ILMU TAJWID
Dosen pengampu :
BUDI ILHAM ,S.Pd.,M.Hum
Disusun Oleh
SAYYID MUSTAFA KAMAL VAHLEVI
PRODI PAI,PGMI,PAUD
2023/2024
Kata Pengantar
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Tajwid adalah sebuah ilmu tentang kaidah serta cara – cara membaca
Al-Qur’an dengan sebaik – baiknya. Memelihara bacaan Al-Qur’an dari
kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca
merupakan tujuan dari Ilmu Tajwid. Belajar Ilmu Tajwid hukumnya fardhu
kifayah, sedang membaca Al-Qur’an dengan baik (sesuai dengan Ilmu Tajwid)
hukumnya fardhu ‘Ain. Banyak dalil wajib mewajibkan mempraktekan tajwid
dalam setiap pembacaan Al-Qu’an.
Salah satunya adalah “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan / tartil
(bertajwid)” [Q.S Al-Muzzammil (73):4]. Salah satu ayat ini sudah jelas bahwa
Allah SWT memerintahkan Nabi SAW untuk membaca Al-Qur’an yang
diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah penucapan setiap huruf-
hurufnya (bertajwid).
Pengenalan Ilmu tajwid untuk anak-anak tingkat madrasah ataupun setara
dengan SD sudah diajarkan, namun permasalahannya adalah siswa kurang
memperhatikan guru saat mengajar dikarenakan Ilmu Tajwid ini susah dan
membosankan untuk dipelajari. Seperti yang diketahui bersama permasalahan ini
disebabkan karena kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Oleh karena itu sangatlah penting bagi para guru dalam menemukan metode-
metode yang efektif untuk meningkatkan motivasi siswa-siswi mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan tajwid ?
2. Apa pengertian izhar ?
3. Ada berapa hukum bacaan nun mati dan tanwin ?
C. Tujuan Masalah
1. Memahami yang di maksud dengan tajwid ?
2. Memahami pengertian izhar ?
3. Memahami Ada berapa hukum bacaan nun mati dan tanwin ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tajwid
1. Idhar ( ) إْظَهار
Idhar artinya jelas atau terang. Apabila ada nun mati/tanwin (/ ) ٌ ٍ ً ْنbertemu
dengan salah satu huruf halqi hukum bacaannya disebut idhar.
Idgham artinya memasukkan atau melebur. Apabila nun mati atau tanwin bertemu
salah satu huruf dari huruf ي ن م و ل رmaka wajib dibaca idgham, cara membacanya
seolah mentasydidkan nun mati/tanwin ( ْن/ ً ٍ ٌ ) ke dalam huruf hidup sesudahnya.
Sehingga bunyi nun mati atau tawin tidak terdengar sama sekali.
Idgham terbagi menjadi dua macam, yaitu: idgham bighunnah dan idgham bila ghunnah.
Hukum bacaannya wajib dibaca berdengung (bighunnah) dengan meleburkan suara nun
mati/tanwin ke dalam huruf yang ada di depannya.
Contoh bacaan idgham bighunnah:
3 م
ِم ْن َم َسٍد َعاِبٌد َم ا َع َبْدُتْم
4 و
ِم ْن َو َر اِءِهْم َخْيٌر َو َاْبَقى
Ketentuan bacaan idgham bighunnah tidak berlaku lagi jika nun mati berada dalam satu
kata. Hukum bacannya wajib dibaca idhar atau bunyi nun mati/tanwin dibaca jelas.
Hukum bacaannya tidak boleh berdengung tetapi wajib melebur nun mati/tanwin ke
dalam huruf sesudahnya.
1
ل ِم ْن َلُد ْنَك ُهًدى ِلْلُم َّتِقْيَن
2
ر ِم ْن َر ِّبَك َخْيٌر َر اِزِقْيَن
3. Iqlab ( ) اقالب
Iqlab artinya membalik atau mengganti. Apabila nun mati/tanwin bertemu dengan
huruf ب, maka hukum bacaannya disebut iqlab. Cara membacanya adalah bunyi nun
mati/ tanwin berubah menjadi bunyi mim ( )ْمHuruf iqlab hanya satu yaitu huruf ب
تـثـجـدـذـز–سـشـصـضـطـظـفـقـك
Contoh bacaan ikhfa:
Hukum mim mati merupakan salah satu dari ilmu tajwid sebagaimana halnya
hukum nun mati.
