Anda di halaman 1dari 6

Macam-macam Hukum Tajwid dan Contohnya – Bagi umat muslim, membaca Al-quran dengan baik dan

benar adalah sebuah kewajiban. Membaca Al-Quran harus benar dan tartil, serta harus tahu kapan harus
berhenti dan kapan harus melanjut bacaan.

Maka dari itu, supaya membaca Al-Quran bisa dengan baik dan benar harus mempelajari ilmu tajwid.
Dengan membaca Al-Quran secara perlahan, akan membantu untuk memahami dan merenungkan makna
dari bacaan Al-Quran. Di bawah ini akan lebih dijelaskan mengenai hukum-hukum ilmu tajwid, beserta
contohnya.

Daftar Isi

Pengertian Tajwid
Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Hukum-Hukum Tajwid dan Contohnya
1. Sukun dan Tanwin
a. Idzhar
b. Idgham Bigunnah
c. Idgham Bilagunnah
d. Iqlab
e. Ikhfa Haqiqi
2. Mim Sukun
a. Ikhfa Syafawi
b. Idgham Mimi
c. Idzhar Syafawi
3. Mim tasydid dan Nun Tasydid:
4. Lam ta’rief:
a. Idzhar Qamariyah
b. Idgham Syamsiyah
5. Qalqalah
Pengertian Tajwid
Tajwid adalah istilah dari bahasa Arab yang secara harfiah memiliki makna ‘melakukan sesuatu dengan
indah atau bagus’. Tajwid berasal dari kata ‘Jawadda’. Tajwid juga berarti mengeluarkan huruf dari
tempatnya dengan memberikan sifat yang ada pada setiap huruf. Secara garis besar, ilmu tajwid adalah
ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mengucapkan huruf-huruf yang ada di dalam kitab suci Al-
Quran.

Sejarah bacaan Al-Qur’an berkaitan dengan sejarah qira’at, karena setiap qari memiliki seperangkat aturan
tajwid mereka sendiri, dengan banyak tumpang tindih di antara mereka.

Abu Ubaid al-Qasim bin Salam (774 – 838 M) adalah orang pertama yang mengembangkan ilmu tajwid. Ia
memberikan aturan nama tajwid dan menuliskannya dalam bukunya yang berjudul al-Qiraat. Dia menulis
sekitar 25 qari, termasuk 7 qari mutawatir.

Abu Bakar Ibn Mujahid (859 – 936 M) menulis sebuah buku berjudul Kitab al-Sab’ fil-qirā’āt “Tujuh
Bacaan”. Dia adalah orang pertama yang membatasi jumlah bacaan hingga tujuh yang diketahui.

Imam Al-Shatibi (1320 – 1388 M) menulis sebuah puisi yang menguraikan dua cara paling terkenal yang
diturunkan dari masing-masing dari tujuh imam yang kuat, yang dikenal sebagai Ash-Shatibiyyah. Di
dalamnya, ia mendokumentasikan aturan bacaan Naafi’, Ibn Katsir, Abu ‘Amr, Ibn ‘Aamir, ‘Aasim, al-Kisaa’i,
dan Hamzah.

Ibn al-Jazari (1350 – 1429 M) menulis dua puisi besar tentang Qira’at dan tajwid. Salah satunya adalah
Durrat Al-Maa’nia, dalam bacaan tiga qari utama, ditambahkan ke tujuh di Shatibiyyah, menjadikannya
sepuluh. Yang lainnya adalah Tayyibat An-Nashr, yaitu 1014 baris pada sepuluh qari utama dengan sangat
rinci.
Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Pengetahuan tentang ilmu tajwid yang sebenarnya adalah Fardhu Kifayah, artinya setidaknya ada satu
orang di setiap komunitas yang bisa atau paham tentang ilmu tersebut. Mayoritas ulama sepakat bahwa
tidak wajib menerapkan hukum tajwid.

Ada perbedaan pendapat tentang hukum mempelajari ilmu tajwid bagi setiap individu. Shadee el-Masry
menyatakan bahwa mempelajari ilmu tajwid adalah kewajiban individu atau Fardhu Ain. Syekh Zakariyya
al-Ansari menyatakan bahwa membaca dengan cara mengubah makna atau mengubah tata bahasa adalah
dosa. Jika tidak mengubah kedua hal ini, maka tidak berdosa.

