Pengertian Tajwid secara harfiah berarti melakukan sesuatu dengan baik dan indah
atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari bahasa arab yakni “Jawwada“
تجويدا-يجوّ د-جوّ د ) Sedangkan dalam ilmu qira’ah memiliki arti mengeluarkan huruf
dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ilmu tajwid merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana
cara melafadzkan dan mengucapkan huruf-huruf yang terdapat didalam Al-Qur’an,
hadist, dan lain sebagainya
1. Idzhar Halqi
Idzhar menurut bahasa artinya jelas, idzhar halqi merupakan hukum bacaan yang
apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf idzhar halqi. Adapun
huruf-huruf idzhar halqi adalah sebagai berikut:
alif atau hamzah ( ء ), Haa’ ( ه ), ‘Ain ( ع ), Ghain ( غ ), Kha’ ( ح ) dan Kho’ ( خ )
2. Idgham Bighunnah
Idgham bighunnah memiliki arti melebur disertai dengan dengungan atau yang
berarti memasukkan salah satu huruf nun mati atau tanwin kedalam huruf
sesudahnya dan dilafadzkan mendengung jika bertemu dengan empat huruf,
yakni: nun ()ن, mim ()م, wawu ()و dan ya’ ()ي. Contoh bacaan idghom bighunnah
yaitu ي
ْ ِف ُّم َم َّد َد ٍة َع َم ٍد
3. Idgham Bilaghunnah
4. Iqlab
Iqlab adalah hukum bacaan Al-qur’an yang terjadi apabila nun mati atau tanwin
َّ لَي ُۢنبَ َذ
bertemu dengan satu huruf yaitu ba’ ()ب. Contoh bacaannya: ن
5. Ikhfa Haqiqi
berarti menyamarkan, apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf
ikhfa yaitu
ta( )ت, thsa’ ( )ث, jim ( )ج, dal ( )د, dzal ( )ذ, zai ( )ز, sin ( )س, syin ( )ش, sod ( )ص, dhod ( )ض,
Hukum Bacaan Mim Mati
Hukum bacaan mim mati dengan huruf tertentu diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Idgham Mimi
Idgham mimi atau idgham mutamasilain adalah apabila huruf mim mati bertemu
dengan dengan huruf mim dan cara melafalkannya adalah dengan membaca huruf
ٍ فَِئ ِمن َك ْم
mim rangkap secara mendengung. Contoh bacaan idgham mimi adalah ة
2. Ikhfa Syafawi
Ikhfa syafawi berbeda dengan ikhfa haqiqi, ikhfa syafawi merupakan apabila huruf
mim mati () ْم
bertemu dengan huruf ba ( )ب. Cara membacanya dengan samar-samar pada bibir
ُ ْفَاح
dan juga dengan di dengungkan. Contoh bacaan ikhfa syafawi: بَ ْينَه ُم كم
3. Idzhar Syafawi
Idzhar syafawi adalah apabila mim mati bertemu dengan huruf selain huruf mim mati
( ) ْمdan huruf ba ()ب. Cara membacanya dilafadzkan dengan jelas pada bibir sambil
َ ُتَتَّق لَ َعلَّ ُك ْم
menutup mulut. Contoh bacaan idzhar syafawi adalah ون
a. Idgham Muthamatilain
hukum bacaan yang apabila suatu huruf bertemu dengan huruf yang sama. Misalnya
ْ ُ َﺩ َﺨﻠ ﻗَﺪ
huruf dal dengan dal. Contoh: ﻮا
b. Idgham Mutaqaribain
Idgham mutaqaribain yaitu apabila bertemunya dua huruf yang mahkraj dan sifatnya
hampir sama seperti huruf mim bertemu dengan huruf ba, huruf kaf bertemu huruf
ُ ﻧَ ْﺨﻠُﻘ
qaf. Contoh: ڪ ْﻢ
c. Idgham Mutajanisain
Idgham mutajanisain merupakan hukum bacaan ketika dua huruf dengan makhraj
yang sama tetapi beda sifatnya bertemu seperti huruf ta bertemu thsa, lam bertemu
َ ﻗُﻞ
ra serta dzal dan zha. Contohnya ﺭﺏ ﱢ
Hukum Bacaan Qalqalah
Qalqalah adalah bacaan yang dibaca waqof atau berhenti atau huruf tersebut dibaca
sukun dan membacanya wajib dipantulkan. Huruf qalqalah ada lima, yaitu: qaf ()ق,
tha ()ط, ba’ ()ب, jim ()ج, dan dal ()د.
