Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan


Pembelajaran Biologi
Dosen Pengampu : Sekar Jati Pamungkas, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh :
Delya Alfina R (1810305081)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TIDAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita baginda
Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya mulai di dunia hingga di
hari akhir.
Makalah yang penulis susun dengan judul “Kurikulum dan Perencanaan
Pembelajaran”, yang di dalamnya akan membahas mengenai pengertian
perencanaan pembeajaran, fungsi dan prinsip perencanaan, serta komponen
perencanaan pembelajaran. Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari dosen sekaligus sebagai jembatan untuk memperdalam ilmu
penulis. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen pengampu mata kuliah kami Sekar Jati Pamungkas S.Pd., M.Pd. yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami sehingga termotivasi dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Walaupun telah berusaha secara maksimal, penulis menyadari bahwa
makalah ini belum sempurna. Sehingga, dengan ini penulis memohon maaf dan
membuka diri terhadap kritik dan saran para pembaca. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.

Magelang, 9 September 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................ 3
B. Rumusan Masalah....................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 5
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran.................................... 5
B. Prinsip dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran....................... 5
C. Komponen Perencanaan Pembelajaran.................................... 10
BAB III PENUTUP.................................................................................. 13
A. Kesimpulan................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 20 yang berbunyi: Perencanaan proes pembelajaran meliputi
silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian
hasil belajar .
Perencanaan pembelajaran merupakan catatan-catatan hasil pemikiran awal seorang
guru sebelum mengelola proses pembelajaran. Keberhasilan dari suatu kegiatan sangat
ditentukan oleh perencanaannya. Apabila perencanaan suatu kegiatan dirancang dengan
baik, maka kegiatan akan lebih mudah dilaksanakan, terarah serta terkendali.
Perencanaan pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum
mengajar tersebut di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi interaksi
guru dan murid, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Demikian pula halnya dalam
proses belajar mengajar, agar pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik maka
diperlukan perencanaan pembelajaran yang baik. Perencanaan pembelajaran berperan
sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah
dan berjalan efektif dan efisien.
Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan karena memiliki arti penting sebagai
pengganti keberhasilan yang diperoleh secara untung-untungan, alat untuk menemukan
dan memecahkan masalah dan untuk memanfaatkan sumber secara efektif. Maka dari itu,
penulis akan menjelaskan tentang perencanaan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian perencanaan pembelajaran?
2. Bagaimana prinsif dan fungsi perencanaan pembelajaran?
3. Bagaimana komponen dalam perencanaan pembelajaran?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian perencanaan pembelajaran.

3
2. Mengetahui prinsif dan fungsi perencanaan pembelajaran.
3. Mengetahui komponen dalam perencanaan pembelajaran.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Faktor dalam Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan berasal dari kata dasar “rencana” yang artinya membuat
rancangan sketsa (kerangka sesuatu yang akan dikerjakan). Di dalam ilmu manajemen
pendidikan, perencanaan disebut dengan istilah “planning”, yaitu: persiapan menyusun
suatu keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan
suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu (Farida, 2019). Perencanaan
mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari
tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan proedur
tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.
Menurut Yunus (2018) Perencanaan pembelajaran merupakan suatu penerapan
yang rasional dan analisis sitematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar
pendidikan tersbut lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan peserta
didik serta masyarakat. Perencanaan atau program belajar mengajar tidak lain adalah
suatu proyeksi/perkiraan guru mengenai kegiatan yang harus dilakukan siswa selama
pembelajaran itu berlangsung.
Jadi dapat diambil suatu pengertian bahwa perencanaan pembelajaran adalah
suatu pemikiran atau persiapan untuk melaksanakan tugas mengajar/aktivitas
pembelajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran serta melalui langkah-
langkah pembelajaran, perencanaan itu sendiri, pelaksanaan dan penilaian, dalam rangka
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

B. Prinsip dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran


1. Prinsip Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses yang diaturmenurut langkah langkah tertentu agar
pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan. Pengaturan ini dituangkan dalam
bentuk perencanaan pembelajaran.
Seorang guru yang akan melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan,
harus mengetahui prinsip-prinsip perencanaan, seperti yang dikemukakan oleh
(Hermawan, 2007) yang meliputi :
1. Menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara
melakukannya dalam implementasi pembelajaran.

5
2. Membatasi sasaran atas tujuan instruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan
kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui proses penetapan target
pembelajaran.

3. Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran.

4. Mengumpulkan dan menganalisis informasi yang penting untuk mendukung


kegiatan pembelajaran.

5. Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-


keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada pihak yang
berkepentingan.

