Anda di halaman 1dari 23

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

#10 Motivasi Pengajaran & Pembelajaran

by Noviawati, S.Psi
MOTIVASI PENGAJARAN & PEMBELAJARAN
• Motivasi adalah aspek penting dari pengajaran dan
pembelajaran
• Motivasi adalah proses memberi semangat, arah, dan
kegigihan perilaku artinya perilaku yang termotivasi
adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan
bertahan lama
Terdapat 4 Perspektif tentang motivasi, yaitu :

• Perspektif behavioral, menekankan


imbalan dan hukuman eksternal
sebagai kunci dalam menentukan
motivasi

• Perspektif humanistik menekankan


pada kapasitas siswa untuk
mengembangkan kepribadian,
kebebasan untuk memilih nasib
mereka dan kualitas positif seperti
peka terhadap orang lain
Perspektif humanistik ini
berkaitan erat dengan pandangan
Abraham Maslow Bahwa
kebutuhan dasar tertentu harus
dipuaskan dahulu sebelum
memuaskan kebutuhan yang
lebih tinggi yaitu aktualisasi diri.

Aktualisasi diri adalah kebutuhan tertinggi dan sulit dalam hierarki Maslow
Aktualisasi diri adalah motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara
penuh sebagai manusia ini akan terwujud setelah kebutuhan yang lebih
rendah telah terpenuhi
Perspektif Humanistik
HIRARKI KEBUTUHAN Abraham Maslow
• Perspektif kognitif.
Pemikiran siswa akan memandu motivasi
mereka.
Minat yang berfokus pada ide-ide seperti
motivasi internal murid untuk mencapai
sesuatu atribusi mereka terhadap
kesuksesan dan kegagalan terutama
persepsi bahwa usaha adalah faktor penting
dalam prestasi dan keyakinan mereka
bahwa mereka dapat mengontrol
lingkungan mereka secara efektif

Perspektif kognitif ini menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan
monitoring kemajuan menuju suatu tujuan
Rekomendasi dari perspektif kognitif bahwa siswa diberi lebih banyak kesempatan dan tanggung
jawab untuk mengontrol hasil prestasi mereka sendiri.
Perspektif sosial
• kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif
untuk berhubungan dengan orang lain secara aman
• Ini Membutuhkan pembentukan pemeliharaan dan
pemulihan hubungan personal yang hangat dan
akrab
• Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi
mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman,
kawan dekat, keterikatan mereka dengan orang tua
dan keinginan untuk menjalin hubungan positif
dengan guru.
• Salah satu hasil studi menghasilkan bahwa salah
satu faktor terpenting dalam motivasi dan
berprestasi siswa adalah persepsi mereka mengenai
apakah hubungan mereka dengan guru bersifat
positif atau tidak.
Motivasi adalah salah satu alat untuk meraih sesuatu tujuan
Motivasi Ekstrinsik & Motivasi Intrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan
sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan)
motivasi ini sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan
dan hukuman

Motivasi intrinsik adalah untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu


sendiri
Misalnya murid mungkin belajar menghadapi ujian Karena dia senang
pada mata pelajaran yang diujikan
Terdapat 2 Motivasi Instrinsik, yaitu:
1. Determinasi diri dan pilihan personal.
Menurut pandangan ini siswa ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu
karena kemauan sendiri bukan karena imbalan eksternal. Motivasi internal dan
minat intrinsik dalam tugas sekolah naik apabila murid mempunyai pilihan dan
peluang untuk mengambil tanggung jawab secara personal atas pembelajaran
mereka.

