Anda di halaman 1dari 8

Macam-macam Hukum Tajwid dan Contohnya 

– Bagi umat muslim, membaca


Al-quran dengan baik dan benar adalah sebuah kewajiban. Membaca Al-Quran harus
benar dan tartil, serta harus tahu kapan harus berhenti dan kapan harus melanjut
bacaan.

Maka dari itu, supaya membaca Al-Quran bisa dengan baik dan benar harus
mempelajari ilmu tajwid. Dengan membaca Al-Quran secara perlahan, akan
membantu untuk memahami dan merenungkan makna dari bacaan Al-Quran. Di
bawah ini akan lebih dijelaskan mengenai hukum-hukum ilmu tajwid, beserta
contohnya.

Daftar Isi
 Pengertian Tajwid
 Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
 Hukum-Hukum Tajwid dan Contohnya
o 1. Sukun dan Tanwin
 a. Idzhar
 b. Idgham Bigunnah
 c. Idgham Bilagunnah
 d. Iqlab
 e. Ikhfa Haqiqi
o 2. Mim Sukun
 a. Ikhfa Syafawi
 b. Idgham Mimi
 c. Idzhar Syafawi
o 3. Mim tasydid dan Nun Tasydid:
o 4. Lam ta’rief:
 a. Idzhar Qamariyah
 b. Idgham Syamsiyah
o 5. Qalqalah
Pengertian Tajwid
Tajwid adalah istilah dari bahasa Arab yang secara harfiah memiliki makna
‘melakukan sesuatu dengan indah atau bagus’. Tajwid berasal dari kata ‘Jawadda’.
Tajwid juga berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat
yang ada pada setiap huruf. Secara garis besar, ilmu tajwid adalah ilmu yang
mempelajari tentang bagaimana cara mengucapkan huruf-huruf yang ada di dalam
kitab suci Al-Quran.

Sejarah bacaan Al-Qur’an berkaitan dengan sejarah qira’at, karena setiap qari
memiliki seperangkat aturan tajwid mereka sendiri, dengan banyak tumpang tindih di
antara mereka.

Abu Ubaid al-Qasim bin Salam (774 – 838 M) adalah orang pertama yang
mengembangkan ilmu tajwid. Ia memberikan aturan nama tajwid dan menuliskannya
dalam bukunya yang berjudul al-Qiraat. Dia menulis sekitar 25 qari, termasuk 7 qari
mutawatir.
Abu Bakar Ibn Mujahid (859 – 936 M) menulis sebuah buku berjudul Kitab al-Sab’
fil-qirā’āt “Tujuh Bacaan”. Dia adalah orang pertama yang membatasi jumlah bacaan
hingga tujuh yang diketahui.

Imam Al-Shatibi (1320 – 1388 M) menulis sebuah puisi yang menguraikan dua cara
paling terkenal yang diturunkan dari masing-masing dari tujuh imam yang kuat, yang
dikenal sebagai Ash-Shatibiyyah. Di dalamnya, ia mendokumentasikan aturan bacaan
Naafi’, Ibn Katsir, Abu ‘Amr, Ibn ‘Aamir, ‘Aasim, al-Kisaa’i, dan Hamzah.

Ibn al-Jazari (1350 – 1429 M) menulis dua puisi besar tentang Qira’at dan tajwid.
Salah satunya adalah Durrat Al-Maa’nia, dalam bacaan tiga qari utama, ditambahkan
ke tujuh di Shatibiyyah, menjadikannya sepuluh. Yang lainnya adalah Tayyibat An-
Nashr, yaitu 1014 baris pada sepuluh qari utama dengan sangat rinci.

Al Quran Al-Faaiq : Tajwid Warna Dan Terjemahan A5 Hc


Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Pengetahuan tentang ilmu tajwid yang sebenarnya adalah Fardhu Kifayah, artinya
setidaknya ada satu orang di setiap komunitas yang bisa atau paham tentang ilmu
tersebut. Mayoritas ulama sepakat bahwa tidak wajib menerapkan hukum tajwid.

