Anda di halaman 1dari 11

KONSEP BELAJAR DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI SERTA KONSEP MOTIVASI BELAJAR


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Jiwa Belajar PAI

Dosen Pengampu:
Dhikrul Hakim, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Anes An Aisah (1121044)

Anis Charisma (1121051)


Divyatuz Shafa F (1121058)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG

2022
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai
hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Santrock danYussen mendefinisikan belajar sebagai perubahan
yang relatif permanen karena adanya pengalaman. Reber mendefinisikan
belajar dalam 3 pengertian. Pertama, belajar sebagai proses memperoleh
pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi
yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dari beberapa
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses
memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah
laku dalam kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena
adanya interaksi individu dan lingkungannya.
Pada masa sekarang ini banyak sekali problematika yang dialami
oleh peserta didik mengenai belajar, salah satunya adalah problematika
tentang kurangnya semangat peserta didik untuk belajar. Banyak faktor
yang mempengaruhi peserta didik menjadi malas belajar. Faktor faktor
tersebut antara lain: kurangnya motivasi belajar.
Kurangnya motivasi pada peserta didik sangatlah berpengaruh,
karena motivasi memegang peran penting dalam proses belajar. Apabila
Orang tua dan Guru dapat memberikan motivasi yang baik pada peserta
didik, maka dalam diri peserta didik akan timbul dorongan dan hasrat untuk
lebih meningkatkan belajarnya. Dengan memberikan motivasi yang baik
maka peserta didik akan menyadari manfaat belajar.

2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian belajar?
b. Apa saja faktor-faktor pendorong untuk belajar?
c. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi belajar?
d. Pengertian motivasi belajar?
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar?

1
f. Konsep penting motivasi belajar?
g. Fungsi motivasi dalam belajar?

3. Tujuan pembahasan
a. Mengetahui pengertian dari belajar.
b. Mengetahui apa saja faktor-faktor pendorong belajar.
c. Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
d. Mengetahui pengertian dari motivasi belajar.
e. Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar.
f. Mengetahui bagaimana konsep dari motivasi belajar.
g. Mengetahui fungsi dari motivasi belajar.

2
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Belajar
Menurut Bell-Gredler mengartikan bahwa belajar adalah proses
yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan,
keterampilan, dan sikap. Menurut teori behavioris belajar adalah proses
relasi antara stimulus dan respon. Menurut Sujana belajar adalah suatu
bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan
dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu
berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu
dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan
lingkungannya.
Belajar suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada
diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat
ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan,
pemahaman, sikap, dan tingkal laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan,
serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.1
Di dalam al-Quran juga, Allah telah menjelaskan bahwa dengan
belajar diharapkan ada perubahan dalam diri manusia ke arah yang lebih
baik. Sebagaimana dalam Q.S. al-Hajj:54 berikut ini:
ََٰ ََّ‫ن ا ُ ْوتُوا الْعِلْ َمَ اَنَّهُ الْ َحقَ م ِْنَ َّر ِبكََ فَيُؤْ ِمن ُْوا ِبهَ فَت ُ ْخ ِبتََ لَهَ قُلُ ْوبُ ُه ْمَ َواِن‬
َ‫ّللا لَ َها ِد‬ ََ ْ‫َّولِيَعْلَ ََم الَّ ِذي‬
َ‫ستَقِيْم‬
ْ ‫ص َراطَ م‬ ِ َ‫ن ٰا َمن ُْْٓوا ا ِٰلى‬ ََ ْ‫الَّ ِذي‬
Artinya: Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini
bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman
dan tundukhati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah
Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.
MenurutَAzharَmenyebutkanَbahwa:َ“Belajarَadalahَsuatu proses
yang kompleks terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses
belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

1
Moh Uzer Usman, dan Lilis Setiawati. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.
(Bandung: RemajaRosdakarya, 2001) Hal. 4

3
lingkungannya. Belajarpun terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu
tanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada
diri orang itu yang mungkin disebabkan terjadinya perubahan tingkat
pengetahuan,َketerampilan,َatauَsikapnya”.2
Berdasarkan pengertian diatas, belajar pada dasarnya adalah proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Perubahan tingkah laku
seperti pengetahuan, sikap,kebiasaan, keterampilan, dan lain-lain.

