Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BACA TULIS & QURAN

Diajukan untuk memenuhi tugas BTQ


Dosen
HJ. Nia Suniati Badriah, S.Pd.I, M.M.Pd

Disusun oleh:
Yuli Aulia

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
YAMISA
SOREANG
2018
PEMBAHASAN MATERI BTQ SEMESTER 2 A

A. TAJWID DAN PEMBAGIANNYA


1. HUKUM NUN MATI DAN TANWIN
a. Idzhar
Muhammad Mahmud menyatakan bahwa dalam arti bahasa,

ْْ ‫ ا َ ْل َب َي‬yakni terang, jelas, tampak. Sedangkan menurut


izhar berarti : ‫ان‬

istilah adalah “Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya

tanpa disertai berdengung”. Huruf izhar ada 6 macam yaitu : ْ ‫ء ْهـْح‬

‫ خْعْغ‬. Contoh : َْ‫ َي ْنئَ ْون‬, ‫ ن‬bertemu ‫ء‬


b. Idghom
Menurut Muhammad Mahmud, idgham dalam arti bahasa
َّ ‫شيْئْْفىْال‬
berarti: ْ‫شيْئ‬ َّ ‫( إْ ْدخَالْ ْال‬Memasukkan sesuatu pada sesuatu).
Arti ini jika dikembangkan berarti memasukkan huruf nun mati pada
idgham. Idhgam dibagi kedalam dua jenis yaitu idgham bilagunnah
dan idgham bigunnah. Idhgam bigunnah hurufnya ada 4 yaitu :

ْ‫( يَ ْنم ْو‬ya’, nun, mim, wawu). Contoh : ْ‫نْيَق ْول‬


ْْ ‫ َم‬,‫ ن‬bertemu ‫ى‬

Sedangkan idgam bilagunnah hurufnya ada 2 yaitu : ‫ ( لر‬lam


dan ra’ ). Contoh : ْ‫نْْلَد ْنه‬
ْ‫م‬ ‫ ن‬bertemu ‫ل‬
c. Iqlab
Menurut Muhammad Mahmud, iqlab dalam arti bahasa adalah

: ْ‫جهه‬ َ ‫شيْئْْ َع ْن‬


ْ ‫ْْو‬ َّ ‫ ت َ ْحويْلْْال‬: “mengubah bentuk sesuatu dari asalnya“.
Dalam arti mengubah huruf nun mati atau tanwin pada huruf iqlab.

Huruf iqlab hanya ada satu yaitu : ‫( ب‬ba). Contoh : ‫ا َ ْنبئْه ْْم‬
d. Ikhfa
Menurut Muhammad Mahmud, ikhfa dalam arti bahasa

adalah: ْ‫ستْر‬
َّ ‫“ ال‬menutupi atau menyembunyikan“. Huruf ikhfa’ sebanyak 15
macam, yang terkumpul pada awal kata berikut ini:

‫ا‬ َ ْ‫ض ْْع‬


ْ‫ظال ًم‬ َ ْ‫طيبًاْز ْْدْفىْتقًى‬
َ ْ‫ْد ْْم‬#ْ‫س َما‬
َ ‫فْذَاثَنَا َك ْْمْ َجا ْدَْش َْخصْْقَ ْد‬
ْْ ‫ص‬
Contoh : ْ‫طيبَات‬ َ ْْ‫ْم ْن‬,ْْ‫م ْنْْد ْون‬
2. HUKUM MIM MATI DAN TANWIN
a. Idghom Mimi / Idghom Mistlain
Mitslain artinya sejenis atau sama, karena idghom mitslain
adalah mim mati menghadapi mim lagi. Cara membacanya adalah
mim sukun diidghomkan dan disertai ghunnah dan ditahan 2 harokat.
Contohnya di bawah ini:

