Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH PSIKOLOGI

KONSEP PERILAKU MANUSIA

Kelompok 1:

1. Mercylia Batubuaya
2. Mario Turambi
3. Dinda
4. Virginia
5. Syalomita

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI D III KEPERAWATAN

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep
Perilaku Manusia”. Keberhasilan dalam pembuatan makalah ini juga tidak lepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Kami berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat berguna bagi orang
yang membacanya. Kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini belum
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Serta semoga makalah ini tercatat menjadi motivator bagi penulis untuk penulisan
makalah yang lebih baik dan bermanfaat.

Tomohon, Agustus 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................3

BAB I..............................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................4

1.3 TUJUAN..........................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................6

ISI....................................................................................................................................6

2.1 PENGERTIAN PSIKOLOGI DAN PERILAKU............................................6

2.2 RUANG LINGKUP PSIKOLOGI...................................................................9

2.3 CIRI-CIRI PERILAKU MANUSIA YANG MEMBEDAKAN DARI


MAHLUK LAIN.......................................................................................................11

2.4 PROSES PEMBENTUKAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PERILAKU...............................................................................................................13

2.5 MACAM-MACAM PERILAKU MANUSIA...............................................17

2.6 DOMAIN PERILAKU MANUSIA...............................................................20

2.7 CONTOH KASUS.........................................................................................21

BAB III.........................................................................................................................23

3
PENUTUP.....................................................................................................................23

3.1 KESIMPULAN..............................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................24

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sesuai dari katanya bahwa psikologi terdiri dari dua kata yang
mempunyai arti. Psikologi ini merupakan sebuah ilmu yang mempelajari
tentang jiwa. Perhatian pada psikologi terutama tertuju pada masalah
bagaimana tiap-tiap individu diperngaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud
pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka
sendiri.
Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku
dikatakan wajar apabilam ada penyesuaian diri yang harus diselaraskandengan
peran manusia sebagai individu, social, dan berketuhanan. Perilaku adalah
sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik
sepeda, dll. Untuk aktivitas ini mereka harus berbuat sesuatu, misal : kaki yang
satu diletakkan pada kaki yang lain.
Jika seseorang duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia
dikatakan sedang berperilaku ia sedang membaca, sekalipun pengamatan dari
luar sangat minimal, sebenarnya perilaku ada dibalik tirai tubuh, didalam tubuh
manusia itu sendiri. Perilaku terdiri dari aktivitas- aktivitas yang berlangsung,
baik didalam maupun diluar.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang didapat yaitu:


1. Apa definisi dari psikologi dan perilaku?
2. Apa saja ruang lingkup psikologi?

5
3. Bagaimana ciri-ciri perilaku manusia yang membedakan dari mahluk
lain?
4. Bagaimana proses pembentukan dan apa saja factor yang
mempengaruhi perilaku?
5. Apa saja macam-macam perilaku manusia?
6. Bagaimana domain perilaku manusia?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:


1. Untuk mengetahui definisi dari psikologi dan perilaku.
2. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup psikologi.
3. Untuk mengetahui bagaimana cirri-ciri perilaku manusia yang
membedakan dari mahluk lain.
4. Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan dan apa saja factor
yang mempengaruhi perilaku.
5. Untuk mengetahui apa saja macam-macam perilaku manusia.
6. Untuk mengetahui bagaimana domain perilaku manusia.

6
BAB II

ISI

2.1 PENGERTIAN PSIKOLOGI DAN PERILAKU

Manusia atau individu yang termasuk di antaranya kaum perawat dan


para medis diseluruh dunia ini, prilakunya dapat di formulasikan atau
dirumuskan dalam suatu pola prilaku/konsep prilaku yang akan di skapkan
dalam bahasan psikologi,oleh karena itu sebaiknya kita mengenal lebih dahulu
psikologi tersebut. Psikologi tertulis dalam bahasa inggris Psychology berasal
dari bahasa yunani Psychos dan logos yang artinya jiwa/mental/psike dan ilmu.
Dahulu kala sebelum masehi psikologi memang ilmu jiwa. Pada
jamannya plato kurang lebih 427SM, psikologi masih menginduk pada ilmu
filsafat yaitu ilmu yang berorientasi cinta akan kebenaran (philos:cinta,
Sophos: kebenaran). Pada saait itu belum terpikirkan tentang makna jiwa,
semakin kearang perkembangan waktu dengan bertambahnya tahun ilmu jiwa
mengalami kesulitan untuk mencari dan mendeteksi kebenaran jiwa itu sendiri.

A. PSIKOLOGI
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia
dalam dua jalur di dalam sistematika ilmunya yaitu psikologi umum yang
membicarakan perilaku manusia dalam orientasinya ke arah teoritis,
sedangkan psikologi khusus mempelajari psikologi secara khusus misalnya
psikologi perkembangan, psikologi klinik, psikologi keperawatan, dan
sebagainya.

7
B. PERILAKU
Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk
menimbulkan reaksi, yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu
akan menghasilkan perilaku tertentu (Sunaryo, 2004). Perilaku individu
tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat adanya rangsangan
(stimulus) baik dari dalam dirinya sendiri (internal) maupun dari luar
individu (eksternal). Pada hakekatnya perilaku individu mencakup perilaku
yang tampak (overt behaviour) dan perilaku yang tidak tampak (inert
behavior atau covert behavior). Perilaku yang tampak adalah perilaku yang
dapat diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan alat sedangkan bantu,
sedangkan perilaku yang tidak tampak adalah perilaku yang hanya dapat
dimengerti dengan menggunakan alat atau metode tertentu, misalnya
berpikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut (Purwanto, 1999).

Perilaku manusia itu didorong oleh mtif tertentu sehingga manusia itu
berprilaku. Dalam hal ini ada beberapa teori, diantara teori-teori tersebur
dapat dikemukakan:

1. Teori Instirng
Teori ini dikemukakan oleh McDougall ebagai pelopor dari
psikologi social, yang menerbitkan buku psikologi social yang
pertama kali dan mulai saat itu psikologi sosia menjadi pembicaraan
yang cukup menarik(Iih. Baron dan Byrne, 1984; Crider, 1983).
Menurut McDougall perilaku itu deisebabkan karena instirng dan
McDougall mengajukan suatu daftar insting. Insting merupakan
perilaku yang innate, perilau yang bawaan, dan isnting akan
mengalami perubahan karena pengalama, pendapat McDougall ini
mendapat tanggapan yang cukuo tajam dari F. Allport yang
menertbitkan buku Psikologi Sosial pada tahun 1924, yang
berpendapat bahwa perilaku manusia itu disebabakan karena banyak

8
factor, termasuk orang-orang yang ada disekitarnya dengan
perilakunya (Iih. Baron dan Byrne, 1984).

2. Teori dorongan (drive theory)


Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu
mempunyai dorongan-dorongan atau drieve tertentu dorongan-
dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebututuhan organisme
yang mendorong organism berprilaku. Bila organisme ini mempunyai
kebutuhan, dan organism ingin memenuhi kebutuhannya maka akan
terjadi ketegangan dalam diri organisme itu. Bila organism berprilaku
dan dapat memenuhi kebutuhannya, maka akan terjadi pengurangan
atau reduksi dari dorongan-dorongan tersebut.. karena teori ini
menurut Hull (Iih. Crider, 1983; Hergenhahn, 1976) juga disebut teori
drive reduction.

3. Teori insentif (incentive theory)


Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku organize
itu disebabkan karena adanya intensif. Dengan intensif mendorong
organism berbuat atau berprilaku. Insentif atau juga disebut juga
sebagai reinforcement ada yang positif ada yang negative.
Reinforcement yang positif adalah yang berkaitan dengan hadiah.,
sedang reinforcement yang negative berkaitan dengan hukuman.
Reinforcement yang positif akan mendororng organism dalam berbuat,
sedang reinforcement yang negative akan dapat menghambat organism
dala berprilaku. Ini berarti bahwa perilaku timbul darena adanya
insentif atau reinforcement. Perilaki semacam ini dikupas secara tajam
dala psikologo belajar.