2. Pengalaman optimal
Dari pengalaman optimal didapatkan perasaan senang dan bahagia yang sangat
besar
Pengalaman optimal ini disebut juga flow.
Pengalaman optimal terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan
berkonsentrasi penuh saat melakukan sesuatu aktivitas juga terjadi ketika individu
terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tidak
terlalu mudah.
FLOW
• FLow paling mungkin terjadi adalah pada saat
siswa ditantang dan menganggap diri mereka
mempunyai keahlian yang tinggi.
• Ketika keahlian siswa yang tinggi tetapi
aktivitas yang dihadapinya tidak menantang
maka akan memunculkan kejemuan.
• Ketika level tantangan dan Keahlian adalah
rendah murid akan merasa apati.
• Ketika murid menghadapi tugas yang sulit
yang dirasa tidak bisa mereka tangani maka
mereka akan merasa cemas
MOTIVASI PENGAJARAN & PEMBELAJARAN

Cara membantu siswa mencapai pengalaman optimal (FLOW)


• kompetens dan termotivasi.
Jadilah ahli dalam mata pelajaran, tunjukkan semangat saat kita mengajar, hadirkan
diri sebagai model yang mempunyai motivasi intrinsik
• ciptakan kesesuaian yang optimal.
Strategi yang baik adalah mengembangkan dan mempertahankan kesesuaian
optimal antara apa yang kit tugaskan pada siswa dengan tingkat keahlian mereka
artinya dorong murid untuk menghadapi tantangan tetapi dengan tujuan yang
masuk akal
• naikkan rasa percaya diri
Berikan siswa dukungan intruksional dan emosional yang mendorong mereka untuk
menjalani pembelajaran dengan penuh percaya diri dan sedikit kecemasan
Atribusi
• Teori atribusi kausal menyatakan bahwa dalam usaha memahami perilaku
atau kinerja, orang-orang termotivasi untuk menemukan sebab-sebab yang
mendasarinya.
• Atribusi adalah sebab-sebab yang dianggap menimbulkan hasil

Bernard Weiner (1986, 1992) Mengidentifikasi 3 dimensi atribusi :


1. lokus, persepsi siswa tentang berhasi atau gagal sebagai akibat dari
faktor internalApakah sebab itu bersifat eksternal atau internal bagi si
actor
2. kemampuan, sejauh mana sebab-sebab itu tetap tak bisa diubah atau
dapat diubah dan
3. daya kontrol, sejauh mana individu dapat mengontrol sebab tersebut
Kombinasi Atribusi Kausal dan Penjelasan Atas Kegagalan
Ketika murid menganggap mereka tidak
bisa sukses karena sebab yang dapat
dikontrol secara internal misalnya
kurang berusaha atau malas, maka
mereka sering merasa bersalah

Ketika murid menganggap orang lain


tidak mencapai tujuan karena sebab
yang tidak dapat dikontrol seperti
kurangnya kemampuan atau cacat fisik,
kita akan rasa kasihan dan bersimpati

Ketika gagal karena faktor internal yang


tidak dapat dikontrol seperti
kemampuan rendah maka akan merasa
malu dan rendah diri

Atribusi mempengaruhi prestasi


Menurut teori atribusi dari Harold Kelly
(1972), menyimpulkan kausalitas internal
atau eksternal dengan memperhatikan
tiga hal:
1.Konsensus, merupakan tingkatan
dimana orang lain menunjukan perilaku
yang sama. Apakah orang lain bertindak
sama seperti penanggap;
2.Konsistensi, merupakan tingkatan
dimana seseorang
menunjukkan perilaku yang sama pada
waktu yang berbeda. Apakah penanggap
bertindak yang sama pada situasi lain;
dan
3.Kekhasan/keunikan (distinctiveness),
merupakan tingkatan dimana seseorang
berperilaku secara serupa dalam situasi
yang berbeda. Apakah orang itu bertindak
yang sama pada situasi lain, atau hanya
pada situasi ini saja.
Mastery of Motivation & Mind Set
Motivasi ini berkaitan erat dengan motivasi intrinsik dan atribusi

