Anda di halaman 1dari 10

HUKUM BACAAN MIM MATI DAN

LAFADZ ALLAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Baca Tulis Al-Qur’an
Dosen Pengampu : Maskam, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Ade Irma Rismala (203223007)


Dewi Rahmawati (203223018)

PMTK / III / REGULER

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil’alamin berkat rahmat-Nya dan karunia-Nya yang tak terhingga


di limpahkan kepada kIta semua sehingga karena itu juga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah untuk mata kuliah baca tulis al-qur’an dengan dosen pengampu Maskam, M.Pd.I
yang berjudul “HUKUM BACAAN MIM MATI DAN LAFADZ ALLAH”.
Tak lupa sholawat serta salam semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan-Nya dan
mencurahkan-Nya pada penghulu kami baginda Nabi Muhammad SAW,Beserta
keluarganya, Para sahabatnya, dan kita semua selaku umatnya semoga mendapatkan syafaat
di Yaumil Akhir nanti.
Kami menyadari meminta maaf dalam makalah yang kami susun dengan sedemikian
rupa belum sempurna seperti yang ada dalam benak dan harapan anda semua karena “Tak ada
gading  yang tak retak” kami hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Kami berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua baik kami selaku
penyusun maupun pembaca .

Kuningan, 25 September 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Melihat fenomena pada masyarakat saat ini, dimana masih banyak yang belum bisa
membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, terkhusus pada ilmu tajwid yang mengajarkan
tata cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Selain itu masyarakat hanya sekedar 
membaca tapi tidak mengetahui makna dan mengetahui hukum bacaan dalam Al-Qur’an
tersebut.
Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini akan membahas tentang ilmu tajwid
khususnya tentang Hukum Bacaan Mim Mati karena materi ini masih banyak yang belum
bmemahaminya.
Dalam materi  Hukum Bacaan Mim Mati  ini juga mengandung nilai yang sangat
penting dalam tata cara pembacaan Al-Qur’an karena dalam membaca Al-Qur’an tajwid
mutlak digunakan karena didalam membaca Al-Qur’an salah penyebutan maka akan salah
arti dan makna.

B. Perumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Bacaan Mim Mati ?


2. Berapa pembagian Bacaan Mim Mati  ?
3. Bagaimana cara membaca hukum bacaan mim mati ?
4. Apa yang dimaksud dengan Hukum Bacaan Lafadz Allah?
5. Berapa pembagian Bacaan lafadz allah ?
6. Bagaimana cara membaca hokum bacaan lafadz allah ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui arti dari Hukum Bacaan Mim Mati.


2. Untuk mengetahui berapa banyak pembagian hukum bacaan mim mati.
3. Untuk mengatahui cara membaca Al-Qur’an dengan  Hukum Bacaan Mim Mati.
4. Untuk mengetahui arti dari hukum bacaan lafadz allah.
5. Untuk mengatahui berapa banyak pembagian hukum lafadz allah.
6. Untuk mengetahui cara membaca al-qur’an dengan hukum bacaan lafadz allah.

D. Manfaat

1. Kita bisa mengetahui pengertian Bacaan Mim Mati 


2. Dapat mengetahui pembagian Bacaan Mim Mati 
3. Kita dapat mengetahui cara membaca hokum bacaan mim mati.
4. Dapat mengetahui srti dari hokum bacaan lafadz allah
5. Kita bisa mengetahui berapa banyak pembagian huku, lafadz allah
6. Kita dapat mengetahui cara membaca al-qur’an dengan hokum bacan lafadz allah
BAB I
PENDAHULUAN