9
4. Teori atribusi
Teori ini ingin menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku orang.
Apakah perilaku itu disebabkan oleh disposisi internal (misal motif,
sikap, dsb.) ataukah oleh keadaan eksternal. Teori ini dikemukakan
oleh Fritz Heider (Iih. Baron dan Byrne, 1984) dan teori ini manusia
itu dapat atribusi internak, tetapi juga dapat atribusi eksternal.
Mengenai hal ini lebih lanjut akan dibicarakan dalam psikologi social.

5. Teori kognitif
Apabila seseorang harus mememilih perilaku mana yang mesti
dilakukan, maka pada uunya yang bersangkutan. Ini yang disebut
sebagai moel subjective expected utiity (SEU) (Iih. Fishbein dan
Ajzen, 1975. Dengan kemampuan memilih ini berarti fakor berpikir
berperan dalam menentukan pilihannya. Dengan kemampuan berpikir
seseorang akan dapat melihat apa yang terjadi sebgai bahan
pertimbangannya disamping melihat apa yang dihadapi pada waktu
sekarang dan juga dapat elihat ke depan apa yang akan terjadi dalam
seseorang bertindak. Dalam model SEU kepentingan pribadi yang
menonjol. Tetapi dalam seseorang berprilaku kadang-kadang
kepentingan pribadi dapat disingkirkan.

2.2 RUANG LINGKUP PSIKOLOGI

Seperti telah dikemukakan di atas, psikologi dilihat dari segi objek nya,
psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu :
1. Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia
2. Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan, yang umumnya
lebih tegas disebut psikologis hewan

10
Psikologi umum ialah psikologi meneliti dan mempelajari kegiatan-
kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia yang tercemin dalam perilaku
umumnya, yang dewasa, yang normal dan berkultur (dalam arti tidak
terisolasi). Psikologi umum memandang manusia seakan-akan terlepas dalam
hubungan dengan manusia yang lain.
Psikologi khusus ialah psikologi yang meneliti dan mempelajari segi-segi
kekhususan dari aktivitas-aktivitas psikis manusia. Hal-hal yang khusu yang
menyimpang. Dari hal-hal yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus.
Psikologi khusus ini ada bermacam-macam, antara lain:
1. Psikologi perkembangan, yaitu psikologi yang membicarakan
perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua, yang
mencakup:
a. Psikologi anak (mencakup masa bayi)
b. Psikologi remaja
c. Psikologi orang dewasa
d. Psikologi orang tua
2. Psikologi sosial , yaitu psikologi yang khusus membicarakan tentang
perilaku atau aktivtas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan
situasi sosial.
3. Psikologi pendidikan, yaitu psikologi yang khusu menguraikan
kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya
dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik perhatian
agara pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara belajar
dan sebagainya.
4. Psikologi kepribadian, yaitu psikologi yang khusus menguraikan
tentang pribadi manusia, beserta tipe-tipe kepribadian manusia.
5. Psikopatologi, yaitu psikologi yang khusus menguraikan mengenai
keadaaan psikis yang tidak normal (abnormal).

11
6. Psikologi criminal, yaitu psikologi yang khus berhubungan dengan soal
kejahatab dan kriminalitas.
7. Psikologi perusahaan, yaitu psikologi yang berhubungan dengan soal-
soal perusahaan.

2.3 CIRI-CIRI PERILAKU MANUSIA YANG MEMBEDAKAN


DARI MAHLUK LAIN

Tiap individu adalah unik, dimana mengandung arti bahwa manusia yang
satu berbeda dengan manusia yang lain dan tidak ada dua manusia yang sama
persis di muka bumi ini, walaupun ia dilahirkan kembar. Manusia mempunyai
ciri-ciri, sifat, watak, tabiat, kepribadian, dan motivasi tersendiri yang
membedakannya dari manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami
individu pada masa silam dan cita-citanya kelak dikemudian hari, menentukan
perilaku individu di masa kini yang berbeda-beda pula (Sunaryo, 2004;
Purwanto, 1999).
Perilaku manusia terbentuk karena adanya kebutuhan. Menurut
Maslow, manusia memiliki 5 kebutuhan dasar, yaitu: kebutuhan
fisiologis/biologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan mencintai dan dicintai,
kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri (Sunaryo, 2004).
Menurut Sarkito Wirawan Sarwino (1983) dalam bukunya pengantar
umum psikologi ,ciri-ciri prilaku manusia yang membedakan dari makhluk lain
adalah kepekaan sosial,kelangsungan prilaku,orientasi pada tugas, usaha dan
perjuangan,tiap individu adalah unik. Secara singkat dapat di uraikan sebagai
berikut.
1. Kepekaan sosial
Artinya kemampuan manusia untuk dapat menyesuaikan
prilakunya sesuai pandangan da harapan orang lain. Manusia adalah

