Anda di halaman 1dari 4

1

HUKUM TAJWID
Oleh : Hj. Siti Masruroh

A. HUKUM MAD
1. Mad Thabi’I / mad Asli
Yaitu Apabila ada fathah bertemu dengan alif ( ‫ ) ا‬mati atau alif yang tidak berharakat, ada kasrah bertemu
dengan ya’ sukun ( ْ‫ ) ي‬, ada dhamah bertemu dengan wau sukun ( ْ‫ ) و‬, dan mad thabi’i muqaddar
yaitu berupa fathah tegak, kasrah tegak dan dhammah terbalik.
Mad artinya panjang , sedangkan thabi’i artinya : biasa.
Cara membaca mad thabi’i di baca panjang sepanjang dua harakat atau disebut satu alif.

Contoh Hukum Bacaan Mad Thobi’i


· Jika ada ‫ ا‬jatuh sesudah harakat fathah. Contoh : َ ,‫ َوا‬, َ , َ , َ
· Jika ada‫ و‬mati (sukun) jatuh sesudah harakat dommah. Contoh : ْ ُ , ْ‫ ُوو‬, ْ ُ , ْ ُ , ْ ُ
· Jika ada ‫ ي‬mati (sukun) jatuh sesudah harakat kasrah. Contoh : ْ ِ , ْ‫وي‬ِ ,ْ ِ ,ْ ِ ,ْ ِ
Contoh Hukum Bacaan Mad Thobi’I muqaddar
Yaitu apabila ada fathah tegak atau kasrah tegak dan dhommah terbalik
-َ َ َْ ٰ
-‫ت‬ِ ٰ ٰ‫ا ﱠ‬
- ً ِٰ
- "ٖ ْ#ُ
- %‫َ' ٰ& ُ ﱢ‬
- ‫ٰد ٗو َد‬
2. Mad Layyin
Yaitu : Menurut bahasa mad artinya panjang dan layyin artinya lunak. Sedangkan menurut istilah mad layyin
adalah mad yang terjadi apabila ada wawu sukun atau ya sukun didahului oleh huruf yang berharakat
fathah dan setelahnya berupa huruf hidup serta ada waqaf. Cara membacanya boleh dipanjangkan
sebanyak dua harakat, empat harakat atau enam harakat.

Mad Layyin dibagi menjadi 2 kata, yang pertama Mad berarti panjang, dan Layyin
bermakna lembut atau lunak.
Contoh : .*ْ
ِ "+ ٍ ْ َ ُ6 ‫ف‬
‫َ ا ﱢ َ ِء َوا ﱠ‬-َ& ْ ‫ ِر‬/ْ 0ِ ِ12َ ْ ِ‫ إ‬. 5 ِ 2َ ْ 8ِ ِ
3. Mad ‘Aridl Lis Sukun
Yaitu : apabila ada mad thabi’i dan sesudahnya ada huruf hijaiyah berbaris hidup serta ada waqaf.
Mengapa di katakana mad ‘aridl lissukun ? karena huruf terakhirnya harus dibaca sukun.
Cara membaca mad arid lis-sukun ada tiga macam, yaitu boleh dua harakat ( Qashr) empat harakat (
Tawassuth), atau enam harakat (Thul). Yang paling utama adalah membaca dengan panjang bacaan enam
harakat.
Contoh : َ َ‫أَ َرأ‬
9ِ :‫ْ? ا ﱠ ِ=ي ُ َ> ﱢ=بُ ;ِ ﱢ‬
4. Mad ‘Iwadl
adalah mad yang terjadi apabila ada fathatain berada di akhir ayat atau setelah fathatain ada waqaf.
Menurut bahasa mad artinya panjang dan Iwadl artinya pengganti. Sedangkan menurut istilah mad iwadl
Bacaan mad di sini menggantikan bunyi fathatain.
Cara membacanya dengan membaca fathatain dengan fathah biasa dan dipanjangkan sepanjang dua
harakat atau satu alif.
Contoh : ً;‫ ﱠ ا‬Aَ َ‫ُ َ ن‬C‫ِ ْ هُ ۚ إِ ﱠ‬FGْ َ ْ ‫ َوا‬H
َ ‫ َر;ﱢ‬:ِ ْ #َ ِ; ْI‫َ َ ﱢ‬1
2

