Anda di halaman 1dari 14

Pengertian Tajwid

Pengertian Tajwid secara harfiah berarti melakukan sesuatu dengan baik dan indah
atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari bahasa arab yakni “Jawwada“

‫تجويدا‬-‫يجوّ د‬-‫جوّ د‬ ) Sedangkan dalam ilmu qira’ah memiliki arti mengeluarkan huruf
dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ilmu tajwid merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana
cara melafadzkan dan mengucapkan huruf-huruf yang terdapat didalam Al-Qur’an,
hadist, dan lain sebagainya

1. Idzhar Halqi

Idzhar menurut bahasa artinya jelas, idzhar halqi merupakan hukum bacaan yang
apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf idzhar halqi. Adapun
huruf-huruf idzhar halqi adalah sebagai berikut:

alif atau hamzah ( ‫ء‬ ), Haa’ ( ‫ه‬ ), ‘Ain ( ‫ع‬ ), Ghain ( ‫غ‬ ), Kha’ ( ‫ح‬ ) dan Kho’ ( ‫خ‬ )

2. Idgham Bighunnah

Idgham bighunnah memiliki arti melebur disertai dengan dengungan atau yang
berarti memasukkan salah satu huruf nun mati atau tanwin kedalam huruf
sesudahnya dan dilafadzkan mendengung jika bertemu dengan empat huruf,
yakni:  nun (‫)ن‬, mim (‫)م‬, wawu (‫)و‬ dan ya’  (‫)ي‬. Contoh bacaan idghom bighunnah 
yaitu  ‫ي‬
ْ ِ‫ف‬ ‫ُّم َم َّد َد ٍة َع َم ٍد‬
3. Idgham Bilaghunnah

Idgham bilaghunnah memiliki arti yang berbanding terbalik dengan idgham


bighunnah, yakni melebur tanpa dengung atau berarti memasukkan huruf nun mati
atau tanwin kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai suara yang mendengung.
Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf lam dan ra’. Contoh
ْ ‫ َم‬ ‫لَ ْم‬
bacaannya:  ‫ن‬

4. Iqlab

Iqlab adalah hukum bacaan Al-qur’an yang terjadi apabila nun mati atau tanwin
َّ ‫لَي ُۢنبَ َذ‬
bertemu dengan satu huruf yaitu ba’ (‫)ب‬. Contoh bacaannya:  ‫ن‬

5. Ikhfa Haqiqi

berarti menyamarkan, apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf
ikhfa yaitu
ta( ‫)ت‬, thsa’  ( ‫)ث‬, jim ( ‫)ج‬, dal ( ‫)د‬, dzal ( ‫)ذ‬, zai ( ‫)ز‬, sin ( ‫)س‬, syin ( ‫)ش‬, sod ( ‫)ص‬, dhod ( ‫)ض‬, 
Hukum Bacaan Mim Mati
Hukum bacaan mim mati dengan huruf tertentu diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Idgham Mimi

Idgham mimi atau idgham mutamasilain adalah apabila huruf mim mati bertemu
dengan dengan huruf mim dan cara melafalkannya adalah dengan membaca huruf
ٍ ‫فَِئ‬ ‫ ِمن‬ ‫َك ْم‬
mim rangkap secara mendengung. Contoh bacaan idgham mimi adalah  ‫ة‬

2. Ikhfa Syafawi

Ikhfa syafawi berbeda dengan ikhfa haqiqi, ikhfa syafawi merupakan apabila huruf
mim mati (‫) ْم‬

bertemu dengan huruf ba (‫ )ب‬. Cara membacanya dengan samar-samar pada bibir
ُ ْ‫فَاح‬
dan juga dengan di dengungkan. Contoh bacaan ikhfa syafawi:  ‫بَ ْينَه ُم‬ ‫كم‬

3. Idzhar Syafawi

Idzhar syafawi adalah apabila mim mati bertemu dengan huruf selain huruf mim mati
(‫ ) ْم‬dan huruf ba  (‫)ب‬. Cara membacanya dilafadzkan dengan jelas pada bibir sambil
َ ُ‫تَتَّق‬ ‫لَ َعلَّ ُك ْم‬
menutup mulut. Contoh bacaan idzhar syafawi adalah  ‫ون‬

Hukum Bacaan Idgham


Hukum bacaan idgham diantaranya adalah:

a. Idgham Muthamatilain

hukum bacaan yang apabila suatu huruf bertemu dengan huruf yang sama. Misalnya
ْ ُ‫ َﺩ َﺨﻠ‬ ‫ﻗَﺪ‬
huruf dal dengan dal. Contoh:  ‫ﻮا‬

b. Idgham Mutaqaribain

Idgham mutaqaribain yaitu apabila bertemunya dua huruf yang mahkraj dan sifatnya
hampir sama seperti huruf mim bertemu dengan huruf ba, huruf kaf bertemu huruf
ُ ‫ﻧَ ْﺨﻠُﻘ‬
qaf. Contoh:   ‫ڪ ْﻢ‬

c. Idgham Mutajanisain

Idgham mutajanisain merupakan hukum bacaan ketika dua huruf dengan makhraj
yang sama tetapi beda sifatnya bertemu seperti huruf ta bertemu thsa, lam bertemu
َ  ‫ﻗُﻞ‬
ra serta dzal dan zha. Contohnya  ‫ﺭﺏ ﱢ‬
Hukum Bacaan Qalqalah
Qalqalah adalah bacaan yang dibaca waqof atau berhenti atau huruf tersebut dibaca
sukun dan membacanya wajib dipantulkan. Huruf qalqalah ada lima, yaitu: qaf (‫)ق‬,
tha (‫)ط‬, ba’ (‫)ب‬, jim (‫)ج‬, dan dal (‫)د‬.