2. Faktor-faktor Pendorong Belajar


Faktor Pendorong untuk Belajar Menurut Abraham Maslow
mengatakan bahwa adanya beberapa faktor pendorong manusia memiliki
keinginan untuk belajar, yaitu:
1. Adanya dorongan rasa ingin tahu
2. Adanya keinginan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai tuntutan zaman dan lingkungan sekitarnya.
3. Segala aktivitas manusia di dasari atas kebutuhan yang harus
dipenuhi dari kebutuhan biologis sampai aktualisasi diri.
4. Untuk melakukan penyempurnaan dari apa yang telah
diketahuinya.
5. Agar mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan
lingkungannya.
6. Untuk mencapai cita-cita yang diinginkannya.
7. Untuk mengisi waktu luang

3. Fakor-Faktor Yang Mmpengaruhi Belajar


Ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar yaitu:
1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar. Contoh : Faktor jasmani (faktor kesehatan dan cacat

2
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Cet. XV). (Bandung: PT.
Ramaja Rosdakarya. 2010)hal. 5

4
tubuh) dan faktor psikologi (intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif dan laini-lain).3
2) Faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu. Contoh :
Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah dan lian-lain), faktor sekolah (metode
mengajar, relasi antar guru dan siswa, relasi antar siswa, disiplin
sekolah dan lain-lainnya) dan faktor masyarakat (kegiatan siswa
dalam masyarakat, teman bergaul media masa dan lain-lainnya).
Muhibbinsyah membagi faktor-faktor yang meliputi :
1. Faktor ineternal yang meliputi kadaan jasmani.
2. Faktor eksternal yang merupakan kondisi lingkungan sekitar siswa.
3. Faktor pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa
yang meliputi alat, strategi dan metode belajar siswa. Alat adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam
mencapai tujuan, alat tidak hanya sebagai pelengkap tetapi juga
sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan.
Ditinjau dari faktor pendekatan belajar ada 3 bentuk dasar
pendekatan belajar siswa menurut hasil penelitian Biggs yaitu:
1. Pendekatan surface (permukaan/bersifat lahiriah) yaitu
kecenderungan belajar siswa karena adanya dorongan dari luar,
misalnya takut tidak lulus sehingga dimarahi orang tua. Sehingga
cara belajarnya santai, hafal seadanya sehingga tidak dapat
memahami apa yang telah didapat.
2. Pendekatan deep (mendalam), yaitu kecenderungan balajar sisa dari
dirinya sendiri,misalnya siswa itu memang tertarik dengan materi
yang sedang dia pelajari. Sehingga cara belajarnya serius dan
memahami secara mendalam.

3
Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian, Seri Manajemen No. 104 Cetakan
Pertama, (Jakarta: PT.Pustaka Binaman Pressindo. 1984).

5
3. Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi) yaitu
kecenderungan siswa belajar karena adanya dorongan mewujudkan
ego enhancement yaitu ambisi pribadi yang besar dalam
meningkatkan prestasi dirinya dengan cara meraih prestasi
akademik setinggi-tinginya. Pendekatan ini sangat baik sekali
dibandingkan pendekatan-pendekatan lainnya. Karena di sini siswa
belajar atas kemauannya sendiri, dapat mengatur waktunya dan
dapat disiplin.

4. Pengertian Motivasi Belajar


Motivasi belajar adalah dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku manusia ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
Menurut Winkels motivasi belajar merupakan motivasi yang
diberikan dalam kegiatan belajar pada anak, agar kegiatan belajar berjalan
denganَ lancarَ danَ sesuaiَ denganَ tujuan.َ Sedangkanَ menurutَ As’adَ
motivasi adalah suatu pemberian motif atau hal yang diberikan motif. Hal
itu diberikan agar seseorang menjadi mempunyai motivasi. Menurut
Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan
dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu
tindakan yang dikehendaki.4
Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha-usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi mempunyai peranan starategis
dalam aktivitas belajar seseorang. 5

4
Soetomo, Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993),
hal. 10
5
Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2004), hal. 14