Qalqalah sugro, yakni qalqalah yang pantulannya kecil dan biasanya terletak di
tengah kalimat bukan di akhir kalimat. Contoh: َ ﻴَ ْﺪ ُﻋ,ُﻮﻥ
ﻮﻥ ْ َﻴ,
َ ﻄ َﻤﻌ
Qalqalah kubro, yakni qalqalah yang pantulannya besar karena dimatikan sebab
wakaf (berhenti), dan biasanya qalqalah kubro terletak di akhir ayat. Contohnya:
( ِ َقُلْ اَ ُع ْو ُذ بِ َربٍّ ( ْالفَل ,) قُلْ هُ َو هللاُ (اَ َح ٌد , )( َّوت ََّب ب
ق ْ تَب
ٍ ََّت يَ َدا اَبِي لَه
Apabila huruf ikhfa tersebut bertemu dengan nun mati atau tanwin maka harus dibaca
samar, contih bacaan ikhfa haqiqi adalah ْ فَ َو َس نَ ْقعًاHukum Bacaan Mad
ط َن
Hukum bacaan Mad berarti melanjutkan. Menurut istilah ulama tajwid dan ahli
bacaan Al-Qur’an Mad berarti pemanjangan suara. Ada dua jenid Mad didalam Al-
Qur’an yakni mad asli dan mad far’i.
Sedangkan huruf mad ada tiga, yaitu alif ( ا ), waw ()و, dan ya'()ي. Untuk menjadi
hukum bacaan mad, maka huruf-huruf tersebut harus berbaris mati atau disebut
dengan istilah saktah. Untuk mengukur panjang pendeknya huruf bacaan mad
biasanya memiliki tanda tersendiri, ada 2 harakat, 4 harakat, 6 harakat, dan
seterusnya. KELAHIRAN RASULULLAH SAW
Tahun 571 masehi, bertepatan pada 12 rabiul awwal, senin malam
didaerah Bani Hasyim.
BAGIAN KEDUA
WAFATNYA IBUNDA RASULULLAH SAW
Ibunda Rasulullah saw siti Aminah (Rah) meninggal didesa abwa
dekat dengan madinah ketika Rasululah saw berumur 6 tahun.
TAHUN KESEDIHAN
Setelah sedikit merasa aman dan lega dengan bertambahnya
jumlah umat muslim terutama telah muslimnya orang-orang besar Quraisy
seperti Hz Hamzah dan Hz omar ranhuma.
Paman Rasulullah saw Abu Thalib dan 3 hari setelahnya Istri beliau
meninggal dunia.Atas kejadian ini tahun tersebut dinamakan tahun
kesedihan dikarenakan Rasulullah saw telah kehilangan orang-orang yang
semasa hidupnya telah begitu banyak membantu dirinya pamannya yang
selalu menjaganya melindunginya dari kaum quraisy.Atas musibah ini Allah
swt menghadiahkan mirac yani perjalanan alam semesta kepada Rasulullah
saw. BIAT-BIAT AQABAH
Ada dua biat Aqabah:
1.Pembaiatan 12 sahabat kepada Rasulullah saw di tempat yang
disebut Aqabah pada tahun kesebelas islam.
2.Pembaiatan 75 sahabat 2 diantaranya perempuan kepada
Rasulullah saw pada tahun ketiga belas islam.
BAGIAN KETIGA
PERANG KHANDAK
Perang yang terjadi pada 626 M tahun kelima Hijriyah. Perang ini
diikuti oleh 10000 orang kafir dan 3000 orang mumin. 5 orang mumin telah
menjadi syahid. Dengan strategi perang Hz Selman Al Farisi yaitu menggali
khandak(selokan) disekitar lokasi perang maka perang tersebut dinamakan
Perang Khandak.
PENAKLUKAN MAKKAH
Penaklukan makkah terjadi pada 630 M tahun kesembilan hijriyah.
Dengan 10000 pasukan muslim Makkah Mukarramah dapat ditaklukkan.
Sebanyak 360 berhala dihancurkan.Baytullah dibersikan. Dan untuk
pertama kalinya orang mumin melaksanakan Shalat berjamaah di Baytullah
dengan tenang.
