Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENGEMBANGAN TAJWID GURU

MADRASAH TSANAWIYAH TERPADU AN NUR BUUTS PALU


TAHUN AJARAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunianya laporan
Pengembangan tajwid guru Madrasah Tsanawiyah Terpadu An Nur Buuts Palu selesai disusun.
Laporan pengembangan tajwid guru ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki mutu
guru dalam membaca Alquran dengan baik untuk diri sendiri maupun untuk peserta didik di
sekolah.

Laporan pengembangan tajwid guru ini merupakan Kegiatan Inovasi yang dimana
pengembangannya sendiri didasarkan dari kesadaran diri akan begitu pentingnya untuk
mengetahui dan mempelajari ilmu-ilmu tajwid. Kegiatan Inovasi terlaksana dari tahun 2018
hingga saat ini. Dengan adanya kegiatan Inovasi ini kami berharap guru-guru yang berada di
Madrasah Tsanawiyah Terpadu An Nur Buuts Palu menjadi lebih baik kedepannya.

Palu, ………………2021

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Umum

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Tajwid
2. Macam- Macam Hukum Tajwid
3. Waktu Pelaksanaan Belajar Tajwid

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Foto- Foto Kegiatan Pengembangan Ilmu Tajwid
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Al-qur’an sebagai satu mu’jizat terbesar bagi Rosulullah Muhammad SAW yang sangat
dicintai dan patut dijaga dan diamalkan oleh umat islam. Al-Qur’an diturunkan kepada hamba
dan Rasulnya merupakan kitab yang sangat agung. Disamping itu Al-qur’an juga merupakan
sumber kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Hal ini terbukti dengan perhatian yang amat
besar terhadap pemeliharaan yang semenjak turunnya di zaman Rasulullah hingga saat ini.

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang wajib dipelajari setiap umat manusia. Dalam
penulisan Al-qur’an, telah dilakukan pemahaman dan kehati-hatian penulisan tulisan Arab
terutama ayat-ayat Al-qur’an. Untuk mencapai keadaan dimana umat islam dapat mempelajari
dan mengajarkan Al-qur’an pastilah diperlukan kemampuan dan keterampilan yang memadai.
Membaca Alqur’an sebaiknya mempelajari juga cara membacanya. Ilmu membacanya biasa
disebut dengan ilmu Tajwid. Tajwid ini sangat penting bagi kita sebagai seorang muslim, karena
kita diperintahkan Allah SWT untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar (tartil), supaya
mempermudah kita dalam memahami dan merenunginya.

Dengan pemahaman ilmu tajwid yang guru dapatkan, bisa menjadi bekal untuk dapat
membaca Al-qur’an dengan baik dan benar, maka penulis ingin mengetahui upaya yang
dilakukan sekolah dalam menciptakan guru yang mahir dalam membaca Al-qur’an untuk
diterapkan kepada siswa dan siswi disekolah.

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tajwid
2. Apa saja macam-macan hukum tajwid
3. Kapan waktu pembelajaran tajwid
3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Tajwid
2. Mengetahui macam-macam Hukum Tajwid
3. Mengetahui waktu pelaksanaan belajar Tajwid
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Tajwid
Tajwid secara bahasa adalah membaguskan. Sedangkan Tajwid secara istilah adalah
membaca Alquran sesuai dengan mahrojnya huruf secara pas dan menyempurnakan semua sifat-
sifat huruf seperti membaca qalqalah terhadap huruf-huruf yang mempunyai sifat qalqalah.
Membaca hamsh terhadap huruf yang mempunyai sifat hamsh, membaca tebal terhadap huruf
istilak, membaca tipis terhadap huruf isti’fal. Bacaan mad, ghunah, idhar, idghom dan lain-lain.
Semua bisa terbaca seperti tata caranya sendiri-sendiri. Kemudian bacaan yang serupa di baca
sama, seimbang dan adil sama rata.
2. Macam-Macam Tajwid
Nun mati/tanwin apabila bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah hukum bacaannya ada
empat macam, yaitu: Idhhar, idgham, iqlab dan ikhfa.
ْ )
a. Idhar ( ٌ‫إظهَار‬
ْ ) bertemu
Idhar artinya jelas atau terang. Apabila ada nun mati/tanwin (/ ‫ٌ ٍ ً ن‬
dengan salah satu huruf halqi hukum bacaannya disebut idhar.
Huruf-huruf halqi itu ada enam yaitu: ‫ا ح خ ع غ ھ‬
Contoh bacaan idhar:
No Huruf Nun mati ( ْ‫)ن‬ Tanwin (ً ٍ ٌ )
1
‫ا‬ َ‫َمنْ أ َمن‬ ٌ‫س ْو ٌل اَ ِميْن‬
ُ ‫َر‬
2
‫ح‬ ‫عَنْ َح َرا ِم َك‬ ٌ‫نَا ٌر َحا ٍميَة‬