Qalqalah dibagi ke dalam dua jenis yakni

 Qalqalah sugro, yakni qalqalah yang pantulannya kecil dan biasanya terletak di
tengah kalimat bukan di akhir kalimat. Contoh:  َ ‫ ﻴَ ْﺪ ُﻋ‬,‫ُﻮﻥ‬
‫ﻮﻥ‬ ْ َ‫ﻴ‬, 
َ ‫ﻄ َﻤﻌ‬
 Qalqalah kubro, yakni qalqalah yang pantulannya besar karena dimatikan sebab
wakaf (berhenti), dan biasanya qalqalah kubro terletak di akhir ayat. Contohnya:
(  ِ َ‫قُلْ اَ ُع ْو ُذ بِ َربٍّ ( ْالفَل‬ ,) ‫قُلْ هُ َو هللاُ (اَ َح ٌد‬ , )‫( َّوت ََّب‬ ‫ب‬
‫ق‬ ْ ‫تَب‬
ٍ َ‫َّت يَ َدا اَبِي لَه‬
Apabila huruf ikhfa tersebut bertemu dengan nun mati atau tanwin maka harus dibaca
samar, contih bacaan ikhfa haqiqi adalah   ْ ‫ فَ َو َس‬ ‫نَ ْقعًا‬Hukum Bacaan Mad
  ‫ط َن‬
Hukum bacaan Mad berarti melanjutkan. Menurut istilah ulama tajwid dan ahli
bacaan Al-Qur’an Mad berarti pemanjangan suara. Ada dua jenid Mad didalam Al-
Qur’an yakni mad asli dan mad far’i.

Sedangkan huruf mad ada tiga, yaitu alif ( ‫ا‬ ), waw (‫)و‬, dan ya'(‫)ي‬. Untuk menjadi
hukum bacaan mad, maka huruf-huruf tersebut harus berbaris mati atau disebut
dengan istilah saktah. Untuk mengukur panjang pendeknya huruf bacaan mad
biasanya memiliki tanda tersendiri, ada 2 harakat, 4 harakat, 6 harakat, dan
seterusnya. KELAHIRAN RASULULLAH SAW
Tahun 571 masehi, bertepatan pada 12 rabiul awwal, senin malam
didaerah Bani Hasyim.

KEJADIAN-KEJADIAN PADA MALAM KELAHIRAN RASULULLAH SAW


1. Pengucapan selamat para malaikat kepada ibunda Rasululah saw
2. Jatuhnya berhala-berhala berada di kabah
3. Runtuhnya 14 tiang istana kerajaan iran yang dikatakan tidak bisa
runtuh.
4. Padamnya api yang disembah oleh majusi selama berabad-abad.

KELUARGA RASULULLAH SAW


Ibu : Aminah Saudara susu : Syeyma
Bapak : Abdullah Paman : Hz. Hamzah, Hz. Abbas,
Abu Thalib, Abu Lahab
Kakek : Abdulmuttalip Anak Putra: Ibrahim, Kasim, Abdullah
Ibu susu : Halimah Anak Putri : Zainab, Rukiyah,
Ummu Kulsum, Fatimah
Nenek : Syifa Cucu : Hz. Hasan, Hz. Husain (r.a.)

BAGIAN KEDUA
WAFATNYA IBUNDA RASULULLAH SAW
Ibunda Rasulullah saw siti Aminah (Rah) meninggal didesa abwa
dekat dengan madinah ketika Rasululah saw berumur 6 tahun.

TINGGAL BERSAMA KAKEK


Setelah ibunda Rasulullah saw meninggal beliau tinggal bersama
kakeknya Abdulmuttalip.Beliau tinggal bersama kakeknya selama 2
tahun.begitu kakeknya berusia 100 tahun dan mengalami sakit berat,
kakeknya mengumpulkan anak-anaknya dan memilih Abu Talib untuk
mengasuh Muhammad saw.

ORGANISASI HILFUL FUDHUL


Adalah organisasi yang diikuti Rasulullah saw ketika berumur 20
tahun.Beliau merupakan salah seorang dari pelopor dibuatnya organisasi
ini.tujuan dibuatnya organisasi ini adalah melindungi hak dan menjamin
keamanan orang-orang asing.
PERNIKAHAN RASULULLAH SAW
Bertepatan pada 596 masehi pada usia 25 tahun Rasulullah saw
menikahi Khadijah rah.
WAHYU PERTAMA Wahyu pertama turun di Gua Hira bertepatan pada 27
Ramazan.Ayat pertama yang turun adalah 5 ayat dari surat Al Alak. Dengan
turunnya wahyu ini Rasulullah saw telah diangkat menjadi Nabi pada usia
40 tahun.
ASYARAH MUBASYSYARAH
10 Sahabat yang telah diberitahukan akan masuk surga :
Hz.Abu Bakar,Hz Umar,Hz Usman,Hz Ali,Hz Talhah,Hz Zubeyr,Hz
Abdurrahman ibn Auf,Hz Saad Ibn Abi Waqqas,Hz Said ibn Zaid,Hz Abu
Ubayda in Jarrah.