Mim mati atau mim sukun ( )ْمapabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah maka
memiliki tiga hukum bacaan, yaitu ikhfa syafawi, idghom mimi dan idhar syafawi.
Contoh:
Hukum bacaan disebut idgham mimi apabila mim sukun bertemu dengn mim
yang sejenis. Cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim rangkap atau
ditasydidkan dan wajib dibaca dengung. Idgham mimi sering pula disebut idgham
mitslain atau idgham mutamatsilain (idgham yang hurufnya serupa atau sejenis)
Contoh:
Idhar syafawi artinya apabila mim mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah
selain huruf mim dan ba’, maka hukum bacaannya disebut idhar syafawi. Cara
membacanya bunyi mim disuarakan dengan terang dan jelas tanpa berdengung di bibir
dengan mulut tertutup.
ـ ض ـ ط ـ ظ ـ ع ـ غ ـ ف ـ ق ـ ك ـ ل ـ ن ـ وـ ھ -ي
7 د َلُهْم َداراَالِخَرِة 20 ق َر َأْو ُهْم َقاُلْو ا
8 21
ذ َر ُّبُك ْم ُذ ْو ا َر ْح َم ٍة ك ِاَّنُهْم َك اُنوا
9 22
ر ِاْيلِفِه ْم ِر ْح َلَة ل َفَم ا َلُهْم َال ُيْؤ ِم ُنْو َن
10 23
ز َاْم َزَّيّنا الَس َم اء ن َاَلْم َنْج َع ْل
11 24
س َفْو َقُك ْم َس ْبًعا و َع َلْيِهْم َو َالُهْم َيْح َز ُنوَن
12 25
ش ُهْم َش ُّر الَبِرَّيِة ھ َاْم ِه ْلُهْم ُر َو ْيًدا
13 26
ص ِاْن ُكْنُتْم َص اِدِقْيَن ي َم اَلم َيْع َلْم
Metode yang bisa dipakai untuk mengajarkan ilmu tajwid antara lain pembiasaan,
ceramah, tanya strategi yang bisa dipakai adalah:
Contoh mamahami kaidah tajwid serta dapat menerapkan ke dalam bacaan al-Quran
dengan benar.
b. Media : Bagan (kertas Karton atau Power point), Lembaran-lembaran kertas berisi
ayat/surah al-Qur’an
d. Langkah:
- Kelompok yang sudah selesai membaca memilih kelompok lain untuk giliran
selanjutnya.
a. Tujuan : siswa mamahami kaidah tajwid serta dapat menerapkan ke dalam bacaan al-
Quran dengan benar.
b. Media : Bagan (kertas Karton atau Power point), Lembaran-lembaran kertas berisi
ayat/surah al-Qur’an, juz ’amma
c. Cara bermain : individu
d. Langkah:
- siswa yang sudah selesai membaca memilih nomor untuk mendapat giliran selanjutnya.
a. Tujuan : siswa bisa membedakan dan memahami bacaan-bacaan tajwid yang diajarkan.
d. Langkah:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai calon guru, kita dituntut untuk kreatif dalam mengembangkan strategi
pembelajaran yang membuat murid tidak bosan.
DAFTAR PUSTAKA
Guru, Tim Bina Karya. 2009. Bina Belajar Al-Qur’an Hadits untuk Madrasah Ibtidaiyah
Kelas II. Jakarta. Erlangga.
Guru, Tim Bina Karya. 2009. Bina Belajar Al-Qur’an Hadits untuk Madrasah Ibtidaiyah
Kelas III. Jakarta. Erlangga.
Guru, Tim Bina Karya. 2009. Bina Belajar Al-Qur’an Hadits untuk Madrasah Ibtidaiyah
Kelas IV. Jakarta. Erlangga.
Guru, Tim Bina Karya. 2009. Bina Belajar Al-Qur’an Hadits untuk Madrasah Ibtidaiyah
Kelas VI. Jakarta. Erlangga.