Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ILMU TAJWID

KELOMPOK 5

DOSEN PENGAMPU

Rio Romanda Hamidi, S.Pd.I, M.Pd

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Qiroatul Qur'an

Disusun oleh :

1. Ahmad Arbain 2021020011

2. Astria Wulan Suci 1621020481

3. Ika Farida Rahmah 2021020076

4.Juniver Eframa 2021020089

5. Tito Permana Yulian 2021020238

6. Yela Uliana 2021020274

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah yang telah memberi kami kesehatan dan kelancaran sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Tak lupa sholawat serta salam teriring untuk Nabi Besar kita yakni Habibana Wanabiana
Muhammad SAW.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Qiroatul Qur'an yang
bertema Ilmu Tajwid.

Makalah ini sesungguhnya masih jauh dari yang diharapkan. Untuk itu kami mohon maaf atas
segala kekurangan. Kami berharap Semoga Alloh mencatatnya sebagai amal shalih dan
memberi manfaat untuk kita semua. Amin.

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar .............................................................................................ii

Daftar isi ......................................................................................................iii

BAB 1. : PENDAHULUAN

1.1. : Latar belakang...............................................................................1

1.2. : Rumusan masalah ........................................................................1

1.3. : Tujuan penulisan ..........................................................................1

BAB 2. : PEMBAHASAN

2.1. : Idzha..............................................................................................2

2.2. : Idghom ..........................................................................................3

a. Idghom bighunnah ......................................................................3

b. Idghom bilaghunnah ...................................................................4

2.3. : Iqlab................................................................................................5

2.4. : Ikhfa' ...............................................................................................6

BAB 3. : PENUTUP

3.1. : Kesimpulan .....................................................................................9

3.2. : Daftar pustaka ...............................................................................10


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Membaca Al-Qur’an dengan menggunakan Tajwid adalah Fardlu Ain, sebuah keharusan bagi
setiap muslim untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan hukum Tajwid.
Tujuan mempelajari Ilmu Tajwid adalah agar membaca ayat-ayat Al-Qur’an secara betul (fasih)
sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah s.a.w, juga agar dapat memelihara lisan dari
kesalahan-kesalahan ketika membaca kitab suci Al-Qur'an. Pada makalah ini kami dari
kelompok 5 akan membahas beberapa topik pembahasan mengenai Ilmu Tajwid, diantaranya:
Idzhar, Idghom, iqlab, Ikhfa'.

1.2 Rumusan Masalah

1.Bagaimana hukum bacaan nun mati dan tanwin?

2.Bagaimana hukum bacaan Idzhar,idghom,iqlab dan ikhfa?

1.3 Tujuan Penulisan

1.Untuk mengetahui hukum bacaan nun mati dan tanwin.

2.Untuk mengetahui hukum bacaan Idzhar,idghom,iqlab, dan ikhfa.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Idzhar (‫)إ ْظ َها ٌر‬

Idzhar halqi artinya jelas atau terang. Apabila ada nun mati/tanwin (/ ‫ ) ٌ ٍ ً ْن‬bertemu dengan
salah satu huruf halqi hukum bacaannya disebut idzhar. Bacaan ini sendiri terdiri dari dua suku
kata, Idzhar berarti tegas dan jelas dan Halqi berarti tenggorokan. Oleh karena itu, pembacaan
Idzhar ini harus dibaca dengan jelas, tepat, dan terang dengan makhroj yang keluar dari dalam
tenggorokan.

Huruf Idzhar berjumlah 6 huruf :

‫احخعغھ‬

Contoh nun sukun dan tanwin bertemu dengan huruf halqi yang enam, yaitu:

( ‫)ا ح خ ع غ ھ‬

ْ
Tabel Contoh Izhar dengan Nun Sukun (‫)ن‬:
Tabel Contoh Izhar dengan Tanwin (‫)ـٍـًـ ٌـ‬:

Idzhar Syafawi

Idzhar artinya jelas atau terang, sedangkan syafawi berasal dari kata syafatun yang artinya bibir.
Jadi yang dinamakan izhar syafawi adalah membunyikan lafal atau bacaan dengan jelas tanpa
dengung serta dengan merapatkan kedua bibir.

Hukum bacaan disebut izhar syafawi adalah apabila ada mim sukun ( ‫ ) ْم‬bertemu dengan salah
satu huruf hijaiyah 26 selain huruf Mim ( ‫ ) م‬dan Ba’ ( ‫) ب‬. Hukum izhar syafawi termasuk dalam
kategori hukum bacaan Mim Sukun.

Cara membaca hukum bacaan idhar syafawi adalah menyuarakan huruf mim dengan terang
dan jelas serta dengan bibir tertutup.