5. Mad Wajib Muttashil ( ِ ‫ْ ُ ﱠ‬JK‫ا‬


ْ%+ ِ ‫ َو‬:ْ َ )
Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah ( ‫ ) ء‬didalam satu kalimat atau satu kata. Cara membacanya
wajib panjang sepanjang 5 harakat( dua setengah alif) atau 6 harakat ( 3 alif) .
Contoh :‫ ْ َء‬Kِ – ‫ َء‬NKَ - ‫َ َ آ ٌء‬
6. Mad Jaiz Munfashil ( ْ%+ ِ َFQْ ُ RSِ Kَ :ْ َ )
Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan huruf alif yang berada dilain kalimat . Jaiz artinya : boleh . Munfashil
artinya terpisah .
Cara membacanya boleh seperti mad wajib muttashil, mad thobi’i (1 alif / 2 harakat), boleh juga 2 alif (4 harakat)
Contoh : ‫ َل‬Rِ ْ ُ ‫ ِ; َ ا‬/ْ ُ ْ َ‫ا‬Uَ ‫َو‬
7. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ( ِ &ْ ِ ْ%‫ﱠ‬VَW ُ ‫َز ْم‬
ِ U:ْ َ )
Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan tasydid di dalam satu kalimah, maka cara membacanya harus panjang
sebanyak 3 alif atau 6 harakat sambil di tahan.
Contoh : ّ َ‫ ا‬, َ9"‫ ﱢ‬N‫َا \ﱠ‬U‫َو‬
ُ-Zَ +
8. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ( ِ &ْ ِ *‫ﱠ‬F]
َ ُ ‫ َِز ْم‬U :ْ َ )
Apabila ada mad thobi’i bertemu dengan huruf mati (sukun), maka cara membacanya sepanjang 6 harakat .
Contoh ‫َن‬U‫آ‬
9. Mad Shilah
Mad shilah adalah mad yang terjadi karena adanya ha’ dhamir ( َ ُ‫ )ھ‬dan sebelum ha’ tadi ada huruf
berbaris hidup (berharakat), tidak didahului sukun, tidak didahului bacaan panjang, dan tidak diikuti sukun .
Mad Shilah ada 2 macam yaitu :
a. Mad Shilah Qashirah ( ‫ﺻﻳْرَة‬ ِ ‫ﺻﻠَﺔ َﻗ‬
ِ ‫) َﻣ ْد‬
yaitu mad shilah yang tidak diikuti oleh huruf hamzah atau alif. Cara membacanya seperti mad thobi’i. yaitu
2 harakat atau 1 alif.
Contoh :ُCَ Hْ ِ _َ َU َ‫ُ َ ن‬C‫اِ ﱠ‬
b. َ -َ&‫ﺻ‬
Mad Shilah Thawilah ( -َ&ْ ِ ‫ط‬ ِ :ْ َ )

yaitu mad shilah yang diikuti oleh hamzah ( ‫ ) ء‬atau alif .Cara membacanya sepanjang 5 harakat atau dua
setengah alif.
ْ َ‫ا‬
Contoh : ُ ‫ه‬:َ َ&Z ُCَ , Cِ ‫َّ;ِ ْذ‬Uِ‫هُ ا‬:َ Qْ 'ِ
10. Mad Badal ( ‫َ ْ َ َ ْل‬ )

Yaitu bila huruf mad ( ‫ ي‬,‫ و‬,‫ ) ا‬menggantikan hamzah (‫ ) ء‬sukun, cara membacanya seperti Mad Thobi’i.
Contoh : ‫ن‬ ٌ َ ْ ‫ إ‬, ‫آ َد َم‬
Badal artinya ganti. Karena yang sebenarnya huruf mad yang ada tadi asalnya hamzah yang jatuh sukun
kemudian diganti menjadi alif, wawu atau ya’ sukun.
‫ آ َد َم‬asalnya ‫أَ ْأ َد َم‬
‫ ٳِ ْ َ ن‬asalnya ‫ َ ٌن‬Sْ ِ‫ٳ‬
11. Mad Lazim Harfi Musyabba’ ( d‫ف ُ َ ﱠ‬ ِ :ْ َ )
ِ ْ َ ‫ز ْم‬U
Yaitu apabila pada permulaan surat dari Al-Qur’an terdapat salah satu atau lebih dari antara huruf yang delapan,
yaitu : ‫م‬
– ‫ ق – ص – ع – س – ل – ك‬- ‫ ن‬, cara membacanya dibaca mad sepanjang 6 harakat.
Contoh : j . ‫ ن‬. / ‫آ‬
12. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf ( *‫ﱠ‬F]
َ ُ ‫ف‬ ِ :ْ َ )
ِ َ ‫زم‬U
Yaitu apabila ada permulaan surat dari Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau lebih dari antara huruf yang lima
ya’ni :‫ر‬ -‫ھ‬-‫ح–ي–ط‬
Cara bacanya seperti mad thobi’i yaitu 2 harakat atau satu alif . Contoh :/ ‫ا‬ /
3

