Anda di halaman 1dari 15

Tugas Psikologi

KEPRIBADIAN

Disusun oleh : Kelompok 7

1. Najla Fauziyyah Nur NIM : P17331121414


2. Zahra Fahmi Winastity NIM : P17331121428
3. Deviana Ra’udatul Zannah NIM : P17331121442
4. Laila Dewi Amrillah NIM : P17331121456
5. Ridha Shoffanatush Sholihah NIM : P17331121470
6. Tyas Murti Adiningsih NIM : P17331121484

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

PROGRAM STUDI GIZI DAN DIETETIKA

2021

1
Kata pengantar

Dengan segala rahmat serta ridho Allah SWT, kami mengucapkan puji
dan syukur kehadirat-Nya yang telah memberikan segala nikmatnya
sehingga kita bisa sehingga makalah Psikologi ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan
juga umatnya hingga akhir jaman.
Makalah ini memiliki judul “Kepribadian” tentu saja makalah ini tidak akan
selesai tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Maka
dari itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :
1. Bapak Oka Ivan Robiyanto, M.Psi selaku Dosen Mata Kuliah
Psikologi Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
2. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan serta do’a
sehingga kami diberikan kemudahan untuk menyelesaikan makalah
ini.
3. Dan pihak lain yang turut membantu dalam proses selesainya
makalah ini

Dalam Menyusun makalah ini, kami menyadari sepenuh hati bahwa


makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karenanya, segala kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh kami.

Bandung, 15 agustus 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................1

KATA PENGANTAR...........................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................4

1.1 Latar Belakang Penulisan Makalah....................................5

1.2 Tujuan Penulisan Makalah.................................................5

BAB II POKOK BAHASAN

2.1 Landasan Teori ..................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.........................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................14

3
BAB 1 PENDAHULUAN

Bahan ajar Teori Dasar Psikologi Kepribadian I merupakan


komponen penting dalam pembelajaran sehingga harus mengacu kepada
tujuan yang telah digariskan dalam kurikulum Sarjana Psikologi. Bahan
ajar harus mampu disesuaikan dengan kondisi lingkungan di Program
Studi D4 ilmu gizi poltekkes kemenkes bandung agar pembelajaran
menjadi lebih bermakna.
Pengembangan bahan ajar Teori Dasar Psikologi Kepribadian I
merupakan gabungan dari berbagai komponen pembelajaran dalam
materi Psikologi Kepribadian I. Tujuan pengembangan bahan ajar Teori
Dasar Psikologi Kepribadian I adalah untuk menghasilkan bahan ajar yang
siap digunakan dalam pembelajaran untuk Sarjana terapan gizi di
poltekkes kemenkes bandung

KONTRAK PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah : Psikologi
Pengajar : Oka Ivan Robiyanto, M.Psi
Semester : l (satu)
Hari pertemuan/Jam : RABU/8:00-9:40 WIB
Tempat Pertemuan : Zoom meeting

Manfaat Mata Kuliah


Mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa agar mampu memahami
sejarah dan dasar teori terbentuknya kepribadian manusia yang
dipengaruhi oleh berbagai hal dalam prosesnya.

4
1.1Latar belakang penulisan makalah

Kepribadian merupakan ciri, karakter, atau sifat yang khas dari dalam diri
seseorang yang berasal dari pembentukan yang di dapat dari lingkungan
sekitar seperti keluarga dan juga bawaan seseorang sejak lahir.
Kepribadian merupakan sesuatu yang melekat pada diri manusia secara
menyeluruh dan mempunyai ciri khas yang berbeda dari setiap individu.
Kepribadian tidak bisa dilepas begitu saa seperti melepas pakaian dari
tubuh kemudian memakainya Kembali. Kepribadian terus berkembang
dan berubah meskipun ada sistem yang mengikat berbagai komponen
dari kepribadian dan kepribadian merupakan lingkup kerja tubuh dan jiwa
yang tak terpisahkan dalam satu kesatuan. Yadi Purwanto dalam bukunya
“Psikologi Kepribadian” mengatakan bahwa Kepribadian merupakan
metode berpikir manusia terhadap realita atau merupakan
kecenderungan-kecenderungan manusia terhadap realita. Dan dengan
arti yan lain, kepribadian manusia adalah pola piker (aqliyah) dan pola jiwa
(annafsiyah) / nalurinya

