Makhorijul huruf berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu
makhoorij dan huruf. Secara etimologi, makhorijul huruf artinya tempat-tempat
keluarnya huruf. Sementara menurut istilah, yang dimaksud dengan makhorijul huruf
adalah tempat-tempat atau letak keluarnya huruf-huruf hijaiyah ketika
membunyikannya.
Arti dan Jenis-Jenis Makhorijul Huruf
1. Asy-Syafatain (dua bibir) 4 Huruf
Asy-Syafatain terdiri dari 4 huruf dengan perincian sebagai berikut:
Fa’ ( ) فkeluar dari dalamnya bibir yang bawah, serta menepati dengan ujung dua
gigi seri yang atas.
Wawu ( ) و, ba’ ( ) ب, mim ( ) مkeluar di antara dua bibir (antara bibir atas dan
bawah). Hanya saja untuk wawu bibir membuka, sedangkan untuk ba’ dan mim
bibir membungkam.
2. Al-Halq (tenggorokan) 6 Huruf
Al-Halq artinya tenggorokan, yaitu tempat keluar bunyi huruf hijaiyah yang
terletak pada tenggorokan. Al-Halq terdiri dari 6 huruf yang dibagi menjadi tiga
bagian berdasarkan pelafalannya, yaitu:
3. Al-Lisan (lidah)
Al-Lisan artinya lidah, yaitu tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah yang berada di
lidah. Bunyi huruf hijaiyah dengan tempat keluarnya dari lidah ada 18. Berdasarkan
18 huruf itu dapat dikelompokkan menjadi 10 makhraj, yaitu:
4. Al-Jauf (rongga mulut) 3 Huruf
Al-Jauf artinya rongga mulut, yaitu tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah yang
terletak pada rongga mulut. Bunyi huruf yang keluar dari Al-Jauf terdiri dari tiga
macam, yaitu alif ( ) ا, wawu ( ) و, ya’ ( ) ي.
5. Al-Khaisyum (pangkal hidung)
Al-Kaishyum artinya pangkal hidung, yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang
terletak pada jalur hidung dengan suara dengung atau gunnah. Adapun huruf-
hurufnya yaitu huruf-huruf gunnah mim dan nun dengan ketentuan sebagai berikut.
Nun bertasydid
Mim bertasydid
Nun sukun yang dibaca idgham bighunnah, iqlab, dan ikhfa’ haqiqi
Mim sukun yang bertemu dengan mim atau ba’
HUKUM NUN SUKUN
Hukum nun mati (sukun) dan tanwin adalah salah satu ilmu tajwid yang terdapat
dalam Al-Qur'an. Hukum ini berlaku jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf
tertentu. Hukum ini terdiri dari 4 jenis, yaitu idzhar, idgam, iqlab, dan ikhfa.
1. Izhar Jika nun mati atau tanwin bertemu/menghadap salah satu huruf izhar
yaitu Ghain ( ) غ, Ain ( ) ع, Hamzah ( ) ء, Haa ( ) ه, kha ( )خdan Ha ( ) حcara
membacanya jelas, dan terang tidak diperbolehkan untuk mendengung.
2. Idgham bi ghunnah Idgham bi ghunnah Jika nun mati atau tanwin bertemu
huruf huruf seperti: mim ()م, nun ( )نwau ()و, dan ya' ()ي, ia harus dibaca
dengan ditahan. Idgham bila ghunnah Jika nun mati atau tanwin bertemu
huruf-huruf seperti ra' ( )رdan lam ()ل, maka ia dibaca tanpa ditahan.
3. Iqlab Hukum ini terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba'
()ب. Dalam bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin berubah menjadi bunyi
mim.
4. Ikhfa' haqiqi Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf seperti ta'(
)ت, tsa' ()ث, jim ()ج, dal ()د, żal ()ذ, zai ()ز, sin ()س, syin ()ش, sad ()ص, dad (
)ض, tha ()ط, zha ()ظ, fa' ()ﻑ, qaf ()ق, dan kaf ()ك, ia harus dibaca samar-samar
(antara Izhar dan Idgam).
ُ َوالرُّ ْو
Contoh : ح
BACAAN QALQOLAH
qalqalah adalah memantul. Untuk pengertian qalqalah secara istilah dalam ilmu
tajwid ada tiga. Qalqalah adalah memantulkan bunyi huruf tertentu karena sukun
dengan mati asli, karena waqaf dengan dimatikan, dan tasydid/syiddah karena waqaf.
Qalqolah ada 2 yaitu :
1. Qalqalah Sugra
Hukum bacaan qalqalah yang pertama adalah qalqalah sugra. Pengertian qalqalah
sugra, yakni bila ada huruf qalqalah yang berada di tengah lafal dengan harakat
sukun. Cara membaca qalqalah sugra dipantulkan dengan tidak terlalu kuat.
Qalqalah Qalqalah
Contoh Contoh
Sugra Sugra
ق وَّ خَلَ ْق ٰنكُ ْم اَ ْز َواجً ۙا ج اَلَ ْم َيجْ َع ْل َكيْدَ ُه ْم فِيْ َتضْ لِي ٍْل
ط َيا َأ َّي ُت َها ال َّن ْفسُ ا ْلمُطمَِئ َّن ُة
ْ ب ُك ه َُو ااْل َ ْب َتر
َ اِنَّ َشا ِنَئ
د َف ْاد ُخلِي فِي عِ َبادِي
2. Qalqalah Kubra
Hukum bacaan qalqalah yang kedua adalah qalqalah kubro. Pengertian qalqalah
kubra, yakni bila ada huruf qalqalah yang berada di akhir lafal, baik karena
harakat sukun, fathah, kasrah, damah, dan tanwin tetap dibaca waqaf. Cara
membaca qalqalah kubra lebih baik dipantukan dengan cukup kuat.
Contoh : ٌقُ ْل ه َُو ٱهَّلل ُ َأ َحد
BACAAN MAD
Salah satu bahasan mendasar dalam ilmu tajwid adalah tentang konsep-konsep mad.
Dalam bahasa Arab, mad ( )المدartinya memanjangkan.
1. Mad Asli atau Mad Thabi’i
Mad asli atau mad thabi'i adalah salah satu jenis hukun bacaan mad. Mad asli
atau mad thabi'i adalah hukum mad yang ketentuan panjang bacaannya adalah
dua harakat. mad thabi'i adalah mad asli yang terjadi ketika dalam suatu kalimat
terdapat fathah ( ) ﹷdiikuti alif ()ا, dammah ( ُ ) diikuti wau sukun ( )وﹿdan kasrah
diikuti ya' sukun ( ْ)ي.
Contoh mad thabi'i adalah sebagai berikut : قَـا َل
2. Mad Turunan atau Mad Far’i
Perbesar
Ilustrasi seorang siswa mempelajari mad far'i atau mad turunan. Foto:
Unsplash.com
Mad far’i merupakan cabang atau turunan dari mad asli atau mad thabi’i. Secara
umum terdapat beberapa jenis mad turunan.
Dikutip dari Kiat Jitu Hafal Al-Qur'an Hanya 2 Tahun: Dengan Metode 20 Hari
1 Juz karya El-Hosniah, berikut macam-macam jenis mad far'i.
1. Mad Wajib Muttasil
Mad Wajib Muttasil adalah hukum memanjangkan bacaan karena bertemunya
huruf mad dengan hamzah dalam pada satu kalimat.
Seperti namanya, hukum bacaan ini wajib dibaca panjang 3 Alif atau enam
harakat. Berikut contoh mad wajib muttasil:
ٓ ٓ
َُأ ۟و ٰلَِئكَ َعلَ ٰى هُدًى ِّمن َّربِّ ِه ْم ۖ َوُأ ۟و ٰلَِئكَ هُ ُم ْٱل ُم ْفلِحُون
ََع َّم يَتَ َسٓا َءلُون
َوَأ َّما َمن َجٓا َءكَ يَ ْس َع ٰى
2. Mad Jaiz Munfasil
Mad Jaiz Munfasil adalah jenis mad yang mana mad thabi'i diikuti dengan huruf
hamzah. Cara membacanya adalah dibaca panjang 1 alif ( 2 harakat), 2 alif (4
harakat), atau 2,5 alif (5 harakat).
Berikut contoh bacaan mad jaiz munfasil:
ُِإنَّا َأ ْنزَ ْلنَاه
ا ْنطَلِقُوا ِإلَ ٰى
ك َ ِإنَّا َأ ْعطَ ْينَا
3. Mad 'Arid Lis Sukun
Mad 'Arid Lissukun merupakan bacaan panjang pada petemuan huruf mad
bertemu dengan huruf berharakat sukun yang disebabkan karena waqaf dan terjadi
di kalimat.
Hukum bacaan ini dibaca dengan cara 1 alif ( 2 harakat) atau 2 alif (4 harakat)
atau 3 alif (6 harakat) atau dibaca panjang 2-6 harakat. Contoh mad 'arid lis sukun
adalah sebagai berikut:
َْٱل َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْٱل ٰ َعلَ ِمين
ارِ َّاب ٱلن َ ٱلَّ ِذينَ يَقُولُونَ َربَّنَٓا ِإنَّنَٓا َءا َمنَّا فَٱ ْغفِرْ لَنَا ُذنُوبَنَا َوقِنَا َع َذ
َيل ٍ ِْم يَجْ َعلْ َك ْي َدهُ ْم فِى تَضْ ل
4. Mad Badal
Mad Badal adalah bertemunya dua hamzah pada sat kalimat. Hamzah yang satu
berharakat dan yang kedua sukun.
Hukum bacaan mad badal dibaca dua harakat. Adapun contoh hukum mad badal
adalah sebagai berikut:
شٍ ف قُ َر ْي ِ َِإِل ي ٰل
اخ َرةُ خَ ْي ٌر لَّكَ ِمنَ ٱُأْلولَ ٰى ِ َولَلْ َء
َت لِّقَوْ ٍم يُوقِنُون ٌ َُث ِمن دَٓابَّ ٍة َءا ٰي ُّ َوفِى خَ ْلقِ ُك ْم َو َما يَب
5. Mad Lazim
Mad Lazim adalah mad lazim adalah mad yang bertemu dengan sukun tetap.
Panjang dari bacaan pada hukum ini adalah 3 alif atau 6 harakat.
Mad lazim sendiri terdiri dari 4 jenis, yaitu:
Mad Lazim Musaqqal Harfi, yakni hukum bacaan mad yang hanya ada pada awal
surah yang berbentuk huruf yang di-idghamkan dan di-tasydidkan.
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi, yaitu hukum bacaan mad yang hanya ada pada awal
surah yang berbentuk huruf, tetapi tidak di-idghamkan dan di-tasydidkan.
Mad Lazim Mutsaqal Kilmi, yaitu hukum bacaan pada pertemuan huruf mad
dengan sukun dan tetap di-idghamkan dan di-tasydidkan.
Mad Lazim Mukhafaffaf Kilmi, yakni hukum bacaan pada pertemuan huruf mad
dengan sukun, tetapi tidak di-idghamkan dan di-tasydidkan.
Contoh dari mad lazim adalah sebagai berikut:
ٓ
ين ِ َواَل تَ ٰ َحضُّ ونَ َعلَ ٰى طَ َع ِام ْٱل ِم ْس ِك
ت ٱلطَّٓا َّمةُ ْٱل ُكب َْر ٰى ِ فَِإ َذا َجٓا َء
َب َعلَ ْي ِه ْم َواَل ٱلضَّٓالِّين ِ ط ٱلَّ ِذينَ َأ ْن َع ْمتَ َعلَ ْي ِه ْم َغي ِْر ْٱل َم ْغضُو
َ ص ٰ َر
ِ
6. Mad Iwad
Mad 'Iwad adalah hukum bacaan mad yang terjadi karena waqaf pada tanwin
fathah. Panjang bacaan dari hukum bacaan ini adalah satu alif atau dua harkat.
Berikut contohnya:
است َۡغفِ ۡر هُ ؔؕ اِنَّهٗ َكانَ تَوَّابًا ۡ فَ َسب ِّۡح بِ َحمۡ ِد َربِّكَ َو
ۡ هّٰللا
اس يَ ۡد ُخلُ ۡونَ فِ ۡى ِد ۡي ِن ِ اَف َواجًا َ ََّو َراَ ۡيتَ الن
رُويدًا ۡ ۡ َ ۡ ٰ ۡ
َ ۡف َمه ِِّل الكفِ ِرينَ امۡ ِهلهُم َ
7. Mad Shilah Qashirah
Mad shilah qashirah merupakan hukum bacaan mad pada huruf ha’ dhamir yang
didahului huruf berharakat. Cara membaca hukum bacaan ini adalah dengan
memperpanjang satu alif atau dua harakat.
Berikut contohnya:
َواُ ِّم ٖه َواَبِ ْي ۙ ِه
ۖاِ ْذهَبْ اِ ٰلى فِرْ عَوْ نَ اِنَّهٗ طَ ٰغى
َّۗويَ ْنقَلِبُ اِ ٰلٓى اَ ْهلِ ٖه َم ْسرُوْ رًا
8. Mad Shilah Thawilah
Mad shilah thawilah adalah bacaan mad pada huruf ha dhamir yang betemu
dengan hamzah berharakat. Cara membacanya adalah dengan memanjangkan 5
alif. Berikut contohnya:
َأيَحْ َسبُ َأن لَّ ْم يَ َر ٓۥهُ َأ َح ٌد
ُيَحْ َسبُ َأ َّن َمالَ ٓۥهُ َأ ْخلَ َده
َو َما يُ َك ِّذبُ بِ ِٓۦه ِإاَّل ُكلُّ ُم ْعتَ ٍـد َأثِ ٍيم