ORANG YANG PERTAMA MASUK ISLAM


Laki-Laki : Hz Abu Bakir ra Wanita : Hz Khadijah rah
Anak-anak : Hz Ali ra Budak : Zaid bin Haris

TAHUN KESEDIHAN
Setelah sedikit merasa aman dan lega dengan bertambahnya
jumlah umat muslim terutama telah muslimnya orang-orang besar Quraisy
seperti Hz Hamzah dan Hz omar ranhuma.
Paman Rasulullah saw Abu Thalib dan 3 hari setelahnya Istri beliau
meninggal dunia.Atas kejadian ini tahun tersebut dinamakan tahun
kesedihan dikarenakan Rasulullah saw telah kehilangan orang-orang yang
semasa hidupnya telah begitu banyak membantu dirinya pamannya yang
selalu menjaganya melindunginya dari kaum quraisy.Atas musibah ini Allah
swt menghadiahkan mirac yani perjalanan alam semesta kepada Rasulullah
saw. BIAT-BIAT AQABAH
Ada dua biat Aqabah:
1.Pembaiatan 12 sahabat kepada Rasulullah saw di tempat yang
disebut Aqabah pada tahun kesebelas islam.
2.Pembaiatan 75 sahabat 2 diantaranya perempuan kepada
Rasulullah saw pada tahun ketiga belas islam.

BAGIAN KETIGA

TIGA MUKJIZAT UTAMA RASULULLAH SAW


1. Al Quran
2. Isra Miraj
3. Syaqqul Qamar(membelah bulan)
HIJRAH ke MADINAH
Peristiwa Hijrah adalah peristiwa yang amat penting bagi
umat islam.karena hijrah adalah permulaan kejayaan islam. selama
kurang lebih 12 tahun dimulainya agama islam tidak ada
perkembangan yang begitu berarti, dikarenakan adanya tekanan
dan tindasan dari kaum kafir quraisy.tetapi setelah Rasululah saw
berhijrah kemadinah segala sesuatu berubah dan islam mulai
berjaya.Peristiwa hijrah terjadi pada tahun 622 M pada permulaan
bulan muharram.Dengan ditemani sahabat terdekatnya Hz Abu
Bakar Assiddiq beliau memulai perjalanan.ketika mengetahui
bahwa kaum kafir Quraisy mengikuti. Beliau dan sahabatnya
bersembunyi di dalam gua Tsur.Karena takut akan tertangkap Hz
Abu Bakir sangat ketakutan, disaat itulah Allah swt menurunkan
wahyu “Janganlah bersedih,sesungguhnya Allah swt bersama
kita”.Dengan izin Allah swt mereka sampai ke madinah dengan
selamat.

TEMPAT TINGGAL RASULLLAH SAW di MADINAH


Satunya-satunya kota yang dapat diambil dengan damai tanpa
perang adalah kota madinah. Rasulullah saw disambut di kota Madinah
dengan suka cita dan linangan air mata.Semua ahli Madinah begitu senang
menyambut Nabi akhir zaman mereka menyambutnya dengan lantunan
shalawat dan tabuhan rebana.Semua orang menginginkan Rasulullah saw
tinggal dikediaman mereka.tapi Rasulullah saw hanya bias tingal di satu
rumah,maka Rasulullah saw mempersilakan untanya untuk memilih.dan
akhirnya kediaman unta tersebut diam dan duduk didepan rumah seorang
sahabat. Maka sahabat itu pun tiada tahan menahan air matanya.Sahabat
itu tidak lain dan tidak bukan adalah Khalid bin Waid Abu Ayyub Al
Anshari.Makamnya terletak di Masjid AlAyyub Istanbul.
GAZHA – SERIYYE
Gazha : Perang yang langsung diikuti Rasulullah saw.
Seriyye : Perang yang tidak dapat diikuti Rasulullah saw.
PERANG BADAR
Perang pertama dan terbesar yang terjadi pada masa Rasulullah
saw.Terjadi setelah peristiwa hijrah pada tahun 624 M dan tahun ketiga
hijriyah.Perang yang terjadi di desa Badar ini diikuti oleh 313 orang mumin
dan 950 orang kafir.sebanyak 14 orang mumin syahid diperang ini.
PERANG UHUD
Perang yang terjadi pada 625 M tahun keempat Hijriyah. Perang
yang terjadi digunung Uhud ini diikuti oleh 700 orang mumin dan 3000
orang kafir.sebanyak 70 orang mumin syahid diperang ini.

PERANG KHANDAK
Perang yang terjadi pada 626 M tahun kelima Hijriyah. Perang ini
diikuti oleh 10000 orang kafir dan 3000 orang mumin. 5 orang mumin telah
menjadi syahid. Dengan strategi perang Hz Selman Al Farisi yaitu menggali
khandak(selokan) disekitar lokasi perang maka perang tersebut dinamakan
Perang Khandak.
PENAKLUKAN MAKKAH
Penaklukan makkah terjadi pada 630 M tahun kesembilan hijriyah.
Dengan 10000 pasukan muslim Makkah Mukarramah dapat ditaklukkan.
Sebanyak 360 berhala dihancurkan.Baytullah dibersikan. Dan untuk
pertama kalinya orang mumin melaksanakan Shalat berjamaah di Baytullah
dengan tenang.