Tajwid adalah ilmu untuk mempelajari Al-Qur’an, dengan adanya ilmu tersebut maka
kita yang awam dan baru masuk Islam bisa mempelajari Al-Qur’an dengan mudah. Di dalam
Ilmu Tajwid ada beberapa hukum bacaan Al-Qur’an yang sudah ditetapkan agar mudah
mempelajarinya.
Dengan adanya ilmu tersebut, maka diharapkan seluruh umat Islam yang ada di dunia
khususnya di Indonesia agar mudah mempelajari ilmu Al-Qur’an dengan benar, fasih dan
tidak salah melafalkannya. Dari latar belakang diatas tersebut, maka disini penulis akan
membahas makalah yang berjudul tentang Hukum Mim Mati/bersukun yang sering kita kenal
terbagi menjadi tiga macam yaitu idghom mimi, ikhfa’ safawi, dan idzhar safawi.
Semua itu akan kami uraikan secara jelas agar memudahkan kita semua dalam
memahami kandungan isi Al-Qur’an dan pembahasan makalah ini dengan mudah. Dan
menjadikan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
HUKUM MIM BERSUKUN DAN LAFADZ ALLAH

A.    DEFINISI MIM MATI/SUKUN


Mim mati / mim sukun adalah huruf mim yang berharakat sukun/mati dan huruf
sebelumnya berharakat fathah, kasrah, atau dhammah, seperti kalimat berikut:
1.      Mim Pada kata Lam
2.      Mim Pada kata Yahum
3.      Mim Pada kata Lahum.
Mim mati (sakinah)  adalah huruf mim (  ‫ ) م‬ yang tidak berharokat. Hukum mim sakinah
adalah cara membaca mim ketika bertemu dengan huruf  hijaiyah yang lainnya baik
ketika washl maupun waqof.
Mim mati dapat bertemu dengan huruf hijaiyyah setelahnya kecuali tiga huruf madd yaitu
: alif, waw dan ya  [  ‫ ي‬-‫ ا‬-‫] و‬. Mim sakinah tidak dapat jatuh sebelum huruf madd karena
akan terjadi pertemuan dua huruf mati dan hal ini mustahil terjadi dalam bahasa arab karena
tidak dapat dibaca dan diucapkan.

B.     PEMBAGIAN BACAAN MIM MATI/BERSUKUN


Hukum mim mati ketika bertemu dengan huruf hijaiyah ada tiga macam, diantaranya
yaitu:
1.      Ikhfa Syafawi
Yaitu apabila mim mati bertemu dengan huruf ba [‫ ب‬ ]. Cara membaca/pengucapan mim
Nampak samar disertai ghunnah.
Contoh:
‫ت َْر ِم ْي ِه ْم‬ ‫ار ٍة‬
َ ‫بِ ِح َج‬

2.      Idghom Mitslain atau biasa disebut juga  idghom mimi


Yaitu apabila mim mati bertemu dengan huruf mim. Cara pengucapannya harus disertai
dengan ghunnah.
Contohnya:
‫ ُك ْنتُ ْم‬  َ‫سلِ ِميْن‬
ْ ‫ُم‬

3.      Idzhar Syafawi


Yaitu apabila mim mati bertemu dengan huruf hijaiyah selain huruf mim dan ba. Cara
pengucapannya, mim harus nampak jelas tanpa ghunnah sedikitpun. Terutama ketika bertemu
dengan huruf fa’ dan waw, sedikitpun mim tidak boleh terpengaruh oleh makhroj huruf fa’
dan waw walaupun tempat makhrojnya berdekatan.
Contoh:
َ َ‫ ُه ْم ا‬      ‫ اَ ْمثَـالَ ُه ْم‬      َ‫ اَ ْن َع ْمت‬   
‫ش ُّد‬

Ada beberapa Huruf idhar syafawi dan jumlahnya ada 26 huruf, diantaranya yaitu:
‫اـتـثـجـحـخـدـذـرـزـسـشـصـضـطـظـعـغ‬
‫ ھ –ي‬-‫ـ ف ـ ق ـ ك ـ ل ـ ن ـوـ‬