b. Idgham ( ‫) اِ ْد َغا ٌم‬


Idgham artinya memasukkan atau melebur. Apabila nun mati atau tanwin bertemu
salah satu huruf dari huruf ‫ ي ن م و ل ر‬maka wajib dibaca idgham, cara membacanya
seolah mentasydidkan nun mati/tanwin ( ْ‫ ن‬/ ً ٍ ٌ ) ke dalam huruf hidup sesudahnya.
Sehingga bunyi nun mati atau tawin tidak terdengar sama sekali. Idgham terbagi menjadi
dua macam, yaitu: idgham bighunnah dan idgham bila ghunnah.
c. Idgham bighunnah ( ‫) اِ ْد َغا ٌم بِ ُغنَّ ٍة‬
Idgham bighunnah artinya memasukkan atau melebur dengan dengung (ghunnah)
yaitu bila nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf idgham bighunnah .
Hukum bacaannya wajib dibaca berdengung (bighunnah) dengan meleburkan
suara nun mati/tanwin ke dalam huruf yang ada di depannya.
Contoh bacaan idgham bighunnah:
no Huruf ْ
Nun mati (‫)ن‬ Tanwin ( ً ٍ ٌ )
1 ‫ي‬ ‫َمنْ يَقُ ْو ُل‬ ‫ص ُد ُر‬
ْ َ‫يَ ْو َمِئ ٍذ ي‬
2 ‫ن‬ ‫ِمنْ نِ ْع َم ِة‬ ‫ِح ْك َم ٍة نَافِ َع ٍة‬
Ketentuan bacaan idgham bighunnah tidak berlaku lagi jika nun mati berada dalam satu
kata. Hukum bacannya wajib dibaca idhar atau bunyi nun mati/tanwin dibaca jelas.
Contoh : ٌ‫ص ْن َوانٌ ـ ُد ْنيَا ـ بُ ْنيَان‬
ِ ‫قِ ْن َوانٌ ـ‬
d. Idgham bilaghunnah ( ‫)اِ ْد َغا ٌم بِالَ ُغنَّ ٍة‬
Idgham bilaghunnah artinya memasukkan atau melebur tanpa berdengung.
Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah atu huruf idgham bilaghunnah
yaitu ‫ل ـ ر‬. Hukum bacaannya tidak boleh berdengung tetapi wajib melebur nun
mati/tanwin ke dalam huruf sesudahnya.
Contoh bacaan idgham bilaghunnah:

No Huruf Nun mati ( ْ‫)ن‬ Tanwin ( ً ٍ ٌ )


1
‫ل‬ َ‫ِمنْ لَ ُد ْنك‬ َ‫ُهدًى لِ ْل ُمتَّقِيْن‬
2
‫ر‬ ‫ِمنْ َربِّ َك‬ َ‫َخ ْي ٌر َرا ِزقِيْن‬

e. Iqlab ( ‫) اقالب‬
Iqlab artinya membalik atau mengganti. Apabila nun mati/tanwin bertemu dengan
huruf ‫ب‬, maka hukum bacaannya disebut iqlab. Cara membacanya adalah bunyi nun
mati/ tanwin berubah menjadi bunyi mim ( ‫ ) ْم‬Huruf iqlab hanya satu yaitu huruf ‫ب‬
Contoh bacaan iqlab:
No Huruf Nun mati (‫) ْن‬ Tanwin (ً ٍ ٌ )
1 ‫ب‬ ‫ِمنْ َب ْع ِد ِه ْم‬ ‫ص ْي ٌر‬
ِ َ‫س ِم ْي ٌع ب‬
َ

f. Ikhfa ( ‫)اِ ْخفَا ٌء‬


Ikhfa artinya menyamarkan/menyembunyikan bunyi nun mati atau tanwin.
Maksudnya bunyi nun mati/ tanwin dibaca samar-samar antara jelas dan dengung, serta
cara membacanya ditahan sejenak. Hukum bacaan disebut ikhfa apabila nun mati/tanwin
bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang jumlahnya ada 15 yaitu:
‫تـثـجـدـذـز–سـشـصـضـطـظـفـقـك‬
Contoh bacaan ikhfa:

No Huruf Nun mati (‫) ْن‬ Tanwin (ً ٍ ٌ )


1 ‫ت‬ ‫فَ َمنْ تَبِ َع‬ ٍ ّ‫َجن‬
‫ت ت َْج ِرى‬

2 ‫ث‬ ْ‫فَ َمنْ ثَقُلَت‬ ٌ ِ‫اب ثَاق‬


‫ب‬ ٌ ‫ش َه‬
ِ

ّ ‫)اِ ْخفَاء َشفَ ِو‬


g. Ikhfa Syafawi (‫ي‬
Ikhfa Syafawi adalah menyembunyikan atau menyamarkan huruf mim.Hukum
bacaan disebut ikhfa syafawi apabila mim mati atau mim sukun bertemu dengan
huruf ba ( ‫)ب‬. Adapun cara membacanya harus dibunyikan samar-samar di bibir dan
didengungkan.
Contoh:
Mim mati bertemu huruf ba’ : ‫َو َما لَ ُه ْم بِ َذلِ َك‬
Mim mati bertemu huruf ba’ : ‫ت َْر ِم ْي ِه ْم بِ ِح َجا َر ٍة‬

h. Idghom
Idgham secara bahasa berarti meleburkan atau memasukan, dalam hukum nun
mati, idham berarti meleburkan nun mati/tanwin, yang terkait dengan hukum nun mati
dan tanwin ini idghan terbagi menjadi dua, yaitu Idghom Bighunah dan Idghom
Bilaghunah. Pembagian Idghom menurut ittifaq ulama Qurro’, idghom ini (idghomnya
semua huruf Hijaiyyah yang dilihat dari makhraj dan sifatnya huruf) dibagi menjadi tiga
yaitu:
• Idghom Mutamatsilain
Yaitu apabila ada dua huruf yang sama baik makhroj dan sifatnya seperti ba’ mati
bertemu dengan ba’ atau dal mati bertemu dengan dal, maka harus diidghomkan menurut
kesepakatan ulama’ Qurro’, baik bertemunya dalam satu kalimat atau lain kalimat.
ُ ‫ ي ْغت َْب بَ ْع‬Yang demikian itu terkecuali huruf mad yaitu ya’ mati
Contoh : َُ‫ يُ َو ِّج ْهـ ه‬, ‫ضـ ُك ْم‬
bertemu dengan ya’ jatuh setelah kasroh dan wawu mati jatuh setelah dhommah bertemu
dengan wawu, sebagaimana kesepatan ulama qurro’. Hal ini dikarenakan agar sifat huruf
mad itu masih tetap dan tidak hilang.
Contoh : ِ‫ قَالُ ْوا َو ُه ْم‬, ‫فى يَ ْو ٍم‬
ْ
• Idghom Mutajanisain
Apabila ada dua huruf yang sama makhrojnya akan tetapi berbeda sifatnya. Seperti
dal bertemu ta’, ta’ bertemu dal dan sebagainya. Contoh : َ‫ اَ ْثقَلَتْ َّد َع َوهللا‬, َ‫ قَ ْد تَّبَيّن‬, َ‫ي ْل َه ْث ّذالِك‬
Adapun kalimat ِ‫كب َّم َعنَا‬
ْ ‫اِ ْر‬menurut Imam Hafs ‘an ‘Ashim cara membacanya harus
diidghomkan dan disertai dengan dengung, sedangkan lafad َ َ‫بســـ ْطت‬َ dibaca dengan
Idghom Naqish. Yaitu sifat huruf tho’ (Isti’la’) masih tetap tampak.
• Idghom Mutaqoribain
Apabila ada dua huruf yang berdekatan baik makhrojnya maupun sifatnya .
ْ ‫ اَل ْم‬, ‫قُ ْل َّر ِّب‬
Contoh : ‫نخلُ ْق ُك ْم‬
i. Idghom Mimi ( ‫)اِ ْدغَا ٌم ِمي ِمي‬
Hukum bacaan disebut idgham mimi apabila mim sukun bertemu dengn mim
yang sejenis. Cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim rangkap atau
ditasydidkan dan wajib dibaca dengung. Idgham mimi sering pula disebut idgham
mitslain atau idgham mutamatsilain (idgham yang hurufnya serupa atau sejenis)
Contoh: Mim mati bertemu huruf mim : ِ‫َو َما لَ ُه ْم ِمنَ هللا‬
Mim mati bertemu huruf mim : َ‫اِنْ ُك ْنتُ ْم ُمْؤ ِمنِيْن‬
ِّ ‫شفَ ِو‬
j. Idhar Syafawi (‫ي‬ ْ ‫)اِ ْظ َه‬
َ ‫ار‬
Idhar syafawi artinya apabila mim mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah
selain huruf mim dan ba’, maka hukum bacaannya disebut idhar syafawi. Cara
membacanya bunyi mim disuarakan dengan terang dan jelas tanpa berdengung di bibir
dengan mulut tertutup. Huruf-huruf idhar syafawi jumlahnya ad 26 huruf, yaitu:
‫اـتـثـجـحـخـدـذـرـزـسـشـص‬
‫ي‬- ‫ـ ض ـ ط ـ ظ ـ ع ـ غ ـ ف ـ ق ـ ك ـ ل ـ ن ـ وـ ھ‬
No huruf Kalimat No Huruf Kalimat
1 ‫ا‬ ‫فَلَ ُه ْم اَ ْج ٌر‬ 14 ‫ض‬ ‫ضوا‬
ُ ‫َوا ْم‬
2 ‫ت‬ ‫ت ت َْج ِرى‬
ٍ ‫َجن‬ 15 ‫ط‬ ‫لَ ُهم طَ َعا ٌم‬

