Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TANTANGAN PENDIDIK (GURU) DAN STRATEGI


MENGHADAPI PESERTA DIDIK (ANAK – REMAJA)

DOSEN PENGAMPU:

Siti Thohurotul Ula, M.Pd.I.

Disusun oleh :
Mades Bagus Anugrah (23020230045)

Farida Auliya Nur Millah

(23020230042) Nabila Mutia

(23020230050)

Muammar Fatahillah (23020230049)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayahNya,
penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan yang berjudul "Tantangan Pendidik
(Guru) Dan Strategi Menghadapi Peserta Didik (Anak – Remaja)" dengan tepat
waktu. Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karenanya, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga laporan kegiatan ini
menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.

Salatiga, Oktober 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

A. TANTANGAN PENDIDIK (GURU)..........................................................3


B. STRATEGI MENGHADAPI PESERTA DIDIK (ANAK – REMAJA).....5
BAB III PENUTUP...................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................8

iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.

Strategi pembelajaran dapat dipahami sebagai suatu cara, seperangkat cara,


teknik yang dilakukan dan ditempuh oleh seorang guru atau siswa dalam
melakukan upaya terjadinya suatu perubahan tingkah laku atau sikap.1 Strategi
pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam
penyampaikan materi pelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
tidak bisa terlepas dari penerapan strategi pembelajaran. Karena strategi
pembelajaran tersebut merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam
menyampaikan materi pelajaran. Diharapkan penyampaian materi pelajaran
tersebut, dapat diserap dan dipahami oleh siswa, karena hal ini berdampak
terhadap tujuan yang hendak dicapai proses pembelajaran. Tujuan proses
pembelajaran tersebut adalah tercapainya hasil belajar yang diinginkan atau di
atas standar minimum.
Strategi pembelajaran sangat berguna bagi guru maupun siswa pada proses
pembelajaran. Bagi guru, strategi pembelajaran ini dijadikan sebagai pedoman
dan acuan bertindak yang sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi
siswa penggunaaan strategi pembelajaran dapat mempermudah proses
pembelajaran dan mempercepat memahami isi
pembelajaran, karena setiap strategi pembelajaran dirancang
untuk mempermudah proses pembelajaran.
Diharapkan strategi
pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Seoarang guru disadari atau tidak, harus memilih strategi tertentu agar
pelaksanaan proses pembelajaran di kelas berjalan lancar dan hasilnya optimal.
Tidak ada seorang guru yang tidak mengharapkan demikian, karena setiap

1
individu guru masih mempunyai nurani yang peka terhadap anak didiknya. Tidak

2
ada guru yang menginginkan kondisi proses pembelajaran yang kacau dengan
hasil belajar yang jelek, sehingga setiap guru pasti akan mempersiapkan strategi
pembelajaran yang matang dan tepat, agar hasil belajar siswa terus meningkat
dengan baik.
Agar kegiatan belajar dan pembelajaran berhasil mengantarkan siswa
mencapai tujuan pelajaran yaitu hasil belajar siswa, Sudjana menjelaskan hasil
belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran harus nampak dalam bentuk
perubahan tingkah laku secara menyeluruh (komprehensif) yang terdiri atas unsur
kognitif, afektif, dan psikomotor secara terpadu pada diri siswa, ataukah hasil
belajar yang bersifat tunggal (single facts) dan terlepas satu sama lain, sehingga
tidak membentuk satu integritas pribadi.

B. Rumusan Masalah.
1) Apa saja tantangan yang harus dihadapi seorang pendidik (guru)?
2) Apa yang harus dilakukan oleh seorang pendidik dalam menghadapi
peserta didik?

C. Tujuan.
1) Untuk mengetahui apa saja tantangan yang harus dihadapi seorang
pendidik (guru).

2) Untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan oleh seorang


pendidik dalam menghadapi peserta didik.

3
BAB II PEMBAHASAN

A. TANTANGAN PENDIDIK (GURU)


Dalam proses mendidik, seorang pendidik atau guru pasti akan
mendapatkan berbagai tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan yang harus
dihadapi guru/pendidik:
1. Peserta didik malu-malu1
Beberapa siswa menunjukkan sikap malu-malu pada saat
pembelajaran. Mereka hanya diam saja mendengar instruksi guru tanpa
merespon sedikit pun. Ketika ditunjuk, mereka cenderung malu untuk
mengungkapkan ide mereka. Hal ini tentunya tidak bisa dipaksakan oleh
guru agar anak tersebut mau menjawab atau sekedar merespon karena waktu
yang dimiliki singkat dan tidak dapat melakukan pendekatan secara
langsung.
2. Siswa kurang tertarik dan tidak semangat2
Sikap lain yang ditunjukkan adalah tidak semangat dan tidak tertarik.
Mereka memandang guru dengan pandangan kosong. Ketika ada kegiatan
bernyayi, beberapa murid hanya diam dan memperhatikan tingkah temannya
yang lain atau bahkan melihat hal lain yang lebih menarik di sekitarnya. Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketertarikan dan semangat anak,
seperti faktor dari dalam anak itu sendiri yang dapat berupa mood dan juga
faktor dari luar, seperti misalnya materi yang diberikan memang bukan
kesukaan dari anak itu sendiri.