Motivasi ini berkaitan erat dengan motivasi


intrinsik dan atribusi
Terdapat 3 tipe orientasi prestasi yaitu:
1. orientasi penguasaan,
2. orientasi tidak berdaya, dan
3. orientasi kinerja.
Terdapat 2 respon yang ditunjukkan oleh siswa yang menghadapi suatu
situasi sulit atau menghadapi tantangan yaitu pertama orientasi untuk
menguasai atau mastery orientation dan kedua adalah orientasi tidak
berdaya atau helpless
• Orientasi untuk menguasai atau mastery orientation
Siswa akan fokus pada tugas dibandingkan pada kemampuan mereka, mereka
mempunya sikap positif, menikmati tantangan, menciptakan strategi, berorientasi
solusi yang meningkatkan kinerja mereka.
Siswa seperti ini seringkali menantang diri mereka sendiri untuk memperhatikan,
berpikir cermat, dan mengingat strategi yang sukses di masa lalu.
• Sebaliknya orientasi tidak berdaya atau helpless orientation
Siswa berfokus pada ketidakmampuan personal, mereka seringkali mereka
mengatributkan kesulitan mereka pada kurangnya kemampuan dan menunjukkan
sikap negatif seperti jemu dan cemas, orientasi ini akan melemahkan kinerja
mereka.
• Orientasi kinerja artinya memperhatikan hasil dibandingkan proses.
siswa ini berfokus pada prestasi, kemenangan atau keberhasilan. Arti penting
orientasi ini adalah kebahagiaan dihasil dari kemenangan atau keberhasilan

Mastery of motivation sama dengan konsep flow yaitu melakukan konsentrasi


penuh selama menjalankan suatu aktivitas.
Siswa akan fokus pada pengembangan keahlian dan tidak terlalu memperdulikan
apakah mereka lebih unggul dibandingkan orang lain, siswa akan sangat
berkonsentrasi sehingga sulit untuk diganggu.
Self Efficacy, Keyakinan akan diri sendiri
• Self efficacy atau keyakinan kepada diri
sendiri menurut Bandura adalah keyakinan
bahwa seseorang dapat menguasai situasi
dan memproduksi hasil yang positif.
• Bandura percaya bahwa self efficacy adalah
faktor penting yang mempengaruhi prestasi
siswa.
• Self efficacy mempunyai kesamaan dengan motivasi untuk menguasai
atau mastery of motivation dan motivasi intrinsik.
• Self efficacy adalah keyakinan bahwa AKU BISA!
• ketidakberdayaan adalah keyakinan bahwa aku tidak bisa.
Penentuan tujuan perencanaan dan monitoring diri.
GOAL SETTING, PLANNING, AND SELF-MONITORING
• Hal ini berkaitan dengan pembelajaran regulasi diri atau self-regulatory
yang terdiri dari terbentuknya pemikiran, perasaan, sendiri dan perilaku
dalam rangka mencapai suatu tujuan.
• Self efficacy dan prestasi akan meningkat jika siswa mampu menentukan
tujuan jangka pendek yang spesifik dan menantang.
• Contoh tujuan non spesifik adalah aku ingin sukses, tujuan yang lebih
konkret dan spesifik adalah aku ingin mendapat rangking 1 semester ini
• Siswa dapat menentukan tujuan jangka panjang atau distal maupun jangka
pendek atau proksimal
• Strategi lain adalah mendorong siswa untuk menentukan tujuan yang
menantang yaitu komitmen untuk meningkatkan diri tujuan harus
disesuaikan dengan level kemampuan siswa yang optimal, jika tujuannya
tidak realistis hasilnya adalah kegagalan yang akan menurunkan rasa
percaya diri siswa.
Kecemasan dan prestasi
• kecemasan atau anxiety adalah
perasaan takut dan kegundahan
yang tidak jelas dan tidak
menyenangkan
• Hal yang normal jika siswa
terkadang merasa cemas atau
khawatir saat menghadapi
kesulitan di sekolah.

• Dalam penelitian menemukan bahwa siswa yang sukses mempunyai


kecemasan pada level moderat tetapi siswa yang mempunyai kecemasan level
tinggi dan konstan akan mengganggu kemampuan mereka untuk meraih
prestasi
Guru yang baik adalah dapat menginspirasi, memberikan harapan,
menyalakan semangat dan cita-cita dan menanamkan banyak pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai