Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nur Alsa Shauma Arfiani

Kelas : 1-A
Prodi : Ekonomi Syariah
Matkul : Praktik Tilawah

HUKUM MAD

Pengertian Mad
Istilah “Mad” menurut bahasa berarti “panjang” atau “tambahan”. Sedangkan
menurut istilah ‘Mad berarti memanjangkan suara pada saat harokat huruf
bertemu dengan huruf mad. Adapun huruf mad diantaranya adalah alif alif ( ‫ا‬ ) ,
wawu ( ‫و‬ ) dan ya’( ‫ي‬  ).
Macam – Macam Mad
Secara umum, mad terbagi menjadi dua, yakni Mad Thabi’i ( Mad Asli ) dan
Mad Far’i ( cabangnya atau bagianya). Mad Far’i terdiri dari 14 macam.
Sehingga secara keseluruhan mad terbagi menjadi 15 macam. Adapun
penjelasannya adalah sebagai berikut:
A. Mad Thabi’i (Mad Asli)
Apabila huruf alif ( ‫ )ا‬terletak sesudah fathah atau ya’ sukun ( ‫ )ي‬sesudah kasrah
( ―ِ ) atau wau ( ‫و‬ ) sesudah dhammah ( ―ُ ) maka dihukumi Mad Thabi’i.
Mad berarti panjang, sedangkan thabi’i berarti biasa. Adapun cara membaca
dari mad thabi’i ini adalah dibaca panjang dua harokat atau 1 alif.
Contohnya:  َ‫ ُم ْفلِحُوْ ن‬,‫ ال َّر ِحي ِْم‬, ‫ك‬
ِ ِ‫َمال‬
B. Mad Far’i
Mad far’i berarti mad cabang yang merupakan kebalikan dari mad ashli.
Menurut istilah dan ilmu tajwid mad far’i adalah mad yang terdapat huruf
hamzah atau sukun setelahnya.
‫ـز َأوْ ُس ُكـو ٍن ُم ْس َجـ َل‬ ُّ ‫َواآل َخ ُر ْالفَرْ ِع‬
ٌ ُ‫ـي َموْ ق‬
ٍ ‫ـوف َعلَـى • َسبَبْ َكهَ ْم‬
Artinya: “Dan yang lainnya mad far’i terjadi karena adanya sebab seperti
hamzah atau sukun mutlaq.
Pengertian di atas didapati bahwa apabila mad bertemu hamzah atau sukun
maka dikategorikan mad far’i.” (kitab Tuhfah Al-Athfal)
Mad far’i terdiri dari 14 macam, adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Mad Wajib Muttashil
Mad wajib muttashil adalah bacaan mad thabi’i yang bertemu dengan hamzah
di dalam satu kata, dengan panjang bacaan 6 harakat (3 alif).
Ciri dari mad wajib muttashil adalah adanya garis melengkung tebal, tanda ini
hampir mirip seperti pedang, letaknya berada di atas huruf Mad Thobi’i ataupun
terletak di antara Huruf hijaiyah Mad Thobi’i dan huruf hijaiyah Hamzah.
Contohnya: ‫ َس َوا ٌء َعلَ ْي ِه ْم‬,‫ ُحنَفَآ َء – ال َّس َمآ ِء‬ 
2. Mad Jaiz Munfashil
Mad munfashil adalah mad dan hamzah terpisah atau mad yang bertemu
hamzah di lain kata. Dikatakan mad jaiz munfashil apabila huruf mad thobi’i
bertemu dengan huruf hijaiyah Alif ( ‫ا‬ ) tetapi tidak dalam satu kata.
Ciri dari mad jaiz munfashil adalah biasanya diberikan tanda berupa garis tipis
melengkung pada bagian huruf mad thobi’i atau antara huruf mad thobi’i atau
alif.  Cara membaca mad jaiz munfashil adalah boleh dibaca panjang 2, 4, atau
6 harakat.
Contohnya: ‫ َكاَّل ِإ َذا‬,ِ‫تُوْ بُوْ ا ِإلَى هللا‬
3. Mad Shilah Thawilah
Yakni hukum bacaan mad yang terjadi apabila “ha dhamir” berada diantara dua
huruf berharakat dan sesudahnya  bertemu dengan huruf hamzah.
Cara membacanya adalah dibaca 2 sampai 5 harokat.
Contohnya: ‫وَأنَّهُ ِإلَ ْي ِه‬-
َ ‫َمالَهُ َأ ْخلَ َدهُ – ِع ْن َدهُ ِإاَّل‬
4. Mad Shilah Qashiroh
Yakni apabila huruf “ha dhamir” berada diantara dua huruf yang berharakat dan
sesudahnya tidak ada hamzah. Adapun cara membacanya dibaca panjang dua
harakat.
Contohnya:  َ‫اَل تَْأ ُخ ُذهُ – ِإنَّهُ َكان‬
5. Mad Badal
Yakni mad yang dikarenakan ada hamzah, yaitu huruf mad terletak setelah
