Anda di halaman 1dari 11

PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN PENDIDIKAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Metode Penelitian Pendidikan

Kelompok III

Nama anggota :

1. Chunainah Hidayati (2018.043.26.0232)


2. Nur Laili Assafitri (2018.043.26.0253)
3. Zakiyahtul Khoiri Tsani (2018.043.26.0270)
4. Zunaizah Lutfi (2018.043.26.0272)

Dosen Pengampu :

Ahmad Nafi’, S.Pd , M.Pd

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUTTAQWA

GRESIK

2021

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Pendidikan | 1


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Prosedur
Pelaksanaan Penelitian Pendidikan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Dosen Ahmad Nafi’, S.Pd, M.Pd pada mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Prosedur Pelaksaan Penelian
Pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Ahmad Nafi’, S.Pd, M.pd
selaku dosen pembimbing mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu kami mengharapkan kritik serta
saran dari Dosen pembimbing, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Gresik, 14 Maret 2021

Penulis

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Pendidikan | 2


DAFTAR ISI

Kata Pengantar .........................................................................................................................2

DaftarIsi..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................................4

1.4 Manfaat Penulisan ..............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 5

2.1 Pengertian Penelitian Pendidikan........................................................................................ 5

2.2 Jenis-jenis Penelitian Pendidikan......................................................................................... 5

2.3 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Pendidikan .......................................................................8

2.4 Tujuan Penelitian Pendidikan............................................................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 10

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 10

Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 11

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Pendidikan | 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam melaksanakan tugas mengajar sebagai guru pasti pernah dihadapkan pada
berbagai permasalahan baik yang terjadi dalam proses pembelajaran maupun di luar proses
pembelajaran tetapi masih dalam konteks pendidikan di sekolah. Masalah pembelajaran
misalnya; siswa tidak mau memperhatikan pelajaran (minat belajar rendah atau motivasi
belajar rendah), siswa pasif, tidak berani bertanya, prestasi belajar yang rendah, dan
sebagainya. Sedangkan yang bersifat non-pembelajaran misalnya perkembangan personal
siswa tidak optimal, efektivitas hubungan guru dan siswa yang kurang baik dan sebagainya.
Selain permasalah di atas, sarana prasarana pendukung pembelajaran yang tidak optimal,
dibutuhkan inovasi dari para guru.
Permasalahan-permasalahan seperti itu dapat di kategorikan penyakit yang kalau tidak
segera disembuhkan akan berdampak sistemik pada proses alamiah pada tubuh manusia. Oleh
karena itu hal di atas menuntut segera diatasi agar tidak berlarut-larut dan berdampak sistemik
pada proses pembelajaran selanjutnya. Peningkatan kualitas pembelajaran harus selalu
diupayakan semaksimal mungkin oleh semua komponen pelaku-pelaku pendidikan, terutama
oleh guru yang memiliki tanggung jawab yang paling besar dalam pembelajaran.
Guru pada kesempatan ini harus diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah-
masalah pembelajaran dan non-pembelajaran secara profesional dan kolaboratif lewat sebuah
penelitian tindakan secara terkendali. Upaya meningkatkan kompetensi guru untuk
menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran akan berdampak positif ganda. Pertama,
kemampuan dalam menyelesaikan masalah pembelajaran akan meningkat. Kedua,
penyelesaian masalah pembelajaran melalui sebuah investigasi terkendali akan dapat
meningkatkan kualitas isi, masukan, proses, sarana/prasarana, dan hasil belajar. Ketiga,
peningkatan kedua kemampuan tadi akan bermuara pada peningkatan kualitas lulusan.
Sehingga guru harus mampu menguasai metode dan prosedur dalam pelaksaan penelitian
pendidikan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan penelitian pendidikan?
b. Apa saja jenis penelitian pendidikan?
b. Bagaimana prosedur penelitian pendidikan?
c. Apa saja tujuan penelitian pendidikan?