Contoh bacaan idzhar Syafawi

1 dan 2. QS Al-Ikhlas ayat 3 (mim sukun bertemu ya, mim sukun bertemu ya)

‫لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُولَ ْد‬


3. QS Al-Ikhlas ayat 4 (mim sukun bertemu ya)

‫َولَ ْم يَ ُك ْن لَهُ ُكفُ ًوا أَ َح ٌد‬

4. QS Al-Lahab ayat 4 (mim sukun bertemu ra)

‫ب‬ َ ‫َوا ْم َرأَتُهُ َح َّمالَةَ ْال َح‬


ِ ‫ط‬

5. QS An-Nashr ayat 3 (mim sukun bertemu dal)

َ‫فَ َسبِّحْ بِ َح ْم ِد َربِّك‬

2.2 Idghom

a.Idghom bighunnah

Idgham menurut bahasa adalah memasukkan atau mentasydidkan, sedangkan bighunnah


artinya adalah dengan dengung. Jadi yang dinamakan idgham bighunnah menurut istilah adalah
melantunkan lafal dengan memasukkan atau mentasydidkan huruf disertai dengung.

Idghom bighunah terjadi ketika ada Nun mati /

nun disukun [‫ ] ْن‬atau tanwin ( ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ) ـًـــ‬yang bertemu dengan huruf Mim [‫]م‬, Nun [‫]ن‬, Waw [
‫]و‬, dan huruf Ya [‫ ]ي‬dan tidak dalam satu kata / kalimat atau harus secara terpisah.

Cara membaca idghom bigunnah, antara lain:

1. memasukkan bacaan nun sukun atau tanwin ke huruf berikutnya;

2. menahan bacaan selama 2 ketukan;

3. mendengungkan bacaan dengan cara rongga hidung menahan dengungannya.


Contoh Idghom Bighunnah:

ْ
1) Idghom Bigunnah pada nun sukun (‫)ن‬

2) Idghom Bigunnah pada tanwin (‫)ـٍـًـ ٌـ‬

b.Idghom bilaghunnah
Idghom bilaghunnah adalah memasukkan atau mentasydidkan huruf dan membacanya
tidak boleh dengan dengung. Hukum bacaan disebut idgham bilaghunnah adalah apabila ada nun
mati ( ‫ ) ْن‬atau tanwin ( ‫ ) ًـ ٍـ ٌـ‬bertemu salah satu dari 2 huruf, yaitu Lam ( ‫ ) ل‬dan Ro’ ( ‫) ر‬.
Cara membaca hukum bacaan idghom bilaghunnah adalah memasukkan atau mentasydidkan
setiap huruf nun atau tanwin menjadi huruf Lam ( ‫ ) ل‬maupun huruf Ro’ ( ‫ ) ر‬dan dibaca tanpa
dengung.

Cara membacanya :
1. Bunyi bacaan nun sukun atau tanwin dimasukkan kepada huruf idgam bilagunnah.
2. Harus memendekkan suara tanpa dengung dengan panjang setengah alif atau satu harkat.
3. Nun sukun atau tanwin ketika bertemu idghom bilagunnah harus pada dua kalimat.
ْ
Tabel Contoh Idghom Bilagunnah pada Nun Sukun (‫)ن‬:

Tabel Contoh Idghom Bilagunnah pada Tanwin (‫)ـٍـًـ ٌـ‬:


2.3 Iqlab

Iqlab secara bahasa adalah pindahnya sesuatu dari asalnya. Sementara itu, menurut istilah ialah
mengubah atau menggantikan huruf nun sukun dan tanwin menjadi suara mim sukun, lalu
disembunyikan ke dalam huruf ba yang berbaris disertai dengan dengung. Huruf iqlab hanya
ada satu huruf, yaitu : ba (‫)ب‬.

Yang menyebabkan ditukarnya bacaan nun sukun dan tanwin menjadi suara mim sukun jika
bertemu dengan huruf ba, yaitu;

1. sulitnya menetapkan suara dengung dalam nun sukun dan tanwin yang diiringi dengan dua
bibir tertutup;

2. berbeda cara pengeluaran huruf hijaiyah (makhraj) kalau huruf ba pengeluarannya pada dua
bibir, sedangkan huruf nun atau tanwin pengeluarannya pada ujung lidah. Bunyi nun sukun
atau tanwin diganti dengan mim disertai dengan dengung.

ْ
Tabel Contoh Iqlab pada huruf Nun Sukun (‫)ن‬:

Tabel contoh Iqlab pada huruf Tanwin (‫)ـٍـًـ ٌـ‬:


2.4 Ikhfa

Ikhfa secara bahasa berarti menutupi atau menyamarkan. Sementara itu, secara istilah ialah
menyamarkan nun sukun atau tanwin karena timbul suara dengung apabila bertemu dengan
huruf ikhfa yang lima belas.

