Anda di halaman 1dari 33

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG

CAMPURAN MELALUI MEDIA PATUNG PADA SISWA KELAS IV MINU TRATE


PUTERI GRESIK

PROPOSAL
Diajukan Untuk melengkapi dan memenuhi tugas mata kuliah
“Penelitian Tindakan Kelas (PTK)”

Dosen Pengampu : H. Drs. Achmad Nur Samsudin, M.Pd

Oleh:
Zakiyahtul Khoiri Tsani
NIM : 2018.043.26.0270

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUTTAQWA
SUCI MANYAR GRESIK
2021
ABSTRAK

Pembelajaran merupakan proses interaktif yang berlangsung antara guru dengan materi yang
diajarkan. Hasil pembelajaran tidak tergantung pada apa yang disampaikan tetapi bagaimana
siswa mengolah informasi yang diterima selama kegiatan pembelajaran. Proses pengolah
informasi oleh siswa dapat diperoleh dari kemampuan guru dalam menggunakan media sebagai
perantara penyampaian materi. Pada kenyataannya tujuan pembelajaran seringkali tidak tercapai
karena kesulitan siswa dalam memahami penjelasan materi dari guru. Hal ini sebagaimana
dijumpai pada peserta didik kelas IV MINU Tratee Puteri Gresik. Belum maksimalnya hasil
belajar yang diperoleh peserta didik dikarenakan beberapa masalah yang terjadi saat proses
pembelajaran terutama yang berhubungan dengan penggunaan alat peraga dalam proses
pembelajaran. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Sejauh mana penerapan media
pembelajaran patung pada materi operasi hitung campuran terhadap meningkatnya hasil belajar
siswa kelas IV MINU Tratee Puteri Gresik?”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui sejauh mana penerapan media pembelajaran patung pada materi operasi hitung
campuran terhadap meningkatnya hasil belajar siswa kelas IV MINU Tratee Puteri Gresik Tahun
Pelajaran 2020/2021. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian tindakan kelas yang
dilakukan di kelas IV MINU Tratee Puteri Gresik Tahun Pelajaran 2020/2021 dengan jumlah
siswa sebanyak 36 orang. Tindakan yang dilakukan dengan menggunakan alat peraga papan
berhitung (PATUNG) dalam pembelajaran mata pelajaran Matematika. Penelitian ini
dilaksanakan dalam dua siklus. Metode pengumpulan data menggunakan tes tertulis, lembar
observasi dan metode dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif.
Pada pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga papan berhitung dapat
meningkatkan hasil belajar. Rata-rata keseluruhan hasil belajar pada siklus I sebesar 74,16 dan
siklus II sebesar 86,52. Sedangkan dari persentase hasil post tes siklus 1 sebesar 63,88% dan
siklus II 86,11%. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat di simpulkan bahwa pembelajaran yang
dilaksananakan dengan menggunakan alat peraga papan berhitung mampu meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa kelas IV MINU Tratee Puteri Gresik terhadap pembelajaran
Matematika pada materi operasi hitung campuran.

Kata Kunci : : operasi hitung campuran, media pembelajaran papan berhitung, teori hasil
belajar.

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu melimpahkan
rahmat serta hidayah-nya sehingga penyusunn proposal penelitian tindakan kelas ini dapat
terselesaikan [tepat pada waktunya.
Proposal penelitian tindakan kelas yang berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung Pada Siswa Kelas Iv Minu Trate Puteri
Gresik “ ini, disusun guna memenuhi persyaratan tugas mata kuliah PTK (Penelitian Tindakan
Kelas)

Dalam penyusunan dan penyelesaian proposal ii tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak oleh karena itu pada kesempataan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada :

1. Yth, Bapak Dr. A. Syifa’ul Qulub, S.Ag,M.EI selaku ketua rector Sekolah Tinggi Agama
Islam Daruttaqwa

2. Yth, Bapak Ahmad Nafi’ selaku ketua program studi PGMI

3. Yth, Bapak Achmad Nur Syamsudin selaku dosen pembimbing yang memberikan
pengarahan, serta saran-saran yang bermanfaat dalam menyusun proposal ini.

4. Yth, Bapak Nor Mubin selaku dosen penguji proposal ini

5. Kedua Orang Tua, saudara-saudara, sahabat dan M. Awwalul Iklil tercinta yang telah
memberikan dorongan dan dukungan baik moril maupun materil sehingga penulis dapat
menjalankan tugas belajar dengan baik dan lancar.

6. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini dapat selesai.

Saya menyadari bahwa hasil proposal penelitian tindakan kelas ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
saya harapkan demi kesempurnaan peneliian ini dan demi penelitian yang akan datang.

Gresik, 25 Maret 2021

Zakiyahtul Khoiri Tsani

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 2
DAFTAR ISI

Halaman judul……………………………………………………………………………. i
Abstrak……………………………………………………………………………………. 1
Kata Pengantar…………………………………………………………………………… 2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………... 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 4
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………………...4
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………6
1.3 Pemecahan Masalah…………………………………………………………….6
1.4 Tujuan Penelitian………………………………………………………………..6
1.5 Manfaat Penelitian………………………………………………………………6

BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………………….. 7


2.1 Pengertian Belajar ………………………………………………………………7
2.2 Pengertian Hasil Belajar………………………………………………………...7
2.3 Operasi Hitung Campuran………………………………………………………8
2.4 Media Pembelajaran…………………………………………………………….9
2.5 Media Patung (Papan Berhitung)……………………………………………….11
2.6 Kerangka Berpikir ………………………………………………………………13
2.7 Hipotesis Tindakan……………………………………………………………...14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………………………..15


3.1 Setting Penelitian……………………………………………………………….15
3.2 Prosedur Penelitian……………………………………………………………..15
3.3 Teknik Pengumpulan Data……………………………………………………...17
3.4 Teknik Analisis Data……………………………………………………………17
3.5 Indikator Keberhasilan………………………………………………………….21

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...22

LAMPIRAN I……………………………………………………………………………...23

LAMPIRAN II…………………………………………………………………………….24

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan penting untuk meningkatkan kualitas sumber


daya manusia. Hal tersebut juga telah dicantumkan dalam undang undang republik indonesia no.
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan
adalah usaha sadardan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
siswasecara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Menurut purwanto (2014:39) belajar merupakan proses dalam diri individu yang
berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Belajar
adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. Tujuan
pendidikan tersebut dapat tercapai apabila guru mampu mewujudkan suatu proses belajar
mengajar yang baik. Guru harus mampu mengetahui karakteriktistik siswa dan juga materi yang
akan disampaikan. Salah satu mata pelajaran yang siswanya sering mengalami kesulitan yaitu
matematika. Hal tersebut dikarenakan siswa merasa tidak mampu berpikir secara abstrak, selain
itu guru tidak menampilkan media-media yang dapat membantu siswa memahami materi.
Pelajaran matematika merupakan pelajaran berhitung yang dirasakan sulit oleh sebagian
besar siswa. Data di sekolah menunjukkan bahwa nilai rata-rata matematika kelas iv lebih rendah
dibandingkan dengan pelajaran yang lain misal bahasa indonesia, ipa, ips.