12
makhluk sosial yang dalam hidupnya perlu kawan dan bekerja sama
dengan orang lain. Prilaku manusia adalah situsional, artinya prilaku
manusia akan berbeda pada situasi yang berbeda.
Contoh: prilaku manusia pada saat membesuk orang yang
sedang sakit di rumah sakit,berbeda dengan prilaku pada saat
menghadiri resepsi.

2. Kelangsungan prilaku
Artinya antara prilaku yang satu ada kaitanya dengan prilaku
yang lain, prilaku sekarang adalah kelanjutan prilaku yang baru
lalu ,dan seterusnya. Dalam kata lain bahwa prilaku manusia terjadi
secara berkesinambungan bakan secra serta merta.
Contoh.seorang mahasiswa D IV keperawatan yang setiap hari
mengikuti kuliah,akhirnya lulus dan memiliki kepandaian serta
keterampilan di bidang keperawatn , kemudian mendapat
pekerjaan,memperoleh penghasilan,berumah tangga,memiliki
keturunan, mendapatkan cucu,dan seterusnya.

3. Orientasi pada tugas


Artinya bahwa setiap prilaku manusia selalu memiliki orientasi
pada suatu tugas tertentu. Seorang mahasiswa yang rajin belajar
menuntut ilmu, orientasinya adalah untuk dapat menguasai ilmu
pengetahuan tertentu. Demikian juga individu yang
bekerja,berorientasi untuk menghasilkan sesuatu.
Contoh :seorang mahasiswa yanga sedang giat-giatnya belajar
untuk menghadapi ujian semester,pada malam hari perlu tidur agar
besok paginya badan terasa segar dan mampu mengerjakan soal
dengan baik

13
4. Usaha dan perjuangan
Usaha dan perjuangan pada manusia tekah di pilih dan di
tentukan sendiri,serta tidak akan memperjuangkan sesuatu yang
memang tidak ingin di perjuangkan. Jadi, sebenarnya manusia
memiliki cita-cita yang ingin di perjuangkan ,sedangkan hewan hanya
berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang sudah tersedia di alam.

5. Tiap-tiap individu manusia adalah unik


Unik disni mengandung arti bahwa manusia yang satu berbeda
dengan manusia yang lain dan tidak ada duanya manusia yang sama
persis dimuka bumi ini ,walaupun ia di lahirkan kembar. Manusia
mempunyai ciri-ciri , watak ,tabiat ,kepribadian, motivasi tersendiri
yang membedakannya dari manusia lain. Perbedaan pengalaman yang
dialami individu pada masa silam dan cita-citanya kelak di kemudian
hari, menentukan prilaku individu di masa kini yang berbeda-beda
pula.

2.4 PROSES PEMBENTUKAN DAN FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI PERILAKU

A. PROSES PEMBENTUKAN
Seperti telah dipaparkan di depan bahwa prilaku manusia sebagaian
besar ialah berupa perilaku yang dibentuk, perilaku yang dipelajari
berkaitan dengan hal tersebut maka salah satu persoalan ialah bagaimana
cara membentuk perilaku itu sesuai engan yang diharapkan
1. Cara pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan
Salah satu cara pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan
kondisionig atau kebiasaan. Dengan cara membiasakan diri untuk