1.3 TUJUAN PENULISAN


a. Untuk memahami metode dalam penelitian pendidikan
b. Untuk memahami prosedur penelitian pendidikan

1.4 MANFAAT PENULISAN


a. Sebagai syarat ketuntasan mata kulian Penelitian Pendidikan
b. Untuk menambah pengetahuan tentang Penelitian Pendidikan

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Pendidikan | 4


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENELITIAN PENDIDIKAN

Penelitian pendidikan diartikan sebagai proses yang sistematis untuk


memperoleh pengetahuan (to discover knowledge) dan pemecahan masalah
(problem solving) pendidikan melalui metode ilmiah, baik dalam pengumpulan
maupun analisis datanya, serta membuat rumusan generalisasi.
Menurut Hadi dan Hariono (2005: 10) penelitian pendidikan adalah suatu
proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis, dan berencana untuk
mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyimpulkan data dengan
menggunakan metode tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang
timbul dalam bidang pendidikan.
Disamping itu Syukri mendefinisikan penelitian pendidikan adalah cara yang
digunakan untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam upaya memahami proses kependidikan dalam
lingkungan pendidikan melalui pendekatan ilmiah, baik di lingkungan pendidikan
formal, pendidikan informal maupun pendidikan nonformal.

2.2 JENIS PENELITIAN PENDIDIKAN

Secara umum terdapat beberapa jenis penelitian pendidikan yaitu:


1.Penelitian eksperimental
2. Penelitian korelasional
3. Penelitian kausal komparatif
4. Penelitian survey
5. Penelitian kualitatif
6. Penelitian historis
7. Penelitian Tindakan Kelas

1. Penelitian Eksperimental : Yaitu peneliti memberikan perlakuan yang berbeda pada


dua kelompok, dan kemudian mempelajari efek perlakuan. Hasil dari penelitian ini
interpretasi yang jelas dan lugas
Misalnya: Seorang guru Matematika ingin mengetahui metode mengajar
manakah yang efektif untuk mengajarkan konsep bangun ruang. Maka ia dapat
merancang suatu penelitian untuk membandingkan efektivitas dari dua macam
metode mengajar untuk meningkatkan pemahaman siswa. Metode mengajar yang
digunakan ini disebut Variabel bebas Atau variabel perlakuan. Variabel ini tidak dapat
dikuantifikasi langsung, namun kedua metode ini diuji efektivitasnya melalui tes hasil
belajar siswa untuk konsep bangun ruang. Nilai tes yang dicapai siswa disebut

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Pendidikan | 5


variabel tak bebas (dependent variable). Dalam eksperimen yang sederhana ini ada
dua metode yang kontras untuk dibandingkan satu sama lain. Dalam hal ini
diperlukan pula variabel pembanding atau pengendali yang disebut extraneous
variable, misalnya tingkat kemampuan siswa, usia, jenjang kelas, bahan ajar, dan
karakteristik guru, yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar selama
berlangsungnya investigasi. Metode ini juga menghendaki adanya kesamaan dalam
cara pengelolaan kelas selama periode waktu tertentu, dan kesamaan bahan ajar pada
kedua kelompok, kesamaan usia, dan jenjang kelas siswa.

2. Penelitian Korelasional Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara


dua variabel.
Misalnya: Seorang guru matematika ingin mengetahui individu yang
bagaimana yang sering mengalami kesulitan dalam mempelajari aljabar. Bila kita
dapat memprediksi secara tepat, maka kita dapat menganjurkan saran koreksi
terhadap guru tersebut untuk menggunakan metode tertentu, sehingga anak senang
belajar aljabar. Untuk itu kita perlu mengumpulkan sejumlah informasi yang
diperkirakan ada kaitannya dengan konsep aljabar seperti kinerja siswa dalam tugas
logik mempelajari konsep aljabar (kemampuan menghitung, pemahaman konsep
matematika, memecahkan soalsoal), kemampuan verbal, kebiasaan belajar,
pengalaman siswa dalam belajar matematika atau pengalaman dengan guru
matematika, dan informasi lain yang menyebabkan adanya siswa yang senang
pelajaran aljabar, dan siswa yang membenci pelajaran aljabar.

