Di dalam hal ini, pengertian mad menurut bahasa artinya adalah memanjangkan serta menambah,
sedangkan menurut istilah mad artinya memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-
huruf mad (asli). Huruf mad seperti yang dimaksudkan dalam definisi di atas itu ada tiga yakni alif
()ﺃ, wawu ()ﻭ, ya’ ()ﻱ. ketiganya merupakan huruf-huruf dasar mad.
Agar dapat mengetahui dengan lebih rinci, berikut ini kami telah rangkum pengertian mad serta
macamnya dalam ilmu tajwid, yang dilansir dari Liputan6.com.
Pengertian Mad
©Shutterstock
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengertian mad menurut bahasa artinya adalah
memanjangkan serta menambah, sedangkan menurut istilah mad artinya memanjangkan suara
dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad (asli).
Secara umumnya, bacaan mad terbagi menjadi 2 saja, yaitu mad thabi’i (mad asli) dan mad far’i
(mad cabangnya atau bagiannya). Dari mad far’i ini, nanti dibagi lagi hukum mad menjadi berbagai
macam bacaan mad.
Mad Thabi’i (mas asli) merupakan macam-macam mad yang terjadi apabila ada alif yang terletak
sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sedudah kasrah atau juga huruf wau yang terletak sesudah
dhammah maka ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi’i. Dimana Mad berarti panjang dan Thabi’i
yang artinya biasa.
Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif, contohnya:
ِ - َﻳﻘُ ْﻮ ُﻝ- ٌﻛﺘَﺎ ﺏ
ﺳﻤ ْﻴ ٌﻊ
Mad Far’i
Pengertian Mad Far’i secara bahasa bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad
Far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang
disebabkan oleh hamzah atau sukun. Mad Far'i ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya
sebagai berikut:
Pengertian mad dan macamnya selajutnya merupakan bagian dari Mad Far’i yaitu Mad Wajib
Muttasil. Terjadinya mad ini apabila mad thabi’I bertemu dengan hamzah pada satu kalimat atau
ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang lima harakat atau setara dengan dua
setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah alif).
Contohnya:
ِﺟ ْﻲ َء- َﺟﺂ َء- َﺳ َﻮﺁ ٌء
Mad Jaiz Munfasil terjadi apabila ada mad thabi’i yang bertemu dengan hamzah, namun hamzah
tersebut berada pada lain kalimat. Jaiz sendiri berarti boleh, sedangkan Munfashil memiliki arti
terpisah.
Untuk membaca mad ini adalah boleh seperti Mad Wajib Muttasil tadi dan boleh juga seperti Mad
Thobi’i.
Begini contohnya:
َﻭﻻَﺃ ْﻧﺘ ُ ْﻢ ِﺑ َﻤﺎ ﺃ ُ ْﻧ ِﺰ َﻝ
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ini masih termausk ke dalam macam-macam mad. Mad ini terjadi
jika ada Mad Thabi’i bertemu dengan tasydid pada satu kata atau ayat. Cara membaca mad ini
adalah harus panjang selama tiga kali Mad Thabi’i atau sekitar enam harakat.
Contohnya:
ُﺼﺎﺧَﺔ
ّ َﻭﻻَﺍﻟﻀﱠﺂ ِ ّﻟﻴﻦَ ﺍَﻟ
Advertisement
5 dari 5 halaman
Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian membaca, sedangkan
sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Lein. Cara membacanya adalah terbagi
menjadi tiga macam:
Yang paling utama dibaca panjang seperti halnya mad wajib muttashil atau setara 6
harakat.
Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang empat harakat ya’ni dua kalinya mad thobi’i.
Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti mad thobi’i biasa.
Contohnya:
ِ ﺼﻴ ٌْﺮ ﺧَﺎ ِﻟﺪ ُْﻭﻥَ ﻭﺍﻟ ﱠﻨ
ﺎﺱ َﺳ ِﻤ ْﻴ ٌﻊ ِ َﺑ
Mad Shilah Qashirah terjadi jika ada haa dhamir sedangkan sebelum haa tadi terdapat huruf hidup
(berharakat). Maka untuk cara membacanya haruslah panjang seperti halnya mad thobi’i.
Contohnya:
ُﺍِ ﱠﻧﻪُ َﻛﺎﻥَ ﻻَﺷ َِﺮﻳْﻚ َﻟﻪ
Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Shilah Thawilah. Mad ini dihukumi jika ada Mad
Qashirah bertemu dengan hamzah ( ) ء. Cara untuk membacanya adalah seperti Mad Jaiz
Munfashil.
Contohnya adalah:
ِﻋ ْﻨﺪَﻩُ ﺍِﻻَّ ِﺑﺎﺫْ ِﻧﻪ َﻟﻪُ ﺍ َ ْﺧﻠَﺪَ ُﻩ
9. Mad ‘Iwad
Pengertian Mad ‘Iwadl adalah mad yang dibaca jika terdapat fathatain yang ditemukan pada waqaf
atau pemberhentian pada akhir kalimat atau ayat. Untuk cara membaca mad ini adalah seperti mad
thobi’i.
Contohnya adalah:
َﺳﻤ ْﻴ ًﻌﺎ َﺑﺼﻴ ًْﺮﺍ َﻋ ِﻞ ِ◌ ْﻳ ًﻤﺎ َﺣ ِﻜﻴ ًﻤﺎ
[raf]