No Huruf Kalimat No Huruf Kalimat


1 ‫ا‬ ‫فَلَهُ ْم‬ ‫اَجْ ٌر‬ 14 ‫ض‬ ‫َوا ْمضُوا‬
2 ‫ت‬ ‫تَجْ ِرى‬ ‫ت‬
ٍ ‫َجن‬ 15 ‫ط‬ ‫لَهُم‬ ‫طَ َعا ٌم‬
3 ‫ث‬ ‫ثَجَّاجًا‬ ‫َما ًء‬ 16 ‫ظ‬ ‫السَّو ِء‬ ‫ظَنَنتُ ْم‬ ‫ظَ َّن‬
4 ‫ج‬ ٍ ‫خَ ْل‬ ‫َج ِد ْي ٍد‬
‫ق‬ 17 ‫ع‬ ‫ َولَهُ ْم‬  ٌ‫َع َذاب‬
5 ‫ح‬ ‫ َعلَ ْي ِه ْم‬  َ‫َحافِ ِظ ْين‬ 18 ‫غ‬ ‫ َما ُء ُك ْم‬ ‫َغوْ رًا‬
6 ‫خ‬ ‫ ْالبَ ِريَّ ِة‬ ‫هُ ْم‬ ‫خَ ْي ُر‬ 19 ‫ف‬ ‫لَهُ ْم‬ ‫فِ ْيهَا‬
7 ‫د‬ ‫لَهُ ْم‬ ‫دَاراالَ ِخ َر ِة‬ 20 ‫ق‬ ‫ َرأَوْ هُ ْم‬ ‫قَالُوْ ا‬
8 ‫ذ‬ ‫ َربُّ ُك ْم‬ ‫ ُذوْ ا‬ ‫َرحْ َم ٍة‬ 21 ‫ك‬ ‫اِنَّهُ ْم‬ ‫َكانُوا‬
9 ‫ر‬ ‫اِيْلفِ ِه ْم‬ َ‫ِرحْ لَة‬ 22 ‫ل‬ َ‫ي ُْؤ ِمنُوْ ن‬ ‫فَ َما‬ َ‫ا‬ ‫للَهُ ْم‬
10 ‫ز‬ ‫ال َس َماء‬ ‫اَ ْم‬ ‫زَ يَّنّا‬ 23 ‫ن‬ ‫اَلَ ْم‬  ْ‫نَجْ َعل‬
11 ‫س‬ ‫فَوْ قَ ُك ْم‬ ‫َس ْبعًا‬ 24 ‫و‬ َ‫يَحْ َزنُون‬ ‫ َوالَهُ ْم‬ ‫َعلَ ْي ِه ْم‬
12 ‫ش‬ ‫البَ ِريَّ ِة‬ ‫هُ ْم‬  ُّ‫َشر‬ 25 ‫ھ‬ ‫ ُر َو ْيدًا‬ ‫اَ ْم ِه ْلهُ ْم‬
13 ‫ص‬ ‫اِ ْن‬ ‫ ُك ْنتُ ْم‬  َ‫صا ِدقِ ْين‬
َ 26 ‫ي‬ ‫ َمالَم‬ ‫يَ ْعلَ ْم‬

C.    URGENSI MEMPELAJARI MIM MATI/BERSUKUN


Adapun urgensi/penting dalam mempelajari ilmu tajwid khususnya di pokok bahasan
mim mati/bersukun yaitu:
1.      Mengetahui definisi mim mati/bersukun
2.      Dapat mengetahui hukum bacaan mim mati
3.      Mengetahui pembagian/macam-macam mim mati
4.      Mengerti huruf idzhar safawi
5.      Dapat menerapkan di dunia kehidupan sehari-hari.
Maka daripada itu, dengan adanya ilmu tersebut (tajwid) khususnya ilmu mim mati atau
mim bersukun kita dimudahkan dalam mempelajari ilmu Al-Qur’an dari yang ringan hingga
yang susahpun bisa dipelajari dengan mudah. Dan dengan kecanggihan tekhnologi dizaman
sekarang ini dengan adanya banyak tutorial Al-Qur’an, pembelajaran Al-Qur’an di google,
youtube dan lain sebagainya bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran dalam menunjang
pembelajaran dan pengetahuan kita.

A. Hukum Lam Jalalah  (‫)اللة‬

Pengertian Lam Jalalah


Lam Jalalah adalah huruf lam ( ‫ ) ل‬yang terdapat pada lafal Allah ( ُ ‫ ) هّٰللَا‬yang dibaca tebal
apabila didahului huruf yang berharakat fathah atau dhammah dan dibaca tipis apabila
didahului huruf yang berharakat kasrah.

