Anda di halaman 1dari 3

Peranan Orang Tua bagi Siswa yang mengalami Kesulitan Belajar

Kesulitan dalam belajar merupakan suatu gejala yang mungkin dihadapi oleh seorang
siswa. Kesulitan belajar yang dihadapi siswa ialah suatu keadaan dimana anak kurang mampu
menghadapi tuntutan-tuntutan yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran. Dalam
proses belajar seorang anak baik orang tua maupun guru yang mengajarinya, pasti
mengharapkan agar mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Orang tua mengharapkan agar
anaknya berhasil dalam belajarnya sehingga mereka memperoleh hasil belajar yang
memuaskan. Dalam kenyataannya, harapan itu tidak selalu terwujud, masih banyak anak
yang tidak memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Kajian ini bertujuan untuk
menjelaskan pentingnya peran orang tua dalam mengatasi kesulitan belajar siswa, orang tua
sebagai pendidik utama dan guru sebagai pendidik pengganti orang tua di sekolah.

Pendahuluan
Setiap Orang tua mendambakan anaknya menjadi anak yang cerdas dan bermanfaat.
Cerdas dari sisi kemampuan kognitif atau intelektual, cerdas spiritual dan cerdas eksistensial.
Untuk mewujudkan harapan memiliki anak cerdas, upaya yang dilakukan tidak sekedar
memberikan asupan gizi yang seimbang, tetapi juga mengasuh dan mendidik dengan baik
serta mengupayakan lingkungan yang sehat (Muthmainnah, 2012). Orang tua memiliki
peranan yang sangat penting karena orang tua merupakan tempat membangun pondasi belajar
anak yang pertama dan utama bagi anak (Kurniah, 2017). Lingkungan keluarga merupakan
lingkungan awal bagi seorang anak, segala tingkah laku maupun perkembangan yang muncul
pada diri anak akan mencontoh kepada kedua orang tuanya.
Orang tua sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam pendidikan sangat
besar pengaruhnya terhadap perkembangan pendidikan anak. Orang tua dalam menjalankan
perannya dalam pendidikan, perlu dengan terus menerus untuk mendorong, membimbing,
memotivasi dan memfasilitasi demi tercapainya pendidikan anak yang baik (Fadhillah, 2012).
Beberapa orang tua menganggap bahwa pendidikan itu merupakan tanggung jawab satu
pihak saja yaitu lembaga pendidikan. Seringkali orang tua menumpu harapan yang tinggi
pada pihak lembaga pendidikan sehingga orang berani membayar mahal untuk pendidikan
anaknya. Orang tua bertanggung jawab untuk memelihara, mendidik dan melindungi anak.
Keluarga yang hangat memberiakan kestabilan jiwa pada seorang anak, ketangan dalam
emosi dan kesukaan dalam belajar (Martsiswati, 2014), peran orang tua sangat diperlukan
dorongan atau motivasi dari orang tua akan membuat anak bertumbuh dan berkembang
dengan baik.
Setiap anak memiliki karakter yang berbeda, begitu juga dalam hal kemampuan
akademis yang sering disebut intelektual atau kecerdasan. Sebagian anak memiliki
kecerdasan dibawah rata-rata, bahkan diatas rata-rata, dan hal ini mempengaruhi prestasi
anak disekolah. Ketika anak tidak mampu berprestasi dengan baik dan memuaskan
berdasarkan kecerdasan yang dimiliki, maka anak tersebut dikatakan sebagai anak
bermasalah dalam belajar atau kesulitan belajar (Yeni, 2015).
Kesulitan belajar merupakan suatu bentuk gangguan faktor fisik dan psikis yang
mendasar yang meliputi pemahaman atau gangguan bahasa, lisan atau tulisan yang dengan
sendirinya muncul berbagai kemampuan tidak sempurna untuk mendengarkan, berpikir,
berbicara, membaca, menulis atau membuat perhitungan matematika. Termasuk juga
kelemahan motorik ringan, gangguan emosional akibat keadaan ekonomi, budaya atau
lingkungan yang tidak menguntungkan (Munirah, 2018). Kesulitan belajar suatu gejala yang
selalu dihadapi oleh guru, karena guru bertanggung jawab untuk mengatasinya. Kesulitan
belajar ialah suatu keadaan dimana peserta didik kurang mampu menghadapi tuntutan-
tuntutan yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga proses dan hasilnya
kurang memuaskan. Ini terjadi karena kemampuan siswa untuk melakukan tugas yang tidak
seimbang dengan tuntunan pembelajaran.
Kesulitan belajar juga dapat diartikan sebagai ketidakmampuan anak dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Menurut Masroza (2013), kesulitan
belajar ini merupakan gangguan yang secara nyata ada pada anak yang terkait dengan tugas
umum maupun khusus, yang diduga disebabkan karena faktor disfungsi neurologis, proses
psikologis maupun sebab-sebab lainnya sehingga anak yang berkesulitan belajar dalam suatu
kelas menunjukkan prestasi belajar rendah.
Keberhasilan proses belajar sebagian dipengaruhi oleh peran orang tua Dalam
keluarga anak mulai mengadakan interaksi dengan orang-orang yang ada disekitarnya,
terutama dengan orang tuannya, yaitu ayah dan ibu (Nofitasari, 2017). Anak dalam belajar
sering sekali mendapatkan kesulitan. Sebenarnya kesulitan belajar itu tumbuh bukan semata-
mata dari anak itu sendiri, tetapi lingkungan dimana anak itu berada, besar juga pengaruhnya
terhadap berhasil atau gagalnya seseorang.

Pembahasan
Orang tua harus mengenal dan memahami anak dengan baik, memahami tahap
perkembangan yang telah dicapainya, kemampuannya, keunggulan dan kekurangannya,
hambatan yang dihadapi serta faktor dominan yang mempengaruhinya.

Anda mungkin juga menyukai