NIM : 1986232052
Prodi : PGMI
Mad ‘arid Lissukun adalah pemberhentian (waqaf) bacaan pada akhir kata/kalimat,
sedangkan huruf sebelum huruf yang di-waqaf-kan itu merupakan salah satu dari huruf-
huruf dasar mad ashli/thabi’i yakni alif, wawu, dan ya’. Cara membacanya adalah 2 – 6
harakat atau 1- 3 alif. Contoh;
5. Mad Iwad
Mad iwad yaitu apabila setiap huruf yang berharkat fathahtain ketika diwaqafkan
dibaca fathah dengan panjang 2 harakat. Mad iwadl yang dimaksudkan di sini adalah
bacaaan panjang pada akhir kata/kalimat sebagai pengganti dari suara tanwin fathah yang tidak
berbunyi lagi karena bacaan di-waqaf-kan. Cara membacanya adalah 2 harakat atau 1 alif.
Contoh:
6. Mad Badal
Mad badal adalah berkumpulnya mad dengan hamzah dalam satu kata, tetapi posisi
hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya adalah 2 harakat atau 1 alif.
Contoh:
Mad ini juga terjadi hanya pada permulaan surat di dalam Al-Qur’an. Huruf-huruf
yang termasuk mad ini terkumpul pada kalimat َحٌّي َطُهَرyakni ( ر، ه، ط، ي،)ح. Cara
membacanya adalah 2 harakat atau 1 alif. Contoh:
Mad Shilah Qashiroh yaitu apabila terdapat ha dhamir, kata ganti orang ke tiga berada
sesudah huruf yang berharakat (huruf hidup). Shilah artinya hubungan, sedangkan
qasirah artinya pendek. Cara membacanya yaitu dengan satu alif setara dengan dua
harakat atau seperti panjangnya mad tabi’i, demikian juga jika tidak didahului huruf
mati (sukun) atau tidak dihubungkan dengan huruf lain berikutnya. Contoh mad shilah
qashiroh :
Mad shilah qawilahyaitu apabila mad shilah qasirah bertemu dengan hamzah atau alif
dibaca panjang 5 harakat. Contoh shilah thawilah :
No Contoh Sebab
N
o Contoh Sebab
No Contoh Sebab