HAJI WADA’
Tahun 632 M Tahun kesebelas Hijriyah Rasulullah saw bersama
40000 rombongan sahabat pergi ke Makkah guna melaksanakan ibadah
haji. Rasulullah saw berceramah kepada kurang lebih 120000 mumin pada
haji wada’.
WAFATNYA RASULULLAH SAW
Tahun 632 M tahun kesebelas Hijriyah bertepatan dengan tanggal
12 Rabiul Awwal setelah 13 hari tidak kunjung sembuh dari penyakitnya,
pada usia 63 tahun Rasulullah saw berpindah dari alam fana ini.

Pengertian Fiqih Thoharoh


Thoharoh merupakan miftah (alat pembuka) pintu untuk memasuki ibadah
khususnya sholat. Tanpa thoharoh pintu tersebut tidak akan terbuka. artinya
tanpa thoharoh, ibadah sholat, baik yang fardhu maupun yang sunnah, tidak
sah.
Karena fungsinya sebagai alat pembuka pintu shalat, maka setiap muslim yang
akan melakukan shalat tidak saja harus mengerti thoharoh melainkan juga
harus mengetahui dan terampil melaksanakannya sehingga thoharohnya itu
sendiri terhitung sah menurut ajaran ibadah syar’iah.

Menurut bahasa Thoharoh artinya “bersih” Sedangkan menurut istilah syara’


thoharoh adalah menghilangkan hukum hadats untuk menunaikan shalat atau
(ibadah) yang disyaratkan di dalamnya untuk bersuci bersih dari hadas dan
najis dengan air atau pengganti air, yaitu tayammum. Selain itu thoharoh
dapat juga diartikan mengerjakan pekerjaan yang membolehkan shalat,
berupa wudhu, mandi, tayamum dan menghilangkan najis.

Atau thoharoh juga dapat diartikan melaksanakan pekerjaan atau


menghilangkan kotoran dan najis dimana tidak sah melaksanakan shalat
kecuali dengannya yaitu menghilangkan atau mensucikan diri dari hadas dan
najis dengan air.

Dalil yang mewajibkan thoharoh adalah sebagai berikut :

َ‫َّوَّابيْنَ وَ يُحِبُّ ا ْل ُمتَط َ ِّه ِريْن‬ َ َّ‫اِن‬


ِ ‫هللا يُحِبُّ الت‬

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan


dia mencintai orang-orang yang suci bersih. (Q.S Al-Baqarah :
222)
Materi Thoharoh
Ada beberapa hal  yang menjadi disyariatkannya thoharoh, diantaranya:
1. Guna menyucikan diri dari kotoran berupa hadats dan najis.
2. Sebagai syarat sahnya shalat dan ibadah seorang hamba.
Nabi Saw bersabda:
“Allah tidak menerima shalat seorang diantara kalian jika ia
berhadas, sampai ia wudhu”, karena termasuk yang disukari Allah,
bahwasanya Allah SWT memuji orang-orang yang bersuci :
firman-Nya, yang artinya :“sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bertaubat dan mensucikan dirinya”.(Al-Baqarah:122)
Thoharoh memiliki hikmah tersendiri, yakni sebagai pemelihara serta
pembersih diri dari berbagai kotoran maupun hal-hal yang mengganggu
dalam aktifitas ibadah seorang hamba. Seorang hamba yang senantiasa gemar
bersuci ia akan memiliki keutamaan-keutamaan yang dianugerahkan oleh
Alloh di akhirat nanti. Thoharoh juga membantu seorang hamba untuk
mempersiapkan diri sebelum melakukan ibadah-ibadah kepada Alloh.

Macam-macam Thoharoh
Kita bisa membagi thoharoh secara umum menjadi dua macam yaitu:

1. Thoharoh Hakiki
Thoharoh secara hakiki maksudnya adalah hal-hal yang terkait dengan
kebersihan badan, pakaian dan tempat shalat dari najis. Boleh dikatakan
bahwa thoharoh secara hakiki adalah terbebasnya seseorang dari najis.
Seseorang yang shalat yang memakai pakaian yang ada noda darah atau air
kencing tidak sah shalatnya. Karena ia tidak terbebas dari ketidak sucian
secara hakiki.

Thoharoh secara hakiki bisa didapat dengan menghilangkan najis yang


menempel baik pada badan, pakaian atau tempat untuk melakukan ibaadah
ritual. Caranya bermacam-macam tergantuk level kenajisannya.

Bila najis itu ringan cukup dengan memercikan air saja, maka najis itu
dianggap sudah lenyap, bila najis itu berat, harus dicuci dengan air 7 kali dan
salah satunya dengan tanah. Bila najis itu pertengahan, disucikan dengan cara,
mencusikanya dengan air biasa hingga hilang warna najisnya, dan juga hilang
bau najisnya dan hilang rasa najisnya.
2. Thoharoh Hukmi
Seseorang yang tidak batal wudhunya, boleh jadi secara fisik tidak ada kotoran
yang menimpanya. Namun dia wajib berthoharoh ulang dengan cara
berwudhu, bila ia ingin melakukan ibadah tertentu seperti shalat, thawaf dan
lain-lainnya.
Demikian pula dengan orang yang keluar mani. Meski dia telah
membersihkannya dengan bersih, lalu mengganti bajunya dengan yang baru,
dia tetap belum dikatakan suci dari hadas besar hingga selesai dari mandi
janabah.

Jadi secara thoharoh secara hukmi adalah kesucian secara ritual, dimana
secara fisik memang tidak ada kotoran yang menempel, namun seolah-olah
dirinya tidak suci untuk melakukan ibadah ritual. Thoharoh secara hukmi
dilakukan dengan cara wudhu atau mandi janabah.
Demikianlah telah dijelaskan tentang Pengertian Fiqih Thoharoh, Materi dan Macam
Lengkap semoga dapat bemanfaat sehingga menambah wawasan dan pengetahuan kalian.