Adapun dalil mempelajari ilmu tajwid, sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Al-Muzzamil ayat 4, yang
berbunyi:

ۗ ‫اَوْ ِز ْد َعلَ ْي ِه َو َرتِّ ِل ْالقُرْ ٰانَ تَرْ تِ ْياًل‬

“atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan.”

Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah SWT menyuruh Nabi Muhammad untuk mebaca Al-Quran dengan
tartil, dengan memperindah ucapan pada setiap huruf-hurufnya.

Adapula dalam surat Al-baqarah ayat 121, Allah berfirman,


ٰۤ ُ ٰۤ ُ
َ‫ك هُ ُم ْال ٰخ ِسرُوْ ن‬
َ ‫ول ِٕى‬ ‫ك يُْؤ ِمنُوْ نَ بِ ٖه ۗ َو َم ْن يَّ ْكفُرْ بِ ٖه فَا‬
َ ‫ول ِٕى‬ ‫ق تِاَل َوتِ ٖ ۗه ا‬ َ ‫اَلَّ ِذ ْينَ ٰاتَي ْٰنهُ ُم ْال ِك ٰت‬
َّ ‫ب يَ ْتلُوْ نَهٗ َح‬

“Orang-orang yang telah Kami beri Kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya, mereka itulah yang
beriman kepadanya. Dan barangsiapa ingkar kepadanya, mereka itulah orang-orang yang rugi.”

Hukum-Hukum Tajwid dan Contohnya


Berikut adalah hukum tajwid beserta contohnya:

1. Sukun dan Tanwin


a. Idzhar
Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf idzhar, maka cara membacanya yaitu jelas,
terang. Huruf-huruf idzhar ini dibaca jelas karena tempat keluarnya huruf-huruf tersebut adalah mulut,
ada pada kerongkongan atau tenggorokan.
Huruf-huruf idzhar: ‫ا ع غ ح خ ها‬

Contoh: َ‫ ِم ْن َآ ِل فِرْ عَوْ ن‬Nun mati bertemu dengan ‫أ‬


‫ْث‬ُ ‫ فَ ُكلُوا ِم ْنهَا َحي‬Nun mati bertemu dengan ‫هـ‬
َ‫ بِغَافِ ٍل َع َّما تَ ْع َملُون‬Nun mati bertemu dengan ‫ع‬
‫ور َر ِحيم‬ ٍ ُ‫ ِم ْن َغف‬Nun mati bertemu dengan ‫غ‬
‫َزيز َح ِكي ٌم‬ٌ ِ ‫ َأ َّن هَّللا َ ع‬Tanwin bertemu dengan ‫ح‬
َ‫ ُكونُوا قِ َر َدةً خَا ِسِئين‬Tanwin bertemu dengan ‫خ‬
b. Idgham Bigunnah
Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf idgham bigunnah maka dibacanya dengan
mendengung. Idgham artinya memasukkan, dan bigunnah artinya mendengung. Jadi cara membacanya
dengan ditasydidkan ke dalam salah satu huruf idham dengan suara yang mendengung.
Huruf-huruf idgham bigunnah: ‫ي ن م و‬
Contoh: ‫ ِم ْن قَ ْب ِل َأ ْن يَتَ َماسَّا‬Nun mati bertemu dengan ‫ي‬

‫ار‬ٍ َ‫ ِإاَّل َسا َعةً ِم ْن نَه‬Nun mati bertemu dengan ‫ن‬


‫ َوَأ ْنفِقُوا ِم ْن َما َر َز ْقنَا ُك ْم‬Nun mati bertemu dengan ‫م‬
‫ ِم ْن دُونِ ِه ِم ْن َوا ٍل‬Nun mati bertemu dengan ‫و‬
ُ‫ بِبُ ْهتَا ٍن يَ ْفت َِرينَه‬Tanwin bertemu dengan ‫ي‬
‫ ِحطَّةٌ نَ ْغفِرْ لَ ُك ْم‬Tanwin bertemu dengan ‫ن‬
‫ َرقَبَ ٍة ِم ْن قَ ْب ِل‬Tanwin bertemu dengan ‫م‬
‫ب‬ٍ ‫ ِم ْن َخي ٍْل َواَل ِركَا‬Tanwin bertemu dengan ‫و‬
d. Iqlab
Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf iqlab maka dibacanya dengan ditukar. Iqlab artinya
meleburkan atau lebih mudahnya cara membacanya dengan menukar huruf menjadi huruf mim.