3. Penelitian Kausal Komparatif : Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki akibat


dari perbedaan diantara kelompok atau orang-orang.
Misalnya guru ingin membandingkan apakah hasil belajar siswa dari keluarga
dengan orang tua tunggal (single parent) lebih buruk dari pada siswa dari keluarga
utuh. Untuk menyelidiki hal ini, guru harus memilih secara sistematis dua kelompok
siswa (orang tua tunggal dan orangtua lengkap) – yang sesungguhnya (bukan
manipulasi) Setelah itu guru membandingkan hasil belajar mereka. Setelah nyata
berbeda, guru tidak boleh segera menyimpulkan bahwa situasi keluarga
mempengaruhi prestasi belajar siswa, sebab masih ada factor lain yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa Interpretasi dari penelitian kausal komparatif
adalah terbatas, karena peneliti tidak boleh menyimpulkan bahwa faktor tertentu dapat
mempengaruhi tingkah laku yang diobservasi.

4.Penelitian Survei : Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang menentukan
sifat spesifik dari suatu kelompok.
Misalnya seorang kepala sekolah ingin mengetahui dampak dari kebijakan
administrasi yang dilakukannya. Apakah siswa suka atau tidak suka terhadap
kebijakannya? Kebijakan mana yang paling disukai, dan yang paling tidak disukai.Suatu
survey deskriptif perlu menyiapkan sejumlah pertanyaan yang dikemas dalam bentuk
kuesioner atau angket untuk sejumlah besar responden atau individu, melalui surat,

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Pendidikan | 6


telepon, e-mail, sms, atau diberikan langsung. Jika menghendaki jawaban langsung dari
responden, dapat melalui wawancara. Jawabannya kemudian ditabulasi, umumnya dalam
bentuk frekuensi atau persentase dari setiap jawaban pertanyaan. Kesulitan penelitian
survey adalah (1) ada keraguan terhadap jawaban yang diberikan; apakah murni/jujur,
tidak asal-asalan (2) pengembalian semua kuesioner secara lengkap agar dapat dianalisis
dengan benar.
Manfaat dari penelitian survey adalah kemungkinan memperoleh sejumlah informasi
dari sampel besar Jika peneliti mengharapkan jawaban yang lebih rinci, maka dapat
dilakukan melalui wawancara. Keuntungan wawancara adalah dapat membuat pertanyaan
terbuka (melalui daftar pertanyaan), sehingga dapat diperoleh jawaban yang rinci dan
mendalam.

5. Penelitian Kualitatif Seorang peneliti dapat berharap untuk memperoleh potret


lengkap dari proses pendidikan melalui penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti
dapat memperoleh gambaran holistic yang terjadi dalam situasi atau setting khusus.
Misalnya: Bagaimana cara guru olahraga mengajarkan suatu materi? Apa yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan rutin sekari-hari? Apa yang dilakukan oleh siswa
setiap hari? Kegiatan apa yang dilakukan setiap hari? Untuk memperoleh jawaban atas
pertanyaan di atas, maka peneliti dapat melakukan ethnographic research, yang
menekankan pada dokumentasi dan gambaran kegiatan atau apa yang dialami oleh
individu, melalui observasi dan interview.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang detail terhadap individu atau
kelompok yang diteliti, sehingga dapat disebut sebagai studi kasus.

6. Penelitian Sejarah : Penelitian ini berkaitan dengan aspek yang terjadi di masa lalu.
Data diperoleh melalui penelitian dokumen, atau wawancara dengan individu yang hidup
pada masa itu. Penelitian ini berupaya untuk merekonstruksi setepat mungkin tentang apa
yang terjadi pada masa itu dan menjelaskannya.
Misalnya, Seorang koordinator kurikulum di sekolah, ingin mengetahui tentang
argumentasi yang terjadi di masa lalu tentang kurikulum. Untuk itu ia harus membaca
berbagai hasil penelitian sosial dan teori kurikulu.

7. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bersifat situasional, berkaitan dengan mendiagnosis


masalah dalam konteks tertentu, misalnya masalah di kelas atau di sekolah. Masalah
berangkat dari praktek pembelajaran sehari-hari yang benar-benar dirasakan oleh guru
atau siswanya. Kemudian diupayakan penyelesaiannya demi peningkatan mutu
pendidikan, prestasi siswa, profesi guru, dan mutu sekolahnya dengan jalan merefleksi
diri sebagai praktisi dalam pelaksanaan tugas-tugasnya dan sekaligus secara sistematik
meneliti praksisnya sendiri. Penelitian tindakan kelas merupakan upaya kolaboratif antara
guru dengan siswanya, bersifat „self evaluative‟ yaitu modifikasi praksis yang dilakukan
secara kontinyu dan dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan di samping memperbaiki
praksis pembelajarannya.

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Pendidikan | 7


2.3 PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN PENDIDIKAN

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Pendidikan antara lain :


a. Mengidentifikasi Masalah
Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi isu-isu dan masalah-masalah penting, actual,
dan krusial yang dihadapi saat ini, dan yang paling banyak arti atau kegunaanya bila isu
atau masalah tersebut diteliti.

b. Merumuskan dan Membatasi Masalah


Perumusan masalah merupakan perumusan dan pemetaan factor-faktor, atau variebel-
variebel yang terkait dengan focus masalah.
c. Melakukan Studi Kepustakaan
Merupakan kegiatan untuk mengkaji teori-teori yang mendsari penelitian, baik teori yang
berkenaan dengan bidang ilmu yang diteliti maupun metodologi.
d. Merumuskan Hipotesis
Hal-hal pokok yang ingin diperoleh dari penelitian dirumuskan dalam bentuk hipotesis
atau pertanyaan penelitian. Rumusan hipotesis dibuat apabila penelitiannya menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan pengolahan data statistic inferensial. Untuk penelitian
kuantitatif yang menggunakan pengolahan data statistic deskriptif tidak diperlukan
rumusan hipotesis, cukup dengan pertanyaan-pertanyaan pokok, demikian juga pada
penelitian kualitatif
e. Menentukan Desain dan Metode Penelitian
Desain penelitian berisi rumusan tentang langkah-langkah penelitian, dengan
menggunakan pendekatan, metode penelitian, teknik pengumpulan data, dan sumber data
tertentu serta alas an-alasan mengapa menggunakan metode tersebut.
f. Menyusun Instrumen dan Mengumpulkan Data
Kegiatan pengumpulan data didahului oleh penetuan teknik, penyusunan dan pengujian
instrument pengumpulan data yang akan digunakan
g. Menganalisis Data dan Menyajikan Hasil
Analisis data menjelaskan teknik dan langkah-langkah yang ditempuh dalam mengolah
atau menganalisis data. Data kuantitaif dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
statistic deskriptif berupa table, grafik, profil, bagan, atau menggunakan statistic
inferensial berupa korelasi, regresi, perbedaan, analisa jalur, dll. Data kualitatif dianalisis
menggunakan teknik analisis kualitatif deskriftif naratif logis.
h. Menginterpretasikan Temuan, Membuat Kesimpulan dan Rekomendasi
Hasil analisi data masih berbentuk temuan yang belum diberi makna. Pemberian makna
atau arti dari temuan dilakukan melalui interpretasi. Interpretasi dibuat dengan melihat
makna hubungan antara temuan yang satu dengan yang lainnya. Antara temukan dengan
konteks atau hal-hal yang melatarbelakangi, dengan teori yang mendukungnya ataupun
dengan kemungkinan penerapannya. Kesimpulan merupakan penarikan generalisasi dari
hasil interpretasi temuan penelitian. Selanjutnya kesimpulan-kesimpulan yang telah
dirumuskan, disusunlah implikasi dan rekomendasi atau saran.

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Pendidikan | 8


2.4 TUJUAN PENELITIAN PENDIDIKAN
Tujuan-tujuan penelitian pendidikan secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:
1. Memperoleh informasi baru
Untuk menemukan sesuatu yang baru bidang pendidikan dilakukan melalui penelitian
pendidikan. Artinya, dalam perkembangan pengetahuan, temasuk juga ilmu atau
pengetahuan di bidang pendidikan, penemuan sesuatu yang baru mengenai berbagai
persoalan pendidikan dapat dilakukan dengan metode atau cara penelitian yang hasilnya
berupa temuan-temuan baru. Karena itu, kegiatan penelitian harus dilakukan dengan cara-
cara yang benar, dalam arti dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode-
metode ilmiah.
2. Mengembangkan dan menjelaskan
Tujuan yang kedua adalah mengembangkan dan menjelaskan. Mengembangkan hasil
kajian dari suatu kegiatan penelitian pendidikan berarti mengembangkan
perubahanperubahan dan kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh individu, kelompok
ataupun organisasi dalam kurun waktu tertentu. Temuan dari hasil penelitian pendidikan,
misalnya peneliti menjelaskan bahwa faktor penciptaan suasana dan iklim belajar di kelas
yang menyenangkan secara signifikan mendorong peningkatan motivasi belajar siswa dan
kerja sama untuk berprestasi. Motivasi belajar dan iklim kerja sama sebagai suatu
perubahan akibat suasana dan iklim belajar di kelas yang menyenangkan. Mereka perlu
menggali dari variasi sumbersumber pengetahuan yang relevan agar dapat menerangkan
pentingnya permasalahan pendidikan yang dipecahkan. Peneliti berupaya mengkaji teori-
teori yang didukung faktafakta yang ada, sehingga peneliti akan sampai pada pemberian
pernyataan sementara yang sering disebut sebagai hipotesis penelitian.
3. Menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu ubahan
Ubahan yang didalam istilah penelitian disebut variabel. Variabel adalah gejala yang
sedang diteliti. Variabel atau ubahan adalah simbol yang digunakan untuk mentransfer
gejala ke dalam data penelitian. Biasanya variabel muncul pada tingkat intensitas yang
berbeda sehingga variabel itu adalah variabel lebel. Ada beberapa variabel yang biasa
digunakan dalam suatu penelitian, yaitu: variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebas (independent variable) adalah variabel yang memberi pengaruh atau diuji
pengaruhnya terhadap variabel lain, disebut juga variabel perlakuan, variabel eksperimen
atau variabel intervensi. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas, disebut juga variabel hasil, variabel pos tes atau variabel
kriteria.

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Pendidikan | 9


BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Dengan demikian,
manusia dapat mencapai kemamjuan di berbagai bidang yang pada akhirnya dapat
menempatkan seseorang pada derajat yang lebih baik. Perlu diakui bahwa tidak semua
manusia dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan dan
diinginkannya. Oleh karena itu, pendidikan menjadi satu kebutuhan yang cukup penting
dalam mengalami perubahan dan kemajuan di zaman modern ini. Pendidikan merupakan
proses belajar yang tidak akan pernah berhenti sejak seseorang lahir di dunia ini hingga akhir
hayatnya ( long life education).
Dalam melaksanakan penelitian pendidikan, langkah-langkah/prosedur umum yang dapat
dilakukan meliputi: Mengidentifikasi masalah, merumuskan dan membatasi masalah,
melakukan studi kepustakaan, merumuskan hipotesis, menentukan desain dan metode
penelitian, menyusun instrumen dan mengumpulkan data, menganalisis data dan menyajikan
hasil, menginterpretasikan temuan membuat kesimpulan dan rekomendasi

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Pendidikan | 10


DAFTAR PUSTAKA

Dikti. _______. Hakikat Penelitian Pendidikan. Tersedia:


http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Mata%20Kuliah%20Awal/Peneliti
an%20Pendidikan%20SD/BAC/Penelitian_Pendidikan_SD_1_0.pdf. Diakses pada
tanggal 12 Maret 2021
File UPI Edu. ______. Penelitian Pendidikan. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195107261978032-
FRANSISCA_SUDARGO/KULIAH_PENPENDS2/Pertemuan1.pdf. diakses pada
tanggal 12 Maret 2021
File UPI Edu. ______. Penelitian Pendidikan. Tersedia:
file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.../PENELITIAN_PENDIDIKAN.pdf - Cache. Diakses: 13
Maret 2021
Hadi, Amrul dan Haryono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV
Pustaka Setia
https://amalianurjannah.files.wordpress.com/2013/05/download2.pdf. Diakses pada
13 Maret 2021
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-penelitian/ Diakses pada 13 Maret 2021
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2014/12/12-pengertian-penelitian-menurut-
para-ahli-lengkap.html Diakses pada 13 Maret 2021

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Pendidikan | 11

Anda mungkin juga menyukai