A. Pengertian Zakat
Zakat adalah sebuah praktik ibadah di mana orang Islam memberikan 2,5% dari hartanya
untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan. Saat ini, di sebagian besar negara yang
bermayoritas umat Islam, memberikan zakat bersifat sukarela, namun ada juga beberapa
negara yang zakat nya diurus juga oleh pemerintah. Di negara seperti Inggris misalnya,
orang-orang Islam di sana membayarkan zakat dengan memberikannya langsung ke badan
amal.

Berdasarkan pengertian zakat, maka zakat diartikan sebagai suatu konsepsi ajaran Islam yang
mendorong orang muslim untuk mengasihi sesama, mewujudkan keadilan sosial serta
berbagai dan mendayakan masyarakat, selanjutnya untuk mengentaskan kemiskinan. 

B. Pengertian Zakat Menurut Bahasa dan Istilah


Zakat berasal dari bahasa Arab yang artinya menyucikan. Zakat adalah bentuk sedekah
kepada umat islam. Zakat diperlakukan dalam islam sebagai kewajiban atau seperti pajak. Di
dalam rukun Islam, berzakat ada di urutan ketiga, setelah sholat. Meskipun zakat diwajibkan
bagi umat islam, tidak semua orang bisa berzakat. Ada beberapa syarat untuk berzakat,
misalnya memiliki harta yang cukup atau tidak kekurangan.

Dalam pandangan Islam, memberikan hartanya kepada orang lain yang membutuhkan bisa
mensucikan jiwa mereka dan juga sebagai pengingat bahwa harta itu bukanlah milik mereka,
namun milik Allah SWT yang dititipkan kepada mereka. Umat Islam percaya bahwa semakin
banyak memberi maka Allah SWT akan memberikan nya berkali-kali lipat di akhirat.

C. Hukum Zakat
Di dalam Al-Quran, amalan tentang zakat disebutkan beberapa kali. Seperti dalam surat Al-
Araf ayat 156, orang-orang yang akan diberi kebahagiaan di akhirat adalah orang yang
menunaikan zakat, ayat tersebut berbunyi,

ْ ‫صيْبُ بِ ٖه َم ْن اَ َش ۤا ۚ ُء َو َرحْ َمتِ ْي َو ِس َع‬


‫ت ُك َّل َش ْي ۗ ٍء فَ َسا َ ْكتُبُهَا‬ ِ ُ‫ال َع َذابِ ْٓي ا‬ َ ۗ ‫َوا ْكتُبْ لَنَا فِ ْي ٰه ِذ ِه ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َّوفِى ااْل ٰ ِخ َر ِة اِنَّا هُ ْدنَٓا اِلَ ْي‬
َ َ‫ك ق‬
َ‫لِلَّ ِذ ْينَ يَتَّقُوْ نَ َويُْؤ تُوْ نَ ال َّز ٰكوةَ َوالَّ ِذ ْينَ هُ ْم بِ ٰا ٰيتِنَا يُْؤ ِمنُوْ ۚن‬
“Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sungguh, kami kembali
(bertobat) kepada Engkau. (Allah) berfirman, “Siksa-Ku akan Aku timpa kan kepada siapa
yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan
rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang
beriman kepada ayat-ayat Kami.”

Selain ayat di atas, perintah untuk mengamalkan zakat juga dicantumkan dalam Al-Quran
surat Maryam ayat 31, ayat tersebut berbunyi

ُ ‫صنِ ْي بِالص َّٰلو ِة َوال َّز ٰكو ِة َما ُد ْم‬


‫ت َحيًّا‬ ُ ۖ ‫َّو َج َعلَنِ ْي ُم ٰب َر ًكا اَ ْينَ َما ُك ْن‬
ٰ ْ‫ت َواَو‬

“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia
memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.”

Perintah zakat juga tercantum dalam surat Al-Anbiya ayat 73 yang berbunyi َ‫َو َج َع ْل ٰنهُ ْم اَ ِٕى َّمةً يَّ ْه ُدوْ ن‬
َ‫ت َواِقَا َم الص َّٰلو ِة َواِ ْيت َۤا َء ال َّز ٰكو ۚ ِة َو َكانُوْ ا لَنَا ٰعبِ ِد ْين‬
ِ ‫بِا َ ْم ِرنَا َواَوْ َح ْينَٓا اِلَ ْي ِه ْم فِ ْع َل ْال َخي ْٰر‬

“Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk
dengan perintah Kami dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan,
melaksanakan salat dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah.”

Di dalam Surat Al-Baqarah ayat 177 juga dijelaskan orang-orang yang berhak menerima zaka
ۤ ‫هّٰلل‬
‫ب َوالنَّبِ ٖيّنَ ۚ َو ٰاتَى ْال َما َل‬ ِ ‫ب َو ٰل ِك َّن ْالبِ َّر َم ْن ٰا َمنَ بِا ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر َو ْال َم ٰل ِٕى َك ِة َو ْال ِك ٰت‬ ِ ‫ق َو ْال َم ْغ ِر‬
ِ ‫ْس ْالبِ َّراَ ْن تُ َولُّوْ ا ُوجُوْ هَ ُك ْم قِبَ َل ْال َم ْش ِر‬
َ ‫لَي‬
ٰ ٰ ۤ
ُ ْ ٰ َّ
‫ب َواقا َم الصَّلوةَ َواتَى الزكوةَ ۚ َوال ُموْ فوْ نَ بِ َع ْه ِد ِه ْم‬
ۤ
َ َ ۚ َ
ِ ‫فى ال ِّرقا‬ ِ ‫ع َٰلى ُحب ِّٖه ذ ِوى القرْ بى َواليَتمٰ ى َوال َمس ِك ْينَ َوا ْبنَ ال َّسبِ ْي ِل َوالسَّا ۤ ِٕىلِ ْينَ َو‬
ۙ ٰ ْ ٰ ْ ٰ ُ ْ َ
ٰ ٰ ُ‫س ا‬ ‫ْأ‬ ۤ َّ ‫صبر ْينَ فِى ْالبَْأ َس ۤا ِء َوال‬
َ‫ك هُ ُم ْال ُمتَّقُوْ ن‬ َ ‫ص َدقُوْ ا ۗ َواُول ِٕى‬َ َ‫ك الَّ ِذ ْين‬
َ ‫ول ِٕى‬ ِ ۗ َ‫ضرَّا ِء َو ِح ْينَ ْالب‬ ِ ِ ّ ٰ ‫اِ َذا عَاهَ ُدوْ ا ۚ َوال‬

“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajah mu ke arah timur dan ke barat, tetapi
kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-
malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat,
anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-
minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan
zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam
kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar,
dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

D. Jenis-Jenis Zakat
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang harus dibayarkan bagi seorang muslim yang sudah mampu
untuk menunaikannya dan berkecukupan. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib ditunaikan
satu kali dalam setahun. Waktu membayar zakat fitrah umumnya dilakukan pada bulan
ramadhan, biasanya menunaikan zakat fitrah dilakukan menjelang hari raya Idul Fitri. Selain
itu, yang membedakan zakat fitrah dengan zakat yang lainnya adalah, zakat fitrah diharuskan
untuk ditunaikan sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri.
Zakat fitrah memiliki arti yaitu mensucikan harta. Zakat Mal
Zakat mal adalah zakat harta. Sesuatu dapat disebut dengan harta apabila memenuhi syarat-
syarat tertentu seperti dapat dimiliki, disimpan atau dikuasai, dapat diambil manfaatnya
sesuai dengan harta tersebut. Contoh dari harta misalnya rumah, mobil, tanah, hewan ternak,
emas dan perak.

Berikut adalah syarat kekayaan yang wajib dizakatkan:

1. Harta tersebut merupakan harta yang sepenuhnya adalah miliknya. Harta milik
sepenuhnya tentunya juga harus memiliki nilai dan manfaat secara utuh. Harta yang bisa
dizakatkan haruslah didapatkan sesuai dengan syariat islam. Harta tidak bisa dizakatkan
apabila didapati dengan cara yang tidak sesuai syariat Islam seperti mencuri dan lain-
lain.
2. Harta yang dimiliki bisa berkembang atau bertambah.
3. Harta yang dimiliki sudah mencapai jumlah tertentu yang sesuai dengan ketentuan zakat
atau sudah sesuai dengan nisabnya.
4. Harta tersebut merupakan kelebihan setelah memenuhi kebutuhan pokok. Seseorang
tentunya memiliki jumlah minimal dan berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan pokok
sehari-hari termasuk juga untuk anggota keluarganya. Apabila kebutuhan pokok orang
tersebut dan keluarganya tidak terpenuhi maka harta yang dimiliki tidak wajib untuk
dizakatkan.
5. Harta yang dimiliki oleh seseorang, jika sudah dimiliki selama satu tahun, maka wajib
untuk dizakatkan.
Menghitung zakat mal harus disesuaikan dengan harga emas yang berlaku pada sata itu,
karena harga emas selalu berubah-ubah setiap tahunnya.

E. Syarat Zakat
Seperti yang sudah dijelaskan berdasarkan pengertian zakat, maka untuk melakukan zakat
harus mengikuti beberapa syarat. Berikut adalah syarat wajib untuk menunaikan zakat:

 Islam
 Merdeka
 Mukallaf atau akil baligh atau sudah dewasa
 Tidak punya hutang
 Memiliki harta yang cukup
 Harta milik sendiri
F. Rukun-Rukun Zakat
Rukun zakat adalah hal-hal yang harus dilakukan ketika ingin berzakat. Berikut adalah
rukun-rukun zakat.

1. Niat
Ketika menunaikan zakat, hendaknya membaca niat untuk berzakat. Hal ini untuk
mengingatkan kita bahwa kita berzakat semata-mata hanya untuk Allah SWT.
a. Pemberi zakat
Pemberi zakat, atau biasa disebut muzakki adalah orang yang berkewajiban untuk membayar
zakat. Seperti yang sudah disebutkan di atas, syarat-syarat untuk orang pemberi zakat adalah
Islam, merdeka, dewasa, tidak memiliki hutang dan memiliki harta yang cukup.

Zakat hadir dalam Islam bukan hanya untuk mengatur sistem ekonomi, individu, msyarakat,
dan negara. Namun juga menjadi penyambung kasih sayang antara si kaya dan si miskin
seperti halnya yang dibahas pada buku Kekuatan Zakat yang mengupas segala hal tentang
zakat termasuk dalil-dalil, cara perhitungan zakat, waktu pembayaran, dan masih banyak lagi.

b. Penerima zakat
Penerima zakat biasa disebut dengan mustahik. Mustahik ini adalah orang-orang yang berhak
menerima zakat. Di dalam Al-Quran surat At-taubah ayat 60, disebutkan delapan kategori
atau golongan orang-orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan manfaat dari zakat.

‫هّٰللا‬
ً‫ْضة‬
َ ‫َار ِم ْينَ َوفِ ْي َسبِ ْي ِل ِ َوا ْب ِن ال َّسبِي ۗ ِْل فَ ِري‬ ِ ‫ت لِ ْلفُقَ َر ۤا ِء َو ْال َم ٰس ِك ْي ِن َو ْال َعا ِملِ ْينَ َعلَ ْيهَا َو ْال ُمَؤ لَّفَ ِة قُلُوْ بُهُ ْم َوفِى ال ِّرقَا‬
ِ ‫ب َو ْالغ‬ ُ ‫صد َٰق‬ َّ ‫اِنَّ َما ال‬
‫ِّمنَ هّٰللا ِ ۗ َو ُ َعلِ ْي ٌم َح ِك ْي ٌم‬
‫هّٰللا‬

“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang
dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan)
orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan,
sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”

Orang yang hidup tanpa mata pencahariaan, orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan
pokoknya, orang yang mengumpulkan zakat, orang yang baru saja masuk islam, orang yang
bebas dari perbudakan melalui akad, orang yang memiliki hutang yang sangat besar, orang
yang berperang di jalan Allah SWT, orang yang dalam perjalanan atau pengelana yang
terlantar, adalah orang-orang yang wajib menerima zakat atau mustahik.

2. Harta yang dizakatkan


Berikut adalah harta-harta yang  yang wajib dizakatkan dalam zakat mal:

1. Emas dan Perak adalah logam mulia. Islam menggangap logam mulia seperti emas dan
perak sebagai harta yang dapat berkembang. Cek, deposito, saham atau surat berharga
lainnya termasuk dalam kategori emas dan perak yang bisa dizakatkan. Rumah, tanah,
kendaraan, juga termasuk kategori emas dan perak yang bisa dizakatkan.
2. Binatang Ternak yang wajib untuk dizakatkan adalah hewan-hewan ternak yang besar
seperti sapi, kambing, kerbau, unta, ayam.
3. Hasil Pertanian yang wajib dizakatkan adalah hasil tumbuh-tumbuhan yang memiliki
nilai ekonomis. Hasil pertanian yang bisa dizakatkan adalah  adalah umbi-umbian,
sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan lain-lain.
4. Harta Perniagaan adalah semua yang digunakan dalam jual-beli. Contoh dari harta
perniagaan adalah alat-alat, perhiasan, pakaian. Perniagaan atau perdagangan yang
dilakukan bisa melalui perorangan atau perusahaan besar.
5. kekayaan Laut dan hasil pertambangan adalah benda-benda yang berasal dari dalam
perut bumi dan bisa juga dizakatkan karena memiliki nilai ekonomis. Hasil-hasil dari
perut bumi itu meliputi minyak bumi, tembaga, timah, batubara. Kekayaan laut yang
bisa dizakatkan yaitu mutiara, dan ambar.
6. Rikaz adalah harta yang sudah terpendam lama sejak zaman dahulu. Salah satu contoh
rikaz atau harta terpendam adalah harta karun. Harta rikaz yang ditemukan tentunya
tidak boleh ada pemiliknya maka baru boleh dizakatkan.
Untuk zakat fitrah bisa berupa uang, beras, kurma atau gandum dengan berat 2.5 kg.

G. Hikmah Zakat
Berikut adalah beberapa hikmah dalam menunaikan zakat. Selain untuk menggugurkan
kewajiban, membayar zakat memberikan hikmah atau manfaat untuk di dunia dan akhirat.
Untuk lebih mengenal zakat, infaq, dan shadaqah yang kiranya perlu ditanamkan sejak dini
guna menumbuhkan kesadaran berzakat, berinfaq, dan bershadaqah, Grameds dapat
membaca buku Antara Zakat Infak Dan Sedekah.

1. Dosa akan terampuni


Orang-orang yang membayarkan zakatnya tidak hanya mendapatkan pahala, namun dosa-
dosanya yang dahulu juga terampuni. Hal ini tertulis dalam hadits nabi yang diriwayatkan
oleh Tirmidzi, yang berbunyi,

ْ ‫طفُِئ ْالخَ ِطيَئةَ َك َما ي‬


‫ُطفُِئ ْال َما ُء النَّا َر‬ ْ ُ‫ص َدقَةُ ت‬
َّ ‫َوال‬

”Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air dapat memadamkan


api.” 2. Mendapatkan Ridha Allah
Orang yang menunaikan zakat akan mendapat pahala dan juga ridha Allah SWT. Hal ini
dijelaskan dalam Al-Quran surat Ar-Rum yang 39, yang berbunyi,

ٰۤ ُ ‫هّٰللا‬ ٰ ‫اس فَاَل يَرْ بُوْ ا ِع ْن َد هّٰللا ِ ۚ َو َمٓا ٰاتَ ْيتُ ْم ِّم ْن‬
َ‫ول ِٕىكَ هُ ُم ْال ُمضْ ِعفُوْ ن‬ ‫زَكو ٍة تُ ِر ْي ُدوْ نَ َوجْ هَ ِ فَا‬ ِ ‫َو َمٓا ٰاتَ ْيتُ ْم ِّم ْن ِّربًا لِّيَرْ بُ َو ۠ا فِ ْٓي اَ ْم َو‬
ِ َّ‫ال الن‬

“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidak
bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipat
gandakan (pahalanya).”

3. Akan mendapat petunjuk dari Allah SWT


Sebagai umat yang selalu membutuhkan Tuhannya, tentunya kita membutuhkan petunjuk dan
pertolongannya. Bagi orang-orang yang menunaikan zakat Allah SWT akan memberikan
petunjuk dan rahmat Nya. Hal ini tertera dalam Al-Quran surat Lukman ayat 4-5, yang
berbunyi,

َ‫الَّ ِذ ْينَ يُقِ ْي ُموْ نَ الص َّٰلوةَ َويُْؤ تُوْ نَ ال َّز ٰكوةَ َوهُ ْم بِااْل ٰ ِخ َر ِة هُ ْم يُوْ قِنُوْ ۗن‬

ٰۤ ُ ٰۤ ُ
َ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن‬
َ ‫ول ِٕى‬ ‫ول ِٕىكَ ع َٰلى هُدًى ِّم ْن َّربِّ ِه ْم َوا‬ ‫ا‬
“(yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat, menunaikan zakat dan mereka meyakini
adanya akhirat.”

“Merekalah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung.”

4. Bukan orang yang celaka di dunia dan akhirat


Di dalam Al-Quran surat Al-Fusilat ayat 6-7 dijelaskan bahwa orang-orang yang tidak
menunaikan zakat dan ingkar kepada Allah akan celaka hidupnya. Ayat tersebut berbunyi,

َّ َ‫قُلْ اِنَّ َمٓا اَن َ۟ا بَ َش ٌر ِّم ْثلُ ُك ْم يُوْ ٰح ٓى اِل‬


َ‫ي اَنَّ َمٓا اِ ٰلهُ ُك ْم اِ ٰلهٌ وَّا ِح ٌد فَا ْستَقِ ْي ُم ْٓوا اِلَ ْي ِه َوا ْستَ ْغفِرُوْ هُ َۗو َو ْي ٌل لِّ ْل ُم ْش ِر ِك ْي ۙن‬
َ‫الَّ ِذ ْينَ اَل يُْؤ تُوْ نَ ال َّز ٰكوةَ َوهُ ْم بِااْل ٰ ِخ َر ِة هُ ْم ٰكفِرُوْ ن‬

“Katakanlah (Muhammad), “Aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu tetaplah
kamu (beribadah) kepada-Nya dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Dan celakalah bagi
orang-orang yang mempersekutukan-(Nya).”

“(yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka ingkar terhadap kehidupan
akhirat.”

5. Menyempurnakan iman seseorang


Bagi umat islam yang menunaikan zakat, keimanannya akan sempurna. Hal ini disebutkan
dalam hadits nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang berbunyi,
‫ال يُْؤ ِمنُ َأ َح ُد ُك ْم َحتَّى يُ ِحبَّ َأل ِخي ِه َما ي ُِحبُّ لِنَ ْف ِس ِه‬

“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga dia mencintai saudaranya
sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.”

Orang yang berzakat tentunya tidak hanya mencintai dirinya sendiri, namun dia juga peduli
dengan saudaranya atau orang lain. Dengan mencintai orang lain seperti mencintai dirinya
sendiri, keimanannya akan sempurna.

H. Cara Menghitung Zakat


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa zakat dibagi menjadi dua jenis, maka cara
menghitung zakat juga dibagi menjadi dua, yaitu cara menghitung zakat fitrah dan zakat mal.

Cara Menghitung Zakat Fitrah


Zakat fitrah merupakan zakat yang harus dibayarkan ketika bulan Ramadhan tiba. Adapun
waktu untuk membayar zakat fitrah ini sebelum idul fitri tiba. Untuk membayar zakat fitrah
ini dapat dilakukan dengan membayar beras. Jika dalam hitungan liter, maka beras yang
harus dibayarkan untuk zakat 3,5 liter. Sedangkan bila beras yang dizakatkan menggunakan
kilogram, maka beras yang dizakatkan adalah 2,5 kilogram.
Cara Menghitung Zakat Mal
Untuk membayar zakat mal ini hitungannya berbeda dengan membayar zakat fitrah. Selain
itu, seseorang diwajibkan membayar zakat mal apabila pendapatan atau penghasilannya
sudah mencapai nisab. Nisab zakat adalah batasan kekayaan untuk seseorang harus
membayar zakat mal atau tidak. Adapun nisab zakat, seperti nisab zakat perak sebesar 200
dirham atau sekitar 595 gram, nisab zakat emas sebesar 20 dinar atau sebesar 85 gram, nisab
zakat perdagangan sebesar 20 dinar atau setara 85 gram emas, nisab zakat pertanian atay
seperti 653 kilogram beras, dan lain-lain.

I. Tujuan Zakat
Beberapa tujuan zakat sebagai berikut.

1. Mengajarkan manusia untuk melakukan kewajibannya, yaitu memberikan hak orang lain
kepadanya.
2. Meningkatkan tali persaudaran, sehingga dapat hidup rukun dan sejahtera.
3. Membantu seseorang yang sedang membutuhkan.
4. Menghilangkan sifat kikir atau pelit yang ada di dalam diri.
5. Mengangkat derajat dari fakir miskin.

Anda mungkin juga menyukai