1.3 Tujuan penulisan makalah

1. mengetahui pengertian kepribadian


2. mengetahui stuktur kepribadian menurut teori Sigmund Freud
3. mengetahui proses pembentukan kepribadian
4. mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi kepribadian
5. mengetahui macam-macam tipe-tipe kepribadian
6. mengetahui konsep kepribadian
7. dapat memaparkan kaitan antara kepribadian dengan ilmu gizi

5
BAB II POKOK PEMBAHASAN

1. Pengertian Kepribadian

Istilah kepribadian (personality) berasal dari kata latin “persona”


yang berarti “topeng”. Pada masa Yunani kuno para aktor memakai
topeng untuk menyembunyikan identitas mereka dan untuk
memungkinkan mereka memerankan tokoh di dalam drama. Teknik
drama ini kemudian diambil alih oleh bangsa Roma dan dari
merekalah kita mendapatan istilah “personality” atau kepribadian.

Bagi bangsa Roma, persona berarti “bagaimana seseorang tampak


pada orang lain” bukan diri sebenarnya. Dari konotasi kata persona
inilah, gagasan umum mengenai kepribadian sebagai kesan yang
diberikan sebagai kesan yang diberikan seseorang pada orang lain
diperoleh.

Terdapat banyak definisi istilah “kepribadian” , kebanyakan


diantaranya mengikuti definisi Allport. Karena definisi ini yang
paling luas cakupannya. Menurut definisi tersebut kepribadian
adalah susunan sistem sistem psiko fisik yang dinamis dalam diri
suatu individu yang menentukan penyesuaian individu yang unik
terhadap lingkungan. Istilah “dinamis” menunjukkan adanya
perubahan dalam kepribadian, menekankan bahwa perubahan
dapat terjadi dalam kualitas perilaku seseorang. “susunan”
mengandung arti bahwa kepribadian tidak dibangun dari berbagai
ciri yang satu ditambahkan pada yang lain begitu saja, melainkan
ciri-ciri ini saling berkaitan. Keterkaitan itu berubah : beberapa ciri
menjadi bertambah dominan dan yang lain berkurang, sejalan
dengan perubahan terjadi pada anak dan dalam lingkungan.

2. Struktur kepribadian

Saya akan menjelaskan secara singkat tentang struktur kepribadian


Id, Ego, dan Superego menurut teori Sigmund Freud.
Freud mengatakan kepribadian manusia terdiri atas 3 elemen yang
bekerja untuk menciptakan perilaku manusia. Berikut 3 elemen
kepribadian itu Id, Ego, dan Superego :

6
Dalam teori psikoanalisis, kepribadian dipandang sebagai suatu struktur
yang terdiri dari tiga unsur atau sistem yakni id, ego dan superego ketiga
sistem kepribadian ini satu sama lain saling berkaitan serta membentuk
suatu totalitas.

a. Id,
adalah sistem kepribadian yang paling dasar, yang didalamnya
terdapat naluri-naluri bawaan. Untuk  dua sistem yang lainnya,
id adalah sistem yang bertindak sebagai penyedia atau penyalur
energi yang dibutuhkan oleh sistem-sistem terebut untuk
operasi-operasi atau kegiatan-kegiatan yang dilakukannya.
Dalam menjalankan fungsi dan operasinya, id bertujuan untuk
menghindari keadaan tidak menyenangkan dan mencapai
keadaan yang menyenangkan.
b. Ego,
adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah
individu kepada dunia objek tentang kenyataan, dan
menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan. Ego
tebentuk pada struktur kepribadian individu sebagai hasil kontak
dengan dunia luar. Adapun proses yang dimiliki dan dijalankan
ego adalah upaya memuaskan kebutuhan atau mengurangi
tegangan oleh individu.
c. Superego, 
adalah sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-
aturan yang sifatnya evaluatif (menyangkut baik-buruk). Adapun
fungsi utama dari superego adalah :
•    Sebagai pengendali dorongan-dorongan atau impuls-impuls
naluri id agar impuls-impuls teresbut disalurkan dalam cara atau
bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat.
•    Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan
moral dari pada dengan kenyataan.
•    Mendorong individu kepada kesempurnaan.

