Pengertian, Macam-Macam, dan Contoh Hukum Bacaan Mad – Dalam membaca Al-Qur’an
tak akan lepas yang namanya tajwid, dan salah satu dari hokum bacaan tajwid tersebut adalah
hukum bacaan mad.
Lalu sebenarnya apa sih itu hukum bacaan mad? Berapa macam-macam hukum bacaan Mad ?
Dan apa saja contohnya? Pada kesempatan kali ini Obatrindu akan mengulas tentang hal itu
sebagai pengetahuan dan landasan kita dalam membaca Al-Qur’an secara benar.
Daftar Isi [sembunyikan]
1 Pengertian Hukum Bacaan Mad
2 Macam-Macam Hukum Mad Beserta Contohnya
َ ) َمد
3 1. Hukum Bacaan Mad Thabi’i dan Contohnya ( ط ِبي ِعي
4 2. Hukum Bacaan Mad Wajib Muttashil dan Contohnya ( صل ِ َّ اجب ُمت ِ ) َمد َو
5 3. Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfashil dan Contohnya ( صل َ
ِ ُ َ ) َمد
فنم ز ئ
ِ ا ج
6 4. Hukum Bacaan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi dan Contohnya ( ) َمدﻻ َِزم ُمث َ َّقل ِكل ِمي
7 5. Hukum Bacaan Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi dan Contohnya ( ) َمدﻻ َِزم ُم َخفَّف ِكل ِمي
8 6. Hukum Bacaan Mad Layyin dan Contohnya ( ) َمد لَين
9 7. Hukum Bacaan Mad ‘Arid Lissukun dan Contohnya ( ُّكو ِن ُ عارض ِللس ِ ) َمد
10 8. Hukum Bacaan Mad Shilah Qashirah dan Contohnya ( صي َرة ِ َ ق ة َ ل صِ ) َمد
11 9. Hukum Bacaan Mad Shilah Thawilah dan Contohnya ( طََ ََ ِوي َلة َ صلَة ِ ) َمد
12 10. Hukum Bacaan Mad ‘ Iwad dan Contohnya ( ) َمد ِع َوض
13 11. Hukum Bacaan Mad Badal dan Contohnya ( ) َمد بَدَل
14 12. Hukum Mad Lazim Harfi Musyabba’ dan Contohnya ( شبَّع َ ف ُم ِ ﻻزم َحر ِ ) َمد
15 13. Hukum Bacaan Mad Lazim Harfi Mukhaffaf dan Contohnya ( رف ُم َخفف َّ ِ ﻻزم َح
ِ ) َمد
16 14. Hukum Bacaan Mad Tamkien dan Contohnya ( ) َمد تَم ِكين:
17 15. Hukum Bacaan Mad Farq dan Contohnya ( ) َمد فَرق
warohmah.com
Makna dari hukum bacaan mad terbagi menjadi dua. Secara bahasa, mad mempunyai arti
panjang. Sedangkan secara istilah, mad mempunyai pengertian membaca panjang pada huruf
yang ada pada Al-Qur’an dikarenakan bertemu dengan beberapa huruf mad seperti hamzah,
wawu, dan yak, sedangkan panjangnya tergantung dari mad itu sendiri.
Macam-Macam Hukum Mad Beserta Contohnya
Secara umum, bacaan mad terbagi menjadi 2 saja , yaitu mad thabi’i (mad asli) dan mad far’i
(mad cabangnya atau bagiannya). Dan dari mad far’i itulah hukum mad terbagi lagi menjadi
empat belas macam.
Jadi jika ditotal secara keseluruhan jumlah hukum bacaan mad menjad lima belas macam. Untuk
lebih jelasnya mengenai hukum kelima belas mad tersebut,kita akan mengulas lebih lengkap
tentang macam-macam dan contoh hukum bacaan mad dibawah ini.
َ ) َمد
1. Hukum Bacaan Mad Thabi’i dan Contohnya ( طبِي ِعي
Mad Thabi’i terjadi apabila ada alif ( ) اyang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun ( ) ي
terletak sesudah kasrah ( ―ِ ) atau juga huruf wau ( ) وyang terletak sesudah dhammah ( ―ُ )
maka dihukumi bacaan tersebut akan dihukumi mad thabi’i. Dimana Mad berarti panjang dan
thabi’i mempunyai arti biasa.