Ada perbedaan pendapat tentang hukum mempelajari ilmu tajwid bagi setiap individu.
Shadee el-Masry menyatakan bahwa mempelajari ilmu tajwid adalah kewajiban
individu atau Fardhu Ain. Syekh Zakariyya al-Ansari menyatakan bahwa membaca
dengan cara mengubah makna atau mengubah tata bahasa adalah dosa. Jika tidak
mengubah kedua hal ini, maka tidak berdosa.

Adapun dalil mempelajari ilmu tajwid, sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Al-
Muzzamil ayat 4, yang berbunyi:

ۗ ‫اَ ْو ِز ْد َعلَ ْي ِه َو َرت ِِّل ا ْلقُ ْر ٰانَ ت َْرتِ ْياًل‬

“atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan.”

Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah SWT menyuruh Nabi Muhammad untuk
mebaca Al-Quran dengan tartil, dengan memperindah ucapan pada setiap huruf-
hurufnya.

Adapula dalam surat Al-baqarah ayat 121, Allah berfirman,


ٰۤ َ ٰۤ
ِ ‫ول ِٕىكَ ُه ُم ا ْل ٰخ‬
َ‫س ُر ْون‬ ُ ‫ول ِٕى َك يُْؤ ِمنُ ْونَ ِب ٖه ۗ َو َمنْ يَّ ْكفُ ْر ِب ٖه فا‬ َّ ‫اَلَّ ِذيْنَ ٰاتَ ْي ٰن ُه ُم ا ْل ِك ٰت َب يَ ْتلُ ْونَ ٗه َح‬
ُ‫ق تِاَل َوتِ ٖ ۗه ا‬

“Orang-orang yang telah Kami beri Kitab, mereka membacanya sebagaimana


mestinya, mereka itulah yang beriman kepadanya. Dan barangsiapa ingkar kepadanya,
mereka itulah orang-orang yang rugi.”

Hukum-Hukum Tajwid dan Contohnya


Berikut adalah hukum tajwid beserta contohnya:

1. Sukun dan Tanwin


a. Idzhar
Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf idzhar, maka cara
membacanya yaitu jelas, terang. Huruf-huruf idzhar ini dibaca jelas karena tempat
keluarnya huruf-huruf tersebut adalah mulut, ada pada kerongkongan atau
tenggorokan.

Huruf-huruf idzhar: ‫ا ع غ ح خ ها‬

Contoh:  َ‫ ِمنْ َآ ِل فِ ْرع َْون‬  Nun mati bertemu dengan ‫أ‬

 ‫ث‬ ُ ‫فَ ُكلُوا ِم ْن َها َح ْي‬ Nun mati bertemu dengan ‫هـ‬


 َ‫ ِب َغافِ ٍل َع َّما تَ ْع َملُون‬ Nun mati bertemu dengan ‫ع‬
 ‫ ِمنْ َغفُو ٍر َر ِحيم‬ Nun mati bertemu dengan ‫غ‬
 ‫َأنَّ هَّللا َ َع ِزي ٌز َح ِكي ٌم‬ Tanwin bertemu dengan ‫ح‬
 ِ ‫ ُكونُوا قِ َر َدةً َخ‬ Tanwin bertemu dengan ‫خ‬
َ‫اسِئين‬
b. Idgham Bigunnah
Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf idgham bigunnah maka
dibacanya dengan mendengung. Idgham artinya memasukkan, dan bigunnah artinya
mendengung. Jadi cara membacanya dengan ditasydidkan ke dalam salah satu huruf
idham dengan suara yang mendengung.