Jika prinsip-prinsip ini terpenuhi, secara teoretik perencanaan pembelajaran itu


akan memberi penegasan untuk mencapai tujuan sesua perencanaan yang sudah
disusun.

Menurut Jumhana (2006). Prinsip-prinsip yang harus dijadikan dasar dalam


merancang pembelajaran, baik untuk perencanaan pembelajaran yang masih bersifat
umum maupun perencanaan pembelajaran yang lebih spesifik adalah bahwa
perencanaan tersebut harus memenuhi unsur :

1. Ilmiah yaitu keseluruhan materi yang dikembangkan atau di rancang oleh guru
termasuk kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus dan rencana pelaksanaan
dan pembelajaran, harus benar dan dapat di pertanggung jawabkan secara
keilmuan.

2. Relevan yaitu bahwa setiap materi memiliki ruang lingkup atau cakupan dan
sistematikanya atau urutan penyajianya.

3. Sistematis yaitu unsur perencanaan baik untuk perencanaan jenis silabus maupun
perencanaan untuk rencana pelaksanaan pembelajaran, antara unsur yang satu
dengan unsur yang lainnya harus saling terkait, mempengaruhi, menentukan dan
suatu kesatuan yang utuh untuk mencapai tujuan atau kompetensi.

4. Konsisten yaitu adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar.


Indikator, materi pokok pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.

6
5. Memadai yaitu cakupan indikator materi pokok, pengalaman, sumber belajar dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

6. Aktual dan kontekstual yaitu cakupan indikator, materi pokok, pengalaman


belajaran sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan
ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang
terjadi.

7. Fleksibel yaitu keseluruhan kompenen silabus maupun rencana pelaksanaan


pembelajaran harus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik,
serta dinamika perubahan yang terjadi yang di sekolah dan tuntutan masyarakat.

8. Menyeluruh yaitu komponen silabus rencana pelaksanaan pembelajaran harus


mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

2.  Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah rumusan kualifikasi kemampuan


yang harus dicapai oleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Rumusan
kualifikasi kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah mengikuti pembelajaran
tersebut yaitu dengan “perubahan perilaku” (change of behavior). Adapun jenis
perubahan perilaku terebut secara garis besarnya meliputi bidang pengetahuan
(kognitif), sikap (apektif) dan keterampilan (pikomotor).

Tujuan pembelajaran adalah rumusan perilaku siswa yang harus terjadi setelah
selesainya proses pembelajaran. Oleh karena itu, rumusan pembelajaran harus
mencerminkan perubahan yang spesifik, mudah dikontrol dan terukur dalam setiap
jenis perubahan yang telah dimiliki oleh siswa dari hasil belajar yang telah
dilakukannya.

Tercapainya tujuan pembelajaran dengan indikator perubahan yang terukur


baik dari segi pengetahuan, sikap maupun keterampilan, tidak berarti bahwa hanya
sebatas itulah tujuan pembelajaran tersebut. Tercapainya tujuan pembelajaran,
merupakan tahap awal untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebih luas, komplek dan
lebih tinggi lagi.

Menurut Kostelnik secara spesifik fungsi perencanaan pembelajaran tersebut


diantaranya adalah sebagai berikut:

7
1. Mengorganisir pembelajaran yaitu proses mengelola seluruh aspek yang terkait
dengan pembelajaran agar tertata secara sistematis untuk memudahkan proses dan
pencapaian hasil pembelajaran secara efektif dan efesien.

2. Berpikir lebih kreatif untuk mengembangkan apa yang harus dilakukan peserta
didik, yaitu melalui perencanaan, proses pembelajaran yang telah dirancang secara
kreatif, inovatif. Agar proses pembelajaran tidak dikesankan sebagai proses yang
monoton atau terjadi sebagai suatu rutinitas saja.

3. Menetapkan sarana dan fasilitas untuk mendukung pembelajaran, melalui


perencanaan, sarana dan fasilitas pendukung yang diperlukan akan mudah
diidentifikasi dan bagaimana mengelolanya sehingga sarana dan fasilitas yang
dibutuhkan dapat terpenuhi untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran yang
lebih efektif.

4. Memetakan indikator hasil belajar dan cara untuk mencapainya, yaitu melalui
perencanaan yang matang, guru sudah memiliki data tentang jumlah indikator
yang harus dikuasai oleh siswa dari setiap pembelajaran yang dilakukannya.
Dengan demikian guru tentu saja sudah membayangkan kegiatan yang harus
dilakukan untuk mencapai setiap indikator tersebut.

5. Merancang program untuk mengakomodasi kebutuhan siswa secara lebih spesifik;


yaitu melalui perencanaan, hal-hal penting yang terkait dengan kebutuhan,
karakteristik, dan potensi yang dimiliki siswa akan teridentifikasi dan
merencanakan tindakan yang dianggap tepat untuk meresponnya.