k. Hukum Mim dan Nun yang Bertasydid (ghunnah)


Apabila ada huruf mim dan nun yang bertasydid maka hukum bacaannya disebut
ghunnah. Adapun tempat keluarnya ghunnah adalah pada jalur hidung, sedangkan
lamanya bacaan ghunnah adalah 1 alif atau 2 harokat membacanya harus dibaca dengan
suara dengung.
ّ , ‫ ث ّم‬, ‫س‬
Contoh :‫ِإن‬ ِ ‫ِب َر ِّب النَّا‬
Keterangan :
Enam bacaan yang di dalamnya terdapat bacaan ghunnah (dengung) yaitu: idghom
bighunnah, iqlab, ikhfa’ haqiqi, ikhfa’ syafawy, idghom mimy, mim atau nun yang
bertasydid.

3. Waktu Pelaksanaan Belajar Tajwid


Proses pembelajaran tajwid dilakukan setiap sekali seminggu yaitu dihari sabtu
pada jam 13.00 sampai selesai. Di karenakan, dari jam 7.30-12.00 WIT proses
pembelajaran masih berlangsung. Dalam pembelajaran tajwid guru di bimbing langsung
oleh ustaza-ustza pilihan yang bersanad yang sudah sangat mahir dalam pemahaman ilmu
tajwid. Dalam proses belajar, kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok
berjumlah 3 orang.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Setiap muslim di wajibkan membaca Alquran secara baik dan benar. Oleh sebab itu
setiap muslim diwajibkan belajar memahami tata cara dalam membaca Alquran/ ilmu tajwid.
Ilmu tajwid yaitu ilmu yang membahas tentang tata cara membaca Alquran dengan baik dan
benar, yang berisi tentang cara membaca, kapan bacaan harus di baca panjang, pendek,
berdengung, jelas, samar-samar dan dimana harus berhenti, Serta mengetahui makharijul huruf
yang benar dan tepat.

2. SARAN
Dalam hal ini diharapkan seluruh guru bertanggung jawab atas ilmu tajwid yang diberikan dan
dapat menerapkannya dengan baik kepada peserta didik. Sebab mendidik bukanlah hal yang mudah
sehingga dibutuhkan strategi dan metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Selain itu diharapkan
juga dapat bersungguh-sungguh dalam memperbaiki bacaan Al-Qur’an dan terus belajar. Diharapkan
juga dapat memanfaatkan waktu dengan lebih baik lagi. Bacalah Alquran dengan menggunakan ilmu
tajwid dan membacanya haruslah tartil tidak terburu-buru. Karena dapat merusak makna dari
bacaan Alquran.
DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Abdul A.R 2003. Pedoman Dauroh Al-Qur'an. Kenanga: Markaz Al-Qur'an.
Lembaga Bahasa Dan Budaya Institut Agama Islan Negeri (IAIN) Mataram. 2013. Dirasah Al-
Qur'an (Dasar-Dasar Pengajar Tajwid Al-Qur'an). Mataram: Laboratorium Al-Qur'an.
Zarkasyi, Imam. 1995. Pelajaran Tajwid. Gontor Ponorogo: Trimurti Press.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai