Anda di halaman 1dari 9

Hukum Nun Sukun dan Tanwin

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :


TAHSINUL QUR’AN

Dosen Pengampu :
A.Latief Arung Arafah,M.Pd

Disusun oleh :

• Dewi Komariyah (2111040028)


• Dhea Febi Cahyani (2111040254)
• Tina Buroidah (2111040275)

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2022M/1443H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat, rahmat, serta karunia-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga makalah yang berjudul “Hukum
Nun Sukun dan Tanwin” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Tahsinul Qur’an.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat progresif dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan, agar
tercipta makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
saya selaku penyusun dan para pembaca.

Bandar Lampung, 24 Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................

1.1.Latar Belakang...................................................................................................................1

1.2.Rumusan Masalah..............................................................................................................1

1.3.Manfaat dan Tujuan...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................

2.1. Pengrtian Hukum Nun Sukun dan Tanwin ………...................................................……2

2.2. Macam-macam Hukum Nun Sukun dan Tanwin..............................................................2

BAB III PENUTUP..................................................................................................................

3.1.Kesimpulan.........................................................................................................................5

3.2.Saran……………………………………….......................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tajwid secara bahasa adalah membaguskan, sedangkan menurut istilah adalah
mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberikan hak dan
mustahaknya. Yang dimaksud dengan hak huruf adalah sifat asli yang selalu
bersamanya seperti sifat al-jahr, isti’la, istif’al, dan sebagainya. Adapun yang
dimaksud dengan mustahak huruf adalah sifat yang tampak sewaktu-waktu, seperti
tafkhim, tarqiq, ikhfa, iqlab, dan sebagainya.
Para ulama telah menyusun ilmu tajwid, serta menyusun pokok-pokoknya dan
menyimpulkan hukum-hukumnya dari tata cara membaca yang diwariskan oleh Nabi
Muhammad saw, para sahabatnya dan para tabi’in. Tujuan mempelajari ilmu tajwid
adalah menjaga lisan dari kesalahan tatkala membaca al-Quran. Oleh karena itu,
hukum dan aturan-aturan dalam membaca al-Quran adalah fardhu ‘ain bagi setiap
mukallaf. Panduan ringkas hukum-hukum tajwid ini akan dimulai dengan sesuatu
yang sudah menjadi kebiasaan para ulama tajwid yaitu hukum isti’azahdan basmalah.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa itu Hukum Nun Sukun dan Tanwin ?

2.Ada Berapa Macam Hukum Nun Sukun dan Tanwin?

1.3 Manfaat dan Tujuan

Untuk memahami dan mengetahui serta menerapkan hukum bacaan Nun Sukun

dan Tanwin dalam membaca Alqur’an.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengrtian Hukum Nun Sukun dan Tanwin

1.Pengertian

Hukum nun sukun dan tanwin adalah suatu pertemuan antara nun sukun dan
tanwin baik bertemu dalam satu kalimat ataupun berbeda kalimat (namun
pengecualian untuk tanwin karena tak ada tanwin yang bertemu dalam satu kalimat
pada salah satu hukum nun sukun yaitu izhar) akan menciptakan 4 hukum bacaan
yaitu idzhar,Idghom,ikhfa,dan Iqlab .

2.2 Macam-macam Hukum Nun Sukun dan Tanwin

Hukum nun sukun dan tanwin ada 4 hukum bacaan yang terdiri dari Izhar,Idghom,Ikhfa dan
Iqlab.

1. Izhar (izhar halqi)

Secara bahasa (etimologi) izhar artinya jelas atau tampak/terang/tegas tanpa


disertai mendengung(bighunnah). Hukum bacaan idzhar apabila nun sukun dan
tanwin bertemu dgn huruf-huruf izhar. Izhar juga sering di sebut izhar halqi karena
huruf-huruf tersebut adalah huruf halqi (huruf yang keluar dari tenggorokan).

Huruf izhar halqi ada 6 yaitu: ‫)خ غ ح ع هـ ء‬

Cara membaca izhar halqi : Jika ada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan salah
satu dari huruf halqi yang 6 tersebut,maka harus dibaca dengan jelas atau terang
berbunyi “n” namun tidak mengharapkan sebuah tekanan atau sentakan, Baik
bertemunya dalam satu kalimat ataupun di lain kalimat.

Contoh Izhar Halqi:

Lafadz Sebab Cara Membaca


‫مِ ْنه‬ nun mati bertemu ha' minhu
‫ع ِليْم‬
َ ‫َح ِكيْم‬ dhommahtain bertemu kha' alimun khakimun
2. Idghom

Idgom menurut bahasa adalah melebur atau memasukan sesuatu pada sesuatu.
Sedangkan idghom istilah adalah melebur dan memasukan bunyi nun sukun atau
tanwin kedalam suatu huruf idghom apabila mereka bertemu sehingga cara
membacanya serupa dengan huruf yang bertsdid, Idghom terbagi menjadi dua yaitu :

a. Idghom bighunnah / Maal gunnah

Yaitu idghom yang memakai ghunnah (dengung kehidung) apabila ada nun sukun atau
tanwin yang bertemu dengan salah satu dari 4 huruf yaitu: ‫ ي‬- ‫ن‬- ‫م‬- ‫و‬، )‫(يَ ْنم ْو‬

Cara membaca idghom : Huruf pertama yang berupa nun sukun dan tanwin
dimasukan ke huruf yang kedua berupa huruf idghom bighunnah dengan disertai
dengungan . Penecualian Idghom bighunnah yang termasuk izhar wajib ialah
“Apabila ada nun sukun bertemu dengan huruf wawu atau ya’ dalam satu kalimat ,
Maka yang demikian itu harus dibaca “N” dengan terang atau jelas. dikarenakan jika
di Idghomkan khawatir menyerupai dengan mudhoak (huruf dua yang sama).