Tabel
1. Nilai rata-rata mata pelajaran siswa minu tratee puteri gresik
No Mata pelajaran Nilai rata-rata
1 Matematika 63
2 Bahasa indonesia 75
3 Ipa 73
4 Ips 80

Kesulitan siswa pada mata pelajaran matematika terletak pada materi operasi hitung
campuran. Data hasil ulangan harian siswa kelas iv minu tratee puteri gresik menunjukkan dari
14 siswa, terdapat 4 siswa yang memenuhi kkm (kriteria ketuntasan minimum) dan 10 siswa
lainnya mendapatkan nilai kurang dari kkm. Nilai kkm dari mata pelajaran matematika adalah
70.

Tabel 2. Hasil ulangan harian siswa kelas iv minu tratee puteri gresik
Jumlah Persentase
Keterangan siswa (%)
Nilai
dibawah kkm 4 28,6%

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 4
Nilai
diatas kkm 10 71,4%
Hasil belajar siswa yang kurang pada materi operasi hitung campuran di kelas IV
diakibatkan oleh kelemahan guru dan siswa. Kelemahan guru tersebut adalah kurangnya
kemampuan untuk menarik perhatian siswa, kurangnya kemampuan untuk menciptakan suasana
kelas yang kondusif dan kurangnya kemampuan untuk menciptakan media-media pembelajaran
yang inovatif. Sebaliknya kelemahan siswa adalah kesulitan memahami materi pemelajaran dan
cepat bosan dalam menerima materi.
Media pembelajaran patung (papan berhitung) dapat menjadi alternatif dalam
membantu guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung
campuran. Media patung membantu partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, hal itu
diharapkan dapat meningkatnya hasil belajar siswa. Media pembelajaran patung adalah media
visual dan merupakan media grafis yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pengirim
kepada penerima. Media patung adalah singkatan dari “papan hitung” media ini berbentuk papan
yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan operasi bilangan dan dilengkapi oleh
soal-soal latihan. Media patung ini menekankan pada pengulangan kalimat yang terdapat pada
media. Kalimat pada media tersebut dibacakan oleh siswa sebelum menyelesaikan soal yang
disediakan oleh guru. Setelah membacakan kalimat yang tertera pada papan berhitung, siswa
mengerjakan soal yang disediakan oleh guru di media papan berhitung tersebut. Kemudian soal
dibahas bersama-sama oleh guru dan siswa.
Secara bahasa media berasal dari bahasa yunani yaitu ‘medium’. Menurut heinich, dan
kawan kawan (1982) dalam arsyad (2013:3) mengemukakan istilah medium sebagai perantara
yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Pendapat itu menenkankan
bahwa medium atau media merupakan alat bantu yang digunakan untuk mempermudah pesan
yang disampaikan untuk diterima. Sementara menuru arsyad (2013:3) media dalam proses
belajar mengajar cendrung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau electronis untuk
menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Pengertian dari
arsyad menekankan media adalah alat yang digunakan untuk menyusun kembali informasi
visual atau verbal yang memudahkan siswa menerima pesan. Media menjadi alat bantu yang
digunakan untuk menyampaikan informasi. Mempermudah peserta didik dalam menyerap
informasi yang disampaikan oleh guru.
Berdasarkan definisi media menurut ahli di atas, dapat dikatakan bahwa media
memberikan manfaat, yaitu mempermudah siswa dalam menerima pesan yang disampaikan oleh
guru. Lebih lanjut media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi, perhatian dan minat siswa
dalam belajar
Berdasarkan pembahasan di atas maka, untuk mengatasi masalah belajar anak peneliti
mencoba untuk menyelesaikan masalahnya. Penyelesaian masalah tersebut dilakukan peneliti
dengan cara menerapkan media patung dalam pembelajaran. Selanjutnya untuk melihat hasil dari
implementasi media patung peneliti merumuskan membuat penelitian tindakan kelas dengan
judul “peningkatan hasil belajar matematika materi operasi hitung campuran melalui media
patung pada siswa kelas IV Minu Tratee Puteri Gresik”.

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 5
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka
peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah penerapan media pembelajaran
PATUNG pada materi operasi hitung campuran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
MINU Tratee Puteri Gresik?

1.3. Pemecahan Masalah


Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran
PATUNG. Penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan empat langkah
pada setiap siklus yaitu perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi
(observing), dan refleksi (reflecting).

1.4. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan peneliti, maka tujuan dari PTK;
1. Secara umum yang menjadi tujuan dalam PTK ini adalah untuk meningkatkan sikap
profesionalitas guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran di MINU Tratee Puteri Gresik
sehingga dapat memiliki nilai akademik yang baik.
2. Secara khusus penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan
media pembelajaran PATUNG pada materi operasi hitung campuran dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas IV MINU Tratee Puteri Gresik
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah; Memberikan kontribusi yang baik mengenai media-media pembelajaran yang
inovatif dalam rangka peningkatan kualitas dan hasil pembelajaran di sekolah.
2. Bagi Guru; Mengetahui media-media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, serta profesionalitas guru juga akan semakin meningkat.
3. Bagi Siswa; Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan juga siswa mampu meningkatkan
kemampuan berhitung yang secara otomatis akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran matematika.

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar


Skinner dalam Walgito (2009:166) memberikan definisi belajar “Learning is a process
of progressive behavior adaptation”. Dari definisi tersebut dapat dikemukakan bahwa belajar itu
merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progersif. Ini berarti bahwa sebagai
akibat dari belajar adanya sifat progresivitas, adanya tendensi ke arah yang lebih sempurna atau
lebih baik dari keadaan sebelumnya. Sementara Mc Geoch dalam Walgito (2009:167)
memberikan definisi mengenai belajar “Learning is a change in performance as a result of
practice”. Ini berarti bahwa belajar membawa perubahan dalam performance, dan perubahan itu
sebagai akibat dari latihan (practice). Pengertian latihan atau practice mengandung arti bahwa
adanya usaha dari individu yang belajar.