14
berprilaku seperti yang diharapkan, akhirnya akan terbentuklah
perilaku tersebut. Misal anak dibiasakan bangun pagi, atau menggosok
gigi sebelum tidur, mengucapkan terima kasih bila diberi sesuatu oleh
orang lain, membiasakan untuk tidak datang terlambat disekolah dan
sebagainya. Cara ini didasarkan atas teori belajar kondisioning baik
yang dikemukakan oleh Pavlov maupun Thorndike dan Skinner (lih.
Hergenhahn, 1976). Walaupun anatara Pavlov, Thorndike dan Skinner
terdapat pendapat yang tidak seratus persen sama, namun para ahli
tersebut mempunyai dasar pandangan yang tidak jauh berbeda satu
edngan yang lain. Kondisioning Thorndike dan Skinner dikenal sebagai
kondisioning klasik, sedangkan kondisioning Pavlov dikenal dengan
kondisioning operan. Walau demikian ada yang menyebut kondisioning
Thorndike sebagai kondisioning instrumental, dan kondisioning
Skinner sebagai kondisioning operan. Seperti telah dipaparkan didepan
atas dasar pandangan ini untuk pembentukan perilaku dilaksanakan
dengan kondisioning atau kebiasaan.

2. Pebentukan perilaku dengan pengertian (insight)


Di samping pembentukan perilaku dengan kondisioning ata
kebiasaan, pembentukan dapat ditepuh dengan pengertian atau insight.
Misal datang kuliah jangan sampai terlambat, karena hal tersebut
dapat menganggu teman-teman yang lain. Bila naik motor harus pake
helm, karena hem tersebut ntuk keamanan diri, dan masih banyak
contoh untuk mengambarkan hal tersebut. Cara ini berdasarkan atas
teori belajar kognitif, yaitu belajar dengan disertai adanya pengertian.
Bila dala eksperimen Thorndike dalam belajar yang dipentingkan
adalah soal latihan, maka eksperimen Kohler dala belajar yang penting
adalah pengertian atau insight. Kohler adalah salah seorang tokoh dala

15
psikologi Gestalt dan termasuk dalam aliran kognitif (Iih. Hergenhahn,
1976).

3. Pembentukan prilaku dengan menggunakan model.


Di samping cara-cara pembentukan prilaku seperti tersebut
diatas, pembentukan perilaku masih dapat ditempuh dengan
menggunakan model atau contoh. Kalau orang bicara bahwa orang tua
sebagai cntoh anak-anaknya, pemimpin sebagai panutan
dipimpinannya, hak tersebut menunjukan pembentukan prilaku dengan
menggunkan model atau contoh olrh yang dipimpinnya. Cara ini
didasarkan atas teori belajar social (social learning theory) atau
learning theory yang dikemkakan oleh Bandura (1977).

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU


Menurut Green (2000), perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu:
faktor predisposisi ( predisposing factor), faktor pemungkin (enabling
factor), dan faktor penguat (reinforcing factor) (Notoatmodjo, 2003;
Green, 2000).

1. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factor) terwujud dalam:


a Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses
sensori khususnya mata dan telinga terhadap obyek tertentu.
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk
terbetuknya perilaku terbuka (overt behavior). Perilaku yang
didasari pengetahuan umumnya bersifat langgeng (Sunaryo, 2004;
Notoatmodjo, 2003).

16
b Sikap
Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap suatu stimulus
atau obyek baik yang bersifat intern maupun ekstern sehingga
manifestasinya tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup tersebut. Sikap
secara realitas menunjukkan adanya kesesuaian respon terhadap
stimulus tertentu ( Sunaryo, 2004; Purwanto, 1999 ). Tingkatan
respon adalah menerima (receiving), merespon (responding),
enghargai (valuing), dan bertanggung jawab (responsible) (Sunaryo,
2004; Purwanto, 1999 ).

c Nilai-nilai
Nilai-nilai atau norma yang berlaku akan membentuk perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai atau norma yang telah melekat pada diri
seseorang (Green, 2000).

d Kepercayaan
Seseorang yang mempunyai atau meyakini suatu kepercayaan
tertentu akan mempengaruhi perilakunya dalam menghadapi suatu
penyakit yang akan berpengaruh terhadap kesehatannya ( Green,
2000 ).

e Persepsi
Persepsi merupakan proses yang menyatu dalam diri individu
terhadap stimulus yang diterimanya. Persepsi merupakan proses
pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang yang
diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu

17
yang berarti dan merupakan respon yang menyeluruh dalam diri
individu. Oleh karena itu dalam penginderaan orang akan
mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan
mengaitkan dengan obyek. Persepsi pada individu akan menyadari
tentang keadaan sekitarnya dan juga keadaan dirinya. Orang yang
mempunyai persepsi yang baik tentang sesuatu cenderung akan
berperilaku sesuai dengan persepsi yang dimilikinya (Sunaryo, 2004;
Notoatmodjo, 2003 ).