Huruf iqlab: ‫ب‬

Contoh:

‫ َأ ْن تُ ْنبِتُوا‬Nun mati bertemu dengan ‫ب‬


ٍ ‫ ُكلُّ ِح ْز‬Tanwin bertemu dengan ‫ب‬
‫ب بِ َما‬
e. Ikhfa Haqiqi
Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf ikhfa haqiqi, maka dibacanya dengan samar-
samar. Ikhfa artinya menyamar atau menyembunyikan sedangkan haqiqi artinya sungguh-sungguh. Jadi
cara membacanya harus terang dengan adanya dengung.

Huruf-huruf Ikhfa Haqiqi: ‫ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك‬

Contoh:

‫ َأ ْنتُ ْم‬Nun mati bertemu dengan ‫ت‬


‫ َم ْنثُورًا‬Nun mati bertemu dengan ‫ث‬
‫ فََأ ْن َج ْينَاه‬Nun mati bertemu dengan ‫ج‬
ُ‫ ِع ْن َده‬Nun mati bertemu dengan ‫د‬
‫ لِيُ ْن ِذ َر ُك ْم‬Nun mati bertemu dengan ‫ذ‬
‫ ُأ ْن ِز َل‬Nun mati bertemu dengan ‫ز‬
‫ نَ ْن َس ْخ‬Nun mati bertemu dengan ‫س‬
‫ َم ْن ُشو ًر‬Nun mati bertemu dengan ‫ش‬
‫صرًا‬ َ ْ‫صر‬ َ ‫ ِريحًا‬Tanwin bertemu dengan ‫ص‬
‫ض َر ْبنَا‬ َ ‫ َو ُكاًّل‬Tanwin bertemu dengan ‫ض‬
‫ص ِعيدًا طَيِّبًا‬ َ Tanwin bertemu dengan ‫ط‬
َ ‫اًّل‬
‫ ِظ ظلِي ًل‬Tanwin bertemu dengan ‫ظ‬
ٌ‫ َسفَ ٍر فَ ِع َّدة‬Tanwin bertemu dengan ‫ف‬
‫ َعلِي ٌم قَ ِدي ٌر‬Tanwin bertemu dengan ‫ق‬
‫َري ٌم‬ ِ ‫قك‬ ٌ ‫ َو ِر ْز‬Tanwin bertemu dengan ‫ك‬
2. Mim Sukun
a. Ikhfa Syafawi
Apabila mim mati bertemu dengan huruf ikhfa syafawi maka dibaca dengan samar. Caranya menyamarkan
suara mim mati dengan diiringi dengungan. Meskipun dengungnya tidak terlalu terdengar jelas karena
huruf mim mati dan ba memiliki tempat keluar yang sama yaitu dua bibir. Huruf ikhfa syafawi hanya satu.
Hurufnya sama seperti iqlab, namun cara membacanya tidak dileburkan seperti iqlab.

Huruf Ikhfa Syafawi: ‫ب‬


Contoh:

َ‫ َو َما هُ ْم بِ ُمْؤ ِمنِين‬Mim mati bertemu dengan huruf ‫ب‬


‫ َوهُ ْم بِاَآْل ِخ َر ِة‬Mim mati bertemu dengan huruf ‫ب‬
‫ َعلَ ْي ِه ْم بِ ِع ْل ٍم‬Mim mati bertemu dengan huruf ‫ب‬
b. Idgham Mimi
Apabila mim mati bertemu dengan huruf idgham mimi, maka dibacanya melebur menjadi satu. Huruf
idgham mimi hanya satu, yaitu huruf mim. Jadi, idgham mimi adalah pertemuan dua huruf mim. Cara
melafalkannya sama seperti melafadzkan mim yang bertasydid. Sebab, mim tasydid merupakan gabungan
dari mim mati dan mim hidup.

huruf Idgham mimi: ‫م‬

Contoh:

‫ َو َك ْم ِم ْن قَرْ يَ ٍة‬Mim mati bertemu dengan ‫م‬


‫ضا َء لَهُ ْم َم َشوْ ا فِي ِه‬ َ ‫ ُكلَّ َما َأ‬Mim mati bertemu dengan ‫م‬
ُ‫ ِإلَ ْي ُك ْم ِم ْن َربِّك ْم‬Mim mati bertemu dengan ‫م‬
c. Idzhar Syafawi
Apabila mim mati bertemu dengan huruf-huruf idzhar syafawi, maka tetap harus dibaca jelas meski mulut
tertutup. Huruf idzhar syafawi ada banyak, kecuali mim dan ba, karena kedua huruf tersebut merupakan
milik ikhfa syafawi dan idgham mimi.

Huruf idzhar syafawi: ‫ا ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل ن و ه ي‬

Contoh:

‫ َأَأ ْن َذرْ تَهُ ْم َأم‬Mim mati bertemu dengan ‫ا‬


َ‫ َأ ْن َع ْمت‬Mim mati bertemu dengan ‫ت‬
‫ ثُ َّم يُ ِميتُ ُك ْم ثُ َّم يُحْ يِي ُك ْم‬Mim mati bertemu dengan ‫ث‬
‫ت‬ٍ ‫ َأ َّن لَهُ ْم َجنَّا‬Mim mati bertemu dengan ‫ج‬
‫ق هَّللا ُ ال ِّربَا‬ ُ ‫ يَ ْم َح‬Mim mati bertemu dengan ‫ح‬
ُ‫ َذلِ ُك ْم َخ ْي ٌر لَك ْم‬Mim mati bertemu dengan ‫خ‬
‫ ْال َح ْم ُد لِ َّل‬Mim mati bertemu dengan ‫د‬
‫ َأ ْنفُ َس ُك ْم َذلِ ُك ْم‬Mim mati bertemu dengan ‫ذ‬
‫ َحتَّى يَْأتِ َي هَّللا ُ بَِأ ْم ِر ِه‬Mim mati bertemu dengan ‫ر‬
‫ ثَاَل ثَةَ َأي ٍَّام ِإاَّل َر ْم ًزا‬Mim mati bertemu dengan ‫ز‬
ٍّ‫ك هَّللا ُ بِضُر‬ َ ‫ َوِإ ْن يَ ْم َس ْس‬Mim mati bertemu dengan ‫س‬
‫اق‬ ‫َأْل‬
ِ ‫ َويَ ْم ِشي فِي ا ْس َو‬Mim mati bertemu dengan ‫ش‬
َ‫صا ِدقِين‬َ ‫ ِإ ْن ُك ْنتُ ْم‬Mim mati bertemu dengan ‫ص‬
‫ض َي ُحقُبًا‬ ِ ‫ َأوْ َأ ْم‬Mim mati bertemu dengan ‫ض‬
‫ َوَأ ْمطَرْ نَا َعلَ ْي ِه ْم‬Mim mati bertemu dengan ‫ط‬
َ‫ َوَأ ْنتُ ْم ظَالِ ُمون‬Mim mati bertemu dengan ‫ظ‬
‫ بِ َس ْم ِع ِه ْم‬Mim mati bertemu dengan ‫ع‬
‫ َعلَ ْي ِه ْم َغي ِْر ْال َم ْغضُوب‬Mim mati bertemu dengan ‫غ‬
‫ت‬ ٍ ‫ َوتَ َر َكهُ ْم فِي ظُلُ َما‬Mim mati bertemu dengan ‫ف‬
‫ ِإلَى َشيَا ِطينِ ِه ْم قَالُوا‬Mim mati bertemu dengan ‫ق‬
‫ َمثَلُهُ ْم َك َمثَ ِل‬Mim mati bertemu dengan ‫ك‬
‫يل لَهُ ْم اَل تُ ْف ِسدُوا‬ َ ِ‫ َوِإ َذا ق‬Mim mati bertemu dengan ‫ل‬
ْ
َ‫ َويَ ْمنَعُونَ ال َما ُعون‬Mim mati bertemu dengan ‫ن‬
‫ َعلَ ْي ِه ْم َواَل الضَّالِّين‬Mim mati bertemu dengan ‫و‬
َ‫ َأاَل ِإنَّهُ ْم هُ ُم ْال ُم ْف ِس ُدون‬Mim mati bertemu dengan ‫ه‬
‫ هُ ْم يُوقِنُون‬Mim mati bertemu dengan ‫ي‬
3. Mim tasydid dan Nun Tasydid:
Apabila mim bertasydid dan nun bertasydid maka dibacanya dengan cara didengungkan. Hal ini juga
disebut dengan bacaan gunnah. Gunaah ini disebut dengan ghunna ashliyyah. Secara bahasa gunnah
artinya suara dengung, suara ringan yang berasal dari rongga hidung dan tidak ada penggunaan lidah sama
sekali. Cara membacanya dipanjangkan sampai dua harokat.