3. Proses Pembentukan Kepribadian

Proses pembentukan kepribadian melalui sosialisasi dapat


dibedakan menjadi dua
o Sosialisasi yang dilaksanakan dengan sengaja melalui
proses pendidikan dan pengajaran.

7
o Sosialisasi yang dilaksanakan tanpa sengaja melalui proses
interaksi sosial sehari-hari dalam lingkungan masyarakatnya.

Proses sosialisasi tersebut berlangsung sepanjang hidup


manusia (sejak lahir sampai tua) mulai lingkungan keluarga,
organisasi, sampai kehidupan masyarakat yang lebih luas. Melalui
serangkaian proses yang panjang inilah, tiap individu belajar
mendalami atau menekuni, meresapi, kemudian menginternalisasi
berbagai nilai, norma, pola-pola tingkah laku sosial ke dalam
mentalnya. Dari berbagai hal yang diinternalisasi itulah seseorang
memiliki kecenderungan untuk berperilaku menurut pola-pola
tertentu yang memberi ciri karakter yang khas sebagai identitas diri
dan terwujud kepribadian.
Kelompok masyarakat tempat mereka tinggal, secara
sengaja atau tidak sengaja , selalu berusaha untuk membimbing
dan mempengaruhi anggota-anggotanya untuk selalu mematuhi
nilai, norma dan kebiasaan-kebiasaan, sehingga orang-orang
tersebut bertingkah laku sesuai dengan keinginan kelompoknya.
Jadi, sesungguhnya sosialisasi itu ialah aktivitas dua pihak, yaitu
pihak yang mensosialisasi dan pihak yang disosialisasi. Dari proses
tersebut, terbentuklah kepribadian yang bertentangan antara
masyarakat yang satu dan masyarakat lainnya. Misalnya,
kepribadian orang Jawa berbeda dengan orang Batak.
Pengalaman sosialisasi yang dilangsungkan masing-masing
individu bisa saja berbeda. Kepribadian yang tumbuh pada masing-
masing orang tidak akan mungkin sepenuhnya sama. Oleh karena
itu, seseorang dapat melihat keragaman kepribadian yang
ditampilkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ada pribadi-
pribadi yang mempuyai sifat pemarah, ramah, pemaaf, penyabar,
egois, atau rendah diri. Semuanya itu bergantung pada penyerapan
dan penafsiran serta penghayatan nilai dan norma yang tumbuh
dan berkembang dalam masyarakatnya.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian

Menurut Purwanto (2006) terdapat faktor-faktor yang


mempengaruhi kepribadian antara lain:

1. Faktor Biologis

Faktor biologis merupakan faktor yang berhubungan dengan


keadaan jasmani, atau seringkali pula disebut faktor fisiologis
seperti keadaan genetik, pencernaan, pernafasaan, peredaran

8
darah, kelenjar-kelenjar, saraf, tinggi badan, berat badan, dan
sebagainya. Kita mengetahui bahwa keadaan jasmani setiap orang
sejak dilahirkan telah menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan.
Hal ini dapat kita lihat pada setiap bayi yang baru lahir. Ini
menunjukkan bahwa sifat-sifat jasmani yang ada pada setiap orang
ada yang diperoleh dari keturunan, dan ada pula yang merupakan
pembawaan anak/orang itu masing-masing. Keadaan fisik tersebut
memainkan peranan yang penting pada kepribadian seseorang.

2. Faktor Sosial
Faktor sosial disini adalah masyarakat, yakni manusia lain disekitar
individu yang mempengaruhi individu yang bersangkutan. Dalam
faktor ini peranan lingkungan keluarga sangatlah penting dan
menentukan bagi perkembangan pribadi anak selanjutnya.
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan pribadi
anak sejak kecil adalah sangat mendalam dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Hal ini disebabkan
karena :
 Pengaruh itu merupakan pengalaman yang pertama.
 Pengaruh yang diterima anak itu masih terbatas jumlah dan
luasnya.
 Intensitas tinggi karena berlangsung terus-menerus siang dan
malam.
 Umumnya pengaruh itu diterima dalam suasana aman
bersifat intim dan bernada emosional.