6.  Mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajaran; yaitu melalui perencanaan


segala sesuatu yang terkait dengan kepentingan pembelajaran sudah
dikomunikasikan, baik secara internal yaitu terhadap pihak-pihak yang terkait
langsung dengan tugas-tugas pembelajaran, maupun dengan pihak eksternal yaitu
pihak-pihak masyarakat (stake holder).

7. Pada garis besar, perencanaan pembelajaran itu bertujuan untuk mengarahkan dan
membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran seperti yang
dikemukakan oleh Sagala (Hernawan, 2007) bahwa tujuan perencanaan itu
memungkinkan guru memilih metode mana yang sesuai sehingga proses
pembelajaran itu mengarah dan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

8
Bagi guru, setiap pemilihan metode berarti menentukan jenis proses belajar
mengajar mana yang dianggap efektif untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuaskan. Hal ini juga mengarahkan bagaimana guru mengorganisasikan
kegiatan-kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dipilihnya. Dengan
demikian betapa pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam setiap
pembelajaran, agar pembelajaran itu benar-benar dapat mencapai tujuan
sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum.

Terdapat juga beberapa fungsi yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik


(Hernawan, 2007) bahwa pada garis besarnya perencanaan pembelajaran berfungsi
berikut:

1. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah
dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan
itu.

2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya


terhadap pencapaian tujuan pendidikan.

3. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaraan yang diberikan dan


prosedur yang digunakan.

4. Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa , minat-


minat siswa dan mendorong motivasi belajar.

5. Mengurangi kegiataan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan
adanya organisasi yang baik dan metode yang tepat.

6. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan


bahan-bahan yang up to date pada siswa.

Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari dari perencanaan pembelajaran adalah
sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta mengarahkan dan membimbing
kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan fungsi dari
perencanaan adalah mengorganisasikan dan mengakomodasikan kebutuhan siswa
secara spesifik, membantu guru dalam memetakan tujuan yang hendak dicapai, dan
membantu guru dalam mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam
mengajar.

9
C. Komponen Perencanaan Pembelajaran
Sebelum mengetahui komponen apa saja yang ada pada perencanaan pembelajaran,
perlu diketahui pula tentang sistem perencanaan. Dalam teknologi instruksional (Proyek
Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi 1981) disebutkan bahwa pengertian sistem
adalah serangkaian komponen/bagian yang saling berkaitan dan berfungsi ke arah
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Sistem itu merupakan satu
totalitas dari bagian-bagian yang saling berhubungan, fungsi totalitas ini berbeda dengan
jumlah fungsi dari bagian-bagian. [ CITATION Dju16 \l 1057 ]
Menurut pendapat dari (Gafur, 1986: 14) yang menjelaskan sistem sebagai suatu
gabungan dari komponen-komponen yang terorganisir sebagai suatu kesatuan dengan
maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi, sistem adalah gabungan komponen yang bekerja sama dan saling berpengaruh
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Seperti contoh :
1. Perguruan tinggi
Perguruan tinggi termasuk sistem, komponennya terdiri atas mahasiswa,
dosen, kurikulum/GBPP, tata usaha, gedung, sarana, dan prasarana.
2. Perpustakaan
Perpustakaan termasuk sistem, komponennya terdiri atas buku-buku,ruang
baca, pengelola, pembaca, dan AC.
3. Laboratorium bahasa
Laboratorium termasuk sistem, komponennya terdiri atas ruangan, head
phone, televisi, radio kaset secukupnya, pengajar, operator, dan pengharum
ruangan.
4. Rumah sakit
Rumah sakit termasuk sistem, komponennya terdiri atas dokter, pasien,
perawat, ruangan periksa, pegawai tata usaha, obat-obatan, peralatan pemeriksaan,
AC, dan taman bunga.
Komponen sistem perencanaan tersebut terbagi atas dua, yaitu:
a. Komponen integral
Komponen integral adalah bagian dari sistem yang tidak dapat
dipisahkan dari sistem tersebut. Kehadirannya mutlak diperlukan, tanpa
komponen itu tidak akan tercapai tujuan.
Misalnya :
10
(1) Guru. Guru termasuk komponen sistem integral dalam proses belajar-
mengajar,
(2) Buku. Bukutermasuk komponen sistem integral dalam sistem perpustakaan,
(3) Head phone. Head phone termasuk komponen sistem integral dalam sistem
laboratorium bahasa,
(4) Dokter. Dokter termasuk komponen sistem integral dalam sistem rumah sakit
b. Komponen nonintegral
Komponen nonintegral adalah bagian dari sistem yang apabila tidak
berfungsi atau dihilangkan tidak akan membekukan sistem. Namun,
komponen nonintegral tetap menjadi pendukung suasana pembelajaran.
Misalnya:
(1) Taman bunga. Taman bunga termasuk komponen sistem nonintegral dalam
sistem pengajaran,
(2) Pengharum ruangan. Pengharum ruangan termasuk komponen sistem
nonintegral dalam laboratorium bahasa ,
(3) Kipas angin. Kipas angin atau AC termasuk komponen nonintegral dalam
sistem perpustakaan.[ CITATION Dju16 \l 1057 ]
Selanjutnya, dapat dijelaskan mengenai komponen atau isi perencanaan. Isi
perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan. Abdul Majid (2007:
20-22) menjelaskan bahwa perencanaa pembelajaran yang baik meliputi hal-hal
berikut ini:
1. Tujuan apa yang diinginkan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas
belajar dan layanan-layanan pendukungnya.
2. Program dan layanan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar
dan layanan-layanan pendukungnya.
3. Tenaga manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi,
spesialisasi, perilaku, kompetensi maupun kepuasan mereka.
4. Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan.
5. Bangunan fisik mencakup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan
kaitannya dengan pengembangan psikologis.
6. Struktur organisasi, maksudnya bagaimana cara mengorganisasi dan
manajemen operasi dan pengawasan program dan aktivitas kependidikan yang
direncanakan.