Huruf ikhfa yang lima belas, yaitu : (‫ ك‬,‫ ق‬,‫ ف‬,‫ ظ‬,‫ ط‬,‫ض‬,‫ ص‬,‫ ش‬,‫ س‬,‫ ز‬,‫ ذ‬,‫ د‬,‫ ج‬,‫ ث‬,‫)ت‬

Di dalam ilmu tajwid, hukum bacaan Ikhfa terjadi bila Nun Sukun atau sering di sebut nun mati (
‫ ) ْن‬dan tanwin ( ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ) ـًـــ‬bertemu dengan salah satu dari huruf ikhfa yang berjumlah 15.
Sedangkan pengertian ikhfa sendiri adalah pengungkapan huruf yang mati dari tasydid pada
bacaan yang jelas kemudian mendengungkan pada huruf yang pertama.

Hukum bacaan ikhfa terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu: ikhfa kubra atau ikhfa aqrab, ikhfa
sugra atau ikhfa ab’ad, dan ikhfa wusta atau ikhfa ausat.

a. Ikhfa Kubra atau Ikhfa Aqrab

Ikhfa kubra atau ikhfa aqrab adalah nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan huruf ikhfa
yang lebih dekat pengeluaran huruf hijaiyah-nya (makhraj-nya) dengan makhraj huruf nun.

Huruf-huruf ikhfa kubra tersebut, yaitu : (‫ ط‬,‫ د‬,‫)ت‬

Suara yang dihasilkan dari ikhfa kubra atau aqrab mendekati bunyi “n”, dan suara berdengung
lalu ditahan dua ketukan.

1) Contoh Ikhfa kubra/aqrab dengan huruf nun sukun


b. Ikhfa Sugra atau ikhfa Ab’ad

ikhfa sugra atau ikhfa ab’ad adalah nun sukun atau tanwin bertemu huruf ikhfa yang lebih jauh
pengeluaran huruf hijaiyah-nya dari huruf nun. Huruf-huruf ikhfa sugra, yaitu: ( ‫ ك‬,‫)ق‬.

Ikhfa sugra dibaca berdengung dengan ukuran pendek. Bacaan ikhfa sugra ini biasanya
mengarah kepada bunyi “ng”.

1) Contoh Ikhfa sugra atau ikhfa ab’ad dengan huruf nun sukun

2) Contoh Ikhfa kubra/aqrab dengan huruf tanwin


c. Ikhfa Wusta atau Ikhfa Ausat

Ikhfa wusta atau ikhfa ausat adalah apabila nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ikhfa
yang tidak jauh dan tidak dekat dengan makhrajnya huruf nun. Bacaan ikhfa wusta atau ikhfa
ausat mengarah ke “n – ng”, sedangkan huruf fa mengarah ke bunyi “m-f”.

Huruf-huruf ikhfa wusta, yaitu: (‫ ف‬, ‫ ظ‬, ‫ ز‬, ‫ ض‬, ‫ ص‬, ‫ ش‬, ‫ س‬, ‫ ذ‬, ‫ ج‬, ‫)ث‬

1) Contoh Ikhfa wusta pada huruf nun sukun


2) Contoh Ikhfa wusta pada huruf tanwin
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ilmu Tajwid merupakan ilmu yang membahas tata cara mengucapkan setiap huruf dari tempat
keluarnya serta memberikan haq dan mustahaq dari sifat-sifatnya. Oleh karena itu, secara
umum tajwid merupakan tata cara membaca al-Qur`an dengan baik dan benar. Istilah yang
dikenal dalam membaca al-Qur`an dengan baik dan benar dinamakan tartil.Secara umum, nun
mati dan tanwin mempunyai empat hukum bacaan yaitu idzhar, idghom, iqlab, dan ikhfa. Dan
setiap muslim di wajibkan membaca Alquran secara baik dan benar. Oleh sebab itu, setiap
muslim diwajibkan belajar memahami tata cara dalam membaca Alquran atau ilmu tajwid
supaya tahu kapan bacaan itu harus di baca panjang , pendek , berdengung , jelas , samar-
samar dan dimana harus berhenti, Serta mengetahui makharijul huruf yang benar dan tepat.
3.2 Daftar Pustaka

Aziz, Abdul A.R 2003. Pedoman Dauroh Al-Qur'an. Kenanga: Markaz Al-Qur'an.

Zarkasyi, Imam. 1995. Pelajaran Tajwid. Gontor Ponorogo: Trimurti Press.

Anda mungkin juga menyukai