Cara membaca ayat Al-Qur’an tersebut haruslah sepanjang dua harakat atau disebut pula satu alif
contoh :
2. Hukum Bacaan Mad Wajib Muttashil dan Contohnya
( اجب ُمت َّ ِصل
ِ ) َمد َو
Mad Wajib Muttashil terjadi jika ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah ( ) ءpada satu kalimat
atau ayat. Untuk cara membacanya wajib dipanjangkan sepanjang 5 harakat atau setara dua
setengah kali dari mad thabi’i ( dua setengah alif ).
Contoh :
Untuk cara membaca mad ini adalah boleh seperti mad wajib muttashil, dan juga boleh seperti
mad thobi’i saja .
Contoh :
4. Hukum Bacaan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi dan
Contohnya ( ) َمدﻻ َِزم ُمثَقَّل ِكل ِمي
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi terjadi jika ada mad thabi’i bertemu dengan tasydid pada satu kata
atau ayat. Cara membacanya adalah harus panjang selama 3 kali Mad Thabi’i atau sekitar 6
harakat.
Contoh :
Contoh :
Mad Ladzim Mukhaffaf Khilmy
Sebagai catatan, Mad Ladzim Mukhaffaf Khilmy ini hanya ada di dua tempat di Al-Qur’an yaitu
pada surat Yunus ayat 51 dan 91. Dan tidak akan lagi kamu temukan di tempat lainnya.
Contoh :
a. Yang paling utama dibaca panjang seperti halnya mad wajib muttashil atau setara 6 harakat.
b. Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang empat harakat ya’ni dua kalinya mad thobi’i.
c. Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti mad thobi’i biasa .
Contoh :
8. Hukum Bacaan Mad Shilah Qashirah dan Contohnya ( َمد
) ِصلَة قَ ِصي َرة
Mad Shilah Qashirah terjadi jika ada haa dhamir ( ) ﻪsedangkan sebelum haa tadi terdapat huruf
hidup (berharakat). Maka untuk cara membacanya haruslah panjang seperti halnya mad thobi’i.
Contoh :
Contoh :
10. Hukum Bacaan Mad ‘ Iwad dan Contohnya ( ) َمد ِع َوض
Mad ‘ Iwadl adalah mad yang dibaca jika terdapat fathatain yang ditemukan pada waqaf atau
pemberhentian pada akhir kalimat atau ayat. Dan cara untuk membacanya adalah dengan cara
dipanjangkan seperti halnya Mad Thabi’ie dan tidak dibaca tanwin.
Contoh :
Iwadl artinya adalah ganti, yaitu tanwin yang merupakan tanda baca terakhir tadi diganti dengan
Mad atau Alif yang menyebabkan bacaan panjang tadi.
Contoh :
Sebagai Catatan :
Badal artinya ganti. Karena yang sebenarnya huruf mad yang ada tadi asalnya hamzah yang jatuh
sukun kemudian diganti menjadi ya atau alif atau wau .
ن–ق–ص–ع–س–ل–ك–م,
Cara membaca mad ini sama seperti Mad Lazim yaitu sepanjang 6 harakat .
Contoh :
13. Hukum Bacaan Mad Lazim Harfi Mukhaffaf dan
Contohnya ( خفَّف
َ رف ُم
ِ ﻻزم َح
ِ ) َمد
Yaitu apabila ada permulaan surat dari Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau lebih dari antara
huruf yang lima ya’ni :
ح–ي–ط–ﻫ–ر
Cara bacanya seperti mad thobi’i Contoh :
14. Hukum Bacaan Mad Tamkien dan Contohnya ( َمد تَم ِكين
)
Macam macam bacaan mad selanjutnya adalah Mad Tamkien. Mad ini terjadi jika terdapat ya’
sukun ( ) يyang didahului dengan ya’ yang bertasydid dan harakatnya kasra, dan cara
membacanya ditepatkan dengan tasydid dan Mad Thabi’ie.
Contoh :
Sebagai catatan bahwa Mad Farq ini hanya ada empat tempat di dalam Al-Qur’an. Cara
membacanya adalah dengan cara dipanjangkan untuk membedakan antara pertanyaan dan bukan.
Tujuannya adalah agar jelas bahwa itu merupakan kalimat berbentuk pertanyaan.
Nah, itulah ke-15 macam bacaan mad yang ada pada Al-Qur’an kita. Diharap dengan sekelumit
pengetahuan ini akan menambah wawasan ilmu kita mengenai tajwid, dan berusaha lebih baik
lagi dalam membaca Al-Qur’an.