Huruf-huruf idgham bigunnah: ‫ي ن م و‬

َّ ‫ ِمنْ قَ ْب ِل َأنْ يَتَ َما‬ Nun mati bertemu dengan ‫ي‬


Contoh: ‫سا‬
 ‫سا َعةً ِمنْ نَ َها ٍر‬ َ ‫ِإاَّل‬ Nun mati bertemu dengan ‫ن‬
 ‫ َوَأ ْنفِقُوا ِمنْ َما َر َزقنَا ُك ْم‬ Nun mati bertemu dengan ‫م‬
ْ
 ‫ال‬ٍ ‫ ِمنْ دُونِ ِه ِمنْ َو‬ Nun mati bertemu dengan ‫و‬
 ُ‫َان يَ ْفتَ ِرينَه‬ٍ ‫بِبُ ْهت‬ Tanwin bertemu dengan ‫ي‬
 ‫حطَّةٌ نَ ْغفِ ْر لَ ُك ْم‬ Tanwin
ِ bertemu dengan ‫ن‬
 َ َ
‫ َرقبَ ٍة ِمنْ ق ْب ِل‬ Tanwin bertemu dengan ‫م‬
 ‫ب‬ٍ ‫ ِمنْ َخ ْي ٍل َواَل ِر َكا‬ Tanwin bertemu dengan ‫و‬
BACA JUGA: Daftar Huruf Hijaiyah: Pengertian, Harakat, Penulisan, dan Perannya

c. Idgham Bilagunnah
Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf idgham bilagunnah maka
dibacanya dengan dimasukkan namun tidak berdengung. Idgham artinya
memasukkan, dan bilagunnah artinya tidak mendengung. Jadi cara membacanya
dengan ditasydidkan ke dalam salah satu huruf idham dengan suara yang tidak
mendengung.

Huruf-huruf idgham bigunnah: ‫ل ر‬

Contoh: 

 َ‫ضاًل ِمنْ َربِّك‬ ْ َ‫ف‬ Nun Mati bertemu dengan ‫ر‬


 ‫س ُج َد‬ ْ ‫قَا َل لَ ْم َأ ُكنْ َأِل‬ Nun Mati bertemu dengan ‫ل‬
 َ‫اَل ت َْج َع ْلنَا فِ ْتنَةً لِلَّ ِذين‬ Tanwin bertemu dengan ‫ل‬
 ‫سيَقُولُونَ ثَاَل ثَةٌ َرابِ ُع ُه ْم‬ َ  Tanwin bertemu dengan ‫ر‬
d. Iqlab
Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf iqlab maka dibacanya dengan
ditukar. Iqlab artinya meleburkan atau lebih mudahnya cara membacanya dengan
menukar huruf menjadi huruf mim.

Huruf iqlab: ‫ب‬

Contoh:

 ‫َأنْ تُ ْنبِتُوا‬ Nun mati bertemu dengan ‫ب‬


 ٍ ‫ ُك ُّل ِح ْز‬ Tanwin bertemu dengan ‫ب‬
‫ب بِ َما‬
e. Ikhfa Haqiqi
Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf ikhfa haqiqi, maka
dibacanya dengan samar-samar. Ikhfa artinya menyamar atau menyembunyikan
sedangkan haqiqi artinya sungguh-sungguh. Jadi cara membacanya harus terang
dengan adanya dengung.

Huruf-huruf Ikhfa Haqiqi: ‫ ك‬ ‫ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق‬


Contoh:

 ‫َأ ْنتُ ْم‬ Nun mati bertemu dengan ‫ت‬ 


 ‫ َم ْنثُو ًرا‬ Nun mati bertemu dengan ‫ث‬ 
 ‫فََأ ْن َج ْينَاه‬ Nun mati bertemu dengan ‫ج‬
 ُ‫ ِع ْن َده‬ Nun mati bertemu dengan ‫د‬
 ‫لِيُ ْن ِذ َر ُك ْم‬ Nun mati bertemu dengan ‫ذ‬
 ‫ُأ ْن ِز َل‬ Nun mati bertemu dengan ‫ز‬
 ‫س ْخ‬ َ ‫نَ ْن‬ Nun mati bertemu dengan ‫س‬
 ‫ َم ْنشُو ًر‬ Nun mati bertemu dengan ‫ش‬
 ‫ص ًرا‬ َ ‫ص ْر‬ َ ‫يحا‬ ً ‫ ِر‬ Tanwin bertemu dengan ‫ص‬
 ‫ض َر ْبنَا‬ َ ‫اًّل‬ ُ
‫ك‬ ‫و‬َ  Tanwin bertemu dengan ‫ض‬
 َ
‫ص ِعيدًا طيِّبًا‬ Tanwin َ bertemu dengan ‫ط‬
 ‫ظلِي ًل‬ َ ‫ ِظاًّل‬ Tanwin bertemu dengan ‫ظ‬
 ٌ‫سفَ ٍر فَ ِع َّدة‬ َ  Tanwin bertemu dengan ‫ف‬
 ‫ َعلِي ٌم قَ ِدي ٌر‬ Tanwin bertemu dengan ‫ق‬
 ‫ق َك ِري ٌم‬ ٌ ‫و ِر ْز‬ Tanwin َ bertemu dengan ‫ك‬