Contoh Idghom Bighunnah:

Lafadz Sebab Cara Membaca


‫يَك ْونَ ا َ ْن‬ nun mati bertemu ya' ay yakuna
‫يؤْ مِ ن ْونَ قَ ْوم‬ dhommahtain bertemu ya' qoumuy yukminuna

b. Idghom bilaghunnah

Idghom bilagunnah adalah idghom yang tidak disertai dengan dengung hidung
(ghunnah). Karena lafadz ‘bila’ mengandung arti tidak . Idghom bilaghunnah ialah
apabila nun sukun dan tanwin bertemu dengan idghom bilaghunnah ‫ ر‬dan ‫ ل‬yaitu:

Cara membacanya : Huruf pertama yang berupa nun sukun atau tanwin dimasukan ke
salah satu dari dua huruf itu dengan tidak disertai suara dengung atau bilaghunnah.
Contoh:

Lafadz Sebab Cara Membaca

‫َر ِب ِه ْم مِ ْن‬ nun mati bertemu ro' mir robbihim

‫َرحِ ْي ًما غَف ْو ًرا‬ fathahtain bertemu ro' ghofuror rohiman

3. Iqlab

Iqlab menurut bahasa yaitu merubah atau membalik/menukar. Sedangkan


menurut istilah adalah merubah bunyi tanwin atau nun sukun menjadi “m” apabila
nun sukun atau tanwin menghadapi ba’ atau ‫ب‬.

Cara membacanya: Bunyi nun mati atau tanwin diganti atau ditukar menjadi suara
mim disertai dengan dengungan karena bertemu dengan huruf ba’ atau ‫ب‬.’

Contoh:

Lafadz Sebab Cara Membaca


‫َب ْع ِد مِ ْن‬ nun mati bertemu ba' mim ba'di
‫سمِ يْع‬
َ ‫صيْر‬
ِ َ‫ب‬ dhommahtain bertemu ba' sami'um bashirun

4.‘Ikhfa

Menurut Muhammad Mahmud, Ikhfa’ dalam arti bahasa adalah : “As satru”,
artinya tersembunyi atau samar-samar. Sedangkan menurul istilah Ilmu Tajwid:
Membaca huruf yang sifatnya antara Izhar dan Idgham dengung pada huruf yang
pertama. Ia dinamakan Haqiqi ialah untuk menghasilkan Ikhfa’ di dalam Nun Sukun dan
Tanwin dengan lebih banyak selain dari kedua-duanya. Ikhfa dalam pengertian hukum
Nun Mati atau tanwin apabila Nun Mati atau tanwin bertemu salah satu huruf yang
jumlahnya ada 15 huruf yaitu :

1. Ta’ (‫)ت‬ 3. Jim (‫)ج‬ 5. Dzal (‫)ذ‬

2. Tsa’ (‫)ث‬ 4. Dal (‫)د‬ 6. Zai (‫)ز‬


7. Sin (‫)س‬ 10. Dhad (‫)ض‬ 13. Fa’ (‫)ف‬

8. Syin(‫)ش‬ 11. Tha’ (‫)ط‬ 14. Qaf (‫) ق‬

9. Shad (‫)ص‬ 12. Zha’ (‫)ظ‬ 15. Kaf (‫)ك‬

Bila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf al ikhfa’,maka cara
membacanya adalah harus panjang dan disamar-samarkan di bibir dengan 2 harokat.
Samar-samar antara nun sukun atau tanwin dengan huruf-huruf ikhfa’ tersebut.

Cara Membaca Ikhfa : Sesuai dengan namanya yaitu ikhfa’, maka cara membacanya
adalah menyamarkan nun yang disukun atau tanwin menjadi seolah-oleh dibaca ‘ng”.

Contoh Ikhfa’ :

Lafadz Sebab Cara Membaca


‫َكانَ َم ْن‬ nun mati bertemu kaf mang kana
‫اَ ْنزَ ْلنَا‬ nun mati bertemu za' angzalna

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Hukum nun sukun dan tanwin adalah suatu pertemuan antara nun sukun dan tanwin
baik bertemu dalam satu kalimat ataupun berbeda kalimat (namun pengecualian untuk
tanwin karena tak ada tanwin yang bertemu dalam satu kalimat pada salah satu hukum
nun sukun yaitu izhar) akan menciptakan 4 hukum bacaan yaitu idzhar,Idghom,ikhfa,
dan Iqlab .

2.Nun Tasydid berasal dari 2 huruf nun, yang pertama sukun dan yang kedua
berharakat. Nun yang pertama dimasukkan / berpadu ke dalam nun yang kedua, maka
terjadilah satu huruf yang bertasydid. Hukum nun tasydid: Harus dibaca ghunnah,dan
2 harakat. Nun yang bertasydid disebut juga tasydidul ghunnah.

3.2 Saran

Menguasai hukum nun mati akan lebih mudah jika langsung menerapkannya terhadap
bacaan Al-Qur’an. Setiap hukum bacaan terdapat kaidah membacanya, sehingga
ketika membaca maka kita harus lafalkan sesuai dengan kaidah baca.

DAFTAR PUSTAKA

MD NOOR, NIRAIDA. 2012. Kuasai Ilmu Tajwid Cara Mudah. Selangor: Grup

Buku Karangkraf.

SJAFI’I,A. MAS’UD.1967.”Pelajaran tajwid” BANDUNG : M.G Semarang

Zarkasyi, Imam. 1995. Pelajaran Tajwid. Gontor Ponorogo: Trimurti Press.

Anda mungkin juga menyukai