Huruf: mim tasydid dan nun tasydid


contoh: ‫ ِإ َّن الَّ ِذينَ َكفَرُوا‬ada nun bertasydid

‫ َو ِم َّما َر َز ْقنَاهُ ْم يُ ْنفِقُون‬ada mim bertasydid

‫ َك َما َآ َمنَ النَّاس‬ada nun bertasydid

4. Lam ta’rief:
Adalah alif dan lam yang dihubungkan dengan kata atau nama-nama benda.

a. Idzhar Qamariyah
Apabila ada lam ta’rief bertemu dengan huruf-huruf idzhar qamariyah, maka cara membacanya harus
jelas. Qamar dalam bahasa arab memiliki arti bulan. Sedangkan lam ta’rief diumpamakan dengan bintang.
Hal ini karena bintang tetap terlihat meskipun bertemu dengan bulan.

Huruf-huruf Idzhar Qamariyah: ‫ء ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ي‬

Contoh;

‫ض َذلُو ًل‬ َ ْ‫ لَ ُك ُم اَأْلر‬Alif lam bertemu dengan ‫ء‬


‫ص َر‬ ْ
َ َ‫ فَارْ ِج ِع الب‬Alif lam bertemu dengan ‫ب‬
‫اب ْال َجنَّ ِة‬ َ ‫ َأصْ َح‬Alif lam bertemu dengan ‫ج‬
َ‫ق ْال َموْ تَ َو ْال َحيَاة‬ َ َ‫ َخل‬Alif lam bertemu dengan ‫ح‬
ْ َّ
‫ َوهُ َو الل ِط الخبِي ُر‬Alif lam bertemu dengan ‫خ‬
َ ُ‫يف‬
‫ َوهُ َو ْال َع ِزي ُز ْال َغفُو ُر‬Alif lam bertemu dengan ‫ع‬
‫ تَكَا ُد تَ َميَّ ُز ِمنَ ْال َغي ِْظ‬Alif lam bertemu dengan ‫غ‬
‫ق‬ ُ ‫ َوظَ َّن َأنَّهُ ْالفِ َرا‬Alif lam bertemu dengan ‫ف‬
‫ لِيَوْ ِم ْالفَصْ ِل‬Alif lam bertemu dengan ‫ق‬
َ‫ ِإ ِن ْالكَافِرُون‬Alif lam bertemu dengan ‫ك‬
‫صي ُر‬ ِ ‫س ْال َم‬ َ ‫ َوبِْئ‬Alif lam bertemu dengan ‫م‬
ُ‫ت ْال َواقِ َعة‬ ِ ‫ فَيَوْ َمِئ ٍذ َوقَ َع‬Alif lam bertemu dengan ‫و‬
‫ َوَأنَّا لَ َّما َس ِم ْعنَا ْالهُدَى‬Alif lam bertemu dengan ‫ه‬
‫ق ْاليَقِي ِن‬ ُّ ‫ َوِإنَّهُ لَ َح‬Alif lam bertemu dengan ‫ي‬
b. Idgham Syamsiyah
Apabila ada lam ta’rief bertemu dengan huruf-huruf qamariyah lainnya, selain huruf idzhar qamariyah,
maka disebut dengan idhgam. Syamsiyah memiliki arti matahari, maka jika alif lam yang diumpakan
bintang, bertemu dengan matahari, maka jadi tidak terlalu kelihatan. Karena tidak terbaca ini, maka alif
lam yang bertemu dengan huruf syamsiyah, seperti ditasydidkan, atau dimasukkan ke huruf berikutnya.