HAJI WADA’
Tahun 632 M Tahun kesebelas Hijriyah Rasulullah saw bersama
40000 rombongan sahabat pergi ke Makkah guna melaksanakan ibadah
haji. Rasulullah saw berceramah kepada kurang lebih 120000 mumin pada
haji wada’.
WAFATNYA RASULULLAH SAW
Tahun 632 M tahun kesebelas Hijriyah bertepatan dengan tanggal
12 Rabiul Awwal setelah 13 hari tidak kunjung sembuh dari penyakitnya,
pada usia 63 tahun Rasulullah saw berpindah dari alam fana ini.
Macam-macam Thoharoh
Kita bisa membagi thoharoh secara umum menjadi dua macam yaitu:
1. Thoharoh Hakiki
Thoharoh secara hakiki maksudnya adalah hal-hal yang terkait dengan
kebersihan badan, pakaian dan tempat shalat dari najis. Boleh dikatakan
bahwa thoharoh secara hakiki adalah terbebasnya seseorang dari najis.
Seseorang yang shalat yang memakai pakaian yang ada noda darah atau air
kencing tidak sah shalatnya. Karena ia tidak terbebas dari ketidak sucian
secara hakiki.
Bila najis itu ringan cukup dengan memercikan air saja, maka najis itu
dianggap sudah lenyap, bila najis itu berat, harus dicuci dengan air 7 kali dan
salah satunya dengan tanah. Bila najis itu pertengahan, disucikan dengan cara,
mencusikanya dengan air biasa hingga hilang warna najisnya, dan juga hilang
bau najisnya dan hilang rasa najisnya.
2. Thoharoh Hukmi
Seseorang yang tidak batal wudhunya, boleh jadi secara fisik tidak ada kotoran
yang menimpanya. Namun dia wajib berthoharoh ulang dengan cara
berwudhu, bila ia ingin melakukan ibadah tertentu seperti shalat, thawaf dan
lain-lainnya.
Demikian pula dengan orang yang keluar mani. Meski dia telah
membersihkannya dengan bersih, lalu mengganti bajunya dengan yang baru,
dia tetap belum dikatakan suci dari hadas besar hingga selesai dari mandi
janabah.
Jadi secara thoharoh secara hukmi adalah kesucian secara ritual, dimana
secara fisik memang tidak ada kotoran yang menempel, namun seolah-olah
dirinya tidak suci untuk melakukan ibadah ritual. Thoharoh secara hukmi
dilakukan dengan cara wudhu atau mandi janabah.
Demikianlah telah dijelaskan tentang Pengertian Fiqih Thoharoh, Materi dan Macam
Lengkap semoga dapat bemanfaat sehingga menambah wawasan dan pengetahuan kalian.
A. Pengertian Zakat
Zakat adalah sebuah praktik ibadah di mana orang Islam memberikan 2,5% dari hartanya
untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan. Saat ini, di sebagian besar negara yang
bermayoritas umat Islam, memberikan zakat bersifat sukarela, namun ada juga beberapa
negara yang zakat nya diurus juga oleh pemerintah. Di negara seperti Inggris misalnya,
orang-orang Islam di sana membayarkan zakat dengan memberikannya langsung ke badan
amal.
Berdasarkan pengertian zakat, maka zakat diartikan sebagai suatu konsepsi ajaran Islam yang
mendorong orang muslim untuk mengasihi sesama, mewujudkan keadilan sosial serta
berbagai dan mendayakan masyarakat, selanjutnya untuk mengentaskan kemiskinan.
Dalam pandangan Islam, memberikan hartanya kepada orang lain yang membutuhkan bisa
mensucikan jiwa mereka dan juga sebagai pengingat bahwa harta itu bukanlah milik mereka,
namun milik Allah SWT yang dititipkan kepada mereka. Umat Islam percaya bahwa semakin
banyak memberi maka Allah SWT akan memberikan nya berkali-kali lipat di akhirat.
C. Hukum Zakat
Di dalam Al-Quran, amalan tentang zakat disebutkan beberapa kali. Seperti dalam surat Al-
Araf ayat 156, orang-orang yang akan diberi kebahagiaan di akhirat adalah orang yang
menunaikan zakat, ayat tersebut berbunyi,
Selain ayat di atas, perintah untuk mengamalkan zakat juga dicantumkan dalam Al-Quran
surat Maryam ayat 31, ayat tersebut berbunyi
“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia
memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.”
Perintah zakat juga tercantum dalam surat Al-Anbiya ayat 73 yang berbunyi ََو َج َع ْل ٰنهُ ْم اَ ِٕى َّمةً يَّ ْه ُدوْ ن
َت َواِقَا َم الص َّٰلو ِة َواِ ْيت َۤا َء ال َّز ٰكو ۚ ِة َو َكانُوْ ا لَنَا ٰعبِ ِد ْين
ِ بِا َ ْم ِرنَا َواَوْ َح ْينَٓا اِلَ ْي ِه ْم فِ ْع َل ْال َخي ْٰر
“Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk
dengan perintah Kami dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan,
melaksanakan salat dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah.”
Di dalam Surat Al-Baqarah ayat 177 juga dijelaskan orang-orang yang berhak menerima zaka
ۤ هّٰلل
ب َوالنَّبِ ٖيّنَ ۚ َو ٰاتَى ْال َما َل ِ ب َو ٰل ِك َّن ْالبِ َّر َم ْن ٰا َمنَ بِا ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر َو ْال َم ٰل ِٕى َك ِة َو ْال ِك ٰت ِ ق َو ْال َم ْغ ِر
ِ ْس ْالبِ َّراَ ْن تُ َولُّوْ ا ُوجُوْ هَ ُك ْم قِبَ َل ْال َم ْش ِر
َ لَي
ٰ ٰ ۤ
ُ ْ ٰ َّ
ب َواقا َم الصَّلوةَ َواتَى الزكوةَ ۚ َوال ُموْ فوْ نَ بِ َع ْه ِد ِه ْم
ۤ
َ َ ۚ َ
ِ فى ال ِّرقا ِ ع َٰلى ُحب ِّٖه ذ ِوى القرْ بى َواليَتمٰ ى َوال َمس ِك ْينَ َوا ْبنَ ال َّسبِ ْي ِل َوالسَّا ۤ ِٕىلِ ْينَ َو
ۙ ٰ ْ ٰ ْ ٰ ُ ْ َ
ٰ ٰ ُس ا ْأ ۤ َّ صبر ْينَ فِى ْالبَْأ َس ۤا ِء َوال
َك هُ ُم ْال ُمتَّقُوْ ن َ ص َدقُوْ ا ۗ َواُول ِٕىَ َك الَّ ِذ ْين
َ ول ِٕى ِ ۗ َضرَّا ِء َو ِح ْينَ ْالب ِ ِ ّ ٰ اِ َذا عَاهَ ُدوْ ا ۚ َوال
“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajah mu ke arah timur dan ke barat, tetapi
kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-
malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat,
anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-
minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan
zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam
kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar,
dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
D. Jenis-Jenis Zakat
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang harus dibayarkan bagi seorang muslim yang sudah mampu
untuk menunaikannya dan berkecukupan. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib ditunaikan
satu kali dalam setahun. Waktu membayar zakat fitrah umumnya dilakukan pada bulan
ramadhan, biasanya menunaikan zakat fitrah dilakukan menjelang hari raya Idul Fitri. Selain
itu, yang membedakan zakat fitrah dengan zakat yang lainnya adalah, zakat fitrah diharuskan
untuk ditunaikan sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri.
Zakat fitrah memiliki arti yaitu mensucikan harta. Zakat Mal
Zakat mal adalah zakat harta. Sesuatu dapat disebut dengan harta apabila memenuhi syarat-
syarat tertentu seperti dapat dimiliki, disimpan atau dikuasai, dapat diambil manfaatnya
sesuai dengan harta tersebut. Contoh dari harta misalnya rumah, mobil, tanah, hewan ternak,
emas dan perak.
1. Harta tersebut merupakan harta yang sepenuhnya adalah miliknya. Harta milik
sepenuhnya tentunya juga harus memiliki nilai dan manfaat secara utuh. Harta yang bisa
dizakatkan haruslah didapatkan sesuai dengan syariat islam. Harta tidak bisa dizakatkan
apabila didapati dengan cara yang tidak sesuai syariat Islam seperti mencuri dan lain-
lain.
2. Harta yang dimiliki bisa berkembang atau bertambah.
3. Harta yang dimiliki sudah mencapai jumlah tertentu yang sesuai dengan ketentuan zakat
atau sudah sesuai dengan nisabnya.
4. Harta tersebut merupakan kelebihan setelah memenuhi kebutuhan pokok. Seseorang
tentunya memiliki jumlah minimal dan berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan pokok
sehari-hari termasuk juga untuk anggota keluarganya. Apabila kebutuhan pokok orang
tersebut dan keluarganya tidak terpenuhi maka harta yang dimiliki tidak wajib untuk
dizakatkan.
5. Harta yang dimiliki oleh seseorang, jika sudah dimiliki selama satu tahun, maka wajib
untuk dizakatkan.
Menghitung zakat mal harus disesuaikan dengan harga emas yang berlaku pada sata itu,
karena harga emas selalu berubah-ubah setiap tahunnya.
E. Syarat Zakat
Seperti yang sudah dijelaskan berdasarkan pengertian zakat, maka untuk melakukan zakat
harus mengikuti beberapa syarat. Berikut adalah syarat wajib untuk menunaikan zakat:
Islam
Merdeka
Mukallaf atau akil baligh atau sudah dewasa
Tidak punya hutang
Memiliki harta yang cukup
Harta milik sendiri
F. Rukun-Rukun Zakat
Rukun zakat adalah hal-hal yang harus dilakukan ketika ingin berzakat. Berikut adalah
rukun-rukun zakat.
1. Niat
Ketika menunaikan zakat, hendaknya membaca niat untuk berzakat. Hal ini untuk
mengingatkan kita bahwa kita berzakat semata-mata hanya untuk Allah SWT.
a. Pemberi zakat
Pemberi zakat, atau biasa disebut muzakki adalah orang yang berkewajiban untuk membayar
zakat. Seperti yang sudah disebutkan di atas, syarat-syarat untuk orang pemberi zakat adalah
Islam, merdeka, dewasa, tidak memiliki hutang dan memiliki harta yang cukup.
Zakat hadir dalam Islam bukan hanya untuk mengatur sistem ekonomi, individu, msyarakat,
dan negara. Namun juga menjadi penyambung kasih sayang antara si kaya dan si miskin
seperti halnya yang dibahas pada buku Kekuatan Zakat yang mengupas segala hal tentang
zakat termasuk dalil-dalil, cara perhitungan zakat, waktu pembayaran, dan masih banyak lagi.
b. Penerima zakat
Penerima zakat biasa disebut dengan mustahik. Mustahik ini adalah orang-orang yang berhak
menerima zakat. Di dalam Al-Quran surat At-taubah ayat 60, disebutkan delapan kategori
atau golongan orang-orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan manfaat dari zakat.
هّٰللا
ًْضة
َ َار ِم ْينَ َوفِ ْي َسبِ ْي ِل ِ َوا ْب ِن ال َّسبِي ۗ ِْل فَ ِري ِ ت لِ ْلفُقَ َر ۤا ِء َو ْال َم ٰس ِك ْي ِن َو ْال َعا ِملِ ْينَ َعلَ ْيهَا َو ْال ُمَؤ لَّفَ ِة قُلُوْ بُهُ ْم َوفِى ال ِّرقَا
ِ ب َو ْالغ ُ صد َٰق َّ اِنَّ َما ال
ِّمنَ هّٰللا ِ ۗ َو ُ َعلِ ْي ٌم َح ِك ْي ٌم
هّٰللا
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang
dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan)
orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan,
sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”
Orang yang hidup tanpa mata pencahariaan, orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan
pokoknya, orang yang mengumpulkan zakat, orang yang baru saja masuk islam, orang yang
bebas dari perbudakan melalui akad, orang yang memiliki hutang yang sangat besar, orang
yang berperang di jalan Allah SWT, orang yang dalam perjalanan atau pengelana yang
terlantar, adalah orang-orang yang wajib menerima zakat atau mustahik.
1. Emas dan Perak adalah logam mulia. Islam menggangap logam mulia seperti emas dan
perak sebagai harta yang dapat berkembang. Cek, deposito, saham atau surat berharga
lainnya termasuk dalam kategori emas dan perak yang bisa dizakatkan. Rumah, tanah,
kendaraan, juga termasuk kategori emas dan perak yang bisa dizakatkan.
2. Binatang Ternak yang wajib untuk dizakatkan adalah hewan-hewan ternak yang besar
seperti sapi, kambing, kerbau, unta, ayam.
3. Hasil Pertanian yang wajib dizakatkan adalah hasil tumbuh-tumbuhan yang memiliki
nilai ekonomis. Hasil pertanian yang bisa dizakatkan adalah adalah umbi-umbian,
sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan lain-lain.
4. Harta Perniagaan adalah semua yang digunakan dalam jual-beli. Contoh dari harta
perniagaan adalah alat-alat, perhiasan, pakaian. Perniagaan atau perdagangan yang
dilakukan bisa melalui perorangan atau perusahaan besar.
5. kekayaan Laut dan hasil pertambangan adalah benda-benda yang berasal dari dalam
perut bumi dan bisa juga dizakatkan karena memiliki nilai ekonomis. Hasil-hasil dari
perut bumi itu meliputi minyak bumi, tembaga, timah, batubara. Kekayaan laut yang
bisa dizakatkan yaitu mutiara, dan ambar.
6. Rikaz adalah harta yang sudah terpendam lama sejak zaman dahulu. Salah satu contoh
rikaz atau harta terpendam adalah harta karun. Harta rikaz yang ditemukan tentunya
tidak boleh ada pemiliknya maka baru boleh dizakatkan.
Untuk zakat fitrah bisa berupa uang, beras, kurma atau gandum dengan berat 2.5 kg.
G. Hikmah Zakat
Berikut adalah beberapa hikmah dalam menunaikan zakat. Selain untuk menggugurkan
kewajiban, membayar zakat memberikan hikmah atau manfaat untuk di dunia dan akhirat.
Untuk lebih mengenal zakat, infaq, dan shadaqah yang kiranya perlu ditanamkan sejak dini
guna menumbuhkan kesadaran berzakat, berinfaq, dan bershadaqah, Grameds dapat
membaca buku Antara Zakat Infak Dan Sedekah.
ٰۤ ُ هّٰللا ٰ اس فَاَل يَرْ بُوْ ا ِع ْن َد هّٰللا ِ ۚ َو َمٓا ٰاتَ ْيتُ ْم ِّم ْن
َول ِٕىكَ هُ ُم ْال ُمضْ ِعفُوْ ن زَكو ٍة تُ ِر ْي ُدوْ نَ َوجْ هَ ِ فَا ِ َو َمٓا ٰاتَ ْيتُ ْم ِّم ْن ِّربًا لِّيَرْ بُ َو ۠ا فِ ْٓي اَ ْم َو
ِ َّال الن
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidak
bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipat
gandakan (pahalanya).”
َالَّ ِذ ْينَ يُقِ ْي ُموْ نَ الص َّٰلوةَ َويُْؤ تُوْ نَ ال َّز ٰكوةَ َوهُ ْم بِااْل ٰ ِخ َر ِة هُ ْم يُوْ قِنُوْ ۗن
ٰۤ ُ ٰۤ ُ
َك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن
َ ول ِٕى ول ِٕىكَ ع َٰلى هُدًى ِّم ْن َّربِّ ِه ْم َوا ا
“(yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat, menunaikan zakat dan mereka meyakini
adanya akhirat.”
“Merekalah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung.”
“Katakanlah (Muhammad), “Aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu tetaplah
kamu (beribadah) kepada-Nya dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Dan celakalah bagi
orang-orang yang mempersekutukan-(Nya).”
“(yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka ingkar terhadap kehidupan
akhirat.”
“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga dia mencintai saudaranya
sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.”
Orang yang berzakat tentunya tidak hanya mencintai dirinya sendiri, namun dia juga peduli
dengan saudaranya atau orang lain. Dengan mencintai orang lain seperti mencintai dirinya
sendiri, keimanannya akan sempurna.
I. Tujuan Zakat
Beberapa tujuan zakat sebagai berikut.
1. Mengajarkan manusia untuk melakukan kewajibannya, yaitu memberikan hak orang lain
kepadanya.
2. Meningkatkan tali persaudaran, sehingga dapat hidup rukun dan sejahtera.
3. Membantu seseorang yang sedang membutuhkan.
4. Menghilangkan sifat kikir atau pelit yang ada di dalam diri.
5. Mengangkat derajat dari fakir miskin.