َ َ ‫ْكلَّ َماْأ‬-ْْ‫ْيْاْل َ ْرض‬


َ ‫ضآ َءْْلَه ْمْْ َّمش َْواْفيه‬
ْْ‫ْوآ َمنَه ْمْْم ْن‬-ْْ ْ ‫َو َخلَقَْْلَك ْمْْ َّماْف‬
ْ‫خ َْوف‬
Disebut juga idghom mitslain shoghir karena mim yang
pertama sukun. Ada pula mim bertemu mim yang sama-sama
berharokat dan bisa diidghomkan serta dinamai idghom mitslain kabir.
b. Ikhfa Syafawi
Ikhfa syafawi adalah apabila mim sukun bertemu
ba’. Dinamakan syafawi karena makhroj mim dari syafah/bibir. Ketika
menghadapi ba’, mim sukun dilafalkan samar menjadi ghunnah dan
ditahan 2 harokat. Ghunnah artinya dengung atau suara dari hidung.
Berikut contohnya :

َ ‫ْ َمالَه ْمْْبهْْم ْنْْع ْلم‬-ْْ‫َو َم ْنْْ َي ْعتَص ْمْْبالل‬


َْ‫ْْ–ْو َماه ْمْْبـمـؤْ منيْن‬
c. Idzhar Syafawi
Adapun izhhar syafawi adalah mim mati menghadapi huruf
hijaiyah selain ba’ dan mim. Jumlah huruf izhhar syafawi ada 26.
Apabila mim mati menghadapi ke 26 huruf tersebut, maka dizhohirkan

َ ‫َواْت َّ َب‬
makhroj dan sifat mimnya. Berikut contoh nya : ‫عتْه ْمْْذر َّيتَه ْْم‬
3. GUNNAH
Gunnah berarti mendengung, sedangkan Menurut Istilah : Gunnah
adalah apabila ada huruf nun atau huruf mim di tasydid. Gunnah ada 4 macam
yaitu :
a. Gunnah Musyadadah adalah hukum tajwid yang berlaku apabila huruf

Mim dan Nun dalam keadaan bertasydid ( ْ‫ْم‬/ْْ‫) ن‬.


b. Gunnah Asliyah adalah gunnah yang Ashli yaitu : ketika huruf mim dan
nun kedua-duanya dalam keadaan bertasydid. maka dalam
mengucapkannya di wajibkan memakai gunnah / suara dengung yang
nyata dan jelas dari pangkal hidung, seraya ditahan kira-kira ukuran 2

harkat/ketukan. Contoh seperti lafazh : ‫ فلما‬dibaca : FALA MMAA.

c. Gunnah Fari’iyah adalah Gunnah far’iyah dinamakan juga gunnah


kamilah (sempurna) karena suara dengung (nun dan mim) dibaca
sepanjang dua harkat, yaitu ketika : bertasydid, dibaca idgom bigunnah,
dibaca ikhfa, dibaca iqlab.
4. HUKUM ALIF LAM
a. Alif Lam Syamsiah
Yaitu apabila ada alif lam bertemu dengan salah satu huruf
hijaiyah yang masuk kedalam golongan huruf syamsiyah . huruf
alif lam syamsiah ada 14 yaitu :

contoh :
b. Alif Lam Qomariah
Yaitu apabila alif lam Qomariyah bertemu dengan salah satu
huruf hijaiyah yang termasuk kedalam golongan huruf qomariyah.
Huruf qomariyah ada 14 juga yaitu :

Contoh :
5. HUKUM IDZHAR MUTLAQ

Idzhar Wajib adalah merupakan salah satu bagian dari Hukum Idzhar
yang teradapat dalam ilmu tajwid. Bagian ilmu idzhar yang lain adalah idzhar
halqi. Cara membaca dari hokum idzhar adalah terang / jelas dan tidak
mendengung.

Dalam Hukum Idghom Bighunnah diterangkan bahwasannya apabila


ada Nun Sukun ( ْ‫ ) ْن‬dan dibelakangnya teradapat huruf ( ‫ ) يْـْوْـْنْـْم‬tetapi
Ddalam satu kata (biasanya tersambung), maka harus dibaca terang /jelas dan
tidak berdengung, dan ini disebut dengan Idzhar Wajib/Idzhar Mutlak.