1
Trisnadewi Komang. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini: TANTANGAN PEMBELAJARAN DARING PADA
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. Denpasar: Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa. Volume.6 No.1 2021.
hal.4
2
Ibid hal.5
4
3. Dampak teknologi dan globalisasi yang sangat pesat3.
Tantangan utama guru pada masakini tidak lebih pada mengatasi
dampak teknologi dan globalisasi yang sangat pesat. Dampak dari
perkembangan teknologi tidak hanya berimbas pada ilmu pengetahuan saja,
namun lebih jauh teknologi juga memengaruhi sosial budaya seseorang.
Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap
tranformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat
dengan budaya dan adat ketimuran atau kebarat-baratan. Saat ini di
Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi
terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di anut masyarakat, baik masyarakat
perkotaan maupun pedesaan (modernisiasi).
Dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru, terjadinya revolusi
teknologi informasi merupakan sebuah tantangan yang harus mampu
dipecahkan secara mendesak. Merupakan suatu tugas yang sangat berat bagi
seorang guru untuk mampu mempertahankan nilai-nilai sosial budaya pada
peserta didiknya. Oleh kemajuan teknologi sudah mulai mengikis budaya
ketimuran atau kebarat-baratan pada siswa. Akibatnya tidak main-main,
kemerosotan moral adalah satusatunya. Guru adalah orang yang bertanggung
jawab atas peningkatan moral pelajar dan juga kemerosotannya. Untuk itu
tugas guru tidak terbatas pada pengajaran mata pelajaran, tapi yang paling

3
Husnani, Zaibi, dan Beni Rollies. Prosiding seminar nasional pendidikan program pascasarjana Universitas PGRI
Palembang. TANTANGAN GURU DI ERA KEKINIAN. Palembang: Universitas PGRI Palembang. 2019. Hal.351-352.
5
penting adalah pencetakan karakter. Tantangan persoalan ini memang sangat
sulit bagi seorang guru karena keterbatasan kontroling pada murid kerap
membuatnya kecolongan.
4. Kelemahan Bidang IT4
Kelemahan bidang IT ini dapat diatasi dengan cara mau belajar. Saat
ini banyak fasilitas yang ditawarkan baik dari pihak sekolah maupun pihak
luar untuk membantu guru dalam meningkatkan kemampuan IT-nya.
Sebagai contoh, sekolah menyelenggarakan workshop e-modul, e-rapor,
penulisan soal online, pemanfaatan android dalam pembelajaran, pembuatan
kuis interaktif, pembuatan video pembelajaran dan sebagainya. Kreativitas
pembelajaran pun menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Pembelajaran
yang komunikatif, menyenangkan, mengedepankan berpikir kritis,
kerjasama adalah hal yang perlu ditanamkan dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Guru harus meng-upgrade kemampuannya. Dalam hal ini,
tantangan utama ada dalam diri guru sendiri yaitu kemauan dan
profesionalisme. Artinya, profesionalisme termasuk tantangan yang harus
ditaklukkan guru.Kini guru telah diakui sebagai salah satu profesi.Sebagai
sebuah profesi, maka ada tuntutan profesionalisme yang harus dipenuhi
sehingga guru tidak boleh berhenti untuk terus mengembangkan
diri.Tantangan dari dalam diri guru ini merupakan tantangan yang sulit
ditaklukkan. Tantangan tersebut antara lain: sulit mengubah pola pikir, sulit
mengalahkan rasa malas untuk belajar, tidak kreatif dan inovatif, kurangnya
kemampuan/keterampilan IT dan teknologi digital serta tidak mau upgrade
ilmu.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat digarisbawahi bahwa

4
Retnaningsih Duwi. PROSIDING SEMINAR NASIONAL: Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan di Era Revolusi
Industri 4.0. Shapir Hotel. TANTANGAN DAN STRATEGI GURU DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN. Klaten: SMA Negeri 2 Klaten. 2019. Hal.27-28.
6
tantangan guru di era Revolusi Industri adalah guru dituntut untuk mampu
melahirkan generasi penerus yang kompeten, berakhlak, berkarakter,
disiplin, kreatif, mandiri dan berani agar dapat menghadapi era disrupsi.
Generasi penerus ini harus mampu berjuang di era kemajuan di mana tenaga
manusia mulai digantikan oleh tenaga mesin dan kecerdasan buatan.
5. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Menurut riset, motivasi dan semangat siswa rata-rata di Indonesia
dalam mengikuti ujian menjadi menurun karena mendapat soal ujian yang
belum dipahami dan tidak relevan dengan kompetensinya. Namun
kebanyakan guru tidak memperhatikan relevannya soal evaluasi yang
diberikan dengan kompetensi siswa. Sesuai hasil analisis dokumen, guru
lebih banyak tidak memodifikasi instrumen penilaian sesuai dengan
kompetensi siswa.
B. STRATEGI MENGHADAPI PESERTA DIDIK (ANAK – REMAJA)
Dalam menghadapi tantangan yang muncul dalam proses pembelajaran,
guru atau pendidik perlu menyiapkan strategi yang matang. Berikut adalah
beberapa strategi yang harus disiapkan ketika menghadapi peserta didik.

1. Menciptakan kesiapan belajar.


Dalam kondisi apapun kesiapan belajar sangat penting. Peserta didik
yang berada dalam kondisi siap akan merasa tertarik untuk mengikuti proses
pembelajaran di kelas. Secara fisik misalnya, memeriksa peralatanperalatan
belajar sebelum proses pembelajaran dimulai dan secara psikis, pendidik
dapat menciptakan kesiapan belajar dengan memberikan pencerahan atau
penyadaran.
2. Menerapkan pembelajaran yang relevan bagi siswa.
Belajar berarti lebih banyak ketika Milenium memahami aplikasi
7
praktis untuk informasi mereka. Konten harus spesifik, ringkas, dan cepat.

8
Milenium haus akan informasi dan akan mencarinya sendiri jika guru tidak
menyajikan apa yang mereka anggap relevan. Karena begitu banyak
informasi selalu tersedia, Milenium tidak merasa mereka perlu belajar setiap
hal. Sebaliknya, mereka ingin diajari bagaimana dan di mana temukan apa
yang mereka butuhkan ketika mereka membutuhkannya.
3. Menciptakan keharmonisan.
Keharmonisan pendidik dengan peserta didik merupakan syarat
penting dalam proses pembelajaran di kelas, keharmonisan bisa tercipta jika
seorang pendidik mampu menempatkan dirinya dalam kondisi kejiwaan
peserta didik. Simpati dan empati merupakan dua unsur kejiwaan yang
sangat penting untuk memunculkan keharmonisan. Candaan pendidik
dengan peserta didiknya merupakan hal yang selalu dilakukan oleh guru-
guru di sekolah agar dapat menghilangkan rasa lelah dan jenuh peserta didik
terutama pada jam terakhir dalam proses pembelajaran di kelas.
4. Menerapkan metode pembelajaran secara modern.
Guru memberikan Blended learning yaitu strategi pembelajaran yang
memadukan sistem pendidikan tradisional dan modern. Guru membagi
pertemuan pembelajaran menjadi dua Kelompok yaitu 80% menggunakan
sistem tradisional dan 20% menggunakan system online. Blended learning
adalah solusi metode pembelajaran, tentu dengan modifikasi hal tertentu
yang memihak kepada pendidikan yang telah lama hidup dan berkembang
di masyarakat. Tidak lupa Guru juga dianjurkan mengajar denganWord
Processor (WP). WP adalah istilah untuk mengganti pembelajaran yang
menggunakan “word” atau data kata-kata sebagai konten melalui teknologi
komputer. WP menggunakan banyak aplikasi “word” di dalamnya, terutama
aplikasi yang dimiliki Microsoft seperti Ms.Word, Ms.Powerpoint, dan
Ms.Acces.
9
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.
Guru di setiap masa, menghadapi tantangan tidak ringan, baik tantangan
internal maupun eksternal berupa tantangan dunia global yang akan
mempengaruhi tugas dan tanggungjawab guru di masa depan. Guru sekarang
diharapkan beranjak dari metode lama yang hanya mengandalkan komunikasi
satu arah, dimana guru menjadi sentral pembelajaran menjadi pembelajaran
dengan komunikasi dua arah dengan murid yangn menjadi fokus utama
pembelajaran. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi guru/pendidik
Diantaranya Dampak teknologi dan globalisasi yang sangat pesat, Kelemahan
para pendidik dalam bidang IT, Bahkan diantara tantangan tersebut ada yang
berasal dari peserta didik itu sendiri seperti Kurangnya motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
Guru yang ideal adalah guru yang terus menerus berinovasi untuk meneliti
masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran. Kemudian mencari solusi
dan melakukan tindakan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Guru
diharapkan terus bereksperimen menemukan metode dan Teknik pembelajaran
yang cocok dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa strategi
guru dalam menghadapi peserta didik antara lain. Menciptakan kesiapan belajar,
Menerapkan pembelajaran yang relevan bagi siswa, Menciptakan keharmonisan
antara guru dan murid maupun murid dengan murid, Menerapkan metode
pembelajaran secara modern.

1
0
DAFTAR PUSTAKA

Warif, M. (2019). Strategi Guru Kelas dalam Menghadapi Peserta Didik yang
Malas Belajar. TARBAWI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 4(01), 38-55.
Ifadah, L., & Utomo, S. T. (2019). Strategi pembelajaran pendidikan agama islam
dalam menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0. Al Ghazali, 2(2), 51-62.
Retnaningsih, D. (2019, September). Tantangan dan strategi guru di era revolusi
industri 4.0 dalam meningkatkan kualitas pendidikan. In Prosiding Seminar
Nasional: Kebijakan Dan Pengembangan Pendidikan Di Era Revolusi
Industri (Vol. 4, No. 21, pp. 23-30).
Husnani, H., Zaibi, Z., & Rollies, B. (2019, July). Tantangan Guru Di Era
Kekinian. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG.

1
1

Anda mungkin juga menyukai