Disusun Oleh :
Kelompok 9
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengantar dan Gejala Jiwa
untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Makalah pengantar dan gejala jiwa ini berisikan tentang pengertian
psikologi secara umum dan secara khusus, bentuk-bentuk gejala jiwa seperti
gejala kognitif, afektif dan psikomotorik dan yang terakhir gajala jiwa dalam
pengamatan, tanggapan, fantasi, dan ingatan.
Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu
saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini. Saya
menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih
positif bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Masalah.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
1. Pengertian Psikologi..................................................................................2
2. Definisi Pendidikan...................................................................................4
3. Definisi Psikologi Pendidikan...................................................................4
1. Pengamatan...............................................................................................5
2. Tanggapan.................................................................................................6
3. Fantasi.......................................................................................................8
4. Ingatan.......................................................................................................9
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ditinjau dari asal katanya, psikologi berasal dari kata psyche yang berarti
jiwa, dan Ligos yang berarti ilmu.Jadi secara istilah, psikologi berarti ilmu jiwa
atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan.
Tetapi dalam sejarah perkembangannya , kemudian arti psikologi menjadi
ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Ini di sebabkan karena jiwa yang
mengandung arti yang abstrak itu sukar untuk di pelajari secara objektif.Kecuali
itu, keadaan jiwa seseorang melatarbelakangi timbulnya hampir setiap tingkah
laku.Beragamnya pendapat para ahli psikologi tentang pengertian dari psikologi,
sehingga bisa di simpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan perbuatan individu dimana individu tersebut tidak
dapat di lepaskan dari lingkungannya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Psikologi
Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata)
dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental.
Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya
yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari
jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya,
sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Ilmu psikologi adalah suatu ilmu yang digunakan untuk mempelajari
tentang JIWA, baik mengenai macam, gejala, proses, maupun latar belakang.
Psikologi juga mempelajari tentang perbedaan Nyawa dan Jiwa. Nyawa
adalah daya jasmani yang adanya tergantung pada hidup jasmaniah dan
menimbulkan hidup badaniah (behavior), Perilaku yaitu perbuatan yang
ditimbulkan karena proses belajar. Jiwa adalah daya hidup rokhaniah yang
bersifat abstrak, menjadi penggerak dan pengatur bagi perbuatan manusia
(personal behavior).
Pengertian Psikologi secara umum adalah : psikologi mempelajari
gejala jiwa manusia yang normal dewasa dan beradab. Sedangkan Pengertian
Psikologi secara Khusus adalah : psikologi mempelajari sifat khusus dari
gejala jiwa manusia (mis: anak, perkembangan, criminal, psikopathologi,
psikologi kepribadian), psikologi masa. Dengan cara: Description
(menggambarkan), Explanation (penjelasan) prediction (meramalkan)
controling (pengontrolan/pengendalian) sedang yang menjadi obyek dalam
psikologi adalah jiwa.
Disini akan saya tuliskan beberapa definisi dari para ahli psikolog :
2
1. Psikologi menyelidiki berbagai panca indra, pengalaman, perasaan,
pikiran dan kehendak (W. Wundt,1892)
2. Psikologi mempelajari semua kesadaran, baik normal maupun
abnormal (James Angell, 1910)
3. Psikologi adalah ilmu mental termasuk fenomena yang sering kita
sebut sebagai perasaan, keinginan, kognisi, pikiran, keputusan dsb
(William James, 1980)
4. Psikologi merupakan analisis ilmiah mengenai proses mental dan
struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia (Richard
Mayer, 1981)
5. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakekat manusia
(Edwin G. Boring dan Herbert S.Langefeld)
6. Ilmu yang mempelajari respon yang diberikan oleh makhluk hidup
terhadap lingkungannya (Garden Murphy)
3
4. Psikologi Industri, ilmu yang mempelajari tingkah laku yang muncul
dalam dunia industri dan organisasi.
5. Psikologi Klinis, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang sehat
dan tidak sehat, normal dan tidak normal, dilihat dari aspek psikisnya.
2. Definisi Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata didik, mendidik berartimemelihara dan
membentuk latihan. Dalam kamus besar BahasaIndoneia (1991) Pendidikan
diartikan sebagai proses pengubahansikap dan tata laku seseorang atau
sekelompok orang dalam usahamendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.
Poerbakawatja dan Harahap dalam Muhibbin Syah (2001)menyatakan
bahwa pendidikan merupakan usaha secara sengajadari orang dewasa
untuk meningkatkan kedewasaan yang selalu diartikan sebagai
kemampuan untuk bertanggung jawab terhadap segala perbuatannya. Dari
definisi-definisi tersebut diatas dapat penulissimpulkan bahwa pendidikan
adalah suatu usaha yang dilakukansecara sadar dan sengaja untuk mengubah
tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk
mendewasakanmanusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan
3. Definisi Psikologi Pendidikan
4
diterapkan dalam dunia pendidikan.Dalam psikologi pendidikan ini dibahas
tentang pengubahan sifatdan pendewasaan manusia melalui proses
pembelajaran dan palatihan.