huruf-huruf idhgam syamsiyah: ‫ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن‬

Contoh:
َ‫ َوَأ ْنزَ َل التَّوْ َراة‬Alif lam bertemu dengan ‫ت‬
‫ت‬ِ ‫ ِمنَ الثَّ َم َرا‬Alif lam bertemu dengan ‫ث‬
‫ِّين‬
ِ ‫ يَوْ ِم الد‬Alif lam bertemu dengan ‫د‬
َ‫الذا ِك ِرين‬ َّ ‫ َو‬Alif lam bertemu dengan ‫ذ‬
‫ الرَّحْ َم ِن‬Alif lam bertemu dengan ‫ر‬
‫ َوال َّز ْيتُوْ ِن‬Alif lam bertemu dengan ‫ز‬
‫ هُ ُم ال ُّسفَهَا ُء‬Alif lam bertemu dengan ‫س‬
َ‫ َه ِذ ِه ال َّش َج َرة‬Alif lam bertemu dengan ‫ش‬
َ‫صاَل ة‬ َّ ‫ َوَأقِي ُموا ال‬Alif lam bertemu dengan ‫ص‬
ِّ
َ‫ َواَل الضَّالين‬Alif lam bertemu dengan ‫ض‬
‫الطو َر‬ ُّ ‫ فَوْ قَ ُك ُم‬Alif lam bertemu dengan ‫ط‬
َ‫ ِمنَ الظَّالِ ِمين‬Alif lam bertemu dengan ‫ظ‬
َ‫ َويَ ْل َعنُهُ ُم الاَّل ِعنُون‬Alif lam bertemu dengan ‫ل‬
‫اس‬ َ َّ‫ َأتَْأ ُمرُونَ الن‬Alif lam bertemu dengan ‫ن‬
5. Qalqalah
apabila ada huruf qalqalah yang mati, maka cara membacanya harus membalik. ada dua macam qalqalah,
qalqalah sugra dan qalqalah kubro. Hurufnya sama, namun penempatannya yang berbeda. Dibaca
qalqalah sughra jika huruf qalqalah terletak di pertengahan kalimat. Dibaca qalqalah kubro jika huruf
qalqalah berada di akhir kalimat.

Qalqalah sughra dibaca lebih tipis, seperti arti sughra sendiri yang artinya kecil. Sedangkan qalqalah kubro,
cara membacanya dipantulkan lebih jelas dan lebih keras, seperti arti kubro yang artinya besar.

Huruf-Huruf Qalqalah: ‫ب ج د ط ق‬

Contoh:

ْ‫ ثُ َّم لِيَ ْقطَ ْع فَ ْليَ ْنظُر‬Ada huruf Qaf mati di tengah kata
‫طفِ ِه‬ ْ ‫ ثَانِ َي ِع‬Ada huruf Tho mati di tengah kata
‫ َوقَوْ ُم ِإ ْب َرا ِهي َم‬Ada huruf Ba mati di tengah kata
‫ي ِإجْ َرا ِمي‬ َّ َ‫ فَ َعل‬Ada huruf Ja mati di tengah kata
ِ ِ ‫هَّللا‬ ‫ُون‬ ‫د‬ ‫ن‬ ْ ‫ يَ ْدعُو ِم‬Ada huruf Da mati di tengah kata
‫ب‬ َّ
ِ ‫ب َوالت َراِئ‬ ِ ‫ بَ ْي ِن الصُّ ْل‬Ada huruf Ba di akhir kalimat
‫ُوج‬ ْ ِ ‫ َوال َّس َما ِء َذا‬Ada huruf Ja di akhir kalimat
ِ ‫ت البُر‬
‫ َو ْاليَوْ ِم ْال َموْ عُو ِد‬Ada huruf Da di akhir kalimat
‫ قَاِئ ًما بِ ْالقِ ْس ِط‬Ada huruf Tho di akhir kalimat
‫ق‬ ِ ‫ار‬ ِ َّ‫ َوال َّس َما ِء َوالط‬Ada huruf Qaf di akhir kalimat

Anda mungkin juga menyukai