berpegaruh besar dalam
pengembangan kepribadian seseorang dan sebagai makhluk hidup kita harus terus
mengembangkan diri kita hari lepas hari.

20
DAFTAR PUSTAKA

Fatwikiningsih Nur, 2020 . “ Teori psikologi kepribadian manusia”.Yogyakarta :


Penerbit Andi.

Safrudin, ddk. 2018.” Pengembangan kepribadian dan profesionalisme bidan”.


Malang : Wineka Media.

Tambun N Lilis.” Pengembangan Kepribadian perawat untuk berpikir kritis


dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan”

Kemenkes PJJ.” Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan”


prodi Keperawatan.

Kemenkes PJJ.ddk, 2015.” Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia”


prodi keperawatan.

Raha Septian.ddk, 2013.” Perkembangan Perilaku dan kepribadian”

Seokotjo indah.ddk 2016.” Pengembangan Diri, Pengembangan Pribadi dan


Pengembangan Kepribadian”.

21

Anda mungkin juga menyukai