DISUSUN OLEH :
KELAS 2 C
KELOMPOK 1
Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya. Sholawat,
salam, dan limpahan rahmatnya tercurah pada Nabi besar Muhammad Saw. sehingga kami
dapat cepat menyelesaikan makalah ini dalam tempo singkat. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada Dosen Psikologi Kepribadian atas penugasan tersebut. Makalah ini
ditulis untuk memenuhi tugas penelitian mengenai Paradigma Psikoanalisis Klasik Sigmund
Freud.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dalam mempersiapkan dan
memperbaiki karya kami selanjutnya. Besar harapan kami agar karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi kami dan pihak-pihak berkepentingan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.4 Aplikasi.......................................................................................................................9
2.5 Evaluasi....................................................................................................................11
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................12
3.2 Saran.........................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
1. Id (Instingtual Drive)
Id berasal dari kata latin “Is” yang artinya es. Kepribadian ini disebut
Freud sebagai kepribadian bawaan lahir. Di dalamnya terdapat dorongan yang
di dasari pemenuhan biologis guna kepuasan bagi dirinya sendiri. Karakter
khas pada aspek ini adalah tidak adanya pertimbangan logis dan etika sebagai
prinsip pengambilan keputusan. Id menggunakan energi psikis untuk
memperoleh kenikmatan (pleasure principle) melalui gerakan reflex dan
proses primer (menghayal, atau berfantasi tentang objek-objek yang dapat
memuaskan instink). Lebih sederhana, id berwujud pada gambaran nafsu,
hasrat seksual dan perasaan superior (ingin berkuasa).
2. Ego
Aspek kepribadian ini terjadi akibat pengaruh yang ia dapatkan dari apa
yang terjadi didunia/lingkungannya. Ciri khas dari aspek ini, ego mengatur id
dan juga superego untuk pemenuhan kebutuhan sesuai dengan kepentingan
kepribadian yang terlibat. Artinya, berbeda dengan id yang hanya
mementingkan diri sendiri, ego merupakan aspek yang mementingkan
keperluan lebih luas (tidak hanya dirinya). Ego beroperasi mengikuti prinsip
realita (reality principle); usaha memperoleh kepuasan yang dituntut id
dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda kenikmattan sampai
ditemukan obyek yang nyata-nyata dapat memuaskan kehidupan.
3. Superego
Aspek kepribadian yang satu ini akan lekat kaitannya moral atau nilai
kehidupan. Ranah superego berisi tentang batasan untuk membedakan mana
yang baik dan yang buruk. Dengan kata lain, superego memiliki peran penting
untuk menjadi penengah antara id dan ego. Ia menjadi penyekat dari sinyal
yang dikirimkan aspek id serta memotivasi ego untuk melakukan hal yang
menjunjung moralitas. Superego beroperasi pada prinsip idealistik (idealistic
principle) sebagai lawan dari prinsip kepuasan id dan prinsip realistik ego.
Superego pada hakekatnya merupakan elemen yang mewakili nilai-nilai orang
tua atau interpretasi orang tua mengenai standar sosial, yang diajarkan kepada
anak melalui berbagai larangan dan perintah.
Insting adalah wujud psikologis yang menuntut kepuasan dari diri sendiri.
Misalnya insting lapar akan kebutuhan nutrisi maka otomatis diri kita mempunyai
bentuk keinginan untuk makan, atau juga insting mengantuk maka bentuknya
berupa keinginan kita untuk tidur.
Sumber insting adalah kondisi tubuh jasmaniah atau kebutuhan yang menuntut
keadaan. Seperti lapar tadi yang akan menuntut kita untuk segera memenuhi
nutrisi tersebut. Tujuan insting adalah berusaha kembali ke keadaan sebelum
insting muncul. Contohnya lapar agar kita tidak lapar maka kita harus memenuhi
nutrisi agar kembali ke keadaan insting lapar muncul.
Jenis-jenis Insting
1. Identifikasi (Identification)
Mengidentifikasi diri dengan orang yang di anggap lebih berhasil
memuaskan hasratnya dibanding dirinya.
2. Pemindahan (Displacement)
Pemindahan energi dari satu objek ke objek lain sampai ditemukan yang
cocok hingga dapat mereduksi ketegangan
3. Represi (Repression)
Proses ego menekan segala sesuatu baik pikiran, ide, insting ingatan yang
dapat menimbulkan kecemasan.
4. Fiksasi (Fictation)
Terhentinya perkembangan normal pada tahap perkembangan tertentu.
5. Regresi (Regression)
Mengubah keinginan perasaan yang menimbulkan menjadi kearah diri
sendiri.
6. Pembentukan reaksi (Reaction Formation)
Tindakan defensive dengan cara mengganti perasaan kebalikannya dalam
kesadaran.
7. Proyeksi (Projection)
Mengubah kecemasan dengan cara melemparkan impuls yang mengancam
dipindahkan ke objek luar.
2.4 Aplikasi
A. Psikopatologi
Asosiasi bebas, selama sesi terapi klien diminta untuk jujur dalam
mengatakan apa yang terlintas dalam benaknya dan tidak peduli betapa
memalukan atau tidak logis dalam ingatannya tersebut. Dari terapi inilah
Freud melakukan interpretasi (mencoba memahaami masalah kliennya).
Analisis mimpi, yang dimana Freud juga melakukan interpretasi mimpi
yang dialami oleh klien karena ketika tidur, kontrol kesadaran menurun
dan mimpi merupakan ungkapan isi hati yang meliputi keinginan,
ketakutan maupun konflik yang ditekan ke alam bawah sadar.
C. Psikosomatis
D. Pengasuhan anak
Perhatian terhadap pertumbuhan anak sampai balita, secara langsung
maupun tidak langsung merupakan hal penting bagi anak karena Freud sendiri
berpendapat perkembangan itu tergantung pada saat masa anak sampai balita.
Perkembangan masa kecil sendiri adalah pondasi kepribadian. Sebagai orang
tua harus bisa mendidik anak dengan baik seperti, melakukan toilet training
dengan lembut, melakukan penanaman moral secara bijak.
E. Evaluasi
Teori Psikoanalisis Freud menjadi paradigma psikologi kepribadian, teori
Freud melihat manusia baik manusia ataupun fisiknya. Sumbangan teori Freud yang
paling utama ialah memberi tahu bahwa proses taksadar mempunyai pengaruh sangat
besar terhadap tingkah laku. Teori Freud tentang ketidaksadaran mendapat banyak
kritik ataupun sanggahan dari berbagai pihak, tetapi para pakar setuju bahwa proses
taksadar itu ada. Aplikasi teori Freud di bidang psikopatologi, psikoterapi, dan
pengasuhan anak sampai sekarang masih terpakai dan berpengaruh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Psikopatologi
histeria
fobia
obsesi-kompulsi
depresi
ketagihan obat/alkohol
b. Psikoterapi
- Asosiasi bebas
- Analisis mimpi
c. Psikomatis
d. Pengasuhan anak
Evaluasi dalam teori Freud adalah sumbangan yang paling utama ialah memberi tahu
bahwa proses taksadar mempunyai pengaruh sangat besar terhadap tingkah laku.
Teori Freud tentang ketidaksadaran mendapat banyak kritik ataupun sanggahan dari
berbagai pihak, tetapi para pakar setuju bahwa proses tak sadar itu ada.
3.2 Saran
Sangat penting untuk menyadari bahwa kondisi masyarakat dan budaya
modern sekarang beberapa teori Freud mungkin tidak sepenuhnya sesuai atau dapat
diterapkan. Meskipun demikian, ide-ide mendasar seperti kesadaran dan
ketidaksadaran, tipe kepribadian, dan mekanisme pertahanan terus memberikan nilai
tambah yang signifikan terhadap pemahaman kita tentang psikologi manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Ernes, J. (2015). Hidup dan Karya Sigmund Freud, terj. Kardono. Ircisod.