SEMESTER I - VII
OLEH :
ARMITA SARI
NIM : 105441107816
1
BAB 1 (SEMESTER I)
AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAAN
surat An-Nas.
manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Al-Qur’an adalah kitab Allah
SWT yang terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang diturunkan
2
Sedangkan terakhir Al-Qur’an turun yakni pada tanggal 9 Zulhijjah tahun
baik beberapa ayat, langsung satu surat, potongan ayat , dan sebagainya.
Turunnya ayat dan surah disesuaikan dengan kejadian yang ada atau sesuai
dengan keperluan. Selain itu dengan turun sedikit demi sedikit, Nabi
pendengarnya.
3
3. Dapat digunakan sebagai dasar pedoman kehidupan manusia.
perkembangannya.
hukum –hukumnya.
SWT.
huruf mereka tidak mengenal yang namanya kertas mereka hanya bisa
apa saja yang bisa disusun dalam sesuatu surat. Nabi Muhammad
4
Istilah pengumpulan kadang-kadang dimaksudkan dengan
orang berpendapat, namun dari sekian pendapat yang paling banyak diikuti
oleh ulama qurro’ dan ahlul ada’ adalah pendapat Syekh Kholil bin
Makhorijul Huruf Hujaiyah itu ada 17 tempat, dan bila diringkas ada 5
tempat, yaitu: Al- Jauf (lubang / rongga mulut), Al- Halqu (tenggorokan /
kerongkongan), Al- Lisanu (lidah), Asy- Syafatain (dua bibir) dan Al-
dapat menyambung.
5
و ز ر ذ د ا
Selain enam huruf diatas, semua huruf dapat menyambung dan
disambung.
huruf yaitu :
يمه
6
Syamsiyah (يةnnnnn)الشمس harus dibaca as-syamsiyah dengan
I. IQLAB ( ) اقالب
bertemu dengan huruf ب, maka hukum bacaannya disebut iqlab. Cara
membacanya adalah bunyi nun mati/ tanwin berubah menjadi bunyi mim
f
ب ِمنْ بَ ْع ِد ِه ْم ص ْي ٌر
ِ َس ِم ْي ٌع ب
َ
سـشـصـضـطـظـفـقـك
7
4 د اَ ْندَادًا َد ًّكا َد ًّكا
K. IDGHAM
ditasydidkan.
berpadu atau bercampur antara dua huruf atau memasukkan satu huruf ke
dalam huruf yang lain. Maka dari itu, bacaan idgham harus dilafazkan
PEMBAGIAN IDGHAM
(hampir sama). ( ﺘﻘاﺮ ﻤاn ﺠﺍ ﺍ ﻤﺨﺮ ﺐn)ﺼﻔﺔ ﻮ. Huruf-hurufnya --- n, ﻖn--- nﻚ
ﺭ--- ﻞ.
8
Yaitu pertemuan dua huruf yang sama makhroj, namun sifatnya
c. ﻡ--- ﺐ
Pengecualian:
Apabila awal huruf yang pertama itu wau ( )ﻮmad dan huruf yang
dikatakan idgham.
b) Berdasarkan hukum nun mati atau tanwin, maka idgham di bagi menjadi
dua.
Dinamakan juga Idgham naqis, yaitu apabila nun mati atau tanwin
bertemu dengan salah satu huruf ﻡ ﻦ ﻱn ﻮ. Cara membacanya yaitu
Dinamakan juga dengan idgham kamil. Yaitu apabila nun mati atau
(dengung).
pengecualian :
9
Ketentuan idgham tersebut diatas tidak berlaku pada pertemuan
nun mati dengan ﻮdan ﻱyang ada terjadi dalam satu kata berikut
ini : ﺪ ۫ۥﻨﻴَﺍ
Fathah.
kasrah.
berbaris damah.
Keterangan :
ashli, yang dimaksud dengan mad thobi’iy adalah mad yang panjang
bacaannya satu alif atau dua harakat di mana syaratnya yaitu setelah
huruf mad tidak ada hamzah atau huruf mad yang mati, baik karena
nَ ُدبُنع
sukun atau waqaf, contoh : ْك يَّإ
Huruf mad Thobi’iy/ashli ada tiga yaitu : alif, waw dan ya’ dengan
Alif yang sukun dan didahului oleh huruf hijaiyyah lainnya yang
10
Waw yang sukun dan didahului oleh huruf hijaiyyah lainnya yang
berharakat dhommah. Contoh : َ َذ َكرُوْ ا – نال ُم ْسلِ ُموْ ِمن- َج َعل ُو ْا, dan sebagainya.
Ya’ yang sukun dan didahului oleh huruf hijaiyyah lainnya yang
berharakat kasrah. Contoh : - فِ ْيهَا- َ افِ ِظ ْينnnn َح- ْال َحلِ ْي ُم, dan sebagainya.
1. Mad ashli sebenarnya terbagi menjadi dua macam, yaitu : a) Mad Ashli
Zhahiry, adalah mad jelas tanda dan juga bacaannya sekaligus, dan 2)
Mad Ashli Muqadda, adalah yang ada kalanya huruf-huruf mad tersebut
dengan mad.
ِ َّ)مت
2. Mad wajib Muttashil (ُص ُل َو ِجبْ َم ّد
Maksudnya yaitu mad yang wajib dibaca panjang karena terdapat huruf
hamzah yang berada dalam satu kata, jadi ada syarat tertentu untuk mad
wajib muttashil yaitu adanya huruf hamzah sesudah huruf mad yang
Dengan demikian apabila ada huruf hamzah yang tidak terkumpul dalam
satu kata maka, tidak dikategorikan dengan bagian mad ini. Perhatikan
contoh :
11
السّمآءSetelah huruf mad ada hamzah yang terkumpul dalam satu
kata
بَآ َءSetelah huruf mad ada hamzah yang terkumpul dalam satu kata
ِس ْي َئSetelah huruf mad ada hamzah yang terkumpul dalam satu kata
ئ
َ ْوn ُسSetelah huruf mad ada hamzah yang terkumpul dalam satu
kata
ِج ْي َئSetelah huruf mad ada hamzah yang terkumpul dalam satu kata
ْ ِ ص ُل َجا
3. Mad Jaiz Munfashil (ُئز َمد ِ َ) ْمنف
Mad Jaiz maksudnya adalah jaiz atau boleh dibaca panjang atau pendek,
mad tersebut tidak terkumpul dengan huruf hamzah dalam satu kata. Jadi
harus ada syarat yang dipenuhi dalam mad jaiz munfashil ini, yaitu
dalam satu kata (dalam bahasa Arab disebut kalimat). Untuk panjang
bacaannya dapat sama dengan mad wajib muttashil atau bisa juga sama
ْ
4. Mad Lazim Kilmy (ِ)كل ِمى الَ ِز ْم َم ّد
12
karena sesudah huruf mad ada huruf yang bertasydid, ini biasanya berada
khususnya, karenanya disebut dengan mad lazim kilmy atau ahli ilmu
tajwid sering juga menyebut mad ini dengan nama mad lazim
muthowwal ()مطوّل لزم مد, artinya panjang bacaan mad ini adalah wajib
paling tidak 2½ sampai 3 alif atau 5-6 harakat. Contoh : َ الضَّالِّ ْينَ َوال.
mad yang terjadi karena waqaf (berhenti) pada lafal yang ditanwinkan
adanya huruf mad dan hamzah yang terkumpul dalam satu kata, namun
huruf hamzah lebih dahulu dari pada huruf mad. Untuk panjang bacaan
Mad Shilah artinya bacaan mad yang disambung, atau dengan kata lain,
mad shilah adalah huruf mad tambahan yang diperkirakan setelah huruf
13
8. Mad Lien ()لين مد
Mad ini hanya dibaca pada huruf waw dan ya’ yang berharakat sukun
diwaqafkan (berada pada akhir kalimat) maka dibaca sepanjang 2-3 alif.
Berikut contohnya :
Bay-yt).
Ghoyyb).
Roy-yb).
Mad tamkin yaitu mad yang dibaca karena adanya dua huruf ya’ yang
Farqu (bisa juga disebut mad istifham), secara bahasa berarti pembeda,
dengan kata lain mad farqu adalah mad yang fungsinya membedakan
antara istifham (kata tanya) dengan khabar (berita), sehingga jika tidak
14
padahal ia berfungsi sebagai kata tanya. Panjang bacaannya adalah 3 alif,
1. ال َّذ َك َر ْينِأAaa-dzakaroini
2. اللهُأAaa-llohu
AL ISLAM KEMUHAMMADIYAAN
15
mendapatkan kebahagiaan, kesejahteraan dunia akhirat. Untuk mencapai
1. Hidayah Tabiat
2. Hidayah Indera
3. Hidayah Akal
4. Hidayah Ad-din
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu a = tidak dan gama = kacau, berarti
16
1. Dengan cara mistik (batin) : selalu berdzikir kepada Allah
SWT.
dengan kebajikan.
indonesia mengenai kata agam yaitu din dari bahasa arab, religi bahasa
1) CIRI-CIRI AGAMA :
Sejarahnya jelas.
17
Memiliki kitab suci dan tidak mengalami perubahan.
berubah.
IPTEK.
akal.
1. Secara etimologis islam dalam bahasa arab berasal dari kata “salima”
(alat naik).
18
Muhammad SAW sebagai rasul yang pada hakikatnya membawa
dengan sesamanya”.
sejarah manusia yang merupakan agama semua Nabi dan Rasul yang
3. Hakikat Islam
akhirat (sekuler)
yaitu apa yang Allah turunkan dalam al qur’an dan apa yang datang
19
sunnah yang sahih, baik berupa perintah maupun larangan, dan petunjuk
1. Al-Qur’an bacaan
Artinya :
2. Al-Kitab ditulis
Artinya :
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa.
3. Al-Furqan pemuda
ك الَّ ِذي نَ َّز َل ْالفُرْ قَانَ َعلَى َع ْب ِد ِه لِيَ ُكونَ لِ ْل َعالَ ِمينَ نَ ِذيرًا َ َتَب
َ ار
Artinya :
4. As-Syiqru
20
Artinya :
2. Ibadah
3. Muamalah
4. Hukum
5. Kisah-kisah
21
- Janji
- Ancaman
56
D. Hadist
Hadist sebagai sumber Islam yang kedua. Hadist menurut bahasa yaitu :
berita atau kabar. Hadist menurut istilah yaitu perkataan, perbuatan, dan
1. Menjadi kewajiban bagi setiap muslim taat kepada Allah SWT dan
2. Menjadi hadist sebagai sumber hokum Islam adalah tata orang yang
22
1. Hadist Mutawaatir (bersambung-sambung)
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga
ini lahir sebagai perwujudan keprihatinan karena melihat kenyataan umat Islam
23
di Indonesia dalam cara menjalankan perintah-perintah agama Islam banyak
yang tidak bersumber dari ajaran Al Qur’an dan tuntunan Rasulullah SAW.
didorong oleh aspirasinya yang besar tentang masa depan Islam Indonesia.
Aspirasi ini dapat dilacak dari perjalanan intelektual, spiritual, dan sosial Ahmad
Dahlan dalam dua fase dari biografi kehidupannya, yaitu fase pertama, setelah
menunaikan ibadah haji yang pertama (1889) dan fase kedua, setelah
bangsa ).
24
Muhammadiyah di indonesia tahun 1912, yang pada akhirnya
Muhammadiyah
Islam Indonesia, sebagai bentuk adaptasi tidak tuntas antara tradisi Islam
Indonesia.
25
Keterbelakangan umat Islam Indonesia dalam segi kehidupan
Islam akan tetap berada dibawah garis kemiskinan jika kebodohan masih
Eropa.
itu tidak dihentikan maka akan terlahir generasi baru Islam yang rasional
26
Dari uraian di atas, maka diperoleh bahwa Muhammadiyah
dan mu’amalat duniawiyah yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan
adalah:
27
3. Menyebutkan ajaran islam yang bersumber pada Al Qur’an
penjelasannya.
islam, da’wah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid, bersumber pada Al
1. Faktor Internal
28
Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri umat
ialam sendiri yang tercermin dalam dua hal, yaitu sikap beragama
2. Faktor Eksternal
ini muncul sejak dari kelahirannya dan tetap melekat tidak terpisahkan dalam jati
terutama sekali surat Ali Imran, Ayat: 104. Berdasarkan surat Ali Imran,
29
perjuangannya, yaitu dakwah (menyeru, mengajak) Islam, amar ma’ruf nahi
dapat menyentuh hajat orang banyak seperti berbagai ragam lembaga pendidikan
rumah sakit, panti-panti asuhan dan sebagainya. Semua amal usaha diadakan
dengan niat dan tujuan tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana dan wahana dakwah
islamiyah.
Pengertian Muhammadiyah
30
Dan bertujuan untuk mengikuti ajarannya (mengikuti dan
memperjuangkannya).
ini termasuk yang tertua sesudah Syarikat Islam (1908), didirikan oleh
AL ISLAM KEMUHAMMADIYAAN
1. Pengertian Aqidah
Kata aqidah berasal dari bahasa Arab, secara etimologi (bahasa) aqidah
perjanjian, dan pokok atau buhul dan mahkota. Pengertian Aqidah secara
31
menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikit pun dengan keraguan-
keraguan.
tubuh.
ayat 122 yang artinya “bukan hanya masalah fiqih namun lebih
Sumber aqidah islam adalah Al-Qur’an dan sunnah, artinya apa saja
yang disampaikan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an dan oleh Rasul dalam
32
a) Ilahiyat. Ilahiyat yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah
lain.
melalui sam’i (dalil naqli) seperti alam kubur (alam barza), azab kubur,
3. Konsepsi Tauhid
Tema utama aqidah Islam adalah Iman kepada Allah SWT. Esensi iman
33
semua pengaturan kehidupan), Ghayah (yang menjadi tujuan segala
sesuatu).
Seseorang yang bertauhid kepada Allah SWT akan mencintainya lebih dari
segala-galanya (Q.S 2 : 165). Apabila disebut nama Allah hatinya bergetar (Q.S
8 : 2). Sebagai bukti cintanya dia akan patuh kepada Allah dalam segala aspek
kehidupannya dan rela menerima, mengikuti segala keputusan Allah dan Rasu-
Nya tanpa ada sikap penolakan sedikitpun walaupun hanya dalam hati (Q.S 4 :
bergantung semata-mata kepada Allah SWT dan bebas dari segala belenggu
kehidupan seperti belenggu harta, pangkat, manusia, dan lain-lain. Bebas dari
segala kemusryikan baik yang tradisional, Ijimad, mantra, tenung, dan lain-lain,
kedudukan).
34
BAB IV (SEMESTER IV)
AL ISLAM KEMUHAMMADIYAAN
A. IBADAH
Secara bahasa, kata ibadah adalah bentuk dasar (mashdar) dari fi’il (kata
mencintai Allah lebih dari cintanya kepada apapun dan siapapun juga. Ketaatan
tanpa unsur cinta maka tidak bisa diartikan sebagai ibadah dalam arti yang
sebenarnya. Dari sini pula dapat dikatakan bahwa akhir dari perasaan cinta yang
35
sangat tinggi adalah penghambaan diri, sedangkan awalnya adalah
ketergantungan.
Pembagian Ibadah
bagian yaitu:
Prinsip-prinsip Ibadah
36
1. Prinsip Utama dalam ibadah adalah hanya menyembah
sesungguhnya.
B. THAHARAH
Secara bahasa thaharah berasal dari bahasa Arab : ﻂﻬﺮyang berarti suci
dan bersih, baik itu suci dari kotoran lahir maupun kotoran batin berupa sifat dan
perbuatan tercela. Cara menyucikan batin yakni dengan bertaubat dari segala
noda dosa dan penyakit hati yang menjauhkan manusia dari Tuhannya, seperti :
syirik, su’udzan (buruk sangka), dengki, kikir, dzalim dan segala perbuatan
diri, pakaian, dan tempat dari segala kotoran (najis) dan hadats. Makna kedua
inilah yang dimaksudkan dengan thaharah dalam istilah fiqh yakni: mensucikan
37
diri dari najis dan hadats yang menghalangi shalat dan ibadah-ibadah
sejenisnya dengan air atau tanah, atau batu. Penyucian diri di sini tidak terbatas
Hukum thaharah (bersuci) ini adalah wajib, khususnya bagi orang yang
Alat Bersuci
Alat untuk bersuci terdiri dari air, debu, dan batu atau benda
padat lainnya.
air mata air, air sungai, zamzam, air hujan, salju, embun dan
air laut. b) air musta’mal yaitu air yang telah digunakan untuk
adalah debu yang suci dan kering. Debu ini bisa terletak di
3. Batu atau benda padat lainnya selain tahi dan tulang. Debu,
batu, daun dan tisu itu digunakan khususnya ketika tidak ada
air.
38
Najis adalah segala kotoran seperti tinja, kencing, darah
babi, bangkai, liur anjing, madzi (air berwarna putih cair yang keluar dari
kemaluan laki-laki yang biasanya karena syahwat seks, tetapi bukan air
macam yaitu hadats kecil seperti buang air besar dan air kecil, kentut,
berbaring sedangkan hadats besar seperti junub dan haid yang harus
Wudlu’
jemarinya.
39
4. Membasuh wajah tiga kali secara merata sambil mengucek
8. Tertib
Mandi
Mandi atau biasa disebut dengan mandi besar atau mandi junub
adalah membasahi seluruh badan dengan air suci. Tata cara mandi secara
40
6. Menyiramkan air ke seluruh badan (mandi) sampai rata yang
Tayammum
bila ada halangan, seperti sakit atau ketiadaan air untuk bersuci, misalnya
satu kali.
C. SHALAT
istilah shalat adalah suatu ibadah yang terdiri dari ucapan dan perbuatan tertentu
Di dalam islam, shalat mempunyai arti penting dan kedudukan yang sangat
41
1. Shalat merupakan ibadah yang pertama kali diwajibkan oleh Allah
malam Isra-Mi’raj.
kiamat.
D. ZAKAT
Pengertian Zakat
Dasar Hukum
Surah Al Muzammil : 73 : 20
َ َّك الَّ ِذينَ ِمنَ َوطَائِفَةٌ َوثُلُثَهُ َونِصْ فَهُ للَّ ْي ِل ثُلُثَ ِي ِم ْن أَ ْدن َٰى تَقُو ُم أَن
ك يَ ْعلَ ُم َربَّكَ إِ َّن َ َم َع
ضى ِم ْن ُك ْم َسيَ ُكونُ أَ ْن َعلِ َم ِ َْوآ َخرُونَ هَّلل َ فَضْ ِل ِم ْن يَ ْبتَ ُغونَ اأْل َر
َ ْض فِي نَ ضْ ِربُو َوآ َخرُونَ َمر
َصاَل ةَ َوأَقِي ُموا ِم ْنهُ تَيَسَّ َما ا ْق َر ُءوا هَّلل ِ َسبِي ِل فِي يُقَاتِلُون
َّ هَّللا َ َوأَ ْق ِرضُوا ال َّز َكاةَ َوآتُوا ال
َخ ْيرًا هُ َو هَّللا ِ ِع ْن َد اتَ ِجدُوهُ خَ ْي ِم ْن أِل َ ْنفُ ِس ُك ْم تُقَ ِّد ُموا َو َما َح َسنًاقَرْ ضًا هَّللا َ َوأَ ْق ِرضُوا
42
َر ِحي ٌم َغفُو ٌر هَّللا َ اإِ َّن ا هَّللا َ َوا ْستَ ْغفِرُوا أَجْ رًا َوأَ ْعظَ َم
Artinya :
(sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau
bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah
bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa
akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang
yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah
dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan
apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh
(balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang
E. PUASA
menahan diri dari makan/minum, jima’ dan lain - lain disiang hari dengan cara
43
Dasar Hukum
Artinya :
Rahasia Puasa
F. HAJI
Pengertian Haji
ditetapkan syara’.
Rahasia Haji
44
3. Menyelami keutamaan menjauhkan diri dari syahwat
TARDJIH
kanannya serta anggoa wudhu dan mandikanlah gasal (ganjil) :tiga atau
lima kali atau lebih dari itu, dengan air dan daun bidara, serta pada
semacam handuk. Mandikanlah mayat pria oleh orang pria dan dari
sembunyikanlah cacatnya.
tiga helai kain dan mayat wanita dengan kain basahan, baju kurung,
kafan.
45
yang ikhlas karena Allah dan takbir-lah, lal bacalah Fatihah dan
shalawat atas Nabi s.a.w lalu takbir, lal berdo’alah dengan mengangkut
diletakkan.