hamzah atau bacaan mad yang terdapat pada hamzah. Mad badal terjadi apabila
terjadi apabila ada 2 huruf hamzah, dimana huruf hamzah yang pertama
berharakat sedangkan huruf hamzah yang ke-2 disukun (mati), maka hamzah
yang ke-2 diganti dengan alif ( ‫ا‬ ) , wawu ( ‫و‬ ) dan ya’( ‫ي‬  ).
Contoh:
 Apabila huruf mad sebagai pengganti dari hamzah:  ‫ُأوْ تُوا – ِإيْـ َمانًا‬
 Posisi keduanya bergantian, seperti  َ‫يُ َراءُوْ نَ – ُمتَّكِِئ ْين‬
6. Mad Iwad
Yakni mad yang terjadi apabila pada akhir kalimat terdapat huruf yang
berharakat fathah tanwin dan dibaca waqof (berhenti. Cara bacanya dibaca
panjang dua harakat (1 alif).
Contohnya: ‫ص َوابًاـ‬ َ َ‫ َمااًل لُبَدًا – َوق‬ 
َ ‫ال‬
7. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Yakni huruf fawatihus suwar yang apabila dipecah terdiri dari 3 huruf dan
ditengahnya huruf mad. Adapun huruf mad lazim harfi mukhaffaf jika
dikumpulkan ada 8 yakni  ْ‫ َك ْم َع َسلْ نَقَـص‬ 
dan apabila huruf tersebut dipecah maka ‫ ل‬،)‫(س ـي ْْن‬
ِ ‫ س‬،)‫ ع ( َعي ْْن‬،)‫ م ( ِم ْي ْم‬،)‫ـاف‬
ْ ‫ك ( َكـ‬
)‫(صا ْد‬ ْ َ‫ ق (ق‬،)‫ ن (نُوْ ْن‬،)‫(اَل ْم‬
َ ‫ ص‬،)‫اف‬
Adapun huruf mad ini terdiri dari lima, yaitu :
‫ح–ي–ط–ﻫ–ر‬
Contohnya: ‫ن – يس – كهيعص – حم – عسق‬
8. Mad Lazim Harfi Musyba’
Mad yang biasanya ada pada awal permulaan surat dalam al-Qur’an. Adapun
hurufnya terdiri dari 8, yakni ‫ن – ق – ص – ع – س – ل – ك – م‬
Adapun bacanya dibaca 6 harakat. Contohnya: ‫ص – حق‬ 
9. Mad Lazim Mukhaffaf Kilm
Yakni mad yang terjadi apabila huruf mad thobi’i bertemu dengan huruf yang
bersukun dalam satu kata. Adapun cara membacanya adalash 6 harakat.
Contohnya:  َ‫ْجلُون‬
ِ ‫آألنَ َوقَ ْد ُك ْنتُ ْم بِ ِه تَ ْستَع‬  …
10. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Yakni mad yang terjadi apabila huruf mad thobi’i bertemu dengan huruf yang
bertasydid dalam satu kata. Ciri dari mad ini biasanya terdapat tanda garis
lengkung tebal seperti pedang. Cara membacanya di baca panjang 6 harakat (3
alif).
Contohnya: ُ‫َواَل الضَّآلِّ ْينَ – ِم ْن دَآبَّ ٍة – الصَّآ َّخه‬
11. Mad Arid Lissukun
Yakni mad yang terjadi apabila mad thobi’i bertemu dengan huruf hidup dalam
satu kalimat dan dibaca wakaf. Cara membacanya dibaca 2, 4 atau 6 harakat.
Contohnya: ‫تَ ْعبُ ُدونَ – نَ ْست َِع ْي‬
12. Mad Lin
Yakni mad yang terjadi apabila setelah huruf lin terdapat huruf sukun baru
karena di wakafkan. Adapun huruf lin yakni ‫و‬ sukun atau ‫ي‬ sukun yang huruf
sebelumnya berharakat fathah.
ِ ‫ه َذا ْالبَ ْي‬
‫ت – ِم ْن خَ وْ ٍـ‬
Contohnya: ‫ف‬
13. Mad Tamkin
Yakni mad yang terjadi apabila terdapat huruf ‫ ي‬berganda. Dimana ‫ي‬  yang
pertama bersimbol ‘tasydid kasroh’, dan ‫ي‬ yang kedua bersimbol sukun/mati.
Dengan syarat apabila ia tidak diikuti lagi dengan huruf hidup yang dimatikan
(karena ada di akhir bacaan). Karena jika demikian maka akan berubah menjadi
mad arid lissukun.
Contohnya:  َ‫ِمنَ النَّبِيِّ ْينَ – فِي اُأْل ِّميِّين‬
14. Mad farqi
Yakni mad yang terjadi apabila mad badal bertemu dengan huruf yang
bertasydid. Mad farqi digunakan untuk membedakan hamzah pertanyaan atau
Mad Istifham (pertanyaan). Cara membacanya dibaca 6 harakat.
Contohnya: ‫قُلْ آل َّذ َك َري ِْن‬ (katakanlah apakah dua yang jantan)
‫قُـــلْ آهَّلل ُ َأ ِذنَ لَ ُك ْم‬ (katakanlah: “Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu
(tentang ini).

Anda mungkin juga menyukai