2. Faktor-faktor pendukung(enabling factor)


Faktor pendukung merupakan faktor pemungkin. Faktor ini bias
sekaligus menjadi penghambat atau mempermudah niat suatu
perubahan perilaku dan perubahan lingkungan yang baik (Green,
2000). Faktor pendukung (enabling factor) mencakup ketersediaan
sarana dan prasarana atau fasilitas. Sarana dan fasilitas ini pada
hakekatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya suatu
perilaku, sehingga disebut sebagai faktor pendukung atau faktor
pemungkin.

3. Faktor-faktor pendorong (reinforcing factor)


Faktor-faktor pendorong (reinforcing factor) merupakan
penguat terhadap timbulnya sikap dan niat untuk melakukan sesuatu
atau berperilaku. Suatu pujian, sanjungan dan penilaian yang baik akan
memotivasi, sebaliknya hukuman dan pandangan negatif seseorang
akan menjadi hambatan proses terbentuknya perilaku. Hal yang paling
berpengaruh terhadap perubahan perilaku perawat adalah motivasi.

18
2.5 MACAM-MACAM PERILAKU MANUSIA

Perilaku pada manusia dapat dibedakan antara perilaku reflektif dan


perilaku non reflektif. Perilaku yang reflektif merupakan perilaku yang terjadi
atas reaksi secara spontan terhadap stimulus yang mengenai organisme
tersebut. Misalnya reaksi kedip mata bila kena sinar , gerak lutut bila kena
sentuhan palu, menarik jari bila terkena hp dan sebagiannya. Reaksi atau
perilaku reflektif adalah perilaku yang terjadi dengan sendirinya.
Lain halnnya dengan perilaku yang non refleksi. Perilaku ini
dikendalikan atau diatur oleh pusat kesadaran atau otak. Dalam kaitan ini
stimulus setelah diterima oleh reseptor kemudian diteruskan ke otak sebagai
pusat syaraf, pusat kesadaran., baru kemudian terjadi respon. Proses inilah
yang disebut proses psikologis. Perilaku atau aktivitas atas dasar proses
psikologis inilah yang disebut perilaku psikologis.
Pada perilaku manusia, perilaku psikologis inilah yang
dominan,merupakan perilaku yang banyak pada diri manusia, di samping
adanya perilaku reflektif. Di samping perilaku manusia dapat dikendalikan
atau terkendali, perilaku manusia juga merupakan perilaku yang
terintergrasi,yang berarti bahwa keseluruhan keadaan individu itu terlihat
dalam perilaku yang bersangkutan, bukan bagian demi bagian. Karena begitu
kompleksnya perilaku manusia itu maka psikologi ingin memahami perilaku
tersebut.
Brance (dalam Walgito 2004:12) “Perilaku manusia dapat dibedakan
antara perilaku yang refleksif dan perilaku yang non refleksif”. Perilaku yang
refleksif merupakan perilaku yang terjadi atas reaksi secara spontan terhadap
stimulus yang mengenai organisme tersebut. Misalnya reaksi kedip mata bila
kena sinar, menarik jari bila jari kena api dan sebagainya. Reaksi atau perilaku
reflektif adalah perilaku yang terjadi dengan sendirinya, secara otomatis.
Stimulus yang diterima oleh organisme atau individu tidak sampai ke pusat

19
susunan syaraf atau otak, sebagai pusat kesadaran, sebagai pusat pengendali
dari perilaku manusia. Lain dengan halnya perilaku non-reflektif. Perilaku ini
di kendalikan atau diatur oleh pusat kesadaran otak. Dalam kaitan ini stimulus
setelah diterima oleh reseptor kemudian diteruskan ke otak sebagai pusat
syaraf, baru kemudian terjadi respons melalui afektor. Proses yang terjadi
dalam otak atau pusat kesadaran ini disebut proses psikologi. Perilaku atau
aktivitas atas dasar proses psikologis inilah yang disebut aktivitas psikologis
atau perilaku psikologis.
Skinner seorang ahli psikologi (dalam Notoatmodjo, 2010:20)
merumuskan bahwa “perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus (rangsangan dari luar)”. Dengan demikian perilaku manusia
terjadi melalui proses stimulus, organisme, respons sehingga teori Skinner ini
disebut dengan teori “ S-O-R” (Stimulus, Organisme, Respons ).
Notoatmodjo (2010:21) berdasarkan teori “S-O-R” tersebut, maka
perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Perilaku tertutup (covert behavior) .
Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih
belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respons seseorang
masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan
dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. Bentuk “unobservable
behavior” atau “covert behavior” yang dapat diukur adalah pengetahuan
dan sikap.

2. Perilaku terbuka (overt behavior)


Perilaku terbuka terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut sudah
berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau
“observable behavior”.
Notoatmodjo (2010:25) mengemukakan bahwa perilaku dapat dibatasi
sebagai jiwa (berpendapat, berfikir, bersikap dan sebagainya). Untuk

20
memberikan respon terhadap situasi di luar objek tersebut. Respon ini
dapat bersifat pasif (tanpa tindakan). Bentuk operasional dari perilaku
dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :
a. Perilaku dalam bentuk pengetahuan, yaitu dengan mengetahui situasi
dan rangsangan.

b. Perilaku dalam bentuk sikap, yaitu tanggapan perasaan terhadap


keadaan atau rangsangan dari luar diri si subyek, sehingga alam itu
sendiri akan mencetak perilaku manusia yang hidup di dalamnya, sesuai
dengan sifat keadaan alam tersebut (lingkungan fisik) dan keadaan
lingkungan sosial budaya yang bersifat non fisik, tetapi mempunyai
pengaruh kuat terhadap pembentukan perilaku manusia. Lingkungan ini
adalah merupakan keadaan masyarakat dan segala budi daya masyarakat
itu lahir dan mengembangkan perilakunya.

c. Perilaku dalam bentuk tindakan, yang sudah konkrit berupa perbuatan


terhadap situasi dan suatu rangsangan dari luar.

2.6 DOMAIN PERILAKU MANUSIA

Perilaku manusia itu sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup


yang sangat luas. Benyamin Bloom (1908) seorang ahli psikologis pendidikan
membagi perilaku manusia itu ke dalam 3 domain. Pembagian ini dilakukan
untuk tujuan pendidikan. Bahwa dalam suatu pendidikan adalah
mengembangkan atau meningkatkan ketiga domain perilaku tersebut, yakni:
1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotor

21
Dalam perkembangannya, Teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran
hasil pendidikan kesehatan yakni:

1. Pengetahuan peserta didik terhadap materi pendidikan yang


diberikan. (knowledge)
2. Sikap atau tanggapan peserta didik terhadap materi pendidikan yang
diberikan. (attitude)
3. Tindakan atau praktek yang dilakukan oleh peserta didik sehubungan
dengan materi pendidikan yang diberikan. (practice)
4. Terbentuknya suatu perilaku baru, terutama pada orang dewasa dimulai
pada domain kognitif, dalam arti subjek tahu lebih dahulu terhadap
stimulus yang berupa materi atau objek di luarnya. Oleh karena itu
menimbulkan pengetahuan baru pada subjek tersebut dan selanjutnya
menimbulkan respons batin dalam bentuk sikap si subjek terhadap objek
yang diketahui itu. Pada akhirnya, rangsangan yakni objek yang telah
diketahui dan disadari sepenuhnya tersebut akan menimbulkan respon lebih
jauh lagi yaitu berupa tindakan (action) terhadap atau sehubungan dengan
stimulus atau objek tadi. Akan tetapi, di dalam kenyataan stimulus yang
diterima oleh subjek dapat langsung menimbulkan tindakan, artinya,
seseorang dapat bertindak atau berperilaku baru dengan mengetahui
terlebih dahulu terhadap makna stimulus yang diterimanya. Dengan kata
lain, tindakan (practice) seseorang tidak harus disadari oleh pengetahuan
atau sikap.

2.7 CONTOH KASUS

John Lennon dikenal dunia karena menjadi salah satu anggota


pendiri grup band paling berpengaruh dari abad ke-20, The Beatles. John
Winston Lennon lahir pada tanggal 9 Oktober 1940 di Liverpool, Inggris dari
pasangan Julia Stanley dan Alfred “Alf ” Lennon. John dibesarkan oleh

22
bibinya yng bernama Mimi Smith dan pamannya yang bernama George Smith.
John banyak mengalami kejadian tragis semasa hidupnya. Kesuksesan The
Beatles membawa John pada kepopularitasan yang mengakibatkan John
mengkonsumsi obat-obatan dan bermain perempuan.
Pernikahannya dengan Chyntia Powell pada tahun 1962
menghasilkan seorang anak yang bernama Julian pada tahun 1963. Chyntia
dan John bercerai pada tahun 1967. Pada tahun 1966 John bertemu Yoko Ono
dan tiga tahun setelahnya mereka menikah. Setelah berehnti dengan The
Beatles, John bersama Yoko mengejar solo karir memproduksi lagu bertajuk
“imagine” dan “happy Xmas”. Pernikahannya dengan Yoko menghasilkan
anak bernama Sean Taro Lennon pada tahun 1975. John lalu vakum dari
industry musiknya selama empat tahun untuk membesarkan anak nya. Pada
tanggal 8 Desember tahun 1980, John Lennon dibunuh oleh Mark David
Chapman di depan gedung apartemennya di Dakota.
John yang dikenal sangat berpengaruh pada masanya ternyata
memiliki masa yang sangat kelam. Dimulai dari kekerasan yang dilakukannya
pada anak dari pernikahan pertamanya bersama Chyntia Powell. John
sebenarnnya tidak menginginkan anak dari pernikahannya. John juga
melakukan kekerasan dengan membenturkan kepala istrinya kedinding. John
yang termakan oleh kepopularitasan nya banyak mengkonsumsi obat-obatan
dan bermain wanita. John juga pernah mematahkan tulang rusuk temannya
karena dituduh homoseksul. John juga seringkali berselingkuh dari istrinya dan
akhirirnya bercerai karena terpesona oleh Yoko Ono yang kala itu akan
menjadi istri keduanya. John tetap banyak melakukan kekerasan. Dia diagnose
menderita bipolar dan menjadi disleksia.
Dibalik semua itu ternyata John Lennon memiliki masa kecil
yang tidak bahagia. Dimulai dari perceraian orang tuanya, didikan yang keras
dari sang bibi, masa remaja yang dipenuhi dengan kasus kenakalan disekolah
seperti membaca majalah pornografi, dan kala itu John juga menyaksikan

23
kematian ibunya ditabrak mobil polisi. John juga kehilangan figur seorang
ayah.

24
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia


merupakan hasil dari segala pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya. Perilaku manusia terdiri dari beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku manusia, sifat-sifat umum dan khusus perilaku
manusia, bentuk-bentuk perubahan perilaku, dan macam-macam perilaku
manusia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku terdiri Faktor Personal,  dan
Faktor Situsional. Sifat-sifat umumnya terdiri dari pengamatan, perhatian,
tanggap, fantasi, ingatan, berfikir, motif. Bentuk-bentuk perilakunya yaitu,
perbahan alamiah, perubahan terencana, kesediaan untuk berubah. Begitu juga
macam-macam perilakunya yaitu perilaku refleks dan perilaku refleks
bersyarat.
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa manusia itu unik dan
berbeda, dari perbedaan itu pula yang menyebabkan adanya interaksi sosial
diantara manusia.Teori-teori diatas juga menunjukkan pada kita bahwa
perilaku itu didorong dan diarahkanketujuan. Mereka juga menunjukkan pada
kita bahwa perilaku yang ingin mencapai tujuan cenderung untuk
menetap.Terkadang manusia merasa nyaman dengan perbedan tetapi ada juga
yang tidak merasa nyamandalam perbedaan yang ada dikarenakan lingkungan
tempat manusia tersebut.

25
DAFTAR PUSTAKA

Walgito, bimo.2010.Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta.CV.Andi Offset.


Widayatun, Tri Rusmi.1999.Ilmu Perilaku.Jakarta.CV.Sagung Seto.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-afipkhoiru-5471-3-babii.pdf

26

Anda mungkin juga menyukai