Didalam Al-Quran, ciri0ciri idzhar wajib apabila tidak ada tanda tasydid diata
huruf Nun dan huruf Ya ketika ketemu dengan nun sukun

Contoh :
6. HUKUM MAD
َ
a. Mad Thabi’I ( ‫طبِي ِعي‬ ‫) َم ْد‬
Apabila ada alif ( ‫ ) ا‬terletak sesudah fathah atau ya’ sukun ( ‫) ي‬

sesudah kasrah ( ―ِْ ) atau wau ( ‫ ) و‬sesudah dhammah ( ―ِْ ) maka

dihukumi mad thabi’i . Mad artinya panjang , thabi’i artinya : biasa.


Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif
contoh :

ْ‫ْيَق ْولْْ–ْسميْع‬-ْْ‫كتَاْب‬
b. Mad Wajib Mutthasil ( ‫اج ْب ُمت َّ ِص ْل‬
ِ ‫) َمد َْو‬
Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah ( ‫ ) ء‬didalam satu

kalimat atau kata. Cara membacanya wajib panjang sepanjang 5 harakat


atau dua setengah kali mad thabi’i ( dua setengah alif ).

Contoh : ‫ء‬
َْ ‫ْ َجآ َْءْ–ْج ْي‬-ْْ‫س َوآء‬
َ
c. Mad Jaiz Munfashil ( ‫) َم ْدجَائِز ُم ْنفَ ِص ْل‬

Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah (‫ ) ء‬tetapi hamzah

itu dilain kalimat . Jaiz artinya : boleh . Munfashil artinya terpisah .


Cara membacanya boleh seperti mad wajib muttashil, dan boleh seperti
mad thobi’i saja .

َْ ‫َْوﻻَأ ْنت ْْمْب َماْأ ْنز‬


Contoh : ‫ل‬

d. Mad Lazim Musaqqol Kilmi ( ‫) َم ْدﻻ َِز ْم ُمثَقَّ ْل ِك ْل ِمي‬


Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan tasydid di dalam satu perkataan,
maka cara membacanya harus panjang selama 3 kali Mad Thabi’i atau 6
harakat.

Contoh : ْ‫َْوﻻَالضَّآلينَ ْاَلصاخَة‬


e. Mad Lazim Mukhafaf Kilmi ( ‫) َم ْدﻻ َِز ْم ُم َخفَّف ِك ْل ِمي‬
Apabila ada mad thobi’I bertemu dengan huruf mati (sukun), maka
cara membacanya sepanjang 6 harakat .

Contoh ‫آﻻَن‬

f. Mad Layn ( ‫) َم ْد لَين‬

Apabila ada wau sukun ( ‫ ) و‬atau ya’ sukun ( ‫ ) ي‬sedang huruf

sebelumnya yaitu berharakat fathah, maka cara membacanya sekedar


lunak dan lemas .

Contoh : ْ‫َريْبْْخ َْوف‬

g. Mad Aridlissukun ( ‫كو ِن‬


ُ ‫س‬ُّ ‫ض ِلل‬ ِ ‫) َم ْد‬
ْ ‫عار‬
Apabila ada waqaf atau tempat pemberhentian membaca sedang
sebelum waqaf itu ada Mad Thobi’i atau Mad Lein, maka cara
membacanya ada 3 macam :
a. Yang lebih utama dibaca panjang seperti mad wajib muttashil ( 6
harakat ).
b. Yang pertengahan dibaca empat harakat ya’ni du kali mad thobi’i..
c. Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti mad thobi’i biasa .

َ ْ‫بَصيْرْخَالد ْونَ ْوالنَّاس‬


Contoh : ْ‫سميْع‬

h. Mad Shilah Qosiroh ( ‫) َم ْد ِصلَة قَ ِصي َْرة‬

Apabila ada haa dhamir ( ‫ ) ه‬sedang sebelum haa tadi ada huruf hidup

(berharakat), maka cara membacanya harus panjang seperti mad thobi’i.