13. Mad Tamkien ( 9ْ">ِ ْ Aَ :ْ َ )


Tamkin artinya penetapan, pemantapan atau penguatan
Mad Tamkin yaitu : Apabila ada ya’ sukun ( ْ‫ ) ي‬yang didahului dengan ya’ yang bertasydid dan berharakat
kasrah, dan cara membacanya dengan menetapkan, memantapkan, bunyi ya’ yang bertasydid dengan ditekan
atau ditahan.
Contoh :/ْ ُ "ْ "‫َ ُ" ﱢ‬9"ْ ّ"ِ َQ ‫ا‬
14. Mad Farq ( ‫َ ْ ق‬1 :ْ َ )
Farqi menurut bahasa berarti pembeda, artinya bacaan mad ini digunakan untuk membedakan antara
kalimat tanya dan bukan kalimat tanya.
Mad Farqi Yaitu bertemunya hamzah istifham dengan alif lam ma’rifat dan sesudah al ada tasydid, cara
membacanya dengan memanjangkan huruf hamzah istifham (kata tanya) sepanjang 6 harakat kepada huruf
berikutnya lalu diidghamkan.
Contoh : 9ِْ َ َ =‫ْ ءٰ ا ﱠ‬%ُ6 . ‫ ْ" ٌ اَ ّ ُ ْ ِ ُ ن‬Zَ ُ‫ ءٰ ﷲ‬. /ْ >ُ َ َ‫ْ ءٰ ﷲُ ا ِذن‬%ُ6
B. HUKUM NUN MATI ATAU TANWIN
1. Idzhar halqi
Yaitu : Apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf halqi yakni : hamzah, kha, kho’, ‘ain,
ghain , ha (‫)ءهحخعغ‬
Cara membacanya : membaca nun mati atau tanwin dengan terang dan jelas
Contoh : ٌ ِ َ ‫ َ ُ ْ ٌر‬, ُ ْ ِ
2. Idgham bighunnah
Yaitu : apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah yaitu ya’, nun, mimi, dan
wawu (‫)ي ن م و‬
Cara membacanya : memasukkan huruf pertama kedalam huruf kedua dengan berdengung
َ َQ َ
Contoh :d 9ْ َ , ‫ ُ ْ ٍر‬9ْ ِ , ‫ُ ْ ُل‬Vَ 9ْ َ
3. Idgham Bilaghunnah
Yaitu Bila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf lam ‫ل‬ atau ra' (‫)ر‬

Cara membacanya idghom bila ghunnah (-ًQo2; ‫ م‬o‫ )إد‬yaitu : membacanya dengan cara memasukkan nun
mati atau tanwin kedalam huruf berikutnya dengan tidak berdengung. Contoh :
/ْ َ 9ْ َ , /ْ 0ِ ِ;‫ َر‬9ْ ِ
4. Iqlab
Yaitu nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba (‫) ب‬
Cara membacanya : dengan membalik bunyi huruf nun mati atau tanwin seperti suaranya huruf mim
Contoh : :ِ ْ َ; 9ْ ِ . َ ِ; /ٌ "ِ َ‫أ‬
5. Ihfa’ Haqiqi
Yaitu nun mati atau tanwin bertemu dengan 15 huruf hijaiyah diantaranya :
‫تثج دذ زسشصض ط ظ فقك‬
Cara membacanya : membaca nun mati atau tanwin seperti ada suaranya huruf n atau ng
Contoh :
/ْ >ُ ِ&ْ َ6 9ْ ِ .ُ‫ ﷲ‬/ُ ُ‫ا َدھ‬Rَ َ1 ٌ‫ﱠ َ ض‬
C. HUKUM MIM MATI ATAU MIM SUKUN
Hukum mim mati ada 3, yaitu :
1. Idgham mimi atau idgham mutamasilain
Yaitu apabila ada mim mati ( ‫ ) ْم‬bertemu dengan huruf mim (‫) م‬
Cara membacanya : seperti menyuarakan mim yang ditasdidkan dan wajib dibaca dengung
Contoh : ٌ‫َ ض‬ ‫ ﱠ‬/ْ 0ِ ;ِ ُ&ُ6 ِ1
4