Dasar -Dasar Ilmu Tajwid


2. Mim Sukun
a. Ikhfa Syafawi
Apabila mim mati bertemu dengan huruf ikhfa syafawi maka dibaca dengan samar.
Caranya menyamarkan suara mim mati dengan diiringi dengungan. Meskipun
dengungnya tidak terlalu terdengar jelas karena huruf mim mati dan ba memiliki
tempat keluar yang sama yaitu dua bibir. Huruf ikhfa syafawi hanya satu. Hurufnya
sama seperti iqlab, namun cara membacanya tidak dileburkan seperti iqlab.

Huruf Ikhfa Syafawi: ‫ب‬

Contoh:

 َ‫و َما ُه ْم بِ ُمْؤ ِمنِين‬ Mim


َ mati bertemu dengan huruf ‫ب‬
 ‫َآْل‬
‫ َو ُه ْم بِا ِخ َر ِة‬ Mim mati bertemu dengan huruf ‫ب‬
 ‫ َعلَ ْي ِه ْم ِب ِع ْل ٍم‬Mim mati bertemu dengan huruf ‫ب‬
b. Idgham Mimi
Apabila mim mati bertemu dengan huruf idgham mimi, maka dibacanya melebur
menjadi satu. Huruf idgham mimi hanya satu, yaitu huruf mim. Jadi, idgham mimi
adalah pertemuan dua huruf mim. Cara melafalkannya sama seperti melafadzkan mim
yang bertasydid. Sebab, mim tasydid merupakan gabungan dari mim mati dan mim
hidup.

huruf Idgham mimi: ‫م‬

Contoh:
 ‫ َو َك ْم ِمنْ قَ ْريَ ٍة‬ Mim mati bertemu dengan ‫م‬
 ‫ضا َء لَ ُه ْم َمش َْوا فِي ِه‬ َ ‫ ُكلَّ َما َأ‬ Mim mati bertemu dengan ‫م‬
 ‫ِإلَ ْي ُك ْم ِمنْ َربِّ ُك ْم‬ Mim mati bertemu dengan ‫م‬
c. Idzhar Syafawi
Apabila mim mati bertemu dengan huruf-huruf idzhar syafawi, maka tetap harus
dibaca jelas meski mulut tertutup. Huruf idzhar syafawi ada banyak, kecuali mim dan
ba, karena kedua huruf tersebut merupakan milik ikhfa syafawi dan idgham mimi.

Huruf idzhar syafawi: ‫ا ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل ن و ه ي‬

Contoh:

 ‫َأَأ ْن َذ ْرتَ ُه ْم َأم‬ Mim mati bertemu dengan ‫ا‬


 َ‫َأ ْن َع ْمت‬ Mim mati bertemu dengan ‫ت‬
 ‫ثُ َّم يُ ِميتُ ُك ْم ثُ َّم يُ ْحيِي ُك ْم‬ Mim mati bertemu dengan ‫ث‬
 ‫ت‬ٍ ‫َأنَّ لَ ُه ْم َجنَّا‬ Mim mati bertemu dengan ‫ج‬
 ‫الربَا‬ ِّ ُ ‫ق هَّللا‬ ُ ‫يَ ْم َح‬ Mim mati bertemu dengan ‫ح‬
 ‫ َذلِ ُك ْم َخ ْي ٌر لَ ُك ْم‬ Mim mati bertemu dengan ‫خ‬
 ‫ا ْل َح ْم ُد لِ َّل‬ Mim mati bertemu dengan ‫د‬
 ‫س ُك ْم َذلِ ُك ْم‬ َ ُ‫َأ ْنف‬ Mim mati bertemu dengan ‫ذ‬
 ‫حتَّى يَْأتِ َي ُ بِ ْم ِر ِه‬ Mim
‫َأ‬ ‫هَّللا‬ َ mati bertemu dengan ‫ر‬
 ‫ثَاَل ثَةَ َأيَّ ٍام ِإاَّل َر ْمزًا‬ Mim mati bertemu dengan ‫ز‬
 ‫ض ٍّر‬ ُ ِ‫سسْكَ هَّللا ُ ب‬ َ ‫وِإنْ يَ ْم‬ Mim َ mati bertemu dengan ‫س‬
 ‫اق‬ ِ ‫و‬
َ ‫س‬ ْ ‫َأْل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ف‬
ِ ‫ي‬ ‫ش‬
ِ ‫م‬
ْ َ ‫ي‬ ‫و‬َ  Mim mati bertemu dengan ‫ش‬
 َ‫صا ِدقِين‬ ُ ْ ُ
َ ‫ِإنْ كنت ْم‬ Mim mati bertemu dengan ‫ص‬
 ‫ض َي ُحقُبًا‬ ِ ‫َأ ْو َأ ْم‬ Mim mati bertemu dengan ‫ض‬
 ‫وَأ ْمطَ ْرنَا َعلَ ْي ِه ْم‬ Mim َ mati bertemu dengan ‫ط‬
 َ ‫َأ‬
َ‫ َو ْنتُ ْم ظالِ ُمون‬ Mim mati bertemu dengan ‫ظ‬
 ‫س ْم ِع ِه ْم‬ َ ِ‫ب‬ Mim mati bertemu dengan ‫ع‬
 ‫ضوب‬ ُ ‫ َعلَ ْي ِه ْم َغ ْي ِر ا ْل َم ْغ‬ Mim mati bertemu dengan ‫غ‬ 
 ‫ت‬ ٍ ‫ َوتَ َر َك ُه ْم فِي ظُلُ َما‬ Mim mati bertemu dengan ‫ف‬
 ‫اطينِ ِه ْم قَالُوا‬ ِ َ ‫شي‬ َ ‫ِإلَى‬ Mim mati bertemu dengan ‫ق‬
 ‫ َمثَلُ ُه ْم َك َمثَ ِل‬ Mim mati bertemu dengan ‫ك‬
 ‫سدُوا‬ ِ ‫ َوِإ َذا قِي َل لَ ُه ْم اَل تُ ْف‬ Mim mati bertemu dengan ‫ل‬
 َ‫ويَ ْمنَعُونَ ا ْل َماعُون‬ Mim َ mati bertemu dengan ‫ن‬
 ‫ضالِّين‬ َّ ‫ال‬ ‫اَل‬‫و‬َ ِْ ْ َ‫م‬ ‫ه‬ ‫ي‬َ ‫ل‬ ‫ع‬  Mim mati bertemu dengan ‫و‬
 َ‫سدُون‬ ْ ‫َأ‬
ِ ‫ اَل ِإنَّ ُه ْم ُه ُم ا ْل ُمف‬ Mim mati bertemu dengan ‫ه‬
 ‫ ُه ْم يُوقِنُون‬ Mim mati bertemu dengan ‫ي‬
3. Mim tasydid dan Nun Tasydid:
Apabila mim bertasydid dan nun bertasydid maka dibacanya dengan cara
didengungkan. Hal ini juga disebut dengan bacaan gunnah. Gunaah ini disebut dengan
ghunna ashliyyah. Secara bahasa gunnah artinya suara dengung, suara ringan yang
berasal dari rongga hidung dan tidak ada penggunaan lidah sama sekali. Cara
membacanya dipanjangkan sampai dua harokat.

Huruf: mim tasydid dan nun tasydid


contoh: ‫ِإنَّ الَّ ِذينَ َكفَ ُروا‬ ada nun bertasydid

‫ َو ِم َّما َرزَ ْقنَا ُه ْم يُ ْنفِقُون‬ ada mim bertasydid

‫ َك َما َآ َمنَ النَّاس‬ ada nun bertasydid

4. Lam ta’rief:
Adalah alif dan lam yang dihubungkan dengan kata atau nama-nama benda.

a. Idzhar Qamariyah
Apabila ada lam ta’rief bertemu dengan huruf-huruf idzhar qamariyah, maka cara
membacanya harus jelas. Qamar dalam bahasa arab memiliki arti bulan. Sedangkan
lam ta’rief diumpamakan dengan bintang. Hal ini karena bintang tetap terlihat
meskipun bertemu dengan bulan.

Huruf-huruf Idzhar Qamariyah: ‫ء ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ي‬

Contoh;

 ‫ض َذلُو ًل‬ َ ‫لَ ُك ُم اَأْل ْر‬ Alif lam bertemu dengan ‫ء‬


 ‫ص َر‬ ْ
َ َ‫ار ِج ِع الب‬ ْ َ‫ف‬ Alif lam bertemu dengan ‫ب‬
 ‫اب ا ْل َجنَّ ِة‬َ ‫ص َح‬ ْ ‫َأ‬ Alif lam bertemu dengan ‫ج‬
 َ‫ق ا ْل َم ْوتَ َوا ْل َحيَاة‬ َ َ‫خل‬ Alif
َ lam bertemu dengan ‫ح‬
 ‫وه َُو اللَّ ِطيفُ ا ْل َخبِي ُر‬ Alif َ lam bertemu dengan ‫خ‬
 ‫ َو ُه َو ا ْل َع ِزي ُز ا ْل َغفُو ُر‬ Alif lam bertemu dengan ‫ع‬
 ‫تَ َكا ُد تَ َميَّ ُز ِمنَ ا ْل َغ ْي ِظ‬ Alif lam bertemu dengan ‫غ‬
 ‫ق‬ ُ ‫ َوظَنَّ َأنَّهُ ا ْلفِ َرا‬ Alif lam bertemu dengan ‫ف‬
 ‫ص ِل‬ ْ َ‫لِيَ ْو ِم ا ْلف‬ Alif lam bertemu dengan ‫ق‬
 َ‫ِإ ِن ا ْل َكافِرُون‬ Alif lam bertemu dengan ‫ك‬
 ‫صي ُر‬ ِ ‫ْئس ا ْل َم‬َ ِ‫وب‬ Alif
َ lam bertemu dengan ‫م‬
 ُ‫ت ا ْل َواقِ َعة‬ ِ ‫فَيَ ْو َمِئ ٍذ َوقَ َع‬ Alif lam bertemu dengan ‫و‬
 ‫س ِم ْعنَا ا ْل ُهدَى‬ َ ‫ َوَأنَّا لَ َّما‬ Alif lam bertemu dengan ‫ه‬
 ‫ين‬ِ ِ‫ق ا ْليَق‬ ُّ ‫ َوِإنَّهُ لَ َح‬ Alif lam bertemu dengan ‫ي‬
b. Idgham Syamsiyah
Apabila ada lam ta’rief bertemu dengan huruf-huruf qamariyah lainnya, selain huruf
idzhar qamariyah, maka disebut dengan idhgam. Syamsiyah memiliki arti matahari,
maka jika alif lam yang diumpakan bintang, bertemu dengan matahari, maka jadi
tidak terlalu kelihatan. Karena tidak terbaca ini, maka alif lam yang bertemu dengan
huruf syamsiyah, seperti ditasydidkan, atau dimasukkan ke huruf berikutnya.

huruf-huruf idhgam syamsiyah: ‫ل ن‬ ‫ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ‬ 