Contoh : ْ‫انَّهْْ َكانَْْﻻَشَريْكْلَه‬

i. Mad Shilah Tawhilah ( ‫) َم ْد ِصلَة َط ََََ ِو ْيلَة‬

Apabila ada Mad Qashirah bertemu dengan hamzah ( ‫) ء‬, maka

membacanya seperti Mad Jaiz Munfashil .


ْ َ ‫ع ْندَهْْاْﻻَبا ْذنهْلَهْْا‬
Contoh : ْ‫خلَدَه‬
j. Mad Iwad ( ‫) َم ْد ِع َوض‬
Apabila ada fathatain yang jatuh pada waqaf (pemberhentian) pada
akhir kalimat, maka cara membacanya seperti mad thobi’i.

Contoh : ‫حكي ًما‬


َ ْ‫سم ْيعًاْبَصي ًْراْ َعلِ ْي ًما‬
َ
k. Mad Badal ( ‫) َم ْد بَ َد ْل‬
Yaitu apabila ada hamzah bertemu dengan Mad , maka cara bacanya
seperti Mad Thobi’i.

Contoh : ْ‫آدَ َمْإيْماَن‬


Badal artinya ganti. Karena yang sebenarnya huruf mad yang ada tadi
asalnya hamzah yang jatuh sukun kemudian diganti menjadi ya atau alif
atau wau .

ْ‫ آدَ َم‬asalnya ‫أَأْدَ َْم‬


‫ ٳِ ْي َمان‬asalnya ْ‫ٳِئْ َمان‬
l. Mad Lazim Harfi Musyabba ( ‫شبَّع‬
َ ‫ف ُم‬ ِ ‫) َم ْد‬
ِ ‫ﻻز ْم ح َْر‬
Yaitu apabila pada permulaan surat dari Al-Qur’an terdapat salah satu
atau lebih Dari antara huruf yang delapan, ya’ni

‫ْقْ–ْصْ–ْعْ–ْسْ–ْلْ–ْكْ–ْم‬-ْ‫ ن‬, cara membacanya seperti


Mad Lazim yaitu 6 harakat .

Contoh : ‫َوالقلَمْآلمْنْيس‬

m. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf ( ‫َرف ُم َخفَّف‬ ِ ‫) َم ْد‬


ِ ‫ﻻزم ح‬
Yaitu apabila ada permulaan surat dari Al-Qur’an ada terdapat salah
satu atau lebih dari antara huruf yang lima ya’ni :

‫ْر‬-ْ‫ْه‬-ْ‫حْ–ْيْ–ْط‬
Cara bacanya seperti mad thobi’i Contoh :

‫حمْالم‬
n. Mad Tamkin ( ‫) َم ْد ت َ ْم ِكيْن‬

Apabila ada ya’ sukun ( ‫ي‬


ْْ ) yang didahului dengan ya’ yang
bertasydid dan harakatnya kasra, dan cara membacanya ditepatkan dengan
ta.

Contoh : ‫النَبييْنَْْحيييْت ْْم‬

o. Mad Farqi ( ‫) َم ْد فَ ْرق‬


Yaitu bertemunya dua hamzah yang satu hamzah istifham dan yang
kedua hamzah washol pada lam alif ma’rifat, cara membacanya sepanjang
6 harakat.

َ ‫ق ْلْءٰ اﷲْاذنَ ْلَك ْمْءٰ ِٰاﷲ َخيْراَماي ْشركونْق ْلْءٰ ِٰالذَّ َك َر‬
Contoh : ِْ‫ِيْن‬

p. Mad Ta’dim
Mad ta’zim adalah hukum bacaan mad yang ada dalam lapad atau

kalimat tauhid, yaitu lafadz ‫ﻻ ْاله ْإﻻ ْالله‬. Namun sebagian ulama ada

juga yang berpendapat bahwa mad ta’zim hanya ada dalam lam-nya lafadz
Allah, jadi tidak semua bacaan mad dalam kalimat tauhid itu disebut mad
ta’zim.
Hanya itulah bagaimana penjelasan tentang pengertian mad ta’zim
dalam ilmu tajwid, yang ada dalam kalimat tauhid.
7. QOLQOLAH