3. Faktor Kebudayaan
Menurut Ralph Linton (1978) dalam kutipan Ngalim Purwanto
(1992) merumuskan kebudayaan itu seperti berikut; “Kita
mengetahui bahwa kebudayaan itu tumbuh dan berkembang di
dalam masyarakat. Kita dapat mengenal pula, bahwa kebudayan
tiap daerah/ negara berlainan.” Sehingga ini semua menunjukkan
cara-cara hidup, adat-istiadat, kebiasaan-kebiasaan,
bahasa, kepercayaan, dan sebagainya. Dengan demikian
perkembangan kepribadian pada diri masing-masing anak tidak
dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana anak itu
dibesarkan. Kemudian juga di dalam faktor ini menurut Purwanto
terdapat beberapa aspek kebudayaan yang sangat mempengaruhi
perkembangan kepribadian remaja dalam kehidupan sehari-hari,
antara lain :

9
 Nilai-nilai
Di dalam setiap kebudayan terdapat nilai-nilai hidup yang dijunjung
tinggi oleh setiap manusia yang hidup dalam kebudayan itu.
Mentaati dan mematuhi nilai-nilai hidup di dalam kebudayaan,
sehingga nilai-nilai itu menjadi idaman dan kewajiban setiap
anggota masyarakat. Dan semuanya itu akan dapat diterima
sebagai masyarakat, yang harus memiliki kepribadian yang selaras
dengan kebudayan yang berlaku di masyarakat.
 Adat dan Tradisi
Di setiap daerah terdapat adat dan tradisi yang berlainan. Sehingga
dengan adat dan tradisi yang ada di dalam masyarakat dan yang
masih berlaku disuatu daerah, di samping menentukan nilai-nilai
yang harus ditaati oleh anggota-anggotanya, juga menentukan pula
cara bertindak dan bertingkah laku manusia-manusianya.
 Pengetahuan dan Ketrampilan
Pengetahuan yang dimiliki setiap orang sangat
mempengaruhi sikap dan tindakan. Tiap orang pula memiliki
pengetahuan yang berlainan, dari pengetahuan yang sangat
elementer sampai kepada yang tinggi dan luas. Demikian pula
kecakapan dan ketrampilan seseorang membuat dan mengerjakan
sesuatu adalah merupakan bagian dari kebudayaan.
 Bahasa
Di samping faktor-faktor kebudayaan yang telah diuraikan di atas,
sesungguhnya bahasa merupakan salah satu faktor yang turut
menentukan ciri-ciri khas dari suatu kebudayaan. Betapa eratnya
hubungan bahasa dengan kepribadian manusia yang memilki
bahasa itu. Pertama, kita mengetahui bahasa merupakan
alat komunikasi antara individu dengan individu lain yang sangat
penting. Kedua, bahasa adalah alat berfikir bagi manusia. Sehingga
dengan begitu jelasnya, bahwa bagaimana sikap dan cara kita
bertindak dan reaksi terhadap orang lain, bagaimana cara kita
hidup bermasyarakat, sebagian besar dipengaruhi oleh bahasa
yang kita miliki. Demikianlah bahasa merupakan faktor kebudayan
yang sangat penting, dan turut mempengaruhi dan bahkan
menentukan kepribadian seseorang
 (Milik Kebendaan (material possessions)
Semakin maju kebudayaan suatu masyarakat/bangsa, makin maju
dan modern pula alat-alat yang dipergunakan bagi keperluan

10
hidupnya. Hal itu semua sangat mempengaruhi kepribadian
manusia yang memiliki kebudayaan itu.