2. Ihfa’ Syafawi
Yaitu apabila ada mim mati (‫ ) ْم‬bertemu dengan huruf ba (‫) ب‬
Cara membacanya : membacanya dengan samar-samar dibibir dan didengungkan
Contoh : /ْ 0ِ ِSN َ ْ َ uِ; /ْ ُ0vْ ِ َ‫َ آ َد ُم أ‬
3. Idzhar Syafawi
Yaitu : apabila ada mim mati (‫ ) ْم‬bertemu dengan semua huruf hijaiyah kecuali mim ( ‫ ) م‬dan ba (‫) ب‬
Cara Membacanya : membacanya dengan jelas dibibir dan mulut tertutup
Contoh :
َ‫ُ ن‬Q ِ wُْ َU /ْ ُ‫ ِ=رْ ھ‬QُA . َ‫َ ْ> ُ ُ ن‬A /ْ ُ Q ُ َ ‫َو‬
D. Qalqalah
Hukum qalqalah ada 2 yaitu :
a. Qalqalah shugra
Yaitu apabila ada huruf qalqalah mati ditengah-tengah kalimat
Contoh : /ٍ ِ Vْ َA 9ِ َ ْ َ‫ِ ٓ أ‬1 9َ َ ٰ 8‫ٱ‬
ِ ْ َQVْ َ&Zَ :ْ َVَ
b. Qalqalah kubro
‫ُ ا ﱠ‬C‫( ا ﱠ‬1). :ٌ َ َ‫ُ أ‬C‫ْ ھُ َ ا ﱠ‬%ُ6
(2). :ُ َ +
E. Ghunnah (berdengung)
Yaitu apabila ada nun tasdid (‫) ّن‬ dan mim tasdid ( ‫) ّم‬,
Contoh : ‫ اِ ﱠ‬,‫اِ ﱠن‬
F. HUKUM AL TA’RIF ( ْ‫) اَل‬
Al Ta’rif adalah huruf Al ( ْ‫ ) اَل‬yang masuk kedalam kalimah isim sebagai tanda isim ma’rifah

Hukum Al Ta’rif ada 2 yaitu :


1. Idzhar Qamariyah / alif lam qamariyah
Yaitu huruf Al yang bertemu dengan 14 huruf hijaiyah berikut ini yang terkumpul
dalam syi’ir Cْ َ "ْ ِV'َ * َ “‫)ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه ا( اَ; ِْ” َ ﱠ‬
ْ Zَ ‫ َو‬H
Ciri-cirinya :
a. Huruf al terbaca dengan jelas
b. Setelah huruf al tidak ada tasdid
ْ ْ ْ
ِ ‫ َو ِ َ َر َة ا َ ْ ِ ِد ا َ َر‬.‫َو َ َ ا ُْؤ ِ ِ َن‬
Contoh : ‫ام‬
2. Idgham Syamsiyah / alif lam syamsiyah
Yaitu huruf Al yang bertemu dengan 14 huruf hijaiyah berikut ini :
‫تثدذرزسشصضطظن‬
Ciri-cirinya :
a. Huruf al tidak terbaca dengan jelas
b. Setelah huruf al ada tasdid

ُ ْ
Contoh : ‫ر‬ ‫ اَ ذ‬،‫ اَ ط ِر ُق‬، َ ْ ! ‫َ ِ َ َ" ا ِذ َن َ َ ُروا ا‬
G. Hukum Lam Jalalah
Hukum lam jalalah ada 2 macam yaitu :
1. Lam Jalalah Tafhim / tebal
Yaitu apabila sebelum lam jalalah berharakat fathah atau dlammah
Contoh :ُ‫ﷲِ َوﷲ‬:َ Q'ِ
2. Lam Jalalah Tarqiq / tipis
Yaitu apabila sebelum lam jalalah berharakat kasrah
Contoh : ّ ‫(ِ' َ ِ& ِل‬
ِ$

Anda mungkin juga menyukai