Piaget dalam Dimyati dan Mudjiono (2009:13) berpendapat pengetahuan dibentuk oleh
individu. Sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan. Lingkungan
tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek
semakin berkembang. Selain itu Morgan, dkk. memberikan definisi mengenai belajar “Learning
can be defined as any relatively permanent change in behavior which occurs as a result of
practice or experience ”. Hal yang muncul dalam definisi ini ialah bahwa perubahan perilaku
atau performance itu relatif permanen (Walgito, 2009:167). Di samping itu juga dikemukakan
bahwa perubahan perilaku itu sebagai akibat belajar karena latihan (practice) atau karena
pengalaman (experience).
Berdasarkan berbagai pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli
maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses untuk memperoleh perubahan
perilaku sebagai hasil dari latihan atau pengalaman dari seseorang.

2.2 Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar juga merupakan suatu komponen yang sangat penting bagi pembelajaran.
Hasil belajar menjadi variabel dependen atau variabel yang dipengaruhi. Artinya bahwa hasil
belajar merupakan hasil dari sebuah tindakan yang diberikan dalam proses pembelajaran.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal
dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru,
tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.
Sedangkan menurut Suprijono (2009:5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-
nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar
merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan
akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses
pembelajaran.
Bersasarkan berbagai pengertian hasil belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan proses pembelajaran
dengan cara mengevaluasi untuk mengetahui tercapai tidaknya suatu tujuan pembelajaran.

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 7
Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi
dua golongan saja, yaitu: (Slameto, 2010:54)

a. Faktor Intern
Faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Dalam
faktor intern terdapat tiga faktor penting yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan. Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor psikologis
sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yaitu: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan juga kesiapan.

b. Faktor Ekstern
Faktor Ekstern yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern dikelompokkan
menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
Faktor keluarga memberikan berbagai macam interaksi yang memberikan pengaruh
kepada siswa, berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah
tangga, dan keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan. Faktor
sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,waktu sekolah, standar
pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. Sedangkan dalam
faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan
bentuk kehidupan masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan terdapat dua faktor yang mempengaruhi
belajar yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi jasmaniah, sikologis, dan
kelelahan sedangkan faktor ekstern meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat.

2.3 Operasi Hitung Campuran


Operasi hitung campuran bilangan bulat merupakan materi pokok dari kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) SD. Mata pelajaran matematika operasi hitung
campuran terdapat pada kelas 4 dengan SK 1 yaitu memahami dan menggunakan sifat-sifat
operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah dan KD 1.4 yaitu melakukan operasi hitung
bilangan campuran. Materi tersebut merupakan lanjutan dari materi penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian yang telah mulai dipelajari sejak kelas 2 yang terdapat pada SK 1
dengan KD 1.4 yaitu melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai
500. Prasyarat materi yang harus dikuasai siswa sebelum mempelajari materi operasi hitung
campuran adalah operasi hitung dasar dan pemahaman tentang bilangan bulat (positif dan
negatif). Beberapa kendala yang sering ditemukan dalam mengajarkan operasi hitung campuran
adalah materi prasyarat yang dikuasai siswa masih lemah. Di samping itu pula, masih banyak
siswa yang tidak mengerti mana yang harus didahulukan dalam penghitungan hitung
campuran. Kompetensi yang dituntut dalam mempelajari operasi hitung campuran bilangan bulat
adalah siswa dapat melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat dan memecahkan
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan operasi hitung campuran bilangan bulat. Kompetensi
ini sering tidak tercapai karena siswa tidak memahami teori dasar melakukan operasi hitung
campuran, serta karena lemahnya pada operasi hitung dasar dan kurangnya ketelitian siswa

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 8
terhadap tanda bilangan dan tanda operasinya. Selain itu siswa juga kurang memeahami sifat-
sifat pengerjaan operasi hitung campuran.

Adapun sifat-sifat operasi hitung campuran sebagai berikut:


a) Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (-) sama kuat, artinya operasi yang terletak di
sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
b) Operasi perkalian (x) dan pembagian (:) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah
kiri dikerjakan terlebih dahulu.
c) Operasi perkalian (x) dan pembagian (:) lebih kuat dari pada operasi penjumlahan (+)
dan pengurangan (-), artinya operasi perkalian (x) dan pembagian (:) dikerjakan terlebih dahulu
dari pada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (-).

Untuk mencapai tujuan belajar pada materi operasi hitung campuran maka proses
belajar mengajar di dalam kelas harus berlangsung secara aktif bagi siswa. Berdasarkan
paradigma kontruktivisme Rusman (2015:51) menjelaskan bahwa belajar adalah kegiatan aktif
siswa untuk membangun pengetahuannya. Siswa belajar dengan aktif untuk menemukan solusi
dari permasalahan yang dipelajari. Belajar dengan malakukan secara mandiri dan guru hanya
sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa untuk dapat secara aktif menemukan pengetahuan.

2.4 Media Pembelajaran


Menurut Heinich, dkk (1993) dalam Hernawan, dkk (2007:3) Media merupakan alat
saluran komunikasi, yang berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata
“medium” yang berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan. Media
merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator
menuju komunikan menurut Criticos (1996) dalam Daryanto (2012:4)
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
alat atau sarana untuk berkomunikasi dengan siswa dalam proses pembelajaran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar.

Jenis-jenis media pembelajaran menurut Hernawan, dkk (2007:22-34) adalah sebagai berikut:
a. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihatdengan menggunakan indera
penglihatan.
1) Media Visual yang Diproyeksikan
Media visual yang diproyeksikan adalah media yang menggunakan alat
proyeksi (projector) sehingga gambar atau tulisan nampak pada layar (screen).
2) Media Visual Tidak Diproyeksikan
Media visual yang tidak diproyeksikan adalah media visual yang ditampilkan tanpa alat
proyeksi (projector) sehingga gambar ditampilkan secara langsung, seperti:

a) Gambar Fotografik
Gambar fotografik adalah gambar diam/mati (still picture), misalnya gambar tentang
manusia, binatang, tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan isi/ bahan
pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 9
b) Grafis
Media grafis adalah media pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang didalamnya
terdapat unsur gambar dan tulisan yang dirancang secara khusus untuk mengkomunikasikan
pesan pembelajaran.
c) Media Tiga Dimensi
Media tiga dibagi menjadi tidua jenis, yaitu media realita dan media model. Media realita
merupakan model atau objek langsung dari benda nyata, sedangkan media model merupakan
tiruan dari objek nyata.
b. Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat
didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para siswa untuk
mempelajari bahan ajar.
c. Media Audio-Visual
Media Audio-Visual merupakan kombinasi audio dan visual yang biasa disebut media
pandang dengar Kriteria umum pemilihan media menurut Hernawan, dkk (2007:64-66) adalah
sebagai berikut:
1) kesesuaian dengan tujuan (instructional goals)
2) kesesuaian dengan materi pembelajaran
3) kesesuaian dengan karakteristik siswa
4) kesesuaian dengan teori
5) kesesuaian dengan gaya belajar siswa
6) kesesuaian dengan lingkungan.
Kriteria khusus pemilihan media menurut Hernawan, dkk (2007:66-67) merumuskan
dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari access, cost, technology, interactivity,
organization dan novelty.
Lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut;
1) Access, yaitu pertimbangan mengenai akses dalam penggunaan media. Siswa memiliki akses
seperti izin penggunaan atau pun sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat menggunakan
media tersebut
2) Cost, yaitu pertimbangan mengenai biaya. Mahalnya biaya yang dikeluarkan harus
mempertimbangkan aspek manfaatnya
3) Technology, yaitu pertimbangan teknologi yang tersedia. Dengan terknologi yang tersedia
apakah media media tersebut dapat digunakan atau tidak.
4) Interactivity, yaitu pertimbangan interaktivitas. Media yang baik dapat memunculkan
komunikasi dua arah,
5) Organization, yaitu pertimbangan organisasi. Hal ini seperti dukungan dari kepala sekolah
atau yayasan serta pengorganisasiannya
6) Novelty, yaitu pertimbangan kebaruan media. Media yang baru biasanya lebih menarik
bagi siswa.
Suatu media pengajaran tentunya terdapat nilai praktisnya. Menurut Nana Sudjana
(1991) dalam Djamarah dan Zain (2010:135) mengemukakan nilai-nilai praktis media
pengajaran adalah;
1) Dengan media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir.
2) Dengan media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 10
3) Dengan media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar
bertambah mantap.
4) Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiripada
setiap siswa.
5)Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
6) Membantu tumbuhnya pemikiran dan memantu berkembangnya kemampuan berbahasa.
7) Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu
berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.
8) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa
dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa macam
kriteria atau pertimbangan dalam pemilihan sebuah media. Pemilihan media tidak semata-mata
hanya seberapa menarik media tersebut, tetapi juga melihat pertimbangan-pertimbangan lain
sehingga media tersebut dapat digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran dan tujuan
pembelajaran itu sendiri dapat tercapai.

2.5 Media PATUNG (Papan Berhitung)


Sebuah penelitian menunjukan bahwa penggunaan media papan mampu meningkatkan
hasil belajar siswa. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Marifah Hermin yang menyatakan
bahwa Media pembelajaran papan napier memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil
belajar siswa materi operasi hitung perkalian bagi kelas III SD Dapuan Surabaya. Hal tersebut
diketahui dengan adanya peningkatan yang sangat baik dengan diperoleh presentase nilai
aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus I 67,64% dan pada siklus II 89,21%,
presentase nilai aktivitas siswa pada proses pembelajaran pada siklus I 70,00% dan pada siklus II
89,94%, serta ketuntasan belajar siswa secara klasikal, yaitu siklus I (65,00%) dengan rata-rata
64,75 dan siklus II (85,00%) dengan rata-rata 81,35.

Menurut Marifah media papan napier yang digunakan peneliti dalam penelitian tersebut
merupakan modifikasi dari teknik perkalian napier yang diwujudkan ke dalam bentuk media
yang berupa papan visual yaitu papan tulis putih atau whiteboard yang terbuat dari papan kayu
triplek. Papan napier adalah papan tulis putih yang terdapat susunan atau pola yang sama dengan
teknik perkalian napier yaitu dengan menuliskan semua hasil perkalian dua bilangan pada
susunan kotak yang memiliki garis diagonal/garis miring.
Media PATUNG atau media papan berhitung merupakan media visual dan termasuk
media grafis yang berbentuk papan. Sebagaimana halnya media yang lain media PATUNG
berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang dituangkan
dalam bentuk grafis. Media papan hitung adalah media papan dua dimensi yang berbentuk
persegi panjang. Mempunyai panjang 100 cm dengan lebar 70 cm. Pada papan tersebut terdapat
penjelasan cara melakukan operasi hitung campuran. Lebih lanjut dalam media tersebut juga
terdapat kolom soal dan kolom untuk mengerjakan soal tersebut.

Media PATUNG ini menekankan pada pengulangan kalimat yang terdapat pada media
tersebut yang dibacakan oleh siswa sebelum menyelesaikan soal yang disediakan oleh guru.
Setelah membacakan kalimat yang tertera pada papan berhitung, siswa mengerjakan soal yang

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 11
disediakan oleh guru di media papan berhitung tersebut. Kemudian soal dibahas bersama-sama
oleh guru dan siswa. Pengulangan terus – menerus pada materi yang dibacakan oleh salah satu
siswa akan membuat siswa yang lain lebih ingat tentang materi yang disampaikan, dan
penyampaian materi oleh teman sebaya akan lebih mudah dipahami oleh siswa tersebut.

Papan napier sebagai media pembelajaran mempunyai kesamaan dengan media


PATUNG yang peneliti gunakan, dimana media papan napier adalah media yang terbuat dari
papan yang ditunjukan kepada siswa untuk meningkatkan fokus siswa dalam menjawab soal-soal
yang diberikan guru. Sama dengan media napier, media PATUNG juga terbuat dari papan.
Kesamaan lain ada pada fungsinya dimana kedua media ini berfungsi untuk membantu siswa
menghitung secara langsung pada papan media.
Penerapan media PATUNG akan menjadikan pembelajaran mudah dipahami oleh
siswa. Dengan mendemostrasikan cara mengerjakan soal-soal materi operasi bitung campuran.
Melalui media PATUNG siswa dapat melihat secara nyata bagaimana sebuah soal dapat
dikerjakan atau diperoleh solusi penyelesaiannya. Dengan beberapa siswa yang mengerjakan
soal didepan kelas dengan menggunakan media PATUNG maka siswa akan secara aktif
mencoba untuk mengerjakannya. Lebih lanjut suasana kelas akan menjadi lebih kondusif karena
perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran dengan menggunakan media PATUNG.

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 12
2.6 Kerangka Berpikir
Hasil belajar yang baik, idealnya tercapai karena proses belajar mengajar berlangsung
dengan baik pula. Sehingga tercapai tujuan dari proses belajar yang telah ditetapkan. Namun
dalam sebuah kelas yang terdapat di MINU Tratee Puteri Gresik khusunya di kelas 4, pada mata
pelajaran matematika dengan materi pembelajaran operasi hitung campuran tujuan pembelajaran
tersebut tidak tercapai, hal tersebut ditandai dengan nilai pelajaran pada mata pelajaran
matematika yang lebih rendah dibandingkan mata pelajaran lainnya. Lebih lanjut nilai ulangan
siswa kelas 4 MINU Tratee Puteri Gresik juga menunjukan rata-rata nilai yang belum mencapai
KKM.
Rendahnya hasil belajar pada siswa kelas 4 MINU Tratee Puteri Gresik diakibatkan oleh
prsoses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak menggunakan media pembelajaran dalam
pembelajaran matematika materi operasi hitung campuran. Solusi untuk mengatasi masalah
tersebut yaitu peneliti melakukan PTK dengan dua siklus. Pada siklus pertama akan diberikan
tindakan yaitu guru menggunakan media PATUNG pada pembelajaran matematika materi
operasi hitung campuran. Setelah tindakan dilakukan selanjutnya peneliti mengamati
hasil belajar dengan penggunaan treatmean tersebut. Jika hasil tersebut belum mencapai target
peningkatan yang ditetapkan maka dilakukan treatmeant atau tindakan pada siklus yang kedua
yaitu dengan guru menggunakan media PATUNG dalam pembelajaran materi operasi hitung
campuran. Dari hasil siklus tersebut diharapkan terjadi peningkatan siknifikan pada hasil belajar
siswa. Artinya bahwa penerapan media PATUNG dapat meningkatkan hasil belajar matematika
materi operasi hitung campuran siswa kelas IV MINU Tratee Puteri Gresik.

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 13
2.7 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori di atas, maka hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah: Pembelajaran matematika materi operasi hitung campuran dengan
menggunakan media pembelajaran PATUNG dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 14
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Setting Penelitian

a. Subjek Penelitian
Subjek yang akan diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas IV Minu
Tratee Puteri Gresik yang berjumlah 14 siswa.
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV Minu Tratee Puteri Gresik yang beralamat di
Jalan KH. Abdul Karim , Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik.
c. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 minggu, yaitu pada tanggal 8 Maret 2021 sampai
dengan tanggal 20 Maret 2021.

3.2. Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian adalah langkah-langkah atau cara yang harus dilakukan secara
teratur dan sistematis oleh peneliti untuk mencapai tujuan-tujuan penelitiannya. Penelitian
tindakan kelas dilaksanakan dalam bentuk siklus yang berulang yang di dalamnya terdapat empat
tahapan utama yaitu: (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi.
Perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk membuat rencana yang akan
dijadikan acuan dalam melakukan tindakan. Pelaksanaan tindakan adalah aktifitas yang
dilakukan oleh guru berdasarkan pada rancangan atau rencana yang telah disusun. Pengamatan
adalah tindakan yang dilakukan guru untuk mengamati dan mencatat hal-hal yang diperlukan dan
terjadi dalam proses pelaksanaan tindakan berlangsung. Refleksi adalah proses untuk melihat
kembali atau mengulas kembali tentang perubahan yang terjadi pada proses tindakan yang telah
dilakukan. Untuk lebih jelasnya digambarkan pada gamabr berikut ini:

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 15
a. Siklus 1
1) Perencanaan tindakan I
Agar pelaksanaan tindakan dapat berjalan dengan lancar serta perubahan akibat
tindakan dapat direkam dengan baik maka dalam perencanaan ini harus disiapkan dengan
lengkap.
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(a) Merancang program pelaksanaan pembelajaran yang konsisten dengan metode atau model
yang akan dilakukan (RPP).
(b) Menyusun lembar observasi aktivitas siswa.
(c) Merancang dan menyiapkan media atau alat pelajaran yang akan digunakan.
(d) Menyusun instrumen evaluasi dan uji instrumen.
2) Pelaksanaan tindakan I
Pada tahapan ini rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan.
Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan RPP yang telah disusun.
3) Pengamatan/Pengumpulan data I
Tahapan ini terkait dengan pelaksanaan tindakan kelas. Kegiatan ini dengan menggunakan
lembar observasi yang meliputi aktivitas siswa serta hasil belajar.
4) Refleksi I
Tahapan refleksi ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah
dilakukan pada setiap siklus, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi
guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Kegiatan yang dilakukan adalah analisis dan
penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan. Hasil refleksi digunakan
untuk dasar perbaikan dalam menyusun perencanaan pada siklus berikutnya.

b. Siklus 2
1) Perencanaan tindakanII
Agar pelaksanaan tindakan dapat berjalan dengan lancar serta perubahan akibat tindakan
dapat direkam dengan baik maka dalam perencanaan ini harus disiapkan dengan lengkap.
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(a) Merancang program pelaksanaan pembelajaran yang konsisten dengan metode atau model
yang akan dilakukan (RPP).
(b) Menyusun lembar observasi akivitas siswa.
(c) Merancang dan menyiapkan media atau alat pelajaran yang akan digunakan.
(d) Menyusun instrumen evaluasi dan uji instrumen.

2) Pelaksanaan tindakanII
Pada tahapan ini rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan.
Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan RPP yang telah disusun.

3) Pengamatan/Pengumpulan data II
Tahapan ini terkait dengan pelaksanaan tindakan kelas. Kegiatan ini dengan menggunakan
lembar observasi yang meliputi aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

4) Refleksi II
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 16
Tahapan refleksi ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah
dilakukan pada setiap siklus, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi
guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Kegiatan yang dilakukan adalah analisis dan
penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa.

3.3. Teknik Pengumpulan Data


a. Dokumentasi Teknik
dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan daftar siswa kelas
IV, jumlah siswa kelas IV, baik laki-laki maupun perempuan, dan daftar nilai siswa kelas IV.
b. Tes
Tes dilakukan setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV khususnya
untuk peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media PATUNG . Data hasil belajar
siswa ini didapat dari hasil evaluasi setiap akhir siklusnya.
c. Pengamatan (observasi)
Pengamatan betujuan untuk memperoleh data tentang proses berlangsungnya belajar mengajar
yang meliputi aktivitas siswa, suasana atau situasi belajar siswa.

Instrumen Penelitian
Sebelum dilaksanakannya PTK, maka disusun berbagai instrumen terlebih dahulu yang akan
digunakan pada saat dilakukannya PTK yaitu sebagai berikut:
a. Membuat input instrumental yang digunakan untuk memberi perlakuan dalam PTK, yaitu
menyusun RPP dan juga menyusun perangkat pembelajaran berupa lembar pengamatan.
b. Membuat output instrumental yang digunakan untuk menganalisis data setelah memberi
perlakuan PTK, instrumennya adalah butir tes.
Langkah-langkah yang dilakukan sebelum menyusun instrumen penelitian diantaranya adalah
sebagai berikut:
1) Menyusun kisi-kisi
Tujuan penyusunan kisi-kisi tes adalah untuk menjaga agar tes yang akan disusun sesuai
dengan materi.
2) Menentukan tipe tes
Tipe tes yang digunakan adalah pilihan ganda.
3) Menentukan jumlah soal
Jumlah yang digunakan untuk uji coba sebanyak 25 soal pilihan ganda dengan alokasi
waktu 30 menit.

3.4. Teknik Analisis Data


a. Analisis Instrumen Penelitian
Data dalam penelitian ini, dikumpulkan melalui catatan harian dan pengamatan guru.
Setelah instrumen diujicobakan kemudian dianalisis, untuk mendapatkan soal yang baik dan
memenuhi kriteria.
Menganalisa hasil tes ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Validitas

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 17
Validitas sebuah tes dapat diketahui dari hasil pemikiran dan dari hasil
pengalaman (Arikunto, 2009:65). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai
dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium.

Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product
moment dengan angka kasar, yaitu:

Sebuah tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor
total. Skor tiap butir soal menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain
dapat dikemukakan bahwa sebuah butir soal memiliki validitas yang tinggi jika skor pada tiap
butir soal mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan
korelasi sehingga untuk mengetahui validitas tiap butir soal digunakan rumus korelasi tersebut di
atas. Dengan berkonsultasi ke tabek harga kritik product moment sehingga dapat diketahui
signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika harga rXY> rtabel maka korelasi tersebut signifikan atau
valid, dan sebaliknya (Arikunto, 2009 : 75).
Untuk soal-soal bentuk objektif skor untuk butir soal biasa diberikan dengan 1 (bagi
soal yang dijawab benar) dan 0 (bagi soal yang dijawab salah), sedangkan skor total selanjutnya
didapat dari jumlah keseluruhan skor untuk semua butir soalnya.

2) Reliabilitas
Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut
memberikan hasil yang tetap. Arti tetap tidak selalu harus sama, tetapi mengikuti perubahan
secara ajeg yaitu sama dalam kedudukan siswa di antara anggota kelompok yang lain (Arikunto,
2009:86). Analisis realibilitas tes pilihan ganda menggunakan rumus K-R. 20, yaitu:

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 18
Setelah diperoleh harga kemudian dibandingkan dengan produk moment dengan =5%. Instrumen
dikatakan reliabel jika

3) Taraf kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang
mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang
terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencoba lagi(Arikunto, 2009: 207).

Untuk menghitung besarnya indeks kesukaran tiap butir soal, peneliti menggunakan
rumus sebagai berikut :

Arikunto (2009:210) mengatakan bahwa indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai


berikut:
0 < P ≤ 0,3 : sukar
0,3< P ≤ 0,7 : sedang
0,7< P ≤ 1,0 : mudah

4) Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa
yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah)
(Arikunto, 2009:211).Cara menentukan daya pembeda yaitu dengan rumus sebagai berikut:

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 19
Klasifikasi daya beda adalah(Arikunto, 2009:218):
D : 0,00 – 0,20 = jelek (poor)
D : 0,20 – 0,40 = cukup (satisfactory)
D : 0,40 – 0,70 = baik (good)
D : 0,70 – 1,00 = baik sekali (exellent)
b. Analisis Data.
Teknik analisis data yang digunakan perlu dikemukakan secara jelas dan rinci sesuai
dengan jenis data yang dikumpulkan pada saat dilakukannya kegiatan observasi.

1) Data hasil belajar siswa


Data mengenai hasil belajar diambil dari kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah. Analisis data hasil belajar dilakukan dengan cara menghitung rata-rata nilai dan
ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
a) Menghitung nilai rata-rata
Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata yaitu:

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 20
3.5. Indikator Keberhasilan
Sebagai tolak ukur keberhasilan penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
a. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dengan nilai rata-rata kelas ≥ 70,
ketuntasan belajar individu mencapai ≥ 70% dan ketuntasan belajar klasikal mencapai ≥
70%
b. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat dengan kriteria tinggi dan
mencapai persentase ≥ 75%

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 21
DAFTAR PUSTAKA

Arief S.Sadiman, dkk. (2009). Media


Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali
Pers. .

Arikunto,
Suharsimi.2009.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2013. Media


Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Depdiknas.2003.Undang-undang
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dimyati
dan Mudjiono.2009.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta.

Djamarah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zain.2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hernawan,
Asep Herry, dkk.2007.Media Pembelajaran sekolah Dasar.Bandung:UPI PRESS.

Marifah, Hermin. Meningkatkan Hasil Belajar Operasi Hitung Perkalian


Bersusun Ke Bawah dengan Media Papan Napier Pada Pembelajaran Matematika Bagi
Siswa Kelas III SD Dapuan
Surabaya. http://ejournal.unesa.ac.id/article/1315/18/article.pdf diakses pada 20 Maret
2021

Purwanto,
M.N. 2013. Prnsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Rusman. 2015. PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU Teori Praktik dan Penilaian.


Jakarta: PT RAJA GRAFINDO PERSADA.

Slameto.2010.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:Rineka Cipta.

Suprijono,
Agus.2009.Cooperative Learning:Teori&Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:Pustaka Belajar.

Walgito, Bimo.2009.Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta:ANDI.

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 22
Lampiran I

RINCIAN BIAYA PENELITIAN

1. 3 RIM KERTAS A4 80 GRAM @ 45.000 = Rp.135.000


2. ALAT TULIS = Rp.100.000
3. 10 KLIP KERTAS @ 1000 = Rp.10.000
4. 10 MAP PLASTIK @ 5000 = Rp.50.000
5. 25 BUKU TEORI = Rp.650.000
6. GUNTING,STAPLES,ISOLASI = Rp.50.000
7. KANTONG PLASTIK = Rp.50.000
8. 2 KOTAK AMPLOP @ 9000 = Rp.18.000
9. 2 BUAH LEM @ 5000 = Rp.10.000
TOTAL Rp.1.073.000

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 23
Lampiran II

Daftar Riwayat Hidup Peneliti

Nama Lengkap : Zakiyahtul Khoiri Tsani


Nama Panggilan : Fenny
Alamat : Perumahan Banjarsari Permai Blok G-H (Gang santri) RT 010 RW 002
Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Riwayat Pendidikan :
1. TK Muslimat NU 2 Karangpoh, Gresik (2005)
2. MINU Salafiyyah Bedilan, Gresik (2011)
3. MTs. Nurul Islam Pongangan, Manyar (2014)
4. SMA NU 1 Gresik (2017)
5. STAI Daruttaqwa Suci, Manyar, Gresik (Sekarang)

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 24
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : MINU Tratee Puteri Gresik


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi
1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
1.4.Melakukan operasi hitung campuran
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan aturan operasi hitung campuran
2. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang mengandung pengerjaan hitung campuran.
❖ Karakter siswa yang diharapkan : disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun,
dan tanggung jawab.
D. Indikator
1. Mengamati contoh operasi hitung campuran dua atau tiga bilangan
2. Menyelesaikan hasil operasi hitung campuran sekurang-kurangnya menggunakan dua
operasi hitung dengan menggunakan media patung (Papan Berhitung).
3. Menyelesaikan soal cerita sederhana yang berkaitan dengan operasi hitung campuran.
E. Materi Ajar
Operasi hitung campuran ( materi terlampir )
F. Model Pembelajaran
Games dalam kelompok menggunakan media patung,tanya jawab dan latihan
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal ( 10 menit )
• Doa
• Absensi
• Guru melakukan apersepsi terkait pelajaran perkalian dan pembagian
• Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti ( 80 menit )
Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang aturan dalam operasi hitung campuran dengan
memeragakannya menggunakan media patung
• Siswa mengerjakan soal-soal pada latihan 1 operasi hitung campuran hal. 19.
• Guru dan siswa membahas soal-soal pada latihan 1
• Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
• Semua siswa mengambil undian nama kelompok
• Siswa bergabung dengan kelompok sesuai undian yang diperoleh
• Siswa terbagi dalam 6 kelompok
Elaborasi
• Guru meminta setiap kelompok maju memperagakan operasi hitung campuran
dengan menggunakan papan berhitung (Patung). Kelompok lain mengamati
peragaan tersebut
• Guru membagikan soal cerita operasi hitung campuran untuk dikerjakan dalam
kelompok
• Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok
Konfirmasi
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 25
• Siswa bersama guru menyimpulkan bersama tentang aturan pengerjaan operasi
hitung campuran
• Siswa diberi kesempatan bertanya jika masih ada kesulitan.

3. Kegiatan Akhir (15 menit)


a. Guru memberikan penjelasan bahwa hitung campuran sangat berguna bagi kegiatan
sehari- hari. Contohnya : pada saat ibu berbelanja barang – barang kebutuhan pokok
di pasar
b. guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa seputar materi
operasi hitung campuran.
H. Alat / Bahan dan Sumber Belajar
1. Alat / Bahan
a. Papan Berhitung (Patung)
2. Sumber Belajar
a. Buku Mudah Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV penerbit
Yudhistira, hal.17-21

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Kelompok,Individu
2. Bentuk Instrumen : Soal (Terlampir)

Mengetahui Gresik, 09 Agustus 2020


Kepala MINU Tratee Puteri Guru Kelas IV

Purwanto, M.Pd Zakiyahtul Khoiri Tsani


NIP.19590807 197911 1 004

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 26
LAMPIRAN MATERI

Perhatikan contoh berikut !


6 x 4 + 10 = .......... 15 + 2 x 8 =.............
Jawab : (6 x 4) + 10 = 24 + 10 Jawab : 15 + ( 2 x 8) = 15 + 16
= 34 = 31

❖ Pada operasi hitung perkalian dan penjumlahan,yang dikerjakan lebih dahulu adalah
operasi perkalian.

6 x 7 – 12 = ........... 40 – 3 x 9 = ............
Jawab : (6 x 7) – 12 = 42 – 12 Jawab : 40- (3 x 9)= 40-27
= 30 = 13

❖ Pada operasi hitung perkalian dan pengurangan,yang dikerjakan lebih dahulu adalah
operasi perkalian.

30 : 6 + 8 =............ 15 + 20 : 4 =................
Jawab : (30 : 6 ) + 8 = 5 + 8 Jawab : 15 + (20 : 4) = 15 + 5
= 13 = 20

❖ Pada operasi hitung pembagian dan penjumlahan,yang dikerjakan lebih dahulu adalah
operasi pembagian.

28 – 15 : 3 = ............ 40 : 5 – 4 = .............
Jawab : 28- ( 15 : 3 ) = 28 – 5 Jawab : (40 : 5)- 4 = 8 – 4
= 23 =4

❖ Pada operasi hitung pembagian dan pengurangan,yang dikerjakan lebih dahulu adalah
operasi pembagian

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 27
LAMPIRAN SOAL EVALUASI

❖ Kerjakan soal-soal di bawah ini !

1. 12 + 4 x 5 = ......... 6. 20 : 4 + 10 = ............
2. 20 - 3 x 4 = ......... 7. 28 – 12 : 3 = ............
3. 18 + 2 x 9 = ......... 8. 16 : 2 + 19 = ............
4. 3 x 5 - 10 = ......... 9. 20 : 2 + 14 = ............
5. 4 x 4 + 4 = ......... 10. 36 – 18 : 2 =............

❖ Kunci Jawaban

1. 32 6. 15
2. 8 7. 24
3. 36 8. 27
4. 5 9 24
5 20 10. 27

❖ Kriteria penilaian
Setiap jawaban benar mendapat skor 10.
Nilai = (skor perolehan : skor maksimal ) x 100

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 28
LEMBAR OBSERVASI SISWA DALAM KEGIATAN KELOMPOK

No Aspek yang diamati Rentang skor


1 Keaktifan siswa dalam peragaan operasi 10-20
hitung
2 Kemampuan bekerja sama dalam kelompok 10-20
3 Keberanian bertanya dan menyampaikan 10-20
pendapat
4 Kemampuan memahami aturan operasi hitung 10-20
campuran
5 Kemampuan menerapkan konsep operasi 10-20
hitung campuran dalam pemecahan masalah

❖ Penilaian = (skor perolehan : skor maksimal ) x 100

LEMBAR PENILAIAN HASIL OBSERVASI SISWA


DALAM KEGIATAN KELOMPOK

Skor per Aspek


No Nama Siswa Skor Total Nilai
1 2 3 4 5
1 Chayra Fayyola
2 Dini Fatimah Putri
Hady
3 Ashila Chairunnisa
4 Ahmad Zulfadli
Maulidi
5 M. Alfaris
6 Achmad Sirojul
Umam Al Kafa
7 Razita Farzana
8 Kayla Putri
Maharani
9 Defi Nabila
10 M.Iqbal Prihatama
11 Rahma Hayati
12 Tri Widiya Ningrum
13 Wening Angger
Tetuko
14 Aliviandra Achmad
Agriawan

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 29
8.
9.
10.

❖ Jawablah soal-soal di bawah ini bersama kelompokmu !

1. Rendi mempunyai 25 buah kelereng. Kakak memberinya 6 kantong kelereng,setiap


kelereng berisi 8 buah kelereng. Berapa jumlah kelereng Rendi Sekarang ?
Jawab :.......................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Winda mempunyai 4 kantong permen. Setiap kantong berisi 7 butir permen. Ia diberi oleh
pamannya 12 butir permen. Berapa permen Winda sekarang?
Jawab :........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
3. Ayah membeli 8 kantong mangga. Setiap kantong berisi 7 buah mangga. Ayah
memberikan 15 buah mangga kepada paman. Berapa sisa mangga ayah sekarang ?
Jawab :........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................

❖ Kunci Jawaban

1. 25 + ( 6 x 8 ) = 25 + 48 =73
2. (4 x 7 ) + 12 = 28 + 12 = 40
3. (8 x 7 ) – 15 = 56 – 15 = 41

❖ Kriteria Penilaian
Setiap jawaban benar mendapat skor 10
Nilai = ( skor perolehan : skor maksimal ) x 100
1. Alamsyah mempunyai 3 butir permen. Dua temannya masing-masing mempunyai 5

permen, kedua temannya kemudian memberikan 3 permennya kepada Alamsyah. Berapa

jumlah permen Alamsyah Sekarang ?

2. Faiq mempunyai 2 kantong permen. Setiap kantong berisi 4 butir permen. Ia diberi oleh

temannya 3 butir permen. Berapa permen Faiq sekarang?

3. Refi mempunyai 2 kantong permen. Setiap kantong berisi 3 butir permen. Ia diberi oleh

gurunya 4 butir permen. Berapa permen Refi sekarang?

4. Alya mempunyai 2 kantong permen. Setiap kantong berisi 6 buah permen. Alya

memberikan 4 permen kepada temannya. Berapa sisa permen Alya sekarang ?

5. Kikan mempunyai 2 kantong permen. Setiap kantong berisi 6 buah permen. Kikan

memberikan 4 permen kepada temannya. Berapa sisa permen Kikan sekarang ?

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 30
6. Syifa mempunyai 2 permen, guru kemudian membagi rata 6 permen kepada Syifa dan dua

temannya. Berapa butir permen yang dimiliki Syifa sekarang ?

❖ Jawablah soal-soal di bawah ini bersama kelompokmu !

1. Rendi mempunyai 25 buah kelereng. Kakak memberinya 6 kantong kelereng,setiap


kelereng berisi 8 buah kelereng. Berapa jumlah kelereng Rendi Sekarang ?
Jawab :.......................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Winda mempunyai 4 kantong permen. Setiap kantong berisi 7 butir permen. Ia diberi oleh
pamannya 12 butir permen. Berapa permen Winda sekarang?
Jawab :........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
3. Ayah membeli 8 kantong mangga. Setiap kantong berisi 7 buah mangga. Ayah
memberikan 15 buah mangga kepada paman. Berapa sisa mangga ayah sekarang ?
Jawab :........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................

❖ Jawablah soal-soal di bawah ini bersama kelompokmu !

1. Rendi mempunyai 25 buah kelereng. Kakak memberinya 6 kantong kelereng,setiap


kelereng berisi 8 buah kelereng. Berapa jumlah kelereng Rendi Sekarang ?
Jawab :.......................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Winda mempunyai 4 kantong permen. Setiap kantong berisi 7 butir permen. Ia diberi oleh
pamannya 12 butir permen. Berapa permen Winda sekarang?
Jawab :........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
3. Ayah membeli 8 kantong mangga. Setiap kantong berisi 7 buah mangga. Ayah
memberikan 15 buah mangga kepada paman. Berapa sisa mangga ayah sekarang ?
Jawab :........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
❖ Kerjakan soal-soal di bawah ini !

1. 12 + 4 x 5 = ......... 6. 20 : 4 + 10 = ............
2. 20 - 3 x 4 = ......... 7. 28 – 12 : 3 = ............
3. 18 + 2 x 9 = ......... 8. 16 : 2 + 19 = ............
4. 3 x 5 - 10 = ......... 9. 20 : 2 + 14 = ............
5. 4 x 4 + 4 = ......... 10. 36 – 18 : 2 =............

❖ Kerjakan soal-soal di bawah ini !

1. 12 + 4 x 5 = ......... 6. 20 : 4 + 10 = ............
2. 20 - 3 x 4 = ......... 7. 28 – 12 : 3 = ............

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 31
3. 18 + 2 x 9 = ......... 8. 16 : 2 + 19 = ............
4. 3 x 5 - 10 = ......... 9. 20 : 2 + 14 = ............
5. 4 x 4 + 4 = ......... 10. 36 – 18 : 2 =............

❖ Kerjakan soal-soal di bawah ini !

1. 12 + 4 x 5 = ......... 6. 20 : 4 + 10 = ............
2. 20 - 3 x 4 = ......... 7. 28 – 12 : 3 = ............
3. 18 + 2 x 9 = ......... 8. 16 : 2 + 19 = ............
4. 3 x 5 - 10 = ......... 9. 20 : 2 + 14 = ............
5. 4 x 4 + 4 = ......... 10. 36 – 18 : 2 =............

❖ Kerjakan soal-soal di bawah ini !

1. 12 + 4 x 5 = ......... 6. 20 : 4 + 10 = ............
2. 20 - 3 x 4 = ......... 7. 28 – 12 : 3 = ............
3. 18 + 2 x 9 = ......... 8. 16 : 2 + 19 = ............
4. 3 x 5 - 10 = ......... 9. 20 : 2 + 14 = ............
5. 4 x 4 + 4 = ......... 10. 36 – 18 : 2 =............

❖ Kerjakan soal-soal di bawah ini !

1. 12 + 4 x 5 = ......... 6. 20 : 4 + 10 = ............
2. 20 - 3 x 4 = ......... 7. 28 – 12 : 3 = ............
3. 18 + 2 x 9 = ......... 8. 16 : 2 + 19 = ............
4. 3 x 5 - 10 = ......... 9. 20 : 2 + 14 = ............
5. 4 x 4 + 4 = ......... 10. 36 – 18 : 2 =............

❖ Kerjakan soal-soal di bawah ini !

1. 12 + 4 x 5 = ......... 6. 20 : 4 + 10 = ............
2. 20 - 3 x 4 = ......... 7. 28 – 12 : 3 = ............
3. 18 + 2 x 9 = ......... 8. 16 : 2 + 19 = ............
4. 3 x 5 - 10 = ......... 9. 20 : 2 + 14 = ............
5. 4 x 4 + 4 = ......... 10. 36 – 18 : 2 =............

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung
Pada Siswa Kelas IV Minu Trate Puteri Gresik | 32

Anda mungkin juga menyukai