Menurut bahasa qalqalah berarti pantulan gerak atau getaran suara. Menurut
istilah qalqalah adalah melafalkan huruf-huruf tertentu dalam satu kalimat dengan
suara memantul dari makhrajnya karena huruf tersebut berharakat fathah, kasrah
atau dammah yang dibaca sukun karena berhenti.
Ada lima huruf qolqolah yaitu :

Qoloqolah dibagi kedalam 2 kelompok yaitu :


a. Qolqolah qubra
Adalah huruf qolqolah yang dibaca sukun yang terletakpada akhir
kata, baik karena memang berharkat sukun atau berharkat fathah,
dhamah , kasrah atau tanwin tetapi tidak dibaca waqaf (berhenti). Cara
membacanya harus lebih mantap dengan memantulkan suara dengan
pantulan yang kuat.
Contoh :
b. Qolqolah sugra
Adalah huruf qolqolah yang terletak pada pertengahan kata yang berharkat
sukun. Cara membacanya dengan pantulan yang tidak terlalu kuat.
Contoh :
8. HUKUM BACAAN RA’
Hukum bacaan Ra dalam ilmu tajwid, terdapat cara tersendiri untuk membaca
huruf Ra. Ada dua jenis cara untuk membaca huruf Ra, yaitu tafhim dan
tarqiq.
1. Contoh Ra dibaca tafhim
Huruf Ra akan dibaca tafkhim atau tebal karena sebab-sebab tertentu.
Sebab- sebab tertentu sebagai berikut :

pada kalimat: ْ ‫ض ْغطْْق‬


<ْ‫ظ‬ َ ْ‫ص‬
َّْ ‫خ‬ Contoh: Ra' Wajib hukumnya dibacal

tebal ( tafkhim ) manakala:


a. Ra bertanda baca fathah. Contoh:

ْ‫ْا َ ْلفقَ َرآ َء‬،‫لرحيْم‬


َّ َ ‫ْا‬،‫ْ َحش ََرة‬،‫َر ْح َمةَْﷲ‬
b. Ra bertanda baca dammah. Contoh:

‫ْرف َعت‬،َ‫ْا ْذكرواْﷲ‬،‫ْ َكفَر ْْوا‬،‫ْا َْْﻻَ ْخيَار‬


c. Ra bertanda sukun (mati), sedang huruf di belakangnya berupa
huruf yang difathah. Contoh:

ِْ‫ْقَ ْر َية‬،‫ْ َم ْر َيم‬،‫ْن َْرزقك ْم‬،‫حبًا‬


َ ‫َم ْر‬
d. Ra bertanda suku, sedang huruf di belakangnya berupa huruf yang
didammah. Contoh:

ًِْ‫ْح ْر َمة‬،‫ْع ْريَانًا‬،ً‫ْق ْربَة‬،ً‫ذريَّة‬

e. Ra yang bertanda baca sukun, sedang huruf di belakangnya berupa


huruf yang dikasrah, namun kasrah ini bukan asli tetapi baru datang.
Contoh:

ْ ‫ْاَم‬،‫ْا ْرجع ْوا‬،‫ْا ْر َح ْم‬،‫ا ْرجع ْي‬


‫ْارتَاب ْوا‬
f. Ra bertanda baca sukun, sedang huruf di belakangnya berharakat

kasrah asli dan sesudah ra bertemu dengan huruf isti’la (ْ ‫َح ْرف‬
ْ‫ )اسْت ْعالَء‬yang terdapat tujuh huruf yang terkumpul
ْ‫طاس‬ َ ‫ْلَب ْالم ْر‬،‫ْف ْرقَة‬،‫ضاه‬
َ ‫ْق ْر‬،‫صاد‬ َ ‫َي ْر‬

2. Contoh Ra dibaca Tarqiq

Ra' wajib dibaca tarqiq apabila ;

a. Huruf ra’ itu sendiri di baca kasroh, contoh: ‫جنَّ ِة‬ ٌ ‫فَ ِر ْي‬
َ ‫ق فِي ا ْل‬
b. Huruf ra’ di baca sukun dan terletak setelah huruf yang di baca kasroh,
Dan sesudahny a bukan huruf isti’la’, contoh ‫ِف ْر ع َْو نَ ِم ْر َية‬
c. Apabila dalam keadaan waaf atau di waqafkan, sedangkan huruf
sebelumumnya bertanda baca kasrah. Contoh ‫ُه َو ا ْلكَا فِ ُر ِم ْن نَا‬
‫ست َ ْكثِ ُر‬
ْ َ‫ت‬ ‫ ِصر‬Atau dalam keadaan waqaf atau di waqafkan, sedangkan di
antara Huruf ra dengan huruf yang bertanda baca kasrah terdapat huruf
ِّ ِ ‫ب ِا ل‬
bertanda baca sukun, contoh: ‫سحْ ِر‬
d. Apabila dalam keadaan di waqafkan, sedang huruf sebelumnya huruf ya

ْ ‫علَي ُك ِ ِّل ش‬
,Yang bertanda baca sukun, contoh: , ‫َيء‬ َ ‫َو اِ لَي ا هلل َِا ْل َم ِصي ُْر‬
‫قَ ِدي ٌْر‬
9. MAKHARIZUL HURUF
Makhraj berasal dari kata “kharaja” yang artinya keluar, sedangkan
makhraj sendiri berarti tempat keluar. Nah, dari sinilah kita bisa mengetahui bahwa
Makharijul Huruf berarti tempat keluarnya huruf-huruf hijayyah.
A. Macam-Macam Makharijul Huruf
Makharijul huruf terbagi menjadi 5 macam, yaitu sebagai berikut ini :
1. Al-Jauf (Rongga Mulut) – ‫ف‬
ُ ‫الج َْو‬
Dinamakan al-jaufu karena tempat keluarnya huruf-huruf berasal dari
rongga mulut. Adapun huruf-huruf hijaiyyah yang makhrajnya berasal dari al-
jaufu atau rongga mulut adalah alif, wawu, dan ya’, sebagaimana berikut ini :
Huruf dan Keterangan
Contoh
fathah bertemu alif ‫َو َما‬
kasroh bertemu ya' mati ‫اِنِِّ ْي‬
dhommah bertemu wawu mati ‫قُ ْولُ ْوا‬
2. ُ ‫ال َح ْل‬
Al-Halq (Tenggorokan) - ‫ق‬
Dinamakan al-halqu karena tempat keluarnya huruf-huruf berasal dari
tenggorokan. Adapun huruf-huruf hijaiyyah yang makhrajnya berasal dari al-
halqu atau tenggorokan, dalam hal ini terbagi ke dalam 3 bagian :
Jenis Makhraj
Huruf
aqshal halqi (pangkal tenggorokan) ‫ ه‬- ‫ء‬
wasathul halqi (tengah tenggorokan) ‫ ع‬- ‫ح‬
adnal halqi (ujung tenggorokan) ‫ خ‬- ‫غ‬
3. Al-Lisan (Lidah)
Dinamakan al-lisan karena tempat keluarnya huruf-huruf berasal dari
al-halqu atau tenggorokan ada 18 huruf , tetapi dalam hal ini terbagi kedalam
10 bagian
a. pangkal lidah dan langit-langit mulut belakang ‫ق‬
b. pangkal lidah tengah dan langit-langit mulut tengah ‫ك‬
c. tengah-tengah lidah ‫ج ش ي‬
d. pangkal tepi lidah ‫ض‬
e. ujung tepi lidah ‫ل‬
f. ujung lidah ‫ن‬
g. ujung lidah tepat ‫ر‬
h. kulit gusi ‫د ت ط‬
i. runcing lidah ‫ص س ز‬
j. gusi ‫ث ذ ظ‬
4. ASy-Syafatain (Dua Bibir)
Dinamakan al-syafatain karena tempat keluarnya huruf-huruf
berasal dari bibir. Adapun huruf-huruf hijaiyah yang makhrajnya
berasal dari al-syafatain atau dua bibir adalah ba’,mim,fa’ dan wawu
sebagaimana berikut ini :
a. bibir bawah ‫ف‬
b. bibir bawah dan atas ‫م ب و‬
5. Al-Khaisyum ( Hidung )
Dinamakan al-khaisyum karena tempat keluarnya huruf-huruf
berasal dari hidung. Karena jika kita menutup hidung maka huruf-
huruf yang makhrajnya berasal dari al-khaisyum tidak terdengar
dengan jelas. Adapun huruf-hurufnya adalah sebagaimana berikut ini
a. nun ditasydid َّ‫اِن‬
b. mim ditasydid ‫ا َ َّما‬
c. nun sukun sebab idghom bigunnah, iqlab, dan ikhfa’ haqiqi ‫ِم ْن قَبْل‬
d. mim sukun bertemu mim dan ba' ‫لَ ُه ْم َمام‬
10. TATA CARA MEMBACA AL-QURAN
A. HUKUM MEMBACA ISTI’ADZAH, BASMALAH DAN SURAT

pertama berhenti di setiap potongan kalimat: isti’adzah, basmalah, dan ayat


Al-Qur’an. Metode ini dalam ilmu qira’at dikenal dengan qat’ul jami’, misalnya:

َ ‫ا ْق َرأْْباسم‬
َْ‫ْربكَ ْالَّذيْ َخلَق‬ ْ‫ْالرحيْم‬
َّ ‫ْالرحْ َمن‬
َّ ‫بسْمْﷲ‬ ْ‫ْالرجيْم‬
َّ ‫طان‬ َّ ‫أَع ْوذْباللْمنَ ْال‬
َ ‫ش ْي‬

Kedua, berhenti pada kalimat isti’adzah, kemudian menyambung basmalah


dengan ayat Al-Qur’an. Metode ini dikenal dengan qat’ul ûlâ wa washluts tsânî,
misalnya:

َ ‫ْالرحيْمْا ْق َرأْْباسم‬
َْ‫ْربكَ ْالَّذيْ َخلَق‬ َّ ‫ْالرحْ َمن‬
َّ ‫بسْمْﷲ‬ ْ‫ْالرجيْم‬
َّ ‫طان‬ َّ ‫أَع ْوذْباللْمنَ ْال‬
َ ‫ش ْي‬

Ketiga, menyambungkan kalimat isti’adzah dengan basmalah dan berhenti


pada kalimat basmalah, kemudian memulai awal ayat. Metode ini dikenal
dengan washlul ûlâ wa qat’uts tsânî, misalnya:

َ ‫ا ْق َرأْْباسم‬
َْ‫ْربكَ ْالَّذيْ َخلَق‬ ْ‫ْالرحيْم‬
َّ ‫ْالرحْ َمن‬
َّ ‫ْالرجيْمْْبسْمْﷲ‬
َّ ‫طان‬ َّ ‫أَع ْوذْباللْمنَ ْال‬
َ ‫ش ْي‬

Keempat, menyambungkan semua komponen kalimat; isti’adzah, basmalah


dan awal ayat. Metode ini dikenal dengan “ washl Al-Jami’”, misalnya:

َ ‫ْالرحيْمْا ْق َرأْْباسم‬
َْ‫ْربكَ ْالَّذيْ َخلَق‬ َّ ‫ْالرحْ َمن‬
َّ ‫ْالرجيْمْْبسْمْﷲ‬ َّ ‫أَع ْوذْباللْمنَ ْال‬
َ ‫ش ْي‬
َّ ‫طان‬

Keempat metode di atas dapat dioprasionalkan apabila seorang qari’ memulai


bacaan Al-Qur’an di awal surat kecuali Surat Al-Taubah atau Al-Bara’ah.

Anda mungkin juga menyukai