E. Hukum bacaan lam jalalah

terbagi menjadi dua yaitu tebal dan tipis. Dibaca tebal apabila huruf Lam pada lafal Allah ( ّٰ‫اَلل‬
ُ‫ ) ه‬didahului huruf yang berharakat fathah atau dhommah yang disebut Lam Tafkhim dan
dibaca tipis apabila huruf Lam pada lafal Allah ( ُ ‫ ) هّٰللا‬didahului huruf yang berharakat kasroh
yang disebut Lam Tarqiq.

F. Cara Membaca Lam Jalalah

Cara membaca lam jalalah terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Tafkhim / Tebal ( ‫) تَ ْف ِخ ْم‬


2. Tarqiq / Tipis ( ‫) تَرْ قِيْق‬

Tafkhim ( ‫) تَ ْف ِخ ْم‬

Lam Tafkhim atau disebut juga dengan Lam Mufakhomah ( ‫ ) اَل ُم ْال ُمفَ َّخ َم ْة‬adalah harus
membaca huruf lam pada lafal Allah ( ُ ‫ ) هّٰللَا‬dengan tebal yaitu dengan cara mengangkat semua
lidah dan menekankanya ke langit-langit atas sambil menekankan suara yang cukup kuat.

Contoh Lam Tafkhim

Berikut adalah contoh bacaan lam jalalah yang dibaca tebal (tafkhim), diantaranya:

Bacaan Dibaca
‫اللهم‬ Allaahumma
ُ ‫َش ِه َدهّٰللا‬ Syahidallaahu
‫هّٰللا‬
ِ ‫ َرسُوْ ُل‬Rasulullaahi

Tarqiq ( ‫) ت َْر ِق ْيق‬

Lam Tarqiq atau disebut juga dengan Lam Muraqqaqah ( ‫ ) اَل ُم ْال ُم َرقَّقَ ْة‬adalah harus membaca
huruf lam pada lafal Allah ( ُ ‫ ) هّٰللا‬dengan tipis yaitu dengan cara mengangkat lidah keatas
dengan suara rendah.

Contoh Lam Tarqiq

Berikut adalah contoh bacaan lam jalala yang dibaca tipis (tarqiq), diantaranya:

Bacaan Dibaca

ُ ‫بِا هّٰللا‬ Billaahi

ُ ‫بِس ِْم هّٰللا‬ Bismillaahi


‫هّٰللا‬
ِ ‫ِدي ِْن‬ Diinillaahi

Huruf lam yang terdapat dalam semua kalimat bahasa arab selain lafal Allah harus dibaca
tipis, contohnya:

ُ‫لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُوْ لَ ْد – َمالُهُ – َولَ ْم يَ ُك ْن لَه‬


BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Mim mati
(sakinah)  adalah huruf mim (  ‫ ) م‬ yang tidak berharokat. Hukum mim sakinah adalah cara
membaca mim ketika bertemu dengan huruf  hijaiyah yang lainnya baik ketika washl
maupun waqof.
Mim mati dapat bertemu dengan huruf hijaiyyah setelahnya kecuali tiga
huruf madd yaitu: alif, waw dan ya [  ‫ ي‬-‫ ا‬-‫] و‬. Mim sakinah tidak dapat jatuh sebelum
huruf madd karena akan terjadi pertemuan dua huruf mati dan hal ini mustahil terjadi dalam
bahasa arab karena tidak dapat dibaca dan diucapkan.
Hukum Mim Mati/bersukun yang sering kita kenal terbagi menjadi tiga macam yaitu
idghom mimi, ikhfa’ safawi, dan idzhar safawi.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya,   (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci,
1996).
Abdul Syafi’i, dan Mas’ud, Pelajaran Tajwid, (Bandung: M.G. Semarang, 1967).
http://ninik-listiawati.blogspot.com/2011/02/hukum-mim-sukun-hukum-mim-sukun-dibagi.html
Muhammad Qomaria Soleh, Ilmu tajwid,   (Jombang: PP. Nurul Qur’an, 1992).

Anda mungkin juga menyukai