1. Pengamatan
5
b. Pengaturan menurut sudut pandang waktu. Menurut sudut pandang ini,
dunia pengamatan dilukiskan dalam pengertian-pengertian: masa lampau,
masa kini dan masa yang akan datang serta berbagai variasi waktu.
Misalnya ada pengumuman akan ada ujian, kapan?
c. Pengaturan menurut sudut pandang Gestalt. Menurut sudut pandang ini,
dunia pengamatan atau objek yang kita amati memiliki arti jika dipandang
sebagai kesatuan yang utuh. Misalnya melihat sekolah, harus dilihat
sebagai sebuah bangunan yang utuh, bukan sekedar kumpulan dari
batubata, semen, genteng dan sebagainya.
d. Pegaturan menurut sudut pandang arti. Menurut sudut pandang ini, objek
yang kita amati dilukiskan berdasarkan artinya bagi kita. Jika dilihat secara
fisik, bangunan sekolah dengan kantor kecamatan atau rumah sakit
mungkin relatif sama, tapi memiliki arti yang sangat berbeda (Suryabrata,
1990, hal 19-20).
2. Tanggapan
6
dalam tanggapan, keduanya dapat membentuk gambaran, tetapi pada
umumnya gambaran yang ada pada pengamatan lebih jelas dan lebih lengkap
dibandingkan gambaran pada tanggapan. Untuk memudahkan kita dalam
memahami perbedaan antara pengamatan dan tanggapan, berikut ini akan
disajikan perbandingan antara pengamatan dan tanggapan:
1) Pengamatan
2) Bayangan pengiring
3) Bayangan eidetik
4) Tanggapan
5) Pengertian
7
(2) Bayangan pengiring negatif, yaitu bayangan pengiring yang tidak sama
dengan warna objeknya, melainkan seperti warna komplemen dari objek
tersebut.
3. Fantasi
8
Berdasarkan caranya orang berfantasi, fantasi dibedakan menjadi tiga,
yaitu fantasi dengan mengabstraksikan, mendeterminasikan dan
mengombinasikan. Fantasi bersifat mengabstraksikan, jika orang berfantasi
dengan mengabstraksikan beberapa bagian, sehingga ada bagian-bagian yang
dihilangkan. Misalnya bagi anak yang belum pernah melihat padang pasir,
maka untuk menjelaskannya dipakai bayangan hasil pengamatan melihat
lapangan. Dalam berfantasi maka anak tersebut diminta membayangkan
lapangan tanpa ada rumputnya. Fantasi bersifat mendeterminasikan, jika
dalam berfantasi itu sudah ada semacam bayangan tertentu, lalu diisi dengan
gambaran lain. misalnya bayangan danau yang diperbesar menghasilkan
gambaran tentang lautan. Fantasi bersifat mengombinasikan jika
menggabungkan bagian dari tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lain.
Misalnya berfantasi tentang ikan duyung dengan menggabungkan kepala
seorang wanita dengan badan seekor ikan.
4. Ingatan
9
Penyusunan Kode Penyimpanan Pengingatan kembali
1) Memasukkan dengan cara tidak disengaja. Dengan cara ini apa yang
dialami, dengan tidak disengaja dimasukkan dalam ingatan.
2) Memasukkan dengan cara sengaja. Dengan cara ini individu sengaja
memasukkan pengalaman-pengalaman, pengetahuan-pengetahuan ke
dalam ingatannya.
10
apa yang dilupakan adalah apa yang tidak diingat. Sehubungan dengan
kelupaan tersebut, terdapat dua teori yang dapat menjelaskan terjadinya
kelupaan:
1) Teori atropi
2) Teori interferensi
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah pengantar dan gejala jiwa ini disusun dengan bentuk
yang sederhana, tentunya dengan harapan mudah di mengerti dan dipahami
sebagai salah satu acuan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran bagi
mahasiswa khususnya dilingkungan jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar atau
perguruan tinggi pada umumnya. Penulis menyadari bahwa isi makalah ini belum
mencapai tahap kesempurnaan, oleh karena itu penulis memohon kritik dan saran
yang membangun dan penyempurnaan isi makalah ini. telah membantu dan
12
mendukung tersusunya makalah pengantar dan gejala jiwa saya ucapkan terima
kasih dan semoga bermanfaat bagikita semua. Amiiinn.
13
DAFTAR PUSTAKA
14