5. Macam-macam tipe kepribadian

a. Tipe Kepribadian Sanguin

Orang yang memiliki tipe kepribadian ini cenderung lincah, ceria,


riang dan optimis. Orang dengan tipe kepribadian sanguin juga
mudah bergaul dengan orang lain, ramah dan selalu kreatif. Selain
itu, orang dengan tipe ini juga punya energi besar,aktif, ekspresif.
Oleh sebab itu, orang dengan tipe kepribadian ini akan disukai oleh
banyak orang.

b. Tipe Kepribadian Melankolis

Orang yang memiliki tipe kepribadian melankolis merupakan


orang yang sangat berhati-hati dan juga seorang pemikir. Selain itu,
orang dengan tipe ini juga tidak menyukai kerumunan karena tidak
mempunyai rasa percaya diri yang cukup untuk menjadi pusat
perhatian. Akan tetapi orang dengan tipe ini akan sangat inovatif
karena sering berpikir.

c. Tipe Kepribadian Plegmatis

Orang dengan tipe kepribadian ini adalah sosok yang santai dan
lembut. Selain itu, orang dengan kepribadian ini akan cenderung
menyukai perdamaian dan tidak menyukai pertengkaran sehingga
lebih sering mengalah. Akan tetapi, orang dengan kepribadian ini
memiliki sisi gelap yaitu sering menyimpan masalahnya sendirian.

d. Tipe Kepribadian Koleris

Orang dengan tipe kepribadian ini memiliki kemauan yang keras,


tegas dan melakukan pekerjaan sesuai target yang dimiliki serta
menyukai tantangan. Selain itu, orang yang memiliki kepribadian ini
memiliki sifat tanggap yang baik. Akan tetapi cenderung jadi egois
dan suka mengatur jika sudah sangat koleris.

11
6. Konsep Kepribadian
Kata kepribadian diyakini berasal dari Bahasa Latin “persona”,
artinya topeng yang dikenakan oleh para actor.dalam psikologi, menurut
kamus Webster, kepribadian berarti :
a. totalitas karakteristik individual, terutama berhubungan dengan orang
lain
b. suatu kelompok kecenderungan emosi yang terpadu, minat-minat,
kecenderungan tingkah laku dan lain-lain. Termasuk juga, kepribadian
ganda atau terbelah.
Psikologi Ego mengatakan kita semua memiliki banyak
kepribadian, karen akita memainkan banyak pera dalam masyarakat-
anak, orang tua, suami atau istri, murid, pegawai, guru, teman, saudara,
kelompok, anggota; urutannya bisa sangat Panjang tergantung pada diri
kita.
Kepribadian dengan kemampuan dan kecerdasan sosial. Diukur
dari seberapa efektif seseorang mampu mengeluarkan respon positif
terhadap orang yang berbeda-beda dalam berbagai kondisi. Kepribadian,
terutama karakteristik dalah yang paling menonjol atau impresi paling kuat
yang diciptakan seseorang terhadap orang lain. Dengan demikian, orang
lain memiliki kepribadian “pasif-agresif” atau penakut. Suatu penilaian
jelas berada dalam dua penggunaan di atas.
Gordon Allport meneliti definisi kepribadian yang digunakan dalam
psikologi. Dia menemukan hampir 50 definisi yang berbeda yang berhasil
dia kategorikan. Salah satunya menyebut kepribadian sebagai reaksi
orang lain terhadap individu yang menentukan kepribadiannya. Kategori
lain menjelaskan bahwa kepribadian adalah segala sesuatu yang
dianggap penting tentang individu. Lainnya adalah ide bahwa kepribadian
merupakan pola organisasi berbagai tingkah laku yang berbeda yang
dimiliki individu. Sedangkan definisi penyesuaian diri mengatakan bahwa
kepribadian terdiri dari beragam usaha yang menunjukkan penyesuaian
diri.
Hall dan Lindzey, pengarang buku teori-teori kepribadian yang
terkenal, menulis bahwa “tidak ada definisi kepribadian subtantif yang
dapat diterapkan secara umum”. Ini karena semua ahli teori
mempresepsikan kepribadian secara berbeda berdasarkan nilai dan ide
mereka sendiri. “Kepribadian didefinisikan oleh konsep empiric tertentu
yang merupakan bagian dari teori kepribadian yang digunakan oleh sang
pengamat”. Kepribadian terdiri dari serangkaian nilai atau terma deskriptif
yang dunakan untuk menggambarkan keberadaan individu yang
memandang dari ide-ide dominan dalam teori yang dipergunakan.