11
7. Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan pembelajaran.
Untuk mencapai tujuan, semua komponen yang harus saling terkait secara
fungsional. Hal ini menunjukkan bahwa guru harus mempersiapkan perangkat yang
harus dilaksanakan dalam merencanakan program[ CITATION Dju16 \l 1057 ].
Hidayat (1990: 11) mengemukakan bahwa perangkat yang harus dipersiapkan
dalam perencanaan pembelajaran antara lain:
a. Memahami kurikulum.
b. Menguasai bahan ajar.
c. Menyusun program pembelajaran.
d. Melaksanakan program pembelajaran.
e. Menilai program pembelajaran dan hasil proses belajarmengajar yang telah
dilaksanakan.[ CITATION Hid13 \l 1057 ]

BAB III
12
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang disebutkan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Perencanaan pembelajaran adalah suatu pemikiran atau persiapan untuk
melaksanakan tugas mengajar/aktivitas pembelajaran dengan menerapkan prinsip-
prinsip pembelajaran serta melalui langkah-langkah pembelajaran, perencanaan itu
sendiri, pelaksanaan dan penilaian, dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan.
2. Prinsip-prinsip yang harus dijadikan dasar dalam merancang pembelajaran, harus
memenuhi unsur : Ilmiah, Relevan, Sistematis, Konsisten, Memadai, Aktual.
Fleksibel, dan Menyeluruh. Menurut Kostelnik secara spesifik fungsi perencanaan
pembelajaran; Mengorganisir pembelajaran, Berpikir lebih kreatif, Menetapkan
sarana dan fasilitas, Memetakan indikator hasil belajar dan cara untuk mencapainya,
Merancang program, Mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajaran.
3. Komponen sistem perencanaan
a. Komponen integral
b. Komponen nonintegral
Perencanaa pembelajaran yang baik, berisi; Tujuan, Program dan layanan,
Tenaga manusia, Keuangan, Bangunan fisik, Struktur organisasi, Konteks sosial atau
elemen-elemen lainnya. Perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan
pembelajaran antara lain:
a. Memahami kurikulum.
b. Menguasai bahan ajar.
c. Menyusun program pembelajaran.
d. Melaksanakan program pembelajaran.
e. Menilai program pembelajaran dan hasil proses belajarmengajar yang telah
dilaksanakan

DAFTAR PUSTAKA

13
Djumingin, S., & Syamsudduha. (2016). Perencanaan Pembelajaran Bahasa, Sastra
Indonesia dan Daerah. Makassae: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.

Gafur, A. (1986). Desain Instruksional: Langkah Sistematis Penyusunan Pola Dasar


Kegiatan Belajar-Mengajar. Solo: Tiga Serangkai.

Harjanto. (2010). Perencanaan Pengajaran: Komponen MKDK Materi Disesuaikan dengan


Silabi Kurikulum Nasional IAIN. Jakarta: PT RinekaCipta.
Hernawan, H A dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Upi Press Jumhana, Nana
& Sukirman. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS.
Hidayat, S. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Jaya, Farida. (2019). Perencanaan Pembelajaran. Medan: Fakultas Ilmutarbiah dan


Keguruan, UIN Sumatera Utara.
Majid, A. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Yunus, Hamzah. (2018) Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013. Yogyakarta:


Deepublish CV Budi Utama.

14

Anda mungkin juga menyukai