BAB V (SEMESTER V)
AL ISLAM KEMUHAMMADIYAAN
1. Agama
Agama yakni Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Ialah apa yang diturunkan Allah di dalam Qur’an dan yang tersebut dalam
46
Sunnah yang dhahih, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta
2. Dunia
lebih mengerti urusan duniamu” ialah segala perkara yang tidak menjadi tugas
3. Ibadah
mengamalkan segala yang diidzikan Allah. Ibadah itu ada yang Umum dan ada
yang Khusus :
tertentu.
B. AL ISLAM
47
Secara Etimologi Islam adalah ketundukan, ketaatan, penyerahan diri,
keselamatan. Islam adalah Agama Allah SWT. Seperti yang dijelaskan dalam
sebuah ayat yang artinya : “ sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah
hanyalah Islam” (Qs. Ali Imran 03:19) dan telah dijelaskan pula bahwa “barang
siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
Fundamentals Islam
(2). Ibadah :
SWT.
- Sosial/ Kemasyarakatan.
- Kehidupan bernegara
- Dunia profesi.
48
- Kesatuan : jiwa, mental, pikiran, lisan, dan perbuatan
dewasa ini ialah etos kerja yang lembek. Untuk membangun etos kerja umat,
2. Tidak dibenarkan iri hati kepada orang yang sukses. Setiap laki-laki
4. Usaha paling afdal ialah dengan kerja keras dengan cucuran keringat
sendiri.
Mujadilah/ 58 : 11
8. Harta benda yang diperoleh dengan cara yang halal, legal dan tampa
49
berfungsi sosial: zakat, sadaqah, wakaf, waris, qurban, dll. Qs. Al-
Hadid/ 57:7
D. MUHAMMADIYAH
Secara garis besar Muhammadiyah itu diambil dari nama Muhammad yang
- Berasas Islam
Multi Gerakan :
- Tabligh/ Dakwah
- Sosial Kemasyarakatan
50
Pada paragraf terakhir Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah:
AL ISLAM KEMUHAMMADIYAAN
A. AKHLAK
Secara etimologis akhlak adalah bentuk jamak dari khuluqun yang berarti
budi pekerti perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang
etimologis akhlaq adallah bukan saja merupakan tata aturan atau norma perilaku
51
yang mengatur hubungan antar sesama manusia, tetapi juga norma yang
mengatur hubungan antara manusia dengan tuhan dan bahkan dengan alam
semesta sekalipun.
1. Hubungan dengan Allah SWT antara lain yaitu Tauhid kepada Allah,
2. Akhlak Diri Sendiri antara lain yaitu Sabar, Syukur, Tawadhu’, benar,
Islam. Di antaranya:
1. Akhlak menjadi salah satu misi utama Rasulullah SAW. Sabda beliau:
52
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia."
(HR. Baihaqi)
Kiamat.
(رواه الترميذى...ما من شئ اثقل فى ميزان العبد المؤمن يوم القيامة من حسن الخلق
"Tidak ada sesuatu yang lebih berat di dalam timbangan (kebaikan) seorang
hamba mukmin pada Hari Kiamat dari pada akhlaq yang baik." (HR.
Tirmidzi)
"Orang mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaqnya."
(HR. Tirmidzi)
53
Pengertian Akhlak menurut Al-Ghazali (Ihya Ulumuddin/3:58). “Akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, daripadanya timbul perilaku yang
B. PRIBADI MUSLIM
Seorang Muslim adalah seorang yang utuh pribadinya, utuh hidupnya dan
terpadu terwujud menjadi karakter Islami. Dalam suasana, situasi dan kondisi
berikut:
2. Dengan penuh kesadaran, menjauhi dan menolak syirik, takhyul, khufarat dan
bi’dah yang menodai iman dan tauhid kepada Allah SWT maka senantiasa
lima waktu, berzakat, puasa Ramadhan, dan berhaji bila telah mampu
menunaikannya).
sunnat rawatib, shalat witir dan shalat lail sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
54
5. Sebagai muslim berupaya melakukan shalat berjamaah, terutama berjamaah
mencintainya.
niat ikhlas dan mencari redha Allah SWT. Menjauhkan diri dari
terpuji.
dan dengan ucapan dan bahasa yang santun, menjauhkan diri dari
55
perilaku : malas, curang, manipulasi, suap-menyuap dan semua
Maka segala usaha dan upaya yang dilakukan seorang muslim secara
56
BAB VII (SEMESTER VII)
AL ISLAM KEMUHAMMADIYAAN
A. KEPEMIMPINAN ISLAM
orang lain disebabkan ghaibnya (tidak ada di tempat) orang yang akan digantikan
atau karena meninggal atau karena tidak mampu atau sebagai penghormatan
urusannya secara bersama-sama dengan dia atau setelah dia. Dalam konteks
57
Para mufasir menjelaskan bahwa khalifa Allah adalah para nabi dan orang-
Allah, mengatur urusan manusia dan menegakkan hukum secara adil. Menurut
sistem politik Islam. Sedemikian krusialnya isu itu membuat para sahabat
SWT berfirman:
antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh-
berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan agama yang telah diridhai-
Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka,
Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka
diemban para pemimpin pasca kenabian. Istilah itu digunakan untuk membedakan
58
sistem kerajaan dan kepemimpinan diktator. Hal ini menyiratkan bahwa sistem
khalifah yang dimaksud dalam berbagai hadist di atas adalah bahwa sistem
Rasyidin yang berlangsung tiga puluh tahun adalah kepemimpinan kenabian dan
terhadap nilai dan prinsip kepemimpinan yang benar menurut islam ketimbang
merupakan subtansi nilai yang bersifat dinamis. Kekhilafahan sebagai prinsip nilai
dan idealitas yang diembannya, yakni penegakan syariah bukan sebagai lembaga
59
bukan pendelegasian kekuasaan berdasarkan keturunan (muluk) dan kediktatoran
hirarki dan pola kelembagaan baku yang rigid dan memiliki otoritas politik tanpa
batas seperti layaknya raja. Ini berarti Islam memberikan keluasan kepada kaum
dan kepentingan perubahan zaman. Keluasan tersebut adalah hikmah bagi kaum
B. TUGAS PEMIMPIN
Islam, yakni :
dakwah Islam.
zakat
60
10. Melakukan pengawasan melekat kepada hirarki dibawahnya, tidak
semat
kesibukan beribadah.
kepemimpinan dalam Islam tidak ditentukan oleh Tuhan namun dipilih oleh umat.
Kedaulatan milik Tuhan namun sumber otoritas kekuasaan adalah umat Islam.
seperti yang dilakukan Eropa di abad pertengahan sebab khalifah dipilih dan dapat
diberhentikan oleh rakyat. Ibnu Hazam menyatakan bahwa para ulama bersepakat
Allah dan memilih sebutan khalifah Rasul karena dia mewakili Nabi dalam
sipil, umat mengontrol dan memberhentikannya. Semua mazhab Ahli Sunnah Wal
61
Jamaah menyakini bahwa Rasulullah SAW tidak mencalonkan seorangpun untuk
khalifah karena dipilih kaum Muslimin bukan karena menggantikan Nabi SAW
menjadi iman shalat. Demikian pula Umar diangkat sebagai khalifah bukan
semata karena diusulkan Abu Bakar namun karena beliau dipilih para sahabat dan
kebutuhan yang tidak terelakkan baik dalam perspektif strategis maupun teknis.
Nabi SAW sendiri telah mendelegasikan beberapa aspek legislatif kepada para
sahabat dan sepeninggal beliau, wewenang legislatif dan yudikatif dipisahkan dari
tugas kekhalifahan. Kondisi ini pula yang secara alamiah menjadi titik pijak
seperti adanya lembaga qadhi dan hisbah, mahkamah mazhalim dan lain-lain.
kendali moral akan cenderung korup dan menindas maka selain integritas moral
muncul.
62
Secara umum, Al Qur’an mensyaratkan seorang pemimpin diangkat karena
faktor keluasan pengetahuan (ilmi) dan fisik (jism) seperti dijelaskan dalam :
padanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?” Nabi
menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” Allah memberikan
Qawiy kekuatan (fisik dan intelektual) dan Amin (dapat dipercaya). Sedangkan Al
kemampuan berijtihaj, sehat jasmani, tidak memiliki cacat fisik yang menghalangi
Berpijak dari pemahaman umum nash dari Al qur’an dan sunnah, serta
pandangan ulama, setidaknya ada tiga syarat utama kepemimpinan dalam Islam,
yakni integrasi aspek keluasan Ilmu, integrasi moral (kesalihan individual) dan
syariah, namun juga mampu berijtihaj dalam merespon dinamika sosial politik
63
yang terjadi ditengah masyarakat. Sementara kesalihan adalah kepemilikan sifat
amanah, kesucian dan kerendahan hati dan istiqomah dengan kebenaran. Adapun
mengambil yang ashlah (lebih utama). Misalnya, jika kaum muslimin dihadapkan
kepada situasi untuk memilih salah satu dari dua pilihan yang buruk, yakni antara
seorang pemimpin yang cakap namun kurang shalih maka menurut Ibnu
kurang salih. Karena seorang pemimpin yang salih namun tidak cakap maka
Hendaklah saat menerima suatu tanggung jawab, dilandasi dengan niat sesuai
dengan apa yang telah Allah perintahkan. Lalu iringi hal itu dengan
2. Laki- Laki
64
Wanita sebaiknya tidak memegang tampuk kepemimpinan. Rasulullah
Radhiyallahu’anhu).
“Wahai Abdul Rahman bin Samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi
dan Muslimin)
Ini salah satu kewajiban utama seorang pemimpin, Allah berfirman, “Dan
diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.” (al
Maaidah : 49). Jika ia meninggalkan hukum Allah, maka seharusnya dicopot dari
jabatannya.
kecuali ia akan datang dengannya pada hari kiamat dengan kondisi terikat, entah
65
ia akan diselamatkan oleh keadilan, atau akan dijerumuskan oleh
menutup pintunya terhadap kebutuhan, hajat, dan kemiskinan kecuali Allah akan
7. Menasehati Rakyat
kecuali pemimpin itu tidak akan masuk surga bersama mereka (rakyatnya).”
menjadikan seorang Khalifah kecuali ada bersama mereka itu golongan pejabat
sana. Maka orang yang terjaga adalah orang yang dijaga oleh Allah.”
9. Lemah Lembut
66
Do’a Rasulullah, “ Ya Allah barang siapa mengurus satu perkara umatku lalu
ia mempersulitnya, maka persulitlah ia, dan barang siapa yang mengurus satu
lembutlah kepadanya.
67
3. Mempunyai kesadaran tentang perlunya untuk menambah ilmu.
Pedoman dan teladan bagi kita sekarang ini adalah Rasulullah, marilah kita
pelajari Sirah Rasulullah SAW, kenapa beliau berhasil memimpin, apa rahasianya
1. Selalu dibimbing Wahyu, ini adalah inti atau kunci dari semuanya, di dalam
dan buku-buku, maka Nabi Muhammad SAW langsung dibimbing oleh Allah
SWT Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana dan Maha Memimpin. Nabi
selalu dibimbing oleh wahyu baik secara langsung, maupun tidak langsung.
berhasil dengan baik, setidaknya dia harus membuka diri untuk menerima
masukan dari berbagai pihak, baik yang disampaikan langsung secara pribadi
68
3. Keteladanan, adalah cara yang paling efektif untuk menanamkan nilai-nilai
yang positif. Jika pemimpin memberikan contoh yang baik tentang kejujuran,
disiplin, kerja keras, tepat waktu, kebersihan dan nilai-nilai baik yang sudah
dicontohkan itu, maka pemimpin punya hak moral untuk menegur dan
meluruskannya.
4. Egaliter, rahasia keempat, Nabi adalah seorang yang egaliter, bukan feodalis.
panggilan yang digunakan oleh Nabi kepada umatnya, yaitu Sahabat. Istilah
Misalnya, kalau ada seseorang yang menonjol, sebagai pemimpin dia merasa
khawatir lalu mematikan, menutup langkahnya. Dia tidak ingin ada matahari-
matahari lain selain dirinya, dia ingin bersinar sendirian, yang lain redup. Itu
yang sangat mencintai umatnya. Beliau hidup dan bergaul serta dapat
69
Dilihat dari kacamata kepemimpinan, tidak diragukan lagi bahwa Nabi
Muhammad SAW adalah seorang pemimpin yang sangat berhasil, yang sukses
70