12
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Gordon Allport: “Semua buku
psikolofi kepribadian, pada saat yang sama, merupakan buku filsafat
manusia. Tidak lain, dan tidak bukan”. Dengan kata lain, teori-teori
kepribadian adalah filsafat, dan berbeda-beda sebagaimana teori-teori
filsafat juga berbeda-beda. Setiap teori memeriksa orang dengan lensa
dan batasan-batasannya pengalaman masa lalunya sendiri. Teori
merupakan pernyataan nilai-nilai yang dipegang oleh ahli teori tentang
apa yang dia anggap penting, karena teori terdiri dari ide-ide dan pikiran-
pikirannya.

7. Keterkaitan Kepribadian dengan Ilmu Gizi

Menurut Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas


Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Prof M. Juffrie, SpA. Perilaku
manusia tidak hanya dipengaruhi oleh lingkngan, namun juga oleh
makanan yang dikosumsi. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa
saluran cerna memiliki hubungan dengan otak. Saluran cerna juga punya
insting. Makanan yang kita makan dan bakteri yang ada di dalam saluran
cerna cukup kuat dalam mengganggu perilaku manusia. Oleh karena itu,
jika saluran cerna sehat maka perilaku juga pasti sehat.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengaruh


psikologi serta ilmu pengetahuan pada makanan dan Kesehatan merujuk
pada pengetahuan dan persepsi individu terkait fungsi dan makna
makanan dalam kehidupan sehari – hari yang mencakup sebagai identitas
diri, interaksi sosial, dan identitas budaya yang saling berinteraksi dan
memengaruhi satu dengan yang lainnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

L. Wilcox. (2018). Psikologi Kepribadian : Menyelami misteri kepribadian


manusia.https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=Ei-
6DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA5&dq=kepribadian+adalah&ots=9L_zyUbM5
V&sig=z3reJKhfJHRgZerJ8uIrYI72mcE&redir_esc=y#v=onepage&q=kepri
badian%20adalah&f=false. Diakses pada 15 Agutus 2021

Mardatila,Ani. (2020). 4 Tipe Kepribadian menurut Psikologi, mulai dari


Melankolis hingga Plegmatis.https://m.merdeka.com/sumut/4-tipe-
kepribadian-manusia-menurut-psikologi-mulai-dari-melankolis-hingga-
plegmatis-kln.html. Diakses pada 14 Agutus 2021

Fa’izah, Addina Zulfa. (2021). Sanguinis adalah tipe kepribadian manusia,


ketahui kekurangan dan kelebihannya.
https://m.merdeka.com/trending/sanguinis-adalah-tipe-kepribadian-
manusia-ketahui-kekurangan-dan-kelebihannya-kln.html?
page=2&_gl=1*7gln5f*_ga*TTF2RFBpMEQ0WFBsaDJ2eW1hZ3ZXVHVL
UWJrRG9WOE1KY093NWVjZEZPSE03Ykp0Ujd6aWFlc2d6cUZwQkItWQ
. Diakses pada 14 Agutus 2021
(2015). Teori kepribadian Sigmund Freud.
https://psikologi.ustjogja.ac.id/index.php/2015/11/05/teori-kepribadian-
sigmund-freud/. Diakses pada 14 Agutus 2021
(2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian.
https://www.psychologymania.com/2012/12/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi_19.html. Diakses pada 13 Agutus 2021
Sjarkawi, Pembentukan kepribadian Anak: “Peran Moral, intelektual,
emosional, dan sosial sebagai wujud integritas membangun jati diri”,
(Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2011). hal. 11.
Yadi Purwanto, “Psikologi Kepribadian: Integritas Nafsiyah dan ‘Aqliyah,
Perspektif Psikologi Islami”, (Bandung: PT.Refika Aditama).hal.254.
https://www.fimela.com/beauty/read/3719248/sifat-seseorang-dipengaruhi-
oleh-makanan

14
15

Anda mungkin juga menyukai