Contoh:
 َ‫ َوَأ ْنزَ َل الت َّْو َراة‬ Alif lam bertemu dengan ‫ت‬
 ‫ت‬ ِ ‫ ِمنَ الثَّ َم َرا‬ Alif lam bertemu dengan ‫ث‬
 ‫ِّين‬
ِ ‫يَ ْو ِم الد‬ Alif lam bertemu dengan ‫د‬
 َ‫الذا ِك ِرين‬ َّ ‫و‬ Alif
َ lam bertemu dengan ‫ذ‬
 ‫ال َّر ْح َم ِن‬ Alif lam bertemu dengan ‫ر‬
 ‫ َوال َّز ْيت ُْو ِن‬ Alif lam bertemu dengan ‫ز‬
 ‫سفَ َها ُء‬ ُّ ‫ ُه ُم ال‬ Alif lam bertemu dengan ‫س‬
 َ‫ َه ِذ ِه الش ََّج َرة‬ Alif lam bertemu dengan ‫ش‬
 َ‫صاَل ة‬ َّ ‫وَأقِي ُموا ال‬ Alif َ lam bertemu dengan ‫ص‬
 َ‫ضالِّين‬ َّ ‫ال‬ ‫اَل‬‫و‬ Alif
َ lam bertemu dengan ‫ض‬
 ‫ور‬ ُّ َ َ
َ ‫ف ْوق ُك ُم الط‬ Alif lam bertemu dengan ‫ط‬ 
 َ‫ ِمنَ الظَّالِ ِمين‬ Alif lam bertemu dengan ‫ظ‬
 َ‫ويَ ْل َعنُ ُه ُم الاَّل ِعنُون‬ Alifَ lam bertemu dengan ‫ل‬
 ‫اس‬ َ َّ‫َأتَْأ ُمرُونَ الن‬ Alif lam bertemu dengan ‫ن‬

Mudah Belajar Tajwid


5. Qalqalah
apabila ada huruf qalqalah yang mati, maka cara membacanya harus membalik. ada
dua macam qalqalah, qalqalah sugra dan qalqalah kubro. Hurufnya sama, namun
penempatannya yang berbeda. Dibaca qalqalah sughra jika huruf qalqalah terletak di
pertengahan kalimat. Dibaca qalqalah kubro jika huruf qalqalah berada di akhir
kalimat.

Qalqalah sughra dibaca lebih tipis, seperti arti sughra sendiri yang artinya kecil.
Sedangkan qalqalah kubro, cara membacanya dipantulkan lebih jelas dan lebih keras,
seperti arti kubro yang artinya besar.

Huruf-Huruf Qalqalah: ‫ب ج د ط ق‬ 

Contoh:

 ‫ثُ َّم لِيَ ْقطَ ْع فَ ْليَ ْنظُ ْر‬ Ada huruf Qaf mati di tengah kata
 ‫ثَانِ َي ِع ْطفِ ِه‬  Ada huruf Tho mati di tengah kata
 ‫ َوقَ ْو ُم ِإ ْب َرا ِهي َم‬ Ada huruf Ba mati di tengah kata
 ‫فَ َعلَ َّي ِإ ْج َرا ِمي‬ Ada huruf Ja mati di tengah kata
 ِ ‫ُون هَّللا‬
ِ ‫يَ ْدعُو ِمنْ د‬  Ada huruf Da mati di tengah kata
 ‫ب‬ ِ ‫ب َوالتَّ َراِئ‬ ِ ‫الص ْل‬
ُّ ‫بَ ْي ِن‬ Ada huruf Ba di akhir kalimat
 ‫وج‬
ِ ‫ر‬
ُ ُ ‫ب‬ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ت‬
ِ ‫ا‬ َ
‫ذ‬ ‫ء‬ ِ ‫س َما‬
َّ ‫وال‬ Ada
َ huruf Ja di akhir kalimat
 ‫ َوا ْليَ ْو ِم ا ْل َم ْوعُو ِد‬ Ada huruf Da di akhir kalimat
 ‫س ِط‬ ْ ِ‫قَاِئ ًما بِا ْلق‬ Ada huruf Tho di akhir kalimat
 ‫ق‬ِ ‫س َما ِء َوالطَّا ِر‬ َّ ‫ َوال‬ Ada huruf Qaf di akhir kalimat

Anda mungkin juga menyukai