6
5. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dalam belajar adalah
sebagai berikut :
1. Cita-cita
Cita-cita adalah suatu target yang ingin dicapai. Target ini sebagai
tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan. Penentuan target ini tidak
sama bagi semua siswa. Karena setiap siswa memiliki cita cita yang
berbeda.
2. Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berkaitan
dengan kondisi fisik, dan kondisi psikologis. Tetapi biasanya guru lebih
cepat melihat kondisi fisik, karena lebih jelas menunjukkan gejalanya
dari pada kondisi psikologis.
3. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan unsur dari luar diri siswa yaitu
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Guru harus berusaha
mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
untuk memotivasi belajar siswa.
4. Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar
Unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang
keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat,
kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali khususnya
kondisi-kondisi yang sifatnya kondisional. Misalnya keadaan emosi
siswa, gairah belajar, situasi dalam belajar, dan lain-lain.6

6. Konsep Penting Motivasi Belajar


Konsep penting dalam motivasi belajar antara lain:
1) Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan penekanan tujuan-tujuan belajar.

6
Wingkel, W. S. (1987). Psikologi pembelajaran. Jakarta: Gramedia Hal.207

7
2) Motivasi belajar dapat meningkat apabila guru membangkitkan minat
mereka, dengan menggunakan berbagai macam strategi pengajaran.
3) Motivasi belajar dapat meningkat pada diri siswa apabila guru memberikan
ganjaran.
4) Motivasi berprestasi sebagai kecendrungan umum untuk mengupayakan
keberhasilan dan memilih kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada
keberhasilan/kegagalan.

7. Fungsi Motivasi Dalam Belajar


Dalam kegiatan belajar mengajar pasti ditemukan anak didik yang malas
berpartisipasi dalam belajar. Sedikit pun tidak bergerak hatinya untuk mengikuti
pelajaran dengan cara mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan. Sementara anak didik yang lain aktif berpartisipasi dalam
kegiatan. Fungsi motivasi dalam belajar akan diuraikan dalam pembahasan
sebagai berikut:
1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Pada awalnya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena
ada sesuatu yang dicari muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang
belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam
rangka mencari tahu. Oleh karena itu, motivasi mempunyai fungsi sebagai
pendorong perbuatan siswa.7
2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Dorongan psikologis yang melahirkan sikap siswa merupakan suatu
kekuatan yang sangat penting, karena adanya dorongan itu siswa menjadi
tergerak melakukan sesuatu. Bergerak kepada perubahan yang positif.
3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Dengan adanya motivasi siswa dapat menyeleksi mana perbuatan
yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang harus diabaikan.

7
Iskandari. (2009). Psikologi pendidikan: motivasi pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada
(GP)press.

8
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses
mereaksiterhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang
diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman,
prosesmelihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari.
Ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar yaitu: Faktor internal
adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Contoh:
Faktor jasmani (faktor kesehatan dan cacat tubuh) danfaktor psikologi
(intelegensi,perhatian,minat,bakat,motif dan laini-lain). Faktor eksternal
adalah faktor yang ada diluar individu. Contoh: Faktor keluarga (cara orang
tua mendidik,relasi antar anggota keluarga,suasana rumah dan lain-lain).
Motivasi belajar adalah dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku manusia ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah cita-cita ,
kondisi siswa, kondisi lingkungan, dan Unsur-unsur dinamis dalam Belajar.

2. Saran
Makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu dalam
penyusunan makalah ini Penulis mohon kritikan dan saran dari Bapak
Dosen dan para pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bahri, Djamarah Syaiful. Giri Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka
Cipta, 2000.

Bimo, Walgito. Bimbingan dan Konseling (Bimbingan & Karier. Yogyakarta: Andi Offset,
2010.

Iskandar. Psikologi Pendidikan: Motivasi Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada, 2009.

Maslow, Abraham H. Motivasi dan Kepribadian. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo,
1984.

Mudiono, Dimyanti dan. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2006.

Mustaqim dan Wahid, Abdul. Psikologi Pendidikan . Jakarta: PT Melton Putra, 2003.

Sardiman, A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2004.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Soetomo. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional, 1993.

Sudjana, Nana Usman. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Ramaja
Rpsdakarya, n.d.

Sumaidi, Suryabrata. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rosdakarya, 2000.

Usman Moh Uzer, dan Lilis Setiawati. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.

Wingkel. Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Gramedia, 1987.

Yudhi, Munadi. Media Pembelajaran. Ciputat: GB Press, 2008.

10

Anda mungkin juga menyukai